DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. Windhi Pratama (21219086) 8. Tuti Maharani (21219081)
2. Saidatur Rahma (21219068) 9. Viliaresa Augustine (21219082)
3. Siti Mariatul F (21219071) 10. Vionie Reccy A (21219083)
4. Siti Maskanah (21219071) 11. Waode Raniati (21219084)
5. Tiara Imelda (21219076) 12. Rani Ochta S (21219056)
6. Tri Utami (21219078) 13. Riska Ajarwati (21219064)
7. Triani Putri P (21219079)
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
BAB IPENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................................3
1. Tujuan Umum.............................................................................................3
2. Tujuan Khusus...........................................................................................3
E. Manfaat Penulisan..........................................................................................4
1. Pengertian...................................................................................................5
2. Jenis Reumatik...........................................................................................5
3. Etiologi.........................................................................................................9
4. Anatomi Fisiologi......................................................................................11
5. Patofisiologi...............................................................................................14
6. Pathway.....................................................................................................15
7. Manifestasi klinis......................................................................................17
8. Penatalaksanaan.......................................................................................17
9. Komplikasi................................................................................................18
Pengkajian.....................................................................................................19
Diagnosa keperawatan..................................................................................21
Intervensi Keperawatan...............................................................................22
Implementasi...................................................................................................25
Evaluasi...........................................................................................................25
A. Identitas Demografi......................................................................................26
A. Pengkajian Fisik............................................................................................46
Intervensi Keperawatan.....................................................................................52
A. Pengkajian.....................................................................................................57
B. Diagnosa Keperawatan.................................................................................63
C. Intervensi Keperawatan...............................................................................64
D. Implementasi Keperawatan.........................................................................65
E. Evaluasi..........................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rematik (Artritis Reumatoid) adalah gangguan kronik yang
menyerang berbagai sistem organ.Penyakit ini adalah salah satu dari
sekelompok penyakit jaringan penyambung difus yang diperantarai oleh
imunitas dan tidak diketahui sebab – sebabnya (Hidayat, 2016).Penyakit
ini dikenal sebagai penyakit penyakit sendi degenerative (sekalipun
terdapat inflamasi) pada otot-otot skelet, tulang, ligamentum, tendon dan
persendian merupakan kelainan sendi yang paling sering ditemukan dan
kerap kali menimbulkan ketidakmampuan / disability (Suarjana, 2012).
Berdasarkan angka kejadian rematik pada tahun 2016 yang di
sampaikan oleh WHO yaitu sebanyak 20% dari penduduk dunia terserang
rematik sedangkan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (2013),
menunjukkan bahwa kecenderungan prevalensi rematik di Indonesia tahun
2007-2013 pada lansia sebanyak 30,3 % pada tahun 2007 dan mengalami
penurunan pada tahun 2013 yaitu menjadi 24,7%. (Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian RI, 2013) dan Penyakit rematik di
Provinsi Sumatera Selatan kejadian rematik yaitu sebanyak 8,4%
penduduk sumatera selatan mengalami rematik (Fitriani, 2015).
Salah satu factor penyebab terjadinya reumatik merupakan factor
penuan yaitu lansia yang telah berusia 60 tahun keatas.meningkatnya
populasi lansia akan berdampak pada pergeseran pola penyakit dari
penyakit infeksi ke penyakit degeneratif. Semakin bertambahnya usia akan
menyebabkan perubahan pada tubuh seseorang seperti pada sistem
musculoskeletal yang merupakan salah satu penyakit yang sering
ditemukan pada sistem muskuloskeletal yaitu penyakit rematik (Fitriani,
2015).
Dampak jangka panjang yang ditimbulkan oleh penyakit rematik ini
adalah terganggunya sistem otot dan sendi (Dinkes Sumsel,
2014).Menurut Apriliyasari dan Wulan (2016) rematik dapat meyebabkan
penurunan kemampuan dalam aktivitas kehidupan sehari hari.Hal ini
dikarenakan menurunnya fungsi tubuh dan terganggunya psikologis pada
lansia.Serta salah satu masalah yang sering timbul pada penderita reumatik
yaitu nyeri pada persendian (Aspiani, 2014).
Beberapa penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
penyakit reumatik yaitu dengan melakukan pengobatan farmakologi dan
non farmakologi.Penatalaksanaan yang dilakukan dengan non farmakologi
meliputi pendidikan kesehatan dan memberikan gambaran tentang
penyakit rematik dengan memberikan informasi mengenai penyakit
rematik, dengan tujuan agar pengetahuan lansia dapat meningkat mengenai
penyakit rematik tersebut (Kurniawati, 2014).
Salah satu peran perawat adalah sebagai tenaga pendidik atau
pemberi pelayanan kesehatan melalui pendidikan atau penyuluhan
kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak hanya sadar, tau dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa metode dan media (Nugroho, 2014)
Dari latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat
masalah tentang “Asuhan Keperawatan Pada Ny.H Dengan Rematik di
Panti Palembang Tahun 2020”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Ny.H Dengan Rematik di Panti
Palembang Tahun 2020
C. Tujuan
1. Tujuan Umum Pasien Dengan Rematik
Tujuan penulisan ini adalah agar penulis mengetahui gambaran
bagaimana melaksanakan Asuhan Keperawatan pada Ny.H dengan
Rematik di Panti Palembang Tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
Dalam penyusunan makalah ini diharapkan penulis mampu :
a. Melakukan pengkajian pada pasien dengan masalah Rematik di
Panti.
b. Menegakkan diagnose keperawatan pada pasien dengan masalah
Rematik di panti.
c. Menyusun intervensi keperawatan dengan masalah Rematik di Panti.
d. Melakukan implementasi keperawatan dengan masalah Rematik di
Panti.
e. Melakukan evaluasi keperawatan dengan masalah Rematik di Panti.
f. Melakukan discharge planning keperawatan dengan masalah
Rematik di Panti.
E. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara langsung
maupun tidak langsung yaitu sebagai berikut :
a. Manfaat bagi Panti untuk sebagai menambah wawasan ilmu dan
menambah ilmu lebih secara teoritis
b. Bagi Istitusi pendidikan diharapkan untuk menambah pengetahuan
ilmu mengenai asuhan keperawatan secara teoritis dan diharapkan
dijadikan bahan diskusi bagi mahasiswa
c. Bagi perawat diharapkan agar mengetahui Asuhan Keperawatan
secara teoritis dan mampu diterapkan intervensinya di Panti.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Reumatik
1. Pengertian
Rematik adalah kelainan autoimun yang menyebabkan inflamasi
sendi yang berlangsung kronik dan mengenai lebih dari lima sendi
(poliartritis) (Pradana, 2012).
Rematik adalah gangguan kronik yang menyerang berbagai
sistem organ.Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok penyakit
jaringan penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas dan tidak
diketahui sebab-sebabnya (Hidayat, 2016). Penyakit ini terutama
mengenai otot-otot skelet, tulang, ligamentum, tendon, dan persendian
pada laki-laki maupun wanita dalam segala usia (Suarjana, 2012).
2. Jenis Reumatik
Menurut Adelia, (2011) ada beberapa jenis reumatik yaitu:
a. Reumatik Sendi (Artikuler)
Reumatik yang menyerang sendi dikenal dengan nama reumatik
sendi (reumatik artikuler). Penyakit ini ada beberapa macam yang
paling sering ditemukan yaitu:
1) Artritis Reumatoid
Merupakan penyakit autoimun dengan proses peradangan
menahun yang tersebar diseluruh tubuh, mencakup keterlibatan
sendi dan berbagai organ di luar persendian. Peradangan kronis
dipersendian menyebabkan kerusakan struktur sendi yang terkena.
Peradangan sendi biasanya mengenai beberapa persendian
sekaligus. Peradangan terjadi akibat proses sinovitis (radang
selaput sendi) serta pembentukan pannus yang mengakibatkan
kerusakan pada rawan sendi dan tulang di sekitarnya, terutama di
persendian tangan dan kaki yang sifatnya simetris (terjadi pada
kedua sisi). Penyebab Artritis Rematoid belum diketahui dengan
9
4. Anatomi Fisiologi
a. Tulang
Terdiri dari sel-sel yang berada pada bagian intra-seluler. Tulang
berasal dari embryonic hyaline cartilage yang mana melalui proses
“osteogenesis” menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh sel-sel yang
disebut Osteoblast. Proses mengerasnya tulang akibat menimbunya
garam kalsium.
Fungsi tulang adalah sebagai berikut:
1) Mendukung jaringan tubuh dan menbuntuk tubuh.
2) Melindungi organ tubuh (jantung, otak, paru-paru) dan jaringan
lunak.
3) Memberikan pergerakan (otot yang berhubungan dengan kontraksi
dan pergerakan)
4) Membuat sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang (hema
topoiesis).
5) Menyimpan garam-garam mineral. Misalnya kalsium, fosfor.
6. Pathway
pembebasan histamine
dan enzim proteolitik
Peradangan Terbentuk
Rematik
sendi edema, pannus
Pelepasan mediator
nyeri: Leukotrien, Kurang informasi
Tanda gejala tentang penyakit
prostatglandin E2, dan rematik: nyeri,
histamine bengkak
Mensensitisasi Penatalaksanaan
nosiseptor rematik tidak
Tanda gejala Rasa nyaman
tepat
terganggu
19
Penyampaian formasi di
Proses retikularis medulla
spinalis menurun
inhibisi desendens
Gangguan pola
Reseptor nyeri dibawa tidur
ujung syaraf bebas
Nyeri akut
20
7. Manifestasi klinis
Menurut Suarjana (2012) manifestasi klinis dari Rematik (yaitu sebagai
berikut :
1) Nyeri sendi
2) Bengkak (Rheumatoid Nodule)
3) Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
4) Terbatasnya pergerakan
5) Sendi-sendi terasa panas
6) Demam (Pireksia)
7) Anemia
8) Berat badan menurun
9) Kekuatan berkurang
10) Kemerahan pada sendi
8. Penatalaksanaan
a. Terapi Non Farmakologi
Terapi rematik ini harus dimulai sedini mungkin agar menurunkan
angka perburukan penyakit. Tujuan terapi ini untuk (Suarjana, 2012):
a) Mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien
b) Mempertahankan status fungsionalnya
c) Mengurangi inflamasi
d) Mengendalikan keterlibatan sistemik
e) Mengendalikan progresivitas penyakit
f) Menghindari komplikasi yang berhubungan dengan terapi
b. Terapi Farmakologi
Pengobatan terapi Artritis Reumatoid menjadi 5 kelompok :
a) NSAID (Non - Streroid Anti - Inflammatory Drugs) untuk
mengurangi rasa nyeri.
b) Steroid, obat ini untuk mengurangi gejala simtomatis dan tidak
-memrlukan montoring tetapi memiliki konsekuensi jangka
panjang yang serius.
21
6. Pola Persepsi/Kognitif
a) Status pendengaran
b) Status penglihatan
c) Status perabaan
d) Status pengecapan
e) Status penciuman
f) Kaji orientasi terhadap waktu, orang, tempat dan daya ingat
komunikasi (bahasa, baca tulis)
g) Riwayat pingsan, nyeri, kejang atau sakit kepala
h) Keluhan lainnya
7. Pola persepsi diri
a) Kecemasan/ ketakutan yang dirasa: (alasan depresi, cemas, takut)
b) Berduka (potensial/ aktual)
c) Ide melakukan perilaku kekerasan: (pada diri sendiri maupun orang
lain)
d) Perasaan diri yang sering dirasakan sepanjang hari
e) Dapatkah lansia menceritakan tentang dirinya
f) Keluhan lainnya
8. Pola peran dan hubungan
a) Bentuk struktur keluarga
b) Cara hidup (sendirian, keluarga, teman sekamar, dan lainnya)
c) Peran dalam keluarga (ayah, ibu, penghasil keuangan)
d) Persepsi diri tentang peran (berhubungan dengan masalah
kesehatan)
e) Masalah/ kesulitan dalam menjaga peran
f) Keadaan ekonomi (penghasilan cukup atau tidak)
g) Dukungan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
h) Keluhan lainnya
9. Pola seksualitas
a) Kecemasan terhadap seksualitas
b) Orientasi seksual
c) Hubungan seksual (bila ada derajat kepuasan)
25
Ditandai dengan :
DS :
- Kesulitan berfungsi sehari-hari
- Kesulitan memulai tidur
- Kesulitan mempertahankan tetap tidur
- Tidak merasa cukup istirahat
- Terjaga tanpa jelas penyebabnya
DO :
- Ketidakpuasan tidur
30
Intervensi Keperawatan
Batasan karakteristik : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Tentukan tujuan pasien dan keluarga dalam
1. Kesulitan berfungsi sehari-hari selama.......diharapkan pola tidur pasien mengelola lingkungan dan kenyamanan
2. Kesulitan memulai tidur membaik. Dengan kriteria hasil : yang optimal
3. Kesulitan mempertahankan 2. Pertimbangkan penempatan pasien dikamar
Tidur
tetap tidur dengan beberapa tempat tidur
4. Ketidakpuasan tidur No Indikator A T 3. Ciptakan lingkungan yang tenang dan
5. Tidak merasa cukup istirahat 1 Efisiensi tidur mendukung
6. Terjaga tanpa jelas 4. Pertimbangkan sumber-sumber
2 Nyeri
penyebabnya ketidaknyamanan seperti balutan yang
Indikator :
lembab, posisi selang ,balutan yang tertekan
Faktor berhubungan : 1. Sangat terganggu 5. Posisikan pasien untuk memfasilitasi
1. Gangguan karena cara tidur 2. Banyak terganggu kenyamanan missal, gunakan prinsip-
2. Kendala lingkungan 3. Cukup terggangu prinsip keselarasan tubuh, sokong dengan
3. Kurang privasi 4. Sedikit terganggu bantal, sokong sendi selama pergerakan,
4. Pola tidur tidak menyehatkan 5. Tidak terggangu dan imobilisasi bagian tubuh yang nyeri
6. Berikan sumber-sumber edukasi yang
relavan dan bergerak mengenai manajemen
penyakit dan cidera pada pasien dan
keluarga jika sesuai
34
Implementasi
Implementasi adalah fase ketikan perawatan menerapkan/ melaksanakan rencana tindakan yang telah ditentukan dengan
tujuan kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal (Nursalam, 2016)
Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari
rencana keperawatan tercapai atau tidak. Dalam melakukan evaluasi perawat seharusnya memiliki pengetahuan dan kemampuan
dalam memahami respon terhadap intervensi keperawatan, kemampuan menggambarkan kesimpulan tentang tujuan yang dicapai
serta kemampuan dalam menghubungkan tindakan keperawatan pada kriteria hasil. Pada tahap evaluasi ini terdiri dari dua kegiatan
yaitu kegiatan yang dilakukan dengan mengevaluasi selama proses perawatan berlangsung atau menilai dari respon klien disebut
evaluasi proses, dan kegiatan melakukan evaluasi dengan target tujuan yang diharapkan disebut sebagai evaluasi hasil (Nursalam,
2016).
35
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Identitas Demografi
1. Identitas Klien:
Nama : Ny“H”
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama :.Islam
Pendidikan : SMP
36
Masalah keperawatan :
1. Nyeri Kronis
2. Gangguan Pola Tidur
3. Defisit Pengetahuan
2. Pola Nutrisi
- Tipe intake (makan dan minum) sehari-hari : Ny “H”
mengkonsumsi nasi 2x sehari
- Tipe intake (makan dan minum) terakhir : Ny”H” mengkonsumsi
makanan seperti biasa
- Tipe dan kualitas (makan dan minum) : makanan dan
minuman yang dikonsumsi dengan baik dan cukup
- Jumlah intake (makan dan minum) : makanan 3x 1 porsi /
minum kurang dari 1 liter
- Jumlah cairan IV (jika ada) : tidak ada
- Diet (jika ada) : Diet makanan tinggi garam
- Suplemen, vitamin, tube feeding, dll : Tidak mengkonsumsi
vitamin
- Frekuensi makan : 3x1
- Gigi: utuh,√ tidak utuh (diskripsikan) Ny “H” hanya memiliki 4 gigi. 2 Gigi
graham atas dan 2 gigi graham bawah untuk makan beliau memakai gigi
palsu untuk mengunyah
- Perubahan yang berhubungan dengan status nutrisi : tidak ada
Kesulitan menelan
- BAB
Frekuensi dan waktu : 1x2 hari pada pagi dan siang hari
Konsistensi : Lunak
- Penampilan kulit : Tidak ada lesi, warna kulit Ny “H” coklat/ sawo matang
(warna, lesi, area tekan, kelembapan, area terbuka,
ekimosis, diaporesis, rash, dll)
- Komplikasi kulit, ulkus, luka : Tidak ada komplikasi kulit
- Hasil Lab : Tidak ada hasil Lab
Keluhan lain : tidak ada
C Mandiri kecuali mandi dan salah satu lagi fungsi yang lain
H Lain-lain
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang
lain. Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak
melakukan fungsi, meskipun dianggap mampu.
Penjelasan : Dalam beraktivitas sehari hari Ny “ H” sangat mandiri, Ny “H”
masih mampu mengerjakan pekerjaan seperti masak, cuci
piring, BAK, dan BAB. Ny ”H” juga mampu merawat diri
seperti makan/minum, mandi, berpakaian, ke WC, dan
berpindah
Masalah keperawatan : Gangguan Pola Tidur
42
DENGAN MANDIR
No KRITERIA KETERANGAN NILAI
BANTUAN I
1 Makan 5 10 Frekuensi:3x1sehari 10
Jumlah : 1 porsi
Jenis : Nasi
2 Minum 5 10 Frekuensi : 7-8 gelas 10
Jumlah : ½- 1 liter
Jenis : air putih/susu
3 Berpindah dari 5 – 10 15 15
kursi roda
ke tempat tidur,
atau
sebaliknya
4 Personal (cuci 0 5 Frekuensi : 2x1 5
muka,
menyisir rambut,
gosokgigi)
5 Keluar masuk 5 10 10
toilet
43
(mencuci
pakaian, menyeka
tubuh, menyiram)
6 Mandi 5 15 Frekuensi : 3 x perhari 15
7 Jalan 0 5 5
dipermukaan
datar
8 Naik turun tangga 5 10 10
9 Mengenakan 5 10 10
pakaian
10 Kontrol bowl 5 10 Frekuensi : 2x1 hari 10
(BAB) Konsistensi : lunak
12 Olahraga/latihan 5 10 10
13 Rekreasi/pemanfa 5 10 Frekuensi : - 10
atan waktu Jenis : duduk santai
luang
JUMLAH 130
44
Interpretasi Hasil :
- 130 : mandiri
- 62-125 : ketergantungan sebagian
- 60 : ketergantungan total
Penjelasan : Ny “H” termasuk dalam kategori lansia mandiri karena semua kegiatan masih dilakukan dengan mandiri.
Interpretasi Hasil :
Salah 0-3 : Fungsi intelektual tubuh
Salah 4-5 : Kerusakan intelektual ringan
46
ASPEK
N
KOGNITI NILAI MAKSIMAL NILAI KLIEN CRITERIA
O
F
1 Orientasi Menyebutkan dengan benar
Tahun
Musim
5 5
Tanggal
Hari
Bulan
Orientasi Dimana kita sekarang berada ?
Negara Indonesia
Provinsi Sumatera Selatan
5 5
Kabupaten
Panti
Wisma
2 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama objek (sebut oleh pemeriksa),
1 detik untuk mengatakan masing-mnasing
objek. Kemudian tanyakan kepada klien ketiga
objek tadi (untuk disebutkan oleh klien)
48
objek
objek
objek
3 Perhatian Minta klien untuk memulai dari angka 100
dan kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat
kalkulasi 93
5 3 86
79
72
65
4 Mengingat Minta klien untuk mengulangi ketiga objek
3 2 pada no.2 (registrasi) tadi, bila benar 1 point
untuk masing-masing objek
5 Bahasa 9 6 Tunjukkan kepada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien :
(misal: jam tangan)
(misal: cangkir)
Total Nilai 24
- Apakah klien mengalami susah tidur? Tidak, hanya saja klien sering terbangun
saat malam hari karena nyeri yang dirasa.
- Apakah klien sering merasa gelisah? Tidak
- Apakah klien sering merasa murung atau menangis sendiri? Ya
- Apakah klien sering was-was atau khawatir? Tidak
Pertanyaan tahap II :
- Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan? tidak
- Ada masalah atau banyak pikiran? tidak
- Ada gangguan atau masalah dengan keluarga lain? tidak
53
9. Prinsip Hidup
- Spiritual : Ny “H” mengatakan
beragama Islam
- Kegiatan keagamaan : Ny “H” mengatakan
selalu shlt 5 waktu
- Konsep/ keyakinan klien tentang kematian : Ny “H” mengatakan dia
serahkan kepada Allah SWT
- Harapan-harapan klien : Ny “H” berharap dia bisa
sembuh dari penyakitnya
- Derajat dari tujuan pencapaian hidup : Klien mengatakan Ingin
sehat
- Persepsi kepuasaan hidup : Ny “H” hanya ingin
menjalani hidupnya yang sudah tua
- Kemampuan memecahkan masalah :Tidak mampu
memecahkan masalah sndiri.
Keluhan lain : Tidak ada keluhan
- Suhu tubuh : 36 ̊ C
- Gangguan termoregulasi : Tidak ada gangguan termoregulasi
- Penyakit autoimunne : Tidak ada penyakit autoimun
(cedera otak, komplikasi usia, kekerasan, hazards)
11. Kenyamanan
- Nausea : Tidak ada
- Nyeri : Ny “H” mengatakan nyeri lutut sebelah kanan, sakit
seperti terjerat tali.
- Kecemasan, menangis, gangguan pola tidur, ketakutan : Akibat nyeri
yang dirasakan tidur Ny “H” terganggu, tidak bisa nyenyak, Ny “H”
mengatakan sering terbangun pada malam hari dan merasa kepalanya
pusing
- Perubahan tekanan darah, diaporesis : tidak ada perubahan tekanan
darah
Keluhan lain : Nyeri sering datang saat pada sore dan malam hari
.
55
Pengkajian Fisik
1. Data Klinik :
- Berat Badan : 38 Kg
- Tinggi Badan :140 Kg
- Tingkat kesadaran : Composmentis
- Suhu : 36 oC
- Nadi : 86 x/m ( lemah, teratur, tidak teratur)
- Tekanan darah :120/ 80 mmHg
- Pernapasan : 24 x/m ( normal, √ cepat, dangkal)
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Kepala : Simetris
Keluhan : Sedikit pusing
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Leher : Tidak ada benjolan, Tidak ada pembesaran vena jugularis
6. Ekstremitas
56
Sistem Muskuloskeletal
1 Ds Rematik
a. Ny “H” mengatakan sudah satu tahun merasa Pelepasan mediator nyeri: Leukotrien,
kesemutan dan linu pada kakinya. prostatglandin E2, dan histamine
DO :
2 Ds: Rematik
1. Ny “H”mengatakan akibat nyeri yang dirasakan tidur Tanda gejala rematik: nyeri, bengkak
nya terganggu, tidak bisa nyenyak,
Rasa nyaman terganggu
2. Ny “H” mengatakan sering terbangun pada malam
Gangguan proses fisiologis tidur di Medula
hari dan merasa kepalanya pusing.
spinalis
3. Ny “H” Mengeluh sakit yang biasanya dirasakan pada
sore dan malam hari
Fungsi panca indra di korteks serebri menurun
4. Ny “H” mengatakan Ny “ H” kadang tidak bisa tidur
59
3 DS : Rematik
1. Klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya, Kurang informasi tentang penyakit
makanan pantangan dan cara pengobatan untuk penyakitnya
Penatalaksanaan rematik tidak tepat
DO:
Defisit pengetahuan
1. Klien tampak banyak bertanya tentang penyakit yang
dirasakannya dan cara pengobatannya
Masalah Keperawatan
1. Nyeri Kronis
2. Gangguan Pola Tidur
3. Deficit Pengetahuan
Diagnosa Keperawaatan
1. Nyeri Kronis b.d Faktor Biologis
2. Gangguan Pola Tidur b.d Kendala Lingkungan
3. Deficit Pengetahuan b.d Kurang Terpapar Infromasi
61
RENCANA KEPERAWATAN
h. Ny “H” mengatakan
rasa kesemutan dan
linu bertambah jika
terkena diingin dan
berkurang setelah
minum obat
DO :
a. Tanda-tanda vital TD :
120/80 mmHg, nadi
63
b. Ny “H” tampak
meringis
e. Ny “ H” tampak
memegangi kakinya
h. konjungtiva terlihat
kemeraharonchi (+) ,
basah kasar (+)Wheezing
i. Tanda-tanda vital Ny
65
”H” TD : 120/80
mmHg, nadi 86x/menit,
Suhu: 360C, respirasi 24
x/menit.
I:
1. Berikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi nyeri
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
3. Ajarkan metode teknik relaksasi
E:
- Ny”H” akan menerapkan teknik
relaksasi yang diajarkan apabila
sesak terjadi kembali
69
2 kamis 1. Mengkaji tingkat 1. Klien mengatatakn kamis S : Ny”H” mengatakan sedikit mengerti Kel 3
09 pengetahuan tidak mengetahui 09 april terkait penyakitnya setelah diberikan
april pasien terkait terkait penyakitnya 2020 pendidikan kesehatan
2020 dengan proses 2. Memberikan edukasi O:
penyakit yang kepada klien terkit -
spesifik tanda gejala dari Ny”H” tampak kooperatif selama
2. Menjelaskan tanda penyakitnya diberikan pendidkan kesehatan
dan gejala yang 3. Memberikan edukasi - TTV (TD:120/80mmHg, N : 86
umum dari terkait proses x/m, RR : 24 x/m, T: 36 0C)
penyakit sesuai penyakit dengan
kebutuhan dilakukannya A : Masalah Teratasi Sebagian
3. Menjelaskan pendidikan kesehatan N Krieria A T H
mengenai proses 4. Memberikan edukasi o
penyakit terkait komplikasi 1 Perilaku sesuai 3 5 4
4. Menjelaskan dari penyakitnya anjuran
2 Perilaku sesuai 3 5 4
komplikasi kronik
dengan
yang mungkin ada
pengetahuan
3 Pertanyaan 3 5 4
tentang masalah
70
yang dihadapi
4 Kemampuan 3 5 4
menggambarkan
pengalaman
sebelumnya yang
sesuai dengan
topic
5 Persepsi yang 3 5 4
keliru terhadap
masalah
P : intervensi dihentikan
I:
1. Mengkaji tingkat pengetahuan
pasien terkait dengan proses
penyakit yang spesifik
2. Menjelaskan tanda dan gejala yang
umum dari penyakit sesuai
kebutuhan
3. Menjelaskan mengenai proses
71
penyakit
4. Menjelaskan komplikasi kronik
yang mungkin ada
E:
- Ny”H” mengatakan memahami apa
yang diajarkan dan menerapkannya
3 kamis 5. Mengkaji pola 1. Klien mengatakan kamis Kel 3
09 tidur klien tidurnya terganggu 09 april S:
april 6. menjelaskan dan sering terbangun 2020 - Ny”H” mengatakan sedikit
2020 pentingnya tidur dimalam hari karena nyenayk saat tidur menggunakan
yang adekuat nyeri yang dirakan posisi terlentang (soldier)
kepada klien 2. Memberikan edukasi
7. mengidentifikasi terkait pentingnya O:
penyebab tidur yang adekuat - Ny”H” tampak memperhatikan
gangguan tidur terhadap penjelasan bagaimana supaya tidur
8. mengatur posisi kelangsunagn hidup kembali membaik
yang nyaman 3. Klien mengatakan - TTV
nyeri yang dirasakan TD:120/80mmHg
72
1 Kesejahteraan fisik 3 5 4
2 Kesejahteraan 3 5 4
psikologis
3 Keluhan tidak 3 5 4
nyaman
5 Pola tidur 3 5 4
P : intervensi dihentikan
I:
1. Kaji pola tidur klien
2. Jelaskan pentingnya tidur yang
73
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
A. Pengkajian
NANDA tidak secara khusus menyebutkan bahwa 13 Domain NANDA
dapat digunakan untuk melakukan pengkajian keperawatan. Namun demikian
bila kita lihat dari struktur dan pola yang dikembangkan untuk
mengelompokkan respon dan sebagai dasar toksonomi untuk nursing
diagnosis, 13 Domain NANDA ini memungkinkan dan bisa digunakan untuk
melakukan pengkajian keperawatan meliputi :
1. Health Promotion (Peningkatan Kesehatan)
Kesadaran akan kesehatan atau normalitas fungsi dan strategi-strategi
yang diterapkan untuk mempertahankan control dan meningkatkan
kesehatan atau normalitas fungsi tersebut.
a. Health Awareness(Kesadaran Kesehatan) : Pengenalan akan fungsi
normal dan kesehatan.
b. Health Management (Manajemen Kesehatan) : Mengidentifikasi,
mengontrol, memperlihatkan dan mengintegrasikan kegiatan-
kegiatan untuk mempertahankan kesehatan
2. Nutrition (Nutrisi)
Kegiatan memperoleh, mengasimilasi, dan menggunakan kandungan gizi
untuk tujuan mempertahankan jaringan, perbaikan jaringan, dan produksi
tenaga
a. Ingestion (Proses masuknya makanan) : Memasukkan makanan atau
kandungan gizi ke dalam tubuhDigestion (Pencernaan) : Kegiatan
fisik dan kimiawi yang mengubah kandungan makanan ke dalam zat-
zat yang sesuai untuk penyerapan dan asimilasi
b. Absorption (Penyerapan) : tahapan penyerapan kandungan gizi
melalui jaringan-jaringan tubuh
c. Metabolism (metabolisme) : Proses kimiawi dan fisik yang terjadi di
dalam organisme dan sel-sel hidup bagi pengembangan dan
76
Aman dari mara bahaya, luka fisik atau kerusakan system kekebalan,
penjagaan akan kehilangan dan perlindungan keselamatan dan keamanan
a. Infection: (Infeksi) : Respon-respon setempat setelah invasi
patogenik
b. Physical Injury: (luka Fisik) : Luka tubuh yang membahayakan
c. Violence: ( kekerasan ) penggunaan kekuatan atau tenaga yang
berlebihan sehingga menimbulkan luka atau siksaan
d. Environmental Hazards: (tanda bahaya lingkungan ) sumber-sumber
bahaya yang ada dilinkungan sekitar kita
e. Defensive Processes: ( proses mempertahankan diri ) proses
seseorang mempertahankan diri dari luar
f. Thermoregulation: proses fisiologis untuk mengatur panas dan
energi di dalam tubuh untuk tujuan melindingi organisms.
12. Comfort
Rasa kesehatan mental, fisik, atau social, atau ketentraman
a. Physical Comfort : merasakan tentram dan nyaman
b. Social Comfort : merasakan tentram dan nyaman dari situasi social
seseorang
13. Growth/Development
Bertambahnya usia yang sesuai dengan demensi fisik, system organ dan
atau tonggak perkembangan yang dicapai
a. Growth: kenaikan demensi fisik atau kedewasaan system organ
e. Development: apa yang dicapai, kurang tercapai, atau kehilangan
tonggak perkembangan
f. Urinary system (Sistem Urinaria) : proses keluarnya urine.
80
B. Diagnosa Keperawatan
NANDA diagnosis keperawatan adalah merupakan respon dari pasien
sehingga pola atau bentuk pengelompokan data yang berupa pengelompokan
respon dari pasien akan lebih mempermudah perawat untuk mengidentifikasi
masalah pasien. Dari data pengkajian didapat diagnosis Berdasarkan
pengkajian data keperawatan yang sering terjadi berdasarkan teori, maka
diagnosa keperawatan yang muncul pada klien yaitu :
1. Nyeri Kronis Berhubungan Dengan agens pencedera akibat penyakit
rematik yang ditandai dengan gejala nyeri lutut sebelah kanan seperti
terjerat tali dan nyeri bertambah dan kambuh saat cuaca dingin
2. Gangguan Pola tidur berhubungan dengan kendala kingkungan akibat
nyeri yang dirasakan karna oenyakit rematik yang ditandai dengan gejala
nyeri pada lutut yang membuat klien tidak nyenyak tidur dan sering
terbangun karna nyeri yang dirasakan
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rematik (Artritis Reumatoid) adalah gangguan kronik yang menyerang
berbagai sistem organ.Penyakit ini adalah salah satu dari sekelompok
penyakit jaringan penyambung difus yang diperantarai oleh imunitas dan
tidak diketahui sebab – sebabnya (Hidayat, 2016).Penyakit ini dianggap
sebagai suatu keadaan yang sebenarnya lebih dari 100 tipe kelainan yang
berbeda. Penyakit ini terutama mengenai otot-otot skelet, tulang, ligamentum,
tendon, dan persendian pada laki-laki maupun wanita dalam segala usia
(Suarjana, 2012).
Meskipun penderita artritis rheumatoid jarang yang sampai menimbulkan
kematian , namun apabila tidak segera ditangani dapat menimbulkan gejal
deformitas/ cacat menetap. Selain itu karena penyakit ini bersifat kronis dan
sering kambuh, maka penderita akan mengalami penurunan produktivitas
pekerjaan krena gejala dan keluhan yang timbul menyebabkan gangguan
aktivitas fisik , fisiologis dan kualitas hidup mereka.
Tujuan asuhan keperawatan ini adalah menghasilkan dan mempertahankan
remisi atau mungkin berusaha menekan aktivitas tersebut.Jan utama dari
intervensi yang dilakukan adalah meringankan ras nyeri dan peradangan
mempertahankan fungsi sendi dan mencegah serta memperbaiki deformitas.
85
DAFTAR PUSTAKA
Pranarka, kris. 2014. Buku Ajar Geriatri ( Ilmu Kesehatan Usia Lanjut )
Edisi ke 4. Balai penerbit fakultas kedokteran universitas
Indonesia: Jakarta
Moorhead, S., Jhonson, M., Swanson, E., & Maas, M. (2013). Nurshing
Interventions Classification (NIC). ELSEVIER