Anda di halaman 1dari 9

Tugas Keperawatan Lanjut Usia “Theories of Ageing”

Di susun oleh :

Romana Pebritia Nugraha

432051440116017

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG

BANDUNG 2019
THEORIES OF AGEING

a. Definisi penuaan (definition of ageing)

Lansia adalah ketika kemunduran fisik dan mental terjadi secara


perlahan dan bertahap dan dikenal sebagai “snecsence” yaitu masa proses
menjadi tua. Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang,
yaitu suatu periode dimana seseorang telah beranjak jauh daripada periode
terdahulu.
Usia enampuluhan biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara
usia madya dan usia lanjut. Tahap terakhir dari rentang kehidupan sering dibagi
menjadi usia lanjut dini, yang berkisar usia enampuluhan sampai tujuhpuluh
tahunan. Dan usia lanjut yang dimulai pada usia tujuhpulahanan sampai akhir
kehidupan seseorang (Hurlock,1980:380)
Penuaan merupakan proses perubahan fisiologis yang tidak dapat
dihindari oleh setiap organisme.Dalam proses penuaan, terjadi penurunan
fungsi organ-organ secara bertahap yang terjadi pada manusia, tumbuhan,
hewan, dan juga organisme bersel satu. Penuaan telah terjadi pada saat manusia
baru saja lahir. Tanda-tanda fisiologis yang terjadi ialahmenurunnya jumlah sel
jaringan, melambatnya metabolisme,serta menigkatnya resiko terjadinya
penyakit. Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi penuaan seperti
stress, olahraga berlebihan, merokok, dan adanya radiasi sinar ultraviolet
(Pangkahila, 2011).
Terjadi kerusakan protein jaringan, atrofi jaringan, berkurangnya cairan
tubuh, dan metabolisme kalsium yang bnormal pada proses penuaan.Kemudian
terjadi perubahan fisiologis berikutnya mengenai disfungsi organ vital seperti
kerusakan pada organ kardiopulmonar,fungsi endokrin, persarafan, fungsi
motorik dan juga fungsi imunologi. Dengan adanya faktor risiko seperti
hipertensi, obesitas, hiperlipidemia, alkohol, perubahan metabolisme glukosa,
merokok, stress dan kebiasaan gaya hidup tidak sehat mengakibatkan berbagai
variasi penyakit pada sistem tubuh (Park dan Yeo, 2013).
b. Proses penuaan (procces of ageing)

Menua didefinisikan sebagal penurunan, kelemahan, meningkatnya


kerentanan terhadap berbagai penyakit dan perubahan lingkungan, hilangnya
mobilitas dan ketangkasan, serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia
(Aru et al, 2009). Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri/ mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan
yang diderita (Constantinides, 1994). Ada beberapa teori yang berkaitan
dengan proses penuaan, yaitu teori biologi, teori psikologis, teori sosial, dan
teori spiritual (Maryam, 2008).

c. Teori penuaan (theories of ageing)

Ada beberapa teori penuaan, pertama yaitu teori program genetik (genetic
programming theory) dimana teori ini berpendapat bahwa penuaan dan usia
hidup organisme ditentukan oleh faktor genetik.Yang kedua adalah teori
kerusakan primer (primary damage theory)yang menyebutkan bahwa penuaan
terjadi oleh karena akumulasi kerusakan pada organisme akibat faktor-faktor
perusak yang multipel. Termasuk didalamnya adalah teori wear-and-tear, teori
error catastrophe, teori radikal bebas, teori kerusakan DNA, teori membran sel
(Park dan Yeo, 2013).

Pada dasarnya, semua teori itu dibagi menjadi dua kelompok yaitu
teori wear and tear dan teori program. Hipotesis kerusakan DNA, glikosilasi,
dan radikal bebas termasuk dalam teori wear and tear, sedangkan teori program
diantaranya terbatasnya replikasi sel, proses imun, dan teori neuroendokrin
(Pangkahila, 2011).

1. Teori biologi (biologics theory)


Teori ini berfokus pada proses fisiologi dalam kehidupan seseorang
dari lahir sampai meninggal. Perubahan pada tubuh dapat secara
independen atau dapat dipengaruhi oleh faktor luar yang bersifat patologis.
Teori biologi dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
a) Teori Stokastik/ Stochastic Theories
Bahwa penuaan merupakan suatu kejadian yang terjadi secara acak/
random dan akumulasi setiap waktu. Teori ini terdiri dari :
1) Error Theory
Teori kesalahan didasarkan pada gagasan di mana kesalahan dapat
terjadi di dalam rekaman sintese DNA. kesalahan ini diabadikan dan
secepatnya didorong kearah sistem yang tidak berfungsi di tingkatan yang
optimal. Jika proses transkripsi dari DNA terganggu maka akan
mempengaruhi suatu sel dan akan terjadi penuaan yang berakibat pada
kematian.
2) Free Radical Theory/ teori radikal bebas
Teori ini menyatakan bahwa penuaan disebabkan akumulasi
kerusakan ireversibel akibat senyawa pengoksidan. Radikal bebas adalah
produk metabolisme selular yang merupakan bagian molekul yang sagat
reaktif. Molekul ini mempunyai muatan ekstraselular kuat yang dapat
menciptakan reaksi dengan protein, mengubah bentuk dan sifatnya ;
molekul ini juga dapat bereaksi dengan lipid yang berada dalam membran
sel, mempengaruhi permeabilitasnya, atau dapat berikatan dengan organel
sel lainnya (Christiansen dan Grzybowsky, 1993).
Proses metabolisme oksigen diperkirakan menjadi sumber radikal bebas
terbesar (Hayflick, 1987), secara spesifik, oksidasi lemak, protein dan
karbohidrat dalam tubuh menyebabkan formasi radikal bebas. Polutan
lingkungan merupakan sumber eksternal radikal bebas.
3) Cross-Linkage Theory
Teori ini seperti protein yang metabolisme tidak normal sehingga
banyak produksi sampah didalam sel dan kinerja jaringan tidak dapat efektif
dan efisien.
4) Wear and Tear Theory
Menurut teori ini, penuaan terjadi jika sel ataupun jaringan tubuh
yang dipakai atau disalahgunakan secara terus menerus menjadi rusak atau
habis. Teori “pakai” dan “rusak” ini diperkenalkan oleh Dr. August
Weismann, biologis dari Jerman tahun 1882 (Pangkahila, 2011; Jin, 2010).
b) Teori Nonstokastik/ NonStochastic Theories
Proses penuaan disesuaikan menurut waktu tertentu
1) Programmed Theory
Teori ini mengemukakan bahwa penuaan mengikuti suatu jam
biologik, kemungkinan merupakan lanjutan dari sistem yang mengatur
pertumbuhan dan perkembangan masa kecil. Pengaturan ini bergantung
pada perubahan ekspresi gen yang berpengaruh pada respon pemeliharaan,
perbaikan, dan pertahanan.
Teori ini terbagi menjadi tiga subkategori :
2) Immunity Theory
Sistem imun akan mengalami penurunan dengan berjalannya waktu,
hal ini mengakibatkan ketahanan tubuhorganisme semakin rentan terhadap
resiko terjadinya penyakit infeksi dan menyebabkan penuaan yang berujung
kematian. Efektivitas maksimal dari sistem imun ialah sewaktu pubertas
dan akan menurun seiring bertambahnya usia (Jin, 2010).
c) Emerging teori

Teori Neuroendokrin

Sistem neuroendokrin mengacu pada koneksi yang kompleks antara


otak dan sistem saraf dan kelenjar endokrin, yang menghasilkan hormon.
Hipotalamus, struktur di dasar otak, merangsang dan menghambat kelenjar
hipofisis, yang sering disebut “master kelenjar,” yang pada gilirannya
mengatur kelenjar tubuh (ovarium, testis, kelenjar adrenal, tiroid) dan
bagaimana dan kapan mereka melepaskan hormon mereka ke dalam
sirkulasi kami. Seperti yang kita usia, sistem ini menjadi kurang fungsional,
dan ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, metabolisme gula
terganggu, dan kelainan tidur. Efek bahwa berbagai hormon kelenjar kami
berbeda menghasilkan memiliki berbagai sisi yang berbeda dari penuaan
telah dipelajari secara ekstensif. Untuk sementara waktu, penuaan peneliti
yang bekerja di neuroendocrinology- studi hormon diatur oleh otak-berpikir
bahwa laterlife pengurangan hormon,zat alami dalam sel kita yang disebut
antioksidan sop atas dan menetralisir radikal bebas yang berbahaya. Tetapi
mereka yang melarikan diri proses pembersihan ini dapat merusak DNA,
protein, dan mitokondria.bertanggung jawab untuk penuaan
2.Teori sosial (sosiologic theory)

Ada beberapa teori sosial yang berkaitan dengan proses penuaan,


yaitu teori penarikan diri (disengagement theory), teori aktivitas (activity
theory), teori kesinambungan (continuity theory), dan teori perkembangan
(development theory).
a) Teori penarikan diri (disengagement theory)

Teori ini merupakan teori sosial tentang penuaan yang paling awal
dan pertama kali diperkenalkan oleh Gumming dan Henry (1961).Proses
penuaan mengakibatkan interaksi sosial lansia mulai menurun, baik secara
kualitas maupun kuantitas, sehingga masyarakat perlu mempersiapkan
kondisi agar para lansia tidak menarik diri.

Menurut teori ini seorang lansia dinyatakan mengalami proses


penuaan yang berhasil apabila ia menarik diri dari kegiatan terdahulu dan
dapat memusatkan diri pada persoalan pribadi serta mempersiapkan diri
dalam menghadapi kematiannya.

b) Teori aktivitas (activity theory)

Teori aktivitas dikembangkan oleh Palmore (1965) dan Lemon et al


(1972) yang menyatakan bahwa penuaan yang sukses bergantung dari
bagaimana seorang lansia merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitas
serta mempertahankan aktivitas tersebut lebih penting dibandingkan
kuantitas dan aktivitas yang dilakukan. Penerapan teori aktivitas ini sangat
positif dalam penyusunan kebijakan terhadap lansia, karena memungkinkan
para lansia untuk berinteraksi sepenuhnya di masyarakat.

c) Teori kesinambungan (continuity theory)

Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus


kehidupan lansia. Menurut teori ini, proses penuaan merupakan pergerakan
dan proses banyak arah, bergantung dari bagaimana penerimaan seseorang
terhadap status kehidupannya.
c) Teori perkembangan (development theory)

Teori perkembangan menjelaskan bagaimana proses menjadi tua


merupakan suatu tantangan dan bagaimana jawaban Iansia terhadap
berbagai tantangan tersebut yang dapat bernilai positif ataupun negatif.

2. Teori Psikologi (psychology theory)

Teori ini akan menjelaskan bagaimana seseorang berespon pada


tugas perkembangannya. Pada dasarnya perkembangan seseorang akan
terus berjalan meskipun orang tersebut telah menua.

a) Teori Hierarki Kebutuhan Manusia Maslow (Maslow’s


Hierarchy of Human Needs)

Dari hierarki Maslow kebutuhan dasar menusia dibagi dalam


lima tingkatan dari mulai yang terendah kebutuhan fisiologi, rasa
aman, kasih sayang, harga diri sampai pada yang paling tinggi yaitu
aktualisasi diri. Seseorang akan memenuhi kebutuhan tersebut dari
mulai tingkat yang paling rendah menuju ke tingkat yang paling
tinggi. Menurut Maslow semakin tua usia individu maka individu
tersebut akan mulai berusaha mencapai aktualisasi dirinya. Jika
individu telah mencapai aktualisasi diri maka individu tersebut telah
mencapai kedewasaan dan kematangan dengan semua sifat yang ada
di dalamnya; otonomi, kreatif, independent dan hubungan
interpersonal yang positif.

b) Teori Individualism Jung (Jung’s Theory of Individualism)

Menurut Carl Jung sifat dasar menusia terbagi menjadi dua


yaitu ekstrovert dan introvert. Individu yang telah mencapai lansia dia
akan cenderung introvert, dia lebih suka menyendiri seperti
bernostalgia tentang masa lalunya. Menua yang sukses adalah jika dia
bisa menyeimbangkan antari sisi introvertnya dengan sisi
ekstrovertnya namun lebih condong kearah introvert. Dia tidak hanya
senang dengan dunianya sendiri tapi juga terkadang dia ekstrovert
juga melihat orang lain dan bergantung pada mereka.

c) Teori Delapan Tingkat Perkembangan Erikson (Erikson’s


Eight Stages of Life)

Menurut Erikson tugas perkembangan terakhir yang harus


dicapai individu adalah ego integrity vs disapear. Jika individu
tersebut sukses mencapai tugas ini maka dia akan berkembang
menjadi individu yang arif dan bijaksana (menerima dirinya apa
adanya, merasa hidup penuh arti, menjadi lansia yang bertanggung
jawab dan kehidupannya berhasil). Namun jika individu tersebut
gagal mencapai tahap ini maka dia akan hidup penuh dengan
keputusasaan (lansia takut mati, penyesalan diri, merasakan kegetiran
dan merasa terlambat untuk memperbaiki diri).
DAFTAR PUSTAKA

Perry, Potter.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, Praktik. Edisi
4. Jakarta . EGC.

https://www.afar.org/docs/migrated/111121_INFOAGING_GUIDE_THEORIES_OF_AGI
NGFR.pdf (di akses 16-03-2019 jam 15:48)

https://pdfs.semanticscholar.org/666e/2dc19714f50706d38ea46a77c5be7af9a76a.pdf

(di akses 16-03-2019 jam 16:18)

Anda mungkin juga menyukai