Anda di halaman 1dari 8

BTU / PK AC

BTU
BTU merupakan satuan energi yang digunakan di Amerika Serikat yang memiliki arti
“British Thermal Unit” dan biasanya di definisikan dengan per jam yang menjadi satuan
BTU/hour atau BTU/h. Satuan ini masih sering ditemukan di Britania Raya atau Inggris pada
sistem pemanas dan pendingin ruangan. Namun lambat laun satuan tersebut telah berganti
menjadi satuan energi dari unit SI, yaitu Joule (J).

BTU/h dengan AC
Tentu sangat berhubungan dengan AC, karena BTU/h ini untuk menyatakan kemampuan
mengurangi panas / mendinginkan suatu ruangan dengan luas dan kondisi tertentu selama satu
jam. Semakin tinggi BTU/h maka semakin cepat juga AC mendinginkan ruangan yang luasnya
sesuai dengan besaran BTU/h nya. Namun kenyataannya orang awam lebih mengenalnya dengan
satuan PK.
PK
PK sendiri adalah berasal dari bahasa Belanda yang kepanjangannya adalah
“PaardeKracht” yang jika diartikan dalam bahasa Inggris menjadi Horse Power (HP) dalam
bahasa Indonesia tentunya tenaga kuda. Berikut ini satuan PK jika di konversi menjadi BTU/h :
AC ½ PK = ±5.000 BTU/h
AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h
AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h
AC 1½ PK = ±12.000 BTU/h
AC 2 PK = ±18.000 BTU/h
Rumus
(W x H x I x L x E) / 60 = kebutuhan BTU/h
Atau
Luas Ruangan (m^2) * 500 = kebutuhan BTU
W = panjang ruang (satuan feet)
H = tinggi ruang (satuan feet)
I = nilai 10 jika ruangan berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang
lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
L = lebar ruang (satuan feet)
E = beri nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap ke utara; beri nilai 17 jika menghadap ke
timur; beri nilai 18 jika menghadap ke selatan; dan beri nilai 20 jika menghadap ke barat.
Contoh :
Soal
Ruang berukuran 4mx8m atau (13 feet x 26 feet), tinggi ruangan 3m (10 feet) ruangan
berinsulasi, dinding terpanjang menghadap ke utara.
Jawaban
Kebutuhan BTU = (13 x 10 x 10 x 26 x 16) / 60 = 9.013 BTU/h.
Pada konversi antara PK dan BTU/h, berarti ruangan tersebut membutuhkan AC dengan
kapasitas 1 PK.
CFM
CFM adalah singkatan dari Cubic Feet per Minute. Satuan ini digunakan untuk
menunjukan nilai kecepatan di mana udara mengalir masuk atau keluar dari sebuah daerah.
Selain itu, CFM bisa menggambarkan efisiensi kipas selama menyangkut aliran udara.
Sedarhananya adalah sarana untuk mengukur banyaknya struktur, ruangan atau tempat yang
digunakan untuk pemanas. Cara menentukan CFM dengan persamaan berikut:
Cara Memilih Exhaust Fan
Contoh dalam perhitungan berikut ini mencontoh kasus pemasangan exhaust fan pada ruangan di
rumah.
1. Hitung volume ruangan dalam satuan ukuran meter kubik (m 3), yaitu lebar x panjang x
tinggi ruangan. Contoh:
Ruang kerja saya di rumah memiliki lebar 2,4 m, panjang 3 m, dan tinggi 2,5 m. Maka
perhitungan volume ruangannya menjadi: 2,4m x 4m x 2,5m = 18m3.
2. Hitung nilai CMH air volume yang diperlukan dengan cara mengkalikan Volume
Ruangan (m3) dengan Air Change Rate (ACH) sesuai dengan tabel di atas.
3. Pilih spesifikasi exhaust fan bernilai CMH sama atau lebih besar dari keperluan CMH
ruangan.
Contoh
Exhaust fan dihitung dalam satuan Cubic Feet per Minutes (CFM). Maka pertama kali yang
harus kita lakukan adalah mengubah ukuran ruangan tersebut dari satuan meter ke satuan feet ( 1
meter = 3,28 feet ). Maka ukuran ruangan dapur tersebut menjadi :
Panjang = 6 meter = 6 x 3,28 = 19,68 feet
Lebar = 6 meter = 6 x 3,28 = 19,68 feet
Tinggi = 3 meter = 3 x 3,28 = 9,84 feet
Maka untuk menghitung kapasitas exhaust fan adalah
= Panjang x Lebar x Tinggi x Air Change
= 19,68 x 19,68 x 9,84 x 15
= 57.165,8 cubic feet per hour
Lalu dirubah ke per menit menjadi :
= 57.165,8/60
= 952,76 CFM
Jadi kapasitas exhaust fan untuk dapur ukuran 6 x 6 x 3 meter tersebut adalah 952,76 CFM.
Keterangan :
Ketentuan nilai Air Change adalah :
Dapur = 15 x
Toilet = 10 x
Contoh 2
Soal
Kita butuh sebuah cooling fan pada panel MV, didalamnya terdapat Reactor dan Capacitor
dengan total Heat Loss = 4580 Watt besarnya heat loss ini pada suhu 40 derajat celcius untuk
volume panel nya sendiri = 4,74 m3.
Nah kita butuh cooling fan agar bisa menjaga suhu dikisaran itu, saya tidak mengerti bagaimna
menghitung airflow dalm CFM (cubic feet/minute) yang dibutuhkan.
Jawab
Brp suhu dan kelembaban udara sekitar? Sy cb jwb dgn asumsi udara sekitar dianggap kering
dgn suhu 18C dan tekanan udara melewati panel dianggap tetap.
Shg digunakan harga2 kalor spesifik udara kering pd tek tetap (cp)=1.0kJ/kgK dan volume
spesifik udara kering pd 40C (v)=0.8828571m3/kg.
Panas yg diserap per kg udara = 1.0kJ/kgK x (40-1C = 22kJ/kg.
Krn panas yg hrs diserap=4580watt,
maka laju udara dibutuhkan=4.58kJ/det : 22kJ/kg = 0.182kg/det
0.18182kg/det pd 40C= 0.18182kg/det x 0.882857m3/kg x 35.3146ft3/m3 x 60det/menit =
340.12CFM.
Cubic foot per-minute = ft^3/minute
Merupakan besarnya laju aliran volumetrik, Q = AV.
1 feet = 12 inch
1 inch = 2.54 cm
maka,
1 feet = 30,48 cm = 0,3048 m
1 ft^3 = 0,0283 m^3
Diperoleh
1 ft^3/min = 0,0283 m^3/min
Jika CFM dikalikan dengan densitas akan menghasilkan laju aliran massa.
Rumus Menghitung Ukuran Exhaust Fan
CMH : volume ruang x ACH
Keterangan:
CMH : Cubic Meter Hour atau kebutuhan sirkulasi udara di dalam ruang
Cara menghitung volume ruangan : p x l x t
ACH : Air Changer Per Hour (Pergantian udara per jam)
Tabel Pergantian Udara Per Jam
No Lokasi Pergantian Udara per Jam
1. Ruang laundry 0 ~ 15
2. Perpustakaan 3~4
3. Ruang 4~6
4. Kantor 4~6
5. keluarga 10 ~ 15
6. Restoran 8 ~ 15
7. Toko 6 ~ 10
8. Toilet 3~6
9. Gudang 6 ~ 10
10. Kamar 2~4
11. mandi 15 ~ 30
12. Kamar 8 ~ 10
13. tidur 6 ~ 10
14. Ruang 14
15. mesin 0 ~ 15
*Spesifikasi pada tabel di atas merupakan dasar ketentuan dari “Hygienis Laboratories” di
Jepang, yang menghitung keperluan pergantian udaran di dalam ruang (berapa kali per jam)
Contoh Menghitung Kapasitas Exhaust Fan Untuk Dapur
Sebagai contohnya, perhitungan untuk memilih ventilating fan yang cocok di dapur ialah sebagai
berikut:
Ukuran ruangan 4m x 3m x 2m = 24 m (Volume Ruang)
Pergantian udara yang diperlukan per jamnya 15 kali (Pergantian udara per jamnya)
Volume udara yang diperlukan
CMH = volume ruang x ACH
= 24m x 15
= 360 m3/jam
Jadi, yang harus dipilih ialah exhaust fan dengan 360 CMH, bisa juga yang lebih.
HSPF
HSPF adalah singkatan dari Heating Seasonal Performance Factor atau pemanasan
musiman faktor kinerja. Istilah ini digunakan untuk mengukur efisiensi pompa panas sumber
udara dan berkali-kali, AC salah satunya dinilai dari hal ini. Indikator HSPF adalah semakin
tinggi nilai peringkat HSPF sebuha unit maka semakin efisien nilai energinya.

PANAS HIBRIDA
Panas hibrida digunakan untuk merespons dalam suhu yang berfluktuasi. Secara
otomastis, ini menyesuaikan dengan metode penghematan energi paling banyak yang tersedia
untuk memanaskan/mendinginkan ruangan. Umumnya panas hibrida sering digunakan sebagai
alternatif hemat bahan bakar untuk sistem pemanas atau pendingin tradisional. Hal ini pula dapat
membantu perancangan pengkondisian udara demi mendapatkan kenyamanan yang maksimal.
Ketika suhu di luar turun, secara otomatis beralih ke sumber pemanas sekunder. Tentu
menguntungkan secara ekonomi.

MERV
MERV adalah singkatan dari Minimum Efficiency Reporting Value atau nilai pelaporan efisiensi
minumum dan skala untuk menentukan efektivitas filter. Ini sangat penting untuk menunjukan
kinerja terburuk filter ketika berhadapan dengan partikel udara berbahaya yang tertangkap.
SEER
SEER adalah singkatan dari Seasonal Energy Efficiency Ratio atau rasio efisiensi energi
musiman yang digunakan untuk menilai efisiensi AC. Ini dihitung melalui output pendinginan
selama masa pendinginan dibagi dengan energi listrik selama masa itu. Semakin tinggi nilai
peringkat unit maka semakin besar nilai efisiensi yang dihasilkan.

KOMPRESOR
Kompresor merupakan komponen dasar yang ada di semua AC, yang fungsinya menghisap dan
menekan uap refrigerant dari evaporator. Selanjutnya, kompresor akan mengkompresi uap
sehingga suhu dan tekanan menjadi tinggi. Selain itu, bisa juga mempertahankan perbedaaan
tekanan dan temperatur dalam system. Kompersor akan mengalirkan refrigerant ke seluruh
sistem pendingin. Di mana sistem kerjanya adalah mengubah tekanan dari tekanan tinggi ke
rendah. Mudahnya, semakin tinggi suhunya maka semakin tinggi tekanan yang diperlukan.

-KONDENSOR
Kondensor berfungsi sebagai penukar kalor. Alat ini juga menurunkan temperatur refrigerant dan
mengubah bentuk dari gas ke cair. Sistem kerja dari kondensor adalah kalor yang ada pada
refrigerant akan melepas ke udara bebas dengan kipas. Kondensor memiliki bentuk jaringan pipa
untuk pengembunan. Sebab refrigerant yang dipompa dari kompresor dan mengalir ke kondensor
akan mengalami pengembunan. Yang selanjutnya akan mengalir ke evaporator.

EVAPORATOR
Evaporator merupakan komponen yang berfungsi untuk proses penguapan. Selain itu, fungsi
lainnya adalah untuk menyerap udara panas dari dalam ruangan yang kemudian akan melewati
serangkaian komponen-komponen pada evaporator. Ketika keluar, udara yang tadinya panas
akan jadi dingin. Sederhananya, evaporator berfungsi untuk penukaran panas. Yang mana dari
pipa kondensor, zat cair dari kondensor masuk ke evaporator dan berubah wujud menjadi gas
dingin karena proses penguapan.

KATUB EKSPANSI
Katub ekspansi adalah komponen yang berfungsi menurunkan cairan refrigerant yang mengalir
ke evaporator. Komponen ini penting karena menjadi transisi antara tekanan tinggi ke tekanan
rendah. Ketika refrigerant yang bertekanan tinggi melewati pipa kapiler akan berubah dan
tekanannya turun. Akibat dari penurunan tekanan adalah suhu juga turun. Itu tadi hal-hal yang
setidaknya harus diketahui sebagai pengguna AC. Karena sewaktu-waktu pengetahuan in akan
dibutuhkan kelak.

Anda mungkin juga menyukai