• Tidak bisa dipungkiri setiap kegiatan bisnis pasti mengandung
resiko untung atau rugi. Mungkin itu menjadi alasan bagi orang - orang tidak ingin atau belum berani untuk berwirausaha. Tetapi bagaimana bila kita mendapat Peluang Usaha tersebut? Apa kita akan langsung memanfaatkannya dengan sungguh - sungguh? Dan bagaimana bagi orang yang tidak mendapatkan peluang usaha? jadi bagaimana Strategi Mengangkap Peluang Usaha Tersebut. Strategi adalah sebuah kiat atau siasat. Jadi peluang usaha yang ada harus dimanfaatkan dengan strategi yang sangat tepat. Berikut Strategi yang perlu kita lakukan supaya dapat memanfaatkan Peluang Usaha yang ada : • Integrasi Vertikal, yaitu sebuah penggabungan usaha yang mempunyai sebuah keterkaitan dan saling membutuhkan secara kontinu. • Menambahkan kapasitas, adalah menaikkan kuota atau jumlah produksi untuk memenuhi kebutuhan peluang pasar baru atau wilayah pasar baru. ini dimungkinkan apabila tempat usaha kita atau perusahaan masih memiliki kapasitas yang lebih. . Memasuki bisnis baru, yaitu membuka usaha baru yang tidak ada kaitan dengan usaha yang kita jalankan sebelumnya. dengan ini kita dapat menambahkan jenis produk dari usaha yang sudah pernah kita jalankan sebelumnya STRATEGI MENANGKAP PELUANG USAHA
Orang sering berkata bahwa kesuksesan bisa diraih ketika ada
peluang. Sehingga setiap orang seperti mencoba untuk mencari dan mendapat peluang dalam hal apapun. Terutama dalam hal yang sedang dialami saat itu. Peluang seperti yang telah kita tahu sebenarnya ada dimana-mana. Namun menemukannya adalah hal yang tidak gampang. Karena terkadang, masalah yang sedang dihadapipun sebenarnya bisa dijadikan peluang, hanya saja apakah kita bisa memandang satu situasi sebagai masalah yang harus dihindari atau sebagai peluang untuk dikejar dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. • Membuka usaha tentu saja membutuhkan sebuah peluang karena berusaha adalah sesuatu yang sangat beresiko dan penuh ketidakpastian namun dibalik itu ada potensi yang menjanjikan usaha tersebut untuk berhasil. Semuanya mungkin dan pasti akan terjadi, ada kalanya untung dan ada kalanya rugi. Untung rugi adalah hal yang biasa, artinya tidak ada jaminan bahwa setiap usaha bisa selalu mendatangkan keuntungan. Resiko senantiasa ada dimanapun. Ketika menghindari dari satu resiko, bisa jadi menemui jenis resiko lainnya yang juga harus dihadapi. Untuk dapat menangkap peluang usaha, Anda harus dapat menghindari penyebab utama kegagalan menangkap peluang usaha yang biasanya berupa hal-hal sebagai berikut : • Dalam berusaha, biasanya orang-orang yang baru saja terjun ke dalam dunia usahanya cenderung memiliki sifat bagai buih sabun atau dalam artian hanya semangat diawalnya saja, namun lama kelamaan berhenti karena menyerah. • Dalam berusaha hanya sekedar ikut-ikutan atau mengikuti tren yang ada disekitar atau sekedar ikut teman dekat. • Kurang berdedikasi atau tidak sepenuh hati atas bisnis yang telah dirintis. • Perencanaan dan pengelolaan keuangan yang buruk (terutama ketika tidak memisahkan antara keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi) • Pengalaman manajemen yang minim dan buruk, kurang disiplin dan tidak terencana dengan matang dan tidak bersistem • Memilih lokasi usaha awal yang sering asal-asalan sehingga menyebabkan tidak strategis • Pengendalian bisnis yang tidak konsisten juga kurang teliti • Manajemen piutang/penagihan yang buruk dan tidak tegas • Kurang diyakini bahwa bisnisnya dapat berhasil. • Untuk mendapat peluang usaha, tentu saja Anda harus mengetahui beberapa strategi dalam memilih jenis usaha. Berikut adalah strateginya : • Pilihlah jenis usaha yang paling Anda sukai, bisa saja Anda mulai bisnis Anda bermula dari hobi. Seperti pendiri bisnis jamu atau kosmetika Mustika Ratu yang mengawali keterampuilan sejak kecil sebagai puteri keraton. • Sebaiknya jangan memilih bisnis yang telah besar walaupun kemampuan keuangan Anda mungkin cukup memenuhi. Lebih baik usaha dari yang kecil dulu agar dapat belajar dari setiap proses dan persoalan bisnis yang terjadi, karena masalah pasti ada dan akan selalu datang. Belajarlah dulu bagaimana menangani masalah kecil sehingga apabila suatu saat muncul masalah besar Anda dapat mengatasinya juga. • Jangan memilih jenis usaha secara musiman. Lebih baik berwirausaha item lain yang bisa bertahan lama. Usaha musiman bukan hanya tidak akan dapat berkembang, melainkan menghadapi masalah modal atau ketersediaan dana yang siap dicairkan, lebih baik ‘alon alon asal kelakon’ daripada ‘kelakon alon lon’ • Coba bisnis waralaba. Bagi calon wirausahawan yang memiliki modal dapat memilih usaha waralaba terutama pilih waralaba yang terbukti sukses dalam jangka panjang dan bahkan terhadap krisis moneter. Jenis usaha ini dapat dijadikan jalan pintas karena bagi Anda yang seorang pemula akan dengan lebih mudah mengatur manajemennya hingga kemudahan mempromosikan produk. Sehingga Anda hanya perlu menjalankan usaha itu sebaik-baiknya tanpa harus rumit memikirkan konsep dan lain sebagainya. SEMBILAN KEKURANGAN DALAM BISNIS YANG SERING MENJADI PENYEBAB KEGAGALAN USAHA, YAITU:
1. Kuna (Kurang Bijaksana). Dalam mengelola bisnis
terutama dalam pengelolaan keuangan rumah tangga dan perusahaan/usaha tidak ada pemisahan yang jelas. Penggunaan uang harus selalu bijaksana. Bagaimana sulitnya memperoleh uang dan bagaimana memberi nilai uang agar bermakna. 2. Kudis (Kurang Disiplin). Dalam usaha tidak disiplin, terutama kurangnya disiplin (tidak tepat waktu) dalam melayani order para pelanggan. Kurangnya disiplin biasanya terjadi pada pengelolaan/manajemen umum/pengawasan/pengendalian, dan lain-lain. 3. Kutu (Kurang Bermutu). Terutama pada produk dan atau jasa serta layanan yang diberikan kepada calon ataupun pelanggan atau para pemangku kepentingan perusahaan biasanya kurang bermutu. 4. Kurap (Kurang Rapi). Dalam banyak hal, mulai rapi dalam perencanaan, pengelolaan, pengorganisasian, dan pengendalian usaha. Apalagi sering kurang rapi dalam pengepakan produk atau kurang rapi dalam pelayanan jasa Anda kepada pelanggan. 5. Kutang (Kurang Tanggungjawab). Terutama dalam menanggapi setiap keluhan produk-produk cacat atau yang diretur/ditolak/dikembalikan karena tidak sesuai dengan selera konsumen dan atau jasa yang diberikan. Atau kurangnya tanggungjawab dalam menanggapi keluhan yang ada dari pelanggan atau pembeli produk dan atau jasa Anda. 6. Kutil (Kurang Teliti). Dari banyak hal yang kurang teliti, terutama dalam pencarian bahan baku produk (kualitas produk 85% ditentukan dari kualitas bahan baku). Kurang teliti dalam perencanaan dan kurang teliti dalam pembukuan serta pengawasan usaha. 7. Kusir (Kurang Serius). Dalam menjalankan usaha kurang serius, terutama dalam pengelolaan usaha, seringkali usaha yang Anda lakukan hanya sebagai sampingan atau iseng-iseng saja sehingga kurang serius dalam menjalankan usaha. 8. Kujur (Kurang Jujur). Kurang jujur dalam hal ini adalah kurang jujur kepada konsumen, pemasok, atau para pemangku kepentingan. • Kuman (Kurang Beriman). Seringkali dalam berusaha kurang dilandasi oleh iman yang kuat. Seharusnya dalam bisnis ada keyakinan kuat bahwa usaha yang dipilih dan digeluti akan berhasil dengan baik apabila dikerjakan dengan berlandaskan iman yang kuat. Karena dengan iman yang kuat, maka perbuatan-perbuatan yang kurang baik (korupsi, monopoli) tidak akan terjadi.
• Jika kesembilan kekurangan terjadi pada usaha Anda, kekurangan-
kekurangan tersebut harus diminimalkan atau dilawan dengan tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan. Misalnya, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diantisipasi dengan keharusan atau seharusnya, seperti harus bijaksana, harus disiplin, harus bermutu, harus rapi, harus tanggungjawab, harus teliti, harus serius, harus jujur, harus beriman.