Anda di halaman 1dari 4

Kecerdasan wanita Samaria

Oleh Zhang Yiping Kurasa banyak dari antara kita umat percaya yang akrab
dengan kisah tentang perempuan Samaria yang tercatat dalam Alkitab. Ketika
menimba air, dia bertemu dengan Tuhan Yesus, yang…

31 Juli 2019 
8 Menit 33 Detik

FacebookTwitterWhatsAppA+ A-
Oleh Zhang Yiping

Kurasa banyak dari antara kita umat percaya yang akrab dengan kisah tentang
perempuan Samaria yang tercatat dalam Alkitab. Ketika menimba air, dia bertemu
dengan Tuhan Yesus, yang meminta minum darinya. Dari percakapannya dengan
Tuhan Yesus, dia mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan
dalam berbagai nubuatan.

Perempuan Samaria itu hanyalah seorang perempuan biasa dan tidak memiliki banyak
pengetahuan tentang Alkitab, tetapi dia mampu melakukannya. Ini sungguh
menakjubkan. Kita semua tahu bahwa, dalam tiga setengah tahun Tuhan Yesus
bekerja di bumi, banyak orang pernah berhubungan dengan-Nya untuk waktu yang
singkat, dan bahkan, ada banyak orang yang mendengar Dia berbicara. Akan tetapi,
terlalu sedikit orang yang mampu mengenali bahwa Dia adalah Mesias. Lantas,
bagaimana bisa perempuan Samaria itu melakukannya? Apakah itu karena kasih
karunia khusus dari Tuhan Yesus? Atau apakah ada suatu rahasia di baliknya? Mari
kita bersama-sama membaca kisahnya agar mendapatkan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan ini.

Tercatat dalam Alkitab: "Datanglah seorang wanita Samaria untuk menimba air: Yesus
berkata kepadanya, "Beri Aku minum." (Karena murid-murid-Nya pergi ke kota untuk
membeli daging.) Kemudian kata perempuan Samaria itu kepada-Nya, Bagaimana
mungkin Engkau, seorang Yahudi, meminta minuman kepadaku, seorang perempuan
Samaria? Karena orang Yahudi tidak berurusan dengan orang Samaria. Yesus
menjawab dan berkata kepadanya, Jika kamu tahu karunia Tuhan, dan siapa ini
yang berkata kepadamu, Berilah Aku minum; kamu akan meminta kepada-Nya,
dan Dia akan memberimu air hidup … Siapa pun yang minum dari air ini akan
haus lagi: Tetapi barangsiapa minum dari air yang Kuberikan kepadanya tidak
akan pernah haus lagi; tetapi air yang akan Kuberikan kepadanya itu akan
menjadi sumur mata air di dalam dirinya, yang memancar terus hingga kehidupan
yang kekal. Wanita itu berkata kepada-Nya, Tuan, beri aku air ini, agar aku tidak haus
lagi, dan tidak kemari untuk mengambilnya. Yesus berkata kepadanya, Pergi, panggil
suamimu, dan datang ke sini. Wanita itu menjawab dan berkata, "Aku tidak punya
suami." Yesus berkata kepadanya, "Kamu berkata benar, Aku tidak punya suami:
Karena kamu telah memiliki lima suami; dan dia yang kamu miliki sekarang bukan
suamimu: perkataanmu itu jujur. Wanita itu berkata kepada-Nya, Tuan, kurasa
Engkau adalah nabi. Nenek moyang kami menyembah di gunung ini; dan Engkau
berkata, di Yerusalem adalah tempat manusia harus menyembah. Yesus berkata
kepadanya, Wanita, percayalah kepada-Ku, Waktunya akan datang ketika, engkau
tidak menyembah Bapa di gunung ini, tidak juga di Yerusalem. Kamu menyembah
yang tidak kamu kenal: kami mengenal yang kami sembah: karena keselamatan
berasal dari orang Yahudi. Wanita itu berkata kepada-Nya, "Aku tahu bahwa Mesias
datang, yang disebut Kristus: ketika Dia datang, Dia akan memberi tahu kami semua
hal." Yesus berkata kepadanya, Aku yang berbicara kepadamu adalah Dia. …
Wanita itu kemudian meninggalkan kendi airnya, dan pergi ke kota, dan berkata kepada
semua orang, Mari, temuilah seorang pria, yang memberitahuku segala hal yang
pernah kulakukan: bukankah ini Kristus? (Yohanes 4:7-10, 13-26, 28-29).
Dari bacaan Alkitab di atas kita bisa melihat bahwa ada dua alasan utama mengapa
perempuan Samaria itu mampu mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang
sudah datang.

1. Mengenali Suara Tuhan dalam Perkataan Tuhan Yesus

Awalnya, ketika Tuhan Yesus meminta air minum kepada perempuan Samaria itu, dia
bersikap waspada terhadap-Nya karena Dia adalah seorang Yahudi, sebab orang
Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Tetapi setelah Tuhan Yesus berbicara
sedikit dengannya, dia merasa bahwa Tuhan Yesus bukanlah orang biasa, sehingga
dia memanggil-Nya Tuan. Ketika mendengar Tuhan Yesus berkata: "Siapa pun yang
minum dari air ini akan haus lagi: Tetapi barangsiapa minum dari air yang Kuberikan
kepadanya tidak akan pernah haus lagi; tetapi air yang akan Kuberikan kepadanya itu
akan menjadi sumur mata air di dalam dirinya, yang memancar terus hingga kehidupan
yang kekal," perempuan itu merasa bahwa kata-kata-Nya memiliki otoritas dan kuasa
dan tidak bisa diucapkan oleh orang biasa. Kemudian, Tuhan Yesus mengungkapkan
rahasia terdalam perempuan itu dengan mengatakan: "Karena kamu telah memiliki lima
suami; dan dia yang kamu miliki sekarang bukan suamimu: perkataanmu itu jujur." Dia
merasa takjub akan hal ini karena tidak ada seorang pun yang tahu hal-hal yang secara
diam-diam dilakukannya.. Tetapi Tuhan Yesus, yang tidak pernah bertemu dengannya,
mengetahui segala hal mengenai dirinya. Dia yakin bahwa ini tidak akan mungkin
dicapai oleh orang biasa, sehingga dia menganggap Tuhan Yesus seorang nabi. Oleh
karena itu, dia berbicara mengenai kebingungannya sendiri dan bertanya kepada-Nya
apakah untuk menyembah Tuhan dia harus pergi ke atas gunung atau ke Yerusalem.
Tuhan Yesus berkata: "Waktunya akan datang ketika, engkau tidak menyembah Bapa
di gunung ini, tidak juga di Yerusalem." Tuhan Yesus juga dengan jelas mengatakan
kepadanya: "Ketika penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh
dan kebenaran: karena Bapa mencari penyembah yang seperti itu." Setelah mendengar
semua ini, dia mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias. Ini karena Tuhan Yesus
telah menjawab kebingungannya hanya dengan perkataan, dan juga menunjukkan
kepadanya jalan penerapan untuk menyembah Tuhan. Ini memampukannya untuk
memahami bahwa ketika menyembah Tuhan, umat percaya tidak perlu dengan kaku
menuruti formalitas lahiriah, tetapi harus menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran,
dan hanya berdoa dengan sungguh-sungguh dan hati tuluslah yang berkenan di hati
Tuhan. Terutama ketika mendengar Tuhan Yesus berkata: "Aku yang berbicara
kepadamu adalah Dia," perempuan Samaria itu bersukacita dan menjadi semakin
yakin bahwa Dia adalah Mesias. Jadi, dia bergegas kembali ke kota dan
memberitahukan kabar baik itu kepada orang-orang di sana. Meskipun percakapan
antara Tuhan Yesus dan perempuan itu singkat, nama yang digunakan perempuan itu
memanggil-Nya berubah dengan sangat cepat. Itu karena dia melihat bahwa firman
Tuhan memiliki otoritas dan kuasa, dan Dia mampu mengungkapkan rahasia terdalam
dan kerusakan perempuan itu, menyelesaikan masalah dan kebingungannya, dan
menunjukkan kepadanya cara yang jelas untuk menerapkannya. Karena alasan ini, dia
mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang sudah datang.

2. Mengesampingkan Dirinya dan Mencari dengan Rendah Hati

Fakta sebenarnya, orang Samaria selalu dipandang rendah oleh orang Yahudi, dan
mereka tidak bergaul satu sama lain. Jadi, ketika mendengar Tuhan Yesus meminta
kepadanya air minum, dia merasa sangat terkejut. Namun dia tidak menolak berbicara
dengan Tuhan karena hal itu, tetapi dengan rendah hati mendengarkan Dia berbicara.
Ketika mendengar bahwa Tuhan Yesus memiliki air kehidupan, dia mampu
mengesampingkan dirinya dan meminta Dia memberikan kepadanya air yang mampu
memberikan kepadanya hidup yang kekal. Ketika Tuhan Yesus mengungkapkan
rahasia terdalam perempuan itu, meskipun dia tidak bersedia menyebutkannya, ini tidak
menghentikan perempuan itu untuk berbicara dengan Tuhan dan dia justru terus
mencari dari Dia. Setelah Tuhan Yesus menjawab kebingungannya, dan
memampukannya memahami bagaimana cara menyembah Tuhan agar berkenan di
hati-Nya, dia pun mengenali bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang sudah datang.
Dari sini kita bisa melihat bahwa alasan lain mengapa perempuan Samaria mampu
menerima keselamatan melalui kasih karunia adalah karena dia mampu merendahkan
dirinya untuk mencari kebenaran. Oleh sebab itu, dia menerima kasih karunia Tuhan,
mendengar suara Tuhan dan menyambut sang Mesias.

Sekarang kita hidup di akhir zaman, momen utama ketika Tuhan datang. Lantas,
bagaimanakah seharusnya kita menyerap kekuatan perempuan Samaria itu sehingga
kita bisa menyambut kedatangan kembali Tuhan Yesus?

1. Memperhatikan untuk Mendengarkan Suara Tuhan

Tuhan Yesus berkata: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi
engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran
itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena
Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala
sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang
kepadamu" (Yohanes 16:12-13). Dan dinubuatkan berkali-kali dalam kitab Wahyu:
"Barang siapa memiliki telinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang diucapkan Roh
kepada gereja-gereja" (Revelation 2-3). Kita bisa melihat dari firman Tuhan ini bahwa
ketika Tuhan datang kembali di akhir zaman, Dia akan berbicara kembali untuk
memberitahukan kepada kita kebenaran yang tidak kita pahami. Dia menuntut kita
untuk menjadi gadis-gadis yang bijaksana dan memperhatikan untuk mendengarkan
suara-Nya. Dengan cara ini, kita bisa mengikuti jejak langkah sang Anak Domba,
menghadiri perjamuan kawin, dan menerima keselamatan Tuhan di akhir zaman. Oleh
karena itu, jika kita ingin menyambut kedatangan kembali Tuhan, kita perlu secara aktif
mencari firman yang Roh Kudus katakan kepada seluruh jemaat. Ketika seseorang
bersaksi kepada kita bahwa Tuhan sudah datang untuk mengucapkan firman-Nya, kita
harus mengikuti teladan perempuan Samaria, dan mendengarkan apakah firman
tersebut memiliki otoritas dan kuasa, dan apakah firman itu mampu mengungkapkan
kerusakan kita yang tidak seorang pun ketahui, menyelesaikan masalah dan kesulitan
kita, dan menunjukkan kepada kita cara untuk menerapkannya. Aku percaya bahwa
ketika mendengar firman dari Tuhan yang telah datang kembali, semua orang yang
memiliki hati dan roh akan mampu mendengar bahwa itu adalah suara Tuhan.
Sebagaimana yang Tuhan Yesus katakan, "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku
dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku" (Yohanes 10:27).

2. Menjadi Orang yang Miskin dalam Roh dan yang Mencari Secara

Aktif

Tuhan Yesus berkata: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka engkau
akan menemukan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimuKarena setiap orang
yang meminta, menerima; dan yang mencari, menemukan; dan bagi orang yang
mengetuk, pintu akan dibukakan" (Matius 7:7-8). "Diberkatilah orang yang miskin dalam
roh: karena kerajaan surga adalah milik mereka …" (Matius 5:3).

Mencari dengan rendah hati adalah tuntutan Tuhan terhadap kita, dan juga kunci yang
menentukan apakah kita mampu menyambut kedatangan kembali Tuhan atau tidak.
Sekarang, dalam menantikan kedatangan Tuhan, kebanyakan dari kita memiliki banyak
kebingungan dan masalah. Sebagai contoh, dikatakan bahwa Tuhan akan datang
kembali di tahun 2000, tetapi sekarang tahun 2019, jadi bagaimana mungkin kita masih
belum menyambut kedatangan-Nya kembali? Lagi pula, nubuat tentang kedatangan
kembali Tuhan pada dasarnya sudah digenapi semuanya, jadi semua saudara dan
saudari yang sungguh percaya kepada Tuhan merasa bahwa Tuhan mungkin sudah
datang kembali, lalu bertanya-tanya apakah Dia sudah menampakkan diri di suatu
tempat untuk bekerja. Jadi, bukankah kita seharusnya secara aktif mencari jejak
langkah-Nya? Tuhan itu setia. Dia memberkati yang miskin dalam roh, dan
mengasihani mereka yang haus akan kebenaran. Jika kita dengan rendah hati mencari,
berdoa lebih lagi kepada Tuhan, dan secara aktif mencari jejak langkah-Nya, maka
Tuhan tentunya akan memimpin dan menuntun kita, dan memampukan kita untuk
menyambut kemunculan Tuhan di akhir zaman.

Anda mungkin juga menyukai