Anda di halaman 1dari 1

ONE PAGER KELOMPOK 8 - GUNUNG RINJANI

GREEN LEADERSHIP INDONESIA BATCH 2

Perubahan iklim merupakan ancaman besar dan tantangan serius bagi setiap negara. Tanggapan
internasional terhadap perubahan iklim ini dimulai pada tahun 1979. Mulai dari situ, negara-negara
berkumpul pada konferensi iklim di Jenewa untuk membahas upaya penanggulangan pemanasan
global1. Konferensi tersebut diikuti dengan pembentukan Badan Internasional Penilaian Perubahan
Iklim atau yang dikenal dengan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).
Perubahan iklim sendiri didefinisikan sebagai reaksi ekstrem fenomena cuaca yang menciptakan
dampak negatif. Masalah perubahan iklim juga telah menjadi masalah kebijakan publik terbesar yang
dihadapi oleh pemangku kepentingan. Kesadaran masyarakat di seluruh dunia terhadap ancaman dan
bahaya perubahan iklim digambarkan dengan adanya berbagai cara mulai dari kerja sama hingga
forum internasional.
Jelas saja hal ini terjadi dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi. Berbekal research yang
sudah dilakukan, kelompok kami meringkas faktor apa saja yang secara signifikan menyebabkan
perubahan iklim ini dengan menentukan 3 drivers, yakni :
1. Konsumsi Energi, menurut Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLHD) DKI
Jakarta, 50% perubahan iklim terjadi karena adanya konsumsi energi yang tidak efisien seperti
pengeksploitasian air tanah yang berlebihan, penggunaan bahan bakar berlebihan, dan penggunaan
listrik yang berlebihan. Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan karbon dioksida dan dinitrogen
oksida yang keduanya merupakan GRK berbahaya yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas
matahari
2. Manufaktur dan Industri, keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Proses produksinya dalam menghasilkan barang, menghasilkan emisi yang mana di dalamnya juga
termasuk kegiatan pertambangan, serta kegiatan industri lain yang menghasilkan gas. Menurut Bill
Gates, sektor manufaktur adalah sektor yang paling mengganggu dalam menghindari bencana iklim.
Hal ini didukung seperti yang di kutip pada laman PBB Indonesia.
3. Deforestasi, berdasarkan dara World Wide Fund for Nature (WWF), deforestasi memiliki
peran 10% dari pemanasan global yang menyebabkan penurunan kualitas atmosfer. Penebangan hutan
menghasilkan emisi karena pohon yang di tebang melepaskan karbon yang tersimpan di dalamnya.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), hampir 7,3 juta hektare hutan di seluruh dunia
hilang setiap tahunnya.

Referensi :

• http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/aksi/mitigasi/implementasi/10-tentang/21-upaya-ditingkat-
internasional

• http://bappeda.blorakab.go.id/forum/index.php?topic=227.0

• https://pusatkrisis.kemkes.go.id/dampak-buruk-akibat-kerusakan-hutan-bagi-kehidupan

• https://www.republika.co.id/berita/qolqkc457/perubahan-iklim-bill-gates-wantiwanti-industri-
manufakturhttps://news.detik.com/berita/d-1174340/50-perubahan-iklim-terjadi-karena-penggunaan-energi-yang-
tak-efisien-

• https://dinamikaconsulting.com/dampak-yang-terjadi-jika-menggunakan-energi-yang-berlebihan/

Anda mungkin juga menyukai