Anda di halaman 1dari 32

KEPERAWATAN BENCANA

DOSEN PEMBIMBING :

HAMDANA, S. Kep, Ns, M. Kep

DISUSUN OLEH

KELOMPOK II

SELFIANA (A.18.10.056)

SARMILA (A.18.10.055)

SISKACAHYATI FATIMAH (A.18.10.057)

MIFTA HIDAYAT AKSAD (A.18.10.040)

MUSDALIFAH NASRUN (A.18.10.042)

MAKRIPATUL HIKMA (A.18.10.039)

YESI DWI WAHYUNI (A.18.10.067)

WIWI QUR’ANIL FATIMAH (A.18.10.065)

TRISNAWATI (A.18.10.062)

NUR ASNI WULANDARI (A.18.10.046)

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita sampai kan kepada Tuhan yang maha esa,karena rahmat dan
hidayahnya lah penyusun mampu menyelesaikan makalah tentang “PENANGGULANGAN
BENCANA BANJIR DAN MALARIA”, shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi
Muhammad Saw.

Adapun tujuan penyusun membuat makalah ini, untuk menyelelesaikan tugas mata
kuliah “KEPERAWATAN BENCANA”. Penyusunan makalah ini tidak luput dari pihak-
pihak yang membantu baik dari segi moril dan materil oleh karena itu kami ucapkan  terima
kasih.

Dan dalam pembuatan makalah ini penyusun menyadari mungkin banyak kesalahan
dan kekeliruan maka dari itu penyusun mengaharapkan kritik dan saran demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang.        

Bulukumba, 19 September 2021

penyusun

i
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penanggulangan bencana secara umum...........................................................................3
B. Penanggulangan bencana berdasarkan jenis bencana……….......................................... 6
C. Endemic Dan Epidemic...................................................................................................12
D. Analisa PI(C)OT..............................................................................................................27

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................................28
B. Saran................................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 29

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum Bencana Tahap ini mencakup kegiatan mitigasi,pencegahan,kesiapsiagaan dan
peringatan dini. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko
bencana,baikmelalui pembangun fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana. Kegiatan mitigasi dapat di lakukan melalui
Pelaksanaan penataan ruang, Pengaturan pembangunan,infrastruktur,tata bangunan,
Penyelanggaraan pendidikan,penyuluhan dan pelatihan baik secara konvensional
maupun modern Upaya yang di lakukan untuk mencegah terjadinya bencana,bahkan
sampai meniadakan bahay. Contohnya seperti melarang pembakaran hutan dalam
perladangan,melarang penambangan batu di daerah yang curam dan melarang
membuangsampah sembarang tempat. Serangkaian kegiatan yang di lakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna
dan berdaya guna.beberapabentuk aktivitas kesiapsiagaan yang dapat di lkaukan,seperti
Penyusunan dan uji coba rencana penanggualangan kegawat daruratan bencana,
Pengorganisasian,pemasangan dan pengujian system peringatan dini ( Early Warning
Sistem ), Penyediaan dan penyiapan barang pasukan pemenuhan kebutuhan dasar,
Pengorganisasian,penyuluhan,pelatihan dan gladi tentang mekanisme tanggap darurat,
Penyiapan lokasi evakuasi, Penyusunan dan akurat,informasi dan pemutakhiran
prosedur tanggap darurat bencana, Penyediaan dan penyiapan bahan,barang dan
peralatan untuk pemenuhan pemulihan sarana dan prasarana, Serangkaian kegiatan
pemberian peringatan sesegera mungkin,kepada masyarakattentang kemungkinan
terjadinya bencana pada suatu tempat oleh Lembanga yang berwenag.upaya untuk
memberikan tanda peringatan bahwa bencana kemungkinan akan segera terjadi.
Pemberian peringatan dini harus menjangkau masyarakat ( accessible ) segera
( immediate ), tegas tidak membingungkan ( coherent ) dan bersifat semi (official )
(wayan, 2021)
Saat bencana Tahap ini mencakup kegiatan tanggap darurat untuk meringankan
penderitaan sementara,seperti kegiatan bantuan darurat dan pengungsian Tanggap
darurat ( response ), Serangkaian kegiatan yang di lakukan dengan segera pada saat

1
kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang di timbulkan yang meliputi
kegiatan menyelamatkan dan evakuasi korban,harta benda,pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengungsi, penyelamatan serta pemulihan sarana dan prasarana.
Beberapa aktivitas yang di lakukan pada tahap ini yaitu, Pengkajian yang tepat terhadap
lokasi,kerusakan dan sumber daya, Penentuan status keadaan darurat bencana
Penyalamatan danevakuasimeasyarakat terkena bencana, Pemenuhan kebutuhan dasar,
Perkindungan terhadap kelompok rentan, Pemulihan dengan segera sarana dan
prasarana vital Bantuan Darurat ( relief ) Segala upaya yang di lakukan untuk
memberikan bantuan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar berupa pangan,
sandang, tempat tinggal sementara, kesehatan, sanitasi dan air bersih Pasca Bencana
Tahap ini mencakup kegiatan pemulihan,rehabilitasi dam rekonstruksi Pemulihan
(recorvery )Serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi menyarankan dan
lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali
kelembagaan,sarana dan prasaran dengan ,elakukan upaya rehabilitasi. Beberapa
kegiatan yang terkait dengan pemulihan adalah Perbaikan lingkungan daeah bencana
Perbaikan sarana dan prasarana umum Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat
Pemulihan social psikologis (wayan, 2021)
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan penanggulangan bencana secara umum !
2. Jelaskan penanggulangan bencana berdasarkan jenis bencana !
3. Apa yang di maksud dengan endemic dan epidemic ?
4. Jelaskan Analisa PI(C)OT mengenai penanggulangan bencana!
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penanggulangan bencana secara umum
2. Untuk mengetahui penanggulangan bencana berdasarkan jenis bencana
3. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan endemic dan epidemic
4. Untuk memahami analisa PI(C)OT mengenai penanggulangan bencana

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENANGGULANGAN BENCANA SECARA UMUM
1. Sebelum Bencana
Tahap ini mencakup kegiatan mitigasi,pencegahan,kesiapsiagaan dan peringatan dini
(wayan, 2021)
a. Mitigasi
Mitigasi adalah perangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana,baikmelalui
pembangun fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana. Kegiatan mitigasi dapat di lakukan melalui (wayan, 2021)
1) Pelaksanaan penataan ruang
2) Pengaturan pembangunan,infrastruktur,tata bangunan
3) Penyelanggaraan pendidikan,penyuluhan dan pelatihan baik secara
konvensional maupun modern (wayan, 2021)
b. Pencegahan
Upaya yang di lakukan untuk mencegah terjadinya bencana,bahkan sampai
meniadakan bahay. Contohnya seperti melarang pembakaran hutan dalam
perladangan,melarang penambangan batu di daerah yang curam dan melarang
membuangsampah sembarang tempat (wayan, 2021)
c. Kesiapsiagaan ( preparedness)
Serangkaian kegiatan yang di lakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna.beberapabentuk aktivitas kesiapsiagaan yang dapat di lkaukan,seperti
1) Penyusunan dan uji coba rencana penanggualangan kegawat daruratan
bencana
2) Pengorganisasian,pemasangan dan pengujian system peringatan dini ( Early
Warning Sistem )
3) Penyediaan dan penyiapan barang pasukan pemenuhan kebutuhan dasar
4) Pengorganisasian,penyuluhan,pelatihan dan gladi tentang mekanisme
tanggap darurat
5) Penyiapan lokasi evakuasi

3
6) Penyusunan dan akurat,informasi dan pemutakhiran prosedur tanggap
darurat bencana
7) Penyediaan dan penyiapan bahan,barang dan peralatan untuk pemenuhan
pemulihan sarana dan prasarana (wayan, 2021)
d. Peringatan dini( Early Warning )
Serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin,kepada
masyarakattentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh
Lembanga yang berwenag.upaya untuk memberikan tanda peringatan bahwa
bencana kemungkinan akan segera terjadi. Pemberian peringatan dini harus
menjangkau masyarakat ( accessible ) segera ( immediate ), tegas tidak
membingungkan ( coherent ) dan bersifat semi (official ) (wayan, 2021)
2. Saat bencana
Tahap ini mencakup kegiatan tanggap darurat untuk meringankan penderitaan
sementara,seperti kegiatan bantuan darurat dan pengungsian (wayan, 2021)
a. Tanggap darurat ( response )
Serangkaian kegiatan yang di lakukan dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk yang di timbulkan yang meliputi
kegiatan menyelamatkan dan evakuasi korban,harta benda,pemenuhan kebutuhan
dasar, perlindungan, pengungsi, penyelamatan serta pemulihan sarana dan
prasarana. Beberapa aktivitas yang di lakukan pada tahap ini yaitu (wayan,
2021)
1) Pengkajian yang tepat terhadap lokasi,kerusakan dan sumber daya
2) Penentuan status keadaan darurat bencana
3) Penyalamatan danevakuasimeasyarakat terkena bencana
4) Pemenuhan kebutuhan dasar
5) Perkindungan terhadap kelompok rentan
6) Pemulihan dengan segera sarana dan prasarana vital (wayan, 2021)
b. Bantuan Darurat ( relief )
Segala upaya yang di lakukan untuk memberikan bantuan berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan dasar berupa pangan, sandang, tempat tinggal
sementara, kesehatan, sanitasi dan air bersih (wayan, 2021)

4
3. Pasca Bencana
Tahap ini mencakup kegiatan pemulihan,rehabilitasi dam rekonstruksi
a. Pemulihan (recorvery )
Serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi menyarankan dan
lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali
kelembagaan,sarana dan prasaran dengan ,elakukan upaya rehabilitasi. Beberapa
kegiatan yang terkait dengan pemulihan adalah
1) Perbaikan lingkungan daeah bencana
2) Perbaikan sarana dan prasarana umum
3) Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat
4) Pemulihan social psikologis
5) Pelayanan kesehatan
6) Rekonstruksi dan revolusi konflik
7) Pemulihan social ekonomi budaya
8) Pemulihan fungsi pelayanan public (wayan, 2021)
b. Rehabilitasi (rehabilitation )
Proses perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan public atau
masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan
sasaran utsms untuk memalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek
pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana (wayan,
2021)
c. Rekonstruksi
Perumusan kebijakan dan usaha serta langkah-langkah yang terencana
baik,konsisten dan berkelanjutan untuk membangun kembali secara permanen
semua sarana,prasarana dan system kelembagaan,baik di tingkat pemerintahan
maupun masyarakat,dengan sasaran utama tumbuh berkembangnya kegiatan
perekonomian,social dan budaya,tegaknya hokum danketertiban,dan bangkitnya
peran dan partisipasi masyarakat sipil dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat di wilayah pascabencana. Lingkup pelaksanaan rekonstruksi fisik
dan program rekonstruksi non fisik (wayan, 2021)

5
B. PENANGGULANGAN BENCANA BERDASARKAN JENIS BENCANA
1. BencanaAlam
Bencana alam adalah bencana yang di akibatkan oleh peristiwa dan serangkaian
peristiwa yang di sebabkan oleh alam salah satunya adalah banjir. (wayan, 2021)
Banjir adalah salah satu bencana alam yang menjadikan kondisi daratan tergenang
oleh aliran air dalam volume yang berlebihan. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia (KBBI) , pengertian banjir adalah “ber air banyak dan deras,kadang-kadang
meluap,air yang banyak dan mengalir deras,serta peristiwa terbenamnya daratan
karena volume air meningkat”.(Hidayat, 2007)
a. Pencegahan dan mitigasi
Pencegahan dapat berupa kegiatan fisik seperti pembangunan pengendali
banjir di wilayah aliran sungai sampai wilayah daratan banjir, sementara non
fisiknya berupa pengolahan tataguna lahan sampai peringatan dini bencana
banjir.Mitigasi dilaksanakan sebelum,sesudah,dan sebelum terjadinya suatau
bencana. Untuk bencana banjir sendiri, salah satu tindakan mitigasi bencana
banjir adalah melakukan peringatan dini bencana banjir. (mulyanto, 2012)
Salah satu contoh apabila tidak ada peringatan dini banjir,maka semua
daerah yang di lalui aliran banjir akan memakan kerugian yang besar.pada
daerah hulu, dapat dilakukan beberapa cara peringatan dini,seperti :
menempatkan pengukur hujan di hulu dengan akses komunikasi kewilayah
hilirnya,melakkan identifikasi jenis material yang terbawa arus banjir,dan
melihat dan mengamati kondisi awan dan lamanya hujan(mulyanto, 2012)
b. Saat bencana
Saat bencana di sebut juga sebagai tanggap darurat.fase tanggap darurat
atau tindakan adalah fase dimana di lakukan sebagai aksi darurat yang nyata
untuk menjaga diri sendiri atau harta kekayaan. (paripurno, 2013)
Aktivitas yang di lakukan secara konkret yaitu :
1) Instruksi pengungsian
2) Pencarian dan penyelamatan korban
3) Menjamin keamanan di lokasi bencana
4) Pengkajian terhadap kerugian akibat bencana

6
5) Pembagian dan penggunaan alat perlengkapan pada kondisi darurat
6) Pengiriman dan penyerahan barang material
7) Menyediakan tempat pengungsian dan lain-lain(paripurno, 2013)

Dari sudut pandang pelayanan medis,bencana lebih di perSempit lagi


dengan membaginya menjadi “fase akut dan fase sub akut”. Dalam fase akut 48
jam pertama sejak bencana terjadi di sebut”fase penyelamatan dan pertolongan
atau pelayanan medis darurat”.pada fase ini dilakukan penyelamatan dan
pertolongan serta tindakan medis darurat terhadap orang-orang yang terluka
akibat bencana.kira-kira 1 minggu sejak terjadinya bencana di sebut dengan
“fase akut”.dalam fase ini,selain tindakan “penyelamatan dan pertolongan
pelayanan medis darurat”,dilakukan juga perawatan terhadap orang-orang yang
terluka pada saat mengungsi atau di evakuasi,serta di lakukan tindakan-tindakan
terhadap munculnya permasalahan kesehatan selama dalam pengungsian.
(paripurno, 2013)

c. Pasca Bencana
1) Fase Pemulihan
Fase pemulihan sulit di bedakan secara akurat dari dan sampai
kapan,tetapi fase ini merupakan fase dimana individu atay masyarakat
dengan kemampuannya sendiri dapat memulihkan fungsinya seperti sedia
kala (sebelum terjadi bencana).orang-orang melakukan perbaikan darurat
tempat tinggal,melakukan kegiatan bersih-bersih secara gotong royong,
pindah ke rumah sementara,mulai masuk sekolah ataupun bekerja kembali
sambil memulihkan lingkungan tempat tinggalnya yang tergenang air atau
berupa tanah yang terbawa oleh air.kemudian mulai di lakukan rehabilitasi
lifeline dan aktivitas untuk membuka kembali usahanya.institusi pemerintah
juga mulai memberikan kembali pelayanan secara normal serta mulai
menyusun rencana-rencana untuk rekonstruksi sambil terus memberikan
bantuan kepada para korban.fase ini bagaimanapun juga hanya merupakan
fase pemulihan dan tidak sampai mengembalikan fungsi-fungsi normal
seperti sebelum bencana banjir terjadi.(paripurno, 2013)

7
2) Fase rekonstruksi atau rehabilitasi
Jangka waktu fase rekonstruks/rehabilitasi juga tidak dapat di
tentukan,namun ini merupakan fase di mana individu atau masyarakat
berusaha mengembalikan fungsi-fungsinya seperti sebelum bencana dan
merencanakan rehabilitasi terhadap seluruhkomunitas. Melakukan perbaikan
terhadap rumah maupun sekelilingnya yang tedampak banjir
Tetapi,seseorangatau masyarakat tidak dapat kembali pada keadaan yang
sama seperti sebelum mengalami bencana,sehingga dengan menggunakan
pengalamannya tersebut di harapkan kehidupan individu serta keadaan
komunitas pun dapat di kembangkan secara progresif (paripurno, 2013)
2. Bencana Non Alam
Bencana non alam adalah bencana yang di akibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang di sebabkan oleh non alam salahsatunya adalah wabah penyakit
(sumiarto, 2015)
a. Penyakit endemic
Penyakit endemic merupakan suatu penyakit yang di mana satu populasi
berlansung di dalam populasi tanpa adanya pengaruh dari luar. Arti lain endemic
adalah sebagai suatu penyakit yang di temukan pada wilayah tertentu dengan
tingkat kejadian tetap dan selalu dapat di prediksi. (sumiarto, 2015)
Salah satu penyakit endemic adalah malaria. Malaria adalah penyakit yang
disebabkan oleh parasite bernama plasmodium.Penyakit ini di tularkan oleh
gigitan nyamuk yang terinfeksi parasite tersebut. Di dalam tubuh manusia,
parasite plasmodium akan berkembang.(kesehatan, 2017)
1) Sebelum bencana
Menghindari gigitan nyamuk adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi
parasite malaria yaitu ;menutupi kulit dengan celana panjang dan baju
berlengan panjang, tidur dengan tempat berkelambu, memakai cream
pelindung dari gigitan nyamuk. Sebelum datangnyawabahpenyakit malaria,
masyarakatdiarahkanmenggunakankelambuberinsektisida.Dimanapemakaiank
elambuberinsektisidamerupakansalahsatustrategiuntukmengurangi factor
resikopenularan malaria, kemudianmehnggunakan lotion anti serangga,

8
Membersihkan bak mandi dan mencampurkan obat untuk membasmi jentik
nyamuk, Menjaga kebersihan dengan menyingkirkan genangan air yang
berpotensi menjadi sarang nyamuk, Menjaga kebersihan dengan
menyingkirkan genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,
Memasang jaring menutup pintu dan jendela, dan Memakai obat nyamuk
secara teratur.(kesehatan, 2017)
2) Saat Bencana
a) Pengadaan Mass Blood Survey(MBS)”pemeriksaan darah secara missal”
b) Pemberian pengobatan oleh tim medis bencana dengan menggunakan
Artemesinin Based Combination Therapy
c) Pemberian profilaksis
d) Penganjuran istirahat yang cukup terhadap masyarakat yang
terdampak(kesehatan, 2017)
e) Pembatasan kontak masyarakat yang terdampak dengan yang tidak
terdampak Setelah Bencana (kesehatan, 2017)
f)
3) Setelah bencana
a) Memberikan dukungan moril kepada penderita dan keluarga di dalam
pemulihan
b) Pemulihan kondisi penderita malaria
c) Melaksanakan rujukan pada penderita yang memerlukan pelayanan tingkat
lanjut
d) Melakukan kewaspadaan terhadap darah pasien tersebut pada senja dan
dini hari agar tidak tergigit nyamuk malaria lagi(kesehatan, 2017)
b. Penyakit epidemic
Epidemic di gunakan hanya untuk mendeskripsikan kejadian penyakit
mendadak, selalu tidak dapat di prediksi dan terjadi peningkatan jumlah kasus
penyakit infeksius pada populasi. Penyakit epidemic timbul sebagai kasus baru
pada suatu populasi tertentu, periode waktu tertentu, dengan laju penyakit
melampaui dugaan sebelumnya.Salah satunya adalah COVID-19. (sumiarto,
2015)

9
COVID-19 adalah penyakit menular yang di sebabkan o leh virus SARS-
CoV-2.Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala
ringan hingga sedang,dan akan pulih tanpa penanganan khusus. (ilham, 2021)
Penanggulangan dari COVID-19 di mulai dari sebelum, saat, dan setelah
seseorang terdampak COVID-19.
1) Sebelum Bencana
Pada tahap sebelum bencana dilakukan pencegahan dan mitigasi berupa :
a) Vaksin COVID-19
b) Memakai masker
c) Mencucitangan
d) Menggunakan hand sanitizer
e) Janganmenyentuhbagianwajah
f) Beraktivitas di rumah
g) Menghindarikerumunan
h) Menghindariberada di ruangtertutup
i) Jagajarak
j) Gunakan desinfektan (ilham, 2021)
2) Saat Bencana
Saat terdampak bencana COVID-19 penanganan yang di berikan meliputi :
a) Lakukan isolasi mandiri selama 2 minggu dengan tidak keluar rumah dan
menjaga jarak dengan orang dalam satu rumah
b) Selalu gunakan masker jika keluar rumah
c) Terapkan etika batuk
d) Ukur suhu tubuh 2 kali sehari pagi dan malam hari
e) Banyak minum air putih untuk menjaga kadar tubuh
f) Istirahat yang cukup untuk mempercepat proses penyembuhan
g) Konsumsi obat pereda batuk,demam, dan nyeri. Setelah berkonsultasi
dengan dokter (ilham, 2021)

10
3) Setelah Bencana

Pada korban pasca COVID-19 di anjurkan untuk melakukan


pengobatan berkelanjutan untuk memperbaiki jaringan ataupun oragan tubuh
yang mengalami kelemahan atau penurunan selama masa COVID-19. (ilham,
2021)

3. Bencana social
Bencana social adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa dan serangkaian
peristiwa yang di sebabkan oleh ulah manusia itu sendiri salah satunya konflik social.
(sudarmanto, 2018)
Konflik ( conflict ) dapat di definisikan sebagai sebuah proses yang di mulai ketika
suatu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah memengaruhi secara
negative,sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan pihan pertama. Definisi ini
mencakup berbagai konflik yang terdapat dalam organisasi yang bias meliputi
ketidaklarasan tujuan perbedaab interprestasifakta,ketidak sepahaman yang di sebabkan
oleh ekspektasi perilaku,dan tingkatan konflik dari tindakan terang-terangandan keras
sampai ke bentuk-bentuk ketidak sepakatan yang tidak terlihat dan tidak terbuka
(sudarmanto, 2018)
a. Sebelum bencana
Pada tahap sebelum bencana di lakukan pencegahan dan mitigasi berupa
1) Pencegahan konflik
a) Uaya memelihara kondisi damai dalam masyarakat
b) Mengembangkan penyelesaian perselisihan secara damai
c) Meredam potensi konflik dan
d) Membangun system peringatan dini (sudarmanto, 2018)
2) Penanganan konflik pada saat terjadi konflik
a) Penghentian kekerasan fisik
b) Penetapan status keadaan konflik
c) Tindakan darurat penyelamatan dan perlindungan korban
d) Dan atau pengerahan dan penggunaan kekuatan TNI

11
e) Status keadaan konflik berada pada keadaan tertib sipil sampai dengan
darurat sipil sbagaimana di maksud dalam Undang-undang Nomor 23 Prp
Tahun 1959 (sudarmanto, 2018)
3) Penanganan konflik pada pasca konflik
Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban melakukan upaya pemulihan
pascakonflik secara terencana,terpadu,berkelanjutan dan terukur melalui
upaya :
a) Rekonsilasi
b) Rehabilitasi dan
c) Rekonstruksi
Undang-undang ini juga mengatur mengenai peran serta masyrakat dan
pendanaan penanganan konflik (sudarmanto, 2018)
C. ANALISA PI(C)OT
1. Populationt
 Jurnal 1
Efektifitas kelambu berinsektisida terhadap nyamuk anopheles dana
penggunaannya didesa sungai nyamuk Kalimantan utara
 Jurnal 2
Penelitian ini dilakukan untuk siswa organisasi anggota PMR dan satgas kesda

di SMA 2 tuban. Sejumlah 30 siswa

 Jurnal 3
sukarelawan PMI kota Jakarta timur dan relawan MDMC cab ang bukit duri
sebagai bagian kelompok yang terorganisir dengan baik
2. Intervention
 Jurnal 1
kelambu yang akan diuji dipotong setiap sisi 5 sisi yaitu : depan, belakang, kiri

kanan dan atas )dengan ukuran 40cm ×40 cm sebanyak 3 buah tiap sisi, setiap

potongan kelambu ditempelkan plastic kerucut (cone), setiap cone dimasukkan 5

ekor nyamuk anopheles dengan kondisi yang sama, nyamuk-nyamuk akan

12
kontak dengan permukaan kelambu berinsektisida selama 3 menit, untuk

control diperlukan 2 cone, ditempelkan pada kelambu biasa yang tidak

berinsektisida/kain kasa, setelah nyamuk uji dan nyamuk control kontak selama

3 menit, kemudian nyamuk dipindahkan kedalam paper cup dan diamati selama

1 dan 24 jam setelah kontak serta diberikan air gula, selama pengamatan dicatat

temperature dan kelembapan ruangan.

 Jurnal 2
Intervensi :menggunakan simulasi berupa game atau permainan. Simulasi adalah

cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk

memahami konsep.memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan tidak

menggunaan simulasi.

 Jurnal 3
Memberikan motivasi positif untuk menolong, kemampuan teksin para
relawan PMI menggunakan SOP, faktor internal dan faktor eksternal merupakan
faktor pendukung dalam memp;enagurhi peran relawan dalam menangani
korban bencana banjir seperti, sifat-sifat yang berempati, dihargai. Dan relawan
wanita membantu membantu di dapur umum untuk memasak dan
mendistribusikan bantuan dan tim medis tetapi tidak disarankan untuk evakuasi.
3. Compagrison intervention
 Jurnal 1
Tidak ada
 Jurnal 2
Tidak ada
 Jurnal 3
Tidak ada
4. Outcome
 Jurnal 1

13
 Keuntungan menggunaan teknik pemeliharaan kelambu berinsektisida

sangat dibutuhkan untuk menjamin tingkat efektivitas dalam mencegah

penularan malaria bila,perlu dilakukan sosilisasi dan bimbingan teknis

kepada masyarakat tentang cara pencucian kelambu berinsektisida tersebut.

Teknik pemeliharaan kelambu yang direkomendasikan oleh WHO adalah

pencucian ulang setiap 3 bulan sekali sampai 20 kali pencucian dan

penjemuran ditempat yang teduh (tidak terkena sinar matahari langsung)

 Manfaat strategi dalam hal ini mengurangi resiko-resiko terkenanaya


malaria akibat serangan nyamuk yang terinfeksi virusnya
 Efek : mendapatkan hasil yang baik yaitu meminamilisir resiko/dampak
bencana atau bahkan Kelambu berinsektisida yang telah dilakukan
pencucian secara berulang juga akan mengalami penurunan efektivitas
kementerian kesehatan menyatakan bahwa batas maksimal pencucian
kelambu berinsektisida adalah 20 kali. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh anuse et.al.yang melaporkan bahwa kelambu
berinsektisida di odisha state-india yang telah dicuci selama 2 tahun
mengalami penurunan tingkat efektivitas dibawah 80%.

 Jurnal 2
 Keuntungan menggunaan simulasi membantu mengendalikan aktivitas yang

berlebihan (hiperatif) melatih kemampuan mempertahankan perhatian pada

objek tertentu, mengendalikan untuk angrevitas

 Manfaat dapat meningkatkan dapat meningkatkan perilaku kesiapsagaan

siswa dalam menghadapi bencana banjir

 Efek :hal ini menunjukkan adanya peningkatan dalam pemberian pelatihan

simulasi terhadap perilaku bencana

 Jurnal 3

14
 Keuntungan: untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan
benncana
 Manfaat : meminimalisir bencana atau kerusakan yang terjadi akibat
bencana jika terjadi sehingga tidak berdampak pada lebih banyak korban
dan sarana dan prasarana
 Efek: Menghasilkan jasa lebih baik dilihat dari kualitas dan
kuantitasnnya, serta mebantu para time mdis
5. Time
 Jurnal 1
Kelompok perlakuan adalah kelambu berinsektisida yang telah digunakan

oleh masayrakat selama 6 bulan,12-23 bulan dan lebih dari 24

bulan ,sedangkan kelompok control adalah kelambu tanpa insektisida hasil

penelitian menunjukkan bahwa kelambu berinsektisida yang telah

digunakan selama 6 bulan

 Jurnal 2
penelitian penggulangan bencana dengan metode simulasi dilakukan selama

1 bulan dalam 3 kali pertemuan yaitu 3 sesi pertemuan, setiap sesi dengan

durasi waktu kurang lebih 60 menit

 Jurnal 3
waktunya dapat dipergunakan dengan sesuai tujuan

Hasil Pencarian Ebp


Literatur yang di gunakan Evidence Based Practice ini di dapatkan dari :
 Jurnal 1

 Jurnal kesehatan mesencephalon

 Situs web : Geogle scholar (googlecendekia)

 Rentang jurnal 10 tahun terakhir ( tahun 2018)

15
 Dengan menggunakan kata kunci (jurnal tentang penanggulangan

bencana malaria)

 Jurnal 2

 Jurnal kesehatan mesencephalon

 Situs web : Geogle scholar (google cendekia)

 Rentang jurnal 10 tahun terakhir ( tahun 2019)

 Dengan menggunakan kata kunci (jurnal tentang penganggulangan

banjir)

 Jurnal 3

 Jurnal prodi manajemen bencana

 Situs web : Geogle scholar (googlecendekia)

 Rentang jurnal 10 tahun terakhir ( tahun 2017)

 Dengan menggunakan kata kunci (jurnal tentang penanggulangan banjir)

16
Rangkuman Research

N Judul Desain Intervensi Hasil Kesimpulan


o
1 efektivitas menggunaka Startegi ini menggunakan kelambu kelambu
kelambu metode pengujian efikasi berinsektisida berinsektisida
n cone test
beinsektisida kelambu berinsektisida yang telah yang telah
dan koisoner
terhadap menggunakan standar digunakan digunakan
nyamuk WHO yaitu WHO selama 6 selama 6 bulan
anopheles bioassay cone test. Pada bulan mempunyai
sundaicus metode ini digunakan mempunyai efektifitas
(dipteral : spesies nyamuk efektifitas yang paling
culicidae) dan anopheles spp. Hasil yang paling tinggi jika
penggunaanya rearing larva koleksi alam tinggi jika dibandingkan
didesa sungai berjumlah 80-100 ekor dibandingkan dengan
nyamuk, betina kenyang air gula dengan kelambu
Kalimantan (non-blood feend) kelambu berinsektisida
utara berumur 3-5 hari. Metode berinsektisida yang telah
uji efikasi kelambu yang telah digunakan
berinsektisida sebagai digunakan lebih dari 12
berikut : (1) kelambu lebih dari 12 bulan dan 24
yang akan diuji dipotong bulan dan 24 bulan
setiap sisi (5 sisi yaitu : bulan. Hasil
depan, belakang, kiri studi KAP
kanan dan atas ) dengan menunjukkan
ukuran 40cm ×40 cm sikap untuk
sebanyak 3 buah tiap sisi, menerima
(2) setiap potongan pembagian
kelambu ditempelkan kelambu
plastic kerucut (cone), (3) berinsektisida
setiap cone dimasukkan 5 , tetapi

17
ekor nyamuk anopheles masyrakat
dengan kondisi yang tidak tersedia
sama, (4) nyamuk-
nyamuk akan kontak
dengan permukaan
kelambu berinsektisida
selama 3 menit, (5) untuk
control diperlukan 2
cone, ditempelkan pada
kelambu biasa yang tidak
berinsektisida/kain kasa,
(6) setelah nyamuk uji
dan nyamuk control
kontak selama 3 menit,
kemudian nyamuk
dipindahkan kedalam
paper cup dan diamati
selama 1 dan 24 jam
setelah kontak serta
diberikan air gula, (7)
selama pengamatan
dicatat temperature dan
kelembapan ruangan.
2 Efektivitas Desain Startegi ini menggunakan Siswa sma Starategi
pelatihan simulasi berupa game memahami penanggulanga
penelitian ini
penanggulan atau permainan mengenai hal n bencana
menggunaka
bencana yang dapat di dilakukan
dengan metode n pra lakukan untuk
simulasi untuk mengurangi
fermental
tehadap; mengurangi resiko banjir
dengan
perilaku resiko jukan dengan

18
kesiapsagaan rancangan kemungkinan dilakukan 24
bencana banjir akan terjadi jam namun
one group
pada siswa bencana belum optimal.
prepos tes
sman 2 tuban
desain

3 Efektivitas Kualitatif 1) Memberikan faktor faktor internal


internal dan
relawan motivasi positif dan eksternal
eksternal
penanggulanga untuk yang
yang
n bencana pada menolong, mempengaru mempengaruhi
hi peran
tanggap kemampuan peran relawan
relawan pada
darurat banjir teksin para pada tanggap
tanggap
Jakarta timur relawan PMI darurat darurat
bencana
dalam rangka menggunakan bencana banjir
banjir.
penyelamatan SOP, faktor di wilayah

korban internal dan Jakarta timur

faktor eksternal dan

merupakan menganalisis

faktor perannya dari

pendukung tiga aspek

dalam yaitu

memp;enagurhi kemampuan,

peran relawan pengetahuan

dalam dan motivasi.

menangani

19
korban bencana Memberikan
motivasi
banjir seperti,
positif untuk
sifat-sifat yang
menolong,
berempati, kemampuan
teksin para
dihargai. Dan
relawan PMI
relawan wanita
menggunakan
membantu SOP,

membantu di

dapur umum

untuk memasak

dan

mendistribusika

n bantuan dan

tim medis tetapi

tidak disarankan

untuk evakuasi.

20
Critical Analisis

No Judul Tujuan Metode( desain, Hasil Komentar


karya sampel,
ilmiah, variable,instrument,
penulis analisis)
dan tahun
1 efektivitas Bertujuan  Desain kelambu Jurnal ini
kelambu untuk agar berinsektisida sangat
beinsektisi penyebaran menggunakan yang telah bagus

21
da penyakit cone test dan digunakan dalam
terhadap malaria selama 6 proses
koisoner
nyamuk tidak bulan pencegaha
 Sample
anopheles tersebar mempunyai n malaria
sundaicus dan bisa efektifitas
Sample
(dipteral : kesiapsiaga yang paling
culicidae) an penelitian 28 tinggi jika
dan siswa yang dibandingkan
penggunaa dengan
tergabung
nya didesa kelambu
sungai dalam berinsektisida
nyamuk, organisasi yang telah
Kalimanta digunakan
anggota PMR
n utara lebih dari 12
dan satgas bulan dan 24
sekda yang bulan. Hasil
studi KAP
dipilih secara

simple

random

sampling

Variabel

Sebelum diberikan

pelatihan

dikategorikan

perilaku kurang

siap setelah

diberikan simulasi

22
pemberian bencana

dikategorikan

perilakusiap

 Instrumen

Penelitian SOP

simulasi bencana

dan kosioner

perilaku

kesiapsiagaan

 Analisis

Diharapkan pelatihan
penanggulan bencana
simulasi dapat
diterapkan oleh
tenaga kesehatan
dinas pendidikan,dan
dijadikan acuan
kepada mahasiswa
dalam meningkatkan
perilaku kesiapsigaan
menghadapi bencana
banjir

2 Efektivitas untuk  Desain Dari hasil Jurnal ini


pelatihan membantu penelitian ini cukup baik
penanggul sisa sma Menggunaan dapat namun
an bencana dalam pra disimpulkan metode

23
dengan memahami ekfermental bahwa yang di
metode mengenai sebagian gunakan
dengan
simulasi penanggula besar belum
rancangan one
tehadap; ngan ketika responden terlalu
perilaku akan group prepos sebelum baik
kesiapsaga terjadi diberikan sehingga
tes desain
an bencana bencana pelatihan siswa
 Sample
banjir pada penanggulan kurang
siswa bencana memaham
Sample
sman 2 dengan i
tuban penelitian 28 metode

siswa yang simulasi


diSMAN 2
tergabung
tuban
dalam mempunyai
organisasi perilaku
kesiapsagaan
anggota PMR
yang kurang
dan satgas siap.hampir

sekda yang seluruhnya


responden
dipilih secara
setelah
simple diberikan
random penanggulan

sampling

Variabel

Sebelum diberikan

pelatihan

dikategorikan

24
perilaku kurang

siap setelah

diberikan simulasi

pemberian bencana

dikategorikan

peilaku siap

 Instrumen

Penelitian SOP

simulasi bencana

dan konsioner

perilaku kesiap

siagaan

 Analisis

Diharapkan pelatihan
penanggulan bencana
simulasi dapat
diterapkan oleh
tenaga kesehatan
dinas pendidikan,dan
dijadikan acuan
kepada mahasiswa
dalam meningkatkan
perilaku kesiapsigaan
menghadapi bencana
banjir
3 EVEKTIV Bertujuan  Desain faktor Jurnal ini

25
ITAS untuk internal dan sudah
menganalis eksternal cukup baik
RELAWA
is faktor menggunakan yang hanya
N
internal metode mempengaru perlu di
PENANG dan hi peran tambahkan
kualitatif
eksternal relawan pada responden
GULANG
yang  Sample tanggap lebih
AN
mempenga darurat banyak
Sample
BENCAN ruhi peran bencana
relawan penelitian banjir di
A PADA
pada relawan PMI wilayah
TANGGA
tanggap Jakarta timur
Variabel
P darurat dan
bencana 3 variabel yaitu menganalisis
DARURA
banjir di pengetahuan, perannya dari
T BANJIR
wilayah tiga aspek
kemampuan dan
JAKART Jakarta yaitu
timur dan motivasi kemampuan,
A TIMUR
menganalis  Instrumen pengetahuan
DALAM
is perannya dan motivasi.
RANGKA dari tiga Relawan PMI
aspek yaitu
PENYEL harus sesuai
kemampua
AMATAN tindakan SOP
n,
KORBAN pengetahua Analisis
n dan
MANUSI Analisi data
motivasi
dilakukan mulai saat
A (STUDI
pengumpulan data di
DI
lapangan dan setelah
KELURA observasi dilap;angan
selesai. Dilaukan

26
HAN secara interaktif
hingga data jenuh
KAMPUN
meliputi data
G
collcting
MELAYU

TAHUN

2017)

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banjir adalah salah satu bencana alam yang menjadikan kondisi daratan tergenang
oleh aliran air dalam volume yang berlebihan. Pencegahan dapat berupa kegiatan fisik
seperti pembangunan pengendali banjir di wilayah aliran sungai sampai wilayah daratan
banjir, sementara non fisiknya berupa pengolahan tataguna lahan sampai peringatan dini
bencana banjir.Mitigasi dilaksanakan sebelum,sesudah,dan sebelum terjadinya suatau
bencana.
Malaria adalah penyakit yang di sebabkan oleh parasite bernama plasmodium.
Menghindari gigitan nyamuk adalah cara terbaik untuk mencegah infeksi parasite malaria

27
yaitu ;menutupi kulit dengan celana panjang dan baju berlengan panjang, tidur dengan
tempat berkelambu, memakai cream pelindung dari gigitan nyamuk. Sebelum datangnya
wabah penyakit malaria, masyarakat di arahkan menggunakan kelambu ber
insektisida.Dimana pemakaian kelambu, kemudian mehnggunakan lotion anti serangga,
Membersihkan bak mandi dan mencampurkan obat untuk membasmi jentik nyamuk.
B. Saran

Kami dari penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan referensi dan ilmu yang kami miliki.Untuk itu kami
sebagai penulis menerima kritik dan saran yang sifat membangun dari dosen pembimbing
untuk demi baiknya penulisan kami di masa yang akan datang.Semoga makalah ini
sangat berguna bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat. 2007. Ilmu Alam Fenomena Alam Dan Sekitar. Bndung : PT Sarana Panca Karya
Nusa.

Ilham. 2021. Pandemic di ibu pertiwi . Jakarta : Syiah kuala university press

Kementrian Kesehatan. 2017. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. Jakarta : Kemenkes

Mulyanto. 2012. Petunjuk Tindakan Dan Sistem Mitigasi Banjir Bandang. Semarang :
Kementrian PU

28
Paripurno,E,T. 2013. Modul Manajemen Bencana Pengendalian Banjir Untuk Penanggulangan
Bencana. Papua : KIPRA

Wayan,antariksawan, 2021, Manajemen bencana dalam Keperawatan, Bandung : CV Media


Sains Indonesia

Sumiarto, Bambang, 2015, Epidemiologi, Jakarta : Gajah Mada University Press

Sudarmanto, Eko, 2018, Manajemen Konflik, Jakarta : Yayasan Kita Menulis

29

Anda mungkin juga menyukai