Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH OSI LAYER

Disusun Oleh :

Moh Aziz Nugroho

(A11.2011.05980)

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

2013
A. OSI Layer

OSI atau Model Open Systems Interconnection diciptakan oleh International


Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika
terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan.
Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat
berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.

Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”.
“Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file
direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang
menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari
komunikasi data melalui jaringan aktual.

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer


jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran
komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode
transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya
masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya
maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.

http://dhickodoank.wordpress.com/2011/04/01/sejarah-cara-kerja-osi-layer/

B. Bagian – bagian Osi Layer

OSI Model dibagi menjadi 7 Layer, dengan karakteristik dan fungsiya masing
masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun
dibawahnya secara langsung melalui sederetan protocol dan standar. berikut
bagian-bagian layer dan fungsinya dalam OSI model :
1. Application

Application layer menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer ini


bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program computer, seperti
program e-mail dan service lain yang berjalan di jaringan seperti server printer
atau aplikasi computer l;ainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi
dengan fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protocol yanmg
berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

2. Presentation

Presentation layer ini bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan di


format untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen,
.GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi, trnslasi data,
enkripsi dan konversi. selain itu layer ini berfungsi untuk mentranslasikan data
yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan. Protocol yang berada dalam level ini adalah
perangkat lunak director (redictor Software). Seperti layanan worksatation
(dalam Windows NT) dan juga Network Shell ( semacam Virtual Network
Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).

3. Session

Session layer menentukan bagaimna dua terminal menjaga, memelihara dan


mengatur koneksi. Bagaimna mereka saling berhubungan satu sama lain.
Koneksi di layer di sebut “session”. Session Layer berfungsi untuk
mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau di hancurkan.
Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

4. Transport

Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga


koneksi logika “end – to _ end” antar terminal, dan menyediakan penanganan
error (error handling). Transport ini Berfungsi untuk memecahkan data
kedalam paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan
yang telah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat tanda bahwa paket
diterima dengan sukses (acknowledgement) dan mentransmisikan ulang
terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

5. Network

Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan


rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian tafik di jaringan.
Data pada layer ini berbentuk “Paket”. Network ini berfungsi untuk
mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket dan
kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan menggunakan
router dan switch layer 3.

6. Datalink

Data link layer menyediakan link untuk data. Memaketkan-nya menjadi frame
yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media
komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical
antara system koneksi dengan penaganan error. Datalink ini berfungsi untuk
menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan menjadi format yang disebut
sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras seperti halnya di Media Access Control Address
( MAC Address), dan menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan
seperti hub, bridge, repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE
802, membagi level; ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link
Control (LLC)dan lapisan Media Access Control (MAC).

7. Physical

Physical layer bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan
mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi fisik antar
system. Physical ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan,
metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya
Ethernet atau token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level
ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio.

http://www.klikiri.com/2013/03/pengertian-dan-fungsi-layer-pada-osi/

Secara fungsional 7 layer OS I dibagi menjadi dua bagian yaitu


upper layers dan lower layers,

1. Upper layers , segala sesuatu yang berkaitan dengan user


interface, data formatting, dan communication session, leb ih
tepatnya banyak berkaitan dengan aplikasi (software). Yang
termasuk dalam Upper Layers yaitu Application Layer,
Presentation Layer, dan Session La yer
2. Lower layer, Segala sesuatu yang berkaitan dengan Network
atau jaringan, data flow atau bagaimana data mengalir,
Bagian dari Lower Layers yaitu Physical Layer, Data Link
Layer, Network Layer, dan Transport Layer

Tujuh dari model OSI mendifinisikan interface antara software -


software yang berkomunikasi dan aplikasi yang memerlukan
untuk berkomunikasi keluar dari komputer dimana aplikasi
tersebut berada. Layer Application OS I memiliki fungsi -fungsi:

1. Mendukung file transfer


2. Kemampuan untuk melakukan
3. pencetakan (print) pada jaringan
4. Surat elektronik (email)
5. Pengiriman pesan elektronik (electronic messaging)
6. Melakukan browsing pada World Wide Web

Protocol- protocol yang mengimplementasikan aturan Layer


Application :

1. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol), protokol untuk transfer


file HTML dan Web .
2. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), protokol
untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang
terbatas .
3. DNS (Domain Name Server), Database nama domain mesin
dan nomor IP.
4. FTP (File Transfer Protocol), protokol untuk transfer file.
5. MIME (Multipurpose Internet Mail Extension), protokol
untuk mengirim file biner dalam bentuk teks.
6. NNTP (Network News Transfer Protocol), protokol untuk
menerima dan mengirim newsgroup
7. POP (Post Office Protocol), protokol untuk mengambil mail
dari server.
8. SMB (Server Message Block), protokol untuk transfer
berbagai server file DOS dan Windows.
9. SAP (Netwares Service Advertising Protocol)
10. NFS (Network File System)
11. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
12. E-Mail (Electronic Mail)

http://zwainifo.blogspot.com/2013/04/implementasi-kelebihan-dan-
kekurangan.html
C. Kelebihan dan Kekurangan OSI Layer

OSI model mengklasifikasikan dan mengatur hal-hal yang mesti dilakukkan


oleh komputer untuk menyiapkan data yang akan dikirim melalui jaringan.
OSI model merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam
jaringan komunikasi data, akan tetapi yang mesti diingan adalah OSI layer
hanyalah model teoritis yang mendefinisikan standar untuk programmer
dan administrator jaringan, bukan sebuah alat atau perangkat keras.

Penggunaan dan pemahaman yang baik terhadap OSI Layer dalam


kaitannya dengan konsep jaringan memberikan keuntungan sebagai
berikut:

1. Memberikan pemahaman bersama dan referensi umum tentang


networking kepada para professional di bidang networking.
2. Membagi tugas pada masing – masing layer.
3. Memungkiinkan spesialisasi yang berbeda pada masing – masing layer.
4. Dapat dijadikan bahan pertinmbangan dalam troubleshoot masalah.
5. Meningkatkan standar interoperabilitas antara jaringan dan perangkat.
6. Menyediakan modularitas dalam fitur jaringan (pengambang dan
perubahan pada sebuah layer tidak mempengaruhi layer lainnya).

Namun OSI layer juga tidak lepas dari kekurangan, berikut adalah
kekurangan dari OSI model:

1. Lapisan OSI bersifat teoritis dan tidak benar – benar melakukan fungsi
yang sebenarnya.
2. Implementasi dalam dunia industri jaringan memiliki hubungan yang
sama persis dengan lapisan pada OSI Layer.
3. Protokol yang berbeda dalam stack melakukan fungsi yang berbeda
yang membantu mengirim atau menerima pesan keseluruhan.
4. Protokol yang berbeda – beda fungsinya pada tiap lapisan dapat
mengirimkan atau menerima pesan.
5. Perubahan pada suatu protokol tidak bersifat menyeluruh ke semua
bagian.

http://www.norisanto.com/2013/02/fakta-tentang-kelebihan-dan-kekurangan.html

Anda mungkin juga menyukai