Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melihat peluang ini beberapa orang mulai membuka usaha berkaitan dengan
mencuci pakaian. Sebelum maraknya mesin cuci, banyak tukang cuci keliling yang
mencari orderan dengan menawarkan jasanya dari rumah ke rumah. Sampai saat ini
dimana tenolgi merajai jaman, tukang cuci manual masih ada. Hanya saja tenaga
manusia masih kalah telak dengan mesin dalam menerima orderan. Keterbatasan
waktu dan tenaga para tukang cuci membuat mereka membatasi diri dalam
menerima permintaan konsumen. Walaupun di satu sisi, potensi kerusakan pada
hasil pekerjaan mereka lebih kecil dan kebersihan lebih terjamin, karena seperti
yang diketahui bersama, kinerja manusia lebih luwes di bandingkan mesin.
Keterbatasan inilah yang membuat konsumen lebih suka memakai jasa mesin atau
biasa disebut laundry. Waktu yang di jamin cepat sekaliguus dapat mengerjakan
dalam volume besar, laundry menjadi alternative utama untuk menangani urusan
cuci mencuci. Laundry-pun tidak hanya menawarkan jasa cuci tetapi juga
mengeringkan dan menyetrika, sehingga membuat pakaian yang tadinya kotor
menjadi siap pakai.

Semakin padat dan dinamisnya kinerja seseorang, menuntut untuk dapat mengatur
waktunya sebaik mungkin. Sedikit sekali orang memiliki kemampuan manajerial
dalam membagi waktunya, apalagi untuk hal-hal yang di anggap sepele namun
berpengaruh besar. Aktivitas yang kecil namun membawa pengaruh besar tersebut
yaitu mencuci pakaian. Bila di tinjau tidak banyak orang di kota besar yang
membagi waktunya untuk mencuci pakaiannya sendiri, sejak pagi sudah bergelut
dengan pekerjaannya, pulang dari kantor sudah larut malam dan hanya satu dibenak
pikiranya yaitu istirahat. Selain pekerja banyak para pelajar atau anak kos

1
menyisihkan waktunya untuk mencuci pakaian khususnya para mahasiswi di STIKI
dan sekitarnya, sehinggga mereka memilih jasa laundry untuk mengatasi masalah
tersebut. Baik konsumen atau pemilik laundry sama-sama merasa di untungkan.
Bagi konsumn biaya yang di keluarkan sebanding dengan hasil yang diperoleh
terlebih biaya jasa laundry juga relative murah, sesuai kantong mahasiswa yang
merupakan pangsa pasar terbesar di daerah kopo. Bagi pengusaha laundry-pun
sama merasa diuntungkan karena harganya yang terjangkau dapat menarik
konsumen yang begitu banyak. Maka tidak heran kalau bisnis laundry merupakan
bisnis yang mengiurkan dan tidak ada matinya .

1.2 Tujuan

1. Memanfaatkan peluang yang dapat menghasilkan uang.

2. Melatih jiwa berwirausaha dikalangan mahasiswa dan para pekerja kantoran.

3. Untuk memperoleh penghasilan yang dapat kami gunakan untuk menunjang


kebutuhan kehidupan sehari hari .

1.3 Manfaat
Manfaat pengunaan jasa landry kiloan :
1 . Tidak perlu menggaji pembantu rumah tangga
2 . Tidak perlu memberi uang makan pada pembantu rumah tangga
3 . Tidak perlu repot membeli dan hemat biaya detergent, pemutih, pewangi dll
4 . Hemat air
5 . Hemat listrik
6. Tidak perlu meyediakan tempat/ruangan untuk mencuci, ruang setrika, jemuran
pakaian.

2
1.4 Visi danMisi

1.4.1 Visi Q-lau Laundry

Menjadi laundry dengan konsep kiloan yang memberikan layanan terbaik untuk
pelanggan dan dikelola secara profesional sehingga memberikan keuntungan untuk
pelanggan, karyawan, dan pemilik pada tahun 2017.

1.4.2 Misi Q-lau Laundry

Profesional Laundry Kiloan dengan:

1). Pelayanan yang penuh perhatian

2). Hasil proses laundry yang bersih, rapih dan harum

3). Ketepatan waktu dalam penyelesaian Laundry

4). Tulus, ramah dan orientasi kepada pelanggan

5). Produksi yang ramah lingkungan

6). Manajemen yang baik

1.5 Logo

1.5.1 Makna pilihan warna logo Q-LAU Laundry Kiloan adalah :

3
Merah atau Red

Warna ini sering digunakan dalam desain logo untuk mendapatkan perhatian
pelanggan dan terbukti dapat meningkatkan gairah, rasa lapar hingga meningkatkan
tekanan darah dan kadar adrenalin dalam darah. Arti dari warna merak ini adalah:
Aksi, Petualangan, agresif, Darah, Bahaya, Energi, semangat, Cinta, Hasrat,
Kekuatan dan Tenaga.

Kuning atau Yellow

Warna ini adalah warna terkuat setelah merah yang sangat intens sehingga bila
dipakai terlalu banyak akan menimbulkan kelelahan karena itu pakailah warna ini
dengan sangat hati-hati dan seperlunya saja. Warna kuning ini melambangkan
perhatian, keceriaan, bahagian, ingin tahu, senang, positif dan hangat. Sebagai
warna yang cerah dan memiliki daya tarik yang paling tinggi dibandingkan dengan
warna lain maka warna ini sering dipakai untuk rambu lalu lintas yang
melambangkan hati-hati.

Biru atau Blue

Biru termasuk salah satu warna yang paling populer dalam desain logo bahkan
hampir 83% orang mencantumkan warna ini sebagai salah satu warna favorit
mereka. Langit dan lautan yang berwarna biru melambangkan sesuatu yang luas
dan tanpa batas. Biru juga menggambarkan rasa tenang, berwibawa, percaya diri,
kesetiaan dan kesuksesan. Warna ini bahkan dipakai pada hampir semua logo
perusahaan Top 500 Fortune diamerika serikat dan bukan hanya para pebisnis yang
menyukai warna ini, para tokoh super hero seperti superman, spiderman atau
wonder women selalu memakai kostum dengan aksen biru tersebut.

4
BAB II

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1 Lokasi /tempat Q-lau Landry

Q-lau laundry berlokasi di daerah yang strategis dengan pangsa pasar yang baik.
Karena banyak orang – orang yang bekerja, kuliah. Alamat lengkap laundry Q-lau
sebagai berikut : Jalan . Kopo Gg. Parasdi II No . 1 Rt 4/Rw8, Kelurahan : Situsaeur,
Kecamatan : Bojongloa Kidul, Kabupaten: Bandung.

A Keterangan :

A . Jln.Kopo

B . Jln .Peta

B C . Jln . Kopo

D . Gg .Parasdi

E .Parasdi 1

F . Parasdi 2

E F

DENAH LOKASI Q-LAU LAUNDRY (F)

5
2 . 2 Jumlah Penduduk

NO . JUMLAH PENDUDUK CALON KONSUMEN


1. 73366 1 . Kuliah 21148
2 . pegawai Swasta 14983
3 . pegawai negeri sipil 2124
4 . TNI/Polri 288
5 . Dokter 86
6 . Pengusaha 5101
Jumlah keseluruhan : 73366 Total :43730

2.3 Segmen Pasar

1. Segmentasi

Ø Geografis :

Indonesia ada dua musim, 1) Panas 2) Hujan, jika musim panas tiba pasar pun masih
tetap stabil, apalagi musim hujan omset bisa sangat naik karena waktu yang
digunakan untuk mengeringkan baju cukup waktu yang lama. Sedangkan di laundry
membutuhkan durasi lima sampai sepuluh menit untuk mengeringkan pakaian.

Ø Demografis :

Faktor usia, jenis kelamin ukuran dan siklus hidup, agama ras, generasi, kebangsaan
dalam bisnis laundry, selagi manusia masih memakai pakaian dan pakaian pun
masih bisa kotor, bisnis tersebut masuk dalam segmentasi apapun, baik itu
pendapatan : IMMAUEL merupakan kalangan mahasiswa yang mempunyai rata
rata pendapatan orang tuanya menengah ke atas dan ini sangat potensial untuk
bisnis tersebut, mengingat terdapat banyak kesibukan yang melilit mahasiswa dan
dosen.

6
Ø Karakteristik:

kelas social dan gaya hidup: pendapatan di lingkungan IMMAUEL menengah


keatas, sehingga rasa gengsi itu masih ada, disitu banyak peluang bagi para
pemasar.

Ø Perilaku:

a) Pengetahuan : jasa Laundry merupakan jasa yang sangat dibutuhkan untuk


meringankan beban aktifitas mahasiswa dan dosen

b) Respon : Respon positif, dengan adanya jasa tersebut meringankan beban


aktifitas mahasiswa dan dosen.

2. Targeting

Dari analisa yang sudah ada, lingkungan IMMAUEL malang membutuhkan


kepraktisan,

Single segmen contentration : Target dari laundry Q-LAU mahasiswa STIKI


IMMAUEL dan Pegawai Rumah sakit IMMANUEL.

3.Positioning

a) Konsumen : value yang ditawarkan Laundry Q-LAU adalah suci, karna kesucian
merupakan faktor utama dalam beribadah.

b) Kapabilitas perusahaan : lokasi yang digunakan laundry Q-LAU tidak potensial,


mengingat jaunya dari target pasar, hanya mengandalkna pihak pemasar untuk bisa
antar jemput dan melayani konsumen.

c) Pesaing : keunikan yang kami pakai melalui pewangi yang khas. Yang tak
dimiliki oleh laundry laundry yang lain.

7
d) Lingkungan bisnis : perubahan perubahan laundry Q-LAU Mengikuti perubahan
situasi dan kondisi yang ada.

2.4 Target Penjualan perbulan

Perkiraan Penjualan per bulan dengan rata rata per konsumen mencuci 7 kg per hari,
rata-rata 15 konsumen per hari dan harga paket Rp 5.000 per kg. Dapat di hitung
dengan 15 orang x 7 kg/hari =105 kg/hari total pendapatan dalam 1 hari = Rp.
525.000,-, dalam 1 bulan kedepan akan mencuci 3150 kg pakaian dan total
pendapatan = Rp. 15.750.000,- perbulan.

2.5 Posisi Produk

Kebutuhan Sekunder adalah merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan setelah


semua kebutuhan pokok primer telah semuanya terpenuhi dengan baik. Kebutuhan
sekunder merupakan kebutuhan yang selalu ada di samping kebutuhan primer.
Kebutuhan sekunder sifatnya tidak mendesak dan menunjang kebutuhan primer,
pemenuhannya dapat ditangguhkan dan jika tidak terpenuhi tidak akan mengancam
kelangsungan hidup manusia. Namun, meskipun begitu, kebutuhan ini sebisa
mungkin tetap diusahakan untuk dipenuhi karena bila tidak terpenuhi kegiatan
manusia akan terganggu.

Bisnis Laundry ini di didirikan karena alasan tuntutan zaman yang serba instan,
kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat, bersih dan rapi mulai memegang
peran penting di masyarakat, terutama di musim penghujan, ketika kebanyakan
rumah tangga akan sangat sulit untuk mencuci dan menjemur di saat jarang terdapat
matahari. Kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau
laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada
konsumen. Kualitas pelayanan yang baik juga dapat memberikan citra yang baik
pada usaha laundry. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari dimensi kehandalan,
keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud.

8
2.6 Jumlah pesaing

Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan


pemasaran kadang kala kita merasa bahwa produk/jasa yang kita ciptakan sudah
baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan produk yang lebih baik.
Apalagi pada era copycat ini orang tinggal gampang meniru dan membuat produk
dengan lebih baik serta lebih murah dari produk yang di tirunya.

Persaingan dalam usaha ini memang sudah sangat ramai, baik oleh laundry-laundry
kecil hingga laundry-laundry yang bisa dikatakan sudah cukup besar dan memiliki
nama. Berbekalkan pelayanan yang baik serta harga layanan yang terjangkau, usaha
ini diyakini dapat memiliki market growth yang tinggi. Terlebih potensi pasar untuk
jasa laundry ini sangat besar sehingga dengan memberikan layanan yang baik,
konsumen potensial akan didapatkan dan meningkatkan tingkat pertumbuhan pasar
dari laundry ini.

2.7 Wilayah permintaan pasar

Bisnis Laundry Q-LAU bagus memilih tempat yang berada di daerah pemukiman
penduduk, seperti di daerah rumah kos atau rumah kontrakan, Akademi,
Perkatoran, Rumah sakit.

9
BAB III

ASPEK INTERNAL Q-LAU LAUNDRY

3.1 Manajemen Keuangan

Penentuan harga salah satunya yang kami pertimbangkan adalah harga yang
merujuk pada target pasar dan pesaing. Target pasar kami adalah mahasiswa dan
pelajar memiliki uang saku yang terbatas.

Adapun jumlah pesaing dalam bisnis yang serupa di sekitar lokasi usaha kami
cukup banyak, sehingga dalam penetapan harga Q-lau laudry tidak menentukan
pada harga yang tinggi.

Untuk jenis pakaian (termasuk kaos, kemeja, celana) dihitung berdasarkan kilogram
(kg), Q-lau laundry menetapkan harga Rp. 6000/kg.

3.1.1 Idetifikasi kebutuhan Barang dan Modal

Bisnis laundry beberapa tahun terakhir ini memang telah menjadi primadona
banyak orang. Selain pangsa pasar yang sangat terbuka lebar, usaha laundry juga di
nilai cukup mudah dalam pemasaran dan pengoperasiannya, apalagi keuntungan
yang dapat diperoleh juga cukup besar. Jadi wajar jika banyak orang yang ikut-
ikutan membuka bisnis laundry. Pertanyaan yang paling sering diajukan oleh
seseorang yang ingin membuka usaha laundry adalah masalah modal, berapakah
modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha laundry? Sebuah analisis dari segi
permodalan memang sangat penting, karena bukannya tidak mungkin jika anda
salah dalam memperhitungkan akan menyebabkan kerugian dikemudian hari.

3.1.1.1

10
NO. NAMA BARANG Q HARGA FOTO MERK/WRN
1 Mesin cuci/pengering 2 @Rp Sharp/grey
ES-FL1070S 3.450.000,-
Rp.6.900.000,-
2 Setrika Uap Philips 1 @ Rp 750.000 Philips/ungu com putih
GC 2960
Rp. 750.000,-

3 Mesin spotting 1 @Rp. 500.000,- Gun /putih

4 Meja alas setrika 1 @Rp. 175.000,- Waliki/putih biru

5 Meja kasir 1 @Rp. Kayu/coklat


2.000.000,-

Rp.10.325.000,-
Table peralatan Q-lau laudry 3.1.1.1 (a)

NO. NAMA BAHAN Q HARGA/UNIT TOTAL


1 Detergent bubuk 40kg @Rp. 12,000,- Rp. 480,000,-
2 Detergent Cair 10 ltr @Rp. 10,000.- Rp. 100,000,-
3 Pewangi 10 ltr @Rp. 9,000,- Rp. 90,000,-
4 Softener 10 ltr @Rp. 9,500,- Rp. 95,000,-
5 Plastik 40x60 2kg @Rp. 14,000,- Rp. 28,000,-
6 Nota bon 5 @Rp. 7,000,- Rp. 35,000,-
7 Alat tulis kantor 2 @Rp. 20,000,- Rp. 40,000,-
Rp. 868.000,-
Table bahan Q-lau laudry 3.1.1.1 (b)

NO. NAMA PERALATAN Q HARGA/UNIT TOTAL


1 Timbagan duduk 1 @Rp. 500,000,- Rp. 500,000,-
2 Keranjang 2 @Rp. 20,000,- Rp. 40,000,-
3 Ember 2 @Rp. 15,000,- Rp. 30,000,-
4 Hanger 4lsn @Rp. 8,000,- Rp. 32,000,-
5 Jepit pakaian 4lsn @Rp. 9,000,- Rp. 18,000,-
6 Rak baju 2 @Rp. 300,000,- Rp.600,000,-
7 Botol spray 2 @Rp. 5,000,- Rp. 10,000,-
Rp. 1.230.000,-

Modal Q-LAU laundry berasal dari modal mandiri dari pemilik laundry sebesar
Rp.12.423.000.000,- diluar biaya bangunan sebesar Rp.2.000.000,-/2 bulan dan
biaya listrik sebesar Rp.1.000.000/2 bulan, gaji 4 karyawan /2 bulan Rp.4.800.000,-

11
Total biaya awal sebesar Rp.20.223.00.000,- . semua modal awal adalah modal
mandiri.

3.1.2 Perhitugan laba rugi

Uraian Bulan 1 Bulan 2

Pendapatan 3150 kg x 5.000 = 6300 kg x 5.000 =


Rp.15.750.000,- Rp.31.500.000,-
Biaya operasional Rp. 6.000.000,- Rp.6.423.000,-
Keuntungan Rp. 9.750.000,- Rp. 25.070.000,-
Keuntungan yang saya peroleh dari usaha laundry

Pengembalian modal Rp. 2.437.500,- RP.6.267.500,-


25%
Pengembangan usaha Rp. 1.950.000,- RP.5.014.000,-
20%
Tabungan 20% RP. 1.950.000,- Rp. 5.014.000,-
Sisa Laba Rp. 3.412,000,- Rp. 8.774.500,-
Keuntungan tersebut akan saya gunakan untuk

Pengembalian modal dalam waktu 4 bulan Break Even Point akan dicapai,
sehingga modal yang dikeluarkan akan kembali.

3.2 Pemasaran

3.2.1 Media Promosi

Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai macam media


promosi yang ada. Iklan yang disampaikan bersifat informative advertising. Metode
yang paling sederhana dalam strategi promosi adalah dengan melakukan promosi
dari mulut ke mulut. Perusahaan meyakini walaupun strategi ini sangat sederhana
namun efektifitas penyampaian pesannya juga cukup signifikan. Strategi yang lain
adalah melalui median promosi, seperti:

1. Selebaran ataun flyer, iklan murah dan dapat dilakukan untuk member informasi
terhadap calon konsumen.

2.Poster akan di tempel di berbagai tempat yang dapat terbaca oleh calon
konsumen.

12
3.Spanduk akan di letakkan pada tempat-tempat yang dinilai efektif dalam
menyampaikan pesan yang akan terkandung di dalamnya.

4. Kartu nama yang dapat di bagi bagikan kepada kosumen.

Q-LAU LAUNDRY BERSIH WANGI DAN HEMAT

Jalan . Kopo Gg. Parasdi II No . 1 Rt 4/Rw8 , Kelurahan :


Situsaeur , Kecamatan : Bojongloa Kidul , Kabupaten : Bandung.

HUBUNGI :0852 9656 6582 (BERNITA)

Kartu nama Q-lau laundry

3.3 Manajemen SDM

Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang, sehingga dia dapat
mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan, jadi anda dapat
menelusuri untuk bidang pekerjaan anda, karakteristik apakah yang diperlukan agar
dapat mencapai prestasi.

Adapun perencanaan Sumber Daya Manusia Q-lau Laundry meliputi aktivitas:

Penarikan (recruitment)

Penarikan (recruitment) adalah upaya mencari calon karyawan yang memenuhi


syarat tertentu, sehingga perusahaan dapat memilih orang- orang yang paling tepat
untuk mengisi lowongan yang ada.

Kompensasi

Kompensasi merupakan imbalan yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk
kerja mereka. Kompensasi penting diperhatikan oleh organisasi dalam rangka
mempertahankan sumber daya yang professional dan berkualitas. Dengan

13
demikian, diperkirakan tidak ada karyawan yang keluar dalam perencanaan lima
tahun beroperasinya Q-lau Laundry dan kualitas karyawan yang bekerja makin
meningkat, sehingga meningkatkan tingkat produktivitas.

Pimpinan/Kasir

Tukang cuci Tukang nyetrika Kurir antar jemput cucian

Struktur organisasi Q-lau laundry

NO. JABATAN Q PENDIDIKAN JOB DESC GAJI


1 Pemilik Q- 1 D3 MPRS - Menagani
lau laudry administrasi
pemasukan dan
pegeluran
- Megawasi
pegawai Q-lau
laundry
- Melakukan
promosi

14
2 Tukang 2 Smp-Sma - Menimbang Rp.700.000,-
cuci pakaian kotor
dari konsumen
- Mecuci pakaian
- Mejemur
pakaian
- Merawat mesin
cuci dan mesin
pegering
- Memisahkan
baju baju yang
luntur
3 Tukag 1 Smp-Sma Rp.700.000,-
setrika - Menytrika
pakaian kering
- Melipat dan
packing pakaian
bersih

4 Kurir 1 Smp-Sma - Mengantar Rp.700.000,-


pakaian
konsumen
- Mengambil
pakaian dari
rumah konsumen
- Membantu
membersihkan
Q-lau laudry

Job Describe SDM Q-lau laudry

3.4 Manajemen Operasi

1. Bahan Baku

Tahap-tahap proses kerja pada bisnis laundry ini adalah sebagai berikut:

a. Penerimaan cucian kotor, meliputi: penimbangan dan penandaan cucian.

15
b. Pemilihan jenis pakaian yaitu memisahkan pakaian putih dan bukan, pakaian
bernoda berat yang memerlukan proses penghilangan noda khusus atau dengan
menggunakan mesin spotting.

c. Proses pembersihan noda (spotting laundry processing) pada bagian kerah


kemeja atau lengan bawah (ketiak) dan pada noda-noda khusus, seperti: noda oli,
noda darah, noda tinta.

d. Proses pencucian dengan menggunakan deterjen.

e. Proses pelembutan dengan menggunakan softener.

f. Proses pengeringan menggunakan mesin pengering pakaian.

g. Proses penyetrikaan menggunakan setrika uap dan untuk pakaian yang berbahan
khusus, seperti kain sutra, proses penyetrikaannya menggunakan mesin steamer.

h. Proses finishing, pada tahapan ini pakaian yang telah selesai dicuci dan disetrika
diberikan pewangi khusus laundry. Kemudian dikemas menggunakan plastik
kemasan agar tetap rapi dan wangi hingga diambil oleh konsumen. Kemudian,
cucian bersih yang telah selesai dikemas tersebut disimpan di lemari penyimpanan
untuk memudahkan pengambilan.

http://4.bp.blogspot.com/-RNjs2YwbO5M/VX7Hhwb0QwI/AAAAAAAAAZI/pCplF3IrBQY/s1600/tugas5.jpg

16
3.4 Time table pelayanan laundry

3.4.1 Tata letak ruang Q-lau laundry

Kamar mandi
Jemuran

Ruang setrika

Rak Pakaian
Ruang
tunggu/tim
bangan
cassa

Pintu

masuk

3.4.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga
kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para
pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan
bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi
permasalahan yang sedang dihadapi.

SWOT adalah singkatan dari:

17
S = Strength (kekuatan).

W = Weaknesses (kelemahan).

O = Opportunities (Peluang).

T = Threats (hambatan).

Faktor Internal :

1) Strength:

a) Lokasi yang dekat dengan target pasar

b) Pelayanan yang ramah

c) Kualitas cucian yang bersih dan rapi

d) Delivery service.

2) Weaknesses

a) usaha yang belum dikenal

b) SDM yang keluar masuk.

Factor Eksternal :

3) Opportunities

a) Pada musim hujan orderan otomatis naik

b) Masyarakat yang semakin terbiasa dengan laundry

4) Threats

a) Banyak usaha sejenis

b) Komplain dari pelanggan

c) Pemadaman listrik

18
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang diuraikan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :

1. Tersusunnya rencana bisnis pendirian/pembukaan sebuah laundry yang


bergerak dibidang jasa mencuci , yang memberikan manfaat bagi mereka
yang sibuk dengan aktifitas sehari – hari dan dapat di katakana layak
dijadikan sebagai usaha rumahan.
2. Analisis yang terhadap dalam perencanaan bisnis Q-LAU laundry
memperhatikan beberapa aspek, yaitu aspek pasar, aspek produksi, analisis
SDM, analisis keuangan, dan analisis resiko.

4.2 Saran

Perencanaan bisnis laundry perlu memperhatikan beberapa hal yaitu :

1. Peningkatan motivasi karyawan untuk lebih dapat bekerja seoptimal mungkin,


sehingga dapat menghasilkan jasa yang berkualitas dan dapat meningkatkan
penjualan.

2. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumen secara personal, sehingga


laundry ini memiliki komitmen yang kuat untuk dapat memenuhi kebutuhan
konsemen akan hasil cucian yang bersih, baik dan cepat dengan cara cucian tiap
konsumen tidak akan dicampur dengan konsumen lain.

19
3. Harga yang terjangkau, karena target market adalah mahasiswa, pelajar dan
karyawan yang memiliki uang yang terbatas, maka biaya pelayanan laundry ini
dibuat agar terjangkau bagi mereka.

4. Promosi yang baik juga akan menjadi kunci keberhasilan usaha ini.

20
Daftar pustaka

http://rabiynet.blogspot.co.id/2015/06/perencanaan-bisnis-usaha-laundry-clean_56.html

http://faizalamin210159.blogspot.co.id/2013/10/bisnis-plan-laundry.html

http://www.academia.edu/8894234/PROPOSAL_USAHA_LAUNDRY_KILOAN

http://rabiynet.blogspot.co.id/2015/06/perencanaan-bisnis-usaha-laundry-clean_56.html

http://www.mitralaundry.com/anggaran-perencanaan-bisnis-laundry-kiloan-bep

http://inspirasibisniskecil.blogspot.co.id/2013/07/modal-dan-perhitungan-bisnis-
laundry.html

http://faizalamin210159.blogspot.co.id/2013/10/bisnis-plan-laundry.html

21

Anda mungkin juga menyukai