Anda di halaman 1dari 7

“ANEMIA“

1. KONSEP MEDIS

DEFENISI
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan dimana jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada
dibawah normal.

ETIOLOGI
Penyebab umum dari anemia:
o Perdarahan hebat

o Akut (mendadak)

o Kecelakaan

o Pembedahan

o Persalinan

o Pecah pembuluh darah

o Kronik (menahun)

o Perdarahan hidung

o Wasir (hemoroid)

 Berkurangnya pembentukan sel darah merah

o Kekurangan zat besi

o Kekurangan vitamin B12

o Kekurangan asam folat

o Kekurangan vitamin C

o Penyakit kronik
PATOFISIOLOGI

Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan atau kehilangan sel darah

merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum { misalnya, berkurangnya

eritroposis } dapat terjadi akibat berkurangnya nutrisi, pajan toksik, invasi tumor,

atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat

hilang melalui pendarahan atau hemodisis.

MANIFESTASI KLINIK

Adanya beberapa factor yang mempengaruhi berat dan adanya gejala :

1. kecepatan terjadinya anemia

2. durasinya

3. kebutuhan metabolisme

4. adanya kelainan lain atau kecacatan

5. komplikasi tertentu atau keadaan penyerta kondisi yang mengakibatkan

anemia, karena semakin cepat perkembangan anemia, semakin berat

gejalanya. Pada individu yang telah mengalami anemia selama waktu yang

cukup lama, dengan kadar HB antara 9 – 11 mg, hanya mengalami sedikit

gejala atau tidak ada gejala sama sekali selain takikardi ringan saar latihan.

Dispnu latihan biasanya terjadi hanya dibawah7,5g/dl; kelemahan hanya

terjadi dibawah 6 g/dl: dispnu istirahat dibawah 3 g/dl; dan gagal jantung

hanya pada kadar sangat rendah 2 sampai 2,5g/dl.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Jumlah darah lengkap ( JDL ) ; Hemoglobin & hematoksit menurun.

Jumlah eritrosit

Jumlah retikulosit

Tes kerapuhan eritrosit


Jumlah trombosit

Hemoglobin

Folat serum & vit B12

Analisa gaster

Masa perdarahan

Tes schilling

PENGOBATAN

 Pertama, mengobati pendarahan kronis. Ini mungkin pendarahan dalam,

wasir, atau bahkan sering mimisan

 Berikut, memperbaiki kelangkaan zat besi, vitamin B12 atau asam folat, jika

ada.

 Berhenti memakai, atau mengurangi dosis obat penyebab anemia

Transfusi darah

dahulu satu-satunya pengobatan untuk anemia parah. Namun, transfusi darah

dapat menyebabkan infeksi dan menekan sistem kekebalan tubuh. Transfusi

darah tampaknya mengakibatkan kelanjutan penyakit HIV yang lebih cepat

dan meningkatkan risiko kematian pada Odha.

EPO (eritropoietin)

merangsang pembuatan sel darah merah. Pada 1985, ilmuwan berhasil

membuat EPO sintetis (buatan manusia). EPO ini disuntik di bawah kulit,

biasanya sekali seminggu. Namun EPO sangat mahal dan sulit terjangkau di

Indonesia.
Sebuah penelitian besar terhadap Odha menemukan bahwa suntikan EPO

mengurangi risiko kematian. Transfusi darah tampaknya meningkatkan risiko

kematian. Karena risiko dari transfusi darah, sebaiknya kita hindari transfusi

untuk mengobati anemia.

PENCEGAHAN

1. pendidkan kesehatan

 kesehatan lingkungan , misalnya tentang pemakaian jamban,

perbaikan lingkungan kerja, misalnya pemakaian alas kaki sehingga

dapat mencegah penyakit cacing tambang

 penyuluhan gisi untuk mendorong konsumsi makanan yang

membantu absorbsi besi

2. pemberantasan infeksi cacing tambang sebagai sumber pendarahan kronoik

paling sering dijumpai didaerah tropic, pengendalian infeksi cacing tambang

dapat dilakukan dengan pengobatan missal dengan anthelmentik dan

perbaikan sanitasi.

3. suplementasi besi yaitu pemberian besi profilaksis pada segmen penduduk

yang rentan, seperti ibu hamil dan anak balita, memakai pil besi dan volak.

4. fortifikasi bahan makanan dengan besi, yaitu mencampurkan besi pada

bahan makanan. Dinegara barat dilakukan dengan mencampur tepung untuk

roti atau bubuk susu dengan besi .


2. KONSEP KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

A. Aktivitas / istirahat

Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum

Tanda : takikardia / takipnea ; dispnea pada bekerja atau istirahat, lesu,

apatis

B. Sirkulasi

Gejal : riwayat kehilangan darah kronis, mis; menstruasi berat, pendarahan

kronis ; atf

Tanda : tekanan darah meningkat

Pucat pada kulit

C. Integritas Ego

Gejala ; keyakinan agama / budaya mempengaruhi pilihan pengobatan,

misalnya; penolakan transfuse darah.

Tanda ; depresi

D. Eliminasi

Gejala ; gagal ginjal

Diare atau konstipasi

Haluan ureal

Hematemesis, veses darah segar, melena

Tanda ; distersi abdomen

E. Makanan / cairan

Gejal ; mual / muntah, dyspepsia anoreksia

Penurunan intake makanan


Adanya penurunan BB

Tanda ; lidah tampak merah

Membran mukosa kering, pucat

Turgor kulit buruk,kering tampak kusut/hilang elestisitas

F. Penyuluhan pembelajaran

Gejala ; penggunaan alcohol kronis

Adanya berulangnya episode pendarahan aktif

Riwayat penyakit hati, ginjal

Riwayat adanya masalah dengan penyembuhan luka atau pendarahan

infeksi kronis (RA) penyakit granulomatus kronis atau kanker

( sekunder anemia )

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai O2

dalam darah

2. intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan suplai O2 dalam darah

3. perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

ketidakmampuan mencerna makanan

4. resiko integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi neurologis

5. resiko infeksi berhubungan dengan penurunan jumlah HB

6. Konstipasi berhubungan dengan ≠ mencerna makanan

7. kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.


DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer C. Suszanne, Brenda G Bare, 2001, Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2,


EGC Jakarta.

Doenges Dkk, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan , d 3 EGC Jakarta

Anda mungkin juga menyukai