I Putu Kristian Surya Wibawa (1707532103) Sukma Indah Purnama (1707532112) Konsep Dasar Akuntansi
Konsep dasar akuntansi menurut Paton and Littleton yaitu:
1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (The business entity)
Dalam konsep ini bisnis perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis diperlakukan berbeda atau secara hukum terpisah dengan pemilik dari bisnis tersebut. Hal ini termasuk bahwa transaksi-transaksi dalam bisnis tersebut harus dijaga secara keseluruhannya agar terpisah dari urusan pribadi dari seorang pemiliknya. Namun, diperbolehkan bagi seorang pemilik untuk dapat memperoleh informasi yang benar mengenai kondisi perusahaannya. 2. Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern) Konsep ini menyatakan bahwa jika tidak ada tanda-tanda atau rencana pasti di masa datang bahwa kesatuan usaha akan dibubarkan atau dilikuidasi maka akuntansi menganggap bahwa kesatuan usaha tersebut akan terus menerus sampai waktu yang tidak terbatas. Dalam menghadapi ketidakpastian kelangsungan usaha, akuntansi menganut konsep ini atas dasar penalaran bahwa harapan normal atau umum (normal expectation) pendirian perusahaan adalah untuk berlangsung terus dan berkembang bukan untuk mati atau likuidasi. 3. Penghargaan Sepakatan Konsep ini menyatakan bahwa jumlah rupiah/agregat harga yang terlibat dalam tiap transaksi atau kegiatan pertukaran merupakan bahan olah dasar akuntansi yang paling objektif terutama dalam mengukur sumber ekonomik yang masuk dan sumber ekonomik yang keluar. 4. Kos Melekat Bahwa kos melekat pada objek yang dipresentasinya hingga kos bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah-pecah atau digabung-gabungkan kembali mengikuti objek yang didekati. Bila berbagai komponen digabungkan menjadi suatu objek atau barang baru, gabungan kos yang baru semata-mata merupakan penggabungan berbagai kos yang melekat pada tiap komponen tanpa memperhatikan nilai ekonomik baru yang melekat pada barang baru. 5. Upaya Dan Hasil Konsep ini menyatakan bahwa biaya merupakan upaya dalam rangka memperoleh hasil berupa pendapatan. Secara konseptual, pendapatan timbul karena biaya, bukan sebaliknya pendapatan menanggung biaya. 6. Bukti Terverifikasi dan Objektif Konsep ini menyatakan bahwa informasi keuangan akun mempunyai tingkat kebermanfaatan dan tingkat keterandalan yang cukup tinggai apabila terjadinya data keuangan didukung oleh bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya. Setiap transaksi keuangan harus didukung oleh bukti transaksi yang kuat dan sah. 7. Asumsi Asumsi di sini merupakan penjelasan bahwa keenam dasar sebelumnya merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu dengan segala keterbatasannya. Asumsi-asumsi tersebut adalah: Kontinuitas usaha. Periode satu tahun. Kos sebagai bahan olah. Daya beli uang usaha. Tujuan mencari laba.