IPA 3.2 membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkannya dengan upaya
pelestariannya
DAUR HIDUP MAKHLUK HIDUP
Daur hidup/ siklus hidup hewan adalah Proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
mulai dari lahir atau menetas hingga dewasa
istilah-istilah dan definisinya yang terkait dengan daur hidup hewan antara lain :
1. Metamorfosis adalah perubahan bentuk hewan secara bertahap setelah kelahiran atau penetasan hingga
dewasa.
2. Larva adalah bentuk muda hewan yang perkembangannya melalui metamorfosis,
Larva kupu-kupu dan ngengat disebut ulat.
Larva lalat dan beberapa kumbang dikenal sebagai bernga (berenga) atau belatung,
larva lalat buah yang biasa ditemukan pada buah disebut sebagai "ulat" (buah).
Larva kumbang besar dikenal sebagai uret.
Larva nyamuk disebut jentik.
Larva katak dan kodok dikenal sebagai berudu/kecebong.
3. Kepompong atau pupa tahap berpuasa antara larva dan dewasa.
4. Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan yang sudah tumbuh dewasa tetapi ukurannya lebih kecil
dan terdapat beberapa organ tubuh yang belum tumbuh. Contohnya: telur kecoak menetas menjadi kecere
( nama kecoak kecil ),
5. Imago adalah tahap akhir dari metamorfosis dimana dalam fase ini hewan tersebut telah memiliki alat
reproduksi sempurna dan telah siap untuk melakukan proses perkawinan.
Daur hidup hewan dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Daur hidup tanpa metamorfosis, yaitu apabila tidak terjadi perubahan bentuk pada hewan untuk
menjadi dewasa selain bertambah besar saja . Contohnya ayam, kucing, kambing, ikan, burung.
Contoh daur hidup ayam
Ayam berkembang biak dengan cara bertelur. Jika dierami, telur-telur ayam akan menetas mengeluarkan anak
ayam. Anak ayam akan berkembang menjadi ayam dewasa. Anak ayam yang baru menetas memiliki bentuk kecil
yang mirip dengan induknya. Sejak lahir hingga dewasa tubuh ayam tidak berubah bentuknya hanya ukuran
tubuhnya saja yang semakin besar dan warna bulunya yang semakin jelas.
a
3. Urutan daur hidup Lalat 4. Urutan metamorfosis katak
Telur → larva → pupa (kepompong) → lalat Telur → berudu(kecebong) → berudu kaki →
dewasa katak berekor → katak dewasa
PUISI
Pengertian Puisi
Puisi merupakan Karya sastra yang singkat, padat, dan menggunakan bahasa yang
indah.
Puisi terdiri atas bagian-bagian yang merupakan kumpulan kata-kata yang disebut baris
puisi. Baris-baris puisi terkumpul menjadi bagian-bagian yang disebut bait puisi.
Bunyi vokal akhir pada baris-baris puisi disebut rima. Ada jenis puisi yang memiliki rima
teratur, misalnya
a i a i atau lebih dikenal dengan a–b–a–b
Unsur-unsur Puisi
Unsur-unsur puisi antara lain:
1. Tema, yaitu pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair. Tema ini tersirat
dalam keseluruhan isi puisi.
2. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok persoalan yang terkandung di dalam puisi.
3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacaannya. Nada berkaitan erat dengan
4. tema dan rasa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sikap merayu, mengadu,
mengkritik, dan sebagainya.
5. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair dalam puisi itu.
Jenis-jenis Puisi
a Jenis-jenis puisi berdasarkan bentuknya:
1. Puisi yang terkait aturan-aturan bait dan baris. Antara lain: pantun, syair, dan soneta.
Dikenal juga puisi yang berbentuk distikon, terzina, kuatren, kuint, sektet, septima,
dan oktaf.
2. Puisi bebas yaitu puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan bait, baris, maupun rima.
Contoh: puisi karangan Chairil Anwar, Taufik Ismail, W.S. Rendra.
2. Puisi baru
Puisi baru adalah puisi yang lahir pada tahun dua puluhan. Menurut bentuknya. puisi
baru terdiri atas:
a) Distikon, sajak dua seuntai.
b) Terzina, sajak tiga seuntai.
c) Kuatren, sajak empat seuntai.
d) Kuint, sajak lima seuntai.
e) Sektet, sajak enam seuntai.
f) Septima, sajak tujuh seuntai.
g) Stanza, sajak delapan seuntai.
h) Soneta, sajak empat belas seuntai. Soneta adalah bentuk puisi yang berasal dari
Italia. Masuknya soneta ke Indonesia dimulai sekitar zaman angkatan pujangga baru.
Pelopor soneta adalah Moh. Yamin dan Rustam Effendi.
Ciri-ciri soneta adalah:
1) Terdiri dari 14 baris;
2) Terbagi atas dua kuatren (oktaf) dan dua terzina (sektet);
3) Oktaf sebagai sampiran dan sektet merupakan kesimpulannya.