Anda di halaman 1dari 100

BUPATI BIMA

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI BIMA


NOMOR 9 TAHUN 2022

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA


DINAS DAERAH KABUPATEN BIMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BIMA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 17 Tahun 2021 tentang Penyetaraan Jabatan
Administrasi Ke Dalam Jabatan Fungsional, Pemerintah
Kabupaten Bima telah melakukan penyetaraan jabatan
struktural menjadi jabatan fungsional pada Dinas
Kabupaten Bima;
b. bahwa Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2021 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bima, perlu
dilakukan beberapa penyesuaian terhadap susunan
organisasi, uraian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas
Daerah Kabupaten Bima;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bima;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang


Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958
Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6);
-2-

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2021 tentang
Penyetaraan Jabatan Administrasi Ke Dalam Jabatan
Fungsional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 525);
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2022 tentang Sistem
Kerja Pada Instansi Pemerintah Untuk Penyederhanaan
Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 181);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 5 Tahun 2021
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bima Tahun 2021 – 2026 (Lembaran
Daerah Kabupaten Bima Tahun 2021 Nomor 46);
8. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Bima (Lembaran Daerah Kabupaten Bima Tahun 2016
Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima
Nomor 76) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 4 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Bima (Lembaran Daerah Kabupaten Bima
Nomor 47, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bima
Nomor 105);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI,


URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH
KABUPATEN BIMA
-3-

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Bima;
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang–undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati bersama Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Bupati adalah Bupati Bima;
5. Perangkat Daerah Kabupaten Bima adalah unsur pembantu bupati dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bima dalam penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah Kabupaten Bima,
terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat DPRD, Inspektorat, dinas, badan
dan kecamatan;
6. Dinas adalah Dinas Daerah Kabupaten Bima;
7. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah unsur
pelaksana tugas teknis pada Dinas;

BAB II
RUANG LINGKUP

Pasal 2
Ruang Lingkup dalam Peraturan Bupati ini meliputi :
a. Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi;
b. Tata Kerja;
c. Pembinaan dan Pengawasan; dan
d. Penutup.

BAB III
SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu
Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga

Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan
Olahraga terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Pedidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan
Informal, Pemuda dan Olahraga, terdiri dari :
-4-

1) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal, dan
Pembangunan Karakter;
d. Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, terdiri dari :
1) Seksi Kurikulum dan Penilaian Peserta Didik dan Pembangunan
Karakter;
2) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SD;
e. Bidang Kebudayaan
f. Bidang Pembinaan Ketenagaan, terdiri dari :
1) Seksi PTK Paud dan Pendidikan Non Formal dan Tenaga
Kebudayaan;
2) Seksi PTK SD;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
h. Kelompok jabatan Fungsional
i. Satuan Pendidikan
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Seksi dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang;
(6) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(7) Satuan Pendidikan adalah unit operasional yang langsung berhubungan
dengan pelayanan masyarakat yang dipimpin oleh kepala yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
(8) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan
Olahraga sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini.

Pasal 4
(1) Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga
mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasi, pengendalian dan
pengawasan secara teknis dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang
Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga yang merupakan urusan
pemerintahan kabupaten dan tugas pembantuan yang diberikan
pemerintah kepada Bupati serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang - undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang pendidikan, kebudayaan,
pemuda dan olahraga;
b. perencanaan program dan kegiatan dibidang pendidikan, kebudayaan,
pemuda dan olahraga;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas dibidang pendidikan,
kebudayaan, pemuda dan olahraga;
-5-

e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang pendidikan,


kebudayaan, pemuda dan olahraga;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 5
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. Pengelolaan administrasi aset
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan
pelaporan serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 6
(1) Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
urusan ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset,
kerumahtanggaan, keprotokolan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Sub bagian Umum dan
Kepegawaian; dan
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 7
(1) Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan,
pengembangan, dan pengawasan Pembinaan Pendidikan Dasar;
-6-

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pembinaan Pendidikan Dasar, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Bidang Pembinaan, Kelembagaan dan Sarana
Prasarana Pendidikan Dasar;
b. perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengembangan dan
pengawasan pembinaan Kelembagaan dan Sarana Prasarana pendidikan
dasar;
c. penyelenggaraan pengembangan sumber daya manusia pembinaan
Kelembagaan dan Sarana Prasarana pendidikan dasar;
d. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang
Pembinaan Kelembagaan dan Sarana Prasarana Pendidikan Dasar;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 8
(1) Seksi Kurikulum dan Penilaian, Peserta Didik dan Pembangunan Karakter
mempunyai tugas menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan,
pengembangan, dan pengawasan kurikulum dan penilaian, peserta didik
dan pembangunan karakter.
(2) Rincian tugas Seksi Kurikulum dan Penilaian, Peserta Didik dan
Pembangunan Karakter sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Seksi Kurikulum dan Penilaian, Peserta Didik
dan Pembangunan Karakter;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan,
pengembangan dan pengawasan kurikulum dan penilaian, peserta didik
dan pembangunan karakter;
c. menyiapkan bahan penyelenggaraan pengembangan sumber daya
manusia dibidang kurikulum dan penilaian, peserta didik dan
pembangunan karakter;
d. menyiapkan bahan analisis kebutuhan kurikulum dan penilaian,
peserta didik dan pembangunan karakter;
e. menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan rencana kerja
Seksi Kurikulum dan Penilaian, Peserta Didik dan Pembangunan
Karakter;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 9
(1) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SD mempunyai tugas
menyiapkan bahan perencanaan penyelenggaraan pembinaan,
pengembangan, dan pengawasan kelembagaan dan sarana prasarana SD.
(2) Rincian tugas Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SD sebagai
berikut:
a. menyusun rencana kerja Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SD;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan,
pengembangan dan pengawasan Kelembagaan dan sarana prasarana
SD;
c. menyiapkan bahan penyelenggaraan pengembangan sumber daya
manusia dibidang kelembagaan dan sarana prasarana SD;
-7-

d. menyiapkan bahan analisis kebutuhan kurikulum kelembagaan dan


sarana prasarana SD;
e. menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan rencana kerja
Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SD;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 10
(1) Bidang Pembinaan Ketenagaan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan,
pengembangan dan pengawasan dibidang pembinaan ketenagaan;
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pembinaan Ketenagaan, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Bidang Pembinaan Ketenagaan PAUD, PNF,
Tenaga Kebudayaan, SD dan SMP;
b. perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengembangan dan
pengawasan pembinaan ketenagaan PAUD, PNF, Tenaga Kebudayaan,
SD dan SMP;
c. penyelenggaraan pengembangan sumber daya manusia dibidang
pembinaan ketenagaan PAUD, PNF, Tenaga Kebudayaan, SD dan SMP;
d. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang
Pembinaan Ketenagaan PAUD, PNF, Tenaga Kebudayaan, SD dan SMP;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 11
(1) Seksi PTK PAUD dan Pendidikan Non Formal dan Tenaga Kebudayaan
mempunyai tugas menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan,
pengembangan, dan pengawasan PTK PAUD dan Pendidikan Non Formal
dan Tenaga Kebudayaan.
(2) Rincian tugas Seksi PTK PAUD dan Pendidikan Non Formal dan Tenaga
Kebudayaan sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Seksi PTK PAUD dan Pendidikan Non Formal
dan Tenaga Kebudayaan;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan,
pengembangan dan pengawasan PTK PAUD dan Pendidikan Non Formal
dan Tenaga Kebudayaan;
c. menyiapkan bahan penyelenggaraan pengembangan sumber daya
manusia dibidang PTK PAUD dan Pendidikan Non Formal dan Tenaga
Kebudayaan;
d. menyiapkan bahan analisis kebutuhan pendidikan PTK PAUD dan
Pendidikan Non Formal dan Tenaga Kebudayaan;
e. menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan rencana kerja
Seksi PTK PAUD dan Pendidikan Non Formal dan Tenaga Kebudayaan;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
-8-

Pasal 12
(1) Seksi PTK Pendidikan Dasar mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyelenggaraan pembinaan, pengembangan, dan pengawasan dibidang
PTK Pendidikan Dasar.
(2) Rincian tugas Seksi PTK Pendidikan Dasar sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Seksi PTK Pendidikan Dasar;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan,
pengembangan dan pengawasan dibidang PTK Pendidikan Dasar;
c. menyiapkan bahan penyelenggaraan pengembangan sumber daya
manusia PTK Pendidikan Dasar;
d. menyiapkan bahan analisis kebutuhan dibidang PTK Pendidikan Dasar;
e. menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan rencana kerja
Seksi PTK Pendidikan Dasar;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 13
(1) Bidang Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan
perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan, pengembangan, dan
pengawasan dibidang kebudayaan;
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kebudayaan, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Bidang Kebudayaan, meliputi :
pengembangan kebudayaan, pengembangan kesenian tradisonal,
pembinaan sejarah, tradisi, pelestarian dan pengelolaan cagar budaya
dan pengelolaan permuseuman;
b. perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengembangan dan
pengawasan dibidang kebudayaan;
c. penyelenggaraan pengembangan sumber daya manusia dibidang
kebudayaan;
d. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang
Kebudayaan;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 14
(1) Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan Informal,
Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
bahan perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembinaan, pengembangan,
dan pengawasan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan
Informal, Pemuda dan Olahraga;
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan Informal, Pemuda
dan Olahraga, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Bidang Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Non Formal dan Informal, Pemuda dan Olahraga;
b. Perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengembangan dan
pengawasan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan
Informal, Pemuda dan Olahraga;
-9-

c. penyelenggaraan pengembangan sumber daya manusia pendidikan


dasar;
d. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Non Formal dan Informal,
Pemuda dan Olahraga;
e. pengembangan kapasitas daya saing kepemudaan, keolahragaan dan
kapasitas kepramukaan.
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 15
(1) Seksi Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal dan
Pembangunan Karakter mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyelenggaraan pembinaan, pengembangan, dan pengawasan pendidikan
anak usia dini, non formal dan informal dan pembangunan karakter.
(2) Rincian tugas Seksi Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal
dan Pembangunan Karakter sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja Seksi Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal
dan Informal dan Pembangunan Karakter;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan,
pengembangan dan pengawasan pendidikan anak usia dini, non formal
dan informal dan pembangunan karakter;
c. menyiapkan bahan penyelenggaraan pengembangan sumber daya
manusia dibidang pendidikan anak usia dini, non formal dan informal
dan pembangunan karakter;
d. menyiapkan bahan analisis kebutuhan pendidikan anak usia dini, non
formal dan informal dan pembangunan karakter;
e. menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan rencana kerja
Seksi Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal dan
Pembangunan Karakter; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Bagian Kedua
Dinas Kesehatan

Pasal 16
(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Kesehatan Masyarakat;
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
e. Bidang Pelayanan Kesehatan;
f. Bidang Sumber Daya Kesehatan;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
- 10 -

(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan


bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Sub Bagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini.

Pasal 17
(1) Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasi,
pengendalian dan pengawasan secara teknis dalam penyelenggaraan
kegiatan dibidang Kesehatan yang merupakan urusan pemerintahan
kabupaten dan tugas pembantuan yang diberikan pemerintah kepada
bupati serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang kesehatan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
kesehatan;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang kesehatan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang kesehatan;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 18
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan aministrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
a. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
b. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
- 11 -

Pasal 19
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset,
kerumahtanggaan, keprotokolan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum; dan
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 20
(1) Sub bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
urusan keuangan.
(2) Rincian tugas Subbagian Keuangan , adalah sebagai berikut:
a. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
b. menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin kegiatan,
kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan langsungnya;
c. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
d. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan
dan perbendaharaan;
e. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindak lanjut;
f. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan; dan
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 21
(1) Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang
kesehatan keluarga, gizi masyarakat dan promosi kesehatan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kesehatan Masyarakat, menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan;
c. penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga,
gizi masyarakat, promosi kesehatan;
d. melaksanakan surveilans dan tata laksana kesehatan ibu dan anak;
e. program pemberian makanan tambahan (PMT) berbasis pangan lokal;
f. program Jaminan Persalinan Nasional (JAMPERSAL);
- 12 -

g. program kesehatan kerja dan olahraga;


h. program perilaku hidup bersih dan sehat;
i. program percepatan penurunan stunting;
j. melaksanakan pendampingan Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) dalam pelayanan KIA, Kegawat daruratan dan
Sistem Rujukan Maternal Neonatal;
k. penguatan Posyandu Keluarga dan Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) lainya;
l. pelatihan teknis kesehatan Ibu/Anak, promosi kesehatan dan gizi
masyarakat;
m. pelatihan teknis pelayanan ibu hamil, balita dan remaja;
n. pelatihan teknis klaster usia produktif dan lansia;
o. pelatihan teknis/workshop kader kesehatan masyarakat, pelatihan
Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) dan pelatihan tumbuh
kembang anak;
p. pelatihan teknis gizi makro dan gizi mikro;
q. sosialisasi dan kampanye gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS);
r. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi kesehatan; dan
s. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 22
(1) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di
bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan lingkungan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan lingkungan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan lingkungan;
c. penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan lingkungan;
d. pelatihan teknis Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM);
e. pelatihan teknis penyakit menular dan tidak menular;
f. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan
imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan
lingkungan;dan
g. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan
- 13 -

Pasal 23
(1) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan
primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutu
serta pelayanan kesehatan tradisional.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pelayanan Kesehatan, menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutu serta pelayanan kesehatan tradisional;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutu serta pelayanan kesehatan tradisional;
c. penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk
peningkatan mutu serta pelayanan kesehatan tradisional;
d. pelatihan teknis di bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan
kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutu serta pelayanan
kesehatan tradisional;
e. Fasilitasi peningkatan mutu FKTP dan fasilitasi akreditasi Rumah Sakit
dan Puskesmas dan Fasilitasi Laboratorium Kesehatan Daerah
(LABKESDA);
f. Fasilitasi dan pembinaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada
urusan kesehatan;
g. Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
h. Dukungan pelayanan kesehatan bergerak;
i. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan
primer dan pelayanan kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutu
serta pelayanan kesehatan tradisional; dan
j. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 24
(1) Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang kefarmasian, sarana
prasarana, alat kesehatan, Perbekalan Kesehatan, penatausahaan
/pengeloaan sumber daya manusia kesehatan dan sistem informasi
kesehatan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Sumber Daya Kesehatan, menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kefarmasian,
sarana prasarana, alat kesehatan, Perbekalan Kesehatan,
penatausahaan/pengeloaan sumber daya manusia kesehatan dan
sistem informasi kesehatan;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian,
sarana prasarana, alat kesehatan, Perbekalan Kesehatan,
penatausahaan/pengeloaan sumber daya manusia kesehatan dan
sistem informasi kesehatan;
- 14 -

c. penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian,


sarana prasarana, alat kesehatan, Perbekalan Kesehatan,
penatausahaan/pengeloaan sumber daya manusia kesehatan dan
sistem informasi kesehatan;
d. mengkoordinasikan dengan lintas program dan lintas sektor terkait
manajemen pengelolaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) dan
pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK);
e. melaksanakan pengembangan dan analisis manajemen Sumber Daya
Manusia Kesehatan meliputi perencanaan, penyediaan,
pendayaagunaan serta pembinaan dan pengawasan Sumber Daya
Manusia Kesehatan;
f. pelatihan keamanan pangan;
g. pelatihan pembiayaan kesehatan;
h. pelatihan manajemen kesehatan;
i. pelatihan manajemen kepemimpinan Puskesmas;
j. fasilitasi peningkatan jenjang pendidikan tenaga kesehatan;
k. rekomendasi perizinan praktek pelayanan kesehatan;
l. fasilitasi kerja sama dengan lembaga pendidikan kesehatan serta
lembaga-lembaga NGO dibidang kesehatan baik nasional maupun
internasional;
m. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian, sarana
prasarana, alat kesehatan, Perbekalan Kesehatan,
penatausahaan/pengeloaan sumber daya manusia kesehatan dan
sistem informasi kesehatan; dan
n. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Bagian Ketiga
Dinas Sosial

Pasal 25
(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial;
d. Bidang Pemberdayaan Sosial;
e. Bidang Rehabilitasi Sosial dan Penanganan Fakir Miskin;
f. Unit pelaksana teknis dinas;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Sosial sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III Peraturan Bupati ini.
- 15 -

Pasal 26
(1) Kepala Dinas Sosial mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasi,
pengendalian dan pengawasan secara teknis dalam penyelenggaraan
kegiatan di bidang Sosial yang merupakan urusan pemerintahan
kabupaten dan tugas pembantuan yang diberikan pemerintah kepada
bupati serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Sosial menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang Sosial;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang Sosial;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Sosial;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang Sosial;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang Sosial;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 27
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana/program kerja dinas;
b. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
c. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan
pelaporan serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 28
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset,
kerumahtanggaan, keprotokolan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
- 16 -

f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;


g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan
Kepegawaian; dan
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 29
(1) Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan teknis, rencana program dan
kegiatan, koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
Perlindungan dan Jaminan Sosial.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perlindungan dan jaminan Sosial, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan bahan kebijakan teknis, program pelaksanaan kegiatan
bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial
b. penyelenggaraan koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan di
bidang Perlindungan Dan Jamsos sesuai kewenangan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. penyusunan rencana program dan kegiatan di bidang Perlindungan Dan
Jaminan Sosial.
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Perlindungan
Sosial Korban Bencana Alam.
e. penyusunan bahan evaluasi kegiatan Perlindungan Sosial Korban
Bencana Sosial.
f. penyusunan bahan evaluasi kegiatan pemberian bimbingan teknis
pelaksanaan Jaminan Sosial berbasis Sosial Keluarga.
g. penyelenggaraan pembinaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
program kegiatan di bidang Perlindungan & Jamsos;
h. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 30
(1) Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan teknis, rencana program dan
kegiatan, koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
Pemberdayaan Sosial.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Pemberdayaan Sosial, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan bahan kebijakan teknis, program pelaksanaan kegiatan
bidang Pemberdayaan Sosial;
b. penyusunan rencana program dan kegiatan di bidang Pemberdayaan
Sosial;
c. penyelenggaraan koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan di
bidang pemberdayaan sosial sesuai kewenangan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan sosial perseorangan, dan bimbingan teknis usaha-usaha
kesejahteraan sosial di bidang pemberdayaan Keluarga Adat Terpencil
(KAT) dan Kelembagaan;
- 17 -

e. penyusunan bahan evaluasi kegiatan pemberdayaan pengelolaan


sumber dana dan bantuan sosial;
f. penyusunan bahan evaluasi kegiatan pembinaan kepahlawanan dan
penyuluhan Sosial;
g. Rehabilitasi, Pemeliharaan dan Pengamanan Taman Makam Pahlawan
(TMP);
h. penyelenggaraan pembianaan,evaluasi dan pelaporan program kegiatan
di bidang Pemberdayaan Sosial; dan
i. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 31
(1) Bidang Rehabilitasi Sosial dan Penanganan Fakir Miskin mempunyai tugas
penyiapan dan penyusunan bahan kebijakan teknis, rencana program dan
kegiatan, koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang
Rehabilitasi Sosial dan Penanganan Fakir Miskin.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibidang
Rehabilitasi Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan bahan kebijakan teknis, program pelaksanaan kegiatan
bidang Rehabilitasi Sosial dan Penanganan Fakir Miskin;
b. penyusunan rencana program dan kegiatan di bidang Rehabilitasi Sosial
dan Penanganan Fakir Miskin;
c. penyelenggaraan koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan di
bidang Rehabilitasi Sosial dan Penanganan Fakir Miskin sesuai
kewenangan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan;
d. penyusunan bahan rumusan, evaluasi kegiatan pelaksanaan teknis
pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dan Korban
Penyalahgunaan Napza serta penanganan fakir miskin perdesaan,
perkotaan, pesisir dan pulau-pulau kecil;
e. penyusunan bahan evaluasi kegiatan Rehabilitasi Sosial, gelandangan,
pengemis, bekas warga binaan pemasyarakatan, korban perdagangan
orang, korban tindak kekerasan, Eks tuna susila,dan kelompok
minoritas/Waria dan orang dengan HIV dan Aids (ODHA) serta
penanganan fakir miskin;
f. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
bimbingan teknis terhadap pelaksanaan usaha-usaha kesejahteraan
Anak Balita Terlantar, Anak Terlantar/Anak Jalanan, Anak Berhadapan
dengan Hukum (ABH), Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK),
lanjut usia serta penanganan fakir miskin;
g. penyelenggaraan pembianaan, evaluasi dan pelaporan program kegiatan
di bidang Rehabilitasi Sosial dan Penanganan Fakir Miskin; dan
h. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.
- 18 -

Bagian Keempat
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Pasal 32
(1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Bina Pelatihan, Produktivitas dan Hubungan Industrial;
d. Bidang Pembinaan, Penempatan Tenaga Kerja, dan Pengembangan
Kesempatan Kerja;
e. Bidang Ketransmigrasian;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Bupati ini.

Pasal 33
(1) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas memimpin,
mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis dalam
penyelenggaraan kegiatan dibidang tenaga kerja dan transmigrasi yang
merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan tugas pembantuan yang
diberikan pemerintah kepada bupati serta tugas lain sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
a. perencanaan program dan kegiatan dibidang tenaga kerja dan
transmigrasi;
b. perumusan kebijakan teknis dibidang tenaga kerja dan transmigrasi;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
dinas tenaga kerja dan transmigrasi;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas Dinas Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.
- 19 -

Pasal 34
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perelengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana/program kerja dinas;
b. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
c. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan
pelaporan serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 35
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset,
kerumahtanggaan, keprotokolan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan
Kepegawaian; dan
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 36
(1) Bidang Bina Pelatihan, Produktivitas dan Hubungan Industrial
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan penetapan pedoman
pembinaan hubungan industrial dan koordinasi, pembinaan, pengawasan,
pemeriksaan, pelaksanaan Bina Pelatihan, Produktivitas dan Hubungan
Industrial.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Bina Pelatihan, Produktivitas dan Hubungan Industrial, menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan dan penetapan petunjuk pelaksanaan pedoman koordinasi
dan pembinaan Bina Pelatihan, Produktivitas dan Hubungan Industrial;
- 20 -

b. pelaksanaan koordinasi dan pembinaan syarat kerja dalam hubungan


kerja dan pengembangan sarana hubungan industrial, norma kerja,
norma keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan;
c. pelaksanaan koordinasi dan pembinaan dewan pengupahan dalam
penetapan upah minimum Kabupaten;
d. pelaksanaan bimbingan teknis syarat-syarat kerja dan tata cara
pencegahan, penyelesaian perselisihan hubungan industrial; dan
e. pelaksanaan koordinasi proses penegakan hukum ketenagakerjaan;
f. sosialisasi dan bimbingan teknis pengawasan norma ketenagakerjaan
dan norma keselamatan dan kesahatan kerja;
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 37
(1) Bidang Pembinaan, Penempatan Tenaga Kerja, dan Pengembangan
Kesempatan Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan
penetapan pedoman pembinaan, penempatan tenaga kerja, dan
pengembangan kesempatan kerja.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pembinaan, Penempatan Tenaga Kerja, Dan Pengembangan Kesempatan
Kerja, menyelenggarakan fungsi :
a. penyediaan informasi pasar kerja dan fasilitasi penempatan tenaga
kerja, dan pengembangan kesempatan kerja;
b. pembinaan pengembangan perluasan tenaga kerja;
c. pembinaan penempatan antar kerja daerah, antar kerja antar negara,
penggunaan tenaga kerja warga negara asing pendatang;
d. pelaksanaan pembinaan, pelatihan keterampilan dan produktivitas
tenaga kerja; dan
e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 38
(1) Bidang Ketransmigrasian mempunyai tugas melakukan penyusunan,
koordinasi, pembinaan, pengawasan, pemeriksaan, penyuluhan, publikasi
calon pemohon, memantau hasil seleksi calon ketransmigrasian.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Ketransmigrasian, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan fasilitasi, koordinasi dan bimbingan teknis perencanaan
pembangunan permukiman dan penyediaan areal;
b. pelaksanaan fasilitasi, koordinasi dan sinkronisasi rencana teknis
pengarahan, perpindahan dan penempatan transmigrasi;
c. pelaksanaan fasilitasi, koordinasi dan penyiapan bahan publikasi,
promosi, pelayanan investasi dan kemitraan; dan
d. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.
- 21 -

Bagian Kelima
Dinas Perhubungan

Pasal 39
(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan.
2) Sub Bagian Program dan Pelaporan;
c. Bidang Angkutan Jalan, terdiri dari:
1) Seksi Angkutan Orang, Barang dan Sewa Khusus;
2) Seksi Pengelolaan Prasarana Angkutan dan Parkir;
d. Bidang Lalu Lintas terdiri dari :
1) Seksi Keselamatan dan Manajemen Rekayasa Lalulintas;
2) Seksi Prasarana Lalulintas;
e. Bidang Pelayaran terdiri dari :
1) Seksi Angkutan laut dan Penyebrangan;
2) Seksi Kepelabuhan;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
a. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Seksi dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang;
(6) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh kepala yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perhubungan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran V Peraturan Bupati ini.

Pasal 40
(1) Kepala Dinas Perhubungan mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasi,
pengendalian dan pengawasan secara teknis dalam penyelenggaraan
kegiatan dibidang perhubungan yang merupakan urusan pemerintahan
kabupaten, serta tugas pembantuan dan tugas dekosentrasi yang
diberikan pemerintah kepada Bupati serta tugas lain sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang -
undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Perhubungan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang perhubungan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
perhubungan;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang perhubungan;
- 22 -

e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang perhubungan;


f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 41
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana/program kerja dinas;
b. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan
pelaporan serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 42
(1) Sub bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan
pemeliharaan aset, kerumahtanggaan, keprotokolan, pengelolaan urusan
keuangan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin kegiatan,
kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan langsungnya;
j. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan
dan anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
k. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi
keuangan dan perbendaharaan;
l. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum,
Kepegawaian dan Keuangan; dan
m. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
- 23 -

Pasal 43
(1) Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, perencanaan dan penyusunan program
pengumpulan dan analisis data, evaluasi program, serta pelaporan
pelaksanaan tugas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Program dan Pelaporan sebagai berikut:
a. melakukan koordinasi penyiapan bahan penyusunan
rencana/program kerja dinas;
b. menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan, program dan
pelaporan;
c. menghimpun dan menganalisa data dalam rangka program dan
pelaporan;
d. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
program dan pelaporan;
e. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Program dan
Pelaporan;
f. menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LKJiP
dinas); dan
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 44
(1) Bidang Angkutan Jalan mempunyai tugas Menyusun bahan/materi
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan monitoring, penyusunan
rencana/program, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan
Perhubungan bidang angkutan jalan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Angkutan Jalan, menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan strategis pengendalian dan
pembinaan kegiatan Angkutan Orang Dalam Trayek dan Angkutan
Barang, Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek dan Angkutan Sewa
Khusus, Pengelolaan Terminal, Operasional Terminal, Pengawasan
Terminal;
b. Menyusun bahan/materi perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada
program kegiatan angkutan orang dalam trayek dan angkutan barang;
c. Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada
program kegiatan angkutan orang tidak dalam trayek dan angkutan
sewa khusus;
d. Menyusun bahan/materi, pengendalian dan Pengawasan Ketersediaan
Angkutan Umum untuk Jasa Angkutan Orang dan/atau Barang;
e. Menyusun bahan/materi dan penetapan Rencana Umum Jaringan
Trayek dalam kabupaten;
f. Menyusun bahan/materi dan fasilitasi pemenuhan persyaratan
perolehan Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang Dalam Trayek
kewenangan Kabupaten;
g. Menyusun bahan/materi penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan pada pengelolaan terminal kabupaten;
h. Menyusun bahan/materi dan penataan fasilitas utama dan fasilitas
penunjang;
- 24 -

i. Menyusun bahan/materi rekomendasi teknis penetapan trayek/rute


baru transportasi darat;
j. Menyusun bahan/materi kajian teknis rencana jaringan multi moda
transportasi;
k. Menyusun bahan/materi dan meningkatkan kualitas dan kuantitas
koordinasi dengan penyelenggaraan angkutan barang;
l. Menyusun bahan/materi dan menyediakan teknologi informasi
angkutan jalan;
m. Menyusun bahan dan melaksanakan koordinasi, fasilitasi,
pengendalian, monitoring dan evaluasi;
n. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan; dan
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi

Pasal 45
(1) Seksi Angkutan Orang, Barang dan Sewa Khusus mempunyai tugas
menyiapkan bahan/materi penyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan
dan pengawasan, monitoring, fasilitasi, penyiapan rencana/program,
evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang
Perhubungan kegiatan Angkutan Orang, Barang dan Sewa Khusus.
(2) Rincian tugas Seksi Angkutan Orang, Barang dan Sewa Khusus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis pengendalian dan
pembinaan kegiatan Angkutan Orang, Barang dan Sewa Khusus ;
b. Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada seksi
Angkutan Orang, Barang dan Sewa Khusus ;
c. Fasilitasi pemenuhan persyaratan perolehan Izin Penyelenggaraan
Angkutan Orang, Barang dan Sewa Khusus kewenangan
Kabupaten/Kota;
d. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis izin
penyelenggaraan Angkutan Orang, Barang dan Sewa Khusus;
e. Menyajikan data pada seksi Angkutan Orang, Barang dan Sewa Khusus;
f. Membuat laporan pelaksanaan kebijakan pada seksi Angkutan Orang,
Barang dan Sewa Khusus;
g. Melaksanakan pemeriksaan kendaraan bermotor umum berdasarkan
Standar Pelayanan Minimal (SPM);
h. Melaksanakan teknologi informasi pada seksi Angkutan Orang, Barang
dan Sewa Khusus;
i. Menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring,
pengawasan dan evaluasi;
j. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.
- 25 -

Pasal 46
(1) Seksi Pengelolaan Prasarana Angkutan dan Parkir mempunyai tugas
Menyiapkan bahan/materi penyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan
dan pengawasan, monitoring, fasilitasi, penyiapan rencana/program,
evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang
Perhubungan kegiatan Pengelolaan Prasarana Angkutan dan Parkir.
(2) Rincian tugas Seksi Pengelolaan Prasarana Angkutan dan Parkir
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis pengendalian dan
pembinaan kegiatan Pengelolaan Prasarana Angkutan dan Parkir;
b. Menyiapkan bahan/materi dan menyusun perencanaan Pengelolaan
Prasarana Angkutan dan Parkir;
c. Menyiapkan bahan/materi dan membangun Prasarana Angkutan dan
Parkir;
d. Menyiapkan bahan/materi dan menyediakan Perlengkapan Prasarana
Angkutan dan Parkir;
e. Menyiapkan bahan/materi dan melaksanakan Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Prasarana Angkutan dan Parkir;
f. Menyiapkan bahan/materi dan melaksanakan Pengadaan, Pemasangan,
Perbaikan dan Pemeliharaan Perlengkapan Prasarana Angkutan dan
Parkir;
g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengendalian, fasilitasi,
koordinasi, monitoring dan evaluasi;
h. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.

Pasal 47
(1) Bidang Bidang Lalu Lintas mempunyai tugas Menyusun bahan/materi
perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan monitoring, penyusunan
rencana/program, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan
Perhubungan bidang Lalu Lintas.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Lalu Lintas, menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan strategis pengendalian dan
pembinaan kegiatan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas, Prasarana Lalu
Lintas, Keselamatan Lalu Lintas;
b. Menyusun bahan/materi dan menetapkan rencana induk jaringan LLAJ
kabupaten;
c. Menyusun bahan/materi dan menyediakan perlengkapan jalan di jalan
kabupaten;
d. Menyusun bahan/materi, melaksanakan manajemen dan rekayasa lalu
lintas untuk jaringan jalan kabupaten;
e. Menyusun bahan/materi dan memberikan Persetujuan hasil analisis
dampak lalu lintas untuk jalan kabupaten;
f. Menyusun bahan/materi dan melaksanakan audit dan inspeksi
keselamatan lalu lintas jalan kabupaten;
g. Menyusun bahan/materi dan menyajikan data bidang Lalu Lintas
- 26 -

h. Menyusun bahan dan melaksanakan koordinasi, fasilitasi, pengendalian,


monitoring dan evaluasi;
i. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.

Pasal 48
(1) Seksi Keselamatan dan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas mempunyai
tugas Menyiapkan bahan/materi penyusunan kebijakan, koordinasi,
pembinaan dan pengawasan, monitoring, fasilitasi, penyiapan
rencana/program, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan
pemerintahan dibidang Perhubungan kegiatan Keselamatan dan
Manajemen Rekayasa Lalu Lintas
(2) Rincian tugas Seksi Keselamatan dan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis pengendalian dan
pembinaan kegiatan Keselamatan Lalu Lintas;
b. Menyiapkan bahan/materi dan melaksanakan Audit dan Inspeksi
Keselamatan LLAJ di Jalan
c. Menyiapkan bahan/materi dan meningkatan Kapasitas Auditor dan
Inspektor LLAJ
d. Menyiapkan bahan/materi dan melaksanakan Inspeksi, Audit dan
Pemantauan Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor
e. Menyiapkan bahan/materi dan melaksanaan kegiatan sosialisasi
tentang keselamatan berlalu lintas
f. Menyiapkan bahan/materi pelaksanaan kegiatan penanggulangan
kecelakaan lalu lintas
g. Menyiapkan bahan/materi dan melaksanakan Pengawasan dan
Pengendalian Efektivitas Pelaksanaan Kebijakan untuk lalu lintas dan
Jalan kabupaten;
h. Menyiapkan bahan/materi dan menyusun bahan berita acara hasil
penelitian fisik kendaraan bermotor dan penghapusan kendaraan
bermotor
i. Menghimpun, mengolah, menyajikan, memelihara, mengembangkan dan
memanfaatkan data dan informasi kecelakaan dan daerah rawan
kecelakan;
j. Menyiapkan bahan/materi dan melaksanakan kegiatan analisis
kecelakaan terhadap teknis kendaraan bermotor;
k. Menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi, fasilitasi, monitoring
dan evaluasi;
l. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.

Pasal 49
(1) Seksi Prasarana Lalu Lintas mempunyai tugas Menyiapkan bahan/materi
penyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengawasan,
monitoring, fasilitasi, penyiapan rencana/program, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang Perhubungan kegiatan
Prasarana Lalu Lintas.
- 27 -

(2) Rincian tugas Seksi Prasarana Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis pengendalian dan
pembinaan kegiatan Prasarana Lalu Lintas;
b. Menyiapkan bahan/materi dan menyusun perencanaan Prasarana Lalu
Lintas;
c. Menyiapkan bahan/materi dan membangun Prasarana Lalu Lintas;
d. Menyiapkan bahan/materi dan menyediakan Perlengkapan Prasarana
Lalu Lintas;
e. Menyiapkan bahan/materi dan melaksanakan Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Prasarana Lalu Lintas;
f. Menyiapkan bahan/materi dan melaksanakan Pengadaan, Pemasangan,
Perbaikan dan Pemeliharaan Perlengkapan Prasarana Lalu Lintas dalam
rangka Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas;
g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengendalian, fasilitasi,
koordinasi, monitoring dan evaluasi;
h. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.

Pasal 50
(1) Bidang Pelayaran mempunyai tugas Menyusun bahan/materi perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan dan monitoring, penyusunan
rencana/program, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan
pemerintahan dibidang Perhubungan kegiatan Bidang Pelayaran.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pelayaran, menyelenggarakan fungsi :
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan strategis pengendalian dan
pembinaan kegiatan Angkutan Laut, Kepelabuhan, Angkutan
Penyeberangan;
b. Menyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada Bidang
Perhubungan Pelayaran;
c. Mengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan serta evaluasi
pelaksanaan tugas pada Bidang Pelayaran;
d. Melaksanakan pengawasan, pembinaan angkutan penyeberangan dan
perizinan serta pengendalian lalu lintas angkutan penyeberangan dalam
wilayah kabupaten;
e. Melaksanakan pembangunan, dan memfasilitasi perijinan pembangunan
dan pengoperasian pelabuhan dalam wilayah kabupaten;
f. Mengawasi dan Membina angkutan penyeberangan serta pengendalian
lalu lintas angkutan penyeberangan dalam wilyah kabupaten;
g. Menetapkan Jadwal dan menerbitkan Standar Pelayanan Minimal
angkutan penyeberangan dalam wilayah kabupaten;
h. Memantau, Mengawasi, dan Mengevaluasi arus
penumpang/barang/komoditi pada Pelabuhan dalam wilayah
kabupaten;
i. Memberikan rekomendasi teknis pemanfaatan ruang perairan
kewenangan kabupaten;
j. Menyajikan data bidang Pelayaran;
- 28 -

k. Menyusun bahan dan melaksanakan koordinasi, fasilitasi, pengendalian,


monitoring dan evaluasi;
l. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.

Pasal 51
(1) Seksi angkutan laut dan Penyebrangan mempunyai tugas Menyiapkan
bahan/materi penyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan
pengawasan, monitoring, fasilitasi, penyiapan rencana/program, evaluasi
dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang angkutan
laut dan Penyebrangan.
(2) Rincian tugas Seksi angkutan laut dan Penyebrangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis pengendalian dan
pembinaan kegiatan Angkutan Laut;
b. Menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pada Seksi
Angkutan Laut.
c. Fasilitasi persetujuan izin usaha angkutan laut pelayaran rakyat bagi
orang perorangan atau badan usaha yang berdomisili dan yang
beroperasin pada wilayah kabupaten;
d. Melakukan kajian kebutuhan angkutan laut dalam wilayah kabupaten;
e. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi pengawasan pelaksanaan Izin
Usaha Angkutan Laut kewenangan kabupaten;
f. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengendalian, fasilitasi,
koordinasi, monitoring dan evaluasi;
g. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.

Pasal 52
(1) Seksi Seksi Kepelabuhan mempunyai tugas Menyiapkan bahan/materi
penyusunan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengawasan,
monitoring, fasilitasi, penyiapan rencana/program, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang Perhubungan kegiatan
Kepelabuhan.
(2) Rincian tugas Seksi Kepelabuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan strategis pengendalian dan
pembinaan kegiatan Kepelabuhan;
b. Penyiapan bahan penetapan rencana induk dan daerah lingkungan kerja
(DLKR), daerah lingkungan kepentingan (DLKP) pelabuhan pengumpan
lokal;
c. Fasilitasi Pembangunan dan penerbitan izin pembangunan dan
pengoperasian pelabuhan pengumpan lokal;
d. Menyiapkan bahan dan Fasilitasi persetujuan izin usaha badan usaha
pelabuhan, fasilitasi pemenuhan persyaratan izin reklamasi, pekerjaan
pengerukan diwilayah perairan pelabuhan pengumpan lokal;
- 29 -

e. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitas kepelabuhan, pemenuhan


fasilitasi pelayanan angkutan pelabuhan pengumpan lokal;
f. Menyelenggarakan pengawasan, pendataan dan evaluasi fasilitas
kepelabuhan.
g. Pertimbangan teknis penggunaan ruang laut kewenangan provinsi
h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengendalian, fasilitasi,
koordinasi, monitoring dan evaluasi;
i. Mendistribusikan tugas dan menilai kinerja bawahan;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.

Bagian Keenam
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik

Pasal 53
(1) Susunan Organisasi Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik terdiri
dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan;
c. Bidang Komunikasi Publik dan Desiminasi Informasi;
b. Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi;
e. Bidang Statistik dan Persandian;
f. Kelompok Jabatan Fungsional;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh kepala yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistika
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI Peraturan Bupati ini.

Pasal 54
(1) Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang Komunikasi, Informatika dan
Statistik yang merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan tugas
pembantuan, dekosentrasi yang diberikan pemerintah kepada Bupati serta
tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati
berdasarkan peraturan perundang - undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang Komunikasi, Informatika dan
Statistik;
- 30 -

b. perencanaan program dan kegiatan dibidang Komunikasi, Informatika


dan Statistik;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
Komunikasi, Informatika dan Statistik;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas dibidang Komunikasi,
Informatika dan Statistik;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas Dinas Komunikasi,
Informatika dan Statistik;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 55
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana/program kerja dinas;
b. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
c. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

Pasal 56
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset,
kerumahtanggaan, keprotokolan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan
Kepegawaian; dan
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
- 31 -

Pasal 57
(1) Sub bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
urusan keuangan.
(2) Rincian tugas Subbagian Keuangan adalah sebagai berikut:
a. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
b. menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin kegiatan,
kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan langsungnya;
c. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
d. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan
dan perbendaharaan;
e. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindak lanjut;
f. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan; dan
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 58
(1) Bidang Komunikasi Publik dan Desiminasi Informasi mempunyai tugas
penyusunan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, perencanaan,
pelaksanaan serta monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang
komunikasi dan desiminasi informasi, yang meliputi pelayanan informasi
publik, kelembagaan dan media massa serta pengelolaan informasi
elektronik.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Komunikasi Publik dan Desiminasi Informasi, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Bidang Komunikasi Publik dan Desiminasi
Informasi;
b. penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan PPID pada badan-badan
publik instansi Pemerintah Kabupaten Bima;
c. pembinaan pelaksanaan keterbukaan informasi publik, pengelolaan
informasi elektronik pada badan-badan publik instansi pemerintah
Kabupaten Bima;
d. pengelolaan sekretariat Pelayanan Informasi Publik Pemerintah Provinsi
Kabupaten Bima;
e. penyelenggaraan diseminasi informasi pembangunan Daerah;
f. pengoordinasian dan pembinaan lembaga komunikasi sosial dan
kemasyarakatan serta hubungan kemitraan dengan media massa;
g. pengkajian dan perencanaan informasi strategis dan pemetaan opini
publik sebagai bahan masukan bagi pimpinan dalam pengambilan
kebijakan;
h. pendistribusian hasil kajian informasi kepada publik dan lembaga
terkait;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya.
- 32 -

Pasal 59
(1) Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas
penyusunan bahan kebijakan, koordinasi, perencanaan, pelaksanaan serta
monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan dibidang
Teknologi Informasi dan Komunikasi yang meliputi pembangunan Aplikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi, Infrastruktur TIK serta Pengelolaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, menyelenggarakan
fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi;
b. pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur pusat data yang terintegrasi
(data centre) Kabupaten Bima;
c. Pengelolaan E-government di Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten
Bima;
d. koordinasi penyelenggaraan Sistem informasi elektronik yang aman yang
digunakan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bima;
e. penyediaan dan pengelolaan Disaster Resque Centre (DRC) Pemerintah
Kabupaten Bima;
f. penyediaan infrastruktur jaringan TIK yang terhubung/saling terkoneksi
antara SKPD dan Pusat Data teringrasi;
g. pembinaan dan bimbingan teknis perencanaan, penyediaan dan
pemeliharaan Infrastruktur TIK SKPD serta identifikasi kebutuhan dan
pengembangan Aplikasi;
h. koordinasi pelaksanaan evaluasi rencana strategis TIK Pemerintah
Kabupaten Bima;
i. penyusunan Standar dan Prosedur Teknis Pembangunan Infrastruktur
TIK, Aplikasi dan Website Pemerintah Kabupaten Bima;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya.

Pasal 60
(1) Bidang Statistik dan Persandian mempunyai tugas penyusunan bahan
kebijakan, koordinasi, perencanaan, pelaksanaan serta monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan dibidang data Statistik dan
Persandian.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Statistik dan Persandian, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Bidang Statistik dan Persandian;
b. perumusan kebijakan teknis pengelolaan dan pengendalian dibidang
Statistik dan Persandian;
c. penyelenggaraan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian data
Statistik dan Persandian;
d. pelaksanaan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan
supervisi kegiatan dibidang data Statistik dan Persandian;
- 33 -

e. menyusun analisis dan kajian dalam pengembangan data Statistik dan


Persandian;
f. Penyelenggaraan Statistik Sektoral di Lingkup Daerah Kabupaten Bima;
g. Penyelenggaraan Persandian untuk Pengamanan Informasi Pemerintah
Daerah Kabupaten
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya.

Bagian Ketujuh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Pasal 61
(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari:
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk;
d. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil;
e. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan;
f. Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
h. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh kepala yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII Peraturan Bupati ini.

Pasal 62
(1) Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang Kependudukan Dan Pencatatan
Sipil yang merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan tugas
pembantuan, dekosentrasi yang diberikan pemerintah kepada Bupati serta
tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati
berdasarkan peraturan perundang - undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang kependudukan dan pencatatan
sipil;
b. perencanaan program dan kegiatan dibidang kependudukan dan
pencatatan sipil;
- 34 -

c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang


kependudukan dan pencatatan sipil;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas dibidang kependudukan dan
pencatatan sipil;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang kependudukan
dan pencatatan sipil;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 63
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana/program kerja dinas;
b. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
c. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan penyiapan dokumentasi, penyebaran informasi dan
perpustakaan;
k. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
l. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
m. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 64
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset,
kerumahtanggaan, keprotokolan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyusun rencana strategis SKPD;
j. menyusun rencana kerja SKPD;
k. menyusun LPPD atau LKPJ;
l. menyusun rancangan peraturan perundang-undangan;
- 35 -

m. menyiapkan bahan penyusunan standar analisa biaya dan standar


harga barang dan jasa;
n. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan
Kepegawaian; dan
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 65
(1) Sub bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
urusan keuangan.
(2) Rincian tugas Subbagian Keuangan adalah sebagai berikut:
a. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
b. menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin kegiatan,
kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan langsungnya;
c. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
d. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan
dan perbendaharaan;
e. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindak lanjut;
f. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan; dan
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 66
(1) Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas
mengkoordinasikan, merumuskan kebijakan, membina, memfasilitasi dan
mengendalikan pelaksanaan identifikasi penduduk, pelayanan pendaftaran
penduduk, mutasi dan pendataan penduduk rentan administrasi
kependudukan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pelayanan Pendaftaran Penduduk, menyelenggarakan fungsi:
a. pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan identifikasi penduduk,
pelayanan pendaftaran penduduk, mutasi dan pendataan penduduk
rentan administrasi kependudukan;
b. perumusan petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan
identifikasi penduduk, pelayanan pendaftaran penduduk, mutasi dan
pendataan penduduk rentan administrasi kependudukan;
c. pembinaan pelaksanaan identifikasi penduduk,
d. pembinaan pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk,
e. pembinaan pelaksanaan mutasi dan pendataan penduduk rentan
administrasi kependudukan;
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 67
(1) Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai tugas mengkoordinasikan,
merumuskan kebijakan, membina, memfasilitasi dan mengendalikan
pelaksanaan tugas dibidang Pelayanan Pencatatan Sipil.
- 36 -

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pelayanan Pencatatan Sipil, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang Pelayanan Pencatatan Sipil meliputi kelahiran, perkawinan,
perceraian, perubahan status warga negara;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Pelayanan Pencatatan
Sipil meliputi kelahiran, perkawinan, perceraian, perubahan status
warga negara;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
Pelayanan Pencatatan Sipil meliputi kelahiran, perkawinan, perceraian,
perubahan status warga negara;
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 68
(1) Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dibidang pengelolaan informasi
administrasi kependudukan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan menyelenggarakan
fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang pengelolaan informasi, penyediaan data dan tatakelola sumber
daya manusia administrasi kependudukan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang pengelolaan informasi
administrasi kependudukan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
pengelolaan informasi administrasi kependudukan;
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 69
(1) Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi dibidang Pemanfaatan Data dan Inovasi
Pelayanan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang Pemanfaatan Data, Kerjasama dan Inovasi Pelayanan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Pemanfaatan Data,
Kerjasama dan Inovasi Pelayanan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
Pemanfaatan Data, Kerjasama dan Inovasi Pelayanan;
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.
- 37 -

Bagian Kedelapan
Dinas Pariwisata

Pasal 70
(1) Susunan Organisasi Dinas Pariwisata terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Pengembangan Kepariwisataan;
d. Bidang Pemasaran Pariwisata;
e. Bidang Ekonomi Kreatif;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
g. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh kepala yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pariwisata sebagaimana tercantum
dalam Lampiran VIII Peraturan Bupati ini.

Pasal 71
(1) Kepala Dinas Pariwisata mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasi,
pengendalian dan pengawasan secara teknis dalam penyelenggaraan
kegiatan dibidang Pariwisata yang merupakan urusan pemerintahan
kabupaten dan tugas pembantuan, dekosentrasi yang diberikan
pemerintah kepada Bupati serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang - undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Pariwisata menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang Pariwisata;
b. perencanaan program dan kegiatan dibidang Pariwisata;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
Pariwisata;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas dibidang Pariwisata;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang Pariwisata;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 72
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana/program kerja dinas;
- 38 -

b. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;


c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 73
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset,
kerumahtanggaan, keprotokolan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyusun rencana strategis SKPD;
j. menyusun rencana kerja SKPD;
k. menyusun LPPD atau LKPJ;
l. menyusun rancangan peraturan perundang-undangan;
m. menyiapkan bahan penyusunan standar analisa biaya dan standar
harga barang dan jasa;
n. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan
Kepegawaian; dan
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 74
(1) Bidang Pengembangan Kepariwisataan mempunyai tugas mempersiapkan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,
standar, prosedur, kriteria, serta melakukan pembinaan dan bimbingan
teknis serta evaluasi di bidang produk dan usaha pariwisata dan
pemberdayaan masyarakat.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pengembangan Kepariwisataan, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang pengembangan pariwisata meliputi produk, usaha,
pemberdayaan masyarakat;
- 39 -

b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang pengembangan pariwisata


meliputi produk, usaha, pemberdayaan masyarakat;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
pengembangan pariwisata meliputi produk, usaha, pemberdayaan
masyarakat; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 75
(1) Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas mempersiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, kriteria, serta melakukan pembinaan dan bimbingan teknis serta
evaluasi di bidang promosi, kerjasama dan analisa pasar.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pemasaran Pariwisata, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang pemasaran meliputi informasi, promosi, analisa pasar dan
kerjasama;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang pemasaran meliputi
informasi, promosi, analisa pasar dan kerjasama;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
pemasaran meliputi informasi, promosi, analisa pasar dan kerjasama;
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 76
(1) Bidang Ekonomi Kreatif mempunyai tugas mempersiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, kriteria, serta melakukan pembinaan dan bimbingan teknis serta
evaluasi di bidang ekonomi kreatif berbasis seni dan budaya, ekonomi
kreatif berbasis media, desain dan iptek serta fasilitasi pengembangan
ekonomi kreatif.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Ekonomi Kreatif, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data, menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan dan
fasilitasi pengembangan dibidang ekonomi kreatif;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang ekonomi kreatif;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
ekonomi kreatif; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Bagian Kesembilan
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang

Pasal 77
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terdiri
dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri dari :
- 40 -

1) Sub. Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;


2) Sub. Bagian Program dan Pelaporan;
c. Bidang Bina Marga;
d. Bidang Pengairan;
e. Bidang Tata Ruang;
f. Bidang Cipta Karya dan Pembinaan Jasa Konstruksi;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
h. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang
sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX Peraturan Bupati ini.

Pasal 78
(1) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang yang merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan tugas
pembantuan, tugas dekonsentrasi yang diberikan pemerintah kepada
Bupati serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan peraturan perundang - undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 79
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas melaksanakan
pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan, umum,
kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
- 41 -

b. penyusunan rencana/program kerja dinas;


c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 80
(1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas
melakukan pengelolaan urusan keuangan, urusan ketatausahaan,
kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset, kerumahtanggaan,
keprotokolan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
j. menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin kegiatan,
kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan langsungnya;
k. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
l. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan keuangan dan
perbendaharaan;
m. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindak lanjut; dan
n. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 81
(1) Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, perencanaan dan penyusunan program
pengumpulan dan analisis data, evaluasi program, serta pelaporan
pelaksanaan tugas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Program dan Pelaporan sebagai berikut:
a. melakukan koordinasi penyiapan bahan rencana/program kerja dinas;
- 42 -

b. menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan, program dan


pelaporan;
c. menghimpun dan menganalisa data dalam rangka program pelaporan;
d. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
dan pelaporan;
e. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Program
Pelaporan;
f. menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LKJiP
dinas); dan
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 82
(1) Bidang Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
perencanaan, pembinaan, pengawasan, pengaturan, pemeliharaan,
pengendalian, pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan jalan dan
jembatan serta pemanfaatan daerah sempadan jalan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Bina Marga, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana kerja Bidang Bina Marga;
b. perumusan kebijakan teknis pembangunan, peningkatan, pengaturan,
pemeliharaan jalan dan jembatan;
c. perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, dan pengaturan, pengendalian
pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan;
d. perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pengaturan, pengendalian
pembangunan dan pemeliharaan jembatan;
e. perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pengaturan, pengendalian
pemanfaatan ruang milik jalan; dan
f. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Bina
Marga.
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 83
(1) Bidang Pengairan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dibidang
pengairan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pengairan, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan dibidang
pengairan meliputi pembangunan, pembinaan, pengusahaan operasi
dan pemeliharaan pengairan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang pengairan meliputi
pembangunan, pembinaan, pengusahaan operasi dan pemeliharaan
pengairan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
pengairan meliputi pembangunan, pembinaan, pengusahaan operasi
dan pemeliharaan pengairan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.
- 43 -

Pasal 84
(1) Bidang Tata Ruang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi tata ruang.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Tata Ruang, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang tata ruang meliputi pengaturan, pembinaan, pemanfaatan,
pengawasan dan pengendalian;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang tata ruang meliputi
pengaturan, pembinaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
tata ruang meliputi pengaturan, pembinaan, pemanfaatan, pengawasan
dan pengendalian; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 85
(1) Bidang Cipta Karya dan Pembinaan Jasa Konstruksi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi dibidang cipta karya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Cipta Karya, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang cipta karya dan Pembinaan Jasa Konstruksi meliputi
pembangunan, pemeliharaan, penataan dan pengawasan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang cipta karya dan
Pembinaan Jasa Konstruksi meliputi pembangunan, pemeliharaan,
penataan dan pengawasan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
cipta karya dan Pembinaan Jasa Konstruksi meliputi pembangunan,
pemeliharaan, penataan dan pengawasan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Bagian Kesepuluh
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

Pasal 86
(1) Susunan Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman terdiri
dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
c. Bidang Perumahan;
d. Bidang Kawasan Permukiman;
e. Bidang Pertanahan;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
g. Kelompok jabatan fungsional.
- 44 -

(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan


bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
sebagaimana tercantum dalam Lampiran X Peraturan Bupati ini.

Pasal 87
(1) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang Perumahan dan Permukiman
serta urusan bidang pertanahan yang merupakan urusan pemerintahan
kabupaten dan tugas pembantuan, tugas dekonsentrasi yang diberikan
pemerintah kepada kabupaten serta tugas lain sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang -
undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang perumahan dan kawasan
permukiman serta urusan pertanahan;
b. perencanaan program dan kegiatan Dinas Perumahan dan kawasan
Permukiman serta urusan bidang pertanahan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
perumahan dan kawasan permukiman serta urusan bidang pertanahan;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang perumahan dan
kawasan permukiman serta urusan bidang pertanahan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas Dinas Perumahan dan
kawasan Permukiman serta urusan bidang pertanahan;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 88
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
- 45 -

h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan


serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 89
(1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, pengelolaan keuangan,
penggunaan dan pemeliharaan aset, kerumahtanggaan, keprotokolan di
lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan keuangan;
e. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
f. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
g. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
h. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
i. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
k. menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin kegiatan,
kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan langsungnya;
l. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
m. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi
keuangan dan perbendaharaan;
n. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindak lanjut; dan
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 90
(1) Bidang Perumahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dibidang
perumahan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perumahan, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang perumahan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang perumahan;
- 46 -

c. pelaksanaan, penyediaan, pembinaan, supervisi, monitoring dan


evaluasi dibidang perumahan meliputi penyediaan dan pengelolaan
rumah susun, rumah umum dan rumah khusus, perumahan akibat
bencana alam, relokasi perumahan melalui program pemerintah; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 91
(1) Bidang Kawasan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang Kawasan Permukiman.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kawasan Permukiman, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang Kawasan Permukiman;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Kawasan Permukiman;
c. pelaksanaan, penyediaan, pembinaan, supervisi, monitoring dan
evaluasi dibidang Kawasan Permukiman meliputi peningkatan kualitas
kesehatan kawasan pemukiman, penanganan Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH), penuntasan kawasan pemukiman kumuh;
d. peningkatan prasarana, sarana dan Utilitas Umum; dan
e. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 92
(1) Bidang Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang Pertanahan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pertanahan, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang Pertanahan meliputi penatusahaan tanah, pengadaan tanah
dan fasilitasi sengketa tanah;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Pertanahan meliputi
penatusahaan tanah, pengadaan tanah dan fasilitasi sengketa tanah;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
Pertanahan meliputi penatusahaan tanah, pengadaan tanah dan
fasilitasi sengketa tanah;
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Bagian Kesebelas
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Pasal 93
(1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah terdiri
dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
- 47 -

c. Bidang Kelembagaan dan Pemberdayaan Koperasi;


d. Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah;
e. Bidang Fasilitasi dan Pembiayaan Simpan Pinjam;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
g. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Seksi dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang;
(6) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI Peraturan Bupati ini.

Pasal 94
(1) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah yang merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan tugas
pembantuan, tugas dekonsentrasi yang diberikan pemerintah kepada
Bupati serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan peraturan perundang - undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan umum dan teknis bidang Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah;
b. perencanaan program dan penyelenggaraan kegiatan dibidang Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas dibidang Koperasi, Usaha Kecil
dan Menengah;
e. pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tugas Dinas
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 95
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
- 48 -

c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;


d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 96
(1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, pengeloaan keuangan,
penggunaan dan pemeliharaan aset, kerumahtanggaan, keprotokolan,
serta administrasi keuangan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan keuangan;
e. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
f. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
g. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
h. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
i. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
k. menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pelaksana teknis
pemimpin kegiatan, kuasa pengguna anggaran pimpinan kegiatan,
bendaharawan dan atasan langsungnya;
l. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
m. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi umum,
kepegawaian keuangan dan perbendaharaan;
n. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan bahan tindak lanjut;
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 97
(1) Bidang Kelembagaan dan Pemberdayaan Koperasi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi kelembagaan dan pemberdayaan koperasi.
- 49 -

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kelembagaan dan Pemberdayaan Koperasi, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
kelembagaan dan pemberdayaan koperasi meliputi kelembagaan,
pemberdayaan, pengawasan dan pengendalian;
b. penyusunan bahan perencanaan program kebijakan teknis dibidang
kelembagaan dan pemberdayaan koperasi meliputi kelembagaan,
pemberdayaan, pengawasan dan pengendalian;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
kelembagaan dan pemberdayaan koperasi meliputi kelembagaan,
pemberdayaan, pengawasan dan pengendalian; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 98
(1) Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah meliputi
pemberdayaan, pengembagan SDM, Kemitraan dan Promosi;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Pemberdayaan Usaha
Kecil dan Menengah meliputi pemberdayaan, pengembagan SDM,
Kemitraan dan Promosi;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah meliputi pemberdayaan,
pengembagan SDM, Kemitraan dan Promosi; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 99
(1) Bidang Fasilitasi dan Pembiayaan Simpan Pinjam mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi dibidang fasilitasi dan pembiayaan simpan
pinjam.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Fasilitasi dan Pembiayaan Simpan Pinjam, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang fasilitasi dan pembiayaan simpan pinjam meliputi pendanaan,
pembinaan dan pengendalian;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang fasilitasi dan pembiayaan
simpan pinjam meliputi pendanaan, pembinaan dan pengendalian;
c. pelaksanaan pembinaan, pengendalian, pengawasan, supervisi,
monitoring dan evaluasi dibidang fasilitasi dan pembiayaan simpan
pinjam meliputi pendanaan, pembinaan dan pengendalian; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.
- 50 -

Bagian Keduabelas
Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Pasal 100
(1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan;
c. Bidang Perindustrian;
d. Bidang Pengelolaan Pasar dan Perlindungan Konsumen;
e. Bidang Perdagangan;
f. Unit pelaksana teknis dinas; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII Peraturan Bupati ini.

Pasal 101
(1) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang Perindustrian dan Perdagangan
yang merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan tugas pembantuan,
tugas dekonsentrasi yang diberikan pemerintah kepada Bupati serta tugas
lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang - undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang perindustrian dan perdagangan;
b. perencanaan program dan kegiatan dibidang perindustrian dan
perdagangan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
perindustrian dan perdagangan;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas dibidang perindustrian dan
perdagangan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang perindustrian
dan perdagangan;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.
- 51 -

Pasal 102
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 103
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset,
kerumahtanggaan, keprotokolan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum; dan
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 104
(1) Sub bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
urusan keuangan.
(2) Rincian tugas Subbagian Keuangan, adalah sebagai berikut:
a. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
b. menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin kegiatan,
kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan langsungnya;
c. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
d. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan
dan perbendaharaan;
- 52 -

e. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta


penyiapan tindak lanjut;
f. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan; dan
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 105
(1) Bidang Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang Perindustrian.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perindustrian, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang Perindustrian meliputi sarana prasarana dan industri;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Perindustrian meliputi
sarana prasarana dan industri;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
Perindustrian; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 106
(1) Bidang Pengelolaan Pasar dan Perlindungan Konsumen mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi,
sinkronisasi simplifikasi dan Perlindungan dibidang Pengelolaan Pasar dan
Perlindungan Konsumen.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pengelolaan Pasar dan Perlindungan Konsumen, menyelenggarakan fungsi:
a.Menyusun bahan perencanaan program dan kegiatan Bidang
Pengelolaan Pasar dan Pertindungan Konsumen serta Penggunaan dan
Pemasaran Produk Dalam Negeri;
b. Menyusun bahan perumusan kebijakan teknis Bidang Pengelolaan
Pasar dan perlindungan Konsumen serta Penggunaan dan Pemasaran
Produk Dalam Negeri;
c. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan menyusun Rencana Tata
kelola pasar;
d. Melakukan penataan, penyediaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana pasar, penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana
kebersihan, serta pengendalian keamanan dan ketertiban Pasar;
e. Menyusun analisa dan penetapan target dan evaluasi realisasi terhadap
retribusi pasar;
f. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian teknis
kegiatan penagihan dan pemungutan retribusi pasar serta administrasi
penerimaan/penyetoran Retribusi Pasar;
g. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian serta pemberian ijin dan
rekomendasi penyewaan toko, kios, los/tenda maupun area komersial di
pasar;
h.Menyelenggarakan kemitraan pedagang dan masyarakat di sekitar areal
pasar;
- 53 -

i. Menyusun bahan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan


perangkat daerah, instansi pemerintah dan pemangku kepentingan
lainnya dalam rangka peningkatan pertindungan konsumen;
j. Melakukan pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen,
sosialisasi informasi dan publikasi tentang perlindungan konsumen,
pelayanan dan penanganan penyelesaian sengketa konsumen skala
daerah;
k. Melaksanakan pengusutan pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK) di Daerah;
l. Menyiapkan bahan kebijakan dan melakukan pengawasan barang
beredar dan jasa serta penegakan hukum skala daerah, seperti
Pengawasan Barang Dalam Kemasan Tertutup (BDKT) dan Pengawasan
Barang Berbahaya Beracun;
m. menyiapkan bahan perumusan kebijakan pelakanaan kemetrologian;
n.Melakanakan monitoring, analisa dan evaluasi penyelenggaraan
kegiatan tera/tera ulang;
o.Melaksanakan pembinaan, penyuluhan dan pengawasan kemetrologian;
p. Melaksanakan pembinaan penggunaan Produk Dalam Negeri melalui
promosi atau pameran produk lokal/unggulan daerah, sosialisasi,
penyediaan informasi, peningkatan akses pemasaran produk dalam
negeri dan pengembangan kemitraan usaha perdagangan;
q.Melakanakan pembinaan dan pengawasan penerapan kewajiban
penggunaan Produk Dalam Negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
r. Melaksanakan fungsi administrasi dinas bidang Pengelotaan Pasar dan
Perlindungan Konsumen serta penggunaan dan pemasaran Produk
Dalam Negeri; dan
s. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oteh pimpinan sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 107
(1) Bidang Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang Perdagangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perdagangan, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang perdagangan meliputi distribusi, informasi, pengembangan
sarana prasarana, promosi dan kerjasama;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang perdagangan meliputi
distribusi, informasi, pengembangan sarana prasarana, promosi dan
kerjasama;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
perdagangan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.
- 54 -

Bagian Ketigabelas
Dinas Pertanian dan Perkebunan

Pasal 108
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Tanaman Pangan;
d. Bidang Rehabilitasi, Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman;
e. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian;
f. Bidang Hortikultura;
g. Bidang Perkebunan;
h. Bidang Penyuluhan; dan
i. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
j. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Sub Bagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XIII Peraturan Bupati ini.

Pasal 109
(1) Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan mempunyai tugas memimpin,
mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis dalam
penyelenggaraan kegiatan dibidang Pertanian dan Perkebunan yang
merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan tugas pembantuan,
tugas dekonsentrasi yang diberikan pemerintah kepada Bupati serta tugas
lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang - undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Pertanian dan Perkebunan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang Pertanian dan Perkebunan;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang Pertanian dan Perkebunan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Pertanian dan Perkebunan;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang Pertanian dan
Perkebunan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang Pertanian dan
Perkebunan;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.
- 55 -

Pasal 110
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi aset;
f. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
g. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
h. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
k. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 111
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset,
kerumahtanggaan, keprotokolan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum; dan
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 112
(1) Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang tanaman pangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Tanaman Pangan, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang tanaman pangan meliputi pembenihan, produksi, pembibitan
dan teknologi;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang tanaman pangan meliputi
pembenihan, produksi, pembibitan dan teknologi;
- 56 -

c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang


tanaman pangan;
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan

Pasal 113
(1) Bidang Rehabilitasi, Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dibidang rehabilitasi,
pengembangan lahan dan perlindungan tanaman.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Rehabilitasi, Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman,
menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang rehabilitasi, pengembangan lahan dan perlindungan tanaman,
monitoring dan pengendalian organisme, pengkajian iklim dan tata guna
air;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang rehabilitasi,
pengembangan lahan dan perlindungan tanaman, monitoring dan
pengendalian organisme, pengkajian iklim dan tata guna air;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
rehabilitasi, pengembangan lahan dan perlindungan tanaman; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan

Pasal 114
(1) Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi dibidang pengolahan dan pemasaran hasil
pertanian.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian meliputi agrobisnis,
sumberdaya dan pengolahan hasil pertanian;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang pengolahan dan
pemasaran hasil pertanian meliputi agrobisnis, sumberdaya dan
pengolahan hasil pertanian;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
pengolahan dan pemasaran hasil pertanian; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 115
(1) Bidang Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang hortilkultura.
- 57 -

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Hortilkultura, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang hortilkultura meliputi pembenihan, pengembangan produksi
dan teknologi;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang hortikultura meliputi
pembenihan, pengembangan produksi dan teknologi;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
hortikultura;
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan

Pasal 116
(1) Bidang Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
Perkebunan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perkebunan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi kegiatan,
data dan bahan-bahan Perkebunan meliputi perlindungan,
pengembangan komoditi, pengolohan dan pemasaran hasil;
b. penyusunan kebijakan teknis dibidang Perkebunan meliputi
perlindungan, pengembangan komoditi, pengolohan dan pemasaran
hasil;
c. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Perkebunan meliputi
perlindungan, pengembangan komoditi, pengolohan dan pemasaran
hasil;
d. pelaksanakan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan perkebunan; dan
e. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh
atasan.

Pasal 117
(1) Bidang Penyuluhan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
penyelenggaraan penyuluhan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Penyuluhan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, smplifikasi kegiatan,
data dan bahan-bahan penyelenggaraan penyuluhan dan stakeholder
serta lembaga-lembaga/unsur terkait lainnya meliputi pembinaan
kelembagaan dan SDM, penyuluhan dan sarana prasarana dan
kerjasama;
b. penyusunan kebijakan teknis dibidang penyelenggaraan penyuluhan;
c. pelaksanakan upaya-upaya pengembangan metode dan materi
penyuluhan sesuai dengan kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha;
d. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang pembinaan kelembagaan
penyuluhan;
- 58 -

e. pelaksanaan kegiatan pendataan kelembagaan penyuluhan,


kelembagaan pelaku utama, dan pelaku usaha;
f. fasilitasi pelaksanaan pengembangan kelembagaan penyuluhan,
kelembagaan pelaku utama, dan pelaku usaha;
g. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan penyuluhan; dan
h. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh
atasan.

Bagian Keempat Belas


Dinas Kelautan dan Perikanan

Pasal 118
(1) Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
c. Bidang Perikanan Budidaya:
d. Bidang Perikanan Tangkap:
e. Bidang Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan;
f. Bidang Kelembagaan dan Investasi;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Seksi dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang;
(6) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XIV Peraturan Bupati ini.

Pasal 119
(1) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas memimpin,
mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis dalam
penyelenggaraan kegiatan dibidang Kelautan dan Perikanan yang
merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan tugas pembantuan,
tugas dekonsentrasi yang diberikan pemerintah kepada Bupati serta tugas
lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang - undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang Kelautan dan Perikanan;
b. perencanaan program dan kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan;
- 59 -

c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang


Kelautan dan Perikanan;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas dibidang kelautan dan
perikanan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas Dinas Kelautan dan
Perikanan;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 120
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 121
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset,
kerumahtanggaan, keprotokolan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan
kepegawaian; dan
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
- 60 -

Pasal 122
(1) Bidang Perikanan Budidaya mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi,
simplifikasi, supervisi, monitoring dan evaluasi, serta menyiapkan bahan
pembinaan teknis Perikanan Budidaya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perikanan Budidaya, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang Perikanan Budidaya meliputi produksi perbenihan, kesehatan,
sarana, prasarana dan bina usaha perikanan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Perikanan Budidaya
meliputi produksi perbenihan, kesehatan, sarana, prasarana dan bina
usaha perikanan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
Perikanan Budidaya; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 123
(1) Bidang Perikanan Tangkap mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang Perikanan Tangkap.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perikanan Tangkap, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang perikanan tangkap meliputi sarana prasarana, pengelolaan
sumber daya, pengendalian dan bina usaha;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang perikanan tangkap
meliputi sarana prasarana, pengelolaan sumber daya, pengendalian dan
bina usaha;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
perikanan tangkap; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 124
(1) Bidang Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dibidang Penguatan Daya Saing
Produk Kelautan dan Perikanan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, menyelenggarakan
fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
meliputi bina mutu, diversifikasi produk, akses pasar dan promosi dan
usaha dan logistik;
- 61 -

b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Penguatan Daya Saing


Produk Kelautan dan Perikanan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan

Pasal 125
(1) Bidang Kelembagaan dan Investasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi dibidang Kelembagaan dan Investasi.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kelembagaan dan Investasi, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang Kelembagaan dan Investasi meliputi SDM, perizinan dan
pengelolaan sumber daya;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Kelembagaan dan
Investasi meliputi SDM, perizinan dan pengelolaan sumber daya;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
Kelembagaan dan Investasi; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Bagian Kelima Belas


Dinas Lingkungan Hidup

Pasal 126
(1) Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
c. Bidang Penataan Lingkungan;
d. Bidang Perhutanan Rakyat, Pencemaran dan Pengendalian Lingkungan
Hidup;
e. Bidang Kebersihan, Persampahan dan Limbah B3;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XV Peraturan Bupati ini.
- 62 -

Pasal 127
(1) Kepala Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas memimpin,
mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis dalam
penyelenggaraan kegiatan dibidang Lingkungan Hidup yang merupakan
urusan pemerintahan kabupaten dan tugas pembantuan, tugas
dekonsentrasi yang diberikan pemerintah kepada Bupati serta tugas lain
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang - undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang Lingkungan Hidup;
b. perencanaan program dan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
Lingkungan Hidup;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas dibidang Lingkungan Hidup;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas Dinas Lingkungan Hidup;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 128
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi aset;
f. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 129
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian dan keuangan mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, pengelolaan keuangan,
penggunaan dan pemeliharaan aset, kerumahtanggaan, keprotokolan di
lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian dan keuangan sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum;
- 63 -

b. melaksanakan urusan ketatausahaan;


c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan keuangan;
e. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
f. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
g. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
h. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
i. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum; dan
k. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
l. menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin kegiatan,
kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan langsungnya;
m. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
n. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan
dan perbendaharaan;
o. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindak lanjut;
p. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum,
Kepegawaian dan Keuangan; dan
q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 130
(1) Bidang Penataan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang Penataan Lingkungan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Penataan Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang Penataan Lingkungan meliputi inventarisasi tata lingkungan,
pengkajian dampak, pemeliharaan dan pengamanan lingkungan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Penataan Lingkungan
meliputi inventarisasi tata lingkungan, pengkajian dampak,
pemeliharaan dan pengamanan lingkungan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
Penataan Lingkungan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 131
(1) Bidang Perhutanan Rakyat, Pencemaran dan Pengendalian Lingkungan
Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dibidang Perhutanan
Rakyat, Pencemaran dan Pengendalian Lingkungan Hidup.
- 64 -

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perhutanan Rakyat, Pencemaran dan Pengendalian Lingkungan Hidup
menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang Perhutanan Rakyat, Pencemaran dan Pengendalian Lingkungan
Hidup;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Perhutanan Rakyat,
Pencemaran dan Pengendalian Lingkungan Hidup;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
Perhutanan Rakyat, Pencemaran dan Pengendalian Lingkungan Hidup;
dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 132
(1) Bidang Kebersihan, Persampahan dan Limbah B3 mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi dibidang Kebersihan, Persampahan dan
Limbah B3.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kebersihan, Persampahan dan Limbah B3 menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang Kebersihan, Persampahan dan Limbah B3, pengembangan
peran serta masyarakat, sarana dan prasarana persampahan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Kebersihan, Persampahan
dan Limbah B3, pengembangan peran serta masyarakat, sarana dan
prasarana persampahan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
Kebersihan, Persampahan dan Limbah B3, pengembangan peran serta
masyarakat, sarana dan prasarana persampahan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Bagian Keenam Belas


Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pasal 133
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa terdiri
dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Keuangan;
c. Bidang Pemerintahan Desa:
d. Bidang Kelembagaan, Pengembangan Adat dan Sosial Budaya:
e. Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
- 65 -

(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan


bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XVI Peraturan Bupati ini.

Pasal 134
(1) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa yang merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan tugas
pembantuan, tugas dekonsentrasi yang diberikan pemerintah kepada
Bupati serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan peraturan perundang - undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 135
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
- 66 -

i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;


j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 136
(1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, pengeloaan keuangan,
penggunaan dan pemeliharaan aset, kerumahtanggaan dan keprotokolan
di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan keuangan;
e. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
f. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
g. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
h. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
i. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
k. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan
dan perbendaharaan;
l. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindak lanjut;
m. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan; dan
n. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 137
(1) Bidang Pemerintahan Desa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang pemerintahan desa.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pemerintahan Desa menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
bidang pemerintahan desa meliputi perangkat dan administrasi,
penguatan kelembagaan dan partisipasi masyarakat;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang pemerintahan desa
meliputi perangkat dan administrasi, penguatan kelembagaan dan
partisipasi masyarakat;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi bidang
pemerintahan desa meliputi perangkat dan administrasi, penguatan
kelembagaan dan partisipasi masyarakat; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.
- 67 -

Pasal 138
(1) Bidang Kelembagaan, Pengembangan Adat dan Sosial Budaya mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi bidang kelembagaan,
pengembangan adat dan sosial budaya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kelembagaan, Pengembangan Adat dan Sosial Budaya menyelenggarakan
fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
bidang kelembagaan, pengembangan adat dan sosial budaya dan
pengembangan SDM;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Kelembagaan,
Pengembangan Adat dan Sosial Budaya dan pengembangan SDM;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
kelembagaan, pengembangan adat dan sosial budaya; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 139
(1) Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi bidang Usaha Ekonomi Masyarakat
dan Teknologi Tepat Guna.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Usaha Ekonomi Masyarakat dan Teknologi Tepat Guna menyelenggarakan
fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
bidang Usaha Ekonomi Masyarakat, Teknologi Tepat Guna,
pengembangan produksi dan pangan masyarakat serta pengelolaan
SDA;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Usaha Ekonomi
Masyarakat, Teknologi Tepat Guna, pengembangan produksi dan
pangan masyarakat serta pengelolaan SDA;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
Usaha Ekonomi Masyarakat, Teknologi Tepat Guna, pengembangan
produksi dan pangan masyarakat serta pengelolaan SDA; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Bagian Ketujuh Belas


Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana

Pasal 140
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
- 68 -

c. Bidang Pemberdayaan Perempuan;


d. Bidang Perlindungan Anak;
e. Bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan
Pemberdayaan Keluarga;
f. Bidang Informasi dan Pengolahan Data;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
h. Kelompok jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XVII Peraturan Bupati ini.

Pasal 141
(1) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang
merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan tugas pembantuan,
tugas dekonsentrasi yang diberikan pemerintah kepada Bupati serta tugas
lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang - undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian dan Keluarga Berencana;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian dan Keluarga Berencana;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian dan
Keluarga Berencana;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian dan Keluarga Berencana;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian dan Keluarga Berencana;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.
- 69 -

Pasal 142
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 143
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset,
kerumahtanggaan, keprotokolan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan
Kepegawaian; dan
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 144
(1) Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi dibidang pemberdayaan perempuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pemberdayaan Perempuan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang pemberdayaan perempuan meliputi pengarusutamaan gender,
pemberdayaan organisasi perempuan dan perlindungan perempuan;
- 70 -

b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan


perempuan meliputi pengarusutamaan gender, pemberdayaan
organisasi perempuan dan perlindungan perempuan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
pemberdayaan perempuan meliputi pengarusutamaan gender,
pemberdayaan organisasi perempuan dan perlindungan perempuan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 145
(1) Bidang Perlindungan Anak mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang perlindungan anak.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perlindungan Anak menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang perlindungan anak meliputi pendataan, kesejahteraan dan
perlindungan anak;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang perlindungan anak
meliputi pendataan, kesejahteraan dan perlindungan anak;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
perlindungan anak meliputi pendataan, kesejahteraan dan perlindungan
anak; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 146
(1) Bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan
Keluarga mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dibidang
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan
Keluarga.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Keluarga
menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Keluarga, kesehatan dan perlindungan reproduksi;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Pengendalian Penduduk,
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Keluarga, kesehatan dan
perlindungan reproduksi;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Keluarga,
kesehatan dan perlindungan reproduksi; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.
- 71 -

Pasal 147
(1) Bidang Informasi dan Pengolahan Data mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi dibidang informasi dan Pengolahan data.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Informasi dan Pengolahan Data menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang informasi, Pengolahan data, edukasi, advokasi dan
komunikasi;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang informasi, Pengolahan
data, edukasi, advokasi dan komunikasi;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
informasi Pengolahan data, edukasi, advokasi dan komunikasi; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Bagian Kedelapan Belas


Dinas Ketahanan Pangan

Pasal 148
(1) Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Keuangan;
c. Bidang Ketersediaan Pangan;
d. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan;
e. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XVIII Peraturan Bupati ini.

Pasal 149
(1) Kepala Dinas Ketahanan Pangan mempunyai tugas memimpin,
mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis dalam
penyelenggaraan kegiatan dibidang Ketahanan Pangan yang merupakan
urusan pemerintahan kabupaten dan tugas pembantuan, tugas
dekonsentrasi yang diberikan pemerintah kepada Bupati serta tugas lain
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
peraturan perundang - undangan.
- 72 -

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Ketahanan Pangan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang Ketahanan Pangan;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang Ketahanan Pangan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Ketahanan Pangan;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang Ketahanan Pangan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang Ketahanan
Pangan;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 150
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 151
(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan pemeliharaan aset,
kerumahtanggaan, keprotokolan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan
Kepegawaian; dan
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
- 73 -

Pasal 152
(1) Sub bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
urusan keuangan.
(2) Rincian tugas Subbagian Keuangan adalah sebagai berikut:
a. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
b. menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin kegiatan,
kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan langsungnya;
c. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
d. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan
dan perbendaharaan;
e. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindak lanjut;
f. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan; dan
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 153
(1) Bidang Ketersediaan Pangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang ketersediaan pangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Ketersediaan Pangan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang ketersediaan pangan dan sumberdaya pangan serta kerawanan
pangan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang ketersediaan pangan dan
sumberdaya pangan serta kerawanan pangan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi bidang
ketersediaan pangan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 154
(1) Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi bidang konsumsi dan keamanan pangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Konsumsi dan Keamanan Pangan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
bidang konsumsi dan keamanan pangan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Konsumsi dan Keamanan
Pangan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
konsumsi dan keamanan pangan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.
- 74 -

Pasal 155
(1) Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi dibidang Distribusi dan Cadangan Pangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Distribusi dan Cadangan Pangan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
bidang Distribusi dan Cadangan Pangan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Distribusi dan Cadangan
Pangan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi bidang
Distribusi dan Cadangan Pangan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Bagian Kesembilan Belas


Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Pasal 156
(1) Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Keuangan
c. Bidang Penanaman Modal;
d. Bidang Pelayanan Perizinan;
e. Bidang Data, Informasi dan Pengaduan;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIX
Peraturan Bupati ini.

Pasal 157
(1) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu yang merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan
tugas pembantuan, tugas dekonsentrasi yang diberikan pemerintah
kepada Bupati serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang - undangan.
- 75 -

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal dan pelayanan
terpadu;
b. perencanaan program dan kegiatan Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
penanaman modal dan pelayanan terpadu;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang penanaman modal dan
pelayanan terpadu;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang penanaman modal
dan pelayanan terpadu;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 158
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 159
(1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan
pemeliharaan aset, kerumahtanggaan, keprotokolan dan administrasi
keuangan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan keuangan;
e. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
- 76 -

f. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;


g. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
h. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
i. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
h. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
i. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan
dan perbendaharaan;
j. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindak lanjut;
k. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 160
(1) Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas menyusun, merumuskan dan
melaksanakan kebijakan teknis di bidang pendataan potensi dan promosi
penanaman modal, pengembangan dan kerjasama penanaman modal.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Bidang
Penanaman Modal mempunyai fungsi :
a. menyusun dan perumusan kebijakan pelaksanaan penanaman modal;
b. melaksanakan kebijakan penanaman modal;
c. menyusun potensi dan peluang investasi;
d. menyebarluaskan informasi potensi dan peluang investasi;
e. melaksanakan koordinasi dan perumusan materi serta pelaksanaan
pameran;
f. melaksanakan kajian bahan promosi penanaman modal;
g. melaksanakan pameran di dalam daerah, dalam negeri dan luar negeri;
h. memfasilitasi pelaksanaan kerjasama bidang penanaman modal;
i. menyusun laporan evaluasi pelaksanaan penanaman modal; dan
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 161
(1) Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai tugas memberikan pelayanan dan
penelitian bahan pengajuan berkas perizinan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Bidang
Pelayanan Perizinan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan bidang
Pelayanan Perizinan, non perizinan, energi dan sumberdaya;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Pelayanan Perizinan, non
perizinan, energi dan sumberdaya;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi bidang
Pelayanan Perizinan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 162
(1) Bidang Data, Informasi dan Pengaduan mempunyai tugas menyusun,
merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang data, informasi
dan pengaduan.
- 77 -

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1), Bidang Data,
Informasi dan Pengaduan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
teknis data, informasi dan pengaduan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang data, informasi dan
pengaduan;
c. pelayanan dan pengelolaan data, informasi dan pengaduan;
d. pembangunan dan pengembangan sistim informasi penanaman modal;
e. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi data,
informasi dan pengaduan; dan
f. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh
atasan.

Bagian Keduapuluh
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Pasal 163
(1) Susunan Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terdiri dari :
a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
c. Bidang Budidaya dan Pengembangan Peternakan;
d. Bidang Agribisnis;
e. Bidang Kesehatan Hewan;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
g. Kelompok jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XX Peraturan Bupati ini.

Pasal 164
(1) Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang Peternakan dan Kesehatan
Hewan yang merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan tugas
pembantuan, tugas dekonsentrasi yang diberikan pemerintah kepada
Bupati serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan peraturan perundang - undangan.
- 78 -

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis dibidang Peternakan dan Kesehatan
Hewan;
b. perencanaan program dan kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
Peternakan dan Kesehatan Hewan;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas dibidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 165
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 166
(1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan
pemeliharaan aset, kerumahtanggaan, keprotokolan, serta administrasi
keuangan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan keuangan;
e. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
f. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
g. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
- 79 -

h. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;


i. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan
laporan keuangan;
k. menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin kegiatan,
kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan langsungnya;
l. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
m. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi
keuangan dan perbendaharaan;
n. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindak lanjut;
o. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 167
(1) Bidang Budidaya dan Pengembangan Peternakan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi dibidang Budidaya dan Pengembangan
Peternakan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Budidaya dan Pengembangan Peternakan, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang budidaya dan Pengembangan Peternakan meliputi pembibitan,
teknik produksi, pakan dan kaji terap;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Budidaya dan
Pengembangan Peternakan meliputi pembibitan, teknik produksi, pakan
dan kaji terap;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
budidaya dan Pengembangan Peternakan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan

Pasal 168
(1) Bidang Agribisnis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dibidang
agribisnis peternakan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Agribisnis, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang agribisnis meliputi pelayanan usaha, sumberdaya,
kelembagaan, pengolahan hasil dan pemasaran;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang agribisnis meliputi
pelayanan usaha, sumberdaya, kelembagaan, pengolahan hasil dan
pemasaran;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
agribisnis; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan
- 80 -

Pasal 169
(1) Bidang Kesehatan Hewan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang kesehatan hewan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kesehatan Hewan, menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang kesehatan hewan meliputi pengamatan, penyelidikan,
penyuluhan, pecegahan, pemberantasan, pelayanan dan kesehatan
masyarakat veteriner;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang kesehatan hewan meliputi
pengamatan, penyelidikan, penyuluhan, pecegahan, pemberantasan,
pelayanan dan kesehatan masyarakat veteriner;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
kesehatan hewan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan

Bagian Keduapuluh Satu


Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah

Pasal 170
(1) Susunan Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah terdiri
dari :
a. Kepala;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Keuangan;
c. Bidang Perpustakaan;
e. Bidang Pembinaan dan Promosi Perpustakaan;
f. Bidang Kearsipan;
g. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXI Peraturan Bupati ini.

Pasal 171
(1) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang Perpustakaan dan Kearsipan
Daerah yang merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan tugas
- 81 -

pembantuan, tugas dekonsentrasi yang diberikan pemerintah kepada


Bupati serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Bupati berdasarkan peraturan perundang - undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang Perpustakaan dan Kearsipan
Daerah;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang Perpustakaan dan Kearsipan
Daerah;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang Perpustakaan dan
Kearsipan Daerah;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang Perpustakaan dan
Kearsipan Daerah;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 172
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
umum, kepegawaian, keuangan, aset dan perlengkapan lainnya.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. pengelolaan administrasi aset;
g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 173
(1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan
pemeliharaan aset, kerumahtanggaan, keprotokolan dan administrasi
keuangan di lingkungan Dinas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
- 82 -

d. melaksanakan pengelolaan keuangan;


e. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
f. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
g. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
h. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
i. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
k. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi
keuangan dan perbendaharaan;
l. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindak lanjut;
m. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan; dan
n. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 174
(1) Bidang Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang Perpustakaan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perpustakaan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan bidang
Perpustakaan meliputi pengadaan, pengembagan, pelayanan dan
pemanfaatan perpustakaan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Perpustakaan meliputi
pengadaan, pengembagan, pelayanan dan pemanfaatan perpustakaan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi bidang
Perpustakaan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 175
(1) Bidang Pembinaan dan Promosi Perpustakaan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi dibidang Pembinaan dan Promosi
Perpustakaan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pembinaan dan Promosi Perpustakaan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan bidang
Pembinaan dan Promosi Perpustakaan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Pembinaan dan Promosi
Perpustakaan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi bidang
Pembinaan dan Promosi Perpustakaan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.
- 83 -

Pasal 176
(1) Bidang Kearsipan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dibidang
kearsipan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kearsipan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan
dibidang kearsipan meliputi pendataan, penataan, pemeliharaan dan
penghapusan arsip;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang kearsipan meliputi
pendataan, penataan, pemeliharaan dan penghapusan arsip;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang
kearsipan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Bagian Keduapuluh Dua


Satuan Polisi Pamong Praja

Pasal 177
(1) Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja terdiri dari :
a. Kepala;
b. Sekretariat terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
2) Sub Bagian Program dan Pelaporan;
c. Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari :
1) Seksi Identifikasi, Pencegahan, dan Penanggulangan;
2) Seksi Bina Kelembagaan, Sumber Daya Manusia Linmas, dan Hak
Asasi Manusia;
d. Bidang Operasi dan Penertiban terdiri dari:
1) Seksi Operasi;
2) Seksi Penertiban;
e. Bidang Pengamanan, Pengawalan dan Pengawasan terdiri dari :
1) Seksi Pengamanan dan Pengawalan;
2) Seksi Pengawasan;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
g. Kelompok Jabatan fungsional.
(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(4) Subbagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Seksi dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang;
(6) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;
(7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana
tercantum dalam Lampiran XXII Peraturan Bupati ini.
- 84 -

Pasal 178
(1) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas memimpin,
merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan
dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang
penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman masyarakat,
perlindungan masyarakat dan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah
dan Peraturan Kepala daerah, penyelenggaran ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat
b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala Daerah;
c. pelaksanaan Kebijakan penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat;
d. pelaksanaan kebijakan Perlindungan Masyarakat;
e. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik
Pegawai Negeri Sipil dan / atau aparatur lainnya;
f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur atau badan hukum agar
mematuhi dan mentaati penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Bupati;
g. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati.

Pasal 179
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Satuan Polisi Pamong
Praja dalam melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan
pemeliharaan kantor.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja Sat Pol PP;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan Sat Pol PP;
f. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
g. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan pelaporan
serta anggaran Sat Pol PP;
h. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Sat Pol PP;
i. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
k. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
- 85 -

Pasal 180
(1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan
pemeliharaan aset, kerumahtanggaan, keprotokolan dan administrasi
keuangan di lingkungan Sat Pol PP.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan pengelolaan keuangan;
e. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
f. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
g. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
h. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
i. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
k. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi
keuangan dan perbendaharaan;
l. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindak lanjut;
m. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan; dan
n. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 181
(1) Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, perencanaan dan penyusunan program
pengumpulan dan analisis data, evaluasi program, serta pelaporan
pelaksanaan tugas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Program dan Pelaporan sebagai berikut:
a. melakukan koordinasi penyiapan bahan penyusunan rencana/program
kerja Sat Pol PP;
b. menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan, program dan
pelaporan;
c. menghimpun dan menganalisa data dalam rangka program dan
pelaporan;
d. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
dan pelaporan;
e. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Program dan
Pelaporan;
f. menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LKJiP
dinas); dan
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
- 86 -

Pasal 182
(1) Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi dibidang perlindungan masyarakat.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perlindungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan bidang
Perlindungan Masyarakat;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Perlindungan Masyarakat;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi bidang
Perlindungan Masyarakat; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 183
(1) Seksi Identifikasi, Pencegahan, dan Penanggulangan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi,
sinkronisasi, simplifikasi, supervisi, monitoring dan evaluasi, serta
menyiapkan bahan pembinaan teknis dibidang Identifikasi, Pencegahan,
dan Penanggulangan.
(2) Rincian tugas Seksi Identifikasi, Pencegahan, dan Penanggulangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja tahunan Seksi Identifikasi,
Pencegahan, dan Penanggulangan;
b. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi Identifikasi, Pencegahan, dan
Penanggulangan;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis yang berkaitan dengan tugas – tugas dibidang Identifikasi,
Pencegahan, dan Penanggulangan;
d. melakukan pemantauan dan pengkajian Identifikasi, Pencegahan, dan
Penanggulangan;
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan untuk bahan perumusan kebijakan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 184
(1) Seksi Bina Kelembagaan, Sumber Daya Manusia Linmas, dan Hak Asasi
Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, supervisi,
monitoring dan evaluasi, serta menyiapkan bahan pembinaan teknis
dibidang Bina Kelembagaan, Sumber Daya Manusia Linmas, dan Hak
Asasi Manusia.
(2) Rincian tugas Seksi Bina Kelembagaan, Sumber Daya Manusia Linmas,
dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja tahunan Seksi Bina
Kelembagaan, Sumber Daya Manusia Linmas, dan Hak Asasi Manusia;
- 87 -

b. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan koordinasi, integrasi,


sinkronisasi dan simplifikasi Bina Kelembagaan, Sumber Daya Manusia
Linmas, dan Hak Asasi Manusia;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis yang berkaitan dengan tugas – tugas dibidang Bina Kelembagaan,
Sumber Daya Manusia Linmas, dan Hak Asasi Manusia;
d. melakukan pemantauan dan pengkajian Bina Kelembagaan, Sumber
Daya Manusia Linmas, dan Hak Asasi Manusia;
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan untuk bahan perumusan kebijakan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 185
(1) Bidang Operasi dan Penertiban mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi dibidang Operasi dan Penertiban.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Operasi dan Penertiban menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan bidang
Operasi dan Penertiban;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Operasi dan Penertiban;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi bidang
Operasi dan Penertiban; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 186
(1) Seksi Operasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, supervisi,
monitoring dan evaluasi, serta menyiapkan bahan pembinaan teknis
dibidang operasi.
(2) Rincian tugas Seksi Operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja tahunan Seksi Operasi;
b. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi pelaksanaan operasi satuan polisi pamong
praja;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis yang berkaitan dengan tugas – tugas dibidang operasi satuan
polisi pamong praja;
d. melakukan pemantauan dan pengkajian operasi satuan polisi pamong
praja;
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan untuk bahan perumusan kebijakan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
- 88 -

Pasal 187
(1) Seksi Penertiban mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi,
supervisi, monitoring dan evaluasi, serta menyiapkan bahan pembinaan
teknis dibidang Penertiban.
(2) Rincian tugas Seksi Penertiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja tahunan Seksi Penertiban;
b. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi penertiban yang dilakukan oleh satuan
polisi pamong praja;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis yang berkaitan dengan tugas – tugas dibidang Penertiban;
d. melakukan pemantauan dan pengkajian dibidang Penertiban Satuan
Polisi Pamong Praja;
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan untuk bahan perumusan kebijakan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 188
(1) Bidang Pengamanan, Pengawalan dan Pengawasan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi dibidang Pengamanan, Pengawalan dan
Pengawasan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pengamanan, Pengawalan dan Pengawasan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan rumusan kebijakan bidang
Pengamanan, Pengawalan dan Pengawasan;
b. penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang Pengamanan, Pengawalan
dan Pengawasan;
c. pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi bidang
Pengamanan, Pengawalan dan Pengawasan; dan
d. pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan oleh atasan.

Pasal 189
(1) Seksi Pengamanan dan Pengawalan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi,
simplifikasi, supervisi, monitoring dan evaluasi, serta menyiapkan bahan
pembinaan teknis dibidang Pengamanan dan Pengawalan.
(2) Rincian tugas Seksi Pengamanan dan Pengawalan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja tahunan Seksi Pengamanan dan
Pengawalan;
b. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi pelaksanaan Pengamanan dan Pengawalan
oleh satuan polisi pamong praja;
- 89 -

c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk


teknis yang berkaitan dengan tugas – tugas dibidang Pengamanan dan
Pengawalan satuan polisi pamong praja;
d. melakukan pemantauan dan pengkajian Pengamanan dan Pengawalan
satuan polisi pamong praja;
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan untuk bahan perumusan kebijakan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 190
(1) Seksi Pengawasan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi,
supervisi, monitoring dan evaluasi, serta menyiapkan bahan pembinaan
teknis dibidang Pengawasan.
(2) Rincian tugas Seksi Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja tahunan Seksi Pengawasan;
b. menyiapkan bahan untuk pelaksanaan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi Pengawasan yang dilakukan oleh satuan
polisi pamong praja;
c. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis yang berkaitan dengan tugas – tugas dibidang Pengawasan;
d. melakukan pemantauan dan pengkajian dibidang Pengawasan Satuan
Polisi Pamong Praja;
e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran
pertimbangan kepada atasan untuk bahan perumusan kebijakan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Bagian Keduapuluh Tiga


Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan

Pasal 191
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan terdiri
dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Keuangan;
2) Sub Bagian Program dan Pelaporan.
c. Bidang Pencegahan terdiri dari :
1) Seksi Pencegahan dan Inspeksi;
2) Seksi Peningkatan Sumber Daya Manusia.
d. Bidang Pemadaman dan Penyelamatan, terdiri dari :
1) Seksi Pengendalian Operasi, Komunikasi dan Investigasi;
2) Seksi Pemadaman, Evakuasi dan Penyelamatan.
e. Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri dari :
1) Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana;
2) Seksi Pemeliharaan, Informasi dan Pengolahan Data.
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
- 90 -

(2) Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Badan;
(3) Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan melalui Sekretaris;
(4) Sub Bagian dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris;
(5) Sub Bidang dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang;
(6) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris;
(7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XXIII Peraturan Bupati ini.

Pasal 192
(1) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mempunyai tugas
memimpin, mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan yang merupakan urusan pemerintahan kabupaten dan
tugas pembantuan, tugas dekonsentrasi yang diberikan pemerintah
kepada Bupati serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan;
b. perencanaan program dan kegiatan bidang Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan;
c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang
Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan;
d. pengkoordinasian dan pembinaan tugas bidang Pemadam Kebakaran
dan Penyelamatan;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan;
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
bidang tugas.

Pasal 193
(1) Sekretariat mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang
meliputi ketatausahaan, umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan,
kehumasan dan keprotokolan di Lingkungan Dinas Pemadam Kebakaran
dan Penyelamatan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. pengelolaan administrasi kepegawaian;
e. pengelolaan administrasi keuangan dinas;
- 91 -

f. Pengelolaan administrasi aset


g. pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program kerja dan
pelaporan serta anggaran dinas;
i. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 194
(1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, penggunaan dan
pemeliharaan aset, kerumahtanggaan, keprotokolan dan administrasi
keuangan di lingkungan.
(2) Rincian tugas Sub bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan sebagai
berikut:
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana/program kerja di Subbagian
Umum, Kepegawaian dan Keuangan;
b. melaksanakan urusan ketatausahaan;
c. melaksanakan urusan kepegawaian;
d. melaksanakan penggunaan dan pemeliharaan aset daerah;
e. menyiapkan bahan rencana kebutuhan pemeliharaan aset daerah;
f. melaksanakan urusan administrasi peralatan dan perlengkapan;
g. melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
i. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan
anggaran belanja dinas baik rutin maupun pembangunan;
j. menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan
dan perbendaharaan;
k. mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan serta
penyiapan tindak lanjut;
l. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan; dan
m. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 195
(1) Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi, perencanaan dan penyusunan program
pengumpulan dan analisis data, evaluasi program, serta pelaporan
pelaksanaan tugas.
(2) Rincian tugas Sub bagian Program dan Pelaporan sebagai berikut:
a. melakukan koordinasi penyiapan bahan penyusunan rencana/program;
b. menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan, program dan
pelaporan;
c. menghimpun dan menganalisa data dalam rangka program dan
pelaporan;
d. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
dan pelaporan;
e. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Program dan
Pelaporan;
- 92 -

f. menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LKJiP


dinas); dan
g. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 196
(1) Bidang Pencegahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang Pencegahan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pencegahan menyelenggarakan fungsi :
a. Perencanaan program Bidang Pencegahan;
b. perumusan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan inspeksi
peralatan proteksi kebakaran, peningkatan kapasitas aparatur pemadam
dan penyelamatan, serta pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha;
c. penyelenggaraan kegiatan pencegahan dan inspeksi peralatan proteksi
kebakaran, peningkatan kapasitas aparatur pemadam dan
penyelamatan, serta pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha;
d. pembinaan, pengkoordinasian, dan fasilitasi kegiatan pencegahan dan
inspeksi peralatan proteksi kebakaran, peningkatan kapasitas aparatur
pemadam dan penyelamatan, serta pemberdayaan masyarakat dan
dunia usaha;
e. pengkajian risiko, pencegahan, mitigasi kejadian kebakaran dan
penyelamatan, serta inspeksi peralatan proteksi kebakaran;
f. pengkajian, penyusunan bahan dan program pengembangan kapasitas
aparatur pemadam kebakaran dan penyelamatan;
g. pembentukan dan peningkatan kapasitas Relawan Pemadam Kebakaran
serta sosialisasi dan edukasi dalam pemberdayaan masyarakat dan
dunia usaha;
h. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pencegahan dan
inspeksi peralatan proteksi kebakaran, peningkatan kapasitas aparatur
pemadam dan penyelamatan serta pemberdayaan masyarakat dan dunia
usaha; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 197
(1) Seksi Pencegahan dan Inspeksi mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyelenggaraan pembinaan, pengembangan, dan pengawasan Pencegahan
dan Inspeksi.
(2) Rincian tugas Seksi Pencegahan dan Inspeksi sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja dan kegiatan pencegahan kebakaran dan
kesiapsiagaan penyelamatan, serta inspeksi peralatan proteksi
kebakaran sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. menyusun ketentuan pelaksanaan, standar prosedur operasional, dan
standar pelayanan di bidang pencegahan kebakaran dan inspeksi
peralatan proteksi kebakaran;
c. melakukan pengumpulan data, analisis dan penyusunan dokumen
kajian resiko kebakaran dan penyelamatan, diantaranya penyediaan dan
pemutakhiran peta rawan kebakaran dan dokumen Rencana Induk
Sistem Proteksi Kebakaran;
- 93 -

d. melakukan program dan kegiatan pencegahan, dan kesiapsiagaan


kebakaran dan penyelamatan;
e. melakukan pendataan, inventarisasi, penilaian, pembinaan dan inspeksi
sarana peralatan proteksi kebakaran dan penyelamatan;
f. melakukan pengawasan bahan berbahaya dan beracun kebakaran;
g. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Seksi Pencegahan dan
Inpeksi;
h. melakukan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pencegahan dan inspeksi peralatan proteksi kebakaran;
i. melaporkan pelaksanaan tugas, serta menyampaikan saran, masukan,
dan pertimbangan kepada atasan, baik secara lisan atau tertulis; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 198
(1) Seksi Peningkatan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyelenggaraan pembinaan, pengembangan, dan pengawasan
Pencegahan dan Inspeksi.
(2) Rincian tugas Seksi Peningkatan Sumber Daya Manusia sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja dan kegiatan peningkatan kapasitas aparatur
pemadam kebakaran dan penyelamatan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. menyusun ketentuan pelaksanaan, standar prosedur operasional, dan
standar pelayanan di bidang peningkatan kapasitas aparatur pemadam
kebakaran dan penyelamatan;
c. melakukan perencanaan kebijakan, analisa dan kajian kebutuhan, serta
penataan aparatur pemadam kebakaran dan penyelamatan;
d. melakukan program dan kegiatan pengembangan dan peningkatan
kapasitas aparatur pemadam kebakaran dan penyelamatan, baik
pengembangan dan peningkatan kapasitas teknis, keterampilan,
maupun manajemen, serta mental spiritual aparatur pemadam
kebakaran dan penyelamatan;
e. melakukan pembinaan dan pengawasan penataan aparatur serta
fasilitasi penyelesaian permasalahan aparatur pemadam kebakaran dan
penyelamatan;
f. menyelenggarakan program dan kegiatan peningkatan kapasitas
aparatur pemadam kebakaran dan penyelamatan;
g. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Seksi Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Manusia;
h. melakukan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan peningkatan kapasitas aparatur pemadam kebakaran dan
penyelamatan; dan
i. melaporkan pelaksanaan tugas, serta menyampaikan saran, masukan,
dan pertimbangan kepada atasan, baik secara lisan atau
tertulis;pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
- 94 -

Pasal 199
(1) Bidang Pemadaman dan Penyelamatan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi dibidang Pemadaman dan Penyelamatan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pemadaman dan Penyelamatan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang Pemadam Kebakaran
dan Penyelamatan;
b. Penyiapan bahan koordinasi bidang Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan;
c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi bidang Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan;
d. perumusan kebijakan teknis di bidang koordinasi, komunikasi,
pemadaman dan investigasi serta penyelamatan dan evakuasi;
e. pelaksanaan koordinasi dan komunikasi, pemadaman dan investigasi
serta penyelamatan dan evakuasi;
f. penyelenggaraan koordinasi dan komunikasi, pemadaman dan
investigasi serta penyelamatan dan evakuasi;
g. Pengendalian koordinasi dan komunikasi, pemadaman kebakaran dan
Investigasi penyebab kejadian kebakaran, penyelamatan dan evakuasi
korban kebakaran dan terdampak kebakaran, operasi darurat non
kebakaran/kondisi membahayakan manusia, penanganan bahan
berbahaya dan beracun dalam wilayah kabupaten/kota;
h. Evaluasi pelaksanaan koordinasi dan komunikasi, pemadaman dan
investigasi serta penyelamatan dan evakuasi;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Pasal 200
(1) Seksi Pengendalian Operasi, Komunikasi dan Investigasi mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan, pengembangan, dan
pengawasan Pengendalian Operasi, Komunikasi dan Investigasi.
(2) Rincian tugas Seksi Pengendalian Operasi, Komunikasi dan Investigasi
sebagai berikut:
a. Menyusun program kerja Seksi Pengendalian Operasi, Komunikasi dan
Investigasi;
b. Menyusun langkah teknis operasional bidang tugasnya;
c. Menyiapkan peralatan pendukung kegiatan;
d. Pengelolaan dan penyediaan konten lintas sektoral;
e. Mengkordinasikan peliputan, dokumentasi dan melaksanakan publikasi
informasi kegiatan;
f. Memantau kesiapan peralatan dan keterampilan aparatur untuk operasi
pemadaman kebakaran, Komunikasi dan investigasi;
g. Melaksanakan publikasi, koordinasi dan komunikasi dalam
penyelenggaraan operasi pemadaman kebakaran, Komunikasi dan
investigasi;
h. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan terkait
pengendalian Operasi, Komunikasi dan Investigasi;
- 95 -

i. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Seksi Pengendalian


Operasi, Komunikasi dan Investigasi;
j. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan;
k. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;
l. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan
maupun tertulis; dan
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 201
(1) Seksi Pemadaman, Evakuasi dan Penyelamatan mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan, pengembangan, dan
pengawasan Pemadaman, Evakuasi dan Penyelamatan.
(2) Rincian tugas Seksi Pemadaman, Evakuasi dan Penyelamatan sebagai
berikut :
a. Menyusun program kerja Seksi Pemadaman, Evakuasi dan
Penyelamatan;
b. Menyusun langkah teknis operasional bidang tugasnya;
c. Menyiapkan peralatan pendukung kegiatan;
d. Pengelolaan dan penyediaan konten lintas sektoral;
e. Mengkordinasikan peliputan, dokumentasi dan melaksanakan publikasi
informasi kegiatan;
f. Memantau kesiapan peralatan dan keterampilan aparatur untuk operasi
pemadaman kebakaran, evakuasi dan penyelematan;
g. Melaksanakan publikasi, koordinasi dan komunikasi dalam
penyelenggaraan Pemadaman, Evakuasi dan Penyelamatan;
h. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan terkait
kegiatan Pemadaman, Evakuasi dan Penyelamatan;
i. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) kegiatan Pemadaman,
Evakuasi dan Penyelamatan;
j. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan;
k. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;
l. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan
maupun tertulis; dan
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 202
(1) Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi
dibidang Sarana dan Prasarana.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi :
a. Merumuskan program kegiatan Bidang Sarana dan Prasarana;
b. Merumuskan petunjuk teknis pelaksanaan Bidang Sarana Prasarana;
c. mengkoordinasikan tugas internal di lingkup Bidang Sarana dan
Prasarana;
- 96 -

d. Merencanakan, identifikasi, standardisasi, verifikasi dan pengadaan


sarana prasarana pemadam kebakaran dan penyelamatan;
e. Merencanakan, identifikasi, standardisasi, verifikasi, pemeliharaan dan
perawatan sarana prasarana pemadam kebakaran dan penyelamatan;
f. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan sistem informasi
kebakaran dan penyelamatan, penyelenggaraan sistem informasi dan
pelaporan kebakaran secara terintegrasi antara pusat, provinsi, dan
kabupaten/ kota, serta pengolahan dan penyajian data kebakaran dan
penyelamatan secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan;
g. merumuskan bahan kebijakan dan pembinaan teknis sebagai pedoman
operasional penyelenggaraan Sarana dan Prasarana;
h. Merumuskan Standar Operasional Prosedur (SOP) Bidang Sarana dan
Prasarana;
i. melakukan sosialisasi, fasilitasi, supervisi, advokasi, dan konsultasi
penyelenggaraan Sarana dan Prasarana;
j. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan;
k. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;
l. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan
maupun tertulis; dan
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 203
(1) Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas menyiapkan
bahan penyelenggaraan pembinaan, pengembangan, dan pengawasan
Pengadaan Sarana dan Prasarana.
(2) Rincian tugas Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana sebagai berikut :
a. menyusun rencana kerja Seksi Pengadaan Sarana dan Prasarana
Teknis;
b. menyusun langkah teknis operasional bidang tugasnya;
c. Menyelenggarakan analisis kebutuhan identifikasi, standardisasi dan
inventarisasi sarana prasarana pemadam kebakaran dan penyelamatan,
alat pelindung diri petugas dan sarana prasarana pemadam kebakaran
bagi kelompok masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan
kebakaran;
d. Menyusun rencana pengembangan sarana prasarana Dinas;
e. Menyelenggarakan fasilitas pengadaan dan peningkatan kemampuan
teknis penggunaan sarana prasarana pemadam kebakaran, alat
pelindung diri petugas dan sarana prasarana pemadam kebakaran bagi
kelompok masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan
kebakaran;
f. Menyelenggarakan pengadaan dan pendistribusian sarana prasarana
pemadam kebakaran dan penyelamatan, alat pelindung diri petugas dan
sarana prasarana pemadam kebakaran bagi masyarakat;
g. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan Seksi
Pengadaan Sarana Prasarana;
h. Melakukan pengawasan terhadap alat perlindungan diri petugas
pemadam kebakaran dan penyelamatan;
- 97 -

i. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) kegiatan Pengadaan


Sarana dan Prasarana Teknis;
j. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan;
k. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;
l. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan
maupun tertulis; dan
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 204
(1) Seksi Pemeliharaan, Informasi dan Pengolahan Data mempunyai tugas
menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan, pengembangan, dan
pengawasan Pemeliharaan, Informasi dan Pengolahan Data.
(2) Rincian tugas Seksi Pemeliharaan, Informasi dan Pengolahan Data sebagai
berikut :
a. Menyusun program kegiatan Seksi Informasi dan Pengolah Data;
b. Menyusun langkah teknis operasional bidang tugasnya;
c. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan sistem informasi
kebakaran dan penyelamatan, penyelenggaraan sistem informasi dan
pelaporan kebakaran secara terintegrasi antara pusat, provinsi, dan
kabupaten;
d. Melakukan pemeliharaan sistem informasi kebakaran dan
penyelamatan;
e. Melaksanakan verifikasi/validasi data dan laporan, pengolahan data,
penyajian data serta laporan kebakaran dan penyelamatan;
f. Melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan Seksi
Informasi dan Pengolah Data;
g. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) kegiatan seksi Informasi
dan Pengolah Data;
h. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja
pelaksanaan tugas bawahan;
i. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;
j. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan
maupun tertulis;
k. menyajikan data, informasi, laporan kebakaran dan Penyelamatan.
l. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan
seksi Informasi dan Pengolah Data; dan
a. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 205
(1) Kelompok jabatan fungsional terdiri atas berbagai jenis jabatan fungsional
sesuai dengan bidang keahlianya yang pengangkatanya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Tugas, jenis dan jenjang kelompok jabatan fungsional sesuai dengan
ketentuan peraturan peundang-undangan yang mengatur jabatan
fungsional masing-masing.
(3) Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja.
- 98 -

Pasal 206
(1) Pejabat Fungsional dan pelaksana berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Perangkat Daerah, Pejabat
Administrator, atau Pejabat Pengawas yang memiliki keterkaitan dengan
pelaksanaan tugas jabatan fungsional.
(2) Penentuan kedudukan dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disesuaikan dengan struktur pada masing-masing Perangkat
Daerah.

Pasal 207
(1) Dalam pelaksanaan tugas, Pejabat Fungsional dan pelaksana dapat
bekerja secara individu dan/atau dalam tim kerja dengan mengedepankan
profesionalisme, kompetensi, dan kolaborasi berdasarkan keahlian
dan/atau keterampilan.
(2) Penugasan secara individu dan/atau dalam tim kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat melibatkan
Pejabat Fungsional dan pelaksana yang berasal dari dalam
satu unit organisasi, lintas unit organisasi, dan/atau lintas Instansi
Pemerintah.
(3) Dalam tim kerja yang anggotanya berasal dari lintas Unit
Organisasi dan/atau lintas Instansi Pemerintah, Pejabat Fungsional atau
pelaksana yang berperan sebagai ketua tim diutamakan berasal dari Unit
Organisasi pemilik kinerja.

Pasal 208
(1) Penugasan Pejabat Fungsional dan pelaksana dilakukan melalui
penunjukan dan/atau pengajuan sukarela.
(2) Penunjukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penugasan
langsung kepada Pejabat Fungsional atau pelaksana oleh Pejabat Penilai
Kinerja dan/atau Pimpinan Unit Organisasi untuk melaksanakan kinerja
tertentu.
(3) Pengajuan sukarela sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan penugasan Pejabat Fungsional atau pelaksana atas dasar
permohonan aktif dari Pejabat Fungsional atau pelaksana untuk
melaksanakan kinerja tertentu.
(4) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Pejabat
Penilai Kinerja dan/atau Pimpinan Unit Organisasi.

Pasal 209
Pelaksanaan tugas Pejabat Fungsional dan pelaksana meliputi pelaksanaan
tugas yang bersifat dalam unit organisasi, lintas unit organisasi, dan lintas
Instansi Pemerintah.

Pasal 210
Pejabat Fungsional dan pelaksana yang ditugaskan secara individu
melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada atasan langsung.
- 99 -

Pasal 211
(1) Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan tugas, Pejabat Fungsional
dan pelaksana yang berperan sebagai anggota tim melaporkan
pelaksanaan tugas kepada ketua tim.
(2) Pejabat Fungsional dan pelaksana yang berperan sebagai ketua tim
melaporkan pelaksanaan tugas tim kerja kepada Pimpinan Unit Organisasi
secara berkala.
(3) Pimpinan Unit Organisasi secara sewaktu-waktu berwenang untuk
meminta laporan kepada ketua tim dan/atau anggota tim kerja.

BAB IV
TATA KERJA

Pasal 212
(1) Dinas dalam melaksanakan tugas, wajib menyelenggarakan koordinasi
dengan instansi yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja;
(2) Setiap kepala satuan organisasi dalam melaksanakan tugas, wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di
lingkungan masing – masing maupun antar satuan organisasi;

Pasal 213
(1) Dinas dalam melaksanakan tugas berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
oleh Bupati;
(2) Dinas menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Bupati secara
berkala.

Pasal 214
(1) Setiap kepala satuan organisasi bertugas memimpin, mengoordinasikan
dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahannya;
(2) Setiap kepala satuan organisasi wajib mengawasi pelaksanaan tugas
bawahannya dan apabila terjadi penyimpangan, mengambil langkah yang
diperlukan sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.

BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 215
(1) Bupati berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
satuan kerja perangkat daerah dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah;
(2) Dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud ayat (1) Bupati
dapat menunjuk Sekretaris Daerah atau pejabat lainnya untuk
melakukan pembinaan dan pengawasan secara teknis.
- 100 -

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 216
Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, maka :
a. Peraturan Bupati Bima Nomor 43 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bima sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Bupati Bima Nomor 4 Tahun 2020 tentang Perubahan
Atas Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bima (Berita Daerah Kabupaten
Bima Tahun 2020 Nomor 548); dan
b. Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bima Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Bima tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Bima (Berita Daerah Kabupaten Bima Tahun
2021 Nomor 632).
Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 217
Peraturan bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bima.

Ditetapkan di Bima
pada tanggal 14 Januai 2022

BUPATI BIMA,

Ttd.

Hj. INDAH DHAMAYANTI PUTRI

Diundangkan di Bima
pada tanggal 14 Januai 2022

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA

Ttd.

H.M.TAUFIK HAK

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2022 NOMOR 9

Anda mungkin juga menyukai