Anda di halaman 1dari 44

Berdasarkan data yang diperoleh maka schadule dalam kegiatan setiap organisasi ini sebagai berikut

No Nama Organisasi Jadwal kegiatan keterangan

1 HMS-ITM (Himpunan Mahasiswa Sipil) SENIN, PUKUL WORKSHOP PEMAKAIN


10.00 RUANG
WORKSHOP
SENIN, PUKUL RAPAT DAN RUANG
19.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

2 IMA-ITM (Ikatan Mahasiswa Arsitektur) KAMIS, PUKUL WORKSHOP PEMAKAIN


10.00 RUANG
WORKSHOP
KAMIS PUKUL RAPAT DAN RUANG
19.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

3 HMPWK-ITM (Himpunan Mahasiswa SELASA, WORKSHOP PEMAKAIN


Perencanaan Wilayah Kota) PUKUL 11.00 RUANG
WORKSHOP
SELASA, RAPAT DAN RUANG
PUKUL 19.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

4 HMTI-ITM (Himpunan Mahasiswa Teknik JUMAT, PUKUL WORKSHOP PEMAKAIN


Industri) 09.30 RUANG
WORKSHOP
JUMAT, PUKUL RAPAT DAN RUANG
20.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

5 HMM-ITM (Himpunan Mahasiswa Mesin) RABU, PUKUL WORKSHOP PEMAKAIN


09.00 RUANG
WORKSHOP
RABU, PUKUL RAPAT DAN RUANG
19.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

6 HME-ITM (Himpunan Mahasiswa Elekto) SELASA, WORKSHOP PEMAKAIN


PUKUL 10.00 RUANG
WORKSHOP
SELASA, RAPAT DAN RUANG
PUKUL 19.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

7 HMTK-ITM (Himpunan Mahasiswa Teknik SELASA, WORKSHOP PEMAKAIN


Kimia) PUKUL 10.00 RUANG
SELASA PUKUL RAPAT WORKSHOP
19.00 INTERNAL DAN RUANG
INTERNAL
ORGANISASI

8 HMT.Inf-ITM (Himpunan Mahasiswa JUMAT, PUKUL WORKSHOP PEMAKAIN


Teknik Informatika) 09.00 RUANG
WORKSHOP
JUMAT, PUKUL RAPAT DAN RUANG
19.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

9 HMTG-ITM (Himpunan Mahasiswa Teknik SABTU, PUKUL WORKSHOP PEMAKAIN


Geologi) 10.00 RUANG
WORKSHOP
SABTU, PUKUL RAPAT DAN RUANG
19.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

10 HMTP-ITM (Himpunan Mahasiswa Teknik KAMIS, PUKUL WORKSHOP PEMAKAIN


Pertambangan) 10.00 RUANG
WORKSHOP
KAMIS, PUKUL RAPAT DAN RUANG
19.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

11 MENWA-ITM (Resimen Mahatara) SENIN-KAMIS RAPAT RUANG


PUKUL 09.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI
JUMAT-SABTU
PUKUL 08.30

12 GMPA-ITM (Gema Mahasiswa Pecinta SENIN SABTU RAPAT RUANG


Alam) PUKUL 10.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

13 KSR PMI-ITM (Palang Merang Indonesia) SENIN SABTU RAPAT RUANG


PUKUL 10.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

14 POST ARCA 52-ITM (Perkumpulan Orang SENIN SABTU RAPAT RUANG


Seni dan Teater) PUKUL 10.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI
SENIN SABTU LATIHAN DAN RUANG
PUKUL 19.00 TEATHER, PERTUNJUKAN
MUSIKALISASI
PUISI

15 LPM-ITM (Lembaga Pers Mahasiswa) SENIN SABTU RAPAT RUANG


PUKUL 10.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI
16 PS-ITM (Persatuan Sepakbola) SENIN SABTU RAPAT RUANG
PUKUL 10.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

17 Paduan Suara ITM SENIN SABTU RAPAT RUANG


PUKUL 10.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

18 IF-ITM (Ikatan Futsal) SENIN SABTU RAPAT RUANG


PUKUL 10.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

19 LDK-ITM (Lembaga Dakwah Kampus) SENIN SABTU RAPAT RUANG


PUKUL 10.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

20 Badminton ITM SENIN SABTU RAPAT RUANG


PUKUL 10.00 INTERNAL INTERNAL
ORGANISASI

Kebutuhan ruang

Ruang konvensi/auditorium

 Lobi
 Ruang konvensi
 Stage
 Gudang
 Toilet
 Ruang persiapan
 Ruang audio visual

Ruang eksibisi

 Loby
 Ruang pameran
 Gudang
 Toilet

Ruang hmj

 Ruang internal
 Toilet
 Workshop/pelatihan

Ruang ukm

 Ruang internal
 Toilet
 Ruang pelatihan

Gedung badminton
 Tribun
 Toilet
 Loby

Sarana olahraga

 Tribun sepakbola
 Tribun futsal
 Tribun voly

- BUAT RUANG SEBAGAI TAMBAHAN PROGRAM RUANG DAN MENAMBAH BESARAN


RUANG SESUAI DENGAN HASIL WAWANCARA SETIAP ORGANISASI KAMPUS.
- SEDIAKAN AULA SETIP TINGKATAN FAKULTAS UNTUK KEGIATAN YANGBERSIFAT DALAM
TINGKATAN FAKULTAS.
- BUAT RUANG YANG BERDASARKAN SKALA LOKAL, NASIONAL, DAN INTERNASIONAL.
- EVALUASI FASILITAS MAHASISWA DALAM BENTUK EKSISTING YANG DIMAKSUD IALAH
DENGAN POTO LINGKUNGAN SEKRET DENGAN DESKRIPSINYA BERUPA KELAYAKANNYA

STUDI BANDING BANGUNAN SEJENIS

Student Union di University Of Central Florida

GAMBAR

Student Union ini berlokasi di pusat dari University Of Central Florida. Di area perkumpulan
mahasiswa ini, disediakan ruang – ruang bagi paramahasiwa dan anggota dari komunitas di
Universitas ini untuk melakukan berbagai kegiatan seperti belajar, bersosialisai, makan, menghadiri
berbagai acara, pertemuan – pertemuan yang diselenggarakan dan untuk turut berpartisipasi dalam
kegiatan – kegiatan kampus lainnya. Sebagai tambahan, student Union ini menyediakan sekitar
26000 square feet area pertemuan dan acara – acara, yang mampu menampung berbagai acara dan
kegiatan kampus, seminar, konfrensi, jamuan makan dan fungsi lainnya. Fasilitas lainnya yang
disediakan di Student Union di University Of Central Florida ini mencakup jasa-jasa untuk pertemuan
dan acara; kamtor-kantor dan departemen; restoran dan makanan; toko-toko kecil.
Student Union ini berlokasi di pusat dari University Of Central Florida, terbilang sebagai
suatu ruang komunal yang diminati banyak mahasiswa terutama mahasiswa di Universitas Florida
dikarenakan di tempat inidisediakan banyak fasilitas yang mampu mendukung dan memenuhi
kebutuhan para mahasiswa terutama area kantin yang menjajakan banyak jenis makanan dan
minuman.Selain it tempat ini juga didukung fasilitas berupa retail-retail yang menjual aksesoris dan
perlengkapan mahasiswa, area print dan fotokopi bagi mahasiswa,area bava dan menunggu, toilet
dan fasilitas lainnya.Sehingga, tempat ini menjadi pusat bersantai,pusat sosial dan berkumpul para
mahasiwa.
Student Union di University Of Melbourne

Student Union ini berlokasi di kampus Parvilee di University Of Melbourne. Student Union ini
merupakan area perkumpulan yang diperuntukan khusus bagipara mahasiswa di University Of
Melbourne dan area ini dapat ditemukan berbagai gerai makana dan toko-toko untuk
mahasiswa,staff serta masyarakat umum.
Student Union di University Of Melbourne ini juga merupakan salah satu contoh ruang
komunal mahasiswa yang diminati oleh para mahasiswa. Hal ini juga disebabkan tersedianya
fasilitas-fasilitas yang menarik berupa kantin,retail,area print dan fotokopi,area baca,area diskusi
bagi mahasiswa dan pusat kegiatan lainnya yang sesuai dan mampu memenuhi kebutuhan para
mahasiswa.
Pasadena City College

Pasadena City College mulai didirikan pada tahun 1924 sebagai Pasadena Junior College. Di
tahun1954, Pasadena Junior college bergabung dengan Junir College lainnya, John Muir College, dan
menjadi sekolah yang lebih lengkap: Pasadena City College. Di tahun 1966, dewan menyetujui
adanya pembangunan Pasadena Area Junior College District, yang saat ini dikenal dengan nama
Pasadena Area Community College District.
Lokasi Pasadena City College
Pasadena City College (sering juga dikenal dengan sebutan PCC) adalah komunitas
perguruan tinggi yang terletar di Colorado Boulevard di Pasadena, California, Amerika Serikat.
Lokasinya Berada di dekat Robinson Stadium.

Fasilitas Bangunan
Pasadena City College ini memiliki beberapa fasilitas yang masih dalam tahap renovasi.
Beberapa fasilitas yang ada diantaranya :
- Campus Center : berfungsi sebagai fasilitas yang menyediakan pelayanan akademik. Di dalamnya
terdapat fasilitas seperti : industrial technologi, arts building (berfungsi sebagai fasilitas yang
menampung kegiatan seni dan departemen music di perguruan tinggi ini.
- Athletic field : salah satu fasilitas yang ada di athletic field ini adalah lapangan bola yang juga
digunakan untuk pertandingan oleh sekolah-sekolah disekitarnya.
- Parking structure : adalah salah satu fasilitas yang selesai direnovasi pada tahun 2007. Fasilitas ini
memberikan pelayanan penunjang sebagai area parkir.
GAMBAR

Gambar 2.8. denah basemant pasadena city college


Gambar 2.9.denah Lt. 1 Passadena College University

Gambar 2.10. denah Lt. 2 Passadena College

Gambar2.10 .denah Lt. 3 Passadena College University

Newcastle University Students Union


Gambar 2.11. Tampak Depan Newcastle University Students Union

Mulai dari lantai dasar dapat ditemukan IT Cluster Suite yang merupakan tempat 89 PC, dan
kedai kopi Starbucks yang tetap buka sampai tengah malam. Sementara wilayah utama dianggap
sebagai daerah untuk ‘studi sosial’. Pada lantai 2 juga memiliki dua ruang kelompok belajar yang
tenang. Sepanjang koridor, juga terdapat toilet, mesin penjual otomatis, dan sruang staff pendukung
utama (seperti kantor admin, IT, Maketing dan komersial. )
Di lantai 1, para siswa memiliki akses ke lounge (juga terdapat mesin penjual otomatis
lainnya). Di lantai ini juga dapat ditemukan Kegiatan Departemen termasuk ruang SCAN, Modul
Pengembangan Karir, Go Play, Give It A Go, dan Ruang untuk aktivitas atletik. Sementara ruang
pertemuan, ruang presentasi dan ruang untuk rapat terdapat pada lantai 2 bangunan.
Bangunan ini terdapat jendela kaca di mana-mana. Dan di desain secara futuristic namun
atraktif dengan warna warna tegas yang kontras menghiasi setiap ruangan. Terkesan dapat member
semangat bagi siapa saja yang berada di dalam ruangan tersebut.
Gambar 2.12 : Fasilitas digital library dan kantin di Newcastle University Students

Union

Gambar 2.13 : Student lounge dan ruang diskusi di Newcastle University Students

Union
Gambar 2.14 : Ruang rapat dan ruang belajar yang komunal
maupun bersifat individual di Newcastle University Students Union

Gambar 2.15 : Di setiap sudut ruangan terdapat kursi dan meja untuk mahasiswa
yang ingin belajarataupun sekedar duduk-duduk
RURTK

2.3.TINJAUAN KOTA MEDAN

2.3.1. Sejarah Kota Medan

INDONESIA KOTAMADYA MEDAN


SUMATERA UTARA
Gambar 2.1. Kondisi Fisik Kotamadya Medan

(Sumber : RUTRK Kota Medan 2005, PT. (Persero) Indah Karya, 1994)
Kampung kecil yang dalam masa kurun waktu lebih dari 80 tahun dengan
pesatnya berkembang menjadi suatu kota yang saat ini kita kenal dengan nama
Kotamadya Medan, berada disuatu dataran, di tempat sungai Babura bertemu dengan
sungai deli, yang waktu itu dikenal sebagai Medan Putri tidak jauh dari jalan Putri Hijau
sekarang.

Menurut Tengku Lukman Sinar, SH. Dalam bukunya yang berjudul Riwayat
Hamparan Perak yang diterbitkan pada tahun 1971, bahwa yang mendirikan kampung
Medan adalah Raja Guru Patimpus, nenek moyang Datuk Hamparan Perak (Dua Belas
Kuta) dan datuk Sukapiring, yaitu dua dari empat kepala suku Kesultanan Deli (T.
Lukman Sinar, SH, 1995)

Deli mulai terkenal namanya setelah orang-orang Belanda yang dipelopori oleh
Nienhuys membuka perkebunan tembakau di sekitar Medan. Dalam waktu beberapa
tahun saja Deli telah terkenal diseluruh dunia karena daun tembakau yang dihasilkannya
tiada tandingannnya sampai sekarang sebagai pembungkus cerutu. Hal ini menarik
investor-investor asing dan menyebabkan banyak orang-orang dari daerah lain yang
pindah ke daerah Deli untuk mencari nafkah.

Nienhuy kemudian pindah dari Labuhan ke Medan Puteri dimana kota Medan
berkembang dengan pesatnya dan akhirnya menjadi pusat bagi pemerintahan propinsi
Sumatera Utara dan Kerajaan Deli. Di tahun 1918, Medan dijadikan Kotapraja tetapi
tidak termasauk di dalamnya daerah Kota Matsum dan daerah Sungai Kera yang tetap
berada dibawah kekuasaan Sultan Deli. Ketika itu penduduk kota Medan telah
berjumlah 48.826 jiwa dan terdiri dari 409 orang bangsa Eropa, 25.000 orang bangsa
Indonesia, 8.269 orang bangsa Cina dan 130 orang Asia lainnya.

Dengan keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 66/ III/ PSU, terhitung mulai
tanggal 21 september 1951 daerah kota Medan diperluas tiga kali lipat. Keputusan
tersebut disusun oleh maklumat Walikota Medan No.21 tanggal 29 september 1951,
yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha dan meliputi empat kecamatan :

1. Kecamatan Medan

2. Kecamatan Medan Timur

3. Kecamatan Medan Barat


4. Kecamatan Medan Baru, dengan 59 kepenghuluan.
Kemudian melalui Undang-Undang Darurat No.7 dan 8 tahun 1956, dibentuk di
Propinsi Sumatera Utara daerah-daerah tingkat II antara lain kabupaten Deli Serdang
dan Kotamadya Medan. Perkembangan selanjutnya di Propinsi Sumatera Utara
umumnya dan Kotamadya Medan khususnya, memerlukan perluasan daerah untuk
menampung lajunya perkembangan. Oleh karena itu maka dikeluarkan peraturan
pemerintah No. 22 tahun 1973, yang mana dimasukkan beberapa bahagian Kabupaten
Deli Serdang ke dalam Kotamadya Medan sehingga yang tersebut belakangan ini
menjadi 26.510 Ha. Terdiri dari 11 kecamatan dan 116 kelurahan. Kemudian dengan
surat persetujuan Mendagri No.140/ 2271/ PUOD tanggal 5 Mei 1986 jumlah kelurahan
di Kotamadya Medan menjadi 114 kelurahan, yaitu:

1. Kecamatan Medan Kota : 26 Kelurahan


2. Kecamatan Medan timur : 18 Kelurahan
3. Kecamatan Medan Barat : 13 Kelurahan
4. Kecamatan Medan Baru : 18 Kelurahan
5. Kecamatan Medan Deli : 6 Kelurahan
6. Kecamatan Medan Labuhan : 7 Kelurahan
7. Kecamatan Medan Johor : 11 Kelurahan
8. Kecamatan Medan Sunggal : 14 Kelurahan
9. Kecamatan Meadn Tuntungan : 11 Kelurahan
10. Kecamatan Medan Denai : 14 Kelurahan
11. Kecamatan Medan Belawan : 6 Kelurahan

Melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 1991 tentang


pembentukan beberapa kecamatan di Sumaterta Utara termasuk 8 kecamatan pemekaran
di Kotamadya daerah tingkat II Medan, sehingga yang sebelumnya terdiri dari 11
kecamatan dimekarkan menjadi 19 kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Medan Tuntungan : 9 Kelurahan


2. Kecamatan Medan Johor : 6 Kelurahan
3. Kecamatan Medan Amplas : 8 Kelurahan
4. Klecamatan Medan Denai : 5 Kelurahan
5. Kecamatan Medan Tembung : 7 Kelurahan
6. Kecamatan Medan Kota : 12 Kelurahan
7. Kecamatan Medan Area : 12 Kelurahan
8. Kecamatan Medan Baru : 6 Kelurahan
9. Kecamatan Medan Polonia : 5 Kelurahan
10. Kecamatan Medan Maimon : 6 Kelurahan
11. Kecamatan Medan Selayang : 5 Kelurahan
12. Kecamatan Medan Sunggal : 6 Kelurahan
13. Kecamatan Medan Helvetia : 7 Kelurahan
14. Kecamatan Medan Petisah : 7 Kelurahan
15. Kecamatan Medan Barat : 6 Kelurahan
16. Kecamatan Medan Timur : 18 Kelurahan
17. Kecamatan Medan Deli : 6 Kelurahan
18. Kecamatan Medan Labuhan : 7 Kelurahan
19. Kecamatan Medan Belawan : 6 Kelurahan

Kemudian melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 35 tahun 1992


tentang pembentukan beberapa kecamatan di Sumatera Utara termasuk dua kecamatan
pemekaran di Kotamadya Daerah tingkat II Medan Sehingga yang sebelumnya terdiri
dari 19 kecamatan dimekarkan menjadi 21 kecamatan dengan penambahan dua
kecamatan, Yaitu:

1. Kecamatan Medan Marelan : 4 Kelurahan


2. Kecamatan Medan Perjuangan : 9 Kelurahan.

2.3.2. Letak Geografis Kota Medan

Dapat dipastikan fungsi dan peranan strategis suatu daerah akan banyak
dipengaruhi geografis daerah, baik peran politisnya maupun ekonomisnya. Untuk itulah
kedudukan Kota Medan dilihat secara fisiografi, iklim maupun keberadaan sungai-
sungainya.

Dengan luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari luas keseluruhan
Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah penduduk 2.210.743 jiwa (sensus penduduk
tahun 2000), Kota Medan berada pada letak 3º 30' - 3º 43' lintang utara dan 98º 35' - 98º
44' bujur timur. Untuk itu topografinya Kota Medan cenderung miring ke Utara dan
berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.

Dari luas wilayah Kota Medan dapat dipersentasekan sebagai berikut :

1. Pemukiman 36,3 %

2. Perkebunan 3,1 %

3. Lahan Jasa 1,9 %

4. Sawah 6,1 %

5. Perusahaan 4,2 %

6. Kebun Campuran 45,4 %

7. Industri 1,5 %

8. Hutan Rawa 1,8 %

Secara administratif Kota Medan di sebelah Barat, Timur dan Selatan berbatasan
dengan Kabupaten Deli Serdang, disebelah Utara berbatasan langsung dengan Selat
Malaka, yang diketahui merupakan salah satu lintas laut paling sibuk (padat) di dunia.
Secara relatif Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan
Sumber Daya Alam (SDA), khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya
secara geografisnya Kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber alam
seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan,
Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain.

Kondisi ini menjadikan Kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan


berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan dan saling
memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Disamping itu sebagai daerah yang
berada pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, maka Kota Medan memiliki posisi
strategis sebagai pintu gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan
domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Kota Medan ini telah
mendorong perkembangan kota dalam 2 (dua) kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu
daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun
Polonia pada tahun 2001 berkisar antara 23,2º C - 24,3º C dan suhu maksimum berkisar
antara 30,8º C - 33,2º C serta menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar
antara 23,3º C - 24,1º C dan suhu maksimum berkisar antara 31,0º C - 33,1º C.
Berdasarkan pengukuran stasiun klimatologi Polonia, curah hujan di Kota
Medan tahun 2001 menurut Stasiun Polonia mencapai rata-rata 3.594 mm dengan hari
hujan sebanyak 230 hari serta menurut Stasiun Sampali mencapai rata-rata 2.712 mm
dengan hari hujan sebanyak 224 hari. Angka ini relatif tinggi dibandingkan dengan
tahun 1997.

Selanjutnya mengenai kelembaban udara di wilayah Kota Medan rata-rata


berkisar antara 84 - 85%. Dan kecepatan angin rata-rata sebesar 0,48 m/sec sedangkan
rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 104,3 mm. Hari hujan di Kota Medan pada
tahun 2001 rata-rata per bulan 19 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun
Sampali per bulannya 226,0 mm dan pada Stasiun Polonia per bulannya 299,5 mm.
Secara geografis Kota Medan juga merupakan jalur sungai. Paling tidak ada 8 (delapan)
sungai yang melintasinya, yaitu :

1. Sungai Belawan

2. Sungai Badra

3. Sungai Sikambing

4. Sungai Pulih

5. Sungai Babura

6. Sungai Deli

7. Sungai Sulang-Saling / Sei Kera

Pemanfaatan terbesar dari sungai-sungai ini adalah sebagai saluran pembuangan


air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata
sungai dan juga dapat dipergunakan sebagai jalur transportasi air.

2.3.3. Batas Wilayah

Batasan wilayah Kota Medan secara fisik adalah :


1. Sebelah Utara : Selat Malaka

2. Sebelah selatan : Pancur Batu , Deli Tua , Patumbak , Kabupaten Deli


Serdang .

3. Sebelah Timur : Kecamatan Percut Sei Tuan , tanjung Morawa ,

Kabupaten Deli Serdang.


2.3.4. Luas Wilayah

Menurut PETA Master Plan Kotamadya Medan tahun 2005 , terlihat bahwa
daerah Kota Medan terbagi atas :

- Daerah pinggiran Kota Medan , merupakan daearh yang diperuntukkan untuk


kegiatan industri , pergudangan , transportasi serta sebagai daerah pusat rekreasi
dan juga berfungsi sebagai daerah permukiman penduduk .

- Daerah pusat Kota Medan diperuntukkan sebagai daerah pemerintahan ,


perkantoran , perdagangan dan juga sebagai tempat fasilitas sosial bagi
masyarakat luas .

Maka dengan demikian terlihatlah jelas bahwa Kotamadya Medan memiliki suatu

konsep “ Multiple Nuclei ” , dimana berdasarkan tingkat perkembangannya ,

Kotamadya Medan dapat dibagi atas tiga bagian yaitu :

1. Daerah Pusat

2. Daerah Transisi

3. Daerah Pinggiran .

Daerah pinggiran merupakan daerah yang produktif, terutama bagi kegiatan


industri perdagangantransportasi , rekreasi dan pergudangan . Hal tersebut karena
membutuhkan lahan yang cukup luas dan pada daerah pinggiran lahan masih cukup

tersediah . Perkembangan wilayah dan struktur Kota :

1. Wilayah Kotamadya Medan secara umum terbagi atas tiga bagian , yaitu
Kotamadya Medan Utara (KMU) , Kotamadya Medan Tengah (KMT) , dan
Kota Madya Medan Selatan (KMS) .

2. Modal dan strategi pengembangan diarahkan menjadi lima wilayah


pengembangan dan pembangunan (WPP) yang dilayani oleh satu pusat
pengembangan dan empat sub pusat pengembangan .
3. Pengembangan secara linier dibatasi , serta pengembangan intensif kearah
Barat , Timur dan Utara dilakukan secara terkendali , sedangkan kearah
selatan sampai tingkat minimal .

4. Pengembangan kearah Utara dengan unsur daya tarik jalan tol Medan –
Belawan dengan penekanan kegiatan komersil industri skala besar .

5. Pengembangan WPP dan fungsi kegiatannya adalah sebagai berikut :


C Medan Denai

Medan Tembung

CAKUPAN
Medan Amplas

WILAYAH
Medan Baru

KECAMAT
AN
Medan Maiumun

WPP Medan Medan Polonia


D Belawan

Medan Johor
Medan
Marelan
Medan Kota

Medan
Labuhan
Medan Barat
A

Medan Petisah

Medan
Deli Medan Helvetia

E
Medan Tuntungan
B

Medan
Timur Medan Selayang

Medan
Perjuanga
n

Medan
Area
Perumahan , perdagngan
dan perkebunan.

LUAS
KEGIAT
3. 767, 08 AN Perumahan, industri terbatas
( Ha ) UTAMA
, terminal barang ,
perdagangan orientasi
konsumen .

Pela
buha
8. 674, 28
n
indu
stri ,
temp
at
bara Pusat bisnis ( CDB ) ,
2. 084, 7. 423, 84
33 ng / pusat pemerintahan dan
perg pusat pendidikan
udan
gan,
orien
tasi
pela
buha
n,
peru
4. 560, 47 mah Perumahan , perkantoran,
an , konservasi, lapangan golf
kons dan hutan kota .
ervas
i.
1. Pengembangan Wilayah Pengembangan Pembangunan dan Fungsi
Kegiatan

Sumber : RUTRK Medan Tahun 2011

2.3.5. Perkembangan Kota Medan

Sesudah kekuatan Republik Indonesia dipulihkan kembali pada tahun 1950, maka
pertumbuhan penduduk kota Medan semakin pesat, sehingga sejak tanggal 14
Nopember 1951, oleh Gubernur Kepala Daerah propinsi Sumatera Utara (dengan
mendahului Pemerintah Pusat) dengan keputusan No. 66/III/PSU dan kemudian disusul
pula oleh maklumat Walikota Madya Medan No. 21 tanggal 29 Nopember 1951, kota
Medan diperluas. Sejak tahun 1950, banyak penduduk yang berurbanisasi ke Medan
karena itu penduduk Medan berkembang dari semenjak terjadinya perluasan kota, maka
dengan sendirinya kampung – kampung berkembang secara cepat setelah mengalami
perluasan dan dengan pertambahan penduduk yang luar biasa. Dengan keputusan
Gubernur Kepala Daerah Sumatera Utara dan maklumat Walikota Medan, kota Medan
diperluas menjadi 5.130 ha dan dibagi atas 4 kecamatan, yaitu:

a. Kecamatan Medan Barat

b. Kecamatan Medan Timur

c. Kecamatan Medan Baru

d. Kecamatan Medan Kota

Perkembangan selanjutnya pada tahun 1970 melalui Peraturan Pemerintah No. 22


tahun 1973 mengenai perluasan Kotamadya Medan dengan memasukan beberapa
bagian dari Kabupaten Deli Serdang sehingga luasnya menjadi 26.10 ha yang terdiri
dari sebelas Kecamatan dan 116 Kelurahan/Desa. Sedangkan pada akhir tahun 1991
Kotamadya Medan terdiri dari 21 Kecamatan dan 144 Kelurahan/Desa, dan jumlah
penduduk pada tahun 1990 menurut sensus adalah + 1.730.052 orang. Dengan demikian
Kotamadya Medan rata – rata telah naik sebanyak 2,33% setiap tahun pada periode
tahun 1980 – 1990 yaitu 1.379.642 jiwa pada tahun 1980 menjadi 1.730.052 jiwa pada
tahun 1990. Sedangkan kepadatan penduduk bertambah dari 52,04 jiwa/ ha pada tahun
1980 menjadi 64 jiwa/ha pada tahun 1990 dengan kenaikan kepadatan sebesar 2,55%
setiap tahun. Sedangkan pertumbuhan rumah tangga sebesar 3,88% pertahun pada
periode 1980 – 1990 di kota Medan melebihi pertumbuhan penduduk sebesar 2,33%
pertahun pada periode yang sama sedangkan pertumbuhan rumah jauh lebih besar yaitu
5,54% pertahun namun perbedaan antara jumlah keluarga dan jumlah rumah tetaplah
besar.

2.3.6. Tata Ruang Kota Medan

Pada hakekatnya perencanaan (tata ruang) kota adalah proses untuk menentukan
tindakan di masa depan yang sesuai melalui suatu urutan (tahapan) pilihan-pilihan.
Dengan demikian, perencanaan (planning) mempunyai dua pengertian yang tidak
terpisahkan, yaitu sebagai produk (keadaan akhir yang di kehendaki) dan sebagai
manajemen (pola pengarahan dalam pencapaian pembangunan). Saat ini Kotamadya
Medan sedang dan akan berkembang dalam rangka mengimbangi percepatan
pembangunan industri di daerah Kotamadya Medan sebagai zona industri. Pemda
Kotamadya Medan tengah mengupayakan peningkatan kemampuan lahan (land
capability) yang saat ini “kurang produktif” menjadi produktif. Dengan cara menata
kembali kawasan tersebut agar didapatkan nilai tambah yang lebih memadai dan sesuai
dengan potensi serta nilai ekonomi yang dimilikinya. Dengan kata lain, upaya
peningkatan kemampuan lahan tersebut dimaksudkan agar lahan dapat dimanfaatkan
sesuai dengan The Highest Use dari potensi yang dimiliki. Salah satu produk penataan
ruang kota adalah rencanan pemanfaatan ruang kota yang merupakan rencana alokasi
penggunaan lahan atau rencana peruntukan tanah yang menetapkan bidang-bidang tanah
tertentu untuk melakukan jenis kegiatan tertentu. Misalnya, ada bidang-bidang tanah
yang diperuntukan bagi perumahan, pertokoan, dan industri, ada pula bidang-bidang
tanah yang diperuntukan untuk jalan raya, jalan kereta api, dan perpipaan.

RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota) Kota Medan Tahun 2005 menitik
beratkan perencanaan pada kegiatan dengan mempertimbangkan kembali bentuk Kota
Medan saat ini karena itu kebijakan pokok pengembangan ruang adalah :

a. Menitik beratkan kemampuan lahan kawasan kota sesuai dengan potensi nilai
ekonomi yang dimiliki dengan prinsip sebagai berikut

1) Mengupayakan pertumbuhan Kota Medan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan


serta mempertimbangkan rencana studi / program yang ada.
2) Mengupayakan penyediaan sarana dan prasarana terlengkap mungkin dan
menjadi Kota Mandiri.
3) Mengupayakan perencanaan Kota Medan secara pragmatis dengan orientasi
terhadap kecendrungan terhadap kebutuhan dan perkembangan di masa depan.

b. Dengan berlandaskan pada batasan – batasan fisik alami dan kelestarian


lingkungan, perkembangan fisik Kota diarahkan pada intensifikasi pengembangan
kearah Barat – Timur dan Utara serta membatasi pengembangan sampai tingkat
minimal di daerah selatan.

c. Mengadakan sistem pengendalian tanah perkotaan dalam memenuhi kepentingan


pembangunan masyarakat luas.

d. Mengembangkan ketentuan – ketentuan lingkungan dan bangunan yang serasi dan


terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

e. Menempatkan fungsi Kota Medan sebagai pusat perdagangan dan jasa, khususnya
dalam kegiatan sektor regional, nasional dan ASEAN karena adanya beberapa
kebutuhan yaitu upaya mengembangkan perekonomian Indonesia yang bertumpu
pada pengembangan Ekspor dan adanya hubungan kerjasama Pemko Medan
dengan Kota – Kota di negara asean.
`NO KECAMATAN LUAS (Ha)

1 Kec. Medan Belawan 2.625.01


2 Kec. Medan Marelan 2.382.10
3 Kec. Medan Labuhan 3.667.17
4 Kec. Medan Deli 2.084.33
5 Kec. Medan Timur 775.75
6 Kec. MedanPerjuangan 409.42
7 Kec. Medan Barat 681.72
8 Kec. Medan Petisah 532.84
9 Kec. Medan Baru 583.77
10 Kec. Medan Polonia 901.12
11 Kec.Medan Maimoon 297.76
12 Kec. Medan Kota 526.96
13 Kec. Medan Johor 1.457.47
14 Kec. Medan Amplas 1.118.57
15 Kec. Medan Denai 905.04
16 Kec. Medan Tembung 1.351.69
17 Kec. Medan Helvatia 1.316.42
18 Kec Medan Sunggal 1.543.66
19 Kec. Medan Tuntungan 2.068.04
20 Kec. Medan Selayang 1.281.16
21 Kec. Marelan Area 552.43

JUMLAH 26.510

Tabel 2.2. Pemekaran Wilayah Administrasi Kodya Medan

Sumber:Bappeda Kotamadya Medan2011

2.3.7. Perkembangan Wilayah

Propinsi Sumatera Utara yang dibagi menjadi beberapa wilayah pengembangan


guna memudahkan dalam pengelompokan sasaran pembangunan, maka dalam konteks
pembangunan Kota Medan, hal ini juga perlu dilakukan. Untuk Kota Medan dilakukan
istilah Wilayah Pengembangan dan Pembangunan (WPP). Adanya istilah
“Pembangunan” karena periode RUTRK Medan hanya 10 Tahun, sehingga tidak hanya
terbatas pada pengembangan saja melainkan dengan pembangunannya.

Wilayah Kota Medan secara umum terbagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu Kotamadya
Medan bagian Utara (KMU), Kotamadya Medan bagian Tengah (KMT), dan
Kotamadya Medan bagian Selatan (KMS). Model dan strategi pengembangan diarahkan
menjadi 5 wilayah pengembangan

WILAYAH CAKUPAN LUAS KEGIATAN UTAMA


PEMBANGUNAN WILAYAH KEC (Ha)

Kec. Medan Belawan 2.625.01 Pelabuha, Industri,


Terminal, Barang,
Kec. Medan Marelan 2.382.10
WPP-A
Pergudangan
Kec. Medan Labuhan 3.667.17
berorientasi pelabuhan

Jumlah 8.674.28
Belawan, Perumahan,
Konservasi

Perumahan, Perdagangan

WPP-B Kec. Medan Deli 2.084.33 (Pasar Induk Sekunder)


dan Perkebunan

Kec. Medan Timur 775.75

Kec. MedanPerjuangan 409.42


Perumahan, Industri,
Kec. Medan Area 552.43
terbatas (KIM) Terminal
WPP-C Kec. Medan Denai 905.04
Barang/Pergudangan
Kec. Medan Tembung 799.26
berorientasi ke konsumen
Kec. Medan Amplas 1.118.57

Jumlah 4560.47

Kec. Medan Baru 583.77

Kec. Medan Maimun 297.76


Pusat Bisnis (CBD),
Kec. Medan Polonia 901.12
Pusat Pemerintahan,
WPP-D
Perumahan, Hutan Kota,
Kec. Medan Kota 526.96
Pusat Pendidikan
Kec. Medan Johor 1.457.47

Jumlah 3.767.08
Kec. Medan Barat 681.72

Kec. Medan Petisah 532.84


Perumahan, Perkantoran,
Kec. Medan Sunggal 1.543.66
Konservasi,
WPP-E
LapanganGolf, Hutan
Kec. Medan Helvetia 1.316.42
Kota dan Pendidkan
Kec. Medan Tuntungan 2.068.04

Kec. Medan Selayang 1.281.16


Jumlah 7.423.84

KOTAMADYA
JUMLAH 26.510
MEDAN

Tabel 2.3.Pembagian Wilayah Pengembangan dan Pembangunan (WPP)

Sumber : RUTRK Medan Tahun 2011

2.3.8. Perkembangan Perekonomian

Kota Medan sebagai pusat pemerintahan Propinsi Sumatera Utara berperan juga
sebagai pusat perekonomian yang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Sumatera Utara.
Perkembangan PDRB Kota Medan dapat dilihat dari PDRB tahun 1999 yang berjumlah
Rp. 10,705 Miliar (harga berlaku) dan harga konstan sebesar Rp. 4,999 Miliar selalu
meningkat dibanding tahun – tahun sebelumnya. Perkembangan PDRB Kota Medan
dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.

Tabel Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan

PDRB (Juta) PDRB Perkapita

Tahun Harga Berlaku Harga Harga Berlaku Harga Konstan


Konstan

4.382.251,4
1993 4.382.251,47 2.414.255,90 2.414.255,90
7

4.686.615,4
1994 5.094.032,93 2.739.905,00 2.520.770,00
1

Peningkatan
16,24 6,94 13,49 4,41

(%)

5.035.818,7
1995 5.866.716,74 3.099.327,35 2.660.372,32
7
Peningkatan
15,17 7,45 13,12 5,54

(%)

5.481.625,7
1996 6.402.013,53 3.324.253,46 2.846.340,99
9

Peningkatan
9,12 8,85 7,26 6,99

(%)

5.903.111,1
1997 7.031.630,96 3.525.864,19 2.959.991,71
9

Peningkatan
9,83 7,69 6,06 3,99

(%)

4.833.911,1
1998 9.737.645,51 4.984.149,98 2.429.528,40
9

Peningkatan
38,48 -18,11 38,81 -17,92

(%)

4.999.857,9
1999 10.705.120,29 5.229.302,16 2.475.054,69
7
Peningkatan
9,93 3,43 6,84 1,87

(%)

% Rata – rata 15,35 2,70 14,26 0,81

Tabel 2. 4. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota


Medan Sumber : RUTRK Medan Tahun 2011

Dari ketiga alternatif lokasi yang ada, maka setiap lokasi akan dinilai berdasarkan
kriteria yang sudah disebutkan diatas :

Aspek Lokasi A Lokasi B Lokasi C

Luas Lahan < 1 Ha < 1 Ha ± 1,5 Ha


(2) (2) (5)

Posisi Site Pinggir Fakutas Pinggir Fakutas Pinggir Fakutas


Teknik Teknik Teknik
(3) (3) (3)

Pencapaian ke Lokasi berada di Lokasi berada di Lokasi berada di


Lokasi pinggir jalan yang pinggir jalan yang pinggir jalan yang
cukup untuk cukup untuk cukup untuk
dilewati kendaraan dilewati kendaraan dilewati kendaraan
roda empat dan roda empat dan roda roda empat dan roda
roda dua. dua. Dan site berada dua. Dan site berada
(3) di sudut sehingga di sudut sehingga
mejadi tempat mejadi tempat
pertemuan janan pertemuan janan
(persimpangan). (persimpangan).
(4) (4)

Akses pejalan kaki Terdapat trotoar Terdapat trotoar Terdapat trotoar


(5) (5) (5)

Fungsi Pendukung Gedung Gedung perkuliahan Gedung perkuliahan


Sekitar Lokasi perkuliahan (4) (4)
(4)

Kepadatan Sedang Sedang Sedang


Bangunan Sekitar (4) (4) (4)
Lokasi

Intensitas Sedang Sedang Sedang


Kendaraan (5) (5) (5)

View ke Dalam dan Sedang Sedang Baik


ke Luar (4) (4) (5)

Utilitas Tersedia dengan Tersedia dengan Tersedia dengan


baik baik baik
(5) (5) (5)

Loading Dock Tidak terdapat jalan Terdapat jalan Terdapat jalan


alternatif alternatif alternatif
(4) (5) (5)

39 40 45

Dari penilaian beberapa kriteria-kriteria da analisa diatas serta memenuhi


persyaratan, maka terpilihlah Lokasi C yaitu Jl. Perpustakaan, Universitas Sumatera
Utara.
auditorium/au·di·to·ri·um/ n bangunan atau ruangan besar yang digunakan untuk mengadakan
pertemuan umum, pertunjukan, dan sebagainya

hall {kt bnd} : ruang/aula/ruangan/bilik besar/rumah tuan tanah/balai/gedung


pertemuan/balai kota/ruang besar
Apa sih yang dimaksud dengan konvensi? Jawabannya yaitu Konvensi merupakan
persetujuan formal yang bersifat multilateral dan diadakan di bawah wibawa organisasi
internasional, termasuk juga instrumen-instrumen yang dibuat oleh organ-organ
lembaga internasional. Konvensi juga dipakai untuk memberi nama suatu catatan dari
persetujuan mengenai hal-hal penting, tetapi yang tidak bersifat politik tingkat tinggi
(high policy).
Itulah penjelasan yang dapat saya berikan tentang Pengertian Konvensi
(Convention), sekarang anda sudah tahu kan apa yang dimaksud Konvensi
(Convention) itu.

Anda mungkin juga menyukai