A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dengan melihat realita masyarakat, antara lain meningkatnya taraf kesehatan,
lingkungan dan tata hidup masyarakat berdampak pula pada
peningkatan harapan hidup bagi warga lanjut usia (lansia).Pada tahun 1990
angka harapan hidup adalah 59,8 tahun. Pada tahun 2020
menurut para ahlidiproyeksikan menjadi 71,7 tahun.
Disisi lain kita juga melihat kehidupan orang dewasa yang
kemudian mendirikan keluarga baru (berkeluarga),sehingga orang tuamereka tinggal sendiri,
baik dengan pasangan hidupnya, sebagai dudamaupun janda. Mobilitas kerja generasi muda sem
akin tinggi sehingga sulituntuk membawa serta orang tua tinggal bersama.
Insan lanjut usia yang masih ingin hidup menjadi dirinya sendiri,
membutuhkan tempat tinggal dengan lingkungan yang
khusus sesuaidengan keadaan dan perkembangannya. Kedua kepentingan tersebut dapatdisatuka
n dengan mengutamakan semua keinginan kedua pihak.
Melihat realita masyarakat demikian maka di
dalam menentukankarya baru dan bentuk peran serta dalam menangani permasalahan socialkhus
usnya para lanjut lusia (lansia), maka bidang karyasosial yang dipilihadalah Rumah Lansia Mitra
Sehat Sejahtera.
Rumah Lansia Mitra Sehat
Sejahtera memungkinkan dan memberikesempatan kepada para lanjut usia (lansia)
untuk mampu mengembangkandiri secara optimal dan mendapatkan perawatan kesehatan yang
rutin secara optimal dalam suasana tenang, gembira, dan harmonis di masa senja.
2. Dasar Pemikiran
Lansia adalah usia yang rentan pada kesehatan fisik dan mental. Jumlah lansia yang
semakin banyak tentunya memerlukan perawatan dalammenjalani hidupnya.
Tingginya tingkat kesibukan pada orang
dewasasehingga terkadang kurang memperhatikan hal tersebut,
padahal para lansiajuga tetap dapat sehat dan produktif asalkan mendapatkan perawatan yang
sesuai dan dukungan lingkungannya. Oleh karena kami
mendirikan untukmemberadayakan para lansia agar bias tetap produktif.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan lansia dalam menghadapi usia emasnya.
b. Tujuan Khusus
1) Melakukan perawatan kesehatan kepada lansia
2) Melakukan bimbingan untuk meningkatkan produktifitas lansia
3) Memberikan pelayanan terbaik kepada lansia
4. Manfaat Layanan
Manfaat layanan dari Rumah Lansia Mitra Sehat Sejahtera yaitu :
1) Meningkatkan kesejahteraan lansia
2) Meningkatkan derajat kesehatan lansia
3) Meningkatkan produktifitas lansia
B. PROGRAM LAYANAN
1. Tempat
Rumah Lansia Mitra Sehat Sejahtera berada di
kawasan hijausehingga dapat memberikan ketenangan dari alam danakes menuju RumahLansia
Mitra Sehat Sejahtera ini pun tidak sulit karenater letak tidak jauhdari pusat kota yaitu di Jl.
Zainal Abidin Pagar Alam No. 7 Gedong meneng Bandar Lampung sehingga mudah dijangkau.
2. Jenis Usaha
Kami memberikan pelayanan untuk memberikan pelayanankesehatan yang komprehensif.
Setiap 2 kali dalam seminggu diadakankegiatan seperti olahraga, senam, pemeriksaan kesehatan,
terapi dan penkes. Sehingga para lansia tetap terjaga kesehatan mental dan fisiknya.
3. Strategi Usaha
a. Dilakukannya pemeriksaan kesehatan dan penkes yang komprehensifoleh tenaga keperawatan.
b. Dilakukan terapi oleh tenaga keperawatan kepada lansia.
c. Dilakukan kegiatan senam lansia oleh para perawat di posyandu lansia
4. Waktu Pelayanan
Waktu pelayanan di Rumah Lansia Mitra Sehat Sejahtera ini adalah 2 kali
seminggu setiap hari rabu dan hari minggu.
6. Perizinan
a. SITU (Surat Izin Tempat Usaha) yang dikeluarkan oleh pemkot Bandar Lampung dengan No:
421/235/035.H/BPPTSP-C/I/2012
b. Surat Izin Usaha yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung dengan No:
246/221/053.A/BPPTSP-D/II/2012
c. Surat Keterangan Terdaftar yang dikeluarkan oleh Pemkot Bandar Lampung dengan No: PEM-
212/WPJ.17/KP.2030/2012
d. NPWP: 20.010.0-020.000
C. PERHITUNGAN KEUANGAN
1. Modal
Modal Tetap : Rp. 28.810.000
Modal Berjalan :Rp. 81.500.000+
Jumlah : Rp. 110.310.000
a. Modal Tetap
1) Perlengkapan
b) Pengadaan barang-barang
Rincian Per Bulan Per Tahun
Obat Rp 800.000 Rp 9.600.000
Bahan Medis (BHP) Rp 300.000 Rp 3.600.000
Biaya Lain Lain Rp 200.000 Rp 2.400.000
Jumlah Rp 1.300.000 Rp 15.600.000
Total Rp.81.500.000
Modal Pemilik
60 % x Rp. 110.810.000 = Rp.66.486.000
Modal Investor
40% x Rp. 110.810.000 = Rp.44.324.000
2. Proyeksi Pendapatan
a. Pendapatan Tahun ke -1
Tarif Masuk
1 orang Rp.20.000
1 bulan 8 kali pertemuan
Jadi, Rp. 20.000 x 8 kali = Rp.160.000
Jumlah Tarif Masuk per bulan
Rp.160.000 x 50 orang = Rp.8.000.000
Pendapatan Tahun ke 1
Rp.8.000.000 x 12 bulan = Rp.96.000.000
E. PENUTUP
Demikian proposal pendirian RUMAH LANSIA MITRA SEHATSEJAHTERA ini kami
buat sebagaimana mestinya, semoga proposal
ini memberikangambaran tentang Rumah Lansia Mitra Sehat Sejahtera yang akan kami buka.
Besar harapan kami, perhatian dan partisipasi serta kesetiaannya kepadadonatur yang
membantu pendirian Rumah Lansia Mitra Sehat ini.
Dengan adanya kerjasama yang baik dan perhatiannya kami
ucapkanterimakasih.Sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut kami sertakan nota
kesepakatandan aspek terkait lainnya sebagaimana terlampir.
2. Dasar Pemikiran
Saat ini banyak wanita yang bekerja. Tentu saja mereka harus meninggalkan anak untuk
pergi bekerja. Hal itu memang menjadi dilema bagi wanita karier. Para ibu sering merasa
bersalah manakala sang buah hati yang masih balita harus diasuh oleh orang lain. Bagi yang
masih tinggal dengan orangtua mungkin lebih berkurang rasa was-wasnya.
Dilema ini jadi peluang usaha yang cukup menggiurkan. Di kota-kota besar, dimana para
wanita umumnya juga bekerja jadilah jasa pengasuhan anak begitu dibutuhkan saat ini. Untuk
memenuhi tuntutan inilah kami membuat usaha penitipan anak ini.
4. Manfaat Pelayanan
a. Bagi Ibu
1) Dapat memberikan rasa ketenangan dalam melaksanakan pekerjaanya
2) Dapat menghemat pembelian mainan-mainan yang diperlukan bila si anak sendirian di rumah
3) Kualitas pelayanan di Klinik Anak Sehat lebih baik dan terjamin daripada menyewa baby sister
b. Bagi Anak
1) Anak dapat bersosialisasi dengan baik. Banyak teman dan lebih mandiri.
2) Dapat meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak.
3) Anak-anak tetap bisa mendapatkan pengasuhan, selama orang tua bekerja.
4) Dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak
3. Waktu Pelayanan
Pelayanan dilakukan setiap senin s/d sabtu dimulai dari pukul 07.30-16.00 WITA.
4. Tenaga Kerja
10 tenaga pengasuh dan pendidik (SMA)
Tugas : Mengasuh serta mendidik anak sejak usia dini
1 orang Dr. Spesialis anak
Tugas : Chek up kondisi anak
1 orang Administrasi (S1 ekonomi)
Tugas : Mengurus masalah administrasi klinik
Keamanan/security (SMA)
Tugas : mengurus masalah keamanan klinik anak
CS (SMA)
Tugas : mengurus masalah kebersihan klinik
2 orang Juru masak (SMA)
Tugas : Memasak makanan anak asuh
Masing-masing dari tenga kami bersertifikat dan memiliki asuransi tenaga kerja.
5. Perizinan
Usaha kami memiliki perizinan sebagai berikut :
a. SITU ( Surat Izin Tempat Usaha) yang dikeluarkan oleh Pemkot Samarinda dengan No :
503/1375/750.A/BPPTSP-C/1V/2010
b. Surat Keterangan pendirian Klinik anak sehat yang dikeluarkan oleh Depdikbud
c. Surat Keterangan pendirian klinik anak sehat yang dikeluarkan oleh Dinkes.
d. Memiliki Akta Notaris
e. Memiki NPWP
C. ANGGARAN KEBUTUHAN
Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan Klinik Anak Sehat adalah
sebagai berikut :
1. Modal Awal
Perlengkapan klinik Rp 65.000.000,-
Peralatan + perlengkapan Administrasi Rp. 20.000.000
Biaya perizinan Rp 5.000.000,-
Bangunan Rp 60.000.000,- +
Total Rp 140.000.000,-
2. Rencana anggaran dan pendapatan tahun ke-1
a. Biaya rutin bulanan
1) Ketenagakerjaan
a. Tenaga Kerja
10 tenaga pengasuh dan pendidik (@ Rp 1.500.000,-) Rp.15.000.000,-
1 orang Dr. Spesialis anak Rp.20.000.000,-
1 Keamanan/security (SMA) Rp. 1.000.000,-
CS (SMA) @ Rp 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-
2 orang Juru masak @ Rp 1.200.000,- Rp. 2.400.000,-
2x kunjungan Tim kesehatan dlm 1 bulan Rp. 1.000.000,-+
Total Rp 40.400.000,-
2) Biaya lain-lain
Telepon Rp 350.000,-
Administrasi Rp 500.000,-
Listrik + air Rp 700.000,-
Transportasi, dll Rp 500.000,- +
Total Rp 2.050.000,-
b. Biaya rutin tahun ke-1
Kepengurusan 1 tahun Rp. 19.500.000,-
Direktur Rp. 5.000.000,-
Wakil Direktur Rp. 4.000.000,-
Penasehat Rp. 3.500.000,-
Sekretaris Rp. 2.000.000,-
Bendahara Rp. 2.000.000,-
Anggota (3 orang, @1.000.000) Rp. 3.000.000,- +
Total Rp.19.500.000,-
Biaya bulanan (Rp 42.400.000 x12) Rp 508.800.000,-
Tunjangan hari raya (1 bulan gaji) Rp 40.400.000,- +
Total Rp.568.700.000,-
3. Proyeksi pendapatan tahun ke-1
a. Pendapatan tahun pertama
Layanan tahun pertama
Biaya Penitipan 10 bayi (Rp. 16.000.000 x 12) Rp.192.000.000,-
Biaya Penitipan 10 anak 1-2th (Rp.20.200.000 x 12) Rp.242.400.000,-
Biaya penitipan 10 anak 3-4th (Rp.26.400.000 x 12) Rp.316.800.000,-
Praktek Pemeriksaan kesehatan 1bulan
50anak, @Rp.150.000 (Rp 7.500.000 x 12) Rp. 90.000.000,- +
Total Pendapatan Rp.841.200.000,-
b. Modal Yang dibutuhkan
Modal Awal Rp. 140.000.000,-
Pengeluaran rutin tahun ke-1 Rp 568.700.000,-+
Total Rp. 708.700.000,-
Jumlah modal yang dibutuhkan:
Modal pemilik 60%
Rp. 708.700.000,- X 60% = Rp. 425.220.000,-
Modal investor 40%
Rp. 708.700.000 X 40% = Rp.283.480.000,-
= Rp.283.480.000,-
Rp. 95.256.000,-
D. MANAJEMEN KLINIK
Klink ini memiliki SITU ( Surat Izin Tempat Usaha) yang dikeluarkan oleh Pemkot
Samarinda dengan No : 503/1375/750.A/BPPTSP-C/1V/2010 dan Surat Keterangan pendirian
Klinik anak sehat yang dikeluarkan oleh Depdikbud
Adapun aspek manajemen dan struktur organisasi klinik sebagai berikut :
a. Kepemilikan
Pendirian klinik didirikan oleh 2 (dua) orang yang mempunyai visi dan misi yang sama
yaitu ingin membangun suatu bisnis pelayananyang sehat, bependidikan dan berkualitas.
Dua pendiri usaha:
a) Dwi Irawan M.Kep menaruh saham sebesar 60%
b) Investor asing 40%
Saudara Dwi Irawan menaruh saham terbanyak dari investor maka saudara Lanang
ditunjuk sebagai pemimpin (leader) atau direktur untuk memegang usaha ini.
b. Kepengurusan
Layanan Usaha Klinik ini memiliki susunan kepengurusan sebagai berikut:
Direktur : Dwi Irawan, M.Kep
Wakil Direktur : M. Fahmi A, S.Kep, Ns
Manajer : Arfiah, S.Kep
Penasehat : Flora Song Bong, M.Kes
Sekretaris : Rina Wahyuningsih, SE
Bendahara : Tansis Mawari Oksatica, SE
Administrasi : Ismina Musara, SE
Kepala bagian pengadaan & perlengkapan : Permata Sari, SST
Anggota : Hairul, SST
c. Struktur Organisasi
KLINIK ANAK SEHAT
Direktur
Dwi Irawan, M.kep
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Profil Usaha
1. Nama Perusahaan : Sehat Yoghurt
2. Bentuk Perusahaan : Kelompok
3. Bidang Usaha : Yoghurt
4. Lokasi Usaha : SMK Analisis Kimia Tunas Harapan
5. Jumlah Tenaga Kerja :6
C. Tujuan usaha
1. Untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga yang penghasilannya
berasal hanya dari satu sumber saja.
2. Ikut berperan serta bagi masyarakat untuk kembali hidup sehat.
3. Ikut berperan serta menciptakkan produk seperti yang diinginkan
masyarakat.
4. Membantu masyarakat dalam memilih makanan yang menyehatkan.
5. Menyukseskan acara market day SMK ANALISIS KIMIA TUNAS
HARAPAN.
6. Melengkapi salah satu tugas mata pelajaran Kewirausahaan
dan merupakan bukti fisik untuk pengajuan pendirian suatu usaha
D. Manfaat Umum
Manfaat dari pendirian usaha ini adalah :
1. Memberikan Jajanan yang murah untuk semua kalangan.
2. Membuka lapangan pekerjaan.
3. Memberikan jajanan yang sehat untuk semua kalangan.
E. Manfaat Ekonomis
Berikut merupakan manfaat pendirian usaha dilihat dari segi ekonomis :
1. Merupakan lahan untuk mencari penghasilan.
2. Mendapat keuntungan yang lebih besar
3. Merupakan lahan untuk berinvestasi
4. Merupakan suatu lahan. yang dapat memberikan pemasukan kepada
daerah melalui retribusi dan pajak.
5. Memberikan pengalaman dalam berwirausaha.
BAB II
ISI PROPOSAL
A. ASPEK PRODUKSI YANG DIBUAT
1. Jenis produk yang dibuat
Dalam perusahaan ini produk yang dibuat adalah berbagai macam
produk olahan yoghurt. Semuanya kami tawarkan kepada konsmen yang
membutuhkan.
2. Kualitas produk yang dibuat
Di dalam usaha kami kualitas di nomor satukan. Kami akan
memegang prinsip kerja cepat dengan hasil yang memuaskan. Sehingga
konsumen akan tetap melirik usaha ini dan menjadi pelanggannya.
3. Profil para Konsumen yang dituju
Konsumen yang akan kami tawari adalah setiap kalangan , baik itu
muda maupun tua. Karena yoghurt adalah produk yang menyehatkan.
B. ASPEK PEMASARAN
1. Produk yang Dipasarkan
Produk yang kami akan pasarkan adalah yoghurt untuk setiap
kalangan.
2. Profil para konsumen yang akan dituju
Konsumen yang akan kami tawari adalah setiap kalangan , baik itu
muda maupun tua. Karena yoghurt adalah produk yang menyehatkan.
3. Kondisi para Pesaing
a) Nama Perusahaan : Yoghurt XII-1
b) Jenis Usaha : Kelompok
c) Fasilitas Pelayanan :-
4. Penetapan Harga
Cara Kerja :
1. Rebus susu murni , aduk dengan terus – menerus dan perlahan .
Kemudian jaga jangan sampai mendidih . Agar protein dari susu itu sendiri
tidak rusak .
2. Diamkan pada suhu kamar hingga hangat-hangat kuku . Kemudian
tambahkan Yoghurt Plan .
3. Kemudian, Diamkan agar terjadi proses fermentasi
4. Setelah 24 Jam Yoghurt yang telah masam diberi gula dan perasa hingga
dipacking .
5. Setelah dipacking. Siap untuk dipasarkan.
C. ASPEK TEKNIS
1. Rencana Display
a) Untuk Stand : 1m x 1m
b) Untuk Ruang Stock : 50cm x 50cm
2. Denah Lokasi Usaha : (terlampir)
3. Proses Mempersiapkan Pelayanan kepada Konsumen atau
Pelanggan
Untuk memberikan kualitas yang terbaik kepada pelanggan, kami akan
melakukan training kepada seluruh anggota kelompok kami. Training
tersebut akan dilakukan pada Sabtu, 24 Januari 2015.
2. Pembagian Pekerjaan
Pekerjaan dilakukan sesuai bidang kealiannya masing-masing.
E. Analisi SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
Ø Mempunyai ciri khas menu yang berbeda dengan usaha yoghurt yang
lainnya yaitu yoghurt yang sangat sehat.
Ø Tempatnya strategis sehingga mudah untuk dikunjungi.
Ø Rasanya sangat enak.
Ø Harganya cukup murah ,terjangkau, pelayanan memuaskan, rapi dan
bersih.
Ø Dibuat dengan sangat Steril.
2. Weakness (Kelemahan)
· Tidak cocok bagi orang yang tidak suka yoghurt.
· Belum mempunyai cabang.
· Kurang modal untuk memulai usaha.
· Harga bahan baku tidak stabil.
3. Opportunity (Peluang)
Ø Digemari sebagian besar orang.
Ø Ciri khas menu yaitu yoghurt menjadikan usaha ini sangat menjanjikan.
4. Threat (Ancaman)
· Banyak saingan diluar sana.
· Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat
menyebabkan kenaikan harga yoghurt yang mungkin dapat mengurangi
pembeli.
· Bila hujan turun maka orang malas keluar sehingga pembeli tidak
begitu banyak (jarang).
F. Laporan Keuangan
1. Sumber Modal
a. Sekolah :Rp.200.000,-
2. Rencana Anggaran
JUMLAH HARGA
NO NAMA BARANG TOTAL
BARANG SATUAN
1. Susu Murni 10 Rp. 16.000,- Rp.160.000,-
2. Yoghurt Plan 1 Rp. 8.100,- Rp. 8.100,-
3. Buah-buahan segar - - Rp. 10.000,-
4. Gelas 1 Rp. 10.000,- Rp. 10.000.-
5. Sendok 1 Rp. 7.000,- Rp. 7.000,-
TOTAL Rp.195.100,-
BAB III
PENUTUP
Demikian proposal usaha ini kami buat, adapun tujuan proposal ini
yaitu untuk memperkenalkan lebih detil tentang produk kami dan sebagai
laporan untuk mendapatkan pinjaman modal.
Isi dari proposal ini yaitu terdiri dari perkenalan produk, rincian biaya
yang dibutuhkan dalam berproduksi, analisa SWOT produk hingga ke
struktur organisasi pengelola.
Semoga apa yang termuat dalam proposal ini dapat dimengerti
dengan mudah dan membuat pemberi modal tertarik untuk bergabung
dalam usaha ini.
A. Antisipasi Masa Depan
Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan
usaha ini berjalan secara mendatar. Kami akan terus mencoba
memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para peminat atau konsumen
puas atas pelayanan dan citarasa yoghurt yang kami buat. Karena apabila
kualitas yoghurt kami tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini
tidak akan maju dan terancam bangkrut.
B. Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai
keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus
berkembang karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai kualitas
dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak
akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk
terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini.
Atas perhatian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
osal Wirausaha Kebidanan :
Klinik Tumbang
Posted on Mei 6, 2014 by destiningsih Standar
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hasil interaksi antara faktor genetik, herediter,
konstitusi dengan faktor lingkungan baik lingkungan prenatal maupun post natal. Faktor lingkungan
ini yang akan memberikan segala macam kebutuhan yang merupakan kebutuhan dasar yang
diperlukan oleh anak untuk tumbuh dan berkembang (Tanuwijaya, 2002).
Kebutuhan dasar awal untuk tumbuh kembang yaitu asuh, asih dan asah. Stimulasi merupakan bagian
dari kebutuhan dasar anak yaitu asah. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana
diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang. Anak yang memperoleh
stimulasi terarah akan lebih cepat berkembang dibanding dengan anak yang kurang mendapat
stimulus. Dengan mengasah kemampuan anak secara terus menerus, kemampuan anak semakin
meningkat. (Nursalam, 2005)
Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah adalah cakupan anak umur 1-6
tahun yang dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai dengan standar oleh tenaga
kesehatan (dokter, bidan dan perawat).
Di Provinsi Jawa Tengah cakupan DDTK anak balita dan pra sekolah belum mencapai target yang
diharapkan terlihat data pada tahun 2007 cakupan DDTK anak balita dan pra sekolah sebesar
35,66%. Hasil cakupan di tahun 2008 sebesar 44,76% meningkat bila dibandingkan dengan cakupan
tahun 2007. Cakupan tersebut masih jauh dibawah target tahun 2006 sebesar 75%. (Profil Kesehatan
Jawa Tengah,2008).
Di Kota Magelang, angka cakupan pelayanan kesehatan bayi dan balita mencapai 48, 53 % (Profil
Kesehatan Jawa Tengah 2011). Angka tersebut tertinggal cukup jauh dari kota kota lain yang ada di
Jawa Tengah.
Pelayanan deteksi dini tumbuh kembang pada anak balita dan anak pra sekolah sejak dini akan
merangsang perkembangan anak dikemudian hari dan dapat mendeteksi anak jika terdapat
penyimpangan. Indikator keberhasilan tahun 2010 diharapkan 90% dari balita dan anak pra sekolah
terjangkau oleh kegiatan stimulasi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang. Sehingga
diharapkan para ibu memberikan stimulus perkembangan bagi anaknya dan datang ke tenaga
kesehatan yang terdekat untuk mendeteksi dini tumbuh kembang anaknya (Pusponegoero, 2006)
Berdasarkan penelitian Henny P(2008), rendahnya cakupan DDTK disebabkan karena belum
optimalnya kerjasama lintas program dan masih rendahnya peran pihak – pihak terkait ( kader, orang
tua, tokoh masyarakat, guru TK, dan petugas kesehatan lain ) yang seharusnya ikut bertanggung
jawab atas pelaksanaan program DDTK. Pemerintah daerah mengambil kebijakan dengan
melaksanakan pelatihan pemeriksaan DDTK, penyediaan APE ( Alat Permainan Edukatif ), dan
melampirkan KKA ( Kartu Kembang Anak ) di buku KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ) sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga tentang stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang
anak. Keberhasilan pelaksanaan program DDTK harus didukung oleh beberapa komponen tidak
hanya dengan ditetapkannya kebijakan yang mendukung program baik dari segi strategi pencapaian
program dan pendanaan, harus didukung pula oleh kesadaran semua pihak dan semua sektor yang
terkait sesuai dengan ketentuan pemerintah yang berlaku. Salah satu faktor yang penting adalah
kesadaran, kemauan dan kebutuhan masyarakat akan upaya peningkatan derajat kesehatan yang
dilakukan sedini mungkin sejak anak masih dalam kandungan.
2. Tujuan
a. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan anak pra
sekolah (peserta)
b. Mengoptimalkan tumbuh kembang anak balita dan anak pra sekolah (peserta) .
3. Visi
a. Meningkatkan cakupan deteksi dini tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.
b. Meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang baik fisik, mental, emosional
maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya.
4. Misi
a. Memberikan konseling dan penyuluhan yang mendalam tentang tumbuh kembang anak balita
dan pra sekolah (peserta)
b. Melakukan screening tumbuh kembang pada peserta sesuai umur
c. Memonitor secara berkesinambungan tumbuh kembang peserta
d. Melakukan pengukuran tingkat intelligence quotient (IQ)dan konseling peningkatan IQ anak
e. Memberikan stimulasi perkembangan anak balita dan prasekolah.
f. Menemukan dan melakukan penanganan serta rujukan segera terhadap setiap gangguan dan
keterlambatan tumbuh kembang peserta.
BAB II
RENCANA PEMASARAN
1. Tampilan plangyang berisi nama lembaga, info jasa, jenis layanan, dan pemberi layanan
tersebut dibuat semenarik mungkin agar orang tertarik untuk mengunjungi tempat pelayanan
jasa yang akan dilaksanakan.
2. Di mulai dari penggunaan warna yang beragam warna warni agar menarik pandangan anak
pula.
3. Nama lembaga yang cukup mengundang perhatian, yaitu “ Klikik Power Ranger” lengkap
beserta dengan gambar icon dari Power Ranger itu sendiri. Filosofi dari Power Ranger ini
dikarenakan icon pahlawan tersebut identic dengan kata “ berubah”, sehingga dari situlah
pendiri layanan jasa bermaksud agar setiap pelayanan yang diberikan di klinik tersebut dapat
membuat anak menjadi berubah. Berubah menjadi lebih aktif, sehat, dan optimal dalam
perkembangan sesuai usianya.
4. Barulah kita cantumkan pelayanan apa saja yang ada di klinik tersebut. Termasuk petugas
yang bertugas menanganinya.
Misalkan : Terapi Autis oleh dr. Arso Utomo Sp, N
1. Bangunan dan pengecatan gedung haruslah yang menarik siapa saja yang lewat di depan
klinik. Misalkan bangunan rumah yang mirip terowongan, atau kebun, dan sebagainya.
2. Interest
Interest adalah langkah setelah seorang penyedia layanan mampu untuk membuat sebuah media
informasi tersebut agar dapat mengandung daya tarik bagi konsumen, seorang penyedia layanan
haruslah memikirkan sebuah media informasi agar dapat mengandung minat bagi calon pelanggan
atau konsumennya tersebut.media informasi yang buruk melalaikan dalam melakukan tahapan ini,
ditahap inilah sebenarnya target atau konsumen bersedia memberikan waktunya untuk membaca
pesan dari penyedia layanan lebih detail.Bangun minat pembaca dengan memberikan janji solusi atas
masalah atau harapan mereka.
Cara yang baik adalah dengan menjelaskan dengan sejelasnya manfaat tersebut untuk
meningkatkan interst. Assael (2002:60) menjelaskan mengenai Interest yaitu munculnya ketertarikan
konsumen terhadap objek yang dikenalkan oleh suatu penyedia layanan.Dari rasa ketertarikan itu
akan membuat orang akan datang untuk menikmati jasa pelayanan yang akan dilaksanakan.
Interest pada jasa Klinik Power Ranger ini adalah
1. Setelah klien nantinya datang, akan disambut dengan petugas resepsionis yang ramah, murah
senyuman, dan memberikan informasi mengenai jasa apa yang ditawarkan.
2. Penjelasan mengenai jasa yang ditawarkan juga melalui media gambar pelayanan yang
difigura rapi terpajang di dinding. Sehingga dapat membantu klien dalam memilih pelayanan
yang akan dikehendakinya.
3. Diperkirakan banyak orang tertarik yang datang dengan membawa anak kecil, sehingga
setiap petugas yang bekerja di Klinik Power Ranger, akan mengenakan seragam dengan
accessories Pin Power Ranger di dadanya.
4. Di dekat pintu masuk bagian dalam, akan ada sebuah mascot yang menjadi sebuah ciri khas
dari pada Klinik Power Ranger ini.
3. Desire
Selanjutnya langkah yang harus dilakukan oleh seorang penyedia pelayanan ialah memunculkan
keinginan untuk mencoba atau memiliki, dimana dalam tahapan ini penyedia pelayanan haruslah jeli
atau pintar membaca target atau konsumen dalam tahapan ini.Langkah ini untuk membuktikan bahwa
seorang penyedia pelayanan mampu memberikan solusi yang tepat dalam melakukan sebuah
keputusan bagi konsumen.
Dalam tahap ini khalayak telah mempunyai motivasi untuk menikmati pelayanan jasa.Sampai pada
tahap ini, seorang penyedia pelayanan telah berhasil menciptakan kebutuhan calon
konsumen.Sejumlah calon konsumen sudah mulai goyah dan emosinya
mulai tersentuh.Namun demikian timbul perlawanan dalam diri calon konsumen berupa keraguan,
benarkah pelayanan jasa yang bersangkutan memberikan sesuatu seperti yang dijanjikan iklannya.
Setelah mengetahui jasa pelayanan sesuai dengan harapan konsumen, konsumen mempunyai minat
datang kembali ke pelayanan jasa yang dilakukan, terutama dengan harga yang terjangkau.
1. Guna meningkatkan kepercayaan klien pada Klinik, maka dipajanglah sertifikat / piagam
tentang kemampuan petugas klinik dalam pelayanan yang diberikan. Sehingga masyarakat
menganggap bahwa pelayanan yang diberikan tidaklah sembarangan karena telah memenuhi
standard an ketentuan yang ada.
2. Pada ruang tunggu, disediakan leaflet, brosur ataupun gambar himbauan yang terfigura dan
menarik tentang pentingnya mengukur tumbuh kembang anak.
4. Action
Dalam tahapan yang paling pusat ini seorang penyedia pelayanan haruslah sudah mengarah pada
tindakan untuk memuaskan. Dalam tahapan action ini menjelaskan langkah apa yangdilakukan oleh
seorang penyedia pelayanan dalam menginginkan untuk konsumen melakukan keputusan untuk
menikmati pelayanan jasa.
Petugas resepsionis dapat menawarkan kepada klien untuk memilih pilihan paket paket layanan.
Petugas juga dapat menyodorkan leaflet yang mempermudah klien dalam memilih layanan.
5. Satisfaction
Konsumen akan menentukan apakah puas atau tidak dengan pelayanan jasa yang dibeli, apabila puas
akan kembali lagi ke stand pelayanan jasa. Sehingga pada pelayan jasa di sini, petugas harus
maksimal dalam memberikan pelayanan dan secara paripurna sehingga klien akan lebih puas dan
akan kembali ke klinik Power Ranger.
Pada usaha jasa ini, pelayanan yang diberikan melihat dari kebutuhan klien, yaitu pemantauan
tumbuh kembang anak secara intensif dari bulan ke bulan. Sehingga pelayanan dalam salah satu
paket yang ditawarkan, menggunakan prinsip “customer is king”. Misalnya saja dengan terus
mengeksplor dan merangsang kemampuan anak saat pemantauan KPSP.
3. Goal Achiement
Dalam mencapai kepuasan konsumen dibutuhkan sebuah tujuan atau targetdalam pelayanan jasa.
Pada klinik ini diharapkan dalam 6 bulan pertama, pemasukan yang didapatkan dapat menutup /
mengembalikan modal awal. Sehingga 6 bulan berikut, dapat secara jelas dilihat tingkat keuntungan
yang didapatkan. Ke depannya, klinik juga harus berusaha meningkatkan dan mengembangkan
pelayanan sehingga dapat diakui oleh masyarakat dan harus dapat meraih gelar penghargaan menjadi
salah satu Klinik Terbaik dan Berkualitas dalam Pelayanannya.
1. Strategi Pemasaran
Pemasaran yang akan dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
1. Face to face
Pada awal tahap promosi yang kami lakukan promosi dari mulut ke mulut ( face to face). Disini kami
memanfaatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain agar mau datang pada pelayanan
jasa yang akan di selenggarakan. Selain itu kami juga akan meminta bantuan teman – teman untuk
menyebarkan tentang usaha yang kami jalankan.
2. Media Elektronik
Dengan menggunakan media elektronik seperti radiountuk memasarkan produk jasa tentang ialah
jasa pengukuran tumbuh kembang anak usia 3-72 bulan dengan menggunakan tes KPSP , tes IQ
minat dan bakat, deteksi dini keterlambatan perkembangan pada anak, deteksi dini- terapi autism,
terapi mengatasi kesulitan belajar pada anak,dan terapi kestabilan emosi ( EQ).
3. Media internet
Banyaknya situs situs web yang dapat memasarkan barang maupun jasa secara online memudahkan
pemasaran Klinik Power Ranger ini. Tentunya harus disertakan mengenai info tentang Jasa Klinik itu
sendiri. Sehingga siapapun orang yang membaca maka akan tertarik dan penasaran untuk mendatangi
klinik.
4. Leaflet
Leaflet digunakan sebagai media pemasaran pelayanan jasa dalam yang akan disebarluaskan ke
beberapa tempat, yaitu :
2. Price (harga)
Pada dasarnya, harga tiap jasa yang diberikan ialah sebagai berikut :
Biaya daripelayanan jasa yang dilakukan terbagi menjadi beberapa paket layanan yaitu :
Konseling
Pemeriksaan Tumbang
Konseling
Pemeriksaan Tumbang
KPSP
Konseling
Pemeriksaan Tumbang
KPSP
Konseling
3. Place (tempat)
Pelayanan Jasa akan dilakasanakan di Jalan Panembahan Senopati No.50, Jurangombo, Magelang.
Pemilihan tempat didasarkan pada pertimbangan :
1. Banyaknya perumahan penduduk menengah ke atas di kawasan tersebut.
2. Belum adanya klinik bidan atau dokter yang memberikan pelayanantentang Pemeriksaan
Tumbuh Kembang Anak.
3. Tersedia Posyandu dan Puskesmas namun belum meberikan pelayanan tentang
perkembangan anak.
4. Masih rendahnya pelayanan kesehatan anak di Kota Magelang yang hanya mencapai 48, 53
%, yang salah satunya ialah pelayanan untuk pemantauan perkembangan anak.
4. Promotion (promosi)
Dalam melakukan promosi pelayanan jasa ini dengan menggunakan plang, leaflet, melalui face to
face kepada orang tua yang memiliki anak balita dan promosi melalui media elektronik seperti radio
dan internet.
1. Market Inteligent
1. Menggunakan hubungan dengan pelanggan untuk membangun kepercayaan klien dan
meningkatkan keuntungan.
2. Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan konsumen
EMPAT ANALISA SWOT
A. STRENGTH (Kekuatan)
1. Keuntungan yang diperoleh sedikit dan membutuhkan waktu cukup lama untuk
mengembalikan modal awal
2. Sulit untuk memprediksi konsumen yang membutuhkan jasa yang ditawarkan
C. OPPORTUNITY (Peluang)
1. Palayanan jasa yang ditawarkan mudah dilaksanakan dan bermanfaat bagi konsumen.
2. Alat yang digunakan mudah didapatkan dan di aplikasikan
3. Pelayanan jasa yang ditawarkan bermanfaat untuk jangka panjang
4. Masih minimnya Klinik Tumbang di Kota Magelang dan sekitarnya.
D. TREATMENT (Ancaman)
1. Adanya pihak swasta lain yang akan ikut meniru mendirikan Klinik tumbang seperti Klinik
Power Ranger.
BAB III
PENGADAAN JASA
1. Tempat
Bangunan yang digunakan untuk mendirikan klinik tumbang ialah bangunan yang telah dimiliki oleh
salah satu pemilik modal. Luas tanah yaitu 11 x 10 m.
2. Peralatan Utama
Terlampir
Peralatan Tambahan
1. Leaflet
Leaflet digunakan sebagai media pemasaran pelayanan jasa dalam kegiatan X yang
akan disebarluaskan ke beberapa tempat, yaitu :
1. Sekolah PAUD
2. Posyandu
3. Berberapa desa di sekitar wilayah klinik
2. Buku Perubahan (The Changes Book)
The Changes Book ini adalah buku pemantauan tumbuh kembang anak yang nantinya bisa
didapatkan apabila klien pertama kali melakukan Test KPSP. Karena Sistem KPSP yang
diselenggarakan ialah tiap 3 bulanan, sehingga hasil dari setiap pemeriksaan yang dilakukan dapat
tercatat di “Buku Perubahan” sekaligus menjadi alat komunikasi antar petugas dalam memberikan
pelayanan KPSP pada klien. Jadi klien harus membawa The CB tiap kali datang periksa.
Selain itu langkah ini diambil agar klien datang kembali dan terus datang untuk melakukan
pemantauan KPSP yang mana akan mengahasilkan income bagi Klinik.
1. Biaya
1. Pemasukan
Dana awal menggunakan modal bersama @ Rp 2.500.000,
4 x Rp 2.500.000 = Rp 10.000.000
2. Pengeluaran
3.
Kursi
300.000 300.000
Kursi tunggu
Kursi 400.000 400.000
resepsionis
Seperangkat mainan :
3.
1. Sepeda 2 300.000 600.000
2. Bola
4 kranjang 25.000 100.000
(@50biji)
3. Bongkar pasang 10
hewan dan buah
15.000 150.000
4. Bak mandi bola
5. Lego
1
6. Seluncuran
outdoor 150.000 150.000
4
7. Poster hewan 50.000 200.000
dan buah 1
1.500.000 1.500.000
4
2.000 8.000
Perlengkapan kamar
mandi :
2 4.000 8.000
1. Gayung
2. Sikat WC 2 5.000 10.000
3. Handwash
2 10.000 20.000
9. 4. Tissu
5. Pengharum 2 3.000 6.000
rungan
2 9.000 18.000
2 (@26
Karpet puzzel 30x30cm) 120.000 240.000
3.
1 300.000 300.000
Alat pengukur
1 125.000 125.000
BB bayi
BB balita 1 50.000 50.000
TB
1 20.000 20.000
5. Metlin
Pemasaran 110.000
Total 10.000.000
3. Perkiraan Pendapatan
Pemilik jasa melakukan estimasi pendapatan dengan memperkirakan klien yang datang :
Sab-Min=
1 orang /minggu
1 orang/minggu
2 orang/ minggu
Jumlah 7.480.000
Adapun pengeluaran yang mungkin dikeluarkan setiap bulannya adalah sebagai berikut :
Harga
Nama Pengeluaran Banyaknya satuan Jumlah
Gaji Karyawan
Jumlah 5887000
Bulan ke
8 VIII 7480000 0 5887000 97000 1496000
Keterangan :
1. Pengembalian modal awal sebesar 10 juta rupiah di cicil selama 7 x dalam 7 bulan, dengan
perbulannya Rp 1.496.000
Sedangkan pada bulan ke 7, hanya kurang Rp 1.024.000
2. Pengeluaran untuk Gaji Petugas dan membeli ulang barang yang habis pakai sebanyak Rp
5.887.000.
3. Tabungan sejak bulan ke I s/d bulan ke VI ialah sebagai simpanan dan tabungan Klinik yang
dapat digunakan sewaktu waktu jika ada kebutuhan yang mendesak maupun untuk
mengembangkan pelayanan klinik itu sendiri.
4. SHU yang di dapatkan pada bulan ke VIII dan selanjutnya, dapat digunakan untuk
meningkatkan tunjangan bagi karyawan sehingga dapat meningkatkan semangat kinerja
karyawan / petugas.
SKETSA RUANG
Keterangan :
Luas Bangunan : 11 x 10 m
Ruang periksa : 7 x 3 m + 4 x 4 m
Ruang konsul : 3 x 3 m
Ruang Bidan : 4 x 3 m
Ruang registrasi : 4 x 4 m
Parkir : 3 x 5,5 m
Taman : 3 x 5,5 m
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya klinik tumbuh kembang anak usia 3- 72 bulan, diharapkan tingkat pencapaian
perkembangan anak akan lebih terpantau dan terfasilitasi dengan baik. Klinik tumbuh kembang ini
diharapkan dapat menjadi percontohan bagi masyarakat dalam pelayanan pemantauan perkembangan
anak, sehingga dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam perkembangan anak itu sendiri.
B. Saran
1. Untuk orang tua, agar dapat lebih memperhatikan tahap-tahap perkembangan anak, khususnya
pada umur 3 tahun awal yang menjadi “The Golden Periode”.