Anda di halaman 1dari 5

Anak-anakku Jatuh Sakit Namun Aku

Melihat Bentuk Lain Kasih Karunia


Tuhan (I)
Oleh Lian Yan, Amerika Serikat "Berbahagialah orang yang menanggung
pencobaan, karena saat dia diuji, dia akan menerima mahkota kehidupan, yang
telah dijanjikan Tuhan kepada mereka yang mengasihi-N…

7 Februari 2020
9 Menit 1 Detik
FacebookTwitterWhatsAppA+ A-
Oleh Lian Yan, Amerika Serikat

"Berbahagialah orang yang menanggung pencobaan, karena saat dia diuji, dia akan
menerima mahkota kehidupan, yang telah dijanjikan Tuhan kepada mereka yang
mengasihi-Nya" (yakobus 1:12).

Di luar jendela, bulan terang menggantung di langit malam—heningnya malam tidak


disertai kebisingan dan hiruk-pikuk siang hari. Saat itu terasa amat damai. Putriku
sedang tidur; dia telah lelap dalam mimpi selama beberapa waktu. Melihat senyum
manis merekah di wajahnya, aku mengingat kembali ke adegan demi adegan saat dia
sakit. Berbagai macam perasaan memenuhi hatiku…

Beruntung Menyambut Kedatangan Tuhan Kembali


Pada April 2018, aku cukup beruntung mendengarkan kabar kedatangan Tuhan
kembali, dan setelah satu periode waktu pencarian dan penelitian, dengan gembira aku
menerima pekerjaan akhir zaman Tuhan Yang Mahakuasa. Aku membaca banyak
perkataan Tuhan dan menonton berbagai macam film injil dan video-video lain yang
menjadi saksi untuk pekerjaan akhir zaman Tuhan, yang dipublikasikan secara online
untuk dibaca atau ditonton semua orang di dunia. Baru kemudian aku mengetahui
bahwa pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman sebentar lagi akan selesai.
Dengan lapar dan haus aku membaca firman Tuhan, menonton film injil, dan
menghadiri pertemuan agar bisa memahami lebih banyak mengenai kebenaran. Aku
merasa sangat nyaman dalam hatiku; aku merasa luar biasa.

Suatu ketika, pada suatu pertemuan, saudara-saudariku membacakan kutipan dari


sebuah khotbah: "Dalam pekerjaan Tuhan pada akhir zaman, lebih banyak ujian
menimpa orang. Mengapa demikian? Itu karena Iblis telah merusak manusia dan ingin
mengusir manusia dari Tuhan untuk merusakkan rencana pengelolaan Tuhan. Ini
adalah tujuan Iblis. Tuhan ingin menyelamatkan umat manusia, dan ingin merebut
kembali manusia dari genggaman Iblis, untuk membuat mereka lengkap, dan membuat
mereka kembali kepada Tuhan. Dengan ini, peperangan di dunia rohani sangat sengit,
dan umat manusia adalah titik fokusnya. Inilah sebabnya mengapa sangat normal bagi
orang untuk mengalami ujian-ujian melalui pekerjaan Tuhan. Tuhan ingin
menyelamatkan umat manusia, tetapi Iblis harus dan bertekad untuk merusak mereka.
Ia tidak akan mudah menyerah, jadi apa yang dapat Tuhan lakukan untuk
menyelamatkan orang-orang meskipun demikian? Dia harus membiarkan ujian Iblis
menimpa orang, dan melalui ujian-ujian ini Tuhan kemudian dapat menyingkapkan tipu
daya Iblis, membiarkan orang melihatnya dengan jelas, dengan demikian menerima
firman Tuhan, berdiri di pihak Tuhan, berbalik ke arah Dia, dan menaati Dia. Ini adalah
satu-satunya cara bagi manusia yang rusak untuk benar-benar mendapatkan
keselamatan. Beginilah cara Tuhan menyelamatkan umat manusia".

Setelah membacakan ini, Saudari Jing Yan mengajak bersekutu: "Berkat pengangkatan
dan kasih karunia Tuhan yang luar biasa kita sekarang mampu menerima pekerjaan
akhir zaman Tuhan Yang Mahakuasa! Kristus akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa,
telah mengungkapkan seluruh kebenaran untuk memungkinkan manusia memperoleh
keselamatan dan menyelesaikan pekerjaan penghakiman yang dimulai dengan Rumah
Tuhan. Dengan menerima penghakiman dan hajaran firman Tuhan, watak rusak kita
ditransformasi dan ditahirkan; inilah satu-satunya jalan kita bisa secara menyeluruh
menyingkirkan pengaruh Iblis dan disempurnakan oleh Tuhan. Tuhan adalah kasih dan
keselamatan bagi kita, tetapi Iblis tidak bersedia gagal, jadi dia menimbulkan berbagai
macam situasi, manusia, peristiwa, dan hal-hal untuk menyerang dan menguji kita.
Terkadang dia menghalangi kita melalui keluarga kita, terkadang dia membingungkan
kita dengan kebohongan yang disebarkan oleh para pendeta dan penatua, atau dia
akan menyebabkan bencana dengan mendatangkan kemalangan ke dalam rumah kita.
Ini adalah usaha untuk membuat kita menyimpang dari Tuhan Yang Mahakuasa dan
kehilangan keselamatan-Nya sehingga kita akan terus dipermainkan dan disakiti
olehnya. Tetapi hikmat Tuhan ditegakkan melalui tipu daya Iblis; Tuhan
memperbolehkan Iblis memberikan ujian kepada kita dan ini juga merupakan ujian
Tuhan untuk kita. Dia menggunakan ini untuk membuat kita bertumbuh dalam tingkat
pertumbuhan sekaligus juga memungkinkan kita menyadari esensi jahat Iblis yang
merusak dan menelan umat manusia, sehingga kita akan menolak Iblis dalam hati kita,
dan iman kita untuk mengikuti Tuhan akan menjadi lebih teguh. Inilah sebabnya
mengapa pertempuran roh adalah keselamatan dan kasih Tuhan untuk kita!"

Mendengarkan persekutuan saudari ini, meskipun aku tidak memiliki kejelasan


sepenuhnya, aku sangat terharu; aku memikirkan betapa luar biasanya kasih karunia ini
sehingga aku bisa menyambut kedatangan Tuhan kembali selama hidupku, sehingga
aku memiliki kesempatan untuk memperoleh penyucian dan penyempurnaan dari
Tuhan! Aku berpikir, di kemudian hari, bagaimanapun situasi yang kuhadapi, aku akan
terus beriman, aku tidak akan tunduk kepada Iblis—aku akan berdiri di pihak Tuhan dan
menerima penyempurnaan dari-Nya.
Kedua Putriku Jatuh Sakit
Suatu hari, putri bungsuku tiba-tiba sakit; dia menderita demam tinggi dan batuk.
Awalnya aku mengira dia akan sembuh setelah minum sedikit obat, namun tidak
kusangka, batuknya semakin memburuk di malam hari. Aku menyadari bahwa ujian dari
Iblis menimpaku dan bahwa itu juga ujian dari Tuhan, jadi aku tidak bisa mengeluh
kepada-Nya. Akan tetapi, aku masih merasa agak lemah. Aku cemas dan takut, lalu
berpikir: "Ya Tuhan! Mengapa bukan aku saja yang jatuh sakit? Putriku baru berumur
satu tahun, tidakkah demam setinggi ini akan benar-benar membahayakannya? Apakah
dia bisa menderita pneumonia dari batuk separah ini? Suamiku tidak ada di sini; apa
yang akan kulakukan jika sesuatu terjadi? …" Kecemasan demi kecemasan membanjiri
pikiranku. Saat itu juga, aku menerima panggilan telepon dari putriku yang berumur tiga
belas tahun dari luar negeri—dia berkata dengan suara lemah: "Ibu, aku sakit. Aku
merasa sangat tidak enak, aku mau menangis rasanya." Kedua putriku jatuh sakit di
saat yang sama; aku merasa teramat lemah. Ada pertempuran terus-menerus dalam
hatiku: "Bagaimana bisa kedua putriku sakit? Obat tidak berkhasiat—apa sebenarnya
yang sedang terjadi?" Serpihan terakhir iman dalam hatiku kemudian runtuh, dan aku
menyalahkan Tuhan karena gagal melindungi putriku sembari aku menangis dan
menangis .…

Ketika Saudari Jing Yan mengetahui situasi putri-putriku, dia segera datang menemuiku
dan berdoa untuk anak-anakku. Dia juga membacakan dua kutipan firman Tuhan
kepadaku: "Tuhan bekerja, Tuhan peduli kepada seseorang, memperhatikan
seseorang, dan Iblis membuntuti setiap langkah-Nya. Siapa pun yang disukai
Tuhan, Iblis juga memperhatikan, mengikuti di belakang. Jika Tuhan
menginginkan orang ini, Iblis akan melakukan segala daya untuk menghalangi
Tuhan, menggunakan berbagai cara jahat untuk menggoda, mengganggu, dan
menggagalkan pekerjaan yang Tuhan lakukan untuk mencapai tujuan
tersembunyinya. Apa tujuan Iblis? Iblis tidak ingin Tuhan memiliki siapa pun; Iblis
menginginkan semua yang diinginkan Tuhan, merasuki mereka, mengendalikan
mereka, menguasai mereka sehingga mereka menyembahnya, sehingga mereka
melakukan tindakan jahat bersamanya. Bukankah ini maksud Iblis yang jahat?".
"Di balik setiap tahap yang Tuhan lakukan di dalam dirimu, terdapat pertaruhan
antara Iblis dengan Tuhan—di balik semua itu ada pertempuran. … Ketika Tuhan
dan Iblis bertempur di alam rohani, bagaimanakah seharusnya engkau
memuaskan Tuhan, dan bagaimanakah cara agar engkau berdiri teguh dalam
kesaksianmu bagi-Nya? Engkau harus tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi
kepadamu adalah sebuah ujian besar dan merupakan saat ketika Tuhan
membutuhkan engkau untuk menjadi kesaksian. Dari luar, hal ini mungkin tidak
terlihat seperti masalah besar, tetapi ketika terjadi, hal ini menunjukkan apakah
engkau mengasihi Tuhan atau tidak. Jika engkau mengasihi-Nya, engkau akan
mampu berdiri teguh dalam kesaksianmu bagi-Nya. Jika engkau belum
menerapkan kasih-Nya, ini menunjukkan bahwa engkau bukan seseorang yang
melakukan kebenaran, bahwa engkau tidak memiliki kebenaran, dan tidak
memiliki hidup. Engkau hanyalah sekam! Segala sesuatu yang terjadi kepada
orang-orang terlaksana saat Tuhan mengharuskan mereka untuk berdiri teguh
dalam kesaksian mereka bagi Dia. Belum ada kejadian besar yang terjadi
kepadamu saat ini, dan engkau tidak memiliki kesaksian yang besar, tetapi setiap
detail kehidupanmu sehari-hari adalah kesaksian bagi Tuhan".

Dia membagikan dalam persekutuan: "Kita mengerti dari firman Tuhan bahwa Iblis
adalah musuh Tuhan, dan bahwa Iblis akan mencoba segalanya untuk menghalangi
dan mengganggu siapa pun yang Tuhan selamatkan; ini ditentukan oleh esensi
jahatnya. Permasalahan anak-anakmu sekarang sakit adalah Iblis sedang menguji kita.
Dia tahu bahwa kita memiliki perasaan yang dalam kepada anak-anak kita, sehingga
dia menyerang kita ketika kita paling rentan; dia membuat anak-anakmu sakit untuk
mengganggu kita, membuat kita menyalahkan Tuhan, kehilangan iman kepada-Nya,
menjauhkan diri dari-Nya, dan mengkhianati-Nya. Dari sinilah kita bisa melihat betapa
keji dan jahatnya Iblis itu! Saudariku, menemui hal seperti ini berhubungan dengan
peperangan rohani; ini ujian Iblis. Kita harus menyadari muslihat Iblis dan memberi
kesaksian untuk Tuhan. Pada saat yang sama, ini adalah ujian Tuhan dan merupakan
sesuatu yang harus dilalui setiap kita yang diangkat ke hadapan takhta Tuhan. Hanya
melalui ujian bisa terungkap apakah iman seseorang itu asli atau palsu, apakah mereka
adalah gandum yang berisi dan gemuk ataukah sekam yang tidak berguna. Tanpa
adanya situasi yang sukar menimpa kita, kita semua menganggap diri kita sebagai
orang yang paling taat dan beriman kepada Tuhan, tetapi tingkat pertumbuhan kita
yang sesungguhnya diungkapkan di hadapan ujian. Ini memungkinkan kita melihat
kelemahan dan kekurangan kita, dan melalui ini semua kita bertumbuh dalam tingkat
pertumbuhan. Inilah sebabnya mengapa Tuhan memperbolehkan Iblis menguji kita;
pekerjaan seperti ini sangat berarti untuk kita! Saudariku, nasib anak-anakmu ada di
tangan Tuhan, dan demikian pula penyakit mereka. Kita harus memercayakan anak-
anak kepada Tuhan, dan apa pun yang terjadi dengan penyakit mereka, kita tidak bisa
menyalahkan Tuhan. Hanya dengan tunduk kepada pengaturan Tuhan maka kita bisa
mempermalukan Iblis dan memuaskan Tuhan!"

Aku berkata: "Saudari, persekutuanmu telah mengingatkan aku bahwa ini adalah
gangguan Iblis; dia ingin menggunakan penyakit anak-anakkuuntuk membuatku
meragukan dan mengkhianati Tuhan. Iblis itu begitu jahat! Jika bukan karena membaca
firman Tuhan hari ini, aku mungkin sudah hidup dengan mempersalahkan Tuhan dan
mengkhianati-Nya, menjadi orang yang ditelan oleh Iblis. Aku sungguh bersyukur atas
pimpinan Tuhan! "

Saudari Jing Yan menganggukkan kepala dan berkata dengan senang: "Syukur kepada
Tuhan! Meskipun ini telah membuat daging anak-anakmu menderita dan hati kita
menjadi tertekan, melalui situasi seperti inilah kita bisa menyadari esensi Iblis yang
jahat dan keji. Ini adalah menuai panen! Saudariku, jangan khawatir. Hidup anak-
anakmu ada dalam tangan Tuhan; selama kita memiliki iman dan bersedia memberi
kesaksian untuk Tuhan, Iblis akan mundur dengan malu."
Dengan membaca firman Tuhan dan melakukan persekutuan dengan saudari ini, aku
mulai mengerti bagaimana aku harus menjalani situasi ini. Aku bergegas berdoa
kepada Tuhan: "Ya Tuhan! Syukur kepada-Mu yang membagikan kebenaran dalam
persekutuan denganku melalui saudariku, aku telah melihat kejahatan dan kekejian
Iblis. Ya Tuhan! Aku telah ditangkap oleh Iblis karena aku tidak cukup mengerti
mengenai kebenaran, sehingga aku menumbuhkan hati yang mempersalahkan. Aku
sekarang bersedia bertobat kepada-Mu. Tuhan! Engkau berkuasa atas nasib anak-
anakku, dan aku bersedia memercayakan kedua putriku kepada-Mu. Semoga Engkau
memberiku kekuatan dan iman sehingga aku mampu memberikan kesaksian. Amin!"
Aku merasa jauh lebih tenang dalam hatiku sesudah berdoa.

Malam itu, demam putri bungsuku kembali naik. Awalnya aku merasa sedikit panik,
tetapi aku mampu menenangkan hatiku dengan berdoa kepada Tuhan. Aku
memberinya obat penurun panas, dan setelah beberapa waktu demamnya menurun.
Keesokan harinya, demam putri sulungku juga turun dan kondisinya sudah sedikit
membaik. Melihat mereka berdua bergiliran membaik, aku mendapatkan lebih banyak
iman kepada Tuhan.

Bersambung …

Anda mungkin juga menyukai