Laporan OK OCE
Laporan OK OCE
TEKNIK TEROWONGAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK X
i
2019
ii
LAPORAN SIMULASI SIMULASI PRAKTIKUM
TEKNIK TEROWONGAN
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Mata Kuliah Teknik
Terowongan
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK X
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Diperiksa,
Disetujui,
Dosen Pengampu I Dosen Pengampu II
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
iii
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan simulasi simulasi ini dengan baik.
Tujuan dari penyusunan laporan simulasi ini adalah agar mahasiswa mampu
dalam mendesain terowongan, menentukan penyangga yang sesuai untuk
terowongan yang didesain, serta mengestimasikan ekonomi yang diperlukan
dalam pembuatan terowongan.
Pada kesempatan ini kami juga berterimakasih kepada Ibu Citcy T.
Manullang, S.T dan Bapak Rudi Hartono, S.T.,M.T selaku dosen pengampu pada
mata kuliah teknik terowongan yang telah membimbing serta memberikan kami
ilmu yang diperlukan dalam mendesain sebuah terowongan, kepada orang tua
kami yang telah memberikan doa dan dukungan kapanpun, serta teman-teman
yang turut membantu dalam penyusunan laporan simulasi ini
Pada kesempatan ini juga, kami berharap semoga laporan simulasi yang
telah kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semoga dapat menjadi
patokan bagi praktikum selanjutnya.
Kelompok X
DAFTAR ISI
iv
HALAMAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN TUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I PENDAHULUAN
II TINJAUAN PUSTAKA
3.1 HASIL
3.2 PEMBAHASAN
v
IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :
1. FOTO UDARA
2. PETA REGIONAL
3. LEMBAR ASISTENSI
4. DOKUMENTASI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
1 I. PENDAHULUAN
1.3.1 Manfaat
Manfaat dari penulisan tugas besar ini adalah mampu menerapkan metode
pelaksanaan yang tepat dan efisien pada pembuatan desain terowongan.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan tugas besar ini yaitu, mahasiswa dapat
mampu dalam mendesain terowongan, menentukan penyangga yang sesuai untuk
1
terowongan yang didesain, serta mengestimasikan ekonomi yang diperlukan
dalam pembuatan terowongan.
2
2 II. TINJAUAN PUSTAKA
3
keadaan tanah. Menurut Paulus P. Raharjo (2004) bahwa terowngan transportasi
bawah kota merupakan grup tersendiri diantara terowongan lalu lintas, dapat
berupa terowongan kereta api maupun jalan raya. Dalam tahap konstruksinya,
terowongan memerlukan pengawasan yang lebih, karena adanya sedikit kesalahan
metode adapat mengakibatkan keruntuhan tunnel. Pelaksanaan galian terowongan
dapat dikerjakan dengan bantuan alat-alat berat (exacavator dengan perlengkapan-
perlengkapan clampshel, backhoe, shovel dan juga crawler loader ) sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu relatif cepat dan memperkecil
kemungkinan runtuh.
4
Gambar 2.1 Terowongan Batuan
Terowongan ini melalui lapisan tanah lunak seperti lempung, pasir, atau
batuan lunak. jenis material ini cenderung mengalami keruntuhan saat proses
penggalian berlangsung, sehingga dibutuhkan suatu dinding atau atap yang uat
sebagai pelindung bersamaan dengan proses penggalian. Umumnya digunakan
pelindung ( shield ) untuk melindungi galian tersebut agar tidak runtuh. Teknik
yang umum digunakan pada saat ini adalah shield tunneling, yang menggunakan
Tunnel Boring Machine ( TBM ).
7 berdasarkan fungsinya
2. Terowongan Angkutan
5
3. Terowongan Tambang
Tunnel boring machine atau disebut juga shield machine merupakan alat
utama yang diperlukan dalam pekerjaan penggalian terowongan bor. Proses
penggaliannya dibagi menjadi beberapa tahapan pekerjaan yaitu penggalian,
pemasangan lining, pembuangan lumpur dan pergerakan TBM. Metode ini
didefiniskan sebagai metode untuk membangun terowongan dengan penggalian
dan pemasangan struktur dinding terowongan yang dilaksanakan didalam satu sisi
pelindung yang berfungsi untuk mencegah runtuhnya tanah di sekitar terowongan.
6
ore atau barren rock yang ditinggalkan dalam bentuk pilar. Sistem penyangga
sementara yang direncanakan dapat menahan seluruh massa batuan sampai
penyangga permanen dipasang atau pilar-pilar yang digunakan sebagai penyangga
itu sendiri akan ditambang dan tidak perlu dipasang penyangga permanen.
10 Penyangga Kayu
13 sisa potongan atau patahan dapat digunakan sebagai pasak, material isisan
dan sebaginya.
17 mudah terbakar
7
18 Rock Bolt atau Baut Batuan
24 grouted bolt
25 resin bolt
26 Penyangga Beton
Beton adalah campuran antara semen ,psir dan air yang kadang
ditambahkan CaCl2 atau asam klorida yang berfungsi mempercepat waktu
pengerasan ( curing time ). Adapun keuntugan beton ,yaitu:
8
31 Relatif ekonomi
35 Penyangga Baja
44 Penyangga Khusus
45 Forepoling
9
Forepoling adalah salah satu bentuk penyanggaan dari kayu atau baja atau
kombinasi yang diterapkan untuk pemuka kerja pada penggalian dibatuan lunak.
pemasanggan forepoling dimaksudkan untuk mencegah runtuhnya atap pada saat
penggalian dilakukan.
46 Wiremesh
Wiremesh disebut juga anyaman kawat yang terbuat dari baja. Ada dua
macam wiremesh, yaitu:
49 Hydraulics Props
Hydraulics props adalah tiang penyangga yang terdiri dari dua silinder
yang satu bergerak didalam silinder yang lainnya dengan menggunakan sistem
hidarulik mekanisme penaikkan dan penurunan dari silinder bagian dalam tersebut
dilakukan dengn tenaga manusia dan sutau pompa tangan yang sudah terpasang
pada silinder. Sistem ini banyak digunakan pada tambang batubara.
51 Truss Bolting
10
metode onvensional lainnya. metode ini dikembangkan pada tambang baubara di
Inggris dan merupakan paten dari Birmingham Co.
11