DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH
KELOMPOK II
SELFIANA (A.18.10.056)
SARMILA (A.18.10.055)
TRISNAWATI (A.18.10.062)
PRODI S1 KEPERAWATAN
Adapun tujuan penyusun membuat makalah ini, untuk menyelelesaikan tugas mata
kuliah “KEPERAWATAN BENCANA”. Penyusunan makalah ini tidak luput dari pihak-
pihak yang membantu baik dari segi moril dan materil oleh karena itu kami ucapkan terima
kasih.
Dan dalam pembuatan makalah ini penyusun menyadari mungkin banyak kesalahan
dan kekeliruan maka dari itu penyusun mengaharapkan kritik dan saran demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang.
penyusun
i
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penanggulangan bencana secara umum...........................................................................3
B. Penanggulangan bencana berdasarkan jenis bencana……….......................................... 6
C. Endemic Dan Epidemic...................................................................................................12
D. Analisa PI(C)OT..............................................................................................................27
A. Kesimpulan......................................................................................................................28
B. Saran................................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 29
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum Bencana Tahap ini mencakup kegiatan mitigasi,pencegahan,kesiapsiagaan dan
peringatan dini. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko
bencana,baikmelalui pembangun fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana. Kegiatan mitigasi dapat di lakukan melalui
Pelaksanaan penataan ruang, Pengaturan pembangunan,infrastruktur,tata bangunan,
Penyelanggaraan pendidikan,penyuluhan dan pelatihan baik secara konvensional
maupun modern Upaya yang di lakukan untuk mencegah terjadinya bencana,bahkan
sampai meniadakan bahay. Contohnya seperti melarang pembakaran hutan dalam
perladangan,melarang penambangan batu di daerah yang curam dan melarang
membuangsampah sembarang tempat. Serangkaian kegiatan yang di lakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna
dan berdaya guna.beberapabentuk aktivitas kesiapsiagaan yang dapat di lkaukan,seperti
Penyusunan dan uji coba rencana penanggualangan kegawat daruratan bencana,
Pengorganisasian,pemasangan dan pengujian system peringatan dini ( Early Warning
Sistem ), Penyediaan dan penyiapan barang pasukan pemenuhan kebutuhan dasar,
Pengorganisasian,penyuluhan,pelatihan dan gladi tentang mekanisme tanggap darurat,
Penyiapan lokasi evakuasi, Penyusunan dan akurat,informasi dan pemutakhiran
prosedur tanggap darurat bencana, Penyediaan dan penyiapan bahan,barang dan
peralatan untuk pemenuhan pemulihan sarana dan prasarana, Serangkaian kegiatan
pemberian peringatan sesegera mungkin,kepada masyarakattentang kemungkinan
terjadinya bencana pada suatu tempat oleh Lembanga yang berwenag.upaya untuk
memberikan tanda peringatan bahwa bencana kemungkinan akan segera terjadi.
Pemberian peringatan dini harus menjangkau masyarakat ( accessible ) segera
( immediate ), tegas tidak membingungkan ( coherent ) dan bersifat semi (official )
(wayan, 2021)
Saat bencana Tahap ini mencakup kegiatan tanggap darurat untuk meringankan
penderitaan sementara,seperti kegiatan bantuan darurat dan pengungsian Tanggap
darurat ( response ), Serangkaian kegiatan yang di lakukan dengan segera pada saat
1
kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang di timbulkan yang meliputi
kegiatan menyelamatkan dan evakuasi korban,harta benda,pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengungsi, penyelamatan serta pemulihan sarana dan prasarana.
Beberapa aktivitas yang di lakukan pada tahap ini yaitu, Pengkajian yang tepat terhadap
lokasi,kerusakan dan sumber daya, Penentuan status keadaan darurat bencana
Penyalamatan danevakuasimeasyarakat terkena bencana, Pemenuhan kebutuhan dasar,
Perkindungan terhadap kelompok rentan, Pemulihan dengan segera sarana dan
prasarana vital Bantuan Darurat ( relief ) Segala upaya yang di lakukan untuk
memberikan bantuan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar berupa pangan,
sandang, tempat tinggal sementara, kesehatan, sanitasi dan air bersih Pasca Bencana
Tahap ini mencakup kegiatan pemulihan,rehabilitasi dam rekonstruksi Pemulihan
(recorvery )Serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi menyarankan dan
lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali
kelembagaan,sarana dan prasaran dengan ,elakukan upaya rehabilitasi. Beberapa
kegiatan yang terkait dengan pemulihan adalah Perbaikan lingkungan daeah bencana
Perbaikan sarana dan prasarana umum Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat
Pemulihan social psikologis (wayan, 2021)
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan penanggulangan bencana secara umum !
2. Jelaskan penanggulangan bencana berdasarkan jenis bencana !
3. Apa yang di maksud dengan endemic dan epidemic ?
4. Jelaskan Analisa PI(C)OT mengenai penanggulangan bencana!
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penanggulangan bencana secara umum
2. Untuk mengetahui penanggulangan bencana berdasarkan jenis bencana
3. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan endemic dan epidemic
4. Untuk memahami analisa PI(C)OT mengenai penanggulangan bencana
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENANGGULANGAN BENCANA SECARA UMUM
1. Sebelum Bencana
Tahap ini mencakup kegiatan mitigasi,pencegahan,kesiapsiagaan dan peringatan dini
(wayan, 2021)
a. Mitigasi
Mitigasi adalah perangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana,baikmelalui
pembangun fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana. Kegiatan mitigasi dapat di lakukan melalui (wayan, 2021)
1) Pelaksanaan penataan ruang
2) Pengaturan pembangunan,infrastruktur,tata bangunan
3) Penyelanggaraan pendidikan,penyuluhan dan pelatihan baik secara
konvensional maupun modern (wayan, 2021)
b. Pencegahan
Upaya yang di lakukan untuk mencegah terjadinya bencana,bahkan sampai
meniadakan bahay. Contohnya seperti melarang pembakaran hutan dalam
perladangan,melarang penambangan batu di daerah yang curam dan melarang
membuangsampah sembarang tempat (wayan, 2021)
c. Kesiapsiagaan ( preparedness)
Serangkaian kegiatan yang di lakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna.beberapabentuk aktivitas kesiapsiagaan yang dapat di lkaukan,seperti
1) Penyusunan dan uji coba rencana penanggualangan kegawat daruratan
bencana
2) Pengorganisasian,pemasangan dan pengujian system peringatan dini ( Early
Warning Sistem )
3) Penyediaan dan penyiapan barang pasukan pemenuhan kebutuhan dasar
4) Pengorganisasian,penyuluhan,pelatihan dan gladi tentang mekanisme
tanggap darurat
5) Penyiapan lokasi evakuasi
3
6) Penyusunan dan akurat,informasi dan pemutakhiran prosedur tanggap
darurat bencana
7) Penyediaan dan penyiapan bahan,barang dan peralatan untuk pemenuhan
pemulihan sarana dan prasarana (wayan, 2021)
d. Peringatan dini( Early Warning )
Serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin,kepada
masyarakattentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh
Lembanga yang berwenag.upaya untuk memberikan tanda peringatan bahwa
bencana kemungkinan akan segera terjadi. Pemberian peringatan dini harus
menjangkau masyarakat ( accessible ) segera ( immediate ), tegas tidak
membingungkan ( coherent ) dan bersifat semi (official ) (wayan, 2021)
2. Saat bencana
Tahap ini mencakup kegiatan tanggap darurat untuk meringankan penderitaan
sementara,seperti kegiatan bantuan darurat dan pengungsian (wayan, 2021)
a. Tanggap darurat ( response )
Serangkaian kegiatan yang di lakukan dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk yang di timbulkan yang meliputi
kegiatan menyelamatkan dan evakuasi korban,harta benda,pemenuhan kebutuhan
dasar, perlindungan, pengungsi, penyelamatan serta pemulihan sarana dan
prasarana. Beberapa aktivitas yang di lakukan pada tahap ini yaitu (wayan,
2021)
1) Pengkajian yang tepat terhadap lokasi,kerusakan dan sumber daya
2) Penentuan status keadaan darurat bencana
3) Penyalamatan danevakuasimeasyarakat terkena bencana
4) Pemenuhan kebutuhan dasar
5) Perkindungan terhadap kelompok rentan
6) Pemulihan dengan segera sarana dan prasarana vital (wayan, 2021)
b. Bantuan Darurat ( relief )
Segala upaya yang di lakukan untuk memberikan bantuan berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan dasar berupa pangan, sandang, tempat tinggal
sementara, kesehatan, sanitasi dan air bersih (wayan, 2021)
4
3. Pasca Bencana
Tahap ini mencakup kegiatan pemulihan,rehabilitasi dam rekonstruksi
a. Pemulihan (recorvery )
Serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi menyarankan dan
lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali
kelembagaan,sarana dan prasaran dengan ,elakukan upaya rehabilitasi. Beberapa
kegiatan yang terkait dengan pemulihan adalah
1) Perbaikan lingkungan daeah bencana
2) Perbaikan sarana dan prasarana umum
3) Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat
4) Pemulihan social psikologis
5) Pelayanan kesehatan
6) Rekonstruksi dan revolusi konflik
7) Pemulihan social ekonomi budaya
8) Pemulihan fungsi pelayanan public (wayan, 2021)
b. Rehabilitasi (rehabilitation )
Proses perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan public atau
masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan
sasaran utsms untuk memalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek
pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana (wayan,
2021)
c. Rekonstruksi
Perumusan kebijakan dan usaha serta langkah-langkah yang terencana
baik,konsisten dan berkelanjutan untuk membangun kembali secara permanen
semua sarana,prasarana dan system kelembagaan,baik di tingkat pemerintahan
maupun masyarakat,dengan sasaran utama tumbuh berkembangnya kegiatan
perekonomian,social dan budaya,tegaknya hokum danketertiban,dan bangkitnya
peran dan partisipasi masyarakat sipil dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat di wilayah pascabencana. Lingkup pelaksanaan rekonstruksi fisik
dan program rekonstruksi non fisik (wayan, 2021)
5
B. PENANGGULANGAN BENCANA BERDASARKAN JENIS BENCANA
1. BencanaAlam
Bencana alam adalah bencana yang di akibatkan oleh peristiwa dan serangkaian
peristiwa yang di sebabkan oleh alam salah satunya adalah banjir. (wayan, 2021)
Banjir adalah salah satu bencana alam yang menjadikan kondisi daratan tergenang
oleh aliran air dalam volume yang berlebihan. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia (KBBI) , pengertian banjir adalah “ber air banyak dan deras,kadang-kadang
meluap,air yang banyak dan mengalir deras,serta peristiwa terbenamnya daratan
karena volume air meningkat”.(Hidayat, 2007)
a. Pencegahan dan mitigasi
Pencegahan dapat berupa kegiatan fisik seperti pembangunan pengendali
banjir di wilayah aliran sungai sampai wilayah daratan banjir, sementara non
fisiknya berupa pengolahan tataguna lahan sampai peringatan dini bencana
banjir.Mitigasi dilaksanakan sebelum,sesudah,dan sebelum terjadinya suatau
bencana. Untuk bencana banjir sendiri, salah satu tindakan mitigasi bencana
banjir adalah melakukan peringatan dini bencana banjir. (mulyanto, 2012)
Salah satu contoh apabila tidak ada peringatan dini banjir,maka semua
daerah yang di lalui aliran banjir akan memakan kerugian yang besar.pada
daerah hulu, dapat dilakukan beberapa cara peringatan dini,seperti :
menempatkan pengukur hujan di hulu dengan akses komunikasi kewilayah
hilirnya,melakkan identifikasi jenis material yang terbawa arus banjir,dan
melihat dan mengamati kondisi awan dan lamanya hujan(mulyanto, 2012)
b. Saat bencana
Saat bencana di sebut juga sebagai tanggap darurat.fase tanggap darurat
atau tindakan adalah fase dimana di lakukan sebagai aksi darurat yang nyata
untuk menjaga diri sendiri atau harta kekayaan. (paripurno, 2013)
Aktivitas yang di lakukan secara konkret yaitu :
1) Instruksi pengungsian
2) Pencarian dan penyelamatan korban
3) Menjamin keamanan di lokasi bencana
4) Pengkajian terhadap kerugian akibat bencana
6
5) Pembagian dan penggunaan alat perlengkapan pada kondisi darurat
6) Pengiriman dan penyerahan barang material
7) Menyediakan tempat pengungsian dan lain-lain(paripurno, 2013)
c. Pasca Bencana
1) Fase Pemulihan
Fase pemulihan sulit di bedakan secara akurat dari dan sampai
kapan,tetapi fase ini merupakan fase dimana individu atay masyarakat
dengan kemampuannya sendiri dapat memulihkan fungsinya seperti sedia
kala (sebelum terjadi bencana).orang-orang melakukan perbaikan darurat
tempat tinggal,melakukan kegiatan bersih-bersih secara gotong royong,
pindah ke rumah sementara,mulai masuk sekolah ataupun bekerja kembali
sambil memulihkan lingkungan tempat tinggalnya yang tergenang air atau
berupa tanah yang terbawa oleh air.kemudian mulai di lakukan rehabilitasi
lifeline dan aktivitas untuk membuka kembali usahanya.institusi pemerintah
juga mulai memberikan kembali pelayanan secara normal serta mulai
menyusun rencana-rencana untuk rekonstruksi sambil terus memberikan
bantuan kepada para korban.fase ini bagaimanapun juga hanya merupakan
fase pemulihan dan tidak sampai mengembalikan fungsi-fungsi normal
seperti sebelum bencana banjir terjadi.(paripurno, 2013)
7
2) Fase rekonstruksi atau rehabilitasi
Jangka waktu fase rekonstruks/rehabilitasi juga tidak dapat di
tentukan,namun ini merupakan fase di mana individu atau masyarakat
berusaha mengembalikan fungsi-fungsinya seperti sebelum bencana dan
merencanakan rehabilitasi terhadap seluruhkomunitas. Melakukan perbaikan
terhadap rumah maupun sekelilingnya yang tedampak banjir
Tetapi,seseorangatau masyarakat tidak dapat kembali pada keadaan yang
sama seperti sebelum mengalami bencana,sehingga dengan menggunakan
pengalamannya tersebut di harapkan kehidupan individu serta keadaan
komunitas pun dapat di kembangkan secara progresif (paripurno, 2013)
2. Bencana Non Alam
Bencana non alam adalah bencana yang di akibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang di sebabkan oleh non alam salahsatunya adalah wabah penyakit
(sumiarto, 2015)
a. Penyakit endemic
Penyakit endemic merupakan suatu penyakit yang di mana satu populasi
berlansung di dalam populasi tanpa adanya pengaruh dari luar. Arti lain endemic
adalah sebagai suatu penyakit yang di temukan pada wilayah tertentu dengan
tingkat kejadian tetap dan selalu dapat di prediksi. (sumiarto, 2015)
Salah satu penyakit endemic adalah malaria. Malaria adalah penyakit yang
disebabkan oleh parasite bernama plasmodium.Penyakit ini di tularkan oleh
gigitan nyamuk yang terinfeksi parasite tersebut. Di dalam tubuh manusia,
parasite plasmodium akan berkembang.(kesehatan, 2017)
1) Sebelum bencana
Menghindari gigitan nyamuk adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi
parasite malaria yaitu ;menutupi kulit dengan celana panjang dan baju
berlengan panjang, tidur dengan tempat berkelambu, memakai cream
pelindung dari gigitan nyamuk. Sebelum datangnyawabahpenyakit malaria,
masyarakatdiarahkanmenggunakankelambuberinsektisida.Dimanapemakaiank
elambuberinsektisidamerupakansalahsatustrategiuntukmengurangi factor
resikopenularan malaria, kemudianmehnggunakan lotion anti serangga,
8
Membersihkan bak mandi dan mencampurkan obat untuk membasmi jentik
nyamuk, Menjaga kebersihan dengan menyingkirkan genangan air yang
berpotensi menjadi sarang nyamuk, Menjaga kebersihan dengan
menyingkirkan genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,
Memasang jaring menutup pintu dan jendela, dan Memakai obat nyamuk
secara teratur.(kesehatan, 2017)
2) Saat Bencana
a) Pengadaan Mass Blood Survey(MBS)”pemeriksaan darah secara missal”
b) Pemberian pengobatan oleh tim medis bencana dengan menggunakan
Artemesinin Based Combination Therapy
c) Pemberian profilaksis
d) Penganjuran istirahat yang cukup terhadap masyarakat yang
terdampak(kesehatan, 2017)
e) Pembatasan kontak masyarakat yang terdampak dengan yang tidak
terdampak Setelah Bencana (kesehatan, 2017)
f)
3) Setelah bencana
a) Memberikan dukungan moril kepada penderita dan keluarga di dalam
pemulihan
b) Pemulihan kondisi penderita malaria
c) Melaksanakan rujukan pada penderita yang memerlukan pelayanan tingkat
lanjut
d) Melakukan kewaspadaan terhadap darah pasien tersebut pada senja dan
dini hari agar tidak tergigit nyamuk malaria lagi(kesehatan, 2017)
b. Penyakit epidemic
Epidemic di gunakan hanya untuk mendeskripsikan kejadian penyakit
mendadak, selalu tidak dapat di prediksi dan terjadi peningkatan jumlah kasus
penyakit infeksius pada populasi. Penyakit epidemic timbul sebagai kasus baru
pada suatu populasi tertentu, periode waktu tertentu, dengan laju penyakit
melampaui dugaan sebelumnya.Salah satunya adalah COVID-19. (sumiarto,
2015)
9
COVID-19 adalah penyakit menular yang di sebabkan o leh virus SARS-
CoV-2.Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala
ringan hingga sedang,dan akan pulih tanpa penanganan khusus. (ilham, 2021)
Penanggulangan dari COVID-19 di mulai dari sebelum, saat, dan setelah
seseorang terdampak COVID-19.
1) Sebelum Bencana
Pada tahap sebelum bencana dilakukan pencegahan dan mitigasi berupa :
a) Vaksin COVID-19
b) Memakai masker
c) Mencucitangan
d) Menggunakan hand sanitizer
e) Janganmenyentuhbagianwajah
f) Beraktivitas di rumah
g) Menghindarikerumunan
h) Menghindariberada di ruangtertutup
i) Jagajarak
j) Gunakan desinfektan (ilham, 2021)
2) Saat Bencana
Saat terdampak bencana COVID-19 penanganan yang di berikan meliputi :
a) Lakukan isolasi mandiri selama 2 minggu dengan tidak keluar rumah dan
menjaga jarak dengan orang dalam satu rumah
b) Selalu gunakan masker jika keluar rumah
c) Terapkan etika batuk
d) Ukur suhu tubuh 2 kali sehari pagi dan malam hari
e) Banyak minum air putih untuk menjaga kadar tubuh
f) Istirahat yang cukup untuk mempercepat proses penyembuhan
g) Konsumsi obat pereda batuk,demam, dan nyeri. Setelah berkonsultasi
dengan dokter (ilham, 2021)
10
3) Setelah Bencana
3. Bencana social
Bencana social adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa dan serangkaian
peristiwa yang di sebabkan oleh ulah manusia itu sendiri salah satunya konflik social.
(sudarmanto, 2018)
Konflik ( conflict ) dapat di definisikan sebagai sebuah proses yang di mulai ketika
suatu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah memengaruhi secara
negative,sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan pihan pertama. Definisi ini
mencakup berbagai konflik yang terdapat dalam organisasi yang bias meliputi
ketidaklarasan tujuan perbedaab interprestasifakta,ketidak sepahaman yang di sebabkan
oleh ekspektasi perilaku,dan tingkatan konflik dari tindakan terang-terangandan keras
sampai ke bentuk-bentuk ketidak sepakatan yang tidak terlihat dan tidak terbuka
(sudarmanto, 2018)
a. Sebelum bencana
Pada tahap sebelum bencana di lakukan pencegahan dan mitigasi berupa
1) Pencegahan konflik
a) Uaya memelihara kondisi damai dalam masyarakat
b) Mengembangkan penyelesaian perselisihan secara damai
c) Meredam potensi konflik dan
d) Membangun system peringatan dini (sudarmanto, 2018)
2) Penanganan konflik pada saat terjadi konflik
a) Penghentian kekerasan fisik
b) Penetapan status keadaan konflik
c) Tindakan darurat penyelamatan dan perlindungan korban
d) Dan atau pengerahan dan penggunaan kekuatan TNI
11
e) Status keadaan konflik berada pada keadaan tertib sipil sampai dengan
darurat sipil sbagaimana di maksud dalam Undang-undang Nomor 23 Prp
Tahun 1959 (sudarmanto, 2018)
3) Penanganan konflik pada pasca konflik
Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban melakukan upaya pemulihan
pascakonflik secara terencana,terpadu,berkelanjutan dan terukur melalui
upaya :
a) Rekonsilasi
b) Rehabilitasi dan
c) Rekonstruksi
Undang-undang ini juga mengatur mengenai peran serta masyrakat dan
pendanaan penanganan konflik (sudarmanto, 2018)
C. ANALISA PI(C)OT
1. Populationt
Jurnal 1
Efektifitas kelambu berinsektisida terhadap nyamuk anopheles dana
penggunaannya didesa sungai nyamuk Kalimantan utara
Jurnal 2
Penelitian ini dilakukan untuk siswa organisasi anggota PMR dan satgas kesda
Jurnal 3
sukarelawan PMI kota Jakarta timur dan relawan MDMC cab ang bukit duri
sebagai bagian kelompok yang terorganisir dengan baik
2. Intervention
Jurnal 1
kelambu yang akan diuji dipotong setiap sisi 5 sisi yaitu : depan, belakang, kiri
kanan dan atas )dengan ukuran 40cm ×40 cm sebanyak 3 buah tiap sisi, setiap
12
kontak dengan permukaan kelambu berinsektisida selama 3 menit, untuk
berinsektisida/kain kasa, setelah nyamuk uji dan nyamuk control kontak selama
3 menit, kemudian nyamuk dipindahkan kedalam paper cup dan diamati selama
1 dan 24 jam setelah kontak serta diberikan air gula, selama pengamatan dicatat
Jurnal 2
Intervensi :menggunakan simulasi berupa game atau permainan. Simulasi adalah
menggunaan simulasi.
Jurnal 3
Memberikan motivasi positif untuk menolong, kemampuan teksin para
relawan PMI menggunakan SOP, faktor internal dan faktor eksternal merupakan
faktor pendukung dalam memp;enagurhi peran relawan dalam menangani
korban bencana banjir seperti, sifat-sifat yang berempati, dihargai. Dan relawan
wanita membantu membantu di dapur umum untuk memasak dan
mendistribusikan bantuan dan tim medis tetapi tidak disarankan untuk evakuasi.
3. Compagrison intervention
Jurnal 1
Tidak ada
Jurnal 2
Tidak ada
Jurnal 3
Tidak ada
4. Outcome
Jurnal 1
13
Keuntungan menggunaan teknik pemeliharaan kelambu berinsektisida
Jurnal 2
Keuntungan menggunaan simulasi membantu mengendalikan aktivitas yang
Jurnal 3
14
Keuntungan: untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan
benncana
Manfaat : meminimalisir bencana atau kerusakan yang terjadi akibat
bencana jika terjadi sehingga tidak berdampak pada lebih banyak korban
dan sarana dan prasarana
Efek: Menghasilkan jasa lebih baik dilihat dari kualitas dan
kuantitasnnya, serta mebantu para time mdis
5. Time
Jurnal 1
Kelompok perlakuan adalah kelambu berinsektisida yang telah digunakan
Jurnal 2
penelitian penggulangan bencana dengan metode simulasi dilakukan selama
1 bulan dalam 3 kali pertemuan yaitu 3 sesi pertemuan, setiap sesi dengan
Jurnal 3
waktunya dapat dipergunakan dengan sesuai tujuan
15
Dengan menggunakan kata kunci (jurnal tentang penanggulangan
bencana malaria)
Jurnal 2
banjir)
Jurnal 3
16
Rangkuman Research
17
ekor nyamuk anopheles masyrakat
dengan kondisi yang tidak tersedia
sama, (4) nyamuk-
nyamuk akan kontak
dengan permukaan
kelambu berinsektisida
selama 3 menit, (5) untuk
control diperlukan 2
cone, ditempelkan pada
kelambu biasa yang tidak
berinsektisida/kain kasa,
(6) setelah nyamuk uji
dan nyamuk control
kontak selama 3 menit,
kemudian nyamuk
dipindahkan kedalam
paper cup dan diamati
selama 1 dan 24 jam
setelah kontak serta
diberikan air gula, (7)
selama pengamatan
dicatat temperature dan
kelembapan ruangan.
2 Efektivitas Desain Startegi ini menggunakan Siswa sma Starategi
pelatihan simulasi berupa game memahami penanggulanga
penelitian ini
penanggulan atau permainan mengenai hal n bencana
menggunaka
bencana yang dapat di dilakukan
dengan metode n pra lakukan untuk
simulasi untuk mengurangi
fermental
tehadap; mengurangi resiko banjir
dengan
perilaku resiko jukan dengan
18
kesiapsagaan rancangan kemungkinan dilakukan 24
bencana banjir akan terjadi jam namun
one group
pada siswa bencana belum optimal.
prepos tes
sman 2 tuban
desain
merupakan menganalisis
dalam yaitu
memp;enagurhi kemampuan,
menangani
19
korban bencana Memberikan
motivasi
banjir seperti,
positif untuk
sifat-sifat yang
menolong,
berempati, kemampuan
teksin para
dihargai. Dan
relawan PMI
relawan wanita
menggunakan
membantu SOP,
membantu di
dapur umum
untuk memasak
dan
mendistribusika
n bantuan dan
tidak disarankan
untuk evakuasi.
20
Critical Analisis
21
da penyakit cone test dan digunakan dalam
terhadap malaria selama 6 proses
koisoner
nyamuk tidak bulan pencegaha
Sample
anopheles tersebar mempunyai n malaria
sundaicus dan bisa efektifitas
Sample
(dipteral : kesiapsiaga yang paling
culicidae) an penelitian 28 tinggi jika
dan siswa yang dibandingkan
penggunaa dengan
tergabung
nya didesa kelambu
sungai dalam berinsektisida
nyamuk, organisasi yang telah
Kalimanta digunakan
anggota PMR
n utara lebih dari 12
dan satgas bulan dan 24
sekda yang bulan. Hasil
studi KAP
dipilih secara
simple
random
sampling
Variabel
Sebelum diberikan
pelatihan
dikategorikan
perilaku kurang
siap setelah
diberikan simulasi
22
pemberian bencana
dikategorikan
perilakusiap
Instrumen
Penelitian SOP
simulasi bencana
dan kosioner
perilaku
kesiapsiagaan
Analisis
Diharapkan pelatihan
penanggulan bencana
simulasi dapat
diterapkan oleh
tenaga kesehatan
dinas pendidikan,dan
dijadikan acuan
kepada mahasiswa
dalam meningkatkan
perilaku kesiapsigaan
menghadapi bencana
banjir
23
dengan memahami ekfermental bahwa yang di
metode mengenai sebagian gunakan
dengan
simulasi penanggula besar belum
rancangan one
tehadap; ngan ketika responden terlalu
perilaku akan group prepos sebelum baik
kesiapsaga terjadi diberikan sehingga
tes desain
an bencana bencana pelatihan siswa
Sample
banjir pada penanggulan kurang
siswa bencana memaham
Sample
sman 2 dengan i
tuban penelitian 28 metode
sampling
Variabel
Sebelum diberikan
pelatihan
dikategorikan
24
perilaku kurang
siap setelah
diberikan simulasi
pemberian bencana
dikategorikan
peilaku siap
Instrumen
Penelitian SOP
simulasi bencana
dan konsioner
perilaku kesiap
siagaan
Analisis
Diharapkan pelatihan
penanggulan bencana
simulasi dapat
diterapkan oleh
tenaga kesehatan
dinas pendidikan,dan
dijadikan acuan
kepada mahasiswa
dalam meningkatkan
perilaku kesiapsigaan
menghadapi bencana
banjir
3 EVEKTIV Bertujuan Desain faktor Jurnal ini
25
ITAS untuk internal dan sudah
menganalis eksternal cukup baik
RELAWA
is faktor menggunakan yang hanya
N
internal metode mempengaru perlu di
PENANG dan hi peran tambahkan
kualitatif
eksternal relawan pada responden
GULANG
yang Sample tanggap lebih
AN
mempenga darurat banyak
Sample
BENCAN ruhi peran bencana
relawan penelitian banjir di
A PADA
pada relawan PMI wilayah
TANGGA
tanggap Jakarta timur
Variabel
P darurat dan
bencana 3 variabel yaitu menganalisis
DARURA
banjir di pengetahuan, perannya dari
T BANJIR
wilayah tiga aspek
kemampuan dan
JAKART Jakarta yaitu
timur dan motivasi kemampuan,
A TIMUR
menganalis Instrumen pengetahuan
DALAM
is perannya dan motivasi.
RANGKA dari tiga Relawan PMI
aspek yaitu
PENYEL harus sesuai
kemampua
AMATAN tindakan SOP
n,
KORBAN pengetahua Analisis
n dan
MANUSI Analisi data
motivasi
dilakukan mulai saat
A (STUDI
pengumpulan data di
DI
lapangan dan setelah
KELURA observasi dilap;angan
selesai. Dilaukan
26
HAN secara interaktif
hingga data jenuh
KAMPUN
meliputi data
G
collcting
MELAYU
TAHUN
2017)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banjir adalah salah satu bencana alam yang menjadikan kondisi daratan tergenang
oleh aliran air dalam volume yang berlebihan. Pencegahan dapat berupa kegiatan fisik
seperti pembangunan pengendali banjir di wilayah aliran sungai sampai wilayah daratan
banjir, sementara non fisiknya berupa pengolahan tataguna lahan sampai peringatan dini
bencana banjir.Mitigasi dilaksanakan sebelum,sesudah,dan sebelum terjadinya suatau
bencana.
Malaria adalah penyakit yang di sebabkan oleh parasite bernama plasmodium.
Menghindari gigitan nyamuk adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi parasite malaria
27
yaitu ;menutupi kulit dengan celana panjang dan baju berlengan panjang, tidur dengan
tempat berkelambu, memakai cream pelindung dari gigitan nyamuk. Sebelum datangnya
wabah penyakit malaria, masyarakat di arahkan menggunakan kelambu ber
insektisida.Dimana pemakaian kelambu, kemudian mehnggunakan lotion anti serangga,
Membersihkan bak mandi dan mencampurkan obat untuk membasmi jentik nyamuk.
B. Saran
Kami dari penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan referensi dan ilmu yang kami miliki.Untuk itu kami
sebagai penulis menerima kritik dan saran yang sifat membangun dari dosen pembimbing
untuk demi baiknya penulisan kami di masa yang akan datang.Semoga makalah ini
sangat berguna bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat. 2007. Ilmu Alam Fenomena Alam Dan Sekitar. Bndung : PT Sarana Panca Karya
Nusa.
Ilham. 2021. Pandemic di ibu pertiwi . Jakarta : Syiah kuala university press
Kementrian Kesehatan. 2017. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. Jakarta : Kemenkes
Mulyanto. 2012. Petunjuk Tindakan Dan Sistem Mitigasi Banjir Bandang. Semarang :
Kementrian PU
28
Paripurno,E,T. 2013. Modul Manajemen Bencana Pengendalian Banjir Untuk Penanggulangan
Bencana. Papua : KIPRA
29