Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

“Teori Konseptual Keperawatan Menurut


Marilyn M Friedman”

Kelompok 3

1. Anisa Dewi Santika (1702090)


2. Bagas Setiawan (1702092)
3. Dinda Risky Tiara (1702098)
4. Evie Dwi Patmawati (1702100)
5. Faris Almajid (1702103)
6. Hanik Sisca H (1702104)
7. Ika Neri Astuti (1702106)
8. Rino Tegar (1702117)
9. Sulistya Pratama (1702121)
10. Wulan Winahyusiwi (1702126)

DIII KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN


2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan taufik dan
hidayah-Nya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Salawat beriring salam tercurahkan pada junjungan kita yaitu Nabi besar
Muhammad SAW.

Makalah ini berjudul “Model Konseptual Keperawatan Marilyn M Friedman “


yang bertujuan untuk memenuhi tugas Keperawatan Keluarga.

Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen mata kuliah “Keperawatan Keluarga”,
yang telah membimbing kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini, serta pada
teman-teman yang telah memberi dorongan dan partisipasinya kepada penulis.

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan,maka untuk itu penulis mengharapkan kepada pembaca yang
telah membaca makalah ini kiranya dapat memberikan kritikan dan saran demi kebaikan
makalah ini.

Klaten, 24 Februari 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penerapan teori keperawatan kedalam praktik keperawatan keluarga belum
lengkap, tapi berkembang secara mengesankan. Teori-teori tersebut menguraikan dan
menjelaskan bukan hanya keluarga dalam konteks sehat dan sakit, melainkan juga
menguraikan peran perawat dalam pengkajian dan intervensi.
Salah satu teori keperawatan keluarga yang sering digunakan adalah teori
Friedman. Model pengkajian keluarga Friedman merupakan integrasi dari teori sistem,
teori perkembangan keluarga, dan teori struktural fungsional sebagai teori-teori utama
yang merupakan dasar dari model dan alat pengkajian keluarga.
Dalam teori sistem, keluarga dipandang sebagai suatu sistem terbuka dengan batas-
batasnya. Sebuah sistem didefinisikan sebagai suatu unit kesatuan yang diarahkan pada
tujuan, dibentuk dari bagian-bagian yang berinteraksi dan bergantungan satu dengan
yang lainnya dan yang dapat bertahan dalam jangka waktu tertentu.
Teori perkembangan keluarga menguraikan perkembangan keluarga dari waktu ke waktu
dengan membaginya ke dalam satu seri tahap perkembangan yang diskrit. Konsep tentang
tahap-tahap siklus kehidupan keluarga terdapat saling ketergantungan yang tinggi antara
anggota keluarga.
Sedangkan dalam teori struktural fungsional keluarga dipandang sebagai sistem
sosial, tapi lebih berorientasi pada hasil daripada proses, yang lebih merupakan
karakteristik teori sistem. Perspektif struktural fungsional yang diterapkan pada
keluarga bersifat komprehensif dan mengakui pentingnya interaksi antara keluarga dan
lingkungan eksternal dan internal.

B. Tujuan
Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan mengenal teori keperawatan dalam
keluarga menurut Marilyn M Friedman dan bagaimana aplikasi/penerapannya dalam
tindakan keperawatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Friedman
Friedman mengemukakan bahwa proses keperawatan keluarga relatife
berbeda dengan proses keperawatan individu, dimana perawat
mengkonseptualisasikan keluarga sebagai unit pelayanan sebagai fokusnya. Dalam
praktiknya perawat di rumah akan bekerja sekaligus untuk keluarga dan anggota
keluarga secara individu, hal ini mengandung arti bahwa perawat keluarga akan
menggunakan proses keperawatan pada dua tingkat, yakni tingkat individu dan
keluarga, sehingga pengkajian, diagnosa, perencanaan, intervensi dan evaluasi
menjadi lebih luas. Pendekatan kedua tingkat tersebut dalam melaksanakan
keperawatan keluarga pada gambar

Pengkajian keluarga:
Pengkajian anggota
Identifikasi data,
keluarga/individu;
sosiobudaya,
identifikasi mental,
lingkungan, struktur,
fisik, emosional, sosial
fungsi

Identifikasi masalah-masalah
keluarga dan individu (diagnosa
keperawatan)

Rencana keperawatan
Penyusunan tujjuan, mengidentifikasi
sumber, mendfinisikan alternative,
memilih intervensi dan memilih prioritas

Intervensi
Implementasi rencana pengarah
sumber-sumber

Evaluasi keperawatan

Gambar diatas menunjukkan langkah-langkah dalam proses keperawatan


keluarga. Langkah-langkah dalam diagram tersebut saling bergantungan satu sama
lain. Dalam praktiknya satu atau lebih langkah saling tumpang tindih atau dapat
terjadi secara bersamaan dengan gerakan maju mundur diantara langkah-langkah
tersebut. Aplikasi proses keperawatan keluarga model friedman ini akan lebih
dijelaskan pada uraian tentang asuhan keperawatan keluarga.
Model-model keperawatan lainnya diuraikan berdasarkan 4 konsep utama
yaitu manusia, masyarakat atau lingkungan, kesehatan dan keperawatan serta
tujuan elemen utama yaitu tujuan akhir keperawatan, klien, peran ners, sumber
masalah, fokus intervensi.

B. Teori Fungsional Struktural


Kerangka struktural fungsional mendefinisikan keluarga sebagai sebuah
sistem sosial dan oleh beberapa ahli teori keluarga dianggap sebagai bentuk paling
awal dari teori sistem (Broderick, 1993a). Analisis keluarga termasuk mempelajari
keluarga dalam hal hubunganya dengan struktur sosial besar (institusi) seperti
pengobatan, agama, pendidikan, pemerintahan, dan ekonomi. Perspektif ini melihat
pada pengaturan anggota dalam keluarga, hubungan antar anggota keluarga dan
hubungan anggota keluarga terhadap keseluruhan (Artinian, 1994; Friedman,
1992). Fokus utamanya adalah pada bagaimana pola keluarga dikaitkan dengan
lembaga masyarakat lain dan dengan keseluruhan struktur dalam masyarakat (Nye
& Bererdo 1981). Penekanan diletakkan pada fungsi dasar keluarga (Hanson Boyd
1996b) yaitu : ekonomi, reproduksi, perlindungan, budaya, sosialisasi, pewarisan
status, hubungan dan fungsi kesehatan. Isu utama ahli teori struktural fungsional
adalah seberapa baik struktur keluarga memungkinkan keluarga melaksanakan
fungsinya. Pendekatan ini menunjukan keluarga sebgai suatu unit yang terbuka
terhadap pengaruh dari luar, namun pada saat yang sama, disibukan dengan
mempertahankan batasannya. Keluarga tampak sebgai institusi yang
mengadaptansi secara pasif dari pad sebuah agen pengubah. Kerangka cenderung
menekankan gambaran statis tentang struktur masyarakat dan mengabaikan
perubahan sebagai suatu dinamika struktural. Asumsi perspektif ini mencakup:
a. Keluarga adalah suatu sistem sosial dengan kebutuhan fungsi.
b. Keluarga adalah suatu kelompok kecil yang memiliki gambaran umum yang
biasa ada pada sebuah kelompok kecil
c. Sistem sosial seperti keluarga memenuhi fungsi melayani individu selain fungsi
melayani masyarakat.
d. Individu bertindak sesuai dengan serangkaian norma dan nilai yang
terinternalisasi yang mempelajari terutama dalam keluarga melalui sosialisasi.
Perspektif ini berguna untuk mengkaji keluarga dan kesehatan. Penyakit
yang dialami satu anggota keluarga menyebabkan perubahan struktur dan fungsi
keluarga. Sebagai contoh, jika seorang ibu menjadi orang tunggal sakit dan tidak
dapat menjalankan berbagai fungsinya, dengan demikian kakek nenek atau saudara
kandungnya mungkin harus memikul tanggung jawab perawatan anak. Struktur
kekuasaan dan pola komunikasi keluarga dipengaruhi oleh penyakit orang tua.
Pengkajian termasuk menentukan apakah perubahan akibat penyakit
mempengaruhi kemampuan keluarga menjalankan fungsi dalam keluarga. Dengan
mengunakan perspektif ini, contoh pertanyaan pengkajian adalah: bagaimana
penyakit mengubah struktur keluarga? Apa peran keluarga yang berubah akibat
awitan penyakit kronik? Intervensi dibutuhkan jika perubahan dalam struktur
keluarga mengubah kemampuan keluarga untuk melaksanakan fungsinya. Contoh
intervensi yang menggunakan model ini adalah membantu keluarga menggunakan
struktur pendukung yang sudah ada dan membantu keluarga memodifikasi aturan
hidup mereka sehingga tanggung jawab peran dapat didistribusikan.
Kekuatan utama pendekatan struktural fungsional bagi praktik keperawatan
keluarga adalah bahwa pendekatan ini bersifat komprehensif dan memandang
keluarga dalam konteks komunitas yang lebih luas. Kelemahan utama pendekatan
ini adalah pandangan statisnya, yang cenderung memandang keluarga pada satu
waktu bukan sebagai sebuah sistem yang berubah seiring dengan waktu.

C. Model Pengkajian Keluarga Menurut Friedman


Model Pengkajian Keluarga Menurut Friedman terdiri dari enam kategori yaitu :
1. Mengidentifikasi data
2. Tahap dan riwayat perkembangan
3. Data lingkungan
4. Struktur keluarga
5. Fungsi keluarga
6. Koping keluarga
Setiap kategori terdiri dari banyak sub kategori, perawat yang mengkaji
keluarga harus mampu memutuskan kategori mana yang relevan dengan kasus
yang dihadapi sehingga dapat digali lebih dalam pada saat kunjungan dengan
demikian masalah dalam keluarga dapat mudah diidentifikasi. Tidak semua dari
kategori harus di kaji tetapi tergantung pada tujuan, masalah dan sumber-sumber
yang dimiliki oleh keluarga. Berikut adalah uraian dari pengkajian keluarga model
Friedman:
D. Identifikasi Data Keluarga
Informasi identifikasi tentang anggota keluarga sangat diperlukan untuk
mengetahui hubungan masing-masing anggota keluarga dan sebagi upaya untuk
lebih mengenal masing-masing anggota keluarga. Data yang diperlukan meliputi :
1. Nama keluarga
2. Alamat dan Nomor telepon
3. Komposisi Keluarga
Komposisi keluarga menyatakan anggota keluarga yang diidentifikasi
sebagai bagian dari keluarga mereka. Friedman dalam bukunya mengatakan bahwa
komposisi tidak hanya terdiri dari penghuni rumah, tetapi juaga keluarga besar
lainnya atau keluarga fiktif yang menjadi bagian dari keluarga tersebut tetapi tidak
tinggal dalam rumah tangga yang sama.
Pada komposisi keluarga, pencatatan dimulai dari anggota keluarga yang
sudah dewasa kemudian diikuti anak sesuai dengan urutan usia dari yang tertua,
bila terdapat orang lain yang menjadi bagian dari keluarga tersebut dimasukan
dalam bagian akhir dari komposisi keluarga. Berikut format komposisi keluarga
menurut Friedman:
Nama Jenis Tempat/Tanggal
No Hubungan Pekerjaan Pendidikan
Keluarga Kelamin Lahir
1 Bapak
2 Ibu
3 Anak
tertua
4 …………..

Strategi lain untuk mengetahui keluarga adalah genogram keluarga atau


pohon keluarga.Genogram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan
konstelasi keluarga atau pohon keluarga dan merupakan pengkajian informatif
untuk mengetahui keluarga dan riwayat serta sumber-sumber keluarga.
Genogram keluarga memuat informasi tentang tiga generasi ( keluarga inti
dan keluarga asal masing-masing / orang tua keluarga inti ). Genogram juga dapat
menentukan tipe dari keluarga.
1. Tipe Bentuk Keluarga
Tipe keluarga didasari oleh anggota keluarga yang berada dalam satu
rumah. Tipe keluarga dapat dilihat dari komposisi dan genogram dalam
keluarga.
2. Latar Belakang Budaya Keluarga
Latar belakang kultur keluarga merupakan hal yang penting untuk
memahami perilaku sistem nilai dan fungsi keluarga, karena budaya
mempengaruhi dan membatasi tindakan-tindakan individual maupun keluarga.
Perbedaan budaya menjadikan akar miskinnya komunikasi antar individu
dalam keluarga. Dalam konseling keluarga kbudayaan merupakan hal yang
sangat penting. Pengkajian terhadap kultur / kebudayaan keluarga meliputi :
a. Identitas suku bangsa
b. Jaringan sosial keluarga ( kelopok etnis yang sama )
c. Tempat tinggal keluarga ( bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis
bersifat homogen )
d. Kegiatan-kegiatan keagamaan, sosial, budaya, rekreasi dan pendidikan
e. Bahasa yang digunakan sehari-hari
f. Kebiasaan diit dan berpakaian
g. Dekorasi rumah tangga ( tanda-tanda pengaruh budaya )
h. Porsi komunitas yang lazim bagi keluarga-komplek teritorial keluarga (
Apakah porsi tersebut semata-mata ada dalam komunitas etnis )
i. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi.
Bagaimana keluarga terlibat dalam praktik pelayanan kesehatan tradisional
atau memiliki kepercayaan tradisional yang berhubungan dengan kesehatan.
j. Negara asala dan berapa lama keluarga tinggal di suatu wilayah.
3. Identifikasi Religius
Pengkajian meliputi perbedaan keyakinan dalam keluarga, seberapa aktif
keluarga dalam melakukan ibadah keagamaan, kepercayaan dan nilai-nilai
agama yang menjadi fokus dalam kehidupan keluarga.
4. Status Kelas Sosial ( Berdasarkan Pekerjaan, Pendidikan dan Pendapatan )
Kelas sosial keluarga merupakan pembentuk utama dari gaya hidup
keluarga. Perbedaan kelas sosial dipengaruhi oleh gaya hidup keluarga,
karakteristik struktural dan fungsional, asosiasi dengan lingkungan eksternal
rumah. Dengan mengidentifikasi kelas sosial keluarga, perawat dapat
mengantisipasi sumber-sumber dalam keluarga dan sejumlah stresornya secara
baik. Bahkan fungsi dan struktur keluarga dapat lebih dipahami dengan melihat
latar belakang kelas sosial keluarga. Hal-hal yang perlu dikaji dalam status
sosial ekonomi dan mobilitas keluarga adalah :
a. Status kelas Sosial
Status kelas sosial keluarga ditentukan berdasarkan tingkat pendapatan
keluarga dan sumber pendapatan keluarga, pekerjaan dan pendidikan
keluarga. Friedman membagi kelas sosial menjadi enam bagian yaitu kelas
atas-atas, kelas atas bawah, kelas menegah atas, kelas menengah bawah,
kelas pekerja dan kelas bawah.
b. Status Ekonomi
Status ekonomi ditentukan oleh jumlah penghasilan yang diperoleh
keluarga. Perlu juga diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah dalam
keluarga, dana tambahan ataupun bantuan yang diterima oleh keluarga,
bagaimana keluaraga mengaturnya secara finansial. Selain itu juga perawat
perlu mengetahui sejauhmana pendapatan tersebut memadai serta sumber-
sumber apa yang dimiliki oleh keluarga terutama yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan seperti asuransi kesehatan dan lain-lain.
c. Mobilitas Kelas Sosial
Menggambarkan perubahan yang terjadi sehingga mengakibatkan
terjadinya perubahan kelas sosial, serta bagaimana keluarga menyesuaikan
diri terhadap perubahan tersebut.
d. Aktifitas rekreasi keluarga
Kegiatan-kegiatan rekreasi keluarga yang dilakukan pada waktu luang.
Menggali perasaan anggota keluarga tentang aktifitas rekreasi pada waktu
luang.Bentuk rekreasi tidak harus mengunjungi tempat wisata, tetapi
bagaimana keluarga memanfaatkan waktu luang untuk melakukan kegiatan
bersama ( nonton TV, mendengarkan radio, berkebun bersama keluarga ,
bersepeda bersama keluarga dll )

E. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Yang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah :
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan tentang tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh
keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3. Riwayat keluarga Inti
Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian
terhadap pencegahan penyakit ( imunisasi ), sumber pelayanan kesehatan yang
bisa digunakan serta riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian atau
pengalaman penting yang berhubungan dengan kesehatan ( perceraian,
kematian, kehilangan).
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat asal kedua orang tua ( riwayat kesehatan,
seperti apa keluarga asalnya, hubungan masa silam dengan kedua orang tua )

F. Lingkungan Keluarga
Meliputi seluruh alam kehidupan keluarga mulai dari pertimbangan bidang-
bidang yang paling kecil seperti aspek dalam rumah sampai komunitas yang lebih
luas dimana keluarga tersebut berada. Pengkajian lingkungan meliputi :
1. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan :
a) Tipe tempat tinggal ( rumah sendiri, apartemen, sewa kamar),
b) Gambaran kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah)
Interior rumah meliputi : jumlah ruangan, tipe kamar/pemanfaatan
ruangan ( ruang tamu, kamar tidur, ruang keluarga ), jumlah jendela,
keadaan ventilasi dan penerangan ( sinar matahari ), macam perabot
rumah tangga dan penataannya, jenis lantai, kontruksi bangunan,
keamanan lingkungan rumah, kebersihan dan sanitasi rumah, jenis septic
tank, jarak sumber air minum dengan septic tank, sumber air minum yang
digunakan, keadaan dapur ( kebersihan, sanitasi, keamanan ). Perlu dikaji
pula perasaan subyektif keluarga terhadap rumah, identifikasi teritorial
keluarga, pengaturan privaci dan kepuasan keluarga terhadap pengaturan
rumah. Lingkungan luar rumah meliputi keamanan ( bahaya-bahaya yang
mengancam ) dan pembuangan sampah.
2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas.
Menjelaskan tentang :
a. Karakteristik fisik dari lingkungan, yang meliputi : tipe lingkungan/komunitas
(desa, sub kota, kota), tipe tempat tinggal (hunian, industri, hunian dan
industri, agraris), kebiasaan, aturan/kesepakatan, budaya yang mempengaruhi
kesehatan, lingkungan umum (fisik, sosial, ekonomi)
b. Karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas, meliputi kelas sosial
rata-rata komunitas, perubahan demografis yang sedang berlangsung.
c. Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar lingkungan serta fasilitas-fasilitas
umum lainnya seperti pasar, apotik dan lain-lain.
d. Bagimana fasilitas-fasilitas mudah diakses atau dijangkau oleh keluarga.
e. Tersediannya transportasi umum yang dapat digunakan oleh keluarga dalam
mengakses fasilitas yang ada.
f. Insiden kejahatan disekitar lingkungan.
3. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas keluarga ditentukan oleh : kebiasaan keluarga berpindah tempat,
berapa lama keluarga tinggal di daerah tersebut, riwayat mobilitas geografis
keluarga tersebut (transportasi yang digunakan keluarga, kebiasaan anggota
keluarga pergi dari rumah : bekerja, sekolah).
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan tentang waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana keluarga melakukan interak
dengan masyarakat. Perlu juga dikaji bagaimana keluarga memandang kelompok
masyarakatnya.

G. Sistem pendukung keluarga


Siapa yang menolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan,
dukungan konseling aktifitas-aktifitas keluarga. Yang termasuk pada sistem
pendukung keluarga adalah Informal ( jumlah anggota keluarga yang sehat,
hubungan keluarga dan komunitas, bagaimana keluarga memecahkan masalah,
fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan ) dan formal yaitu
hubungan keluarga dengan pihak yang membantu yang berasal dari lembaga
perawatan kesehatan atau lembaga lain yang terkait ( ada tidaknya fasilitas
pendukung pada masyarakat terutama yang berhubungan dengan kesehatan).

H. Struktur Keluarga
Struktur keluarga yang dapat dikaji menurut Friedman adalah :
1. Pola dan komunikasi keluarga
Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, sistem komunikasi
yang digunakan, efektif tidaknya ( keberhasilan ) komunikasi dalam keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan keluarga mmengendalikan dan mempengaruhi orang lain/anggota
keluarga untuk merubah perilaku. Sistem kekuatan yang digunakan dalam
mengambil keputusan, yang berperan mengambil keputusan, bagaimana
pentingnya keluarga terhadap putusan tersebut.
3. Struktur Peran
Mengkaji struktur peran dalam keluarga meliputi :
a. Struktur peran formal
1) Posisi dan peran formal yang telah terpenuhi dan gambaran keluarga
dalam melaksanakan peran tersebut.
2) Bagaimana peran tersebut dapat diterima dan konsisten dengan harapan
keluarga, apakah terjadi konflik peran dalam keluarga.
3) Bagaimana keluarga melakukan setiap peran secara kompeten.
4) Bagaimana fleksibilitas peran saat dibutuhkan
b. Struktur peran informal
1) Peran-peran informal dan peran-peran yang tidak jelas yang ada dalam
keluarga, serta siapa yang memainkan peran tersebut dan berapa kali
peran tersebut sering dilakukan secara konsisten.
2) Identifikasi tujuan dari melakukan peran indormal, ada tidaknya peran
disfungsional serta bagaimana dampaknya terhap anggota keluarga
c. Analisa Model Peran
1) Siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi anggota keluarga
dalam kehidupan awalnya, memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang
perkembangan, peran-peran dan teknik komunikasi.
2) Siapa yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan
dan sebagai orang tua
d. Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur peran
1) Pengaruh-pengaruh kelas sosial : bagaimana latar belakang kelas sosial
mempengaruhi struktur peran formal dan informal dalam keluarga.
2) Pengaruh budaya terhadap struktur peran
3) Pengaruh tahap perkembangan keluarga terhadap struktur peran.
4) Bagaimana masalah kesehatan mempengaruhi struktur peran.

I. Nilai-Nilai Keluarga
Hal-hal yang perlu dikaji pada struktur nilai keluarga menurut Friedman adalah :
1. Pemakaian nilai-nilai yang dominan dalam keluarga
2. Kesesuaian nilai keluarga dengan masyarakat sekitarnya
3. Kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai subsistem keluarga
4. Identifikasi sejauhman keluarga menganggap penting nilai-nilai keluarga serta
kesadaran dalam menganut sistem nilai.
5. Idetifikasi konflik nilai yang menonjol dalam keluarga
6. Pengaruh kelas sosial, latar belakang budaya dan tahap perkembangan keluarga
terhadap nilai keluarga.
7. Bagaimana nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga.

J. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga yang perlu dikaji menurut Friedman meliputi :
1. Fungsi Afektif
Pengkajian fungsi afektif menurut Friedman meliputi :
a. Pola kebutuhan keluarga
1) Sejauh mana keluarga mengetahui kebutuhan anggota keluarganya,
serta bagaimana orang tua mampu menggambarkan kebutuhan dari
anggota keluarganya.
2) Sejauhmana keluarga mengahargai kebutuhan atau keinginan masing-
masing anggota keluarga
b. Saling memperhatikan dan keakraban dalam keluarga
1) Sejauhmana keluarga memberi perhatian pada anggota keluarga satu
sama lain serta bagaimana mereka saling mendukung.
2) Sejauhmana keluarga mempunyai perasaan akrab dan intim satu sama
lain, serta bentuk kasih sayang yang ditunjukkan keluarga.
c. Keterpisahan dan Keterikatan dalam keluarga
1) Sejauhmana keluarga menanggapi isu-isu tentang perpisahan dan
keterikatakan serta sejauhmana keluarga memelihara keutuhan rumah
tangga sehingga terbina keterikatan dalam keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
Pengkajian fungsi sosialisasi meliputi :
a. Praktik dalam membesarkan anak meliputi : kontrol perilaku sesuai dengan
usia, memberi dan menerima cinta serta otonomi dan ketergantungan dalam
keluarga.
b. Penerima tanggung jawab dalam membesarkan anak
c. Bagaimana anak dihargai dalam keluarga
d. Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola membesarkan anak
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola pengasuhan anak
f. Identifikasi apakah keluarga beresiko tinggimendapat masalah dalam
membesarkan anak.
g. Sejauhmana lingkungan rumah cocok dengan perkembangan anak.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Pengkajian fungsi perawatan kesehatan meliputi :
a. Sejauh mana keluarga mengenal masalah kesehatan pada keluarganya.
b. Keyakinan, nilai-nilai dan perilaku terhadap pelayanan kesehatan
c. Tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat sakit.
d. Tingkat pengetahuan keluarga tentang gejala atau perubahan penting yang
berhubungan ddengan masalah kesehatan yang dihadapi.
e. Sumber-sumber informasi kesehatan yang didapat
f. Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan.
g. Kemampuan keluarga melakukan perawatan terhadap anggota keluarga
yang sakit.
h. Kemampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan
i. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan

K. Koping Keluarga
Pengkajian koping keluarga meliputi :
1. Stressor-stressor jangka panjang dan jangka pendek yang dialami oleh
keluarga, serta lamanya dan kekuatan strssor yang dialami oleh keluarga.
2. Tindakan obyektif dan realistis keluarga terhadap stressor yang dihadapi.
3. Sejauhmana keluarga bereaksi terhadap stressor, strategi koping apa yang
digunakan untuk menghadapi tipe-tipe masalah, serta strategi koping internal
dan eksternal yang digunakan oleh keluarga.
4. Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan oleh keluarga. Identifikasi
bentuk yang digunakan secara ekstensif : kekerasan, perlakukan kejam terhadap
anak, mengkambinghitamkan, ancaman, mengabaikan anak, mitos keluarga
yang merusak, pseudomutualitas, triangling dan otoritarisme.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bila bekerja dengan keluarga atau individu yang bermasalah, teori
perkembangan keluarga membantu para profesional kesehatan keluarga berpikir
tentang siklus kehidupan keluarga yang telah membentuk konteks dimana masalah-
masalah keluarga dan individu terjadi. Sedangkan teori sistem lebih memandang
keluarga sebagai suatu sistem sosial yang hidup. Keluarga merupakan sebuah
kelompok kecil yang terdiri dari individu-individu yang mempunyai hubungan erat
satu sama lain dan saling tergantung, yang diorganisir dalam satu unit tunggal
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu yakni fungsi-fungsi keluarga.
Perspektif struktural fungsional yang diterapkan pada keluarga bersifat
komprehensif dan mengakui pentingnya interaksi antara keluarga dengan
lingkungan eksternal dan internal.
Pendekatan perkembangan dibutuhkan untuk memberikan informasi
tentang perkembangan keluarga dan tugas-tugas siklus kehidupan, menguji
perubahan-perubahan dalam kehidupan keluarga dari waktu ke waktu dan mengkaji
bagaimana sebuah keluarga menangani tugas-tugas perkembangan. Pendekatan
sistem umum yang diterapkan pada keluarga juga diperlukan untuk memandang
proses adaptasi dan komunikasi dalam keluarga. Analisa struktural fungsional
cenderung mengemukakan suatu pandangan terhadap keluarga yang bersifat statis,
sementara itu teori perkembangan dan teori sistem menangani peruabahan dari
waktu ke waktu dengan baik. Ketiga teori ini saling melengkapi dalam format
pengkajian keluarga Friedman untuk membantu perawat keluarga memberikan
asuhan keperawatan yang optimal.

B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan bisa menambah
pengetahuan tentang teori keperawatan dalam keluarga .Diharapkan para pembaca
bisa memberikan kritik dan saran untuk dapat menjadikan kami lebih baik lagi
dalam penulisan penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Harnilawati. 2013. Konsep dan proses keperawatan keluarga. Takalar : Pustaka As Salam.

Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta : Nuha Medika

Friedman, M. M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : riset teori dan praktik Edisi 5.
Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai