Oleh :
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.”H”
Usia : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Combustio/Luka Bakar
Alamat : Silaberanti, Plaju
Warna Triage :
─ Merah √ Kuning
Hijau Hitam
─ ─
2. PENGKAJIAN
PRIMARY SURVEY :
RR : 21 x/mnt
Pucat : Ya √ Tidak
Sianosis : Ya √ Tidak
Suhu : 35,7 ◦C
Ekimosis : Ya √ Tidak
Laserasi : Ya √ Tidak
Edema : Ya √ Tidak
Keterangan:
Tanda (X) ganguan tersebut
pada gambar anatomi
SECONDARY SURVEY
a. Anamnesis
Keluhan utama : Klien mengeluh nyeri pada area luka
bakar, dengan PQRST :
P : Luka bakar
Q : Nyeri seperti di iris-iris
R : Nyeri bagian area luka bakar : dibadan
bagian depan, kedua tangan, kedua kaki
S : Skala nyeri 9
T : Nyeri terasa terus-menerus
Riwayat Penyakit Sekarang : Klien mengatakan tidak mempunyai
penyakit apapun
Riwayat Penyakit Dahulu : Klien mengatakan dahulu hanya
mengalami sakit biasa seperti demam, flu
Riwayat Keluarga : Klien mengatakan ibunya mengalami
hipertensi
Riwayat Alergi Makanan, obat : Klien mengatakan tidak ada alergi
obatan, dll makanan, serta obat-obatan
Riwayat Merokok : Klien mengatakan tidak merokok
b. Pemeriksaan Fisik
3 Kepala
√ Simetris ─ Asimetris ─ Perdarahan
─ Bengkak ─ Depresi tulang tengkorak
─ Echymosis ─ Nyeri tekan
─ Kelainan bentuk tulang
─ Luka, ukuran: ,Lokasi:
Lain-lain:
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4 Mata
Kebiruan (Lingkaran
─ mata)
Perdarahan mata, Ruptur:………, Lokasi:
─ …………..
─ Anemia ─ Ananemia ─ Ikterik
Respon pupil: √ Isokor ─ Anisokor
─ RC ─ Midriasis ─ Miosis
─ Lain-lain :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Teling
5 a
─ Cairan, Warna: ……………., jumlah:
…………….
─ Lecet/kemerahan/laserasi
─ Benda asing, berupa:…………………….
─ Lain-lain :
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
Hidun
6 g
─ Cairan, Warna: ……………., jumlah:
…………….
─ Lecet/kemerahan/laserasi
─ Benda asing, berupa:…………………….
─ Lain-lain :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
8 Dada/Paru
─ Asimetri ─
√
Simetris s Bengkak
─ Ekspansi dinding dada meningkat/turun
Ukuran:……..,
─
Luka tusuk Lokasi
RR: 22 x/menit, teratur/ tidak teratur
─ Penggunaan otot dinding dada
BJ I BJ II ─ Murmur ─ Gallop
─
Nyeri dada Saat aktivitas
─ Skala nyeri: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Karakteristik nyeri: Skala : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
─ spt terbakar ─ spt tertimpa benda berat
─ Menjalar ─ spt ditusuk-tusuk
─ Lain-lain :
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah Keperawatan
9 Abdomen
Dinding abd: √ Simetris ─ Tidak simetris
√ Perdarahan/bengkak ─
─ Luka
Luka tusuk ─ sayat Ukuran: …………
─ Distensi abdomen ─ Teraba keras & tegang
─ Nyeri tekan, skala nyeri: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
BU: 10 x/mnt, teratur
√ Lain-lain : Terdapat luka bakar
Masalah Keperawatan : Nyeri
akut
10 Genetalia
√ Simetris ─ Asimetris
─ Benjolan, ukuran:……, lokasi: ……
─ Darah pd
rektum,
─ Nyeri tekan, skala nyeri: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
11 Ekstremitas
─ Kelainan bentuk ─ Perdarahan ─ Bengkak
─ Jejas/luka/laserasi, Ukuran:……………, Lokasi:……..
─ Jari-jari hilang ─ Keterbatasan gerak
Fraktur, Lokasi:
─ ……… Kaku sendi
─ Nyeri, Skala: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
√ Lain-lain : Terdapat luka bakar di kedua tangan dan kedua kaki
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
12 Kulit
Dekubitus, Ukuran:…….,
√ ─
Ada luka Lokasi:…….
─ Echymosis ─ Ptechie
─ Gatal-gatal/pruritus
Insisi operasi, Ukuran:…………….., Lokasi:
─
……………
─ Nyeri, Skala: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Lain-lain : Terdapat luka bakar di badan bagian depan : 18%,
√
di kedua tangan : 18% dan kedua kaki : 36%
Masalah Keperawatan : Kerusakan intergitas kulit
4. KEBUTUHAN EDUKASI
Terdapat hambatan dalam pembelajaran:
√ Tidak Ya, Jika Ya Pendengaran Penglihatan Kognitif Fisik
Budaya Emosi Bahasa
Dibutuhkan penerjemah : Ya √ Tidak
Kebutuhan edukasi (pilih topik edukasi pada kotak yang tersedia)
√ Diagnosa dan manajemen penyakit √ Obat-obatan/ terapi √ Diet dan nutrisi
√ Tindakan Keperawatan.............................√ Rehabilitasi √ Manajemen nyeri
Masalah Keperawatan : Defisien Pengetahuan
Fungsi/
Nama obat Dosis Cara pemberian Cara Kerja
indikasi
Ringer 500 ml - Membersihkan Ringer Laktat adalah - Untuk menambah
Lactat luka bakar komposisi elektrolit dan elektolit tubuh
- Secara intravena konsentrasinya yang - Untuk
sangat serupa dengan yang mengembalikan
dikandung cairan keseimbangan
ekstraseluler. Natrium tubuh
merupakan kation utama
dari plasma darah dan
menentukan tekanan
osmotik. Klorida
merupakan anion utama di
plasma darah. Kalium
merupakan kation
terpenting di intraseluler
dan
berfungsi untuk konduksi
saraf dan otot.
Elektrolit-elektrolit ini
dibutuhkan untuk
Ringer laktat menjadi
kurang disukai
karena menyebabkan
hiperkloremia
dan asidosis metabolik,
karena akan
DO : Trauma kulit
- Tampak terdapat luka
bakar pada tubuh bagian Combustio
depan, kedua tangan,
Kerusakan jaringan
dan kedua kaki kulit
- Klien tempak nyeri
- TTV: Jaringan kulit
TD : 120/80 mmHg, hipertropi
N : 87 x/menit,
RR : 21 x/menit, Elastisitas kulit
menurun
T : 35,7 ◦C
- Tampak luka bakar Kerusakan
dibadan bagian depan integritas kulit
18%, kedua tangan 18%,
kedua kaki 36%
DO : Kurang tepapar
- Klien tampak kurang Informasi
mengetahui tentang luka
Kurang mengetahui
bakar
tentang penyakit
- TTV:
TD : 120/80 mmHg, Defisien pengetahuan
N : 87 x/menit,
RR : 21 x/menit,
T : 35,7 ◦C
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit
b. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (luka bakar)
c. Defisien pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
Rencana Keperawatan
N0 Diagnosa Keperawatan
Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
1 Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan luka : luka bakar Perawatan luka : luka bakar
berhubungan dengan kerusakan selama.......diharapkan penyembuhan 1. Monitor tingkat kesadaran pada pasien 1. Kesadaran adalah kesiagaan
permukaan kulit, ditandai dengan luka membaik. Dengan kriteria hasil : yang mengalami luka bakar luas seseorang terhadap peristiwa-
: Peyembuhan Luka Bakar 2. Evaluasi luka, kaji kedalaman, peristiwa dilingkungannya
DS : Pemulihan Luka Bakar pelebaran, lokalisasi, nyeri, agen (Zeman, 2011).
- penyebab, eksudat, jaringn granulasi 2. Pengkajian yang dilakukan
DO : No Kriteria A T atau nekrosis, epitelisasi, dan tanda- adalah pengkajian kulit,
- Tampak terdapat luka bakar Pesrsentasi tanda infeksi pengkajian holistik yang meliputi
pada tubuh bagian depan, 1 kesembuhan luka 3. Gunakan tindakan isolasi fisik untuk : kerusakan kulit, durasi/lama
kedua tangan, dan kedua bakar mencegah infeksi (masker, gaun, luka, fokus pengkajian luka,
kaki 2 Nyeri sarung tangan steril, topi, dan lokasi anatomi, luasnya jaringan
- Klien tempak nyeri 3 Granulasi jaringan pembungkus kaki) dan persentasi, dan tipe jaringan
- TTV: 4 Kulit melepuh 4. Aplikasikan agen topikal pada luka dasar luka (Ekaputra, 2013).
TD : 120/80 mmHg, Indikator : 5. Berikan informasi kepada pasien 3. Untuk menghindari infeksi
N : 87 x/menit, 1. Tidak ada mengenai prosedur yang harus diikuti menggunakan APD, Alat
RR : 21 x/menit, 2. Terbatas selama perawatan pelindung diri adalah alat yang
T : 35,7 ◦C 3. Sedang 6. Berikan pengontrolan nyeri yang mempunyai kemampuan untuk
- Tampak luka bakar dibadan 4. Besar adekuat dengan mengaplikasikan melindungi seseorang dalam
bagian depan 18%, kedua 5. Sangat besar tindakan farmakologi dan non pekerjaan yang fungsinya
tangan 18%, kedua kaki 36% farmakologi mengisolasi tubuh dari bahaya
7. Rekomendasikan pada pasien tempat bekerja (Depnaker, 2012)
mengenai metode-metode untuk 4. Agen topikal berupa salep, krim
melindungi bagian tubuh yang terkena yang bertujun untuk
8. Berikan penerimaan dan dukungan mempercepat proses
emosi selama menjalani perawatan penyembuhan luka
(Ratnaningtyas, 2015).
5. Perawat memberikan informasi
untuk membantu pasien
membuat suatu keputusan dalam
pelayanan kesehatan yang
dijalaninya (Kozier, 2016).
6. Teknik non farmakologis
Rencana Keperawatan
N0 Diagnosa Keperawatan
Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
- TTV: 2. Jarang menunjukkan farmakologi untuk menurunkan nyeri Faces Pain Rating Scale dengan
TD : 120/80 mmHg, 3. Kadang-kadang menunjukkan 7. Monitor TTV melihat ekspresi wajah.
N : 87 x/menit, 4. Sering menunjukkan 8. Anjurkan klien untuk meningkatkan (Yudiyanta dkk, 2015)
RR : 21 x/menit, 5. Secara konsisten menunjukkan istirahat untuk menurunkan nyeri (Kozier, 2011).
T : 35,7 ◦C 9. Kolaborasi dalam pemberian obat 2. Nyeri dapat dilihat dari non
- PQRST analgesik verbal dengan menggunakan
P : Luka bakar skala WBPS yaitu skala nyeri
Q : Nyeri seperti di iris-iris dengan penilaian mimik wajah
R : Nyeri bagian area luka dengan rentang skala 1-10.
bakar : dibadan bagian Sedangkan skala NVPSR yaitu
depan, kedua tangan, kedua skala yang terdiri dari penilaian
kaki terhadap wajah, aktivitas, posisi
S : Skala nyeri 9 tubuh, fisiologi, dan pernapasan
T : Nyeri terasa terus- dengan rentang nilai 1-10. (Wati
menerus dkk, 2012)
- Tampak luka bakar dibadan 3. Komunikasi terapeutik adalah
bagian depan 18%, kedua komunikasi yang mendorong
tangan 18%, kedua kaki 36% mendorong dan membantu
proses penyembuhan klien.
Komunikasi terpautik yang
diterapkan oleh perawat dalam
berhubungan dengan pasien
untuk meingkatkan rasa saling
percaya antara perawat dan
pasien (Kusumo, 2017).
4. Faktor yang memperberat nyeri
dapat dari lingkungan,
lingkungan yang asing, tingkat
kebisingan yang tinggi,
pencahayaan dan aktivitas yang
tinggi akan dapat memperberat
nyeri. Nyeri dapat berkurang jika
mendapat dukunga dari keluarga
3 Defisien pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pendidikan Kesehatan Pendidikan Kesehatan
berhubungan dengan kurang selama.......diharapkan pengetahuan 1. Tentukan pengetahuan kesehatan dan 1. Pengetahuan adalah informasi
informasi, ditandai dengan : pasien tentang penyakit meningkat. gaya hidup perilaku saat ini pada yang diberikan makna dan
DS : Dengan kriteria hasil : individu, keluarga, atau kelompok terintegritas dengan konten
- Klien mengatakan baru Pengetahuan : Perawatan sasaran. pemahaman lain (Notoatmodjo,
pertama kali mengalami luka 2. Bantu individu, keluarga untuk 2012).
bakar dan tidak mengerti No Kriteria A T memperjelas keyakinan dan nilai-nilai 2. Pola hidup sehat merupakan
tentang perawatannya 1 Manfaat perawatan kesehatan. kebiasaan hidup yang berpegang
Prosedut yang 3. Rumuskan tujuan dalam program pada prinsip menjaga kesehatan
2
DO : dianjurkan pendidikan kesehatan (Suharjana, 2012);
- Klien tampak kurang Manfaat 4. Identifikasi sumber daya 3. Pendidikan kesehatan merupakan
mengetahui tentang luka 3 manajemen 5. Tekankan manfaat kesehatan positif suatu bentuk tindakan mandiri
bakar penyakit yang langsung atau jangka pendek keperawatan untuk membantu
- TTV: Indikator : yang bisa diterima klien baik individu, kelompok,
TD : 120/80 mmHg, 1. Tidak ada pengetahuan 6. Identifikasi kemungkinan penyebab, maupun masyarakat dalam
N : 87 x/menit, 2. Pengetahuan terbatas dengan cara yang tepat mengatasi masalah kesehatannya
RR : 21 x/menit, 3. Pengetahuan sedang 7. Sediakan informasi pada pasien (Suliha, 2014).
T : 35,7 ◦C 4. Pengetahuan banyak tentang kondisi, dengan cara yang 4. Sumber daya suatu nilai potensi
5. Pengetahuan sangat banyak tepat yang dimiliki suatu materi atau
8. Sediakan bagi keluarga informasi unsur tertentu dalam kehidupan.
tentang kemajuan pasien dengan cara 5. Manfaat kesehatan dapat
yang tepat meperpanjang kehidupan serta
9. Diskusikan pilihan terapi atau dalam menjalankan aktivitas
penanganan sehari-hari (Niven, 2013).
6. Mengidentifikasi penyebab dapat
mengetahui faktor-faktor yang
menjadi penyebab
7. Perawat memberikan informasi
tentang keadaan klien (Yusyaf,
2013).
8. Perawat memberikan informasi
untuk membantu pasien
membuat suatu keputusan dalam
P: Intervensi dilanjutkan
Nyeri akut berhubungan dengan 18-04-2020 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S: - Tiara
agens cedera fisik (luka bakar) 14.30 WIB komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, O: Imelda
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitas - Tindakan untuk mengatasi nyeri, dengan
2. Melakukan observasi adanya petunjuk non- terapi non farmakologi. Salah satunya yaitu :
verbal distraksi. Hasil penelitian menunjukkan
3. Menerapkan komunikasi terapeutik untuk rerata skala nyeri responden sebelum
mengetahui pengalaman nyeri diberikan terapi murottal yaitu sebesar 5,73
4. Mendiskusikan bersama pasien faktor-faktor sedangkan setelah diberikan terapi murottal
yang dapat menurunkan dan memperberat menjadi 3,73 (Rantiyana, Miranti, Suratun,
nyeri 2017).
5. Memberikan informasi mengenai nyeri seperti
P: Intervensi dilanjutkan
Defisien pengetahuan berhubungan 18-04-2020 1. Mengidentifikasi pengetahuan kesehatan dan S:- Tiara
dengan kurang informasi 14.45 WIB gaya hidup perilaku saat ini pada individu, Imelda
keluarga, atau kelompok sasaran. O : Ada perbedaan pengetahuan pada kelompok
2. Membantu individu, keluarga untuk eksperimen sebelum dan setelah diberikan
memperjelas keyakinan dan nilai-nilai pendidikan kesehatan (Utari dkk, 2014)
kesehatan.
3. Mengidentifikasi sumber daya A : Masalah teratasi
4. Memberitahukan manfaat kesehatan positif No Kriteria A T
yang langsung atau jangka pendek yang bisa 1 Manfaat perawatan
diterima Prosedut yang
5. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab, 2
dianjurkan
dengan cara yang tepat Manfaat
6. Memberikan informasi pada pasien tentang 3 manajemen
kondisi, dengan cara yang tepat penyakit
7. Memberikan informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat P : Intervensi dihentikan
8. Mendiskusikan pilihan terapi atau penanganan
Eka Putra. (2013). Evolusi Manajemen Luka. Jakarta : Trans Info Media
Depnaker. (2012). Sistem Manajeman Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Trans
Info Media
Handayani, dkk. (2019). Kajian Penggunaan Analgetik Pada Pasien Pasca Bedah Fraktur di
Trauma Centre RSUP DR.M Djamil Padang. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Agustus
2019
Kusumo. (2017). Pengaruh Komunikasi Terapeutik Perawat Terhadap Kepuasaan Pasien di
Rawat Jalan RSUD Yogyakarta. Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit,
6 (1) : 72-81, Januari 2017.
Kusmiati. (2010). Keterampilan Dasar Praktik Klinik Keperawatan. Yogyakarta : Fitramaya
Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta
Purwaningsih. (2014). Respon Adaptasi Fisiologis dan Psikologis Pasien Luka Bakar yang
Diberikan Kombinasi Alternative Moissture Balance Dressing dan Seft Terapi di RSUP
Dr. Sadjiro Yogyakarta
Rantiyana, Miranti, Suratun. (2017). Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap Nyeri
Pada Pasien Luka Bakar. Journal Kebidanan dan Keperawatan, Volume 13 Nomor 2
Desember 2017
Ratnaningtyas. (2015). Penelitian Retrospektif : Pengobatan Topikal Pada Pasien Dermatitis
Atopik
Risnah. (2019). Terapi Non-Farmakologi Dalam Penanganan Diagnosis Nyeri Pada Fraktur
: Sistematic Review. Volume 4 Nomor 2, Desember 2019
Suliha. (2014). Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC
Wati, dkk. (2012). Validitas Skala Nyeri Non Verbal Pain Scale Reevised Sebagai Penilai
Nyeri di Ruang Perawatan Intensif Anak. Jurnal Volume 14 Nomor 1, Juni 2012.
Wijaya. (2019). Analasis Faktor-faktor yang Mempernagruhi Intensitas Nyeri Pasien Pasca
Bedah Abdomen Dalam Konteks Asuhan Keperawatan Di RSUD Badung Bali. Jurnal
dunia kesehatan, Volume 5 Nomor 1, Desember 2019
Yudiyana. (2015). Assesment Nyeri. Yogyakarta : Departmen Neurologi
Zeman. (2011). Sekilas Tentang Kesadaran (Conscioisness). Bulettin Psikologi Volume 13
Nomor 2, Desember 2011