ANALISA PERANCANGAN
SITE
96
Selatan : Rumah Penduduk Jalur pada bagian utara dan
Timur : Rumah Penduduk Jalurjalur
padamasuk
bagian menuju
utara danpada
jalurbagian
masuk sisi menuju
site denganpadalebar
Barat : Rumah Penduduk ukuran
bagian sisi jalan
site 7dengan
meter dan
lebarjalan
Spesifikasi Lingkungan site : merupakan
ukuran bidangdan
jalan 7 meter tanah keras
jalan
dengan lapisan aspal dan sisi
Lebar Jalan HM. Joni 10 m dengan 2 arah jalur.merupakan bidang tanah keras
jalanlapisan
dengan merupakan
aspal dan pedestrian
sisi
Lebar pedestrian 1 m di sepanjang site. yang tidak berfungsi.
jalan merupakan pedestrian
Luasan site 225 m X 185 m. yang tidak berfungsi.
Kondisi tanah pada site merupakan tanah keras.
Didukung dengan utilitas berupa saluran air PDAM, Jaringan Listrik,
Jaringan Telephone, serta Saluran Air Bersi Dan Air Kotor.
97
Institut Karate-Do Indonesia
Rumah Penduduk
Rumah Penduduk
Rumah Penduduk
225 m
185 m
185 m
222 m
Gambar 4.3 : Analisa Besaran Site
sumber : Analisa Data, 2017
Ukuran Tapak
Panjang : 225 m
Lebar : 185 m
98
Luas Tapak
Luas Tapak = Panjang x Lebar
= 225 m x 185 m = 41.625 m² = 4,1 Ha
KDB (Koefisien Dasar Bangunan)
KDB : 60 %
KDB = 60 % KDB x Luas Tapak
= 60 % x 41.625 m² = 24.975 m² = 2,4 Ha
GSB (Garis Sepadan Bangunan)
Lebar Jalan : 10 m
GSB = (½ x Lebar Jalan) + 1
= (½ x 10 m) + 1
=6m
99
yang menjadi pendukung pencapain site selain dari kendaraan pribadi sepeda
motor dan mobil.
Jalur utama site pada bagian utara yaitu Jalan HM. Joni. Memiliki ukuran
lebar berkisar 10 meter, terdiri dari dua jalur. Tiap jalur terdiri dari 1 lajur yang
masing-masing berukuran 5 meter.
Solusi Permasalahan
Berdasarkan analisa lalu lintas, maka yang menjadi solusi permasalahan
tentang kondisi lalu lintas di sekitar site, memperhatikan kenyamanan kendaraan
yang ingin menuju site ini, maka pada bagian persimpangan jalan HM. Joni, jalan
Bahagia, dan jalan AR. Hakim untuk diaktifkan kembali rambu-rambu lalu lintas
seperti lampu lalu lintas yang tidak berfungsi, sehingga mengurangi kemacetan.
100
terdapat pada bagian selatan, barat, dan timur yang merupakan permukiman
penduduk.
101
Pagar masif
Pagar masif
vegetasi
Gambar 4.7 :Alternatif Analisa Kebisingan
Sumber : Analisa Data, 2017
102
Terdapat vegetasi
didalam site ada
beberapa jenis
Gambar 4.8yaitu
:Analisa Vegetasi
lalangSumber
lalang: Analisa
dan data, 2017
pepohonan
Vegetasi yang terdapat pada jenis tumbuhan pohon mangga, lalang lalang,
rerumputan, dan tanaman tebu. Vegetasi di site dan sekitar site akan
meningkatkan produksi oksigen yang mendukung kehidupan sehat bagi manusia,
mengurangi pencemaran udara dan meningkatkan kualitas iklim.
No Fungsi Gambar
1 Tanaman peneduh, percabangan
mendatar,tidak mudah rontok, tiga
macam(pekat,sdang,transparan)
103
5 Tanaman pengatap, massa daun
lebat,percabangan mendatar, atap ruang luar
bisa di peroleh dari tanaman menjalar
Solusi Permasalahan
Sebagai bentuk perencanaan baru, maka dipilih alternatif I dalam
penerapan vegetasi pada perencanaan. Vegetasi disesuaikan dengan pilihan-
pilihan yang ada dengan penataan sesuai perencanaan. Bagian dari beberapa
vegetasi existing saat ini juga dinilai baik dipertahankan.
Baik
Kurang Baik
Alternatif I
Alternatif II
105
Gambar 4.12 : Alternatif Analisa View
Sumber : Analisa Data, 2017
Pintu keluar
Alternatif I
Pada alternatif ini pencapaian ke bangunan dipertahankan.
Pintu Masuk direncanakan pada sisi Jalan HM. Joni, digunakan sebagai
akses Pintu Masuk dan juga Pintu Keluar secara terpisah dengan jarak yang
berdekatan pada jalan tersebut sebagai akses keluar.
Alternatif II
Pintu Masuk
Pintu Keluar
107
Gambar 4.15 : Alternatif Analisa Pencpaian
Sumber : Analisa Data, 2017
Pintu Masuk dan Pintu Keluar direncanakan pada sisi Jalan HM. Joni, yang
terpsah dengan jarak yang berjauhan. Keduanya digunakan sebagai akses masuk
dan keluar.
Solusi Permasalahan
Berdasarkan analisa maka yang lebih tepat menjadi solusi atas permasalah
pencapain ke dalam adalah alternatif II, karena dapat mengurangi kemacetan di
jalur lalu lintas pada site sehingga pengunjung dapat dengan mudah mengetahui
letak pintu masuk ke dalam bangunan.
108
2. Pencapaian bagi pejalan kaki.
3. Pencapaian untuk servis dan barang.
Alternatif pencapaian ke dalam bangunan dalam perencanaan tapak
adalah sebagai berikut :
Pola Pencapaian Kelebihan Kekurangan
Tersamar Dapat menciptakan efek Pencapaian kurang terlihat
persfektif bangunan jelas
Urutan pencapaian dapat Dapat memperpanjang jalur
diatur pencapaian
Lebih estetis
Solusi Permasalahan
Dari ketiga penilaian pencapaian diatas, pencapaian yang akan
dipergunakan dalam perencanaan ini adalah pencapaian langsung karena
mengutamakan unsur kenyamanan dan memberikan kemudahan di dalam
pencapaian ke bangunan.
109
Sirkulasi manusia yang aman, terhindar dari persilangan
dengan sirkulasi kendaraan.
sirkulasi yang mudah dicapai, jelas, berkesan mengundang
serta tidak membingungkan.
Terpisah dari sirkulasi kendaraan.
Tersedia fasilitas penyebarangan.
2. Sirkulasi kendaraan
Pertimbangan :
Kejelasan dan kelancaran antara sirkulasi kendaraan pribadi,
servis dan manusia.
Arahan jalur sirkulasi kendaraan, agar tidak terjadi persilangan
dan kemacetan.
Penyediaan lahan parkir yang cukup menampung kendaraan
pengunjung.
Untuk menentukan pola sirkulasi, ada beberapa alternatif pola dasar
sirkulasi kendaraan yang dapat dipergunakan, diantaranya :
110
Curved Driveway Cocok untuk pola massa Lama waktu pencapaian
(Jalan yang tunggal tergantung pada tempat
Mengalir) Urutan pencapaian lebih tujuan.
teratur
Arus sirkulasi dapat
berulang-ulang
Sirkulasi jelas dan teratur
Solusi Permasalahan
Dari penilaian diatas maka pola Curved Driveway dipakai dalam
perencanaan ini, karena pola massa yang digunakan adalah pola massa tunggal
dan sirkulasi cukup efisien.
111
Penggunaan sepanjang tahun
Ketahanan terhadap gesekan
Alternatif bahan untuk bahan sirkulasi adalah :
Bahan Kelebihan kekurangan
Tanah Bersifat sarang dan mahal Masalah debu dan
(Geluh, pasir, pasir dari Tahan terhadap gesekan kemungkinan untuk
lempung, lempung dan menjadi kerontang
kerikil, tanah, tanah yang Pememliharaan tinggi
diperkeras, tanah dari
semen)
Rumput Memiliki daya lenting Pemeliharaan tinggi
(campuran, rumput gajah, yang tinggi dan tahan
rumput manila) terhadap gesekan
Bebas debu
Cocok untuk lahan yang
relatif luas
Agregat Dapat menambah estetika Butuh perawatan dan
(Kerikil, batu halus, Biaya murah penanganan yang ahli
potongan batu, kerang) Tahan terhadap gesekan
Tabel 4.7 : Analisa Bahan Sirkulasi
Sumber : Analisa Data, 2017
112
Bahan sintetis Mempunyai penampilan Pemasangan relatif
(karet, vernis sintetis, yang menarik sulit dan
aspal karet, karet butyl- Tersedia dalam aneka ragam membutuhkan
klorinat, serat mineral, tekstur warna, berat dan penanganan ahli
agregat halus dan aspal, ketebalan
plastik vynil) Ketahanan baik
113
Arah angin darat
berhembus dari arah
tenggara ke arah
barat laut.
Gambar 4.16 : Analisa Angin Pada Site
Sumber : Analisa Data, 2017
Alternatif I
Mengarahkan angin
Alternatif Kelebihan Kekurangan
I Mengarahkan
Angin yang di arahkan dapat bermanfaat angin kesalahan
Apabila terjadi dari
pada bangunan, serta seluruh bangunanpengarahan,
perletakan vegetasi
pembiasan,
dapat terlintasi bangunan mengakibatkan
penghambatan dan penyerapan
ketidaknyamanan pada
bangunan
II Bangunan lebih menerima pemanfaatan Kesulitan dalam perletakan
udara sebagai peghawaan didalam banguan bangunan
Tabel 4.9 : Penilaian Alternatif Analisa Angin
Sumber : Analisa Data, 2017
Alternatif II
Antisipasi angin dilakukan dengan
mengubah orientasi bangunan tidak
N menghadap arah laluan angin.
angin
Solusi Permasalahan
114
Berdasarkan analisa diatas maka yang lebih tepat menjadi solusi atas
permasalahannya adalah alternatif I karena dapat menghalagi angin yang yang
membawa polusi karena bangunan membutuhkan udara yang sehat bebas dari
pulosi udara.
115
angin
Gambar 4.20 : Alternatif Analisa Angin Pada Bangunan
Sumber : Analisa Data, 2017
Solusi Permasalahan
Dari alternatif yang telah dikemukakan, maka alternatif yang nantinya
akan dipergunakan adalah kedua alternatif karena orientasi bangunan yang
mengarah ke utara dapat memaksimalkan udara yang masuk serta direncanakan
bukaan pada bangunan untuk menyesuakan tema arsitektur tropis.
kondisi matahari
Jalur arah matahari pada siang hari
yang tepat diatas Jalur arah matahari
site
matahari terbit
pada pagi hari
matahari terbenam
pada waktu sore
hari
Gambar 4.21 : Analisa Matahari Pada Site
Sumber : Analisa Data, 2017
Pergerakkan arah matahari dari terbit hingga terbenam diawali dari arah
timur site dan posisi diatas site merupakan posisi yang tingkat panas matahari
meningkat atau disebut juga sebagai matahari terik pada kondisi cuaca yang
terang tidak hujan dan tidak berawan, hingga terbenamnya matahari ke arah barat
site tepat dengan sore hari atau petang.
Alternatif I
Antisipasi terhadap cahaya matahari dilakukan dengan cara membuat
tanaman yang cukup tinggi dan memperbanyak pohon bertajuk lebar sebagai
peneduh
Pohon Flamboyan, salah satu
contoh pohon bertajuk lebar
yang dapat digunakan sebagai
peneduh. 116
Gambar 4.22 : Alternatif Analisa Matahari Pada Site
Sumber : Analisa Data, 2017
Alternatif II
Peran kolam atau air pancur dapat mengurangi suhu panas mata hari
dimana antisipasi ini bisa berdampak baik pada site dan bangunan.
Solusi Permasalahan
117
Dari beberapa alternatif di atas untuk mengatasi sinar matahari , maka
alternatif yang dipakai adalah alternatif 1 dan 2. Dikarenakan dapat memberikan
kesan teduh dan sejuk pada site. Penempatan alternatif tersebut akan diletakkan
sesuai kebutuhannya.
Tirai
118
Gambar 4.26 : Alternatif Analisa Matahari Pada Bangunan
Sumber : Analisa Data, 2017
Alternatif 4
Mengatur atau mengarahkan orientasi bangunan menghadap matahari terbit,
sebagai pemanfaatan sinar matahari untuk pencahayaan alami. Hal ini dilakukan
untuk upaya penghematan energi buatan.
Solusi Permasalahan
Dari beberapa alternatif di atas untuk mengatasi sinar matahari , maka
alternatif yang dipakai adalah alternatif 1,2,3 dan 4. Dikarenakan dapat
melindungi bangunan dari sinar matahari siang dan dapat memberikan kesan
teduh dan sejuk pada bangunan. Penempatan alternatif tersebut akan diletakkan
sesuai kebutuhannya.
119
Alternatif 1 atmosfer
Alternatif 1 menjadi butir air yang cukup
Mengatasi dampak curah hujan yang
berakibat
Mengatasi genangan
dampak air yang
curah hujan dengan berat untuk jatuh dan
membuatgenangan
berakibat sistem drainase
air di sekitar
dengan biasanya tiba di daratan.
wilayahsistem
membuat lansekap tapak. di sekitar
drainase Potensi curah
120
Gambar 4.30 : Alternatif Analisa Curah Hujan Pada Site
Sumber : Analisa Data, 2017
Solusi Permasalahan
Berdasarkan alternatif yang ada, maka yang di pilih dalam perencanaan
adalah alternatif I. Karena manfaat untuk menangani genangan air sangat
dibutuhkan.
Alternatif 1 :
Menggunakan overhang yang lebar.
122
overhang
overhang
Gambar 4.33 : Alternatif Analisa Curah Hujan Pada Bangunan
Sumber : Analisa Data, 2017
Alternatif 2 :
Pemakaian kanopi untuk mengatasi air hujan yang masuk.
kanopi
kanopi
Pemakaian
Pemakaian
material kaca
material kaca
Solusi Permasalahan
Gambar 4.35 : Alternatif Analisa Curah Hujan Pada Bangunan
Dari alternatif yang Sumber
telah dikemukakan, maka alternatif yang nantinya
: Analisa Data, 2017
akan dipergunakan adalah alternatif 1,2 dan 3.
123
melakukan kunjungan, oleh karena itu hal ini menjadi suatu masalah bagaimana
para pejalan kaki merasa nyaman di dalam site menuju bangunan yang di
kunjunginya. Adapun unsur penataan pedestrian adalah :
Jalur pejalan kaki
Pohon/tanaman
Material perkerasan
Pedestrian pada
sekitaran site
Alternatif I
Alternatif II
124
Alternatif Kelebihan Kekurangan
I Dapat Memberikan kenyamanan Pada umumnya trotoar
bagi pengunjung yang melintasi menggunakan paving yang
serta cukup aman bagi kendaraan tidak dapat menyerap air, dan
yang melintas menimbulkan panas dari sinar
matahari
II Tempat yang rindang, terhindar Membutuhkan biaya yang
dari panas dan hujan lebih untuk penerapan dan
perawatannya
Tabel 4.12 : Penilaian Alternatif Analisa Pedestrian
Sumber : Analisa Data, 2017
Solusi Permasalahan
Berdasarkan analisa di atas maka yang lebih baik menjadi solusi atas
permasalahan jalur pedestrian adalah alternatif I, karena memberikan kenyamanan
bagi pengunjung dan lebih ekonomis untuk penerapannya.
125
Gambar 4.40 : Alternatif Analisa Parkir
Sumber : Analisa Data, 2017
Solusi Permasalahan :
Dari dua alternatif di atas, yang di pakai adalah alternatif 1, di mana
parkir diletakan di sekitar bangunan, dan kendaraan dilindungi oleh pepohonan
dari sinar matahari.
Letak Parkir
Alternatif I
126
Gambar 4.42 : Alternatif Analisa Parkir
Sumber : Analisa Data, 2017
Alternatif II
Solusi Permasalahan
Berdasarkan analisa yang diatas maka solusi yang lebih tepat menjadi
pemcehan permasalahan adalah alternatif I.
Yang di perlu dipertimbangkan lagi adalah penataan parkir dimana
penataan menjadi :
Mudah dicapai
Tidak mengganggu sirkulasi
Keamanan dan kenyamanan
Penataan yang estetis
Pencapaian dan sirkulasi parkir yang jelas
127
Alternatif I
Alternatif 2
Parkir miring sudut 30°, 45°,
60°. Parkir tegak lurus sudut 90°.
Karakteristik : Karakteristik
Parkir tegak lurus :sudut 90°.
Pergerakan KarakteristikKapasitas
: dapat direncanakan cukup banyak
kendaraan cukup Lahandapat
yang direncanakan
dibutuhkan cukup
Kapasitas cukupluas
banyak
mudah
Jalan antara hanya Jalan
Lahan yangantara dapat direncanakan
dibutuhkan cukup luas dua arah
dapat direncanakan JalanJalan antara
antara dapatdirencanakan
direncanakanharus lebar agar mobil
dua arah
satu arah dapat bermanufer dengan mudah
Kapasitas lebih Jalan antara direncanakan harus lebar agar mobil
sedikit dapatBerkesan lebihdengan
bermanufer rapi dalam
mudahpenataan
karena memakan Berkesan lebih rapi dalam penataan
lahan cukup banyak
Gambar 4.45 : Alternatif Analisa Penataan Parkir
Sumber : Analisa Data, 2017
128
Fungsi serta kegiatan pada ruangan dikelompokkan menjadi 4 bagian,
yaitu :
Zoning Umum (Publik) : Merupakan zona yang dimana fungsinya umum,
yaitu sarana olahraga berupa jogging track.
Zoning Semi Privat : Merupakan zoning yang dimana fungsinya umum
maupun pengelolah, yaitu zona ini mampu melayani pengunjung tetapi
memiliki batasan masyarakat umum yang tidak berkepentingan. Adapun
yang dikategorikan ke zona semi publik ini berupa gedung konvensi dan
eksibisi dan sarana olahraga.
Zoning Khusus (Privat) : Merupakan zoning yang dimana hanya yang
memiliki kepentingan dan tujuan tertentu dan tidak diperuntukan untuk
umum.
Zoning Servis : Merupakan Zona yang merupakan kegiatan penunjang
namun yang bersifat serivis untuk bangunan itu sendiri berupa gudang,
mushullah, atm galeri.
Untuk penataan yang efektif maka perlu dilakukak analisa terhadap
beberapa zona ini agar dapat tata zona yang yang saling berhubungan antara zona.
Alternatif I
PUBLIK
PUBLIK
PUBLIK
PUBLIK
PUBLIK
PUBLIK
SEMI
SEMI
SERVIS PRIVAT
PRIVAT
SERVIS
PRIVAT
PRIVAT SEMI
SEMI
PRIVAT
PRIVAT
SEMI
SEMI PRIVAT
PRIVAT
Zona publik
Gambar 4.46 : Alternatif Analisa Penzioningan ditempatkan
Sumber : Analisa Data, 2017
pada bagian depan site / utara dalam site karena merupakan Fasilitas yang
pelayanannya umum, dan juga agar mudah dicapai oleh pengunjung.
Sedangkan zona semi privat ditempatkan pada bagian tengah, belakang
site karena zona ini merupakan kegiatan yang hanya orang yang berkepentingan.
129
Untuk zona privat yang dikategorikan untuk kegitan administrasi dan
kegiatan pengelola ditempatkan pada bagian tengah juga karena menjadi center
seluruh kegiatan yang ada pada bangunan ini
Untuk zona servis ditempatkan di terpisah dari zona yang lain yaitu bagian
samping kiri site.
Alternatif II
PUBLIK
PUBLIK
SEMI
SEMI SEMI
SEMI
PRIVAT
PRIVAT PRIVAT
PRIVAT PRIVAT
PRIVAT
SEMI
SEMI
PRIVAT
PRIVAT
SERVIS
SERVIS
130
Alternatif III
PRIVAT
PRIVAT
PUBLIK
PUBLIK PUBLIK
PUBLIK
SEMI
SEMI
SEMI
SEMI PRIVAT
PRIVAT SEMI
SEMI
PRIVAT
PRIVAT PRIVAT
PRIVAT
SERVICE
SERVICE
Zona publik ditempatkan pada bagian kanan dan kiri site karena
merupakan Fasilitas yang pelayanannya umum, dan juga agar mudah dicapai oleh
pengunjung,
Sedangkan zona semi privat ditempatkan pada bagian tengah samping
kanan, dan kiri site karena zona ini merupakan kegiatan yang hanya mempunyai
kepentingan serta dijauhkan dengan membedakan sifat umum dan semi khusus.
Untuk zona privat yang dikategorikan untuk kegitan administrasi dan
kegiatan pengelola ditempatkan pada bagian depan, agar segala pelayanan dapat
di jangkau lebih mudah.
Untuk zona servis ditempatkan di terpisah dari zona yang lain di bagian
belakang site.
Alternatif Kelebihan Kekurangan
I Zona publik mudah di capai oleh pengguna Zona privat kurang
bangunan dan zona privat yang menjadi nyaman karena adanya
koordinasi segala instalasi dan letak menjadi kegiatan publik
pusat koordinasi
II Zona publik mudah di capai oleh pengguna Zona privat susah di
bangunan dan zona privat yang menjadi jangkau beberapa instalasi
koordinasi, zona privat lebih nyaman untuk
pelaku aktivitas didalalamnya
III Zona semi privat yang di peruntukan untuk Zona publik mendominasi
mahasiswa lebih estetik karna posisinya daerah depan site
dominan di tengah site.
Tabel 4.15 : Penilaian Alternatif Analisa Penzioningan
Sumber : Analisa Data, 2017
131
Solusi Permasalahan
Berdasarkan analisa yang diatas maka yang altetnatif yang menjadi solusi
atas permasalahanya zoning adalah alternatif III.
132
4.13.1.1. Besaran Ruang Konvensi
No Nama Ruang Fungsi Kapasitas Standar Sumber Luas
1. Ruang Konvensi Ruang yang memiliki 1.500 orang 1.440m2 CCE 809.6 m2
kapasitas paling besar.
2. Ruang Lobby Ruang penerima bagi 20%X ruang 288m2 SB 69.6 m2
ruang konvensi. konvensi
3. Stage Tempat pemimpin 80 m2 80m2 CCE 41.6 m2
konvensi I tempat
pertunjukkan.
4. Ruang Persiapan Ruang ganti dan ruang 10 orang/3,6 36 m2 DA 29.6 m2
rias para pengisi acara m2
5. Ruang audio Ruang operasional audio 7.2 m2/orang 7.2 m2 CCE 16 m2
visual visual, sound system,
kontrol lighting, dan
pengaturan proyektor
6. Gudang Ruang penyimpanan alat 36 m2 DA 29.6 m2
dan perabot konvensi
7. Ruang Service Ruang toilet bagi 10 unit pria 52,8 m2 TS 40 m2
pengguna ruang 10 unit wanita
konvensi utama.
TOTAL 1030m2
SIRKULASI 20%
TOTAL BESARAN RUANG 1236 m2
Tabel 4.16 : Besaran Ruang
Sumber : Kebutuhan Ruang, 2017
133
4.13.1.3. Besaran Ruang HMJ-ITM
No Nama Ruang Fungsi Kapasitas Standar Sumber Luas
1 Ruang rapat Ruang pertemuan 30-50 orang Survey 40 m2
HMJ internal Himpunan
Mahasiswa Jurusan
TOTAL 146.4m2
SIRKULASI 20%
TOTAL 92m2
SIRKULASI 20%
134
Tabel 4.19 : Besaran Ruang
Sumber : Kebutuhan Ruang, 2017
135
interaksi ruang. Dalam interaksi ruang juga dapat pembagian sirkulasi dari
pengguna ruang sesuai dengan aktifitas yang berlangsung pada bangunan.
A. Ruang Konvensi
B. Ruang Eksibisi
136
Peserta/ Konvensi
Mahasiswa
Eksibisi/Pameran
Internal Organisasi
Sarana Olahraga
Internal Organisasi
Pelayanan Gudang
Ra
Masuk Ra
Lobby Ra
Jogging track
Lapangan sepak bola
Lobby Ruang Lapangan futsal
eksibisis/ Lapangan
Ruang persiapan badminton
pameran Lapangan volly
Ruang Konvensi
Gudang
Toilet
Toilet
Keluar
Skema 4.4 : Analisa Kelompok Kegiatan
Keluar
Ruang audio Sumber : Analisa Data, 2017
visual
137
Gudang
Aktivitas pengelola
Sarana Olahraga
Lapangan
badminton 138
Lapangan
volly
Skema 4.6 : Analisa Pola Kegiatan Ruang
Sumber : Analisa Data, 2017
Kekurangan
Kemungkinan dapat terbentuk ruang-ruang yang kurang pencahayaan dan
penghawaan
Lebih sulit mengatur perletakan ruang dengan kegiatan yang berbeda
Adanya jenis kegiatan yang banyak dalam satu bangunan dapat
mengurangi kenyamanan
139
Gambar 4.50 : Pola Massa Banyak
Sumber : Analisa Data, 2017
Solusi Permasalahan
Berdasarkan analisa kedua jenis pola memiliki fungsi yang baik. Namun
pola banyak dinilai lebih sesuai dengan perencanaan. Tetapi pola massa tunggal
akan dipilih sebagai
Kelebihan
perencanaan, karena bangunan Pengelompokan kegiatan yang berbeda
Kelebihan
ini tidak memiliki banyak ruang. dapat jelas terbagi
Pengelompokan kegiatan yang berbeda
Lebih mudah membentuk ruang dengan
dapat jelas terbagi
pencahayaan dan penghawaan yang
Lebih mudah membentuk ruang dengan
alami
pencahayaan dan penghawaan yang
Kemungkinan lebih nyaman karena
alami
semua kegiatan tidak berada dalam satu
Kemungkinan lebih nyaman karena
bangunan yang sama
semua kegiatan tidak berada dalam satu
Kekurangan bangunan yang sama
Pengembangan bangunan kemungkinan lebih sulit karena desain bangunan juga
Kekurangan
dapat terhalang oleh massa bangunan lainnya
Pengembangan bangunan kemungkinan lebih sulit karena desain bangunan juga
Lebih membutuhkan lahan yang luas untuk mendapatkan kenyamanan
dapat terhalang oleh massa bangunan lainnya
Pengendalian lebih mudah.
Lebih membutuhkan lahan yang luas untuk mendapatkan kenyamanan
Pengendalian lebih mudah.
140
Bentuk Dasar Karakteristik
141
Bentuk ini di gunakan sebagai
bentuk gedung utama yaitu ruang
konvensi dan eksibisi yang
merupakan bentuk persegi tunggal
Gambar 4.52 : Perubahan dan Penggabungan Bentuk dan untuk penggabungan bentuk
Sumber : Analisa Data, 2017
merupakna perencanaan bagunana
organisasi.
Solusi Permasalahan
Pada analisa bentuk masa bangunan yang di rencanakan adalah bentuk
persegi.
142
No Jenis pondasi Kelebihan Kekurangan
1 Tapak dapat menahan untuk beban
gaya vertikal yang relatif
pengerjaan tidak besar
mudah hanya dapat
ekonomis digunakan
sesuai untuk untuk
tegangan bangunan 2
rendah – 4 lantai
kedalaman
berkisar 1,5 –
2,4 meter
2 Sumuran dapat menahan pengerjaan
gaya vertikal agak lama
sesuai untuk
tegangan
rendah
kedalaman
sekitar 5 meter
tidak
menimbulkan
getaran
3 Bore pile dapat menahan pengerjaan
gaya vertikal cukup lama
sesuai untuk
tegangan
rendah
dapat
menembus
kedalaman
tanah keras
lebih dari 10
meter
tidak
menimbulkan
getaran saat
pengerjaan
4 Tiang pancang dapat menahan pengerjaan
gaya vertikal lama
kekuatan
tekanan tanah
lebih besar
karena tanah
tidak digali,
tapi dipadatkan
cocok untuk
tegangan
rendah
Tabel 4.22 : Analisa Struktur Bawah
dapat
Sumber : Analisa Data, 2017
menembus
143
kedalaman
tanah keras
lebih dari 10
meter
Solusi Permasalahan
Dari beberapa jenis pondasi yang ada secara keseluruhan bangunan yang
direncanakan dapat menggunakan pondasi tapak, karena keseluruhan bangunan
yang direncanakan tidak lebih dari empat lantai.
Solusi Permasalahan
Berdasarkan analisis maka beton bertulang digunakan dalam perencanaan
Tabel 4.38 analisa struktur bawah (pondasi)
lebih diutamakan. (sumber : analisis, 2015)
144
4.19.3. Analisa Struktur Atas
Solusi Permasalahan
Dari beberapa jenis struktur atap yang ada pada perencanaan ini dengan
menggunakan atap baja dan pelat beton.
145
4.20. Analisa Material
4.20.1. Dinding
Berikut beberapa jenis dinding yang digunakan berdasarkan tabel dibawah
ini :
4.20.2. Lantai
Berikut beberapa jenis dinding yang digunakan berdasarkan tabel dibawah
ini :
No. Jenis Lantai Kelebihan Kekurangan
1 Vynil Tahan terhadap air Harga yang relatif mahal
Sulit diperbaiki, harus
Tidak pernah kena mengganti baru bila
rayap, Mudah dalam sudah rusak
perawatan
Anti bakteri
2 Keramik Tahan lama Menciptakan
Tersedia dalam kesan Dingin,
beragam bentuk,
ukuran, warna, pola, Termasuk
dan tekstur, material keras dan licin
Perawatannya mudah sehingga kurang
Tahan dan tidak nyaman diinjak,
menyerap air, apabila
Tabel 4.26 basah,Material Lantai
: Analisa
Harga yang ditawarkan Sumber : Analisa Data, 2017
sangat bervariasi Mudah pecah saat
pemasangan dan saat
pengangkutan
Solusi Permasalahan
Penggunaan material lantai pada bangunan ini penerapan lantai keramik.
Dimana penggunaannya akan di sesuaikan sesuai kebutuhan.
147
4.20.3. Plafond
Berikut beberapa jenis plafond yang digunakan berdasarkan tabel berikut
ini :
No Jenis Plafond Kelebihan Kekurangan
Solusi Permasalahan
Penggunaan material plafond pada bangunan ini penerapan plafond
gypsum. Perletakkannya akan disesuaikan sesuai kebutuhan.
4.20.4. Atap
No Nama Bahan Kelebihan Kekurangan
1 Genteng Metal Bahan ringan dan harganya Berpotensi mengalami
ekonomis kelekukan apabila tertimpa
benda yang keras
148
3 Atap Bitumen Bahan material lentur, Harga yang mahal.
sehingga dapat mengikuti
bentukan bangunan.
Solusi Permasalahan
Dalam analisa material bangunan, material atap Spandek yang akan
diterapkan dalam bangunan ini, dikarenakan bahan tersebut ringan dan lentur.
Reservoir Atas
149
Yaitu sistem pendistribusian dengan menggunakan gravitasi dan
membutuhkan ruang untuk tangki pada lantai atas.
2. Down Feed Riser System (tangki tekan)
Yaitu sistem yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan pompa
air.
Solusi Permasalahan
Karena kemungkinan pemakaian air yang cukup banyak maka dapat
digunakan sumber air dari PDAM sebagai sumber air bersih utama. Namun untuk
mendukung nilai pemananfaatan dapat juga menggunakan sumber air hujan yang
ditampung dalam bak penampungan.
150
rumah sakit dan laboratorium. Air limbah khusus ini harus ditampung di
tempat tertentu dengan treatment tersendiri, lalu dapat dibuang bersama-
sama dengan air bekas biasa.
Solusi Permasalahan
Untuk membuang dan mengalirkan air kotor ini, ada yang dapat digabung
pembuangannya dan ada yang harus dipisahkan serta diproses tersendiri.
a. Air Kotor Ringan
Wastafel
Wastafel
Peresapan
Peresapan air
air Parit
Parit kota
kota
Toilet
Toilet kotor
kotor
Air
Air limbah
limbah cair
cair
151
Jaringan harus sesuai dengan peraturan umum instalasi listrik
PLN
Lampu
Gardu
listrik
Daya Untuk
Meteran Peralatan
Elektronik
Panel Genset
Singkr
onisasiSkema 4.10 : Sistem Jaringan Listrik
Sumber : Analisa Data, 2017
Solusi Permasalahan
Kedua jenis sumber listrik dinilai baik. Maka pada perencanaan keduanya
dapat dipakai sebagai sumber jaringan listrik pada bangunan. Untuk PLN sebagai
sumber utama, dan genset sebagai cadangan.
152
4.21.4. Analisa Pencahayaan
Sistem pencahayaan dalam bangunan terbagi dua, yaitu :
1. Sistem Pencahayaan alami
Yaitu dengan memanfaatkan sinar matahari pada siang hari sebagai
sumber pencahayaan dalam bangunan. Dapat dilakukan dengan
memanfaatkan arah jatuhnya sinar matahari dan bidang-bidang yang dapat
membantu memasukkan atau memantulkan cahaya matahari ke dalam
bangunan.
2. Sistem pencahayaan buatan
Yaitu dengan memanfaatkan sumber energi listrik yang ada untuk
menyalakan lampu, baik energi listrik yang berasal dari PLN maupun dari
genset.
153
Solusi Permasalahan
Sebagai salah satu bentuk penghematan energi maka pada siang hari
digunakan pencahayaan alami, sedangkan pada saat gelap digunakan pencahayaan
buatan.
Ruangan yang terang tentu lebih baik dibandingkan ruangan yang tidak
memiliki pencahayaan. Selain sumber pencahayaan matahari dapat juga
digunakan cahaya lampu listrik. Pencahayaan pameran menjadi penting karena
dapat membantu tampilan karya sehingga unsur-unsur visualnya terlihat jelas dan
tegas.
Gambar 4.53 : Jenis Jenis Lampu Gambar 4.54 : Standar Penataan Lampu Pada Pameran
Sumber : Neufert. Data Arsitek, 2017 Sumber : Neufert. Data Arsitek, 2017
154
suhu konstan dan pada ruangan yang kekurangan atau tidak terdapat
bukaan ventilasi / jendela.
Solusi Permasalahan
Sebagai salah satu bentuk penghematan energi maka pada siang hari
digunakan Gambar 4.56 : Penghawaan Buatan AC dan Kipas Angin
penghawaan Sumber : Analisa Data, 2017
Gambar 4.56 : Penghawaan Buatan AC dan Kipas Angin
alami dengan Sumber : Analisa Data, 2017
membuat
banyak bukaan, namun untuk ruang-ruang yang bersifat khusus juga digunakan
sistem penghawaan buatan.
155
SATPAM (Satuan Pengamanan)
Gambar 4.57 : Jenis Kamera CCTV
Sumbersering
Satuan Pengamanan atau : Analisajuga
Data, 2017
disingkat Satpam adalah satuan
Gambar 4.57 : Jenis Kamera CCTV
kelompok petugas yangSumber
dibentuk oleh
: Analisa Data, instansi/proyek/badan
2017 usaha untuk
melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan
keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
Kegiatan seorang petugas Satpam lazim terdiri dari
1. mencegah dan deteksi dini penyusup, kegiatan atau orang yang masuk
secara tak sah, vandalisme atau penerobos/peloncat pagar di wilayah
kuasa tempat perusahaan (teritoir gebied/ruimte gebied)
2. mencegah dan deteksi dini pencurian, kehilangan, penyalahgunaan atau
penggelapan perkakas, mesin, komputer, peralatan, sediaan barang, uang,
obligasi, saham, catatan atau dokumen atau surat-surat berharga milik
perusahaan
156
7. melapor dan menangani kejadian dan panggilan/permintaan bantuan
Satpam, termasuk konsep, pemasangan dan pemeliharaan sistem alarm.
4. alat pelindung diri ketika bekerja di kawasan tertentu (safety helm, safety
shoes, jas hujan)
Dan juga sesuai dengan sifat, lingkup tugas dan ancaman terhadap
lingkungan kerjanya, seperti bank, objek vital, kantor bendahara, anggota Satpam
dapat dilengkapi dengan senjata api berdasarkan izin kepemilikan senjata api yang
diberikan oleh kepala kepolisian negara.
Jenis dan kaliber senjata yang dimaksud adalah
1. Senjata api bahu, jenis senapan penabur dengan kaliber 12 GA
2. Senjata api genggam, jenis pistol atau jenis revolver ; kaliber 0.32 inch;
kaliber 0.25 inch; kaliber 0.22 inch
Izin kepemilikan senjata api pada suatu instansi/proyek/badan usaha
dibatasi pada 1/3 kekuatan satuan pengamanan yang bertugas, tidak lebih dari 15
pucuk senjata api serta maksimal 3 magazen/silinder untuk setiap
pucuk senjata api. Peralatan Keamanan yang digolongkan Senjata Api :
1. Senjata Peluru Karet
157
2. Senjata Peluru Pallet
3. Senjata Peluru Gas
4. Semprotan Gas
5. Kejutan listrik
Solusi Permasalahan
Sebagai suatu sistem keamanan yang paling umum digunakan, maka
dalam perencanaan ini CCTV dan Satpam digunakan sebagai bagian dari sistem
keamanan bangunan.
158
Gambar 4.59 : Hidrant
Sumber : Analisa Data, 2017
Gambar 4.59 : Hidrant
Sumber : Analisa Data, 2017
159
Sistem pengamanan bangunan dari bahaya sambaran petir sangat penting
khususnya bangunan bertingkat tinggi, dengan ketinggian minimal dua lantai.
Sistem penangkal petir ini terdiri dari alat penangkal petir yang dipasang pada
puncak bangunan.
Solusi Permasalahan
Berdasarkan analisis di atas, maka diketahui sistem faraday cukup baik
dan lebih sesuai dengan bangunan yang direncanakan.
4.21.9. Sistem Transportasi Dalam Bangunan
160
Secara umum sistem transportasi dalam bangunan terdiri dari beberapa
jenis. Pada perencanaan ini beberapa jenis sistem transportasi dalam bangunan
yang sesuai adalah tangga, ramp, dan elevator/lift.
Tangga
Merupakan jenis transportasi/penghubung dalam bangunan yang
sederhana dan ekonomis. Dapat digunakan dan direncanakan di mana saja dengan
bentuk yang beragam. Dan dapat digunakan dalam keadaan darurat. Sebagai
tangga darurat direncanakan maksimal pencapaian 30 meter
Ramp
Jenis transportasi/penghubung yang dapat dilalui oleh alat beroda seperti kursi
roda, kereta dorong, dsb. Dapat direncanakan pada ruang yang cukup lebar
dengan kemiringan tertentu.
Lift / Elevator
Merupakan jenis transportasi dalam bangunan yang paling cepat dalam
memindahkan orang / barang antar lantai. Bekerja dengan mesin dan secara
vertikal. Dapat menampung dalam kapasitas yang terbatas dan dalam keadaan
padat waktu tunggu cukup lama. Sangat penting dalam bangunan bertingkat
tinggi.
161
Gambar 4.65 : Lift/Elevator
Sumber : Analisa Data, 2017
Solusi Permasalahan
Dari beberapa jenis transportasi dalam bangunan yang disebutkan, maka
tangga dan ramp yang akan dipilih dalam perencanaan khusus ramp ini jalur untuk
membawa barang barang besar yang dibutuhkan, dan bangunan ini tidak lebih dari
3 lantai maka transportasi yang digunakan tangga.
162
membuat tempat pembuangan berupa bak sampah, di mana pada tempat tersebut
dikumpulkan sampah-sampah yang dihasilkan dari suatu bangunan atau kawasan.
Letak dimana bak tempat pengumpulan sampah juga perlu diperhatikan. Letaknya
harus berada di tempat yang mudah dicapai agar sampah dapat dengan mudah
diangkut oleh truk pengangkut sampah dari petugas dinas kebersihan untuk
diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bak pengumpulan
sampah adalah :
1. Arah angin utama tidak berhembus dari tempat bak sampah ini ke daerah
bangunan dan daerah pemukiman.
2. Jaraknya dari bangunan harus cukup jauh, tetapi dalam jangkauan daerah
pengumpulan.
3. Mudah dicapai dari jalan
4. Keadaan topografi harus memungkinkan tempat ini terlindung dari
pandangan
5. Harus cukup besar agar dapat digunakan dalam waktu lama.
6. Harus cukup tersedia bahan penutup yang bersifat netral.
Ukuran dan letak bak pengumpul sampah juga tergantung pada :
1. Jumlah sampah
2. Jumlah pemakai
3. Jumlah frekuensi pengambilan
163