Anda di halaman 1dari 1

Kelompok 4

Ni Wayan Sonya Prasista (1707532085)


I Putu Kristian Surya Wibawa (1707532103)
Sukma Indah Purnama (1707532112)
I Kadek Wage Purnayasa (1707532113)
Ida Ayu Made Widya Ningsih (1707532123)
Perencanaan Laba dan Penganggaran
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis meliputi seluruh
kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam satuan moneter, dan berlaku untuk jangka waktu
mendatang. Penganggaran adalah proses kegiatan yang menghasilkan anggaran tersebut
sebagai hasil kerja, serta proses kerja yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi
anggaran, yaitu fungsi-fungsi pedoman kerja, alat untuk mengkordinasi kerja, dan alat
pengawasan kerja.
Perencanaan laba dan penganggaran memiliki beberapa fungsi, yaitu:
 Sebagai hasil akhir dari proses perencanaan perusahaan
 Pengendali Perusahaan untuk bertindak yang mencerminkan prioritas manajeman
dalam alokasi sumber daya organisasi.
 Alat komunikasi internal yang menghubungkan beragam departemen antara yang
satu dengan lainnya dan dengan manajer puncak.
 Standar yang dapat dibandingkan untuk operasi actual.
 Alat pengendali yang memungkinkan manajemen menemukan kelemahan dan
kelebihan perusahaan.
 Mempengaruhi dan memotivasi manajer maupun karyawan untuk bertindak
dengan konsisten dan dengan operasi yang efektif maupun efisien serta selaras
dengan tujuan organisasi.
Terdapat tiga tahap dalam menyusun anggaran,yaitu: tahap penetapan tujuan,
implementasi, dan pengendalian serta evaluasi kerja. Untuk menuyusun anggaran atau
rencana laba, terdapat langkah-langkah tertentu yang perlu diambil:
1. Manajemen puncak harus menentukan tujuan jangka pendek perusahaan dan
strategi apa yang digunakan untuk mencapainya.
2. Mengalokasikan sumber daya.
3. Menyusun anggaran, kemudian disetujui oleh manajeman puncak. Setealh
disetujui anggaran harus dikomunikasikan kepada penyedia dan karyawan yang
kinerjanya dikendalikan.
4. Menggunakan anggaran untuk mengendalikan biaya dan menentukan bidang-
bidang masalah dalam perusahaan dengan membandingkan hasil kerja actual
dengan tujuan yang telah dianggarkan secara periodik.
Suatu anggaran terdiri atas seperangkat tujuan tertentu. Walaupun anggarann tersebut
dapat disesuaikan untuk kejadian-kejadian yang tidak diantisipasi, anggaran menampilkan
rasa tidak percaya, rasa pertumbuhan, dan mengarah pada kinerja yang menurun.
Alasan dari rasa tidak percaya ini didasarkan pada beberapa keyakinan, yaitu:
1. Anggaran cenderung terlalu mnyederhanakan situasi “riil” dan gagal untuk
memungkinkan dimasukannya variasi dalam faktor internal.
2. Anggaran mencerminkan variabel-variabel kualitatif.
3. Anggaran hanya mengonfirmasikan hal yang telah diketahui oleh penyelia.
4. Anggaran sering kali digunakan untuk memanipulasi penyelia sehingga ukuran kinerja
yang diindikasikan dicurigai.

Pertanyaan: Apakah jika perusahaan dapat menyusun anggarannya dengan baik,


maka perusahaan tersebut sudah pasti mencapai tujuan perusahaannya?

Anda mungkin juga menyukai