Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELLITUS

DISUSUN OLEH :
NAZRI
17031003

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKes HANG TUAH PEKANBARU
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat
dan Rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
berbagai pihak yang selama ini telah membantu penulis dalam penulisan makalah
ini. Terutama kepada teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah
ini baik dari aspek materi maupun non materi. Oleh karena itu, berbagai saran
dan kritik yang konstruktif dari semua pihak tetap penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah berikutnya.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama
bagi penulis sendiri.

Pekanbaru, November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar. ..................................................................................................... 2
Daftar Isi................................................................................................................ 3
Bab I Pendahuluan. .............................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang, ............................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah. ......................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 5
Bab II Pembahasan ............................................................................................... 6
2.1 Pengertian Diabetes Mellitus .......................................................................... 6
2.2 Geajala Diabetes Mellitus ............................................................................... 7
2.3 Tipe Diabetes Mellitus .............................................................................. 9
2.4 Kandungan Buah Pare Sebagai Obat Diabets Mellitus .................................. 10
Bab III Satuan Acara Penyuluhan ........................................................................ 13
Bab IV Penutup .................................................................................................... 19

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Prevalensi penyakit degeneratif meningkat seiring dengan peningkatan
kemakmuran masyarakat. Kencing manis atau penyakit gula, sudah dikenal
sejak 2000 tahun yang lalu. Dua ahli kesehatan Yunani Celcus dan Areteus,
memberikan nama atau sebutan diabetes pada orang yang menderita banyak
minum dan banyak kencing, dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah
Diabetes mellitus (bahasa latin: diabetes = penerusan; mellitus = manis).
Diabetes melitus kini menjadi ancaman yang serius bagi manusia dan
telah menjadi penyebab kematian urutan ke-7 di dunia. Di Indonesia sendiri
penyandang diabetes melitus diperkirakan mengalami peningkatan dari 8,4
juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030
mendatang. Dan angka tersebut menenpatkan Indonesia di peringkat ke-4
jumlah penyandang diabetes melitus terbanyak di dunia setelah Amerika
Serikat, India, dan Cina. Ironisnya, 50% dari angka tersebut tidak tahu kalau
mereka mengidap diabetes melitus. Dan dari 50% yang tahu, hanya 30% yang
rutin mengadakan pemeriksaan ke dokter.
Diabetes melitus merupakan penyakit tertua pada manusia, berasal dari
bahasa Yunani, diabetes berarti pancuran dan melitus yang berarti madu atau
gula. Kurang lebih istilah diabetes melitus menggambarkan gejala diabetes
yang tidak terkontrol, yakni banyak keluar air seni yang manis karena
mengandung gula. Oleh karena demikian, dalam istilah lain penyakit ini
disebut juga “kencing manis”.
Kajian literatur memperlihatkan bahwa beberapa tanaman yang dapat
digunakan sebagai obat diabetes melitus antara lain daun, kulit batang, buah,
dan akar tanaman mahkota dewa, mengkudu, serta pare. Penelusuran pustaka
melaporkan bahwa tanaman pare dipercaya dapat menyembuhkan penyakit

4
diabetes melitus, dimana tanaman ini dilaporkan memiliki kandungan
metabolit sekunder berupa saponin, flavonoid, polifenol, dan beta karoten.
Senyawa-senyawa ini diduga dapat merangsang perbaikan sel-sel beta
sehingga dapat meningkatkan proses produksi insulin.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Diabetes Melitus?


2. Bagaimana gejala Diabetes Melitus?
3. Berapa macam penyakit diabetes mellitus?
4. Apa kandungan pada buah pare sebagai obat Diabetes Melitus?

1.3Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Diabetes Melitus.
2. Untuk mengetahui gejala Diabetes Melitus.
3. Untuk mengetahui kandungan pada buah pare sebagai obat Diabetes
Melitus.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diabetes Melitus


Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar
glukosa darah di atas nilai normal. Penyakit ini disebabkan gangguan
metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin baik secara absolut maupun
relatif. Ada 2 tipe diabetes melitus yaitu diabetes tipe I/diabetes juvenile yaitu
diabetes yang umumnya didapat sejak masa kanak-kanak dan diabetes tipe II
yaitu diabetes yang didapat setelah dewasa. Gejala diabetes antara lain: rasa
haus yang berlebihan (polidipsi), sering kencing (poliuri) terutama malam hari,
sering merasa lapar (poliphagi), berat badan yang turun dengan cepat, keluhan
lemah, kesemutan pada tangan dan kaki, gatal-gatal, penglihatan jadi kabur,
impotensi, luka sulit sembuh, keputihan, penyakit kulit akibat jamur di bawah
lipatan kulit, dan pada ibu-ibu sering melahirkan bayi besar dengan berat
badan >4 kg. Didefinisikan sebagai DM jika pernah didiagnosis menderita
kencing manis oleh dokter atau belum pernah didiagnosis menderita kencing
manis oleh dokter tetapi dalam 1 bulan terakhir mengalami gejala: sering lapar
dan sering haus dan sering buang air kecil & jumlah banyak dan berat badan
turun.
Secara definisi medis, definisi diabetes meluas kepada suatu kumpulan
aspek gejala yang timbul kepada seseorang disebabkan oleh karena adanya
peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik yang sifatnya
absolut maupun relatif.
Insulin adalah hormon yang diproduksi sel beta di pankreas, sebuah
kelenjar yang terletak di belakang lambung yang berfungsi mengatur
metabolisme glukosa menjadi energi, serta mengubah kelebihan glukosa
menjadi glikogen yang disimpan di dalam hati dan otot. Tipe DM ada dua
yakni yang timbul akibat kekurangan insulin disebut dengan DM tipe 1 atau

6
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan DM karena insulin tidak
berfungsi dengan baik disebut dengan DM tipe 2 atau Non-Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM).
Diabetes muncul karena tidak tercukupi hormon insulin dlm tubuh.
Hormon itu berperan menjaga keseimbangan kadar glukosa dlm darah,
yaitu sekitar 60-20 mg/dl pada waktu puasa dan di bawah 140 mg/dl sesudah
makan pada orang normal. Ia dihasilkan olah kelenjar pankreas yg terletak di
lekukan usus 12 jari. Jika terjadi gangguan pd kerja insulin, karena
jumlahnya tidak mencukupi atau kualitas tidak memadai, kadar glukosa
darah cenderung naik. Gula yang meliputi polisakarida, oligosakarida,
disakarida dan monosakarida merupakan sumber tenaga yang menunjang
keseluruhan aktivitas manusia. Seluruh gula ini akan diproses menjadi
tenaga oleh hormon insulin tersebut. Penderita diabetes mellitus biasanya
akan mengalami lesu, kurang tenaga, selalu merasa haus, sering buang air
kecil, karena glukosa tidak diubah menjadi energi, hal ini mengakibatkan
glukosa dalam darah menjadi meningkat yang merupakan tanda awal gejala
penyakit diabetes melitus.

2.2 Gejala Diabetes Melitus


Penyakit Diabetes merupakan penyakit yang cukup sulit untuk mengenali
gejalanya. Gejala awal Diabetes yang biasanya terjadi tidak terlihat. Hal ini
membuat para penderita tidak banyak melakukan perawatan medis sehingga
banyak penderita diabetes yang terlambat diobati.
Penting bagi semua orang untuk tahu gejala awal diabetes, baik untuk
yang berisiko maupun yang dalam keadaan sehat saja. Usia muda maupun tua
dapat mengalami penyakit ini. Apalagi dengan banyaknya terlihat penderita
Penyakit Diabetes dalam umur yang masih muda. Dibawah ini adalah 10
gejala diabetes yang harus diperhatikan.
1. Berat Badan Turun Tanpa Sebab
Berat badan yang turun tanpa alasan tidak dengan pengaturan pola makan,
baru sembuh dari sakit atau melakukan kegiatan yang banyak dapat

7
menjadi gejala diabetes tipe 1. Ketika seseorang sudah terkena diabetes,
tubuh tidak akan memakai glukosa dengan baik, dan lemak akan berubah
menjadi energi. Hal itulah yang membuat seseorang kehilangan berat
badan.
2. Buang Air Kecil Lebih Sering
Diabetes dapat membuat penderitanya sering buang air kecil dan tidak
teratur. Hal ini disebut juga sebagai poliuria.
3. Sering Haus
Anda akan merasa haus walau tidak banyak melakukan kegiatan yang
berat. Ini terjadi karena tubuh kehilangan kandungan air akibat poliuria
tadi.
4. Penglihatan Semakin Lemah
Tingkat penglihatan Anda akan mulai tidak jelas. Hal ini karena adanya
tingkatan pada glukosa semakin bertambah. Glukosa tersebut akan banyak
di sekitar lensa mata, dan membuat mata Anda sering tidak fokus.
5. Perubahan Warna Kulit
Bintik-bintik hitam akan terlihat dalam kulit anda. Biasanya akan terlihat
di bagian leher dan menjadi salah satu gejala awal diabetes. Tubuh
menghasilkan insulin dan meningkatkan banyak pigmen, sehingga
beberapa bagian kulit menjadi lebih gelap.
6. Mudah Lelah
Anda lebih gampang kelelahan walau tanpa banyak aktifitas. Waspadai
gejala ini karena ini merupakan gejala diabetes.
7. Sering Merasa Lapar
Kadar insulin dapat menambah lapar walau sudah makan lebih banyak
dari biasanya. Dorongan rasa lapar ini akan semakin menambah nafsu
makan dan dinamakan dengan polifagia.
8. Butuh Waktu Lama Luka untuk Sembuh
Jika anda mempunyai luka yang sulit sembuh kemungkinan anda adalah
penderita Diabetes dan gejala yang harus diwaspadai.
9. Sering Mengalami Infeksi Vagina dan Saluran Kemih

8
Seringnya mengalami peningkatan glukosa yang berlebihan, dan anda
lebih sering mengalami infeksi khususnya pada vagina dan saluran
kandung kemih, bisa jadi ini adalah gejala diabetes.
10. Kaki Mati Rasa Saat Ditusuk Jarum
Indikasi lain diabetes seperti adanya penurunan fungsi saraf yang
membuat anda tidak sakit saat tertusuk jarum atau sering kesemutan.
Waspada gejala ini, karena mungkin anda menderita penyakit Diabetes.

2.3 Tipe Penyakit Diabetes Mellitus


Terdapat tiga macam tipe diabetes mellitus, yaitu:

1. Diabetes Mellitus Tipe I

Diabetes mellitus tipe I adalah penyakit hiperglikemia akibat


ketiadaan absolute insulin. Penyakit ini disebut diabetes mellitus dependen
insulin (DMDI). Pengidap penyakit ini harus mendapatkan insulin pengganti.
Diabetes tipe I biasanya dijumpai pada orang yang tidak gemuk berusia
kurang dari 30 tahun, dengan perbandingan laki-laki sedikit lebih banyak
daripada wanita. Karena insidens diabetes tipe I memuncak pada usia remaja
dini, maka dahulu bentuk ini disebu sebagai diabetes juvenile. Namun,
diabetes tipe I dapat timbul pada segala usia.

2. Diabetes Mellitus Tipe II

Diabetes mellitus tipe II adalah penyakit hiperglikemia akibat


insensitivitas sel terhadap insulin. Kadar insulin mungkin sedikit menurun
atau berada dalam rentang normal. Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel
beta pancreas, maka diabetes mellitus tipe II dianggap sebagai noninsulin
dependent diabetes mellitus (NIDDM). Diabetes mellitus tipe II biasanya
timbul pada orang yang berusia lebih dari 30 tahun, dan dahulu disebut
sebagai diabetes awitan dewasa. Pasien wanita lebih banyak daripada pria.

3. Diabetes Gestasional

9
Diabetes gestasiional terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak
mengidap diabetes. Sekitar 50% wanita pengidap kelainan ini akan kembali
ke status nondiabetes setelah kehamilan berakhir. Namun, risiko mengalami
diabetes tipe II pada waktu mendatang lebih besar daripada normal.

2.4 Kandungan pada Buah Pare sebagai Obat Diabetes Melitus


Penderita Diabetes Melitus memiliki resiko untuk menderita komplikasi
yang spesifik akibat perjalanan penyakit ini. Untuk mencegah dan
mengatasi diabetes telah dikembangkan, termasuk pula penggunaan berbagai
macam obat-obatan tradisional yang berkasiat menurunkan gula darah. Salah
satunya adalah tumbuhan pare (momordica charantia), bagian tumbuhan ini
yang digunakan adalah daging buah yang diyakini dapat menurunkan kadar
gula darah.
Selama belum ada insulin, gula dalam darah tidak dapat masuk ke dalam
sel-sel jaringan tubuh lainnya seperti otot dan jaringan lemak. Dapat dikatakan
bahwa insulin merupakan kunci yang membuka pintu sel jaringan,
memasukkan gula ke dalam sel, dan menutup kembali. Di dalam sel, gula
dibakar menjadi energi yang berguna untuk beraktivitas. Pare berkhasiat
sebagai antidiabetes. Buah pare yang belum masak mengandung saponin,
flavonoid, dan polifenol (antioxidant kuat), serta glikosida cucurbitacin,
momordicin, dan charantin.
Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada
penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan obat tradisional memiliki efek
samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern. Beberapa bahan
nabati yang digunakan sebagai tanaman obat yaitu buah pare, buah naga, daun
sirih, dll. Pare (M. charantia) merupakan salah satu jenis bahan nabati yang
potensial untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi

10
sebagai tanaman pangan dan bahan obat tradisional. Salah satu jenis tanaman
yang banyak digunakan sebagai obat tradisional adalah pare (M. charantia).
Tanaman ini sudah dibudidayakan diberbagai daerah di wilayah nusantara.
Pare tergolong tanaman semak semusim, yang hidupnya menjalar atau
merambat, dan permukaan kulit buah yang berbintil-bintil besar. Buah pare
berbentuk bulat telur memanjang, warna hijau, kuning ampai jingga, dan
rasanya pahit. Khasiat yang terkandung di dalam buah pare dilaporkan untuk
menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes mellitus), malaria, sariawan,
batuk, cacingan, disentri, bisul, dan bronchitis.
Kandungan dalam buah pare yang berguna dalam penurunan gula darah
adalah charantin, dan polypeptide-P insulin (polipeptida yang mirip insulin)
yang memiliki komponen yang menyerupai sulfonylurea (obat antidiabetes
paling tua dan banyak dipakai). Manfaat dari charantin ini adalah
menstimulasi sel beta kelenjar pancreas tubuh memproduksi insulin lebih
banyak, selain meningkatkan deposit cadangan gula glycogen di hati. Efek
pare dalam menurunkan gula darah pada tikus diperkirakan juga serupa
dengan mekanisme insulin, sedangkan polypeptide-P insulin menurunkan
kadar glukosa darah secara langsung.
Tanaman pare diduga mengandung senyawa bioaktif yang bersifat
hipoglikemik yaitu charantin. Senyawa ini tergolong fitosterol atau glikosida
kompleks. Diduga ekstrak buah pare dapat meningkatkan laju metabolisme sel
melalui peningkatan dan penggunaan glukosa oleh sel target yang efeknya
bersifat antidiabetik. Selain charantin, buah pare juga mengandung
hydroxytriptamine, vitamin A, B, dan C. Sedangkan bijinya mengandung
momordisin.
Mekanisme kerja buah pare dalam menurunkan glukosa darah pada hewan
percobaan dengan cara mencegah penyerapan glukosa pada usus. Selain itu
diduga pare memiliki komponen yang menyerupai sulfonylurea (obat anti
diabetes paling tua dan banyak dipakai).
Rasa pahit pada daun dan buah disebabkan oleh sejenis glikosida yang
disebut momordicin atau charantin. Buah pare mempunyai kegunaan yang

11
luas, di antaranya untuk mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, wasir,
kerusakan hati, diare, sakit kuning, menambah produksi air ibu, sariawan,
batuk, dan obat luka sehingga membuat pare digolongkan ke dalam obat-
obatan tradisional.
Selain sebagai sayuran, sebagian masyarakat memanfaatkan pare untuk
pengobatan berbagai jenis penyakit. Di Amerika, jus dari buah pare segar
banyak dimanfaatkan untuk terapi penderita human immunodeficiency virus
(HIV).
Buah pare yang dianggap baik sebagai sayuran maupun buah secara
tradisional telah digunakan sebagai herbal anti-diabetes dan jus buahnya atau
buah mentahnya secara ilmiah telah terbukti dapat menurunkan kadar glukosa
darah pada uji dengan hewan percobaan maupun uji klinis pada manusia.
Misalnya, uji ekstrak air, methanol, dan kloroform buah mentah pare pada
tikus percobaan dengan dosis 20 mg/kg berat badan dapat menurunkan kadar
glukosa darah puasa sebesar 48%, sebanding dengan obat antidiabetika oral
sintetik glibenklamida. Uji toksisitas yang dilakukan juga membuktikan bahwa
ekstrak buah pare tersebut aman untuk dikonsumsi.
Karena rasanya pahit maka sediaan pare dapat juga berbentuk tablet atau
kapsul. Dosis untuk kapsul yang berisi bubuk kering berkisar antara 3-15
gr/hari atau bila dalam bentuk ekstrak kering setara dengan 100-200 mg, 3 kali
sehari.
Uji klinis yang dilakukan terhadap lebih dari 500 pasien diabetes
menunjukkan bahwa sediaan yang mengandung 12 mg hingga 70 mg
polipeptida-K tersebut cukup efektif dalam mengaktifkan insulin yang sudah
nonaktif dan dapat meremajakan pankreas tergantung dari kekronisan kondisi
patologi dari masing-masing individu pasien.

12
BAB

III

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

DIABETES MELLITUS

Topik : Diabetes Melitus

Pokok Bahasan : terapi ekstrak buah pare menurunkan gula darah pada pasien
DM

Sasaran : Mahasiswa/I angakatan 2017 kelas A

Tempat : Lokal 3D STIKes HANG TUAH PEKANBARU

Hari/tanggal : Rabu, 27 November 2019

Waktu : 10.00-10.40 WIB.

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentangdiabetes melitus, diharapkan


masyarakat mampu memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan
dalam kehidupan sehari-hari.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini diharapkan peserta didik mampu:

1. Memahami pengertian Diabetes Melitus.

2. Memahami gejala Diabetes Mellitus

3. Mengetahui jenis Diabetes Mellitus.

13
4. Mengetahui kandungan pada buah pare sebagai obat Diabetes Mellitus.

III. Materi Penyuluhan


1. Pengertian Diabetes melitus.
2. Gejala Diabetes Mellitus.
3. tipe dari Diabetes Mellitus.
4. kandungan pada buah pare sebagai obat Diabetes Mellitus.
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi tanya jawab

V. Media
1. Power point

VI. Evaluasi
1. Masyarakat dapat menjelaskan Pengertian Diabetes melitus .
2. Masyarakat dapat menyebutkan gejala Diabetes Mellitus.
3. Masyarakat dapat menyebutkan jenis dari Diabetes Mellitus..
4. Masyarakat dapat mengerti kandungan pada buah pare sebagai obat
Diabetes Mellitus.

VIII. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Masyarakat

14
1 5 menit Pembukaan:
- Mengucapkan salam Menjawab salam
-. Memperkenalkan diri Mendengarkan
- Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan Mendengarkan
kesehatan
- Menanyakan kesiapan Warga Menjawab
2 20 Pelaksanaan:
menit Penyampaian materi
- Pengertian Diabetes Mellitus. Mendengarkan
- gejala Diabetes Mellitus.
- tipe dari Diabetes Mellitus.
-kandungan buah pare untuk obat pada
Diabetes Mellitus.
- Memberikan kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang disampaikan

Bertanya
3 5 menit Evaluasi:
-Menanyakan kembali hal-hal yang sudah Menjawab
dijelaskan mengenai Diabetes Mellitus
-
4 5 menit Penutup:
- Menutup pertemuan dengan Mendengarkan
menyimpulkan materi yang telah dibahas
- Memberikan salam penutup
- Pemeriksaan GDS Menjawab salam

MATERI

PENYULUHAN KESEHATAN DIABETES MELLITUS

15
A. Definisi
Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan
suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya
peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal.
B. Gejala diabetes
Gejala awal Diabetes yang biasanya terjadi tidak terlihat. Dibawah ini
adalah 10 gejala diabetes yang harus diperhatikan.
a. Berat Badan Turun Tanpa Sebab
b. Buang Air Kecil Lebih Sering
c. Sering Haus
d. Penglihatan Semakin Lemah
e. Perubahan Warna Kulit
f. Mudah Lelah
g. Sering Merasa Lapar
h. Butuh Waktu Lama Luka untuk Sembuh
i. Sering Mengalami Infeksi Vagina dan Saluran Kemih
j. Kaki Mati Rasa Saat Ditusuk Jarum
C. Tipe DM
Terdapat tiga macam tipe diabetes mellitus, yaitu:

4. Diabetes Mellitus Tipe I

Diabetes mellitus tipe I adalah penyakit hiperglikemia akibat


ketiadaan absolute insulin. Penyakit ini disebut diabetes mellitus dependen
insulin (DMDI). Pengidap penyakit ini harus mendapatkan insulin pengganti.
Diabetes tipe I biasanya dijumpai pada orang yang tidak gemuk berusia
kurang dari 30 tahun, dengan perbandingan laki-laki sedikit lebih banyak
daripada wanita. Karena insidens diabetes tipe I memuncak pada usia remaja
dini, maka dahulu bentuk ini disebu sebagai diabetes juvenile. Namun,
diabetes tipe I dapat timbul pada segala usia.

5. Diabetes Mellitus Tipe II

16
Diabetes mellitus tipe II adalah penyakit hiperglikemia akibat
insensitivitas sel terhadap insulin. Kadar insulin mungkin sedikit menurun
atau berada dalam rentang normal. Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel
beta pancreas, maka diabetes mellitus tipe II dianggap sebagai noninsulin
dependent diabetes mellitus (NIDDM). Diabetes mellitus tipe II biasanya
timbul pada orang yang berusia lebih dari 30 tahun, dan dahulu disebut
sebagai diabetes awitan dewasa. Pasien wanita lebih banyak daripada pria.

6. Diabetes Gestasional

Diabetes gestasiional terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak


mengidap diabetes. Sekitar 50% wanita pengidap kelainan ini akan kembali
ke status nondiabetes setelah kehamilan berakhir. Namun, risiko mengalami
diabetes tipe II pada waktu mendatang lebih besar daripada normal.

D. Kandungan pada Buah Pare sebagai Obat Diabetes Melitus


Untuk mencegah dan mengatasi diabetes telah dikembangkan, termasuk
pula penggunaan berbagai macam obat-obatan tradisional yang berkasiat
menurunkan gula darah. Salah satunya adalah tumbuhan pare (momordica
charantia), bagian tumbuhan ini yang digunakan adalah daging buah yang
diyakini dapat menurunkan kadar gula darah.
Pare berkhasiat sebagai antidiabetes. Buah pare yang belum masak
mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (antioxidant kuat), serta
glikosida cucurbitacin, momordicin, dan charantin.
Kandungan dalam buah pare yang berguna dalam penurunan gula darah
adalah charantin, dan polypeptide-P insulin (polipeptida yang mirip insulin)
yang memiliki komponen yang menyerupai sulfonylurea (obat antidiabetes
paling tua dan banyak dipakai). Manfaat dari charantin ini adalah
menstimulasi sel beta kelenjar pancreas tubuh memproduksi insulin lebih
banyak, selain meningkatkan deposit cadangan gula glycogen di hati. Efek
pare dalam menurunkan gula darah pada tikus diperkirakan juga serupa

17
dengan mekanisme insulin, sedangkan polypeptide-P insulin menurunkan
kadar glukosa darah secara langsung.

18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan.
1. Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan
kadar glukosa darah di atas nilai normal. Penyakit ini disebabkan
gangguan metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin baik secara
absolut maupun relatif.
2. Penyakit Diabetes merupakan penyakit yang cukup sulit untuk mengenali
gejalanya. Gejala awal Diabetes yang biasanya terjadi tidak terlihat.
Dibawah ini adalah 10 gejala diabetes yang harus diperhatikan.
k. Berat Badan Turun Tanpa Sebab
l. Buang Air Kecil Lebih Sering
m. Sering Haus
n. Penglihatan Semakin Lemah
o. Perubahan Warna Kulit
p. Mudah Lelah
q. Sering Merasa Lapar
r. Butuh Waktu Lama Luka untuk Sembuh
s. Sering Mengalami Infeksi Vagina dan Saluran Kemih
t. Kaki Mati Rasa Saat Ditusuk Jarum
3. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada
penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan obat tradisional memiliki
efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern. Beberapa
bahan nabati yang digunakan sebagai tanaman obat yaitu buah pare, buah
naga, daun sirih, dll. Pare (M. charantia) merupakan salah satu jenis bahan
nabati yang potensial untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi
yang tinggi sebagai tanaman pangan dan bahan obat tradisional.
Tanaman pare diduga mengandung senyawa bioaktif yang bersifat
hipoglikemik yaitu charantin. Senyawa ini tergolong fitosterol atau
glikosida kompleks. Diduga ekstrak buah pare dapat meningkatkan laju

19
metabolisme sel melalui peningkatan dan penggunaan glukosa oleh sel
target yang efeknya bersifat antidiabetik. Selain charantin, buah pare juga
mengandung hydroxytriptamine, vitamin A, B, dan C. Sedangkan bijinya
mengandung momordisin.
Uji klinis yang dilakukan terhadap lebih dari 500 pasien diabetes
menunjukkan bahwa sediaan yang mengandung 12 mg hingga 70 mg
polipeptida-K tersebut cukup efektif dalam mengaktifkan insulin yang
sudah nonaktif dan dapat meremajakan pankreas tergantung dari
kekronisan kondisi patologi dari masing-masing individu pasien.

20
DAFTAR PUSTAKA

Brunner &Suddart, 2001. Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah, Edisi 8


Volume 2 .EGC: Jakarta.
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
2013. Riset kesehatan dasar. Jakarta.

Christian. 2007. Khasiat Antioksidan Ekstrak Pare: Kajian In Vivo Pada Tikus
Hiperglikemia. Program Studi Biokimia Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.

Mulyanti, Sri, dkk. 2010. Isolasi Dan Karakterisasi Senyawa Metabolit


Sekunder Dari Fraksi Aktif Antidiabetes Daging Buah Paria (Momordica
Charantia Linn). Jurnal Sains dan Teknologi Kimia Vol.1 No. 2. Oktober
2010 Hal. 191-199.

Pratama, Fahri Trisnaryan. 2011. Pengaruh Decocta Buah Pare (Momordica


Charantia L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar
Yang Diberi Beban Glukosa. Karya Tulis Ilmiah. Program Pendidikan
Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Yuda, I Ketut Angga, dkk. 2013. Identifikasi Golongan Senyawa Kimia Estrak
Etanol Buah Pare (Momordicacharantia) dan Pengaruhnya Terhadap
Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus
novergicus) yang Diinduksi Aloksan. Buletin Veteriner Udayana. Vol. 5
No. 2 Agustus 2013.

21

Anda mungkin juga menyukai