PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ditemukan pada anak, tetapi gambaran klinis asma pada anak sangat
oleh penyakit ini. Asma bronkial terjadi pada segala usia tetapi terutama
dijumpai pada usia dini. Sekitar separuh kasus timbul sebelum usia 10
tahun dan sepertiga kasus lainnya terjadi sebelum usia 40 tahun. Pada usia
1
Beberapa anak menderita asma sampai mereka usia dewasa; namun
Dokter tidak yakin akan hal ini, meskipun hal itu adalah teori. Lebih dari 6
asma yang terjadi pada anak ini, sehingga orang tua dapat mengetahui
asma.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi Asma
Penyakit asma berasal dari kata asthma yang di ambil dari bahasa
rangsangan tertentu.
obstruksi jalan nafas, dan gejala pernafasan yang lain (mengi dan
(Riyadi, 2011)
3
Klasifikasi asma di Amerika Serikat (menurut National Heart Lung
Gejala terus menerus Sering Pengobatan dua kali ᵦ2- agonis inhalasi
teofilin). panjang.
Dan
Glukokortikoid oral.
TAHAP 3 Gejala harian Lebih Pengobatan sekali atau ᵦ2- agonis inhalasi
Persisten Penggunaan harian ᵦ2- sering dari dua kali sehari kerja pendek.
4
sedang agonis inhalasi kerja sekali Obat anti-inflamasi
TAHAP 2 Gejala lebih sering Lebih Pengobatan sekali sehari ᵦ2- agonis inhalasi
Persisten dari dua kali seminggu sering dari Obat anti-inflamasi kerja pendek.
berumur 12 tahun.
TAHAP 1 Gejala tidak lebih Tidak lebih Tidak perlu pengobatan ᵦ2- agonis inhalasi
Intermiten sering dari dua kali sering dari harian kerja pendek.
5
ringan seminggu. dua kali
beberapa hari).
Intensitas eksaserbasi
bervariasi.
trakea dan bagian bawah dari bronkus sampai alveolus. Fungsi utama
6
Tercapainya fungsi utama pernafasan didasarkan pada empat
normal, kondisi otot pernafasan dan tulang iga harus baik, ekspansi
a. Hidung
nasopharing.
7
b. Pharing
terjadi.
c. Laring
sebagai kotak suara karena udara yang melewati daerah itu akan
Apple) yang khas pada pria, namun kurang jelas pada wanita. Di
trakea.
d. Trakea
cincin kartilago.
8
e. Bronkus
bronkus kiri.
f. Bronkiolus
dilapisi silia dan tidak terjadi difusi di tempat ini. Sebagian kecil
g. Alveolus
darah.
9
ketegangan permukaan dinding alveoli. Tanpa surfaktan yang
h. Paru-paru
10
b. Asma karena non-alergi
kurang tidur.
kerja, dan lain-lain. Oleh karena itu, penderita harus lebih sadar
11
f. Asma batuk
yang terjadi. Oleh karena itu, jika terjadi batuk yang disertai sesak
pernapasan.
h. Asma musiman
pernapasan. Ini bisa diperparah dengan kondisi tidak fit tiap orang.
i. Asma campuran
luar tubuh) seperti debu, kapur, asap, dan lain-lain yang ditambah
12
orangtua pengidap asma, kondisi tubuh tidak fit, stres, dan lain-
lain.
4. Etiologi
seperti :
peliharaan )
c. Asap tembakau
e. Polusi udara
obat tertentu dapat memicu asma, misalnya aspirin dan obat anti-
13
5. Manifestasi Klinik (Tanda dan Gejala)
sesak.
14
Apabila kita terkena salah satu gejala dari tanda-tanda di atas,
Wulandari, 2013)
dewasa. Episode asma akut, yang disebut sebagai serangan asma dapat
alergen atau iritan lain seperti debu dan sebagaianya (Kotak Displai 4-
Kronis
bronkhitis emfisema
15
Serangan asmatik terjadi akibat beberapa perubahan fisiologi
berubah.
3 reaksi utama; (1) konstriksi otot polos baik pada jalan napas yang
meter.
hiperaktivitas bronkus.
d. Uji alergi (skin prick test) untuk menilai ada atau tidaknya alergi.
16
8. Penatalaksanaan Medis menurut (Puspasari, 2019)
gejala asma hingga 24 jam. Yang termasuk obat jenis ini antara
17
budesonide-formoterol (Symbicort) dan formoterol-
mometasone (Dulera)
gejala jangka pendek yang cepat selama serangan asma. Jenis obat
ini meliputi:
18
nafas. Ipratropium banyak digunakan untuk emfisema dan
asma.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Anamnesis
2.) Apakah klien mengalami mengi atau dada terasa berat atau
4.) Apakah ada mengi atau rasa berat di dada atau batuk setelah
19
5.) Apakah gejala-gejala yang telah disebutkan sebelumnya
(bronkodilator)?
tiba-tiba)?
Geissler, 1999)
Gejala:
sulit bernapas.
tinggi.
Tanda :
Keletihan
Gelisah, insomnia.
2.) Sirkulasi
20
Gejala :
Tanda :
Peningkatan TD
Gejala :
Tanda :
4.) Makanan/cairan
Gejala:
Tanda:
(bronkitis).
Berkeringat.
5.) Hygiene
Gejala :
21
Penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan bantuan
Tanda:
6.) Pernapasan
Gejala :
bernapas (asma).
bergaji).
22
Faktor keluarga dan keturunan, mis., degisiensi alfa-antitripsin
(emfisema).
Tanda:
23
Kesulitan bicara atau lebih dari 4 atau 5 kata sekaligus.
7.) Keamanan
Gejala:
lingkungan>
Adanya/berulangnya infeksi.
Kemerahan/berkeringat (asma).
8.) Seksualitas
Gejala:
Penurunan libido.
Gejala:
Hubungan ketergantungan.
24
Tanda:
10.) Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala:
Rencana Pemulangan :
mengi. Pada asma yang sangat berat, mengi tidak terdengar; klien
suprasternal), sianosis.
25
2.) Palpasi: biasanya tidak terdapat kelainan yang nyata (pada
1.) Definisi
2.) Penyebab
Fisiologis
Situasional
Objektif
26
b.) Sputum berlebih/obstruksi di jalan napas/mekonium di
Subjektif
a.) Dispnea
c.) Otropnea
Objektif
a.) Gelisah
b.) Sianosis
1.) Definisi
2.) Penyebab
Subjektif
27
Dispnea
Objektif
c.) Takikardia
Subjektif
a.) Pusing
Objektif
a.) Sianosis
b.) Diaforesis
c.) Gelisah
dalam/dangkal)
1.) Definisi
28
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi
adekuat.
2.) Penyebab
Subjektif
Dispnea
Objektif
Subjektif
Ortopnea
Objektif
29
f.) Tekanan expirasi menurun
30
dengan kriteria a. Observasi :
meningkat napas
sputum b. Terapeutik:
3. Mengi pasien
(5) c. Edukasi:
neonatus) 8 detik.
31
(5) d. Kolaborasi :
9. Sianosis Tindakan :
menurun a. Observasi :
membaik b. Terapeutik :
32
15 detik
penghisapan endotrakeal
forsep McGill
c. Edukasi :
tidak kontraindikasi
d. Kolaborasi :
3. Pemantauan Respirasi
Definisi :
Tindakan :
a. Observasi :
upaya napas.
33
2.) Monitor pola napas (seperti bradipnea,
b. Terapeutik :
kondisi pasien.
c. Edukasi :
4. Manajemen asma
Definisi :
34
menyebabkan bronkospasme.
Tindakan :
a. Observasi :
Wheezing, mengi)
b. Terapeutik :
c. Edukasi :
35
3.) Ajarkan teknik pursued-lip breathing
d. Kolaborasi :
Prednisolone, methylprednisole,
aminophylline.
36
meningkat stokes, biot ataksik).
(5) b. Terapeutik :
5. Pusing c. Edukasi :
kabur Definisi :
menurun Tindakan :
(5) a. Observasi :
37
8. Gelisah 1.) Monitor kecepatan aliran oksigen
membaik oksigen
membaik b. Terapeutik :
38
15. Warna kulit ditransportasi
c. Edukasi :
d. Kolaborasi :
Definisi :
Tindakan :
a. Observasi :
indikasi
39
3.) Periksa tanggal kedaluwarsa obat
interaksi obat.
b. Terapeutik :
digunakan
terbalik
ditutup rapat.
c. Edukasi :
40
4.) Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara
pemberian obat
samping obat
(waktunya,contoh Tindakan :
(5) b. Terapeutik:
41
(5) 3.) Berikan minum hangat
ekspirasi 15 detik
5. Pernapasan c. Edukasi :
6. Pernapasan d. Kolaborasi :
(5) Definisi :
(5) Tindakan :
8. Kedalaman a. Observasi :
42
napas 1.) Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
membaik b. Terapeutik :
kondisi pasien.
c. Edukasi :
3. Pengaturan posisi
Definisi :
43
meningkatkan kesehatan fisiologis dan/atau
psikologis.
Tindakan :
a. Observasi :
b. Terapeutik :
dalam jangkauan
dalam jangkauan
kontraindikasi
Semi-fowler)
tepat
44
10.) Imobilisasi dan topang bagian tubuh
dengan tepat
lung down)
pasif
45
22.) Minimalkan gesekan dan tarikan saat
mengubah posisi
perubahan posisi
c. Edukasi :
perubahan posisi
d. Kolaborasi :
46
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
tertentu. Secara umum, jenis asma dapat dibedakan menjadi 9 jenis, yaitu:
asma akibat alergi, asma karena non-alergi, asma nokturnal (asma karena
batuk kering), asma pada anak, asma pada orang dewasa, asma batuk,
penyakit asma yaitu, alergen dalam ruangan (misalnya tungau debu rumah
di tempat tidur, karpet dan perabotan boneka, polusi dan bulu binatang
peliharaan ), alergen luar ruangan (seperti serbuk sari dan jamur ), asap
tembakau, iritasi kimia di tempat kerja, polusi udara, dll. Tanda dan gejala
engah bila melakukan aktivitas yang sedikit berat, sering batuk, baik
47
Konsep keperawatan terdiri dari pengkajian, diagnosa
ada menurut (Doenges, Moorhouse, & Geissler, 1999) dan menurut (PPNI,
B. Saran
sekalian.
48
DAFTAR PUSTAKA
Asih, N. G., & Effendy, C. (2003). Keperawatan Medikal Bedah Klien dengan
Mumpuni, Y., & Wulandari, A. (2013). Cara Jitu Mengatasi Asma pada Anak
Pustaka Utama.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan II. Jakarta
49
50