Anda di halaman 1dari 17

Jawaban no.

1 :

a. Uraikan aspek filosofi yang terkandung dalam RSPO tersebut


Yaitu:
Green Peace, Hubungan antara civil society dan pasar bersifat saling
mempengaruhi. Dalam persfektif liberal, pasar dan civil society memiliki
karakteristik yang sama yaitu otonom, bebas dan mandiri. Hubungannya saling
menguatkan dan saling meneguhkan satu sama lainterhadap keberadaan
mereka masing-masing. Namun ketika pasar dipandang terlalu serakah dan
menimbulkan dampak negative terhadap kesejahteraan ummat manusia, civil
society dapat menjadi oposisi. Gerakan lingkungan seperti Green Peace
misalnya selalu berhadapan dengan perusahaan yang dipandang sebagai
perusak lingkungan, aksinya dari damai sampai kekerasan terhadap pengabaian
lingkungan hidup (Damsar dan Indrayani, 2017)
Dalam mencapai kesejahteraan, demokrasi, pembangunan ekonomi, hak
asasi manusia dan lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan maka
dibutuhkan sinergitas segitiga pilar yaitu Negara, civil society dan pasar.
Sinergitas bermakna bahwa setiap pilar memberikan kontribusi optimal bagi
pencapaian semua tujuan kemanusiaan di atas baik sebagai individu maupun
sebagai kolektivitas (Damsar dan Indrayani, 2017)

RSPO merupakan asosiasi nirlaba yang menyatukan para pemangku


kepentingan dari tujuh sektor industri minyak sawit - produsen kelapa sawit,
pemroses atau pedagang kelapa sawit, produsen barang-barang konsumen,
pengecer, bank dan investor, LSM pelestarian lingkungan atau konservasi alam,
dan LSM sosial. RSPO bersama para pemangku kepentingan bertujuan untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk minyak sawit
berkelanjutan.
Pada tahun 2001, WWF mulai menjajikan pembentukan Roundtable on
Sustainable Palm Oil (RSPO). Hasil dari penjajakan ini adalah dibentuknya
kerjasama informal antara WWF dengan Aarhus United UK Ltd, Golden Hope
Plantation Berhad, Migros, Malaysian Palm Oil Association, Sainsbury’s dan
Unilever pada tahun 2002.
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) didirikan pada tahun 2004
dengan tujuan untuk mempromosikan pertumbuhan dan penggunaan produk-
produk minyak sawit yang berkelanjutan melalui standar global yang kredibel dan
keterlibatan pada stakeholder. Pendirian RSPO merupakan sebuah respon
terhadap desakan internasional yang kuat akan adanya minyak sawit yang
diproduksi secara berkelanjutan. Kantor pusat RSPO berada di Zurich, Swiss,
sedangkan sekretariatnya berlokasi di Kuala Lumpur dengan kantor perwakilan
di Jakarta.
b. Apakah anda setuju isu RSPO tersebut merupakan TBT (technical barrier to
trade) atau semata-mata kaidah ekologis?
Yaitu:
RSPO tentu tidak terlepas dari strategi perdagangan untuk
menumbuhkembangkan bisnis yang dihasilkan dari minyak sawit. Namun, untuk
menjaga keberlanjutan bisnis tersebut tentang ketersediaan bahan baku perlu
diatur sehingga mampu memenuhi kebutuhan pengusaha dan pasar. RSPO
merupakan tools yang digunakan untuk melindungi kepentingan internasional,
sehingga RSPO sebagai benang merah atas desakan internasional yang
mempertemukan dua kepentingan besar terkait strategi pasar untuk menjamin
ketersediaan produk sawit dan juga sebagai strategi menjaga keamanan produk
sawit yang aman dan memenuhi standar produksi.
c. Uraikan respon pemerintah Indonesia secara kronologis
Yaitu:
Adapun respon pemerintah terhadap perkembangan dengan memilih keluar dari
RSPO didasari pada :
1. Ketimpangan kekuatan RSPO yang dianggap tidak fair dalam melakukan
perundingan.
2. LSM lingkungan social yang terlibat di RSPO terlalu environmental minded
dengan mengesampingkan isu kemiskinan dan kelaparan yang dialami
masyarakat local atau buruh perkebunan sawit.
3. Pertemuan yang dilakukan RSPO selama 7 kali tidak menunjukkan
progresivitas sementara percepatan penghancuran hutan terus terjadi di
lapangan. Jadi sebatas perbincangan dan kesepakatan tanpa implementasi
yang jelas.
4. Isu baru yang melibatkan petani kecil di RSPO merupakan topik krusial,
namun pada kenyataannya pelibatan petani kecil seperti mimpi dalam
diskusi,lobim ataupun negosiasi.

Pasca keluarnya Indonesia dari RSPO, maka isu negative terus dihembuskan
oleh negara-negara maju pada pengembangan kelapa sawit Indonesia. Timbul
pertanyaan tentang tujuannya untuk melindungi dunia dari ancaman perubahan
iklim atau sekadar untuk mempertahankan kepentingan negara-negara maju
tersebut. Sehingga Indonesia memilih keluar dan menerapkan Indonesia
Sustainable Palm Oil (ISPO) sebagai sebuah aturan yang terus dikampanyekan
untuk menepis tekanan negative dan desakan dari negara maju.

d. Pada ppt yang 4 ada artikel tentang MCPD. Uraikan apa yang anda ketahui
dengan MPCD
yaitu:
Pemerintah diminta menyelesaikan isu kontaminan 3-monochlorpro-
pandiol ester (3-MCPD Ester) dan glycidol esters (GE). Ini dapat menghambat
perdagangan minyak sawit Indonesia ke Uni Eropa.
Berdasarkan hasil penelitian di Eropa menyebutkan bahwa minyak sawit
mengandung 3-MCPD Ester dan GE yang tertinggi diantara minyak nabati
lainnya, yakni masing-masing sebesar 3-7 ppm sebesar 3-11 ppm.
Senyawa 3-MCPD merupakan senyawa hasil hidrolisis 3-MCPD ester
yang memiliki efek negatif terhadap ginjal, sistem syaraf pusat, dan sistem
reproduksi pada hewan percobaan. Menurut International Agency for Research
on Cancer (IARC), senyawa 3-MCPD kemungkinan juga dapat menyebabkan
kanker bagi manusia.
e. Jelaskan solusi alternative apakah yang bisa di gunakan untuk mengembangkan
bisnis sawit Indonesia yang sustain
Yaitu:
Penyelenggaraan Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia
(Indonesian Sustainable Palm Oil Certification System/ISPO), selanjutnya
disebut Sistem Sertifikasi ISPO telah berjalan sejak tahun 2011 melalui
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2011 tentang
Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian
Sustainable Palm Oil/ISPO), kemudian diganti dengan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor 11/Permentan/OT.140/3/2015 tentang Sistem Sertifikasi
Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil
Certification System/ISPO).
Untuk menjaga dan mengembangkan bisnis sawit di Indonesia, maka pertama,
memperbaiki tata kelola Sertifikasi ISPO dengan membuka ruang partisipasi,
akuntabilitas, dan transparansi. Kedua, menata ulang kelembagaan Komisi
ISPO dari sisi keanggotaan, tugas, fungsi, dan integritas. Ketiga, meletakkan
fungsi Komite Akreditasi Nasional (KAN) dalam sistem Sertifikasi
ISPO. Keempat, menyempurnakan standar dan persyaratan sertifikasi
ISPO. Kelima, meningkatkan perhatian terhadap persoalan deforestasi,
konversi lahan gambut, dan emisi gas rumah kaca. Keenam, membangun
mekanisme pemantauan independen yang lebih kredibel.
Berdasarkan keunggulan yang dimiliki Indonesia dalam komoditas kelapa sawit
maka tentu Indonesia mampu untuk terus melakukan ekspansi ekspor ke
berbagai belahan dunia, dengan tidak hanya mengandalkan bahan mentah
yang nilai jualnya rendah, namun hasil olahan yang memiliki nilai jual yang
lebih tinggi.

Jawaban no. 2 :

Label “Dolphine Save Tuna” untuk menunjukkan kepatuhan terhadap undang-


undang atau kebijakan yang dirancang untuk meminimalkan kematian lumba-lumba
selama penangkapan tuna. Pelabelan ini berasal dari Amerika Serikat, istilah Dolphin
Friendly sering digunakan di Eropa, dan memiliki makna yang sama. Dalam laporan
2008, Greenpeace mencatat label “Dolphine Save Tuna” dapat membuat konsumen
percaya bahwa tuna yang relevan ramah lingkungan. Namun, label “Dolphine Save
Tuna” hanya menunjukkan bahwa tangkapan sampingan tidak mengandung lumba-
lumba. Ini tidak menjelaskan bahwa tangkapan sampingan tidak mengandung spesies
lain, juga tidak menyiratkan dampak lingkungan dari perburuan itu sendiri.

Pada Mei 2012, WTO memutuskan bahwa label “Dolphine Save Tuna”, seperti
yang digunakan di AS, berfokus terlalu sempit pada metode penangkapan ikan, dan
terlalu sempit di Pasifik Tropis Timur . Label AS tidak membahas kematian lumba-
lumba di bagian lain dunia. AS kemudian memperluas prosedur pelaporan dan verifikasi
ke semua samudera di dunia, sambil mempertahankan standar yang kuat untuk label
Dolphin Safe, agar sesuai dengan keputusan WTO. Pada 2013, Kampanye Tuna
Ramah Lingkungan meluncurkan kampanye formal untuk mengakhiri penggunaan label
“Dolphine Save Tuna” di AS. Kelompok aktivis akar rumput mengadvokasi
pengadopsian label Program Lumba-lumba Konservasi Internasional (AIDCP) sebagai
pengganti Departemen AS saat ini label Perdagangan. Kampanye Tuna Ramah
Lingkungan mewakili industri perikanan tuna dan lembaga pemerintah Amerika Latin
yang terus mengadvokasi mengejar dan menjaring lumba-lumba untuk menangkap
tuna.

Hal berbeda dengan dibebaskannya label “Turtle Extruder Device (TED)” terkait
ekspor udang ke Amerika. Label “Turtle Extruder Device (TED)” merupakan alat khusus
yang memungkinkan kura-kura laut yang ditangkap untuk melarikan diri ketika
tertangkap di jaring nelayan. Jika dengan alasan ramah lingkungan dan kelestarian
lingkungan seharusnya label ini juga dijadikan syarat bahwa produknya telah
dibudidayakan secara ramah lingkungan, sehingga tidak menyebabkan tertangkapnya
penyu.

Beberapa hal yang menjadi perhatian yang berhubungan dengan proses expor
perikanan adalah kualitas, keamanan pangan dan ketertelusuran (traceability).
Masalah kualitas dan kebijakan penerapan ini lebih menitikberatkan pada keamanan
pangan untuk konsumen. Analisis lain penerapan dan pembebasan regulasi yang tidak
konsisten terhadap kelestarian lingkungan mengarahkan pada upaya market control
sebagai proses pengendalin pasar di negara tujuan ekspor.

Hal utama adalah keamanan pangan dan ketertelusuran, pasar Amerika Serikat,
menuntut perikanan berkelanjutan dan keterlacakan ikan dari asal sampai ke pasar.
Dalam menerima tuna dari Indonesia, Amerika Serikat, sangat selektif terutama soal
kualitas dan penangkapan berkelanjutan termasuk kerlacakan sumber ikan. Amerika
Serikat memerlukan informasi dari daerah asal. Saat final export ke Amerika Serikat,
semua informasi harus didapatkan, misalnya kapal yang digunakan dan identitas
nelayan, selanjutnya di-cross check dokumen legal.

Salah satu syaratnya adalah terjaminnya mutu dan keamanan produk.


Persyaratan keamanan pangan dari negara importir yang ditetapkan dalam bentuk
peraturan sering menjadi penghambat dalam perdagangan. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui jenis, jumlah, dan perkembangan alasan kasus penolakan produk
ikan Indonesia di Amerika Serikat, mengidentifikasi kebijakan perdagangan dan
memberikan rekomendasi terkait kebijakan pengelolaan mutu untuk ekspor produk Ikan
Indonesia.

Berdasarkan analisis deskriptif dan analisis paretto Selama tahun 2005-2014


Indonesia mengalami kasus penolakan produk ikan oleh US-FDA sebanyak 699 kasus
dan oleh Europa-RASFF sebanyak 29 kasus. Produk ikan yang paling banyak ditolak
adalah ikan Tuna sejumlah 441 kasus (63%) di Amerika Serikat dan 15 Kasus (51%) di
Uni Eropa. Masalah utama terjadinya kasus penolakan produk ikan asal Indonesia
adalah filthy dan Salmonella di Amerika Serikat dan mercury, histamine dan poor
temperature control di Uni Eropa. Kebijakan perdagangan terkait keamanan produk
perikanan yang berpengaruh terhadap kinerja ekspor ikan Indonesia oleh Amerika
Serikat adalah FDA Food Code dan Fishery Products Hazards and Controls Guidance
dan pada Uni Eropa adalah Commission Decision. Harmonisasi regulasi terkait
keamanan pangan dan perbaikan teknis serta pengawasan mutu hasil perikanan
diperlukan untuk mengurangi penolakan produk ikan Indonesia di pasar ekspor.
Jawaban no. 3 :

Manusia bisa sanagt inovatif dalam mencari solusi untuk menghindari atau melampaui
batas minimum kemampuan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhannya
(Abdoellah, 2017).

Setelah sekian lama berkembang berbagai penemuan dan merubah banyak hal seperti
pada Revolusi Industri dimana inovasi yang dihasilkan di berbagai bidang yang
mengubah banyak hal maka dunia terus berubah dengan era Revolusi IT dengan salah
satu cirinya adalah disrupsi. Maka muncul juga inovasi yang sesuai dengan era
disrupsi ini disebut inovasi disrupsi.

Perbedaan Sustaining Innovation dan Disruption Innovation dapat digambarkan pada


table berikut :

Sustaining Innovation Disruption Innovation


Permasalahan dapat dipahami dengan Permasalahannya tidak atau belum
baik (seluruh mata rantai nilai sudah dipahami dengan baik. Banyak hal yang
ada dan terbentuk) belum ada jawabannya. lingkungannya
dinamis
Pasarnya sudah ada, exixting market Pasarnya baru. Menciptakan pasar baru
Inovasi mengikuti performa, harga yang Inovasi adalah sesuatu yang dramatis
lebih rendah atau mahal, branding yang dan mengubah peta permainan dengan
kuat untuk membentuk kesetiaan infrastruktur dan mata rantai pelaku
pelanggan dan perubahan yang yang sama sekali baru. Konsumen pun
incremental dapat menjadi mata rantai produksi.
Konsumen adalah merak yang setia Konsumen tidak atau belum diketahui
dan percaya pada pencitraan merk perilakunya. Namun, diketahui bahwa
mereka belum terlayani kebutuhannya.
Pasarnya mudah diprediksi, Pasarnya tidak mudah diprediksi,
pertambahan kelas menengah, berlaku hokum besi evolusi: hanya ada
Pendidikan, pendapatan, dan satu dua yang akan bertahan di
pertumbuhan ekonomi menjadi acuan kemudian hari
Metode bisnis dan pemasaran telah Metode bisnis dan pemasaran
dirasa cukup. Perubahan perlahan- tradisional telah terbukti gagal, tidak
lahan (evolutif)c cukup untuk mengejar mampu menyejahterakan pasar dan
ketinggalan stakeholder. Kalau perubahan
dipercepat dyakini incumbent tak akan
mampu mengejar.

Salah satunya fenomena inovasi, nterjadi dalam cara berpikir yang akan berubah dari
cara berfikir linier ke cara berfikir eksponensial.

Jawaban no. 4 :
Nilai – nilai Laten Bawaan Transisi
Setiap perubahan yang terjadi akan selalu mambawa nilai – nilai baru, baik yang berasal
dari dalam organisasi maupun yang masuk dari luar organisasi, baik yang dikehendaki
maupun tidak dikehendaki oleh organisasi. Nilai – nilai baru tersebut akan masuk dan
mempengaruhi organisasi tanpa disadari oleh siapapun. Oleh karena itu, bisa dikatakan
bahwa nilai-nilai yang dianut oleh suatu organisasi akan selalu mengalami evolusi.
Manajemen perubahan yang dilakukan harus menyentuh transformasi nilai – nilai. Jadi,
organisasi yang melakukan perubahan tetap bisa berada pada koridor nilai – nilai yang
dikehendaki dan meminimalisir nilai – nilai yang tidak dikehendaki. Selain itu, manjemen
perubahan yang tidak menyentuh transformasi nilai akan tetap melakukan hal yang
sama dengan cara yang sama pula (statis).
Disebut nilai laten bawaan transisi karena pada masa perubahan sebuah organisasi
terjadi pengelompokan nilai dan budaya dalam internal organisasi. Dimana nilai dan
budaya baru secara tidak langsung memberikan perubahan dan mempengaruhi nilai
yang sudah ada dalam sebuah organisasi.

1. Budaya Ketakutan (culture of fear)


Perubahan menimbulkan rasa tidak pasti dan kurang nyaman bagi mereka yang tidak
memegang kendali. Misalnya, pengurangan jumlah karyawan dan posisi dalam
organisasi menimbulkan kecemasan-kecemasan, baik dikalangan yang akan mendapat
giliran PHK maupun yang tidak. Dalam setiap perubahan selalu saja ada orang-orang
atau kelompok yang dianggap sebagai pemenang karena memperoleh keuntungan, dan
yang dianggap sebagai pihak yang kalah akan merasa takut akan perubahan itu

2. Budaya Menyangkal (culture of denial)


Terhadap sesuatu yang berubah, manusia tidak dengan serta merta cepat
menerimanya. Mereka mulannya justru menyakal “Tidak benar!”.Contohnya : Ketika
sesuatu yang biasa di temui hilang atau berubah, manusia punya kecenderungan
menyangkal. Manusia akan sulit memperbaiki hidupnya selama ia menyangkal realitas
baru. Lebih celaka lagi, biasanya manusia harus melewati suatu siklus yang tidak
pendek untuk segera menerima dan mengakui perubahan.

3. Budaya Kepentingan Pribadi (culture of self interest)


Dalam situasi yang nerubah akan ada banyak pihak yang lebih mengedepankan
kepentingan-kepentingan pribadinya. Masing-masing orang akan berupaya
mengamankan kepentingan-kepentingan yang melekat pada dirinya. Misalnya posisi,
karir, konsep, kelompok, anggaran, fasilitas dan sebagainya. Ketika hal itu terjadi, ikatan
organisasi menjadi pertanyaan besar. Banyak pekerjaan rutin yang tidak bias
diselesaikan tepat waktu, dan akibatnya reformasi, reorganisasi, atau langkah-langkah
manajemen perubahan tidak bias berjalan sebagaimana mestinya.

4. Budaya Mencela (culture of cynicism)


Ketika orang-orang mulai mengedepankan kepentingan pribadinya maka tidak akan ada
lagi respek dari para pengikut. Orang-orang akan saling mencela dan sinis terhadap
perilaku dan tindakan atasan dan kolega mereka yang terlalu mengedepankan urusan-
urusannya sendiri. Beberapa orang yang merasa terganggu dengan sinisme ini (namun
memperoleh manfaat pribadi dari proses transisi) akan membangun kekuatan dukungan
dari bawahannya dengan cara melakukan bagi-bagi manfaat. Tetapi semua itu dilakukan
bukan untuk kepentingan organisasi, melainkan untuk mengamankan kepentingannya.
Akibatnya, sinisme tidak pergi-pergi, melainkan berubah menjadi budaya. Orang-orang
yang baik dan berhati bersih tak akan luput dari sinisme. Mereka semua memperoleh
imbas dari proses transformasi ini. Yang baik menjadi tampak buruk, yang buruk menjadi
tampak baik, dan seterusnya.

5. Budaya Tidak Percaya (culture of distrust)


Kepercayaan adalah perekat bagi suatu organisas. Ketika respek sudah tidak ada lagi
dan orang-orang saling mengedepankan kepentingan pribadinyaa, yang ada hanya rasa
saling tidak percaya. Tampa kepercayaan, otoritas tidak lagi memberikan makna.
Misalnya ketika masyarakat suatu bangsa tidak mempercayai pemimpin-pemimpinnya
maka biaya transaksi menjadi sangat mahal. Mereka tidak lagi dipercayai rekan-rekan
bisnis dari Negara lain, dunia perbankan, perdagangan, bahkan mereka juga tidak
memercayai system peradilan dan mata uangnya sendiri. Sebuah institusi yang diwarnai
budaya saling tidak percaya sudah pasti tak punya masa depan.

6. Budaya Anomi (culture of anomie)


Transisi biasanya diikuti dengan peristiwa-peristiwa penggabungan dan pemisahan
bagian-bagian, unit-unit usaha, dan sebagainya. Misalnya : Kalau pemimpin tak cukup
kuat dan pengelolaan transisi tidak sempurna, semua ini bisa menimbulkan efek anomi,
yaitu kehilangan jati diri atau identitas diri. Orang-orang yang kehilangan jati diri dapat
digambarkan bagai orang yang berpakaian tidak apda tempatnya. Buntut dari kehilangan
identitas kultural adalah perasaan ketergantungan dan merasa salah terus.

7. Budaya Mengedepankan Kepentingan Kelompok (the risk of underground sub


culture)
Tidak semua perasaan tidak senang terhadap situasi baru dapat dinyatakan secara
terbuka oleh manusia. Misalnya Perasaan-perasaan tidak senang ini dapat diungkapkan
dalam bentuk nostalgia. Biasanya nostalgia akan bergerak dalam lingkungan yang
homogen, yaitu subkultur seperti kelompok profesi, angkatan saat masuk, kelompok
etnis, kelompok agama, dan seterusnya. Munculnya kelompok seperti ini kalau terus
menerus dan disertai tekanan akan mengancam kesatuan institusi.

Dalam mengelola 7 budaya tersebut perlu adanya kebijakan yang harus diterapkan pada
internal maupun eksternal organisasi. Konsep kebijakan berupa budaya disiplin (culture
of discipline) dimaksudkan agar individu/kelompok mematuhi segala ketentuan yang
berlaku. Konsep budaya disiplin dalam hal ini, menyeleksi dan menempatkan individu
dengan baik, mengimplementasikan stategi dengan benar dan tepat sasaran, serta
mengikat kerja bukan hanya dengan disiplin melainkan budaya disiplin. Upaya lain yang
perlu dilakukan seperti peningkatan kepercayaan (trust), keterbukaan terhadap masalah-
masalah yang dihadapi, pemberdayaan dan partisipasi, berbagi informasi dan
pengetahuan, desain pekerjaan yang mudah dipahami, serta kolaborasi antar kelompok.

dari 7 budaya diatas, yang paling parah atau sulit di manage adalah Budaya Ketakutan
(cultute of fear) dikarenakan ketakutan dapat menimbulkan rasa kecemasan yang
berlebih oleh individu/kelompok terhadap perubahan atau pencapaian yang diraih oleh
individu/kelompok lain dalam suatu organisasi. ketakutan tidak hanya dapat
mempengaruhi individu/kelompok dalam suatu organisasi, juga bisa menghambat
pencapaian tujuan organisasi. faktor ketakutan individu/kelompok yang tidak dapat
menerima perubahan, membuat mereka membentuk kelompok kecil dan meperkuat
kelompoknya, sehingga dapat lepas dari kesatuan organisasi dan mencoba
menghentikan perubahan tersebut. Misalnya dalam sebuah perusahaan terdapat
seseorang atau tim yang diberikan penghargaan berupa jabatan baru karena kinerja
dianggap baik dan pantas untuk diberikan penghargaan. Kemudian ada kelompok lain
yang tidak terima dengan kebijakan tersebut, Maka mereka berusaha agar kebijakan
tersebut tidak diberikan kepada yang bersangkutan. Sehingga terjadi benturan antar
kelompok yang dapat mepengaruhi kelangsungan perusahaan.
Budaya ketakutan dalam organisasi juga terjadi akibat nilai lama yang dianggap baik
diganti dengan nilai baru yang cenderung berbeda, Misalnya kerendahan (nilai lama)
dan materialism (nilai baru). Dua hal yang dianggap bertentangan menyatu dalam
sebuah corporate, sehingga muncul ego sektoral antar kelompok yang menganggap
bahwa nilai yang dimilikinya lebih baik dari yang lainnya. Hal ini sangat berpengaruh
pada keberlangsungan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.

Jawaban. No 5 :

Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi Indonesia, mulai dari sisi
perekonomian, pemerintahan, perdagangan, perumahan dan terutama kesehatan. Di
bidang kesehatan, dengan adanya wabah virus covid 19 yang bermula dari wuhan, cina,
sejak Desember 2019 yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia menyebabkan
beberapa negara mengalami kelumpuhan dari berbagai sektor.

Indonesia tidak luput dari hal ini di awal memasuki tahun 2020, virus covid-19 ini
juga mewabah di Indonesia, yang pada awalnya penduduk yang terkena segelintir saja,
perlahan-lahan semakin meningkat jumlahnya, dan sudah tersebar di berbagia daerah di
Indonesia, dengan jumlah penyebaran yang bervariasi. Saat ini, Indonesia tercatat
jumlah penduduk yang terpapar sudah mencapai 2092 orang dengan jumlah positif
berdasarkan hasil pemeriksaan swab. Berbagai kebijakan telah di lakukan, pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah, sesuai aturan dan budaya di daerah masing-masing
dengan mengedepankan kearifan lokal.

Dalam hal penanganan terhadap penyebaran virus covid-19 ini, metodologi yang
harus dilakukan dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman atau
pengembangan strategi untuk mengelolah dan mitigasi resiko dengan menggunakan
sumber daya yang ada.

Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada
pihak lain (transfer risk) menghindari resiko, (avoid risk), mengurangi efek negatif resiko
(mitigate risk), dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu
(accept risk). Manajemen resiko tradisional terfokus pada resiko yang timbul oleh karena
bencana alam atau kebakaran, kematian serta tuntutan hukum. Manajemen resiko
keuangan, di sisi lain terfokus pada resiko yang dapat dikelola menggunakan instrumen
keuangan sasaran dari pelaksanaan manajemen resiko adalah untuk mengurangi resiko
yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang
dapat di terima oleh masyarakat.

Salah satu usaha juga untuk pencegahan penularan covid 19 ini adalah dengan
melakukan social safety net atau karantinah wilaya, (isolasi kewilayahan). Isolasi
kewilayahan ini sudah berjalan di beberapa daerah, dan isolasi daerah tertentu
berdasarakan hasi tracking yang sudah terkonfirmasi.

Berdasarkan UU no 6 tahun 2018 undang-undang ini membagi karantina


menjadi 4 jenis, yakni karantinah rumah, karantina rumah sakit, karantina wilayah, dan
ada batasan social skala besar, dan arahan presiden adalah pembatasan social skala
besar.

Langkah berikutnya untuk mengantisipasi penyebaran virus covid 19 adalah


berdasarakan peraturan menteri hukum dan HAM RI Nomor 13 tahun 2020 tetang syarat
peberian asimulasi dan hak integrasi bagi narapidana dan anak dalam rangaka
pencegahan dan penanggulangan penyebaran covid 19. Narapidana yang
mendapatakan program asimilasi dan intergarasi harus memenuhi syarat seperti telah
menjalasni dua pertiga masa pidana pada 31 desember 2020 dana tidak terkait dengan
PP Nomor 99 Tahun 2012.

Akan tetapi narapidana yang mendapatkan asimilasi bukan berarti boleh


kemana-mana, dia akan tetap di rumah karna suatu saat balai pemasyarakatan dan
kejaksaan datang untuk melakuakn control, dan apabila yang bersangkutan tidak ada di
tempat berarti yang bersangkutan di anggap melanggar dan akan di Tarik kembali di
lapas. Usaha asimilasi narapidana ini di lakukan untuk mengurangi jumlah hunian di
dalam kamar sehingga ada jarak yang lebih jauh antara narapidana di dalam lapas dan
di harapkan penularan virus covid 19 ini dapan di minimalisir.

Social ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam


kelompok masyarakat yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendidikan serta
pendapatan Dalam pembahasannya sosial dan ekonomi sering menjadi objek
pembahasan yang berbeda. Dalam konsep sosiologi manusia sering disebut dengan
makhluk sosial yang artinya manusia tidak dapat hidup wajar tanpa adanya bantuan dari
orang lain, sehingga arti sosial sering diartikan sebagai hal yang berkanaan
dengan masyarakat

Ada beberapa faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya


keadaan sosial ekonomi seseorang dalam masyarakat yaitu:

1. Tingkat pendidikan.
2. Jenis pekerjaan.
3. Tingkat pendapatan.
4. Keadaan rumah tangga.
5. Tempat tinggal.
6. Kepemilikan kekayaan.
7. Jabatan dalam Organisasi.
8. Aktivitas ekonomi
Dilihat sejak masa kolonialisme, pendidikan dianggap sebagai faktor penting untuk
meningkatkan kesejahteraan bangsa. Masyarakat Indonesia yang biasa dikenal dengan
penduduk pribumi pada masa kolonial mendapat kesempatan untuk menyekolahkan
anak-anaknya, meskipun masih banyak keterbatasan karena adanya pembedaan
perlakuan dalam masyarakat, adanya perbedaan jenjang pendidikan pada masa kolonial
pada umumnya membuat peluang masyarakat untuk memperoleh pekerjaan lebih sedikit
sehingga berdampak pada pandapatan yang mempengaruhi kesejahteraan.

Dalam masa sekarang, di mana penularan covid 19 perlu di minimalisir bahkan


di putus mata rantai penularanya. Hampir semua daerah melibatkan siswanya, tidak lagi
di dasarkan pada sosial ekonomi siswa tetapi lebih didasarkan pada kesehatan, dengan
tujuan agar anak didik tidak menderita sakit apalagi tertular covid 19. Dan bahkan bukan
hanya sekolah di liburkan, di beberapa pusat perbelanjaan yaitu mall atau pasar di tutup
untuk sementara dengan alasan yang sama untuk memutuskan mata rantai penularan
virus covid 19 ini.
Aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut kehidupan dan pergaulan
hidup manusia dalam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan, antara dan
norma di sebut aspek social atau panca gatra, yaitu aspek kehidupan dan pergaulan
hidup manusia dlam bermasyarakat dan bernegara dengan ikatan-ikatan aturan-aturan
dan norma-norma.

Dampak negatifnya Dengan adanya wabah covid ini di mana di berlakunya


social distancing dan physical distancing, pergaulan nasional dalam hal ini pasti akan
terbatas, dan ini secara lansung maupun tidak lansung akan mempengaruhi
perekonomian suatu bangsa yang mengakibatkan kecendrungan lemahnya
perekonomian (lesuh) tingkat hunian kamar di hotel menurun dan secara global akan
mempenaruhi pendapatan ekonomi negara

Indonesia merupakan negara yang penduduknya sangat padat dan


masyarakatanya yang beragam, suku bangsa yang beragam,bahasa yang
beragam,berkebudayaan yang beragam, bahkan dalam segi keagamaan masyarakat
indonesia memliki berbagai ragam agama ada 6 agama yang diakui oleh bangsa
indonesia yaitu Islam, Konghuchu, Khatolik, Hindu, Budha, Kristen Protestan dan
mayoritas masyarakat indonesia memeluk agama Islam, bahkan indonesia menduduki
Negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia, degan keberagaman Agama yang
dianut oleh masyarakat indonesia, perlulah adanya sikap toleransi yang tinggi dan
menghormati satu sama lain antar masyarakat agar keharmonisan, kekompakan, tali
persaudaraan tidak terpecah belah karena adanya sekat-sekat dalam kelompok
beragama.

Dengan adanya virus covid 19 ini orang semakin sadar banyak hal positif yang
bias di ambil dalam wabah ini antara lain:

- Biasa beribadah di rumah bersama kelurga tercinta


- Membaca kitab suci bersama kelurga yang selama ini terbatas yang selama ini terbatas
karena jarang di rumah
- Dimana di dalam agama mengatakan kebersihan sebagian dari iman dengan adanya
wabah covid 19 kita menjaga kebesihan baik kebersihan diri dan lingkungan
Dan nilai keagamaan yang lebih mendasar adalah bila di malam hari kita
merenung betapa kecil dan tak berarti apa-apanya diri kita di bandingkan makhluk yang
hanya berukuran nanometer. Kita pun lebih sadar akan sang maha kuasa dan baru
sadar pada saat rumah ibadah baru di tutup di saat hati dan raga sudah ingin beribadah
di sana. semoga kita semua sadar bahwa Ini adalah teguran dari sang pencipta.

Apakah ada kemungkinan virus corona 2019 ini merupakan senjata biologis?
Untuk menjawab hal ini maka kita dapat membandingkannya dengan beberapa
fenomena sebelumnya. Salah satunya adalah serangan terhadap Aramco, perusahaan
terbesar di Saudi tidak dengan serangan senjata seperti yang dikenal tapi melalui
serangan virus computer. Searangan ini tidak hanya menyerang Aramco tetapi juga
tetapi juga menyerang kantor-kantor di AS dan Belanda. Inilah yang disebut Serangan
Siber. Banyak negara termasuk AS yang terlibat dalam aktivitas siber yang membuat
negar lain gusar. Namun china melakukan serangan siber yang tak ada bandinganya,
dengan kemampuan itu China terlibat dalam pencurian massal proferti intelektual.
Namun china tak pernah mengakui tudingan tersebut padahal menurut Direktur NSA,
Keith Alexander memperkirakan total nilai propertiintelektual AS 5 Trilyun dollar, enam
persen diantaranya dicuri China setiap tahun.

Selama adanya perang, masyarakat berupaya untuk meredakan efeknya.


Mereka berusaha membatasi frekuensi, cakupan dan metodenya. Tatanan agama,
moral atau kesatriaan te,lah menempatkan Batasan perang sedari dulu. Dalam abad
terakhirhukum internasional telah berkembang sedemikian rupa sehingga membatasi
negara untuk menyerang negara lainnya. Masyarakat berusaha menciptakan garis
tegas anatar pejuang dan nonpejuang, antara kancah perang dan kampung halaman,
anatara perang yang dibenarkan dan tidak dibenarkan.

Perang siber adalah bentuk konflik khas abad 21. Norma dan peraturanyang
dibentuk dalam abad sebelumnyatidak berlaku disini. Meskipun sebagian negara
berupaya mencari jalan untuk menciptakan peraturan yang ditaati komunitas global.
Namun kesepakatan sekecil apapun sulit tercapai. Pakar Kemananan Siber Finlandia,
Mikko Hypponen, Saya percaya aka nada pergeseran besar untuk industry pertahanan
dan militer dunia, sebagaiamana pergeseran teknologiyang kita saksikan sejak perang
dunia II. Yang akann berkembang operasi ciber, persenjataan virtual, persenjataan yang
tidak bisa disentuh. Jumlah negara yang memilki nuklir tidak sampai sepuluh. Tapi
secara teori, masing-masing negara bisa memiliki senjata.

Anda mungkin juga menyukai