TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
DINAS PENDIDIKAN KOTA SAMARINDA
WALIKOTA SAMARINDA,
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Samarinda.
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom Kota Samarinda.
3. Walikota adalah Walikota Samarinda.
4. Dinas adalah Dinas Pendidikan Kota Samarinda.
5. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur
pelaksana teknis pada Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas.
6. Kelompok Jabatan Fungsional adalah pemegang jabatan fungsional yang
tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu sesuai
kebutuhan Daerah.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
BAB III
TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas
Pasal 3
(1) Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a mempunyai tugas
membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan konkuren bidang
pendidikan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dan tugas
pembantuan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.
(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
Kepala Dinas mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pengelolaan pendidikan anak usia dini,
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan masyarakat, serta
kesetaraan pendidikan dasar;
b. koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan pendidikan anak
usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan
masyarakat, serta kesetaraan pendidikan dasar;
c. penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan anak usia dini, sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, dan pendidikan masyarakat, serta kesetaraan
pendidikan dasar;
d. penetapan guru yang diberikan tugas tambahan sebagai kepala sasekolah
pada jenjang pendidikan anak usia dini, sekolah dasar dan sekolah menengah
pertama sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. penyusunan rencana kebutuhan dan pemindahan guru dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, dan pendidikan masyarakat;
f. pelaksanaan pembinaan guru dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia
dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan masyarakat;
g. pemberian penerbitan izin pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan pendidikan masyarakat yang diselenggarakan oleh
masyarakat;
4
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 5
(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b mempunyai tugas
melaksanakan pengoordinasian penyusunan program, pengelolaan urusan
keuangan, kepegawaian, rumah tangga kantor, perlengkapan, protokol,
hubungan masyarakat, kearsipan dan surat menyurat serta evaluasi dan
pelaporan.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Dinas.
(3) Sekretariat membawahkan sub bagian yang dipimpin oleh kepala sub bagian
dan bertanggungjawab langsung kepada sekretaris.
Pasal 6
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1),
Sekretariat mempunyai fungsi:
a. penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan kegiatan
kesekretariatan;
b. pengoordinasian penyusunan dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
c. pengoordinasian penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran
dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran;
d. pelaksanaan dan pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan
kearsipan;
e. pengelolaan urusan kehumasan, keprotokolan, kepustakaan, dan layanan
informasi dan pengaduan;
f. pelaksanaan administrasi dan pembinaan kepegawaian;
g. pengelolaan anggaran Dinas dan penerimaan dinas/retribusi;
h. pelaksanaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji pegawai;
i. pelaksanaan verifikasi Surat Pertanggungjawaban keuangan;
j. pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;
k. fasilitasi penyusunan dan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP),
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP),
Maklumat Pelayanan dan Survey Kepuasan Masyarakat (SKM);
l. pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat/pelanggan;
m. pengelolaan pengaduan masyarakat sesuai tugas fungsi Dinas;
n. pengelolaan informasi dan dokumentasi dan pelaksanaan fungsi Pejabat
Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Pembantu;
5
Pasal 7
Sub Bagian Perencanaan Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b
angka 1 mempunyai tugas:
a. mengkoordinir pengumpulan bahan penyusunandokumenSistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(Indikator Kinerja Utama, Rencana
Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan,Penetapan Kinerja dan
Laporan Kinerja);
b. menyusun dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(Indikator Kinerja Utama, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Kerja
Tahunan,Penetapan Kinerja dan Laporan Kinerja);
c. melaksanakan verifikasi internal usulan perencanaan program dan kegiatan;
d. melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Dinas;
e. mengumpulkan data lintas bidang sebagai bahan dokumen dinas;
f. mengoordinir laporan bulanan pelaksanaan kegiatan Dinas;
g. mengoordinirpenyusunan RKA/DPA/DPPA Dinas;
h. menyusun laporan tahunan Dinas;
i. melaksanakanpengelolaandatadandokumentasi pelaksanaan program dan
kegiatan Dinas;
j. mengumpulkan dan menganalisa data hasil pelaksanaan program dan
kegiatan Dinas;
k. membuat pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi;
l. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
m. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 8
Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b angka 2
mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan rencana program dan kegiatan sesuai bidang
tuganya;
b. menyusun rencana usulan kebutuhan anggaran keuangan;
c. mengkoordinirpenyusunan RKA/DPA/DPPA Dinas;
d. memeriksa/meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji
dan tunjangan pegawai negeri sipil serta penghasilan lainnya yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan verifikasi SPP;
6
Pasal 9
Bagian Ketiga
Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Pendidikan Masyarakat dan Keluarga
Pasal 10
Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1)
Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Masyarakat
dan Keluarga mempunyai fungsi:
a. penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan kegiatan pembinaan
pendidikan anak usia dini, pendidikan masyarakat dan pendidikan keluarga.
b. penyediaan layanan pendidikan anak usia dini, pendidikan nonformal,
pendidikan masyarakat serta pendidikan keluarga;
c. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di
bidang kurikulum, peserta didik, kelembagaan, sarana dan prasarana
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat;
d. penyiapan bahan dan penerbitan izin pendidikan anak usia dini, pendidikan
nonformal dan pendidikan masyarakat yang diselenggarakan oleh
masyarakat;
e. penyiapan bahan penyusunan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan
peningkatan lembaga baca masyarakat;
f. penyiapan bahan penyusunan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan
pendidikan keluarga;
g. penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal;
h. penyusunan petunjuk pelaksanaan wajib belajar, kurikulum, kalender
pendidikan, evaluasi belajar sekolah pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
i. pembinaan dan pengembangan di bidang pendidikan anak usia dini,
pendidikan nonformal dan informal;
8
Pasal 12
Seksi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf c angka 1 mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi pengembangan pendidikan anak
usia dini non formal dan pendidikan masyarakat sebagai pedoman pelaksana
tugas;
b. membagi tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan sesuai dengan
bidangnya untuk kelancaran tugas;
c. menyusun rencana dan program pengembangan PAUD non formal dan
pendidikan masyarakat serta mempersiapkan usul pengadaan dan distribusi
sarana pendidiknya;
d. menyiapkan dan memberi pengarahan terhadap organisasi mitra PNF-I yang
bergerak di bidang pendidikan anak usia dini (PAUD) dan mitra keaksaraan,
dll;
e. menyusun dan mengkaji standar minimal lembaga PAUD formal non formal
dan penyelengaraan program pendidikan masyarakat;
f. menyiapkan bahan penetapan izin operasional penyelenggaraan pendidikan
anak usia dini;
g. menyiapkan dan menyebarluaskan pedoman, petunjuk penyelenggaraan
kegiatan PAUD formal, non formal dan SPS, taman kanak-kanak, kelompok
bermain, penitipan anak, taman bacaan masyarakat, keaksaraan, gender, dll;
h. menyebarluaskan petunjuk penggunaan dan pemeliharaan sarana/prasarana
pendidikan anak usia dini serta mempersiapkan bahan penilaian terhadap
kualitas dan kuantitasnya;
i. melaksanakan inventarisasi tenaga pendidik dan kependidikan pada lembaga
paud non formal dan penyelenggara program pendidikan masyarakat serta
mempersiapkan rencana peningkatan kualitas tenaga pendidik dan
kependidikan;
j. menyelenggarakan apresiasi dan kreatifitas pada pendidikan anak usia dini;
k. melaksanakan proses penulisan surat keterangan melek aksara (sukma) dan
sekaligus mendistribusikan kepada peserta yang lulus test akhir;
l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi;
m. membuat laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi;
n. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
o. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
9
Pasal 13
Seksi Pendidikan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c
angka 2 mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja, kursus dan pelatihan sebagai
pedoman tugas;
b. memberikan tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan sesuai
dengan bidangnya untuk kelancaran tugas;
c. menyusun rencana dan program pengembangan, kursus, kelembagaan Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan kesetaraan serta mempersiapkan
usul pengadaan dan distribusi sarana Pendidikan:
d. menyiapkan pemberian pengarahan terhadap organisasi mitra PNF-I yang
bergerak di bidang kursus, kelembagaan dan kesetaraan (Tiara Kusuma,
Harpi Melati, Himpri, dll);
e. menyusun dan mengkaji standar minimal lembaga kursus, Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) dan program kesetaraan;
f. menyiapkan bahan penetapan perijinan lembaga kursus dan ijin Operasional
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan Program Kesetaraan (Paket A,
B, dan C);
g. menyiapkan dan menyebarluaskan pedoman, petunjuk penyelenggaraan
kursus, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan program kesetaraan
(Paket A, B, dan C);
h. menyiapkan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan ketrampilan
yang diselenggarakan melalui lembaga dan pusat kegiatan belajar masyarakat
(PKBM);
i. menyebarluaskan petunjuk penggunaan danpemeliharaan sarana/prasarana
pendidikan serta mempersiapkan bahan penilaian terhadap kualitas dan
kuantitasnya sarana pendidikan pada kursus dan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM);
j. melaksanakan inventarisasi tenaga pendidik dan kependidikan pada lembaga
kursus, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dan program kesetaraan
serta mempersiapkan rencana peningkatan kualitas tenaga pendidik dan
kependidikan;
k. menyelenggarakan fasilitas pelaksanaan ujian nasional kursus keterampilan
dan ujian program kesetaraan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan secara nasional;
l. mencatat dan mendokumentasikan hasil ujian nasional kursus ketrampilan
dan ujian nasional program kesetaraan sekaligus mengumumkan kepada
peserta ujian;
m. melaksanakan proses penulisan ijazah nasional kursus dan program
kesetaraan sekaligus mendistribusikan kepada peserta ujian;
n. menyelenggarakan kapasitas asesor;
o. meningkatkan kualitas manajeman satuan pendidikan nonformal;
p. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi;
q. membuat laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi;
r. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
10
Pasal 14
Seksi Pendidikan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c angka
3 mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi pembinaan pendidikan keluarga
dan kelembagaan PAUD;
b. menyusun rencana dan program pengembangan pendidikan keluarga dan
kelembagaan PAUD;
c. menyiapkan bahan koordinasi, perencanaan, pembinaan dan pengendalian
pendidikan keluarga dan kelembagaan;
d. melaksanakan sosialisasi dan pengenalan pendidikan keluarga pada satuan
pendidikan formal dan nonformal;
e. melaksanakan sosialisasi dan kemitraan satuan pendidikan anak usia dini,
pendidikan masyarakat dan pendidikan formal dengan keluarga dan
masyarakat;
f. melaksanakan bimbingan teknis penyelenggaraan kemitraan pendidikan
keluarga dengan satuan pendidikan formal dan nonformal;
g. menyiapkan petunjuk teknis dan instrumen penyelenggaraan pendidikan
keluarga dan penyebarluasan juknis;
h. mengembangkan sekolah model pendidikan keluarga pada satuan pendidikan
formal dan informal;
i. mempersiapkan bahan kajian, rumusan kebijakan penyelenggaraan
akreditasi lembaga PAUD pendidikan masyarakat;
j. melaksanakan bimbingan teknis persiapan akreditasi lembaga PAUD dan
pendidikan masyarakat;
k. mendokumentasikan seluruh kegiatan pada seksinya;
l. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi;
m. membuat laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi;
n. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
o. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Keempat
Bidang Pembinaan Sekolah Dasar
Pasal 15
(1) Bidang Pembinaan Sekolah Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf d mempunyai tugas pengaturan, pengendalian, pembinaan dan
pengawasan di bidang pembinaan Sekolah Dasar.
(2) Bidang Pembinaan Sekolah Dasar dipimpin oleh kepala bidang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung pada Kepala Dinas.
(3) Bidang Pembinaan Sekolah dasar membawahkan seksi yang dipimpin oleh
kepala seksi dan bertanggungjawab langsung pada kepala bidang.
11
Pasal 16
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1)
Bidang Pembinaan Sekolah Dasar mempunyai fungsi:
a. penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan kegiatan sesuai bidang
tugasnya;
b. pelaksanaan penyusunan perumusan perencanaan program kebijakan teknis
bidang pembinaan sekolah dasar dan pengkoordinasian pemberian pelayanan
teknis jenjang sekolah dasar antar unsur lingkup bidangnya;
c. pelaksanaan tugas kedinasan dalam bidang kurikulum, pengelolaan sekolah,
sarana prasarana, peningkatan mutu pendidikan, kelembagaan dan peserta
didik;
d. pelaksanaan penyusunan pedoman dan pemberian petunjuk untuk
kelancaran penyelenggaraan tugas bawahan, pelaksanaan pengawasan,
pengendalian, monitoring dan evaluasi program sebagai bahan pembinaan dan
pengembangan karier;
e. penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, pengelolaan dan pelaksanaan standar
nasional pendidikan pada jenjang sekolah dasar, penyelesaian pemberian ijin
pendidikan dan pencabutan ijin operasional belajar mengajar satuan
pendidikan jenjang sekolah dasar;
f. pelaksanaan koordinasi, monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan
operasional program strategis pendidikan jenjang sekolah dasar searah
dengan kebijakan umum daerah yang sesuai dengan perencanaan strategis
Pemerintah Daerah Provinsi dan Nasional;
g. pelaksanaaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan dan atau diperintahkan oleh
atasan/pimpinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 17
Seksi Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d angka 1
mempunyai tugas:
a. menyusunan rencana dan program kerja Seksi Kurikulum sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas dan pemberian petunjuk kepada bawahan sesuai dengan
bidangnya untuk kelancaran tugas;
c. menilai prestasi kerja bawahan di lingkungan Seksi Kurikulum sebagai bahan
pembinaan dan pengembangan karir;
d. menyusun petunjuk tentang wajib belajar, kurikulum, kalender pendidikan,
evaluasi belajar SD dan SLB;
e. mengevaluasi pelaksanaan UAN/UAS SD dan SLB sebagai bahan masukan
atasan untuk kebijakan selanjutnya;
f. menyusun bahan penyempurnaan kurikulum dan evaluasi belajar SD/MI dan
SLB;
g. menyusun konsep pelaksanaan wajib belajar untuk siswa SD dan SLB;
12
Pasal 18
Seksi Kelembagaan dan Peserta Didik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf d angka 2 mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi kelembagaan dan peserta didik
sekolah dasar pertama sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas dan pemberian petunjuk kepada bawahan sesuai dengan
bidangnya untuk kelancaran tugas;
c. mendata lembaga Pendidikan SD dan SLB;
d. mendata Siswa SD dan SLB;
e. penilai Prestasi kerja bawahan di lingkungan Seksi Kelembagaan dan Peseta
Didik Sekolah Dasar sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karir;
f. menyusun petunjuk Penerimaan Siswa Baru;
g. pemberian rekomendasi mutasi siswa SD dan SLB antar propinsi, antar
kabupaten dan antar kota Samarinda;
h. penyusunan konsep usul pembukaan SD dan SLB sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
i. Penyusunan konsep usul penambahan Rombel SD dan SLB;
j. melaksanakan penilaian dan/atau akreditasi sekolah jenjang SD dan SLB;
k. memantau dan melaksanakan kegiatan kesiswaan secara kelembagaan
organisasi sekolah;
l. Pemonitoran inventarisasi gedung sekolah, rumah Dinas yang ada di
lingkungan sekolah;
m. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi;
n. membuat laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi;
o. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
p. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
13
Pasal 19
Seksi Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d
angka 3 mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi sarana dan prasarana sebagai
pedoman melaksanakan tugas;
b. membagi tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan sesuai dengan
bidangnya untuk kelancaran tugas;
c. mengkoordinasi seksi dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerjasama yang
baik;
d. menyelia melaksanakan tugas seksi agar hasil yang telah dicapai sesuai
dengan sasaran yang telah ditetapkan;
e. menilai prestasi kerja bawahan di lingkungan seksi sarana dan prasarana
sebagai bahan membinaan dan pengembangan karir;
f. menelaahan peraturan merundang-undangan di bidang sarana dan prasarana
pendidikan;
g. menyusun saran alternatif di bidang sarana dan prasarana pendidikan;
h. menyusun usulan penetepan pembangunan dan rehabilitasi serta
pemeliharaan gedung sekolah, rumah kepala sekolah, rumah guru, rumah
penjaga sekolah untuk SD dan SLB;
i. menyusun usulan mengadaan dan mendistribusian sarana pendidikan SD
dan SLB;
j. memonitor,melaksanakan, menetapan pembangunan dan rehabilitasi serta
pemeliharaan gedung sekolah, rumah kepala sekolah, rumah guru, rumah
menjaga sekolah untuk jenjang SD dan SLB;
k. memonitor dan melaksanakan pengadaan dan pendistribusian sarana
pendidikan SD dan SLB berdasarkan data dan informasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
l. menyusun daftar inventaris gedung sekolah, rumah kepala sekolah, rumah
guru, rumah penjaga sekolah serta sarana pendidikan;
m. memonitor inventaris gedung sekolah, rumah kepala sekolah, rumah guru,
rumah penjaga sekolah serta sarana pendidikan untuk SD dan SLB
berdasarkan data dan informasi;
n. merencanakan dan melaksanakan pemeliharaan gedung sekolah, rumah
kepala sekolah, rumah guru, rumah penjaga sekolah, pemagaran, pengurukan
untuk SD dan SLB;
o. melaksanakan pengawasan pembangunan pemeliharaan gedung sekolah,
rumah kepala sekolah, rumah guru, rumah penjaga sekolah, pemagaran,
pengurukan untuk SD dan SLB;
p. menyusun konsep rencana kebutuhan buku berdasarkan usul dari sekolah;
q. menyusun konsep usul pengadaan, penyimpanan, pendistribusian,
penggunaan dan perawatan buku berdasarkan usul dari unit kerja di
lingkungan dinas pendidikan;
r. mengatur, melaksanakan pengadaan dan pendistribusian buku sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
s. menyusun daftar inventarisasi buku berdasarkan data dan informasi;
14
Bagian Kelima
Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama
Pasal 20
(1) Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf e mempunyai tugas pengaturan, pengendalian, pembinaan dan
pengawasan di bidang pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
(2) Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama dipimpin oleh kepala bidang
yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung pada Kepala Dinas.
(3) Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama membawahkanseksi yang
dipimpin oleh kepala seksi dan bertanggungjawab langsung pada kepala
bidang.
Pasal 21
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1)
Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama mempunyai fungsi:
a. penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan kegiatan sesuai bidang
tugasnya;
b. pelaksanaan penyusunan perumusan perencanaan program kebijakan teknis
bidang pembinaan sekolah menengah pertama dan pengkoordinasian
pemberian pelayanan teknis jenjang sekolah menengah pertama antar unsur
lingkup bidangnya;
c. pelaksanaan tugas kedinasan dalam bidang kurikulum, pengelolaan sekolah,
sarana prasarana, peningkatan mutu pendidikan, kelembagaan dan peserta
didik;
d. pelaksanaan penyusunan pedoman dan pemberian petunjuk untuk
kelancaran penyelenggaraan tugas bawahan, pelaksanaan pengawasan,
pengendalian, monitoring dan evaluasi program sebagai bahan pembinaan dan
pengembangan karier;
e. penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, pengelolaan dan pelaksanaan standar
nasional pendidikan pada jenjang sekolah menengah pertama, penyelesaian
pemberian ijin pendidikan dan pencabutan ijin operasional belajar mengajar
satuan pendidikan jenjang sekolah menengah pertama;
f. pelaksanaan koordinasi, monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan
operasional program strategis pendidikan jenjang sekolah menengah pertama
15
Pasal 22
Seksi Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf e angka 1
mempunyai tugas:
a. penyusunan rencana dan program kerja Seksi Kurikulum sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. pembagi tugas dan pemberian petunjuk kepada bawahan sesuai dengan
bidangnya untuk kelancaran tugas;
c. penilai prestasi kerja bawahan di lingkungan Seksi Kurikulum sebagai bahan
pembinaan dan pengembangan karir;
d. penyusunan petunjuk tentang wajib belajar, kurikulum, kalender pendidikan,
evaluasi belajar SMP dan SMPLB;
e. pengevaluasian pelaksanaan UAN dan SMPLB sebagai bahan masukan atasan
untuk kebijakan selanjutnya;
f. penyusunan bahan penyempurnaan kurikulum dan evaluasi belajar SMP/MTs
dan SMPLB;
g. penyusunan konsep pelaksanaan wajib belajar untuk siswa SMP dan SMPLB;
h. penyusunan konsep pelaksanaan kurikulum untuk siswa SMP dan SMPLB;
i. penyusunan instrumen pemantauan pelaksanaan kurikulum penataran guru
SMP dan SMPLB sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
j. penganalisaan data pelaksanaan penataran dan mengevaluasi pelaksanaan
kurikulum penataran dan penyetaraan guru SMP dan SMPLB serta tenaga
kependidikan lainnya sesuai dengan data dan informasi;
k. penyusunan bahan penyempurnaan kurikulum penyetaraan serta struktur
program dan sistem penyelenggaraan penataran guru SMP dan SMPLB serta
tenaga kependidikan lainnya sesuai dengan jenis dan jenjang kependidikan;
l. pencarian masukan terhadap perkembangan aspek kebahasaan sebagai
bahan penyusunan dalam pengembangan bahasa daerah;
m. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi;
n. membuat laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi;
o. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
p. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 23
Seksi Kelembagaan dan Peserta Didik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf e angka 2 mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi kelembagaan dan peserta didik
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas dan pemberian petunjuk kepada bawahan sesuai dengan
bidangnya untuk kelancaran tugas;
c. mendata lembaga Pendidikan SMP dan SMPLB;
d. mendata Siswa SMP dan SMPLB;
16
Pasal 24
Seksi Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf e angka
3 mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja seksi sarana dan prasarana sebagai
pedoman melaksanakan tugas;
b. membagi tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan sesuai dengan
bidangnya untuk kelancaran tugas;
c. mengkoordinasi seksi dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerjasama yang
baik;
d. melaksanakan tugas seksi agar hasil yang telah dicapai sesuai dengan
sasaran yang telah ditetapkan;
e. menilai prestasi kerja bawahan di lingkungan seksi sarana dan prasarana
sebagai bahan membinaan dan pengembangan karir;
f. menelaah peraturan perundang-undangan di bidang sarana dan prasarana
pendidikan;
g. menyusun saran alternatif di bidang sarana dan prasarana pendidikan;
h. menyusun usulan penetapan pembangunan dan rehabilitasi serta
pemeliharaan gedung sekolah, rumah kepala sekolah, rumah guru, rumah
penjaga sekolah untuk SMP dan SMPLB;
i. menyusun usulan mengadaan dan mendistribusian sarana pendidikan SMP
dan SMPLB;
j. memonitor, melaksanakan, penetapan pembangunan dan rehabilitasi serta
pemeliharaan gedung sekolah, rumah kepala sekolah, rumah guru, rumah
penjaga sekolah untuk jenjang SMP dan SMPLB;
k. memonitor dan melaksanakan pengadaan danpendistribusian sarana
pendidikan SMP dan SMPLB berdasarkan data dan informasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
17
Bagian Keenam
Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan
Pasal 25
(1) Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 huruf f mempunyai tugas pengaturan, pengendalian,
pembinaan dan pengawasan di bidang pembinaan Sekolah Menengah
Pertama.
(2) Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan dipimpin oleh kepala
bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung pada Kepala
Dinas.
(3) Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan membawahkan seksi yang
dipimpin oleh kepala seksi dan bertanggungjawab langsung pada kepala
bidang.
Pasal 26
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1)
Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan mempunyai fungsi:
18
Pasal 27
Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat
dan Keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf f angka 1 mempunyai
tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan
PAUD dan Pendidikan Masyarakat sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas dan pemberian petunjuk kepada bawahan sesuai dengan
bidangnya untuk kelancaran tugas;
c. mengoordinasi Seksi dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerjasama yang
baik;
d. melaksanakan penyelia pelaksanaan tugas Seksi agar hasil yang telah dicapai
sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan;
e. menilai prestasi kerja bawahan di lingkungan Seksi Guru dan Tenaga
Kependidikan PAUD dan Pendidikan Masyarakat sebagai bahan pembinaan
dan pengembangan karir;
f. memberian petunjuk, menilai, mengawasi dan mengkoordinasikan tugas
bawahan pada Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Pendidikan
Masyarakat;
g. menghimpun, menganalisis dan menyusun konsep keperluan tenaga guru
PAUD dan Pendidikan Masyarakat serta peningkatan mutu guru dan tenaga
kependidikan lainnya;
19
Pasal 28
Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 huruf f angka 2 mempunyai tugas:
a. menyusun rencana dan program kerja Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan
Sekolah Dasar sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas dan pemberian petunjuk kepada bawahan sesuai dengan
bidangnya untuk kelancaran tugas;
c. mengoordinasi Seksi dalam melaksanakan tugas agar terjalin kerjasama yang
baik;
d. melaksanakan penyelia pelaksanaan tugas Seksi agar hasil yang telah dicapai
sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan;
e. menilai prestasi kerja bawahan di lingkungan Seksi Guru dan Tenaga
Kependidikan Sekolah Dasar sebagai bahan pembinaan dan pengembangan
karir;
f. memberi petunjuk, menilai, mengawasi dan mengkoordinasi tugas bawahan
pada Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar;
g. menghimpun, menganalisis dan menyusun konsep keperluan tenaga guru SD
dan SDLB serta peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan lainnya;
h. melaksanakan koordinasi dengan seksi lain tentang pemberhentian, pensiun
dan pemberian tanda jasa bagi guru dan tenaga kependidikan;
i. melaksanakan pelatihan dan keperluan pendukung lainnya bagi
terlaksananya sertifikasi guru maupun tenaga tata usaha di lingkungan dinas
pendidikan;
j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi;
k. membuat laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi;
l. melaksanakan sistem pengendalian intern pemerintahan; dan
m. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 29
Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 30
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf g
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian
dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.
Pasal 31
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 terdiri
dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dapat dibagi
dalam berbagai kelompok sesuai sifat dan keahliannya;
(2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh
seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas.
(3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional serta rincian tugas jabatan fungsional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedelapan
Unit Pelaksana Teknis
21
Pasal 32
Pasal 33
(1) Selain UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 terdapat UPT berupa
Satuan Pendidikan.
(2) Satuan Pendidikan sebagaiman dimaksud pada ayat (1) berbentuk Satuan
Pendidikan Formal dan Nonformal.
(3) Kepala UPT yang berbentuk Satuan Pendidikan dijabat oleh jabatan
fungsional guru atau pamong belajar sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 34
(1) Dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangannya Kepala Dinas,
Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT
serta Sub Bagian Tata Usaha UPT menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan kerja masing-masing
maupun antar satuan organisasi sesuai dengan ruang lingkup bidang
tugasnya masing-masing.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkup Dinas wajib mengawasi
bawahannya masing-masing, bila terjadi penyimpangan agar mengambil
langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(3) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkup Dinas, bertanggung jawab
memimpin, mengkoordinasikan dan memberikan bimbingan serta petunjuk
bagi pelaksanaan tugas bawahannya termasuk Kelompok Jabatan Fungsional
yang terkait dengan bidang tugas masing-masing.
(4) Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkup Dinas wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing
serta menyampaikan laporan secara berkala tepat pada waktunya.
(5) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional dan atau pejabat non struktural dalam
lingkup Dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta menyampaikan
laporan kegiatan secara periodik dan bertanggung jawab kepada atasannya
masing-masing secara berjenjang.
22
(6) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari
bawahannya diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan
lebih lanjut kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.
(7) Dalam menyampaikan laporan, tembusan disampaikan pula kepada satuan
organisasi secara fungsional yang erat hubungannnya dengan bidang tugas.
BAB V
KEPEGAWAIAN
Pasal 35
(1) Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala
Seksi dan Kepala UPT serta Sub Bagian Tata Usaha UPT diangkat dan
diberhentikan dari jabatan oleh Walikota dari Pegawai Negeri Sipil yang
memenuhi syarat sesuai kompetensi berdasarkan hasil seleksi badan
pertimbangan jabatan dan kepangkatan.
(2) Persyaratan kompetensi yang dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kompetensi teknis;
b. kompetensi manajerial; dan
c. kompetensi sosial kultural.
(3) Selain memenuhi kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pegawai
aparatur sipil Negara yang menduduki jabatan perangkat daerah harus
memenuhi kompetensi pemerintahan.
(4) Kompetensi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a diukur dari
tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan
pengalaman bekerja secara teknis yang dibuktikan dengan sertifikasi.
(5) Kompetensi Manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b diukur
dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan
pengalaman kepemimpinan.
(6) Kompetensi sosial kultural sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c
diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam
hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.
(7) Kompetensi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a ditetapkan
oleh menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian setelah
dikoordinasikan dengan Menteri Dalam Negeri.
(8) Kompetensi pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan
oleh Menteri Dalam Negeri.
(9) Kompetensi pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibuktikan
dengan sertifikasi.
(10) Kelompok Jabatan Fungsional diangkat dan diberhentikan dalam jabatan
fungsional sesuai ketantuan peraturan perundang-undangan.
BAB VI
ESELONERING
Pasal36
23
(1) Kepala Dinas merupakan jabatan karier bagi pegawai negeri sipil yang
memenuhi syarat dan sesuai dengan kompetensi jabatan dengan Eselon II.b
atau jabatan tinggi pimpinan tinggi pratama.
(2) Sekretaris Dinas merupakan jabatan karier pegawai negeri sipil yang
memenuhi syarat dan sesuai kompetensi jabatan dengan Eselon III.a atau
jabatan administrator.
(3) Kepala Bidangmerupakanjabatan karier pegawai negeri sipil yang memenuhi
syarat dan sesuai kompetensi jabatan dengan Eselon III.b atau jabatan
administrator.
(4) Kelapa Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT tipe Amerupakanjabatan
karier pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat dan sesuai kompetensi
jabatan dengan Eselon IV.a atau jabatan pengawas.
(5) Kepala UPT Tipe B dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT tipe A merupakan
jabatan karier pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat sesuai kompetensi
jabatan dengan eselon IV.b atau jabatan pengawas.
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 37
Pembiayaan yang timbul akibat ditetapkannya Peraturan Walikota ini
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 38
Pejabat yang sudah ada pada saat berlakunya Peraturan Walikota ini tetap
melaksanakan tugasnya sampai dengan ditetapkannya pejabat yang baru
berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Walikota ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 39
Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota Samarinda
Nomor 023 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Struktur Organisasi Dinas Daerah Kota Samarinda (Berita Daerah Kota
Samarinda Tahun 2008 Nomor 23), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 40
Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-
undangan yang mengatur hal yang sama dinyatakan masih tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan Walikota ini
atau tidak diatur secara khusus dalam Peraturan Walikota ini.
24
Pasal 41
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Samarinda.
Ditetapkan di Samarinda
pada tanggal 20 Oktober 2016
WALIKOTA SAMARINDA,
H. SYAHARIE JA’ANG
4 H. Burhanuddin Plh.Sekda
H. HERMANTO
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN
SUB BAGIAN SUB BAGIAN UMUM
PERENCANAAN
KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN
PROGRAM
BIDANG PEMBINAAN
BIDANG PEMBINAAN BIDANG PEMBINAAN
PAUD, PENDIDIKAN BIDANG PEMBINAAN
SEKOLAH MENENGAH GURU DAN TENAGA
MASYARAKAT DAN SEKOLAH DASAR
PERTAMA KEPENDIDIKAN
KELUARGA