Disusun oleh:
2. Alfina
SI 16 A
AMIKOM PURWOKERTO
PURWOKERTO
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
limpahan rahmat-Nya, penulis mampu menyelesaikan Tugas Proposal tentang
Analisis Kelayakan Bisnis Mata Kuliah Technopreneur ini dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan laporan ini, kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Dr. Yusmedi Nurfaisal selaku dosen pengampu mata kuliah Technopreneur.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan tugas proposal ini tentunya
tidak terlepas dari segala kekurangan maupun kelebihannya. Oleh karena itulah, kritik
dan dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan
penyusunan tugas proposal ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………. 28
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………. 28
4.2 Saran……………………………………………………………………... 28
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 29
BAB I
Maha Mode adalah salah satu usaha jasa yang bergerak di bidang fashion
yaitu jasa menjahit. Nama Maha Mode sendiri diambil atas inisiatif dari pemilik
usaha ini sebagai wujud dari bahwa usaha ini tidak hanya memberi layanan jasa
menjahit pada umumnya, namun juga berbagai model pakaian selayaknya para
desainer terkemuka.
Maha Mode merupakan usaha yang baru dengan umur ekonomis yang
dimiliki yaitu lima tahun mulai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019.
Usaha ini bermula dari hobby, kemudian berkembang dengan adanya orderan dan
juga karena kegagalan dimasa lalu, dan sampai pada akhirnya membangun
kembali usahanya. Dan juga tak lepas dari banyak minat konsumen yang masih
membutuhkan jasa jahitan, baik itu dari masyarakat kelas tinggi, menengah
maupun kelas rendah.
2. Melihat banyaknya permintaan masyarakat akan pada jasa jahit pakaian. Yang
juga sangat berpeluang dan mampu bersaing. Karena konsumen lebih suka
pakaian sesuai dengan postur tubuh mereka yang berbeda satu dengan yang
lainnya
Meliputi wilayah Desa Sampang dan sekitarnya, terkadang juga dari daerah
lain diluar Kabupaten Cilacap. Mencakup anak-anak dan dewasa, baik laki-laki
maupun perempuan dan juga orang tua.
BAB II
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
DAN EKSTERNAL
3. PELUANG (OPPURTUNITY)
Dalam memulai usaha maka yang harus diketahui adalah peluang pasar yaitu
keinginan masyarakat sekitar yang menginginkan adanya jasa jahit yang
harganya terjangkau, jahitan rapi, dan juga yang bisa mengikuti trend fashion
yang sedang kekinian. Peluang usaha sudah merupakan kunci penting dalam
proses pemasaran karena pemasaran akan berjalan dengan lancar apabila sudah
mendapatkan peluang usaha yang kita inginkan. Peluang usaha yang kami coba
yaitu melihat tingkat persaingan yang rendah membuat usaha kami ini punya
prospek yang cukup cerah dimasa mendatang.
Keterangan :
r = tingkat bunga yang akan menjadikan PV dari proceeds sama
dengan P.V, dari capital outlays
At = cash flow untuk periode t
n = periode terakhir di mana cash flow diharapkan
atau
Tabel 3.1.
a. Aspek Geografis
b. Aspek Demografis
c. Aspek Psikografis
2. Targeting
3. Posisi Pasar
2. Price
3. Place
5. People
6. Process
7. Physical evidence
Target pasar dari usaha jahit busana Maha Mode adalah pria
dan wanita di wilayah Sampang Cilacap dan sekitarnya dari anak –
anak, remaja, dewasa dan tua.
2. Rencana kualitas
Kualitas yang diberikan oleh Maha Mode terbilang baik karena untuk bahan
yang dipilih disesuaikan dengan kenyaman konsumen saat menggunakan busana.
Sehingga konsumen tidak merasa panas, gatal, dan tidak nyaman saat
menggunakan busana yang dijahit oleh Maha Mode. Juga disini pelanggan juga
bisa membawa bahannya sendiri yang akan dibuat pakaian.
3. Pemilihan teknologi
Seperti toko kain dan alat jahit yang menunjang dalam proses menjahit di
Maha Mode. Lokasi dipilih masih berada satu rumah dengan keluarga peneliti,
sehingga dapat diasumsikan biaya sewa Rp 3.500.000/tahun.
6. Bahan baku
Bahan baku yang dibutuhkan di Maha Mode adalah benang jahit, benang
obras, resleting, dan hak kecil.
Tabel 3.2
Keterangan :
i. Bahan baku dari perhitungan tabel diatas merupakan bahan baku yang dibutuhkan
untuk membuat 1 unit busana.
ii. Bahan baku tidak menghitung kain karena kain berasal dari konsumen
Modal kami untuk mendirikan usaha jasa menjahit ini berasal dari bank yang
diinvestasikan kedalam usaha Maha Mode ini yaitu sebesar Rp. 25.000.000,-.
Dari modal tersebut kami membeli berbagai macam perlengkapan dan peralatan
untuk usaha kami. Berikut uraian perlengkapan dan peralatan yang kami
butuhkan :
Tabel 3.3
Aspek Operasional
No Jenis Barang Jumlah Harga Satuan Total
1. Mesin Jahit 3 7.500.000 7.500.000
2. Mesin Obras 1 3.500.000 3.500.000
3. Mesin Lubang Kancing 1 1.000.000 1.000.000
4 Setrika 1 100.000 100.000
5. Gunting Kain 2 25.000 50.000
6. Lemari 1 1.000.000 1.000.000
7. Meja 2 750.000 1.500.000
8 Kursi Plastik 8 45.000 360.000
9. Lain-Lain - 490.000 490.000
Total 15.500.000.
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Keterangan Jumlah
Modal Awal 25.000.000
Alokasi Dana
Investasi Aktiva Tetap 15.500.000
Modal Kerja 6.000.000 untuk 1 bulan pertama
Pendirian Usaha 3.500.000 untuk 1 bulan pertama
Total 25.000.000
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Gaun Pengantin 8 14 18
Jas 8 14 18
Tabel 3.8
Penjualan dihitung dari jumlah permintaan dikali harga jual produk. Dengan
peningkatan pertumbuhan permintaan meningkat setiap tahunnya.
Tabel 3.9
Keterangan :
i. Dikarenakan usaha ini adalah usaha yang bergerak dibidang jasa jahit, maka yang
dihitung adalah jasa dalam proses menjahit.
ii. Bahan utama kain tidak dihitung karena berasal dari konsumen. Namun, usaha
jahit ini akan membantu dalam proses pencarian bahan sesuai dengan keinginan
konsumen.
iii. Biaya tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan unit yang diproduksi perbulan
selama tahun 2015 yaitu 4.400,000.00 : 44 = 100,000.00
iv. Depresiasi dihitung dari 64,583 : 24 = 2,691
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Analisis Kelayakan Bisnis
Biaya Tahun
0 1 2 3
Pada Tabel diatas menunjukan bahwa total manfaat dari total biaya, yang
dimulai tahun pertama hingga tahun ketiga (2015 sampai 2017). Dengan umur
ekonomis usaha Maha Mode total manfaat yang didapatkan yaitu pada tahun
2015 sebesar 12.021.652, tahun 2016 sebesar 6.831.008, dan tahun 2017
7.296.256.
Kriteria kelayakan investasi pada usaha Maha Mode adalah tolak ukur untuk
dapat menyimpulkan layak atau tidaknya usaha ini dilanjutkan dan dikembangkan.
Untuk menghitung layak atau tidaknya usaha ini dijalankan maka akan dilihat
dari hasil perhitungan payback period (PP), net present value (NPV), internal of
return (IRR), dan profitability indeks (PI). Pada umumnya ada empat metode
yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian aliran kas dari suatu
investasi. Umar (2000) dalam Swastawati (2011), yaitu :
Diket:
Payback Period =
6.147.340 / 7.296.256
Total Biaya
ROI= 15.328.916-481.651.084 x 100%
481.651.084
= -96,82%
Ket :
yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Pada NPV tingkat bunga
yang diinginkan telah ditetapkan sebelumnya, sedangkan pada metode
Rumus IRR:
NPV1 – NPV2
Keterangan :
= 3.600.249,272
IRR = 8% + 0,0604
IRR = 7,9395
5.1 Kesimpulan
Dari kegiatan penelitian yang telah kami lakukan di daerah Sampang Cilacap
tepatnya di Maha Mode bersama Edi Sutrisno sebagai pengelola kami
memperoleh data dan mengolahnya dengan berbagai metode pengujian layak
atau tidaknya suatu usaha berjalan. Dan usaha yang dijalankan bapak Edi
Sutrisno sudah dapat dikatakan layak.
Sebuah usaha yang sedang dirintis ataupun sedang berjalan sebaiknya harus
diuji dengan Evalausi investasi agar mengetahui kelayakan usaha kedepannya.
5.2 Saran
Pengolahan data ke dalam analisa investasi harus dilakukan secara teliti agar
hasil yang diperoleh tidak salah.
DAFTAR PUSTAKA
https://fatmapuji45.blogspot.com/2019/01/study-kelayakan-bisnis-jasa-jahit.html
diakses pada tanggal 13 Juni 2019
https://www.academia.edu/8428172/STUDI_KELAYAKAN_BISNIS_PENJAHIT_B
AJU diakses pada tanggal 13 Juni 2019
http://poppyindahn.blogspot.com/2014/11/proposal-analisis-studi-kelayakan.html
diakses pada tanggal 14 Juni 2019
https://www.academia.edu/8428172/STUDI_KELAYAKAN_BISNIS_PENJAHIT_B
AJU
http://repository.unika.ac.id/14792/5/12.30.0180%20Leticia%20Febriana%20Pranoto
%20BAB%20IV.pdf diakses pada tanggal 30 Juni 2019