Anda di halaman 1dari 22

PORTOFOLIO CAREGIVER

NAMA :

NIM :

TEMPAT : RUMAH KEPERAWATAN LANSIA


(TITIAN BENTENG GADING)

FOTO FOTO LANSIA


CAREGIVER 3x4
3x4

PROGRAM DIPLOMA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG
Jl.Kopo No.161, Bandung. Telp: (022) 5212326; Fax: (022) 5212
JOURNAL AKTIVITAS HARIAN
PRAKTEK KEPERAWATAN LANSIA
Hari/Tgl :
Waktu Aktivitas Paraf
CATATAN

Praktek Keperawatan Lansia STIK Immanuel Bandung, Maret – April 2019


RESUME

PENGKAJIAN LANSIA PADA ……

DI …………………………………………..

CAREGIVER:

……………………………………………..

PROGRAM DIPLOMA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG
Jl.Kopo No.161, Bandung. Telp: (022) 5212326; Fax: (022) 521232
Praktek Keperawatan Lansia STIK Immanuel Bandung, Maret – April 2019
FORMAT PENGKAJIAN

IDENTITAS
NAMA : USIA : P/L

Menikah/Tidak SUKU : AGAMA:


Menikah/Janda/Duda
PENDIDIKAN : ALERGI:
ALAMAT:

RIWAYAT KESEHATAN
KEJADIAN PENYAKIT DAN KELUHAN 1 BULAN TERAKHIR

STATUS KESEHATAN SAAT INI

STATUS FISIOLOGIS
POSTUR TUBUH : TB/BB :
Tegap/Membungkuk/Kifosis/Skoliosis
PEMERIKSAAAN TTV

PENGGUNAAN ALAT BANTU : LAMA PEMAKAIAN: -

RESUME PENGKAJIAN LAIN


PENGKAJIAN FUNGSIONAL :

PENGKAJIAN RESIKO JATUH :

PENGKAJIAN FISIK
KEPALA : LEHER :

Praktek Keperawatan Lansia STIK Immanuel Bandung, Maret – April 2019


MATA : DADA :

HIDUNG : ABDOMEN :

MULUT DAN TENGGOROKAN : GENETALIA :

TELINGA : EKSTREMITAS :
Atas:

INTEGUMEN : Bawah:

Praktek Keperawatan Lansia STIK Immanuel Bandung, Maret – April 2019


OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI
DENGAN RESEP DOKTER: TANPA RESEP DOKTER:

Praktek Keperawatan Lansia STIK Immanuel Bandung, Maret – April 2019


PENGKAJIAN FUNGSIONAL
(BARTHEL INDEKS: ‘MAHONEY & BARTHEL’)

Nama Klien : Usia :


Tempat : Tanggal :

Panduan
1. Pengkajian Barthel digunakan untuk mengidentifikasi apa yang
klien bisa lakukan/kerjakan, tidak untuk mendokumentasikan apa yang klien mungkin bisa
lakukan (verbal).
2. Tujuan utama adalah untuk menetapkan tingkat kemandirian klien dari segala bantuan (fisik
atau verbal), baik minor atau tidak.
3. Performa klien harus dikaji berdasarkan bukti yang tersedia.
4. Menggunakan alat bantu diperbolehkan untuk memfasilitasi kemandirian.
AKTIVITAS NILAI
NO
1. Makan
0= dependen
5= bantuan _______
10= mandiri
2. Mandi
0= bantuan _______
5= mandiri
3. Kebersihan diri, mencuci muka, menyisir, mencukur, dan menggosok gigi
0 = bantuan _______
5 = mandiri
4. Berpakaian termasuk mengenakan sepatu
0= dependen
_______
5= membutuhkan bantuan
10= mandiri
5. Mengontrol defekasi
0 = incontinent (atau membutuhkan enema)
_______
5 = bantuan
10 = mandiri
6. Mengontrol berkemih
0= incontinent (kateter atau dependen)
_______
5= bantuan

Praktek Keperawatan Lansia STIK Immanuel Bandung, Maret – April 2019


10= mandiri
7. Aktivitas toilet
0= dependen
_______
5= bantuan
10= mandiri

NO AKTIVITAS NILAI
8. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, termasuk duduk di tempat tidur
0= tidak mampu untuk duduk
5= membutuhkan bantuan satu atau 2 orang
10= membutuhkan sedikit bantuan (minor) _______
15= mandiri

9. Berjalan di jalan datar (jika tidak mampu lakukan dengan kursi roda)
5= menggunakan kursi roda lebih dari 25 m
10= berjalan dengan bantuan satu orang (> 25 m) _______
15= berjalan mandiri (bisa dengan menggunakan tongkat ( > 25 m)

10. Naik turun tangga


0= tidak mampu
5= bantuan _______
10= mandiri

JUMLAH
Penilaian:
0 – 20 : Ketergantungan
21- 60 : Ketergantungan berat/ sangat tergantung
61 – 90 Ketergantungan sedang (moderat)
91 – 99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri

Sumber:
Mahoney, F.I., & Barthel, D. (1965). Functional evaluation: the Barthel Index. Maryland State
Med Journal, 14: 56-61.

Praktek Keperawatan Lansia STIK Immanuel Bandung, Maret – April 2019


MORSE FALL SCALE (MFS) / SKALA JATUH MORSE

Nama Klien : Tanggal :


Usia :

NO PENGKAJIAN SKALA NILAI

1. Riwayat jatuh: apakah lansia pernah jatuh dalam 3 bulan Tidak 0


terakhir?
Ya 25

2. Tidak 0
Diagnosa sekunder: apakah lansia memiliki lebih dari
satu penyakit
Ya 15

3. Alat Bantu jalan:


0
o Bed rest/ dibantu perawat o Kruk /
15
tongkat / walker
30
o Berpegangan pada benda-benda
disekitar (kursi, lemari, meja)

4. Tidak 0
Terapi Intravena: apakah saat ini lansia terpasang infus?
Ya 20

5. Gaya berjalan/ cara berpindah: o


Normal 0

o Lemah (tidak bertenaga) 10


20
o Gangguan/ tidak normal (pincang/ diseret)

6.
Status Mental
o Lansia menyadari kondisi dirinya o Lansia 0
mengalami keterbatasan daya ingat 15

TOTAL NILAI

Keterangan:
Tidak berisiko : 0 - 24 (Perawatan dasar)
Risiko rendah : 25 - 50 (Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar)

Praktek Keperawatan Lansia STIK Immanuel Bandung, Maret – April 2019


Risiko tinggi : ≥ 51 (Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh risiko tinggi)

SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)

Nama Klien : Tanggal :


Usia :
Instruksi: berikan tanda centang  pada jawaban yang benar, dan jumlahkan semua point salah.
NO PERTANYAAN BENAR SALAH

1 Tanggal berapa hari ini?

2 Hari apa sekarang?

3 Apa nama tempat ini?

4 Dimana alamat anda?

5 Berapa umur anda?

6 Kapan anda lahir?

7 Siapa Presiden Indonesia?*

8 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya?

9 Siapa nama ibu anda?

10 Kurangi 3 dari 20 dan lakukan pengurangan 3 dari


angka baru secara menurun.

Skor Total
Interpretasi hasil:
Salah 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Salah 3-4 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Skor 5-7 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Skor 8-10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Bandung,…./…/……..

……………………
Sumber: Burns, (1999). Assessment scales in old age psychiatry. Martin Dunitz Ltd. London,
p. 56-57.

Praktek Keperawatan Lansia STIK Immanuel Bandung, Maret – April 2019


PENGKAJIAN RESIKO JATUH
‘TIMED UP AND GO TEST’

Nama Klien : Usia :


Tempat : Tanggal :

1. Peralatan: kursi dengan lengan, tape meter, stop watch


2. Tempatkan selembar selotip atau tali raffia kuning di lantai sepanjang 3m dari kursi,
penempatan harus mudah dilihat oleh lansia
3. Klien diminta untuk duduk secara nyaman di bangku dengan lengan. Kursi harus stabil
dan di posisikan sehingga tidak mudah bergerak pada saat klien bangun dari kursi dan
hendak duduk kembali. Klien diperbolehkan untuk menggunakan lengan kursi pada saat
duduk dan berdiri
4. Klien menggunakan sepatu atau sandal yang tidak licin, atau dapat menggunakan alat
bantu jalan saat bergerak, tetapi tidak boleh dibantu oleh orang lain. Tidak ada batasan
waktu. Klien dapat berhenti sejenak jika mereka menginginkan.
5. Instruksi pada klien: “Bapak/Ibu saat saya berkata Maju, Bapak/Ibu akan berdiri, berjalan
di sepanjang garis ini sampai batas yang ditentukan, kemudian putar balik kembali ke
kursi dan duduk kembali.” Bapak/ Ibu dapat berjalan dengan kecepatan biasa.
6. Klien dapat diberikan kesempatan untuk berlatih tanpa pengukuran waktu, sebelum test
dilakukan.
7. Persiapkan stopwatch. Jika klien sudah siap, test dimulai (pada kata “mulai”) dan
berakhir pada saat klien sudah duduk.
8. Klien lansia yang sehat umumnya dapat mengerjakan test dengan waktu sekitar 10 detik.
Klien lansia yang lemah ‘frail’ atau gangguan mobilitas membutuhkan waktu sekitar 2
menit atau lebih.
9. Observasi meliputi waktu berjalan, fase transisi (pada saat berdiri, memulai berjalan,
berputar balik, keseimbangan, melangkah, dan duduk di kursi), daya ingat.

Praktek Keperawatan Lansia STIK Immanuel Bandung, Maret – April 2019


Kriteria berdasarkan usia
Kelompok Usia Gender Mean (detik) Normal (detik)
60-69 L 8 4-12
60-69 P 8 4-12
70-79 L 9 3-15
70-79 P 9 5-13
80-89 L 10 8-12
80-89 P 11 5-17

Tanggal :
Test 1 : _____ detik
Observasi :

Tanggal :
Test 2 : _____ detik
Observasi :

Indikator hasil:
< 14 detik : resiko jatuh rendah
≥ 14 detik : resiko jatuh tinggi
Bandung,…../…./…….

……………………… Sumber:
Jacobs, M., & Fox, T. (2008). Using the “Timed Up and Go/TUG” test to predict risk of falls. Assisted
Living Consult.
Podsiadlo, D., & Richardson, S. 1991. The timed Up & Go: a test of basic functional mobility for frail
elderly persons. J Am Geriatr Soc, 39(2): 142-148.

Praktek Keperawatan Lansia STIK Immanuel Bandung, Maret – April 2019


1.Analisa Data
No Data Etiologi Masalah

Data Subjektif:

Data Objektif:

Data Subjektif:

Data Objektif:

Praktek Keperawatan Lansia STIK Immanuel Bandung, Maret – April 2019


1.Ringkasan Diagnosa Keperawatan
Setiap Diagnosa Keperawatan harus dilengkapi dengan format ringkasan.

Dx Keperawatan

Definisi

Batasan karakteristik

Pengkajian

Faktor yg berhubungan

Alternatif Dx (Saran
Penggunaan)

Nursing Outcome (NOC) Tujuan Jangka Panjang::

Tujuan Jangka Pendek (SMART):

Kriteria Hasil (minimal 4 kriteria)

Intervensi (NIC)*

Ket: * Tuliskan referensi buku dan halaman.

Praktek Keperawatan Lansia STIK Immanuel Bandung, Maret – April 2019


1. Intervensi Keperawatan (Rencana Keperawatan)
No DX. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
2. Implementasi dan Evaluasi

Tgl/ jam Dx. Kep Implementasi Evaluasi Paraf

Anda mungkin juga menyukai