Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM

“Pendanaan Dan Sumber-Sumber Pendanaan


Koperasi Dan Umkm”
Dosen penganpu: Drs. I Made Dana, M.M.

Oleh
Kelompok 4:
1. Ni Wayan Sonya Prasista (1707532085) / 21
2. Sukma Indah Purnama (1707532112) / 24
3. Ida Ayu Made Widya Ningsih (1707532123) / 28

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA

2020
1. Sumber pendanaan pengembangan koperasi
Sumber dana merupakan hal penting bagi lembaga koperasi simpan pinjam dalam
rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Setiap anggota koperasi diwajibkan
untuk menyetor sejumlah uang sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu,
ditetapkan pula sumbangan wajib kepada para anggotanya. Secara umum sumber dana
koperasi adalah:
1) Dari Para Anggota Koperasi, terdiri dari: iuran wajib, iuran pokok, dan iuran
sukarela.
2) Dari Luar Koperasi, terdiri dari: Badan pemerintah, perbankan, dan lembaga swasta
lainnya.
Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggotanya sangat tergantung pada
keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana. Semakin banyak seorang anggota
meminjam sejumlah uang, maka pembagian keuntungan akan lebih besar dibandingkan
dengan anggota yang tidak meminjam, demikian pula sebaliknya.
2. Sumber Pendanaan Pengembangan UMKM
Saat ini pemerintah lewat beberapa programnya sedang gencar untuk meningkatkan
jumlah UMKM karena di Indonesia sangat kekurangan wirausaha yang jumlahnya belum
mencapai 2 persen dari total penduduk Indonesia. UMKM juga dinilai oleh pemerintah
bisa membantu dalam mengurangi tingginya pengangguran di Indonesia dan sempitnya
lapangan kerja. Adapun sumber pendanaan di dalam pengembangan UMKM diantaranya:
1) Modal Usaha Hibah Kelompok
Modal usaha ini merupakan bantuan yang diberikan kepada satu kelompok
yang memiliki usaha yang telah berjalan dalam waktu tertentu. Modal usaha yang
satu ini biasanya harus diajukan proposalnya kepada pemerintah.
2) Modal Usaha Berupa Bantuan untuk Wanita Rawan Sosial
Modal usaha ini untuk membantu wanita-wanita janda atau ibu rumah
tangga yang berada di bawah garis kemiskinan. Namun ada syaratnya untuk
mendapatkan modal usaha tersebut, yaitu dengan membentuk kelompok usaha
sebanyak 10 orang.
Kemudian buat surat yang sudah ditanda tangani oleh kepada desa
bahwa memang statusnya tergolong wanita yang rawan sosial dan membutuhkan
2
modal. Setelah itu bisa mengajukannya ke dinas sosial. Biasanya nominal yang
diberikan Rp10.000.000 per kelompoknya.
3) Modal Usaha untuk Wirausaha Muda
Pemerintah sudah menyediakan modal usaha untuk para wirausaha muda.
Modal ini ditujukan untuk wirausaha yang ingin membangun usaha mikro. Total
dana yang diberikan biasanya Rp25.000.000 per unit usahanya.
4) Modal Usaha dari Angel Investor
Modal usaha dari Investor malaikat atau angel investor memang sangat
langka didapat. Biasanya pemodal berasal dari individu yang kaya raya dan ingin
memberikan modal untuk bisnis untuk sebuah bisnis yang masih rintisan (startup).
Meski investor malaikat, namun tetap saja sang investor meminta imbalan berupa
obligasi konversi atau ekuitas kepemilikan.
Angel investor biasanya bisa kita dapatkan dari keluarga dan teman.
Modalnya bisa berupa suntikan dana sekali dalam bentuk dana awal (seed money).
Bisa juga modalnya hanya berupa dukungan kontinu untuk mengoperasikan
perusahaan dalam kondisi yang sulit.Meskipun angel investor biasanya kerabat
dekat ternyata perlu juga mempersentasikan bisnis kita. Agar mereka tidak ragu
untuk memberikan suntikan dana ke dalam bisnis kita. Dan ketika bisnis kita dalam
keadaan krisis dan membutuhkan suntikan dana kita pun perlu untuk mengatur
ulang konsep bisnis kita atau perlu menambah inovasi agar tak ketinggalan zaman.
Konsep tersebut harus juga dijelaskan kepada calon angel investor agar mereka
merasa yakin bahwa dana yang mereka berikan akan berkembang.
5) Modal Usaha dari Perbankan
Tak sedikit pebisnis yang ingin membuka bisnisnya dengan modal dari
perbankan. Bahkan sampai meminjam identitas orang lain agar cair dana
pinjamannya. Modal dari perbankan memang cukup besar untuk memulai suatu
usaha. Namun tak sedikit orang yang usahanya bangkrut karena harus membayar
bunga bank. Jadi usaha yang dibangun belum balik modal namun sudah harus
membayar bunga ke bank. Sehingga terpaksa gulung tikar, oleh sebab itu
mendapatkan modal usaha dari perbankan tidak disarankan. Perbankan juga
menerapkan syarat-syarat tertentu kepada calon nasabah yang mengajukan

3
pinjaman. Jadi jika tak memenuhi syarat-syarat tertentu, permohonan modal tidak
dapat diajukan kepada perbankan.
6) Kredit Usaha
Merupakan modal yang diberikan oleh bank dalam bentuk kredit usaha.
Biasanya kredit ini diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing. Kredit ini
dibagi menjadi dua jenis yaitu kredit investasi dan kredit modal kerja dan mungkin
juga bisa digabungkan keduanya.
7) Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Kredit perorangan yang tidak menggunakan agunan atau jaminan untuk
mendapatkan modal. Kredit yang diberikan biasanya mencapai 5 juta hingga 150
juta rupiah. Namun kekurangannya adalah suku bunganya besar.
8) Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga ini memang dibentuk oleh pemerintah dengan tujuan agar
pengembangan pasar uang dan pasar modal. Selain itu juga untuk membantu para
permodalan perusahaan terutama untuk para pengusaha yang masih membutuhkan
modal. Lembaga keuangan bukan bank ini beraneka macam seperti pegadaian,
perusahaan sewa gedung, koperasi simpan pinjam, asuransi, pasar modal atau
bursa efek dan lembaga penyelenggara dana pensiun. Meski lembaga keuangan
bukan bank tetapi lembaga ini juga menerapkan bunga yang cukup besar.
9) Modal Investasi Untuk Startup
Investasi dari perusahaan yang sudah besar, terdiri dari beberapa bentuk:
 Seed capital yaitu investasi yang diberikan ditahap awal dan masih
diterima oleh usaha yang masih dalam tahap rintisan. Investasi ini akan
membantu pengusaha untuk mengembangkan produk, riset pasar dan biaya
operasional.
 Later seed stage atau Startup Capital, merupakan tahapan di mana bisnis
telah memiliki produk serta telah memiliki penghasilan. Investasi yang
diberikan biasanya tidak terlalu banyak dan hanya digunakan untuk
merekrut lebih banyak anggota, riset pasar tambahan dan untuk
memaksimalkan produk.

4
 Early Stage Capital merupakan investasi yang diberikan kepada startup
yang telah berjalan selama dua atau tiga tahun. Selain itu startup ini juga
telah memiliki kantor, memiliki manajemen, tim yang bagus dan
penjualannya terus meningkat. Investasi ini biasanya diberikan agar
penjualan bisa sampai titik maksimal.
 Expansion Capital , investasi ini biasa diberikan kepada perusahaan yang
sudah stabil namun tetap memerlukan bantuan dana untuk
mengembangkan usahanya ke tahap selanjutnya. Selain itu investasi ini
biasanya diberikan untuk mempromosikan produk.
 Late Satge Capital akan diberikan kepada bisnis yang sudah mencapai
tahap penjual maksimal begitu juga pendapatannya hanya saja masih
memerlukan dana tambahan untuk meningkatkan pemasaran atau gaji
karyawan.
10) Hibah
Serupa dengan angel investor yang memberikannya biasanya orang
terdekat biasanya orang tua yang memberikan warisan baik itu saham, barang
maupun uang. Investor yang memberikan dana hibah tidak akan meminta imbalan
apapun. Pemerintah pernah menerapkan dana hibah untuk wirausaha muda sebesar
Rp25juta. Namun bisnis yang mendapatkan dana hibah biasanya bisnisnya sulit
berkembang karena bisa dengan mudahnya mendapatkan pendapatan tanpa
diiringi kerja keras perusahaan.
11) Modal dari Cadangan Laba
Laba yang diperoleh dari sebuah usaha bisa disisihkan untuk modal
mengembangkan usaha. Contohnya dengan modal yang diperoleh dari laba
tersebut bisa digunakan untuk mempromosikan produk sehingga produk yang
dipasarkan lebih dikenal oleh masyarakat
12) Modal dari Pemasok
Modal ini didapatkan dengan cara mengambil barang terlebih dahulu ke
pemasok lalu membayarnya ketika barang tersebut sudah laku terjual. Cara seperti
ini banyak dilakukan sekarang karena lebih menguntungkan. Tidak semua orang
memiliki uang untuk membangun sebuah usaha sehingga dengan kerja sama

5
dengan toko yang lebih besar maka dapat muncul usaha baru Biasanya kerja sama
ini bermodalkan dari rasa saling percaya karena tak sedikit pelaku usaha yang
dipasok kebutuhan tokonya justru melarikan diri.
13) Modal Usaha Sendiri
Dalam membuka usaha akan lebih mudah jika sudah memiliki modal
sendiri terlebih dahulu. Dengan modal sendiri kita tidak perlu khawatir investor
akan menagih modal usahanya di kemudian hari atau mengambil alih usaha yang
sudah kita bangun. Modal ini didapatkan dari tabungan yang telah dipersiapkan
sendiri sebelum berencana membuka usaha, bisa juga kita mendapatkan modal
sendiri dengan cara menjual asset yang kita miliki.
3. Dukungan Kebijakan Pemerintah dibidang Pendanaan Koperasi dan UMKM
Untuk membantu para pemilik dan pengelola usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
kementrian negara koperasi dan UKM telah membantuk sebuah lembaga untuk
mengoptimalkan pengelolaan dana bergulir yang digunakan sebagai pembiayaan koperasi
dan UMKM dalam bentuk pinjaman serta pembiayaan lainnya. Dengan dibentuknya
lembaga ini diharapkan pengelolaan dana bergulir dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dan
bermanfaat untuk koperasi dan UMKM. Ada beberapa jenis bantuan atau pinjaman
pembiayaan yang disediakan oleh lembaga yang dibentuk oleh pemerintan, yaitu:
1) Pinjaman dan Pembiayaan Untuk Koperasi Sektor Rill
Persyaratan:
 Koperasi Primer dan/atau Sekunder yang telah berbadan hukum;
 Berpengalaman menjalankan usaha terkait dengan tujuan penggunaan
pinjaman/pembiayaan dan memiliki kinerja baik selama 2 (dua) tahun terakhir
yang ditunjukan dengan: memperoleh SHU yang positif serta melaksanakan RAT.
 Untuk seluruh Pinjaman/Pembiayaan atau dalam bentuk lainnya, dengan plafond
di atas Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), harus dilengkapi dengan laporan
keuangan audited minimal 2 (dua) tahun terakhir dengan opini minimal wajar
dengan pengecualian.
 Bersedia menandatangani surat perjanjian secara notariil untuk
Pinjaman/Pembiayaan diatas Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah), sedangkan

6
untuk Pinjaman/Pembiayaan sampai dengan Rp.100.000.000,- (seratus juta
rupiah) menandatangani surat perjanjian secara dibawah tangan.
 Bersedia menandatangani surat perjanjian secara notariil.
2) Pinjaman dan Pembiayaan Untuk Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Strategis Melalui Lembaga Perantara
Persyaratan:
 Berpengalaman menjalankan kegiatan usaha minimal 3 (tiga) tahun dan memiliki
kinerja baik pada 1 (satu) tahun terakhir yang ditunjukkan dengan menunjukkan
laba yang positif.
 Memenuhi kriteria Koperasi, atau Usaha Kecil, atau Usaha Menengah sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
 Berpengalaman menjalankan usaha produktif di sektor riil terutama
mengusahakan komoditi unggulan dan/atau berorientasi ekspor.
 Meningkatkan ekonomi perempuan dan/atau kelompok masyarakat miskin
dan/atau kelompok penderita cacat tubuh dan/atau kelompok keagamaan yang
mempunyai aktivitas produktif, atau
 Berlokasi di daerah perbatasan dengan Negara lain, atau
 Adanya unsur pemberdayaan sesuai dengan kebijakan Pemerintah.
 Bersedia menandatangani surat perjanjian pinjaman secara otentik
 Bersedia memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh lembaga yang
dibentuk oleh pemerintah tersebut.
3) Pinjaman dan Pembiayaan Untuk Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Strategis
Melalui Perusahaan Modal Ventura
Persyaratan:
 Menjalankan usaha produktif.
 Memenuhi kriteria Koperasi, atau Usaha Kecil, atau Usaha Menengah sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
 Memiliki kelayakan usaha yang dipersyaratkan oleh perusahaan modal ventura
untuk mengembangkan usahanya.
 Dapat menciptakan lapangan kerja.
 Sanggup memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan modal ventura
7
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Taufik; Deputy Pengembangan dan Restrukurisasi Usaha KementerianKoperasi,


Usaha Kecil dan Menengah; Membangun sistem pembiyaan bagiUsaha Kecil.Menengah dan
Koperasi (UKMK), Infokop Nomor 23 TahunXIX, 2003,

Media Pengkajian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah.Syarif .A. Mengenal bank dan
Lembaga Keuangan Non Bank. Jakarta: Djambatan,2002.

Anda mungkin juga menyukai