Anda di halaman 1dari 30

TUGAS PROPOSAL

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS RUMAHAN

JASA MENJAHIT PAKAIAN “MAHA MODE”


DI SAMPANG CILACAP

Dosen : Dr. Yusmedi Nurfaisal

Disusun oleh:

1. Dwi Septi Rahayu Pratiwi 16.12.0223

2. Alfina

SI 16 A

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM PURWOKERTO

PURWOKERTO

2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
limpahan rahmat-Nya, penulis mampu menyelesaikan Tugas Proposal tentang
Analisis Kelayakan Bisnis Mata Kuliah Technopreneur ini dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan laporan ini, kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Dr. Yusmedi Nurfaisal selaku dosen pengampu mata kuliah Technopreneur.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan tugas proposal ini tentunya
tidak terlepas dari segala kekurangan maupun kelebihannya. Oleh karena itulah, kritik
dan dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan
penyusunan tugas proposal ini.

Cilacap, 11 Juli 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. ii
BAB I PROFIL USAHA BISNIS ……………………………………………….. 1
1.1 Konsep Bisnis…….……………………………………………………… 1
1.2 Visi dan Misi Usaha……………………………………………………… 1
1.3 Tujuan Berdirinya Usaha………………………………………………… 1
1.4 Ruang Lingkup Usaha…………………………………………………… 2
BAB II ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL……….. 3
2.1 Kekuatan…….…………………………………………………………… 3
2.2 Kelemahan……..………………………………………………………... 4
2.3 Ancaman………………………………………………………………… 4
2.4 Peluang………………….………………………………………...…….. 4
BAB III ANALISIS EVALUASI……………………………………………….. 6
3.1 Penjelasan Metode-Metode Evaluasi Analisis Keuangan…….………… 6
3.2 Aspek-Aspek Dalam Analisis….……………………..…………………. 6
3.2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran………………………………………. 6
3.2.2 Aspek Tenik dan Teknologi………………………………………. 10
3.2.3 Aspek Operasional………………………………………………... 16
1. Metode Payback Period………………………………………….. 22
2. Return on Investment (ROI)……………………………………... 24
3. Net Present Value (NPV)………………………………………... 24

4.Metode Internal Rate of Return (IRR)……………………………. 25

BAB IV PENUTUP………………………………………………………………. 28
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………. 28
4.2 Saran……………………………………………………………………... 28
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 29
BAB I

PROFIL USAHA BISNIS

1.1 KONSEP BISNIS

Maha Mode adalah salah satu usaha jasa yang bergerak di bidang fashion
yaitu jasa menjahit. Nama Maha Mode sendiri diambil atas inisiatif dari pemilik
usaha ini sebagai wujud dari bahwa usaha ini tidak hanya memberi layanan jasa
menjahit pada umumnya, namun juga berbagai model pakaian selayaknya para
desainer terkemuka.

Maha Mode merupakan usaha yang baru dengan umur ekonomis yang
dimiliki yaitu lima tahun mulai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019.
Usaha ini bermula dari hobby, kemudian berkembang dengan adanya orderan dan
juga karena kegagalan dimasa lalu, dan sampai pada akhirnya membangun
kembali usahanya. Dan juga tak lepas dari banyak minat konsumen yang masih
membutuhkan jasa jahitan, baik itu dari masyarakat kelas tinggi, menengah
maupun kelas rendah.

1.2 VISI DAN MISI


 Visi Bisnis
Memberi pelayanan yang terbaik, hasil jahitan terbaik, harga yang kompetitif,
serta tepat waktu.
 Misi Bisnis
Mengutamakan kepuasan konsumen dari segi kualitas, mutu, dan ketepatan
waktu pengerjaannya, menciptakan lapangan kerja, memberikan kesejahteraan
yang baik kepada karyawan,

1.3 TUJUAN BERDIRINYA USAHA

1. Selain untuk memperoleh laba juga mengingat akan potensi diri/kemampuan


skill yang dimiliki.

2. Melihat banyaknya permintaan masyarakat akan pada jasa jahit pakaian. Yang
juga sangat berpeluang dan mampu bersaing. Karena konsumen lebih suka
pakaian sesuai dengan postur tubuh mereka yang berbeda satu dengan yang
lainnya

1.4 RUANG LINGKUP USAHA

Meliputi wilayah Desa Sampang dan sekitarnya, terkadang juga dari daerah
lain diluar Kabupaten Cilacap. Mencakup anak-anak dan dewasa, baik laki-laki
maupun perempuan dan juga orang tua.
BAB II
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
DAN EKSTERNAL

Sistem pemasaran kami akan mampu mengalisis keunggulan dan kelemahan


pesaing kami dan sejauh mana kemampuan kami untuk bersaing dengan mereka
dalam segala aspek, baik itu dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas terbaik yang
kami hasilkan untuk konsumen. Kami akan mensurvei dan meneliti para
pesaing-pesaing kami tentang bagaimana caranya agar konsumen bisa lebih tertarik
dengan jasa yang kami hasilkan. Bukan hanya dari sisi harga, pelayanan maupun
kualitas terbaik yang dihasilkan, tetapi kami juga mangusahakan ketepatan waktu
dalam pengerjaannya agar konsumen tidak berlama-lama menunggu dan merasa lebih
puas dengan jasa yang kami hasilkan. Harga yang kami tetapkan pun cukup
terjangkau sesuai dengan modis dan juga trend zaman yang sedang berkembang.

1. KEKUATAN BISNIS (STRENGTH)


Bisnis kami memiliki kekuatan daripada bisnis jasa menjahit lainnya yang
mana kekuatan dari bisnis kami yaitu harga jual yang cukup rendah dan kualitas .
Bahan baku yang lebih unggul serta desain yang disesuaikan dengan trend atau
mode yang berlaku bila dibandingkan dengan produk sejenis lainnya, Waktu
untuk penyelesaiannya minimal 2 hari sebelum tenggang waktu pengambilan
yang ditentukan, jadi customer (pelanggan) bisa mencoba pakaiannya tersebut.
Bila ada ketidaksesuaian misal dalam hal ukuran bagian lengan baju kebesaran,
customer (pelanggan) bisa meminta kepada penjahit untuk merombak pakaian
tersebut dibagian lengan.
Untuk tenaga kerja berasal dari warga setempat yang tidak memiliki
pekerjaan, kami membantunya dengan melalui pelatihan sebelum akhirnya
bekerja. Karyawan yang bekerja bersama ini nantinya akan memiliki pengalaman
dan keterampilan kerja.
Kekuatan lain dari bisnis kami yaitu bisa menyesuaikan keinginan customer
(pelanggan).
2. KELEMAHAN BISNIS (WEAKNESS)
Kelemahan yang kami rasakan dari bisnis ini adalah karena kurangnya
srategi pemasaran. Juga jumlah orderan yang tidak sebanding dengan tenaga
kerja.

3. PELUANG (OPPURTUNITY)
Dalam memulai usaha maka yang harus diketahui adalah peluang pasar yaitu
keinginan masyarakat sekitar yang menginginkan adanya jasa jahit yang
harganya terjangkau, jahitan rapi, dan juga yang bisa mengikuti trend fashion
yang sedang kekinian. Peluang usaha sudah merupakan kunci penting dalam
proses pemasaran karena pemasaran akan berjalan dengan lancar apabila sudah
mendapatkan peluang usaha yang kita inginkan. Peluang usaha yang kami coba
yaitu melihat tingkat persaingan yang rendah membuat usaha kami ini punya
prospek yang cukup cerah dimasa mendatang.

4. ANCAMAN BISNIS (THREATS)


Berdasarkan pemantauan dan hasil survei yang ada bahwa disekitar lokasi
tempat yang kami dirikan usaha taylor, ini masih belum terdapat sebuah tempat
jahit pakaian dengan suasana yang nyaman dan kekeluargaan tetapi ada beberapa
persaingan dalam bisnis ini secara umum.
 Persaingan Langsung
Banyaknya taylor-taylor yang menghasilkan produk yang sama yang
sudah lama berkecimpung di dunia industry sehingga lebih berpengalaman
dari pada kami yang baru memulai usaha. Kelebihan Taylor pesaing sudah
mempunyai mesin-mesin yang berkualitas dan lengkap karywan-karyawan
yang sudah mahir dalam bidangnya dan biaya pekerja lebih murah,
sedangkan kelemahan dari taylor pesaing adalah jahitan kurang rapi, mutu
bahan rendah, desain kurang baik, dan tidak bisa memesan online sehingga
konsumen harus datang ke tempatnya langsung. Taylor tersebut tidak
memberikan usulan desain pakaian yang bagus kepada konsumen dengan
memberikan pilihan model-model baju yang cocok karena tidak semua
penjahit mahir dalam mendesain dan kurang terhadap perkembangan dunia
mode.
 Persaingan Tidak Langsung
Banyaknya usaha-usaha seperti Butik, Distro dan usaha-usaha lainnya
yang menjual pakaian jadi sehingga membuat sebagian masyarakat lebih
memilih membeli langsung tanpa harus ketempat jahit karena
model-modelnya pun lebih banyak dan harga lebih murah.
BAB III
ANALISIS KELAYAKAN USAHA
JASA MENJAHIT

Analisis ekonomi sangat berperan dalam menentukan layak atau tidaknya


dijalankan usaha jasa menjahit yang telah dirancang dimana analisis ekonomi usaha
dapat memegang peranan penting dalam peningkatan produksi. (Fazna, 2009). Suatu
usaha layak didirikan jika telah memenuhi syarat yaitu keamanannya terjamin dan
tentu saja dapat mendatangkan keuntungan. Untuk mendirikan suatu jasa menjahit
diperlukan modal yang terbilang cukup besar. Modal ini berasal dari pinjaman bank.
Sedangkan laba atau profit diperoleh dari hasil pengurangan harga jual dengan biaya
produksi. Selain berorientasi pada perolehan keuntungan, pemilik usaha juga harus
bisa mengembalikan modal.
Hal yang terpenting dari analisis ini adalah dapat memperoleh proyeksi laba rugi,
dimana proyeksi laba rugi merupakan ringkasan penerimaan dan pembiayaan
perusahaan setiap periode akuntansi dan memberikan kemajuan perusahaan dari
waktu ke waktu. Hal ini dapat membantu para pihak manajemen keuangan dalam
menganalisis keuangan dengan benar sehingga memperoleh keuntungan dari usaha
tersebut (Ardi, 2007).

3. 1. METODE-METODE EVALUASI ANALISIS KEUANGAN


Dalam menganalisis keuangan perlu adanya evaluasi agar memudahkan
kita untuk merancang keputusan apa yang akan diambil untuk usaha kita
dimasa mendatang melalui metode-metode berikut:
1. Metode periode pengembalian (Payback Period )
2. Metode pengembalian investasi (Return on Investment)
3. Metode nilai sekarang bersih (Net Persent Value)
4. Metode tingkat pengembalian internal (Internal rate of return)

3.1.1. Metode Periode Pengembalian/ Payback Period (PP)


Payback period atau pengembalian investasi adalah suatu periode
atau jangka waktu yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
investasi menggunakan aliran kas neto proceeds.
Rumus yang digunakan untuk menghitung payback period (PP)
adalah sebagai berikut :

Kriteria penilaian investasi pada payback period adalah :


a. Jika payback period < waktu maksimum, maka usulan proyek
tersebut dapat diterima.
b. Jika payback period > waktu maksimum, maka usulan proyek
tersebut ditolak.

Payback Method memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut :


 Kelebihan Payback Method
1. Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan
untuk pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan
sulit.
2. Dapat digunakan untuk menilai dua usaha investasi yang
mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat
dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat.
 Kelemahan Payback Method
1. Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang
2. Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi
3. Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian
tercapai.

3.1.2 Metode Pengembalian Investasi / Return on Investment (ROI)


Return on Investment (ROI) merupakan ukuran kinerja yang
digunakan dalam mengevaluasi efisiensi investasi. Atau dapat juga
digunakan untuk membandingkan beberapa investasi yang berbeda.
Return on Investment (ROI) digunakan untuk mengukur jumlah
pengembalian investasi, berbanding terhadap biaya investasi. Untuk
menghitung ROI tersebut, manfaat (atau tingkat pengembalian) suatu
investasi dibagi dengan biaya investasi. Hasil dari pembagian tersebut
sebagai rasio atau persentase.
Rumus ROI (Return On Investment):

ROI = Total Manfaat – Total Biaya x 100%


Total Biaya

Dari rumus ROI diatas dapat dijabarkan bahwa keuntungan dari


investasi mengacu pada hasil yang didapatkan dari penjualan investasi
yang menarik.
Karena ROI diukur sebagai rasio/presentase, maka dapat dengan
mudah membandingkannya dengan tingkat pengembalian investasi
lainnya. Hal ini memungkinkan bagi seseorang untuk mengukur
beragam jenis investasi satu dengan yang lainnya.

3.1.3 Metode Nilai Sekarang Bersih/ Net Present Value (NPV)


Rumus yang digunakan untuk menghitung net present value (NPV)
adalah sebagai berikut :

NPV = PV dari proceeds – PV dari outlays

PV dari proceeds = PV dari aliran kas


PV dari outlays = PVdari total investasi

Kriteria investasi berdasarkan net present value yaitu:


a. NPV > 0, artinya suatu proyek dinyatakan menguntungkan dan dapat
dilaksanakan.
b. NPV < 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang
dipergunakan, atau dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan
sebaiknya tidak dilaksanakan.
c. NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu memberikan tingkat
pengembalian sebesar modal sosial opportunities cost faktor
produksi normal. dengan kata lain, proyek tersebut tidak untung
maupun rugi.
3.1.4 Metode Tingkat Pengembalian Internal/ Internal Rate of Return
(IRR)
Internal rate of return adalah perhitungan yang penting sering
digunakan untuk menentukan apakah suatu investasi yang berharga.
Investasi umumnya dianggap berharga jika internal rate of return lebih
besar daripada kembalinya dari rata-rata peluang investasi yang sama,
atau jika lebih besar daripada biaya modal kesempatan.
Internal Rate of Return (IRR) mengukur tingkat kemampuan dari
suatu investasi untuk menghasilkan penerimaan kas (keuntungan) atau
tingkat pengembalian investasi
Besaran IRR dinyatakan dengan persentase per periode waktu
(misal, 18%/tahun. Makin besar nilai IRR maka tingkat kemampuan
menghasilkan penerimaan kas makin besar. Artinya, investasi yang
memiliki IRR makin tinggi makin diminati oleh investor (pemilik
modal)

Rumus yang digunakan untuk menghitung IRR adalah sebagai


berikut :

Keterangan :
r = tingkat bunga yang akan menjadikan PV dari proceeds sama
dengan P.V, dari capital outlays
At = cash flow untuk periode t
n = periode terakhir di mana cash flow diharapkan
atau

IRR = total laba usaha


Modal Sendiri

Kriteria kelayakan investasi internal rate of return adalah :


a. Jika IRR > dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investai
diterima.
b. Jika IRR < dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi
ditolak.

3.2. ASPEK-ASPEK DALAM ANALISIS

3.2.1. Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek pasar dan pemasaran disini yaitu meliputi dari segmentasi


pasar, target pasar, dan posisi pasar. Berikut adalah data dari segmentasi
pasar, target pasar, dan posisi pasar yang ada di dalam Zarira :

Tabel 3.1.

Data Segmentasi, Target, dan Posisi Pasar Pesaing

Jenis Aspek Pasar Keterangan Hasil Data Pesaing


dan Pemasaran
Segmentasi Pasar Geografis Konsumen pesaing secara geografis tinggal di
Jawa mulai dari kota Cilacap, Pemalang, dan
Tegal.
Demografis Konsumen pesaing berjenis kelamin wanita
dari segala jenis umur.
Psikografis Konsumen Zarira memiliki kelas sosial untuk
menengah keatas karena harga dan kualitas
terdapat standart yang baik
Target Pasar Konsumen Zarira dipilih di kalangan
menengah keatas sesuai dengan harga dan
kualitas yang diberikan oleh Zarira.
Posisi Pasar Zarira memposisikan hasil jahitan di mata
masyarakat dengan kualitas hasil jahitan
rapih, jahitan halus, nyaman digunakan,
sesuai model yang diinginkan. Harga patokan
sesuai dengan model.

Sumber : Data Primer (2014)


1. Segmentasi

a. Aspek Geografis

Maha Mode berfokus pada busana wanita juga pria yang


berada di wilayah Sampang Cilacap dan sekitarnya.

b. Aspek Demografis

Dilihat dari data pesaing, maka Maha Mode tidak hanya


menerima jahitan busana wanita dan anak-anak, tetapi juga pria
dengan berbagai mode.

c. Aspek Psikografis

Dilihat dari kesibukan masyarakat sekarang dengan pekerjaan


yang dijalani juga karena masyarakat didaerah Sampang Cilacap
dan sekitarnya yang mayoritas adalah PNS, maka tak jarang mereka
kesulitan untuk membagi waktu antara pekerjaan dan juga
kesibukan-kesibukan lainnya yang membuat mereka malas untuk
keluar rumah. Maka jasa jahit Maha Mode ini sasaran utamanya
adalah kalangan menengah keatas.

2. Targeting

Maha Mode menetapkan sasaran kepada konsumen wanita,


anak-anak dan juga pria yang tinggal di wilayah Sampang Cilacap
dan sekitarnya. Hal ini dipilih karena merupakan pasar yang paling
potensial tetapi juga wujud dari adanya bahwa usaha ini lebih baik
dari usaha pesaing.

3. Posisi Pasar

Dalam penerapan pasar sasaran Maha Mode menerapkan sebagai


berikut :
1. Product

Jenis busana yang ditawarkan oleh Maha Mode bervariasi


mulai dari seragam, bluss, dress, gaun pengantin dan juga jas.
Untuk bluss, sackdress, busana pesta, gaun pengantin yaitu dengan
masing – masing penambahan aplikasi payet untuk setiap busana
yang dipesan. (tidak semua, tergantung selera pelanggan)

2. Price

Harga yang diberikan oleh Maha Mode kepada konsumen yaitu


mulai dari Rp 175.000,00.

3. Place

Maha Mode terletak didaerah yang lumayan strategis karena


berada di pinggir jalan raya provinsi jalur selatan dimana sebagai
jalur untuk mudik, dekat dengan sumber bahan baku seperti kain dan
peralatan jahit. Selain itu juga memudahkan Maha Mode untuk
memasarkan jasa jahitnya dan mengaplikasikan pelayanan tambahan
berupa mengambil ukuran. Bisa melalui sms, telepon ataupun via
online seperti whatsapp untuk pelanggan diluar daerah tersebut.
Yaitu dengan pelanggan mengirim bahan yang akan dibuat bisa
melalui pos dan lainnya. Kemudian pelanggan memberitahu berapa
berat serta tinggi badan pelanggan juga dengan design yang
diinginkan atau contoh model baju yang diinginkan, sehingga
penjahit dapat memperkirakan ukuran yang sesuai.

Hal ini memberikan kemudahan untuk para pelanggannya, juga


karena kemudahan transport dan akses menuju lokasi Maha Mode
yang mudah dijangkau pelanggan apabila pelanggan ingin datang
langsung ke lokasi usaha jahit Maha Mode.
4. Promotion

Promosi yang dilakukan oleh Maha Mode melalui media chat


online yaitu whatsapp dan dari mulut ke mulut.

5. People

Maha Mode memiliki pekerja yang yang sudah terlatih


sehingga memiliki kemampuan khusus.

6. Process

Proses yang dilakukan di Maha Mode dilakukan pengambilan


ukuran, merencanakan desain yang diinginkan konsumen,
menghitung biaya yang diperlukan, pembuatan pola busana, proses
pemotongan bahan, proses penjahitan busana setengah jadi , fitting,
penyelesaian jahitan akhir, penambahan aplikasi payet (jika
diinginkan) di busana sebagai proses akhir kemudian diserahkan
kepada konsumen.

7. Physical evidence

Maha Mode memiliki ruang tunggu dan ruang menjahit.

4. Permintaan dan Penawaran

Target pasar dari usaha jahit busana Maha Mode adalah pria
dan wanita di wilayah Sampang Cilacap dan sekitarnya dari anak –
anak, remaja, dewasa dan tua.

3.2.2 ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

Aspek teknik dan teknologi

1. Pemilihan dan perencanaan produk

Pemilihan dan perencanaan produk merupakan tahap awal untuk


menentukan produk yang akan diciptakan. Maha Mode pada tahap awal didesain
sesuai dengan kebutuhan konsumen dan trend yang sedang berkembang di
masyarakat sehingga dapat memenuhi selera konsumen.

2. Rencana kualitas

Kualitas yang diberikan oleh Maha Mode terbilang baik karena untuk bahan
yang dipilih disesuaikan dengan kenyaman konsumen saat menggunakan busana.
Sehingga konsumen tidak merasa panas, gatal, dan tidak nyaman saat
menggunakan busana yang dijahit oleh Maha Mode. Juga disini pelanggan juga
bisa membawa bahannya sendiri yang akan dibuat pakaian.

3. Pemilihan teknologi

Dalam menjahit, peralatan yang memadai akan membantu proses produksi


menjadi lebih cepat dan efisien.

4. Rencana kapasitas produk

5. Pemilihan lokasi usaha

Pemilihan lokasi untuk Maha Mode beroperasi yaitu di Jl Tugu Utara,


Sampang Cilacap. Lokasi ini dipilih oleh peneliti karena termasuk dalam usaha
kecil, serta lokasi berada di pinggir kota namun strategis sehingga akses mudah
dijangkau, dekat dengan sumber bahan baku

Seperti toko kain dan alat jahit yang menunjang dalam proses menjahit di
Maha Mode. Lokasi dipilih masih berada satu rumah dengan keluarga peneliti,
sehingga dapat diasumsikan biaya sewa Rp 3.500.000/tahun.

6. Bahan baku

Bahan baku yang dibutuhkan di Maha Mode adalah benang jahit, benang
obras, resleting, dan hak kecil.

Tabel 3.2

Biaya Bahan Baku Maha Mode (2)


Bahan Kebutuhan Harga Jumlah Harga
Resleting Jepang 1 2.000 2.000
Benang 1 2.000 2.000
Benang Obras 3 4.000 12.000
Hak Kecil 1 100 100
Payet 1 10.000 10.000
Total 26.100

Sumber : Data Primer (2014)

Keterangan :

i. Bahan baku dari perhitungan tabel diatas merupakan bahan baku yang dibutuhkan
untuk membuat 1 unit busana.

ii. Bahan baku tidak menghitung kain karena kain berasal dari konsumen

3.2.3. Aspek Operasional

Modal kami untuk mendirikan usaha jasa menjahit ini berasal dari bank yang
diinvestasikan kedalam usaha Maha Mode ini yaitu sebesar Rp. 25.000.000,-.
Dari modal tersebut kami membeli berbagai macam perlengkapan dan peralatan
untuk usaha kami. Berikut uraian perlengkapan dan peralatan yang kami
butuhkan :

Tabel 3.3
Aspek Operasional
No Jenis Barang Jumlah Harga Satuan Total
1. Mesin Jahit 3 7.500.000 7.500.000
2. Mesin Obras 1 3.500.000 3.500.000
3. Mesin Lubang Kancing 1 1.000.000 1.000.000
4 Setrika 1 100.000 100.000
5. Gunting Kain 2 25.000 50.000
6. Lemari 1 1.000.000 1.000.000
7. Meja 2 750.000 1.500.000
8 Kursi Plastik 8 45.000 360.000
9. Lain-Lain - 490.000 490.000
Total 15.500.000.

Sumber: Data Primer (2014)

Tabel 3.4

Modal Kerja Maha Mode (per bulan)

Kebutuhan Bi/Unit Bi/Bulan


Bi. Bahan Baku 26.100 1.148.400
Bi. Bahan Penolong 2.400 57.600
BTKL 100.000 4.400.000
Listrik 6.250 150.000
Lain-lain 10.166,67 244.000
Total 6.000.000

Sumber : Data Primer (2014)

Tabel 3.5

Sumber Dana di Maha Mode

Keterangan Jumlah
Modal Awal 25.000.000
Alokasi Dana
Investasi Aktiva Tetap 15.500.000
Modal Kerja 6.000.000 untuk 1 bulan pertama
Pendirian Usaha 3.500.000 untuk 1 bulan pertama
Total 25.000.000

Sumber: Data Primer (2014)

Tabel 3.6

Proyeksi Permintaan Maha Mode per Tahun


Keterangan 2015 2016 2017

Maha Mode 390 640 725

Sumber : Data Primer (2014)

Tabel 3.7

Permintaan Berdasarkan Unit

Keterangan 2015 2016 2017

Dress 200 160 120

Blues, Hem, Kemeja 180 211 237

Gaun Pengantin 8 14 18

Jas 8 14 18

Total 396 399 403

Sumber: Data Primer (2014)

Tabel 3.8

Pendapatan Berdasarkan penjualan

Keterangan 2015 2016 2017

Dress 80.000.000 64.000.000 48.000.000

Blues, Hem, Kemeja 72.000.000 84.400.000 94.800.000

Gaun Pengantin 4.800.000 7.200.000 10.800.000

Jas 3.200.000 5.600.000 7.200.000

Total 160.000.000 161.200.000 160.800.000

Sumber : Data Primer (2014)

Harga jasa busana :

1. Dress : Rp. 400.000,-/per pakaian

2. Blues, Hem, Kemeja : Rp. 400.000,-/per pakaian


3. Gaun Pengantin : Rp. 6000.000,-/per pakaian

4. Jas : Rp. 400.000,-/per pakaian

Penjualan dihitung dari jumlah permintaan dikali harga jual produk. Dengan
peningkatan pertumbuhan permintaan meningkat setiap tahunnya.

Tabel 3.9

Perhitungan Harga Pokok Jasa Busana Bluss di Maha Mode

Bahan Kebutuhan Harga Jumlah Harga


Resleting Jepang 1 2.000 2.000
Benang 1 2.000 2.000
Benang Obras 3 4.000 12.000
Hak Kecil 1 100 100
Payet 1 10.000 10.000
Total Biaya Bahan Baku/Unit 26.100
Kebutuhan Bi/Bulan Bi/Unit
BTKL 1 orang 4.400.000 100.000
Listrik 1 bulan 150.000 6.250
Paperbag 1 buah 1.500 1.500
Sewa 1 tahun 3.500.000 291.667
Depresiasi 1 tahun 64,583 2,691
Harga Pokok jasa busana 328.208
Laba yang diinginkan 71.792
Harga jasa busana/unit 400.000

Sumber : Data primer (2014)

Keterangan :

i. Dikarenakan usaha ini adalah usaha yang bergerak dibidang jasa jahit, maka yang
dihitung adalah jasa dalam proses menjahit.
ii. Bahan utama kain tidak dihitung karena berasal dari konsumen. Namun, usaha
jahit ini akan membantu dalam proses pencarian bahan sesuai dengan keinginan
konsumen.
iii. Biaya tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan unit yang diproduksi perbulan
selama tahun 2015 yaitu 4.400,000.00 : 44 = 100,000.00
iv. Depresiasi dihitung dari 64,583 : 24 = 2,691

Tabel 3.10

Perhitungan Harga Pokok Jasa Busana Pengantin di Maha Mode

Bahan Kebutuhan Harga Jumlah Harga


Resleting Jepang 1 2.000 2.000
Benang 1 2.000 2.000
Benang Obras 3 4.000 12.000
Hak Kecil 1 100 100
Payet 2 10.000 20.000
Total Biaya Bahan Baku/Unit 27.100
Kebutuhan Bi/Bulan Bi/Unit
BTKL 1 orang 4.400.000 100.000
Listrik 1 bulan 150.000 6.250
Paperbag 1 buah 1.500 1.500
Sewa 1 tahun 3.500.000 291.667
Depresiasi 1 tahun 64,583 2,691
Harga Pokok jasa busana 429.208
Laba yang diinginkan 171.792
Harga jasa busana/unit 600.000

Sumber: Data primer (2014)

Tabel 3.11
Analisis Kelayakan Bisnis

Biaya Tahun

0 1 2 3

- Biaya Sewa Bangunan 3.500.000 0 3.500.000 3.500.000


- Mesin Jahit 3 buah 7.500.000 0 0 0

- Mesin Obras 1 buah 3.500.000 0 0 0

- Mesin Lubang Kancing 1 1.000.000 0 0 0


buah

- Setrika 1 buah 100.000 0 0 0

- Gunting Kain 2 buah 50.000 0 0 0

- Lemari 1 buah 1.000.000 0 0 0

- Meja 2 buah 1.500.000 0 0 0

- Kursi Plastik 8 buah 360.000 0 0 0

- Lain-lain 490.000 0 500.000 0

- Modal Kerja 6.000.000 0 0 0

Gaji Karyawan 0 18.000.000 18.000.000 19.200.000

Biaya Operasional 0 130.778.348 132.368.992 130.803.744

Total Biaya 25.000.000 148.778.348 154.368.992 153.503.744

Keuntungan Berwujud 0 10.647.316 4.425.920 4.204.000

Keuntungan Tak Berwujud 0 1.374.336 2.405.088 3.092.256

Total Manfaat 0 12.021.652 6.831.008 7.296.256

Sumber : Data Primer (2014)

Pada Tabel diatas menunjukan bahwa total manfaat dari total biaya, yang
dimulai tahun pertama hingga tahun ketiga (2015 sampai 2017). Dengan umur
ekonomis usaha Maha Mode total manfaat yang didapatkan yaitu pada tahun
2015 sebesar 12.021.652, tahun 2016 sebesar 6.831.008, dan tahun 2017
7.296.256.

Kriteria kelayakan investasi

Kriteria kelayakan investasi pada usaha Maha Mode adalah tolak ukur untuk
dapat menyimpulkan layak atau tidaknya usaha ini dilanjutkan dan dikembangkan.
Untuk menghitung layak atau tidaknya usaha ini dijalankan maka akan dilihat
dari hasil perhitungan payback period (PP), net present value (NPV), internal of
return (IRR), dan profitability indeks (PI). Pada umumnya ada empat metode
yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian aliran kas dari suatu
investasi. Umar (2000) dalam Swastawati (2011), yaitu :

a. Payback period (PP)

Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup


kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) yang menggunakan
aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial
cash investment dengan cash inflow, yang hasilnya merupakan satuan waktu.
selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maximum payback period
yang dapat diterima.

Diket:

- Modal Awal = 25.000.000

- Proceed Tahun 1 = 12.021.652

- Proceed Tahun 2 = 6.831.008

- Proceed Tahun 3 = 7.296.256

Umur ekonomis proyek 3 tahun

Payback Period =

Nilai investasi : 25.000.000

Proceed tahun 1 : 12.021.652

Sisa investasi tahun 2 : 12.978.348

Proceed tahun 2 : 6.831.008

Sisa investasi tahun 3 : 6.147.340

6.147.340 / 7.296.256

= 0,8425 x 12 bln = 10,11 bln.

0,11 bln x 30hari= 3,3 hari

Payback Period 2 tahun 10 bulan 3 hari

c. Return Of Investment (ROI)

Untuk mengetahui ROI dari tabel diatas yaitu dengan:

ROI = Total Manfaat – Total Biaya x 100%

Total Biaya
ROI= 15.328.916-481.651.084 x 100%

481.651.084

= -96,82%

Jadi investasi tidak menguntungkan ROI < 0%

d. Metode Nilai Sekarang Bersih (NPV)

NPV merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang,


metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan
mempengaruhi proceed

NPV = - nilai proyek + Proceed 1 + Proceed 2 + Proceed n

(1+i)1 (1+i) 2 (1+i) n

Ket :

NPV : Net Present Value

i : Tingkat bunga diskonto

n : Umur Proyek Investasi

NPV = - 25.000.000 + 12.021.652 + 6.831.008 + 7.296.256

(1+0,8)1 (1+0,8)2 (1+0,8)3

NPV = - 25.000.000 + 12.021.652 + 6.831.008 + 7.296.256

(1,8)1 (1,8)2 (1,8)3

NPV = - 25.000.000 + 6.678.695,55 + 2.108.335,8 + 1.251.072,7


= -14.961.895,947
Jadi investasi ini tidak menguntungkan karena NPV < 0

e. Metode Tingkat Pengembalian Internal (IRR)

Metode tingkat pengembalian internal juga merupakan metode

yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Pada NPV tingkat bunga
yang diinginkan telah ditetapkan sebelumnya, sedangkan pada metode

IRR justru tingkat bunga tersebut yang akan dihitung.

Rumus IRR:

IRR = i1 + (i2 – i1) x NPV1

NPV1 – NPV2

Keterangan :

i1 : tingkat bunga pertama yang menyebabkan NPV positif

i2 : tingkat bunga pertama yang menyebabkan NPV negatif

NPV1 : NPV positif dengan tingkat bunga i1

NPV2 : NPV negatif dengan tingkat bunga i2

NPV = - 25.000.000 + 12.021.652 + 6.831.008 + 7.296.256

(1+0,05)1 (1+0,05)2 (1+0,05)3

NPV = - 25.000.000 + 12.021.652 + 6.831.008 + 7.296.256

(1,05)1 (1,05)2 (1,05)3

NPV = - 25.000.000 + 12.622.734,6 + 7.531.186,32 + 8.446.328,352

= 3.600.249,272

Untuk menghitung IRR dari tabel diatas yaitu:

IRR = 8% + (0.05% – 8%) x -14.961.895,947


-14.961.895,947 - 3.600.249,272

IRR = 8% + (-7,5%) x -14.961.895,947


-18.562.145,219

IRR = 8% + 0,0604

IRR = 7,9395

Jadi IRR dari tabel diatas adalah sebanyak 7,9395


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

 Dari kegiatan penelitian yang telah kami lakukan di daerah Sampang Cilacap
tepatnya di Maha Mode bersama Edi Sutrisno sebagai pengelola kami
memperoleh data dan mengolahnya dengan berbagai metode pengujian layak
atau tidaknya suatu usaha berjalan. Dan usaha yang dijalankan bapak Edi
Sutrisno sudah dapat dikatakan layak.

 Berdasarkan perhitungan evaluasi investasi dengan metode Payback Period,


ROI, NPV dan IRR kami dapat menyimpulkan bahwa investasi yang telah
dilakukan bapak Edi Sutrisno terhadap pengelolaan jasa menjahit di Maha
Mode dinyatakan layak secara ekonomis.

 Sebuah usaha yang sedang dirintis ataupun sedang berjalan sebaiknya harus
diuji dengan Evalausi investasi agar mengetahui kelayakan usaha kedepannya.

5.2 Saran

 Saat melakukan pengumpulan data di lapangan, dibutuhkan ketelitian agar


lebih mudah ketika mengujinya dalam analisa investasi.

 Pengolahan data ke dalam analisa investasi harus dilakukan secara teliti agar
hasil yang diperoleh tidak salah.
DAFTAR PUSTAKA

https://fatmapuji45.blogspot.com/2019/01/study-kelayakan-bisnis-jasa-jahit.html
diakses pada tanggal 13 Juni 2019

https://www.academia.edu/8428172/STUDI_KELAYAKAN_BISNIS_PENJAHIT_B
AJU diakses pada tanggal 13 Juni 2019

http://poppyindahn.blogspot.com/2014/11/proposal-analisis-studi-kelayakan.html
diakses pada tanggal 14 Juni 2019

https://kumpulanmakalahh99.blogspot.com/2017/03/usaha-taylor.html diakses pada


tanggal 14 Juni 2019

https://www.portalinvestasi.com/rumus-roi-return-on-investment/ diakses pada


tanggal 15 Juni 2019

http://eprints.polsri.ac.id/2425/3/BAB%20II.pdf diakses pada tanggal 15 Juni 2019

https://www.academia.edu/8428172/STUDI_KELAYAKAN_BISNIS_PENJAHIT_B
AJU

Diakses pada tanggal 30 Juni 2019

http://repository.unika.ac.id/14792/5/12.30.0180%20Leticia%20Febriana%20Pranoto
%20BAB%20IV.pdf diakses pada tanggal 30 Juni 2019

Jadi Payback Period dalam usaha ini yaitu 8 bulan.

Anda mungkin juga menyukai