Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN

PKM DUKUNGAN PSIKOLOGIS PADA PERAWAT


RSUD H. ANDI SULTHAN DG RADJA BULUKUMBA
DI MASA PANDEMI COVID-19

OLEH

Hj. Fatmawati, S.Kep, Ns, M.Kep


NIP : 198009092005022007

Nurlina, S.Kep, Ns, M.Kep


NIDN : 09-2810-8601
ANGGOTA MAHASISWA:
KHAIRUL MUKRIMIN
RESKI NURUL AFIFAH

STIKES PANRITA HUSADA


BULUKUMBA
TAHUN 2019
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN
MASYARAKAT STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA

1. Judul : PKM Dukungan Psikologis Pada Perawat RSUD


H. Andi Sulthan DG Radja Bulukumba Di Masa Pandemi Covid-19 (Dukungan
Psikososial Pada Perawat di Masa Pandemi Covid-19).
2. Ketua pelaksana : Hj. Fatmawati, S.Kep,Ns,M.Kep
3. Jabatan : Dosen
4. Sedang melakukan pengabdian : Ya
5. Program Studi : Prodi S1 Keperawatan
6. Jumlah Anggota Pelaksana : 2 Orang Mahasiswa
7. Jangka Waktu : 1 Hari
8. Bentuk Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan (secara virtual)
9. Kategori Kegiatan Pengabdian : Kelompok
10. Biaya yang diperlukan :-

Bulukumba November 2020

Mengetahui,

Mengetahui, Ketua Pengabmas


Ketua UPPM

Safruddin, S.Kep, Ns, M.Kep Hj. Fatmawati, S.Kep, Ns, M.Kep


NIP.19811201 200604 1 012 NIP : 198009092005022007

Mengetujui,

Ketua Stikes
Dr. Muriyati, S.Kep, M.Kes
NIP.19770926 200212 2 007

BAB I PENDAHULUAN

Pandemi Virus Corona (COVID-19) membuat panik masyarakat. Akibatnya, timbul

kerugian di sektor ekonomi, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan. Saat ini, lebih dari

sebelumnya, penting bagi sistem kesehatan dan organisasi perawatan kesehatan untuk

menciptakan dan memastikan infrastruktur dan sumber daya guna mendukung dokter, perawat,

dan anggota tim perawatan.

Munculnya stigma dan juga stereotipe negatif yang diarahkan oleh individu atau

kelompok masyarakat terhadap tenaga kesehatan atau pasien COVID-19 berkontribusi terhadap

tingginya angka kematian akibat Virus Corona. Pemerintah dan institusi yang terkait kesehatan

maupun pendidikan tenaga kesehatan, sebaiknya memberikan strategi praktis dalam mengelola

sistem kesehatan untuk menjadi pertimbangan dalam mendukung dokter dan tim perawat selama

COVID-19.

Bisa menjadi pertimbangan, setiap kegiatan yang melibatkan mahasiswa kedokteran atau

profesi kesehatan lainnya, peserta harus menjadi bagian dari program yang diawasi oleh sekolah

mereka sesuai dengan panduan dari Kemenkes, Kemendikbud, atau lembaga berwenang lainnya.

Tempat kerja maupun tempat pendidikan bagi tenaga kesehatan, sebaiknya melakukan survei

yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab stres, menilai tingkat stres, dan

mengembangkan infrastruktur pendukung untuk mengelola stres bagi tenaga kesehatan.

Langkah-langkah yang diambil oleh lembaga kesehatan sebelum, selama, dan setelah

krisis pandemi COVID-19 akan mengurangi trauma psikososial dan meningkatkan kemampuan

tenaga kesehatan dalam mengatasi maupun mengelola stres yang dihadapi. Dokter, perawat, dan
pekerja perawatan kesehatan lainnya yang mendapat dukungan selama masa stres akut, akan

terlihat bagaimana cara mereka mengatasi keadaan dan apakah mereka pulih dari krisis.

Termasuk, apakah mereka akan mengadopsi mekanisme koping yang tidak sehat dan

menunjukkan tanda-tanda gangguan fisik akibat stres yang dialami (misalnya, kelelahan,

insomnia, dysphoria); atau bahkan lebih buruk, penyakit stres kronis (misalnya, depresi,

kecemasan, PTSD, penyalahgunaan zat).

Menjaga tenaga kesehatan secara efektif dapat mengurangi risiko mereka untuk tidak

bekerja dengan baik saat melakukan pelayanan kesehatan. Rumah sakit maupun lembaga di

bidang kesehatan yang berhasil melaksanakan sistem perlindungan keselamatan tenaga kerja,

akan menjadi sebuah organisasi tangguh selama masa krisis.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan lembaga atau rumah sakit yang hanya fokus pada

ketahanan individu; atau hanya memperhatikan kesejahteraan tenaga kesehatan setelah krisis

berkembang. Selain itu, organisasi yang tangguh perlu mengonfigurasi ulang prioritas

kesejahteraan tenaga kesehatan dengan cepat agar dapat mengelola stres dalam situasi krisis.

BAB II. PERMASALAHAN/PERUMUSAN MASALAH DAN SOLUSI


YANG DITAWARKAN
Berdasarkan hal tersebut diharapkan perawat yang merupakan salah satu garda terdepan dalam

melawan covid-19 ini mampu mendapatkan dukungan psikologis agar mampu mengontrol

dirinya, psikisnya di masa pandemic ini sehingga masalah masalah psikologis yang berisiko

untuk muncul itu bisa di hindari melalui terapi terapi sederhana. Berdasarkan penelitian terkait

dukungan psikologis pada perawat di masa pandemic covid-19 terbukti efektif. Maka dari itu,

sangat penting pemberian dukungan psikologis melalui terapi sederhana bagi perawat.
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA

A. Dampak Covid-19 Pada Kesehatan Jiwa dan Psikososial

 COVID-19 merupakan penyakit yang telah ditetapkan sebagai pandemi yang

membahayakan kehidupan manusia. Kejadian ini merupakan bencana non alam yang

berdampak pada biologis, psikologis, sosial dan lingkungan.

B. Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial

Dukungan kesehatan jiwa dan psikososial (DKJPS) pada COVID-19 adalah

upaya/asuhan tindakan yang dapat mengatasi masalah kesehatan jiwa dan psikososial

masyarakat pada berbagai kondisi yang terjadi akibat wabah COVID-19.

1. Orang Sehat (OS)


Tindakan yang dapat dilakukan adalah promosi kesehatan berupa peningkatan imunitas

fisik, peningkatan imunitas jiwa-psikososial dan pencegahan penularan COVID-19 secara

fisik dan pencegahan masalah kesehatan jiwa-psikososial.

 Peningkatan imunitas fisik : makanan bergizi, minum yang cukup, olahraga minimal 30

menit sehari, berjemur di pagi hari, istirahat yang cukup.

 Peningkatan Ketahanan Kesehatan Jiwa dan Psikososial : Beberapa cara meningkatkan

ketahanan/imunitas jiwa dan psikososial adalah fisik yang rileks (latihan tarik nafas

dalam dan relaksasi otot progresif), emosi positif, pikiran positif, perilaku positif, relasi

positif, spiritual positif yang dapat meningkatkan produksi endorphin dan menekan

produksi kortisol.

2. Perilaku Perjalanan (PP) dan Kontak Erat (KE)

 Promosi Kesehatan

 Pencegahan Masalah Kesehatan

 Kuratif dan Rehabilitatif Masalah Fisik, Jiwa dan Psikososial

C. Ansietas

1. Tindakan yang diberikan pada klien yang mengalami ansietas:

- Kaji tanda dan gejala ansietas serta kemampuan klien dalam mengurangi

ansietas

- Latih cara mengatasi ansietas (tarik nafas dalam, distraksi, kegiatan spiritual).

- Ciptakan lingkungan yang tenang di rumah sakit dan rumah

- Kolaborasi dengan psikiater sesuai dengan kebutuhan

- Dll.

“ Jika gejala tidak teratasi dapat konsultasi ke Perawat spesialis Jiwa”.


D. Gangguan Citra Tubuh

1. Tindakan yang diberikan pada klien yang mengalami Gangguan Citra Tubuh:

- Berpikir positif

- Motivasi klien melakukan kegiatan sosial

- Latih keluarga cara merawat dan membimbing klien mengatasi gangguan citra

tubuh sesuai dengan tindakan keperawatan pada klien. Keluarga dapat

mengirim berita positif, menggembirakan dan semangat melalui berbagai

media sosial seperti WhatsApp, voice note, video call,dll.

- Latih keluarga menciptakan suasana keluarga yang mendukung klien

mengatasi gangguan citra tubuh.

- Kolaborasi dengan psikiater sesuai dengan kebutuhan

- Dll.

“jika gejala tidak teratasi dapat konsultasi ke perawat spesialis jiwa”.

E. Harga Diri Rendah Situasional

1. Tindakan yang diberikan pada klien yang mengalami Harga Diri Rendah

Situasional:

- Latih cara meningkatkan harga diri klien (emosi, pikiran, perilaku, dan relasi

positif)

- Berikan pujian setiap bertemu klien : kemajuan kesehatan, bagian tubuh yang

masih sehat, latihan yang dilakukan.

- Kolaborasi dengan psikiater sesuai dengan kebutuhan

- Dll.

“jika gejala tidak teratasi konsultasi ke perawat spesialis jiwa”.


F. Kelompok Rentan Perawat

1. Peningkatan Imunitas Kesehatan Fisik Perawat:

a. Peningkatan imunitas fisik pada perawat sama dengan orang sehat atau

masyarakat umum , OTG, PDP dan Confirmed COVID-19

b. Patuh Obat dan Makan makanan yang bergizi.

2. Peningkatan Imunitas Kesehatan jiwa dan Psikososial Perawat :

a. Peningkatan kesehatan jiwa dan psikososial sama dengan OS, ODP, PDP

b. Ditambah tindakan untuk mengurangi kecemasan, manajemen stress,

komunikasi dengan keluarga, stigma pada diri dan stigma sosial.

3. Pencegahan masalah Kesehatan fisik perawat:

a. sama dengan orang sehat atau masyarakat umum dilanjutkan dengan

OTG, PDP dan Konfirm COVID-19

b. ditambah dengan aktivitas Pemakaian APD, Deteksi Mandiri dan Isolasi

Mandiri.

4. Pencegahan Masalah keswa dan psikososial perawat:

a. seluruh latihan pencegahan yang dilakukan pada OS, ODP, PDP

b. seluruh latihan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi Ketakutan,

Terisolasi atau berpisah dnegan keluarga, Stigma diri (self stigma) dan Stigma

Sosial (public stigma).

G. Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa-Psikososial Perawat

1. Jadwal merawat : secara bergantian dilakukan untuk mengurangi kecemasan

perawat karena harus berada di dekat klien COVID-19. Lama merawat klien

COVID-19 maksimal selamat 4 jam bagi satu perawat


2. Takut tertular : manajemen stres dilakukan pada saat keluar ruang rawat klien

COVID-19 yang dapat dilakukan.

3. Terisolasi atau perpisahan dengan keluarga : lakukan komunikasi melalui

online/daring secara teratur untuk mendapatkan dukungan psikologis dari

keluarga

4. Stigma diri (self stigma) : edukasi arti sembuh dari COVID-19, kemungkinan

menularkan atau tertular kembali perlu dijelaskan kepada masyarakat.

H. Contoh informasi positif tentang tenaga medis yang dapat disampaikan:

1. Seorang perawat yang menangani pasien covid19 telah melakukan berbagai

protokol kesehatan saat merawat pasien covid 19

2. Melindungi diri semaksimal mungkin dengan APD sesuai standar

3. Memiliki ilmu pengetahuan yang cukup untuk menangani pasien covid19

4. Mengikuti syarat ketat untuk melepaskan pakaian dinas, keluar RS ataupun

bertemu dengan keluarga/masyarakat

5. Merawat dengan keikhlasan, bahkan berjuang nyawa untuk merawat pasien

covid19

6. Jangan memberikan beban tambahan dengan menjauhi, menolak,

mendiskreditkan mereka dimasyarakat karena ini sangat menyakitkan

7. Jangan membicarakan mereka, berbisik-bisik dihadapan mereka sebagai penular

penyakit

8. Menjauhkan atau mengejek keluarga mereka karena beranggapan sebagai penular

penyakit.
9. Berikan apresiasi kepada tenaga medis dan petugas lain yang merawat pasien

covid19

10. Memperluas akses dukungan psikososial/kesehatan mental/kesehatan jiwa.

BAB IV TUJUAN KEGIATAN

A. Tujuan Umum

Untuk menambah pengetahuan kepada para Perawat RSUD H.Andi Sulthan Dg. Radja

Bulukumba serta para Mahasiswa Keperawatan terkait dukungan psikologis agar mereka

mampu mengendalikan diri, jiwa,dan psikologis selama masa pandemic covid-19.

B. Tujuan Khusus

1.Meningkatkan pengetahuan Perawat RSUD H.Andi Sulthan Dg. Radja Bulukumba serta

para Mahasiswa Keperawatan tentang dukungan psikologis yang bisa diberikan ataupun

diterapkan di masa pandemic covid-19.

2.Memberikan dukungan kepada perawat dalam upaya menurunkan angka stress, depresi

atau kecemasan yang dihadapi selama pandemic covid-19.

3.Melatih perawat serta mahasiswa keperawatan melalui terapi terapi yang bisa mengurangi

angka kecemasan ataupun masalah psikologis lainnya.

4.Melakukan penelitian yang berkelanjutan tentang dukungan psikologis pada praktisi

Kesehatan di masa pandemic ini.

BAB VI KHALAYAK SASARAN

Perawat RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba serta Mahasiswa Keperawatan.

BAB VII TARGET LUARAN

Terjadi peningkatan pengetahuan tentang dukungan psikologis di masa pandemic covid-19.

VIII. PENDEKATAN/METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


Pendekatan yang akan diterapkan adalah penyuluhan kesehatan dengan metode

Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab secara virtual.

IX. JADWAL PELASANAAN KEGIATAN

Kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan pada :

Hari/Tgl : Minggu/ 15 November 2020

Waktu : 16.00- Selesai

Tempat : - (secara virtual melalui zoom meeting)

X BIAYA KEGIATAN (TERLAMPIR) : -

DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization (2020). Novel Coronavirus (2019-nCoV).

2. Citroner, G.Healthline (2020). China Coronavirus Outbreak: CDC Issues Warning Multiple

Cases in U.S.

3.
Utami, D. S., & Keliat, B. A. (2020). PEDOMAN DUKUNGAN KESEHATAN JIWA DAN
PSIKOSOSIAL PADA PANDEMICOVID-19. JAKARTA : Direktorat Pencegahan Dan
Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa Dan Napza, Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI.
SURAT PERNYATAAN MITRA

Yang Bertanda Tangan Di Bawah Ini :


Nama RS : RSUD H.Andi Sulthan Dg. Radja Bulukumba
Nama Mitra : Ns. Andi Baso Tombong, S.Kep, M. ANP
Jabatan : Kasie. Rawat Jalan Dan Rawat Inap
Bidang Kegiatan : Pelayanan Kesehatan
Alamat : Caile, Ujung Bulu, Kab. Bulukumba
Menyatakan bersedia untuk bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan program Pengabdian
Masyarakat (Pengabmas) guna menerapkan dan mengembangkan IPTEK bidang kesehatan
masyarakat dengan :
Nama Ketua Tim : Hj. Fatmawati, S.Kep, Ns, M.Kep
Perguruan Tinggi : Stikes Panrita Husada Bulukumba
Bersama ini pula kami menyatakan dengan sebenarnya bahwa dalam pelaksanaan Kegiatan
Program Pengabdian masyarakat ini tidak terdapat ikatan kekeluargaan dan usaha dalam wujud
apapun juga.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab tanpa ada
unsur pemaksaan di dalamnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Bulukumba, 15 November 2020

Ns. Andi Baso Tombong, S.Kep,M.ANP

Anda mungkin juga menyukai