Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT)

KERANGKA ACUAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN

OLEH

TRI MEILANA HASANAH


21219077

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKes MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019-2020
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN IMPLEMENTASI PENYULUHAN KESEHATAN
HIPERTENSI DAN CARA MENGATASINYA
DESA TANJUNG MERBU

A. PENDAHULUAN
Hipertensi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang
ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah
tinggi merupakan keadaan perubahan dimana tekanan darah meningkat secara
kronik. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam pembuluh darah arteri
(Kholish, 2011).
Berdasarkan data dari 100 kepala keluarga didapatkan sebanyak 20 orang
(9,7%) yang menderita hipertensi sehingga untuk mengatasi terjadinya risiko
peningkatan angka penderita hipertensi, maka diperlukan peran petugas
kesehatan atau perawat. Salah satu peran perawat dalam hal ini adalah sebagai
edukator. Untuk itu, Sebagai pendidik perawat diharapkan dapat mengedukasi
klien, keluarga, masyarakat dan tim kesehatan lainnya, perawat juga
diharapkan dapat membantu klien meningkatkan pengetahuan dalam bidang
kesehatan, mengatasi gejala penyakit, serta terjadi perubahan perilaku dari
klien setelah dilakukan penyuluhan kesehatan (Ratnawati, 2017).
Untuk mencegah terjadinya peningkatan angka hipertensi tidak dengan
melakukan penyuluhan kesehatan saja, tetapi juga dapat dilakukan demonstrasi
terapi komplementer, Karena hipertensi tidak hanya dapat diobati secara
farmakologi, tetapi dengan non farmokologi juga. Pengobatan secara
farmakologis biasanya menggunakan obat-obatan yang mempunyai efek
samping. Di Indonesia menunjukkan 60% menggunakan obat-obatan, 30%
menggunakan herbal terapi, dan 10% fisikalterapi. Pengobatan secara non
farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup yang lebih sehat
dan melakukan terapi dengan rendam kaki menggunakan air hangat yang bisa
dilakukan setiap saat. Efek rendam kaki menggunakan air hangat sama dengan
berjalan tanpa menggunakan alas kaki selama 30 menit. Prinsip kerja dari
terapi ini adalah dengan menggunakan air hangat yang bersuhu 38-400C selama
20-30 menit secara konduksi dimana terjadi perpindahan panas dari air hangat
ke tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan dapat
menurunkan ketegangan otot. Terapi rendam kaki menggunakan air hangat ini
memiliki banyak manfaat, namun pada beberapa kasus menjadi kontra indikasi,
yaitu pada kasus penyakit diabetes. Karena kulit pasien diabetes akan mudah
rusak walaupun hanya dengan menggunakan air hangat (Harnani, 2017).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang hipertensi
diharapkan msayarakt memahami dan mengaplikasikan dikehidupan sehari-
hari
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, masyarakat diharapkan
mampu :
a. Mengidentifikasi pengertian hipertensi
b. Mengidentifikasi penyebab hipertensi
c. Mengidentifikasi tanda dan gejala hipertensi
d. Mengidentifikasi contoh makanan yang dianjurkan untuk penderita
hipertensi
e. Mengidentifikasi cara mengatasi dan mencegah hipertensi
f. Mengaplikasikan penerapan terapi rendam air hangat untuk menurunkan
tekanan darah dalam kehidupan sehari-hari.

C. SASARAN
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini yaitu masyarakat desa tanjung
merbu yang berusia sekitar 40-50 tahun keatas.
D. STRATEGI
dalam implementasi kegiatan penyuluhan yang dilakukan strategi yang
digunakan selain diskusi dan ceramah yaitu dengan melakukan demonstrasi.
Hal ini dilakukan agar mencapai tujuan dari kegiatan.

E. PELAKSANAAN
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada tanggal
1. Tempat : halaman rumah kepala desa Tanjung merbu
2. Peserta : masyarakat desa tanjung merbu
3. Media : leaflet

F. SUSUNAN PANITIA
1. Moderator : Tiara Imelda
2. Penyaji : Tri Meilana Hasanah
3. Fasilitator : Agi Yuda Prawira
Nadia Amelia Yefana
Cindy Kurnia Dyah Aniani
Rianti Sepnatisa
Rika Margareta
Clara Feranica
Febri Khoirina
Maya Pratiwi
Mega Selviani
Elen Elvira
Venda Verani
Indah Riski Hidayati
4. Dokumentasi : Windhi Pratama

5. PEMBIAYAAN
Seluruh Kegiatan penyuluhan menggunakan dana masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai