18/423344/BI/09978
1. Etnobotani secara terminologi dapat dipahami sebagai hubungan antara botani
(tumbuhan) yang terkait dengan etnik (kelompok masyarakat) di berbagai belahan bumi,
dan masyarakat umumnya. Etnobotani menggambarkan dan menjelaskan kaitan antara
budaya dan kegunaan tumbuhan, bagaimana tumbuhan digunakan, dirawat dan dinilai
memberikan manfaat untuk manusia.
2. Persepsi dan konsepsi masyarakat sangat penting karena etnobitanis di satu sisi
bersikap logis dan kritis, dan satu sisi lainnya menyerap kebudayaan lokal yang beberapa
hal terdapat hal-hal kurang logis agar dapat diterima dan hambatan kultural sendiri
dapat diperkecil. Hal ini disebabkan oleh posisi yang berbeda secara sosial, politik, dan
ekonomi sehingga perlu adaptasi dan penyetaraan posisi. Oleh karena itu, studi ini
memakan beberapa waktu yang belum bisa terhitung sekejap. Etnobotani adalah studi
ilmiah dengan aspek penelitian subjek masyarakat lokal, peneliti harus menghasilkan
studi tentang dan untuk masyarakat.
3. Indonesia merupakan negara megabiodiversitas sehingga kaya akan spesies tumbuhan
baik terestrial maupun akuatik tetapi hanya sepuluh persen domestikasi dan
dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan manusia (sandang, papan, pangan) sehingga
perlu dikaji luas agar alternatif-alternatif lain ditemukan dalam perkembangan IPTEK
dan tidak bergantung pada beberapa jenis spesies saja supaya pengelolaan lahan dan
pemanfaatan sumber daya lebih optimal.
4. Antropolog mempelajari hukum tradisional yaitu berksitan dengan pengelolaan lahan
dan pemanfaatan sumber daya di lingkungannya yang membentuk peradaban dan
ketergantungan manusia pada tumbuh-tumbuhan pada masa lalu. Botani
menjelaskankan hubungan kompleks antara budaya dan penggunaan tumbuhan dengan
fokus utama pada bagaimana tumbuhan digunakan, dikelola, dan dipersepsikan pada
berbagai lingkungan masyarakat.
5. Biologi : sebagai ahli biologi, tumbuhan dipelajari dalam kajian fisiologi dan genetika
(proses domestikasi tumbuhan dan pengembangan kultivar lokal), ekologi (tata kelola
lingkungan, pengenalan satuan-satuan lanskap di lingkungannya untuk
merepresentasikan keseimbangan alam), fitokimia (kandungan zat kimia yang terdapat
di tumbuhan), taksonomi (identifikasi dan klasifikasi suatu spesies tumbuhan).
Pertanian : sebagai ahli biologi, kajian etnobotani berkaitan pada pengelolaan
memperhatikan persoalan perbanyakan, budidaya, pemanenan, pengolahan, ekonomi
produksi, dan pasar.
Farmasi : sebagai ahli farmasi, perlu untuk memahami tren pengobatan sekarang adalah
pengobatan yang berdasarkan kembali pada alam. Oleh karena itu, penelitian
pemanfaatan suatu spesies tumbuhan harus dicaritahu secara detail mulai dari
identifikasi bahan baku, aktivitas biologi, dan sediaan galenik untuk pengembangan obat
baru.
Kehutanan : sebagai ahli kehutanan, perlu untuk dikaji pengelolaan hutan dalam
memanfaatkan sumber daya di lingkungannya beserta tata kelola lingkungan,
pengenalan satuan-satuan lanskap di lingkungannya untuk merepresentasikan
keseimbangan alam secara aplikatif.