Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama
atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendiri dengan
atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah
rumah tangga (Dion dan Betn 2013).
Keluarga sebagai suatu system sosial. Keluarga merupakan sebuah
kelompok kecil yang terdiri dari individu-individu yang memiliki hubungan
erat satu sama lain, saling tergantung yang diorganisir dalam satu unit
tunggal dalam rangka mencapai tujuan tertentu (Padila, 2012).
Keluarga merupakan bagian dari masyarakat yang perananya sangat
penting untuk membentuk kebudayaan yang sehat. Dari keluarga pendidikan
kepada individu dimulai dan dari keluarga akan tercipta tatanan masyarakat
yang baik, sehingga untuk membangun suatu kebudayaan dimulai dari
keluarga (Padila, 2012). Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses
yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerja
sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Tahap dari
proses keperawatan adalah sebagai berikut: pengkajian keluarga dan
individu didalam keluarga, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan
keperawatan, pelaksanaan asuhan keperawatan dan evaluasi (Harmoko,
2012). Tujuan asuhan keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan
kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga mereka
sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya (Gusti, 2013).
Tahap perkembangan keluarga yaitu tahap pemula yaitu keluarga yang
baru menikah, tahap keluarga yang sedang mengasuh anak yaitu dimulai
dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan, tahap keluarga
dengan anak usia pra sekolah yaitu dimulai ketika anak pertama usia 2,5
tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun, tahap keluara dengan anak

1
2

usia sekolah yaitu ketika anak pertama telah berusia 6 tahun (mulai masuk
sekolah dasar), tahap keluarga dengan anak remaja yaitu dimulai ketika
anak pertama berusia 13 tahun hingga berusia 19 atau 20 tahun, tahap
keluarga yang melepas anak usia dewasa muda, dan terakhir tahap orang tua
usia pertengahan. (Ali, 2010)
Fungsi perawatan keluarga adalah untuk mempertahankan keadaan
kesehatan keluarga agar tetap memiliki produktifitas yang tinggi.
Kemampuan keluarga dalam memberikan perawatan kesehatan
mempengaruhi status kesehatan keluarga. Peran perawatan keluarga yaitu
mengenal masalah kesehatan, membuat keputusan tindakan kesehatan yang
tepat, memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit, memodifikasi
lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat dan merujuk pada
fasilitas kesehatan masyarakat. (Effendi, 2009)
Kesehatan manusia dapat dilihat dalam rentang sehat sakit. Dimana
dalam rentang sehat sakit ini digunakan sebagai alat ukur dalam penilaian
status kesehatan yang dinamis dan dapat menjadi batasan oleh seorang
perawat dalam melakukan asuhan keperawatan yang jelas. Sehat dalam
pengertian yang paling luas adalah keadaan yang sempurna baik secara
fisik, mental, sosial serta tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan
akan tetapi mampu hidup produktif (Padila, 2012). Sakit adalah suatu
keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga
menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari baik aktifitas jasmani, rohani,
dan sosial (Sani, 2011).
ISPA (Infeksi Saluran Penafasan Akut) yang dapat dibedakan menjadi
yaitu infeksi pada saluran penafasan bagian atas dan bagian bawah. Bentuk
infeksi ini dapat ditemukan dari yang ringan , sedang sampai berat. Yang
sering ditemuakan di lapangan adalah ISPA ringan hingga sedang (Tamher,
dkk, 2011). ISPA dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain: tingkat
pengetahuan orang tua tentang ISPA, umur, status gizi, imunisasi,
lingkungan, ASI, dan BBLR.
3

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2010, menyatakan


bahwa kematian balita akibat ispa diseluruh dunia sekitar 19% Di Indonesia
kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut berkisar 1,6 - 2,2 juta, dimana sekitar
70% terjadi di Negara-negara berkembang terutama di Afrika dan asia
tenggara. Berdasarkan hasil konferensi internasional mengenai ispa di
canbera, Australia pada bulan juli 2009, dinyatakan bahwa empat juta balita
dinegara-negara berkembang meninggal tiap tahun akibat ISPA. Data yang
dihimpun WHO memperkirakan insiden ISPA di Negara berkembang
dengan angka kematian balita diatas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah
15%-20% per tahun pada golongan usia balita (WHO, 2010).
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan
asuhan keperawatan keluarga tahap keluarga dengan anak usia sekolah di
Desa Ulak Pianggu Kecamatan Pampangan Tahun 2019.

B. Rumusan Masalah
Tahap perkembangan keluarga merupakan suatu proses perubahan sistem
keluarga yang terjadi dari waktu ke waktu meliputi perubahan interaksi dan
hubungan diantara anggota keluarga melalui beberapa tahapan perkembangan
yang memiliki resiko masalah kesehatan berbeda-beda. Tahap perkembangan
pada keluarga terdiri dari 8 tahapan salah satunya yaitu tahapan
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah ketika anak berusia 6 tahun
dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada tahap perkembangan keluarga dengan
anak usia sekolah terdapat beberapa masalah kesehatan salah satunya adalah
masalah ISPA. ISPA merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada
anak usia sekolah, maka diperlukan peran keluarga untuk merawat anaknya
yang terkena ISPA. Untuk itu diperlukannya pemberian pengetahuan
kesehatan tentang ISPA melalui pemberian asuhan keperawatan keluarga.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga yang
bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga, proses
4

pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga terdiri dari pengkajian, penentuan


diagnose keperawatan, menulis rencana keperawatan, implementasi sesuai
dengan rencana keperawatan, implementasi sesuai dengan rencana
keperawatan dan evaluasi dengan menggunakan SOAP.
Berdasarkan latar belakang diatas adapun rumusan masalah pada studi
kasus ini adalah bagaimana asuhan keperawatan keluarga tahap keluarga
dengan anak usia sekolah di Desa Ulak Pianggu Kecamatan Pampangan
Tahun 2019.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan Keluarga Tahap Keluarga
Dengan Anak Usia Sekolah Di Desa Ulak Pianggu Kecamatan Pampangan
Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian Keperawatan Keluarga Tahap Keluarga
Dengan Anak Usia Sekolah Di Desa Ulak Pianggu Kecamatan
Pampangan Tahun 2019.
b. Dapat merumuskan diagnosa keperawatan keluara dengan anak usia
sekolah di Desa Ulak Pianggu Kecamatan Pampangan Tahun 2019.
c. Dapat merencanakan tindakan keperawatan pada keluarga dengan anak
usia sekolah di Desa Ulak Pianggu Kecamatan Pampangan Tahun 2019.
d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada keluarga dengan anak
usia sekolah di Desa Ulak Pianggu Kecamatan Pampangan Tahun 2019.
e. Dapat mengevaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan
pada keluarga dengan anak usia sekolah di Desa Ulak Pianggu
Kecamatan Pampangan Tahun 2019.
f. Dapat melakukan Discharge Planning Keperawatan pada keluarga tahap
keluarga dengan anak usia sekolah di Desa Ulak Pianggu Kecamatan
Pampangan Tahun 2019.
5

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Secara Teoritis
Secara teoritis studi kasus ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan
tentang proses penatalaksanaan asuhan keperawatan keluarga tahap
keluarga dengan anak usia sekolah yang meliputi pengkajian, perumusan
diagnosa keperawatan, menyusun intervensi keperawatan, melakukan
implementasi keperawatan dan melakukan evaluasi keperawatan.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Untuk insitusi pendidikan
Dapat menjadi suatu bahan kajian yang memberikan gambaran
kondisi lapangan, sehingga kedepannya dapat membekali mahasiswa
dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam penatalaksanaan asuhan
keperawatan keluarga.
b. Untuk Desa Ulak Pianggu
Dapat menjadi wahana pertukaran informasi dengan dunia pendidikan
yang akan memberikan penjelasan tentang asuhan keperawatan
keluarga.
c. Bagi penulis
Dapat mengaplikasikan pengalaman, pemahaman tentang bagaiman
mengelola dan mencapai tujuan asuhan keperawatan keluarga pada
situasi yang nyata.
d. Untuk keluarga
Dapat memberikan pengetahuan terhadap perkembangan keluarga
usia sekolah.

Anda mungkin juga menyukai