PERUSAHAAN
Dosen Pengampu:
Dedy Dermawan, ST., MT
Disusun Oleh;
1. Ary Rudianto (210103007)
i
BAB I
PENDAHULUAN
Pada zaman serba instan ini, bersih dan rapi mulai memegang peran
penting di msayarakat. Seiring dengan meningkatnya rutinitas hidup terutama di
masyarakat metropolitan yang semakin sibuk dengan urusan kantor dan kegiatan
lainnya.kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau
laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada
konsumen.
Win laundry adalah usaha yang bergerak dibidang jasa laundry kiloan.
Produk yang ditawarkan oleh usaha ini berupa jasa mencuci pakaian,
pengeringan pakaian dan menyetrika pakaian. konsumennya pun dapat di bilang
cukup besar karena target market yang disasar adalah mahasiswa,
pelajar,karyawan ataupun pekerja yang memiliki banyak aktifitas sehingga tidak
memiliki waktu untuk mencuci sendiri pakaiannya.
Saat ini, bisnis laundry kiloan tidak sulit lagi ditemukan, bisnis ini
biasanya memilih lokasidi daerah yang banyak terdapat rumah kos atau rumah
kontrakan mahasiswa ataupun karyawan. Setiap bisnis laundry menawarkan
harga dan penawaran yang menarik, serta memberikan kualitas yang terbaik
kepada konsumennya.
Dari uraaina diatas, dapat kita lihat bahwa trend loundry sudah menjadi
bagian dari gaya hidup masyarakat, selain dapat meringankan pekerjaan cuci dan
strika, usaha londry juga memberikan kualitas yang baik dengan harga
terjangkau. Dengan melihat manfaat dari usaha loundry ini bagi sebagian
masyarakat, maka kelompok kami ingin membuat suatu perencanaan bisnis
dalam bidang jasa yaitu “perencanaan Bisnis Usaha Win Laundry”
1
BAB II
ASPEK PASAR
2
BAB III
ASPEK PEMASARAN
3.1 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki
seperangkat keinginan yang sama. Dengan mengetahui dan mengenali segmen
pasar, maka akan lebih mudah untuk memuaskan keinginan target. Secara umum
target market dari laundry ini adalah masyarakat yang tinggal di dareh JL.
Garuda Sakti NO.B35 Pekanbaru.
1. Segmentasi Bedasarkan Demografi
a. Mahasiswa baik pria maupun wanita
b. Pelajar baik pria maupun wanita
c. Umur antara 17-45 tahun. Pada usia tersebut,para mahasiswa dan
pelajr akan mulai berbagai aktivitas perkuliahan dan
kemahasiswaan yang sangat tidak memiliki waktu untuk mencuci
sendiri oakaian mereka. Dan juga untuk para karyawan maupun
pekerja yang hampir tidak memiliki waktu luang untuk mencuci
baju karena kesibukan mereka.
2. Segmentasi Bedasarkan Geografi
a. Mahasiswa yang bertempat tinggal di daerah JL. Garuda Sakti
NO.B35, Pekanbaru dan sekitarnya
b. Para pekerja muda yang sibuk dengan aktifitasnya kerja
c. Para keluarga muda yang suami dan istri sibuk dengan kegiatan
masing-masing
3
3.3 Posisi Pasar
Win laundry memilih tempat yang berada di daerah pemukiman
penduduk, seperti di daerah rumah kontrakan dan dekat denga perumahan.
3.4 Analisis Persaingan
Pesaing merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan
pemasran kadang kala kita merasa bahwa produk/jasa yang kita ciptakan sudah
baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan produk yang lebih baik.
Apalgi pada era copycat ini orang tinggal gampang meniru dan membuat produk
dengan lebih baik serta lebih murah dari produk yang ditirunya.
Persaingan dlaam ud=saha ini memang sudah sangat ramai, baik oleh
laundry kecil hingga laundry besar dan memiliki nama. Dengan berbekalkan
pelayanan yang baik serta harga layanan yang terjangkau, usaha ini diyakini
dapat memilki market growth yang tingg. Terlebih potensi yang baik, konsumen
potensial akan didapatkan dan meningkatkan tingkat pertumbuhan pasar dari
laundry ini.
3.5 Bauran Pemasaran
1. Produk
Bisnis laundry ini di dirikan karena alasan tuntutan zaman yang serba
instan, kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat, bersih dan rapi
mulai memegang peran penting di masyarakat, terutama musim
penghujan, ketika ken=banyakn rumah tangga akan sangat sulit untuk
mencuci dan menjemur di saat jarang terdapat matahrei. Kualitas
pelayanan yang baik dari suatu usaha laundry merupakan hal paling
utama dalam memberikan citra yang baik pada usaha laundry. Kualitas
pelayanan dapat dilihat dari dimensi kehandalan, keresponsif, jaminan,
empati dan berwujud. Dalam bidang pemasran, pengembangan suatu
produk jasa sangatlah penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu
bangsa. Jasa pada dasranya bersifat tidak berwujud, maka setiap orang
yang mengkonsumsinya memilikipengalamn yang berbeda beda
terhadap prodduk yang saman.untuk itulah kualitas jasa pelayanan harus
menjadi hal yang paling penting karena kualitas sabgatlah
mempengarushi tehadap kepuasan pelayanan konsumen.
4
2. Harga
Dalam Menentukan harga salh satunya yang kami pertimbangkan
adalah harga yang merujuk pada target pasar dan pesaing.
Adapun jumlah pesain dalam bisnis yang serupa di s ekitar lokasi usaha
kami cukup banyak, sehingga dalam penetapan harga tidak menentukan
pada harga tinggi.
Untuk jenis pakaian dihitung berdasarkan kilogram, menetapkan dengan
harag Rp. 6000/kg. Sedangkan , penawaran harga untuk non pakaian
yang membutuhkan layanan cuci setrikaini berbeda beda. Adapun harga
untuk layanan cuci non pakaian adalah:
3. Promosi
Promosi Win laundry akan dilakukan dengan cara:
a. Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi adalah dengan
promosi mlut kemulut.
b. Layanan antar jemput laundry gratis.
c. Spanduk akan diletakan pada tempat yang di nilai efektif.
d. Dengan promosi diskon perpaket.
5
4. Tempat
Win laundry memilih tempat yang berada di daerah pemukiman
penduduk, seperti di daerah rumah rumah kos atau rumah kontrakan.
6
BAB IV
ASPEK PRODUKSI/OPERASIONAL
7
4.3 Perlatan
Berikut ini adalah Perlatan untuk usaha laundry:
Kebutuhan Rata-rata per Bulang
Nama Barang
Unit Harga/Unit Total Harga
Mesin Cuci 3 Unit 3.000.000/Unit 9.000.000
Setrika Uap 2 Unit 7.000.000/Unit 14.000.000
Laptop 1 Unit 4.500.000/Unit 4.500.000
Motor 1 unit 18.000.000/unit 18.000.000
4.4 Perlengkapan
Berikut ini adalah Perlengkapan untuk usaha laundry:
8
4.6 Kelayakan Usaha
Net Present Value (NPV)
Jumlah investasi adalah Rp. 65.812.000; yang terdiri dari modal
investasi sebesar Rp. 56.662.000; dan modal kerja selama 3bulan yaitu Rp.
9.150.000; (Rp. 3.050.000; X 3 bulan) yang merupakan PV dari outlays.
Penghitungan NPV berdasarkan discount rate 25% yang berasal dari besarnya
MARR yang perhitungannya adalah sebagai berikut :
MARR = Suku Bunga + Faktor Resiko + Faktor Inflasi
MARR = 10% + 5% + 10%
MARR = 25%
Besarnya prosentase secara keseluruhan diasumsikan sebagai berikut ini :
Suku Bunga 10% berdasarkan pada suku bunga deposito bank, hal
tersebut diperlukan untuk membandingkan nilai uang untuk investasi
didepositokan di bank. Sedangkan untuk fator inflasi sebesar 10% per tahun, hal
tersebut berdasarkan atas angka rata-rata yang digunakan untuk kebutuhan
analisis kelayakan. Faktor Resiko 5% diperlukan ketika muncul risiko dari luar,
9
misalnya pemadaman listrik oleh PLN. Adapun perhitungan NPV dengan
discount rate 25% adalah sebagai berikut :
10
PV dari proceeds = 1,122 X 58.856.296 = 66.036.764
PV dari outlays = 65.813.000
NPV = 223.764
Internal Rate yang sebenarnya dapat dihitung dengan mengadakan
interpolasi dari hasil dua tingkat bunga (49% dan 50%) sebagai berikut :
(223.764/224.764) X 1% = 0,99
49% + 0,99 = 49,99%
IRR = 49,99%
11
BAB V
ASPEK HUKUM
12
b. Sebagai Pihak Pekerja:
Hak Pekerja
Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa
diskriminasi untk memperoleh pekerjaan.
Setiap pekerja berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa
deskriminasi dari perusahaan.
Setiap pekerja memiliki kesempatan yang sama untuk
mengikuti pelatihan kerja sesuai dengan bidangnya.
Setiap pekerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama
untuk memilih ,mendapatkan atau pindah pekerjaan dan
memperoleh penghasilan yang layak didalam atau di luar
negeri.
Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada
pekerja.
Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang secukupnya
kepada pekerja untuk melaksanakanibadah yang di wajibkan
olhe agamanya.
Kewajiban Pekerja
Dalam melaksanakn hubungan industrial, pekerja dan serikat
pkerja mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai dengan
kewajibannya.
Pengusaha, serikat pekrja dan pekerja wajib melaksanakan
ketentuan yang ada dalam perjanjian kerja bersama.
Penyelesaian perselisihan hubungan industrial wajib
dilaksankan oleh pengusaha dan pekerja atau serikat pekerja
secara musyawarah untuk mufakat.
13
1. Hak atas kenyamanan, keamanan. Dan keselamatan dalam mengkonsmsi
barang dan jasa
2. Hak untuk memilih harga dan jasa serta mendapatkan baran atau jasa
sesuai dengan nilai tukarHak atas informasi yang bena
4. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak dikriminatif
5. Hak untuk mendapatkan kompensasi.
a. Kewajiban Konsumen:
• Membaca atau mengikuti petunjuk informasi ddan prosedur
pemakaian atau pemanfaatan barang atau jasa, demi keamanan dan
keselamatan.
• Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang atau jasa.
• Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
3.6 Sebagai Pengusaha
Hak Pengusaha
Hak menerima pembayaran yang disepakati mengenai kondisi
dan nilai tukar barang produk dan jasa yang diperdagangkan.
Hak untuk mendappatkan perlindungan hukum dari tindakan
konsumen yang tidak baik.
Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum
bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang/jasa
yang diperdagangkan.
Kewajiban Pengusaha
Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.
Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur
Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur.
Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan
mencoba barang atau jasa.
Memberi kompensasi.
14
5.5 Layout Laundry
15
BAB VI ASPEK
RESIKO
6.1 Resiko Laundry
Resiko yang dihadapi oleh Win laundry beragam. Resiko ini sekaligus
menjadihambatan dalam menjalankan bisnis laundry ini. Tidak jarang
konsumen mengeluh tentang pakaian mreka yang terkena noda.
Beberapa resiko yang dihadapi win laundry adalah:
1. Terkena luntur
2. Pakaian yang tertukar dengan konsumen lain.
3. Baju putih yang tidak lagi kelihatan putih
4. Bau apek pada baju
5. Keterlambatan proses laundry.
Cara win laundry mengatasi resiko tersebut adalah:
1. Untuk mengatrasi baju luntur yaitu mengambil langkah dengan
berusaha semaksimal mungkin untuk membersihkan atau
menghilangkan kelunturan baju. Sebelumnya zaka laundry telah
menetapkan baju yang luntur harus diberitahu terlebih dahulu.apabila
terjadi kelunturan karena tidak diberi tahu maka itu bukan tanggung
jawab dari pihak zaka laundry.
2. Untuk mengatasi baju yang tertukar, zaka laundry melakukan untuk 1
konsumen menggunakan 1 mesin cuci, maka tidak akan terjadi tertukar
sesama baju konsumen.
3. Untuk mengatasi baju putih, zaka laundry akan memisahkan baju
berwana putih dengan warna lainnya untuk dilakukan pencucian secara
terpisah.
4. Bau apek yang terjadi, zaka laundry mengatasi dengan melakukan
penyetrikaan dengan baju yang benar benar kering, serta di berikan
pewangi.
5. Keterlambatan proses laundry dapat terjadi apabila telah datang musim
penghujan. Selain itu dipengaruhi juga oleh jumlah laundry yang di
luar kaopasitas akan menyebabkan keterlambatan. Maka zaka laundry
akan berusaha semaksimal mungkin agar hal ini tidak akan terjadi.
16
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Setiap usaha bisnis yang dijalani haruslah ada perencanaan, karena
dengan adanya perancanaan tersebut akan mencapai sebuahtujuan yang
diinginkan. Setiap bisnis yang dijalani memiliki beberapa tujuan yaitu:
memperoleh keuntungan, membuka peluang kerja,manfaat ekonomi, tersedia
saran prasarana. Jadi usaha zaka laundry ini bisa menjadi sebuah usaha mandiri
yang sangat menguntukngkan.
17