Disusun Oleh :
Meylvilinda Agustin Abia
S1 Keperawatan Konversi 2019
Ada 4 alat
Ekskresi urin ekskresi : hati,
ginjal, paru-
paru, kulit, dan
Ekskresi adalah proses pengeluaran kolon atau usus
atau pembuangan zat-zat sisa hasil besar
metabolisme tubuh.
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa
yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Darah masuk
ke
1
glomerulus,
proses
penyaringan
2 Substansi yang
masih berguna
seperti glukosa dan
asam amino
dikembalikan ke
darah. Sisa sampah
kelebihan garam,
dan bahan lain pada
filtrat dikeluarkan
dalam urin
Unsur-unsur normal dalam urine
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah
urine
kandung
kemih terisi
banyak urin
urine Urin
meregan
ekstra keluar
gkan
memasu
dinding
ki
kandung
kandung
tekanan kemih
kemih
kandung
kemih
merangsang refleks
menjadi
berkemih serta
lebih menstimulasi reseptor menghambat sfingter
tinggi regang eksternus uretra
secara simultan
Bersihan Plasma
Dari 125 ml plasma yang difiltrasi per menit, biasanya 124
ml/mnt direabsorpsi sehingga jumlah akhir urin yang dibentuk
adalah 1 ml/mnt.
Keterangan :
1. Jika suatu bahan difiltrasi tetapi tidak direabsorpsi atau disekresi maka
clearance rate plasmanya setara dengan LFG (laju filtrasi glomerulus).
2. Jika suatu bahan difiltrasi dan direabsorpsi tetapi tidak disekresi, maka
clearance rate plasmanya selalu lebih kecil dari pada LFG.
3. Jika suatu bahan difiltrasi dan disekresi tetapi tidak direabsorpsi, maka
clearance rate plasmanya selalu lebih besar dari pada LFG.
Ginjal dapat mengekskresikan urin dalam
konsentrasi bervariasi bergantung pada status
hidrasi tubuh :
• Isotonik pelarut = zat terlarut 300
miliosmol/liter
• Hipertonik pelarut < zat terlarut
>300 miliosmol/liter
• Hipotonik pelarut > zat terlarut
<300 miliosmol/liter
Gradien osmotic vertikel medula dibentuk
oleh multiplikasi aliran balik
Manfaat multiplikasi aliran balik:
• Mekanisme ini menciptakan suatu gradien osmotic vertical di
cairan interstisium medula. Gradien ini selanjutnya digunakan
oleh duktus koligentes untuk memekatkan cairan tubulus
sehingga tubuh dapat mengekskresikan urin yang lebih pekat
dari pada cairan tubuh normal.
• Kenyataan bahwa cairan bersifat hipotonik saat masuk kebagian
distal tubulus memungkinkan ginjal mengekskresikan urin yang
lebih encer dari pada cairan tubuh normal .
• Reabsorpsi bervariasi H2O yang dikontrol oleh vasopressin
terjadi di segmen akhir tubulus.
Mekanisme kerja vasopressin:
• Vasopressin dalam darah berikatan dengan reseptornya di
membrane baso lateral sel tubulus distal dan koligentes.
• Pengikatan ini mengaktifkan sistem pembawa pesan kedua AMP
siklik di dalam sel.
• AMP siklik meningkatkan permeabilitas membran luminal
terhadap H2O dengan mendorong insersi saluran-saluran air
membran ini. Membran ini impermeable terhadap air jika tidak
terdapat vasopressin.
• Air masuk ke sel tubulus dari lumen tubulus melalui saluran air
yang disisipkan tersebut dan kemudian masuk ke darah, dengan
cara reabsorpsi. Air keluar dari sel melalui saluran air berbeda
yang secara permanen terdapat di membran basolateral.
Keseimbangan Cairan
Tubuh
• Cairan tubuh adalah cairan suspensi sel di dalam tubuh
makhluk yang memiliki fungsi fisiologis tertentu. Cairan
tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut).
• Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua
parameter penting, yaitu: volume cairan ekstrasel dan
osmolaritas cairan ektrasel.
• Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan
mengatur keluaran garam dan urine sesuai kebutuhan
untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal
dari air dan garam tersebut.
Gambaran singkat tentang
kebutuhan cairan tubuh
Prosentase cairan tubuh tergantung beberapa hal
antara lain :
Output cairan:
Input cairan: Urine = ……cc
Air (makan+Minum) = ……cc Feses = ….....cc
Cairan Infus = ……cc (kondisi normal 1 BAB feses
Therapi injeksi = ……cc = 100 cc)
Air Metabolisme = ……cc Muntah/perdarahan
(Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari cairan drainage luka/
cairan NGT terbuka = …..cc
•BASA
Basa adalah ion atau molekul yang menerima ion
hidrogen
1. Istilah asidosis mengacu pada kondisi pH < 7.35 sedangkan alkalosis bila pH
> 7.45
2. CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam darah yang berperan sebagai
komponen asam. CO2 juga merupakan komponen respiratorik. Nilai normalnya
adalah 40 mmHg.
3. HCO3 (bikarbonat) berperan sebagai komponen basa dan disebut juga sebagai
komponen metabolik. Nilai normalnya adalah 24 mEq/L.
4. Asidosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen asam atau
berkurangnya jumlah komponen basa.
5. Alkalosis berarti terjadi peningkatan jumlah komponen basa atau
berkurangnya jumlah komponen asam.
Pengaturan Keseimbangan Asam dan Basa
• Sistem Buffer
Fungsi utama sistem buffer adalah mencegah perubahan pH yang
disebabkan oleh pengaruh asam fixed dan asam organic pada cairan
ekstraseluler
Ada 4 sistem buffer :
a. Buffer bikarbonat merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel
terutama untuk perubahan yang disebabkan oleh non-bikarbonat
b. Buffer protein merupakan sistem dapar di cairan ekstrasel dan intrasel
c. Buffer hemoglobin merupakan sistem dapar di dalam eritrosit untuk
perubahan asam karbonat
d. Buffer fosfat merupakan sistem dapar di sistem perkemihan dan cairan
intrasel.
• Sistem paru
Paru-paru, dibawah kendali medula otak, mengendalikan karbondioksida, dan
karena itu juga mengendalikan kandungan asam karbonik dari cairan
ekstraseluler. Paru-paru melakukan hal ini dengan menyesuaikan ventilasi
sebagai respons terhadap jumlah karbon dioksida dalam darah.
• Sistem Ginjal
Untuk mempertahankan keseimbangan asam basa, ginjal harus
mengeluarkan anion asam non volatile dan mengganti HCO3-. Ginjal mengatur
keseimbangan asam basa dengan sekresi dan reabsorpsi ion hidrogen dan ion
bikarbonat. Pada mekanisme pemgaturan oleh ginjal ini berperan 3 sistem buffer
asam karbonat, buffer fosfat dan pembentukan ammonia. Ion hidrogen, CO2, dan
NH3 diekskresi ke dalam lumen tubulus dengan bantuan energi yang dihasilkan
oleh mekanisme pompa natrium di basolateral tubulus. Pada proses tersebut,
asam karbonat dan natrium dilepas kembali ke sirkulasi untuk dapat berfungsi
kembali. Tubulus proksimal adalah tempat utama reabsorpsi bikarbonat dan
pengeluaran asam.
1. Kelebihan a. Penggunaan diuretik
produksi asam. Karena fungsi b. Kehilangan asam karena
2. Kurangnya paru-paru yang muntah atau pengosongan Pernafasan
cadangan darah buruk atau lambung yang cepat
3. Kurangnya pernafasan yang c. Kelenjar adrenal yang dan dalam
ekskresi asam. lambat terlalu aktif