DIABETES MELLITUS
DISUSUN OLEH :
NAZRI
17031003
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat
dan Rahmat-Nya jualah sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
berbagai pihak yang selama ini telah membantu penulis dalam penulisan makalah
ini. Terutama kepada teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah
ini baik dari aspek materi maupun non materi. Oleh karena itu, berbagai saran
dan kritik yang konstruktif dari semua pihak tetap penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah berikutnya.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama
bagi penulis sendiri.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar. ..................................................................................................... 2
Daftar Isi................................................................................................................ 3
Bab I Pendahuluan. .............................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang, ............................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah. ......................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 5
Bab II Pembahasan ............................................................................................... 6
2.1 Pengertian Diabetes Mellitus .......................................................................... 6
2.2 Geajala Diabetes Mellitus ............................................................................... 7
2.3 Tipe Diabetes Mellitus .............................................................................. 9
2.4 Kandungan Buah Pare Sebagai Obat Diabets Mellitus .................................. 10
Bab III Satuan Acara Penyuluhan ........................................................................ 13
Bab IV Penutup .................................................................................................... 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
diabetes melitus, dimana tanaman ini dilaporkan memiliki kandungan
metabolit sekunder berupa saponin, flavonoid, polifenol, dan beta karoten.
Senyawa-senyawa ini diduga dapat merangsang perbaikan sel-sel beta
sehingga dapat meningkatkan proses produksi insulin.
1.3Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Diabetes Melitus.
2. Untuk mengetahui gejala Diabetes Melitus.
3. Untuk mengetahui kandungan pada buah pare sebagai obat Diabetes
Melitus.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan DM karena insulin tidak
berfungsi dengan baik disebut dengan DM tipe 2 atau Non-Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM).
Diabetes muncul karena tidak tercukupi hormon insulin dlm tubuh.
Hormon itu berperan menjaga keseimbangan kadar glukosa dlm darah,
yaitu sekitar 60-20 mg/dl pada waktu puasa dan di bawah 140 mg/dl sesudah
makan pada orang normal. Ia dihasilkan olah kelenjar pankreas yg terletak di
lekukan usus 12 jari. Jika terjadi gangguan pd kerja insulin, karena
jumlahnya tidak mencukupi atau kualitas tidak memadai, kadar glukosa
darah cenderung naik. Gula yang meliputi polisakarida, oligosakarida,
disakarida dan monosakarida merupakan sumber tenaga yang menunjang
keseluruhan aktivitas manusia. Seluruh gula ini akan diproses menjadi
tenaga oleh hormon insulin tersebut. Penderita diabetes mellitus biasanya
akan mengalami lesu, kurang tenaga, selalu merasa haus, sering buang air
kecil, karena glukosa tidak diubah menjadi energi, hal ini mengakibatkan
glukosa dalam darah menjadi meningkat yang merupakan tanda awal gejala
penyakit diabetes melitus.
7
menjadi gejala diabetes tipe 1. Ketika seseorang sudah terkena diabetes,
tubuh tidak akan memakai glukosa dengan baik, dan lemak akan berubah
menjadi energi. Hal itulah yang membuat seseorang kehilangan berat
badan.
2. Buang Air Kecil Lebih Sering
Diabetes dapat membuat penderitanya sering buang air kecil dan tidak
teratur. Hal ini disebut juga sebagai poliuria.
3. Sering Haus
Anda akan merasa haus walau tidak banyak melakukan kegiatan yang
berat. Ini terjadi karena tubuh kehilangan kandungan air akibat poliuria
tadi.
4. Penglihatan Semakin Lemah
Tingkat penglihatan Anda akan mulai tidak jelas. Hal ini karena adanya
tingkatan pada glukosa semakin bertambah. Glukosa tersebut akan banyak
di sekitar lensa mata, dan membuat mata Anda sering tidak fokus.
5. Perubahan Warna Kulit
Bintik-bintik hitam akan terlihat dalam kulit anda. Biasanya akan terlihat
di bagian leher dan menjadi salah satu gejala awal diabetes. Tubuh
menghasilkan insulin dan meningkatkan banyak pigmen, sehingga
beberapa bagian kulit menjadi lebih gelap.
6. Mudah Lelah
Anda lebih gampang kelelahan walau tanpa banyak aktifitas. Waspadai
gejala ini karena ini merupakan gejala diabetes.
7. Sering Merasa Lapar
Kadar insulin dapat menambah lapar walau sudah makan lebih banyak
dari biasanya. Dorongan rasa lapar ini akan semakin menambah nafsu
makan dan dinamakan dengan polifagia.
8. Butuh Waktu Lama Luka untuk Sembuh
Jika anda mempunyai luka yang sulit sembuh kemungkinan anda adalah
penderita Diabetes dan gejala yang harus diwaspadai.
9. Sering Mengalami Infeksi Vagina dan Saluran Kemih
8
Seringnya mengalami peningkatan glukosa yang berlebihan, dan anda
lebih sering mengalami infeksi khususnya pada vagina dan saluran
kandung kemih, bisa jadi ini adalah gejala diabetes.
10. Kaki Mati Rasa Saat Ditusuk Jarum
Indikasi lain diabetes seperti adanya penurunan fungsi saraf yang
membuat anda tidak sakit saat tertusuk jarum atau sering kesemutan.
Waspada gejala ini, karena mungkin anda menderita penyakit Diabetes.
3. Diabetes Gestasional
9
Diabetes gestasiional terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak
mengidap diabetes. Sekitar 50% wanita pengidap kelainan ini akan kembali
ke status nondiabetes setelah kehamilan berakhir. Namun, risiko mengalami
diabetes tipe II pada waktu mendatang lebih besar daripada normal.
10
sebagai tanaman pangan dan bahan obat tradisional. Salah satu jenis tanaman
yang banyak digunakan sebagai obat tradisional adalah pare (M. charantia).
Tanaman ini sudah dibudidayakan diberbagai daerah di wilayah nusantara.
Pare tergolong tanaman semak semusim, yang hidupnya menjalar atau
merambat, dan permukaan kulit buah yang berbintil-bintil besar. Buah pare
berbentuk bulat telur memanjang, warna hijau, kuning ampai jingga, dan
rasanya pahit. Khasiat yang terkandung di dalam buah pare dilaporkan untuk
menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes mellitus), malaria, sariawan,
batuk, cacingan, disentri, bisul, dan bronchitis.
Kandungan dalam buah pare yang berguna dalam penurunan gula darah
adalah charantin, dan polypeptide-P insulin (polipeptida yang mirip insulin)
yang memiliki komponen yang menyerupai sulfonylurea (obat antidiabetes
paling tua dan banyak dipakai). Manfaat dari charantin ini adalah
menstimulasi sel beta kelenjar pancreas tubuh memproduksi insulin lebih
banyak, selain meningkatkan deposit cadangan gula glycogen di hati. Efek
pare dalam menurunkan gula darah pada tikus diperkirakan juga serupa
dengan mekanisme insulin, sedangkan polypeptide-P insulin menurunkan
kadar glukosa darah secara langsung.
Tanaman pare diduga mengandung senyawa bioaktif yang bersifat
hipoglikemik yaitu charantin. Senyawa ini tergolong fitosterol atau glikosida
kompleks. Diduga ekstrak buah pare dapat meningkatkan laju metabolisme sel
melalui peningkatan dan penggunaan glukosa oleh sel target yang efeknya
bersifat antidiabetik. Selain charantin, buah pare juga mengandung
hydroxytriptamine, vitamin A, B, dan C. Sedangkan bijinya mengandung
momordisin.
Mekanisme kerja buah pare dalam menurunkan glukosa darah pada hewan
percobaan dengan cara mencegah penyerapan glukosa pada usus. Selain itu
diduga pare memiliki komponen yang menyerupai sulfonylurea (obat anti
diabetes paling tua dan banyak dipakai).
Rasa pahit pada daun dan buah disebabkan oleh sejenis glikosida yang
disebut momordicin atau charantin. Buah pare mempunyai kegunaan yang
11
luas, di antaranya untuk mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, wasir,
kerusakan hati, diare, sakit kuning, menambah produksi air ibu, sariawan,
batuk, dan obat luka sehingga membuat pare digolongkan ke dalam obat-
obatan tradisional.
Selain sebagai sayuran, sebagian masyarakat memanfaatkan pare untuk
pengobatan berbagai jenis penyakit. Di Amerika, jus dari buah pare segar
banyak dimanfaatkan untuk terapi penderita human immunodeficiency virus
(HIV).
Buah pare yang dianggap baik sebagai sayuran maupun buah secara
tradisional telah digunakan sebagai herbal anti-diabetes dan jus buahnya atau
buah mentahnya secara ilmiah telah terbukti dapat menurunkan kadar glukosa
darah pada uji dengan hewan percobaan maupun uji klinis pada manusia.
Misalnya, uji ekstrak air, methanol, dan kloroform buah mentah pare pada
tikus percobaan dengan dosis 20 mg/kg berat badan dapat menurunkan kadar
glukosa darah puasa sebesar 48%, sebanding dengan obat antidiabetika oral
sintetik glibenklamida. Uji toksisitas yang dilakukan juga membuktikan bahwa
ekstrak buah pare tersebut aman untuk dikonsumsi.
Karena rasanya pahit maka sediaan pare dapat juga berbentuk tablet atau
kapsul. Dosis untuk kapsul yang berisi bubuk kering berkisar antara 3-15
gr/hari atau bila dalam bentuk ekstrak kering setara dengan 100-200 mg, 3 kali
sehari.
Uji klinis yang dilakukan terhadap lebih dari 500 pasien diabetes
menunjukkan bahwa sediaan yang mengandung 12 mg hingga 70 mg
polipeptida-K tersebut cukup efektif dalam mengaktifkan insulin yang sudah
nonaktif dan dapat meremajakan pankreas tergantung dari kekronisan kondisi
patologi dari masing-masing individu pasien.
12
BAB
III
DIABETES MELLITUS
Pokok Bahasan : terapi ekstrak buah pare menurunkan gula darah pada pasien
DM
13
4. Mengetahui kandungan pada buah pare sebagai obat Diabetes Mellitus.
V. Media
1. Power point
VI. Evaluasi
1. Masyarakat dapat menjelaskan Pengertian Diabetes melitus .
2. Masyarakat dapat menyebutkan gejala Diabetes Mellitus.
3. Masyarakat dapat menyebutkan jenis dari Diabetes Mellitus..
4. Masyarakat dapat mengerti kandungan pada buah pare sebagai obat
Diabetes Mellitus.
14
1 5 menit Pembukaan:
- Mengucapkan salam Menjawab salam
-. Memperkenalkan diri Mendengarkan
- Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan Mendengarkan
kesehatan
- Menanyakan kesiapan Warga Menjawab
2 20 Pelaksanaan:
menit Penyampaian materi
- Pengertian Diabetes Mellitus. Mendengarkan
- gejala Diabetes Mellitus.
- tipe dari Diabetes Mellitus.
-kandungan buah pare untuk obat pada
Diabetes Mellitus.
- Memberikan kesempatan untuk bertanya
mengenai materi yang disampaikan
Bertanya
3 5 menit Evaluasi:
-Menanyakan kembali hal-hal yang sudah Menjawab
dijelaskan mengenai Diabetes Mellitus
-
4 5 menit Penutup:
- Menutup pertemuan dengan Mendengarkan
menyimpulkan materi yang telah dibahas
- Memberikan salam penutup
- Pemeriksaan GDS Menjawab salam
MATERI
15
A. Definisi
Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan
suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya
peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal.
B. Gejala diabetes
Gejala awal Diabetes yang biasanya terjadi tidak terlihat. Dibawah ini
adalah 10 gejala diabetes yang harus diperhatikan.
a. Berat Badan Turun Tanpa Sebab
b. Buang Air Kecil Lebih Sering
c. Sering Haus
d. Penglihatan Semakin Lemah
e. Perubahan Warna Kulit
f. Mudah Lelah
g. Sering Merasa Lapar
h. Butuh Waktu Lama Luka untuk Sembuh
i. Sering Mengalami Infeksi Vagina dan Saluran Kemih
j. Kaki Mati Rasa Saat Ditusuk Jarum
C. Tipe DM
Terdapat tiga macam tipe diabetes mellitus, yaitu:
16
Diabetes mellitus tipe II adalah penyakit hiperglikemia akibat
insensitivitas sel terhadap insulin. Kadar insulin mungkin sedikit menurun
atau berada dalam rentang normal. Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel
beta pancreas, maka diabetes mellitus tipe II dianggap sebagai noninsulin
dependent diabetes mellitus (NIDDM). Diabetes mellitus tipe II biasanya
timbul pada orang yang berusia lebih dari 30 tahun, dan dahulu disebut
sebagai diabetes awitan dewasa. Pasien wanita lebih banyak daripada pria.
6. Diabetes Gestasional
17
dengan mekanisme insulin, sedangkan polypeptide-P insulin menurunkan
kadar glukosa darah secara langsung.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan.
1. Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan
kadar glukosa darah di atas nilai normal. Penyakit ini disebabkan
gangguan metabolisme glukosa akibat kekurangan insulin baik secara
absolut maupun relatif.
2. Penyakit Diabetes merupakan penyakit yang cukup sulit untuk mengenali
gejalanya. Gejala awal Diabetes yang biasanya terjadi tidak terlihat.
Dibawah ini adalah 10 gejala diabetes yang harus diperhatikan.
k. Berat Badan Turun Tanpa Sebab
l. Buang Air Kecil Lebih Sering
m. Sering Haus
n. Penglihatan Semakin Lemah
o. Perubahan Warna Kulit
p. Mudah Lelah
q. Sering Merasa Lapar
r. Butuh Waktu Lama Luka untuk Sembuh
s. Sering Mengalami Infeksi Vagina dan Saluran Kemih
t. Kaki Mati Rasa Saat Ditusuk Jarum
3. Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada
penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan obat tradisional memiliki
efek samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern. Beberapa
bahan nabati yang digunakan sebagai tanaman obat yaitu buah pare, buah
naga, daun sirih, dll. Pare (M. charantia) merupakan salah satu jenis bahan
nabati yang potensial untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi
yang tinggi sebagai tanaman pangan dan bahan obat tradisional.
Tanaman pare diduga mengandung senyawa bioaktif yang bersifat
hipoglikemik yaitu charantin. Senyawa ini tergolong fitosterol atau
glikosida kompleks. Diduga ekstrak buah pare dapat meningkatkan laju
19
metabolisme sel melalui peningkatan dan penggunaan glukosa oleh sel
target yang efeknya bersifat antidiabetik. Selain charantin, buah pare juga
mengandung hydroxytriptamine, vitamin A, B, dan C. Sedangkan bijinya
mengandung momordisin.
Uji klinis yang dilakukan terhadap lebih dari 500 pasien diabetes
menunjukkan bahwa sediaan yang mengandung 12 mg hingga 70 mg
polipeptida-K tersebut cukup efektif dalam mengaktifkan insulin yang
sudah nonaktif dan dapat meremajakan pankreas tergantung dari
kekronisan kondisi patologi dari masing-masing individu pasien.
20
DAFTAR PUSTAKA
Christian. 2007. Khasiat Antioksidan Ekstrak Pare: Kajian In Vivo Pada Tikus
Hiperglikemia. Program Studi Biokimia Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
Yuda, I Ketut Angga, dkk. 2013. Identifikasi Golongan Senyawa Kimia Estrak
Etanol Buah Pare (Momordicacharantia) dan Pengaruhnya Terhadap
Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus
novergicus) yang Diinduksi Aloksan. Buletin Veteriner Udayana. Vol. 5
No. 2 Agustus 2013.
21