DisusunOleh:
Kelompok 1
KARANGANYAR
2019
a. PERKEMBANGAN JANTUNG JANIN
Struktur jantung pada janin mulai terbentuk pada minggu ke-3 hingga minggu ke-
8. Terbentuk dari jaringan embryogenesis yang berasal dari sel-sel mesenkim
mesoderm. Secara normal, embryogenesis jantung terdiri dari 4 tahapan yaitu tubing,
looping, septasi, dan migrasi.
(1) Tahap pembentukan buluh jantung atau tubing dimulai dari awal minggu ke-3
hingga akhir minggu ke-4. Buluh jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan
endokardium, lapisan miokardium dan lapisan epikardium. Lapisan endokardium
akan membentuk lapisan dalam pada jantung. Lapisan miokardium akan
membentuk lapisan dinding muscular jantung. Sedangkan lapisan epikardium
akan melapisi bagian luar dari pembuluh darah jantung. Buluh jantung akan
mengalami elongasi, dilatasi dan konstriksi sehingga akan menjadi atrium
primitive, segmen outlet dan inlet serta trunkus arteriosus.
(2) Tahapan pembentukan jerat jantung atau cardiac looping berawal dari proses
pembengkokan pada buluh jantung ke arah ventral, kaudal, dan ke kanan. Pada
hari ke-28, proses pembengkokan akan selesai dan akan membentuk rongga
jantung. Bagian kaudal disebut dengan atrium primitive yang akan membentuk
suatu ikatan dengan ventrikel embrionik melalui saluran atrioventrikuler. Bagian
tengah disebut dengan kornus kordis. Bulbus kordis proksimal akan membentuk
bagian ventrikel kanan. Bulbus bagian distal disebut dengan trunkus arteriosus
akan membentuk bagian proksimal dari aorta dan arteri pulmonalis.
(3) Tahapan pembentukan sekat jantung dimulai pada akhir minggu ke-4. Septum
primum merupakan sekat yang terbentuk akibat atrium primitif yang terseptasi.
Kemudian lubang antara lapisan bawah dari septum primum dan bantalan
endokardial terbentuk yang disebut dengan ostium primum. Setelah itu,
perkembangan dari bantalan endokardial terus terjadi dan secara perlahan-lahan
menutupi ostium primum. Saat penutupan belum sempurna pada septum primum
maka timbul lubang yang apabila lubang tersebut bersatu akan membentuk ostium
sekundum. Sehingga aliran darah bebas dari atrium primitive kanan ke atrium
primitive kiri masih terjadi. Rongga primitive kanan terus meluas hingga membuat
lipatan baru yang disebut dengan septum sekundum. Katup kiri vena dan septum
spurium akan menyatu dengan sisi kanan dari septum sekundum yang perlahan
akan menutupi ostium sekundum. Pada proses ini akan terbentuk foramen ovale
yang merupakan lubang pada septum sekundum. Kemudian katup foramen ovale
terbentuk akibat bagian atas dari septum primum yang secara perlahan-lahan
menghilang dan tersisa bagian yaitu foramen tersebut. Dan setelah lahir, foramen
ovale akan menutup dan akan terbentuk sekat antara atrium kanan dan kiri yang
disebut dengan fossa ovalis.
(4) Pembentukan septum kanalis atrioventrikularis
Terjadi pada akhir minggu keempat sampai dengan akhir minggu ke lima.
(5) Pembentukan katup atrioventrikuler
Pada fase ini terbentuk dua daun katup dalam kanalis atrioventrikularis kiri yaitu
katup bikuspid atau katup mitral dan tiga buah di sisi kanan yaitu katup trikuspid.
(6) Pembentukan septum ventrikel
Fase ini terjadi menjelang akhir minggu ke empat.
(7) Septasi alur keluar (trunkus arteriosus)
Terdapat rigi-rigi yang membentuk suatu sekat yang dikenal sebagai septum
aorto-pulmonal yang membagi trunkus menjadi pembuluh darah aorta dan arteri
pulmonalis.
(8) Pembentukan katup semilunaris
(9) Migrasi
Ventrikel kanan mempunyai inlet dan 2 outlet, sedangkan ventrikel kiri hanya
mempunyai 1 inlet. Selanjutnya alur keluar aorta akan bergeser ke ventrikel kiri
akibat adanya absorbsi dan perlekatan kurvatura dalam jantung.