Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN BUDIDAYA KROTO

UPTD KPH WILAYAH XII BENAKAT


TAHUN 2018

I. BULAN JANUARI
Kegiatan budidaya kroto yang dilaksanakan pada bulan januari sebagai
berikut :
 Penambahan Bibit Semut Kroto sebanyak 4 Toples. Kondisi semut
dalam 4 toples tersebut mati sebanyak 70 % dikarenakan pengiriman
yang jauh dan suhu yang panas.
 Pemberian makanan mengandung protein secara rutin. Kami biasa
memberikan ulat hongkong kepada semut.
 Pemberian minuman gula rutin setiap hari. Hal ini agar air gula tidak
basi dan berubah menjadi asam.
 Kondisi rak yang berisi toples semut hanya 2 rak.
II. BULAN FEBRUARI
Kegiatan budidaya kroto yang dilaksanakan pada bulan Februari sebagai
berikut :
 Pemberian makanan mengandung protein secara rutin berupa ulat
hongkong. Ulat hongkong ini diberikan 0,2 ons/rak/5 hari.
 Pemberian minuman gula rutin setiap hari. Dalam 2 rak menghabiskan
gula 1 kg/bulan
 Kondisi rak yang berisi toples semut hanya 2 rak.
III. BULAN MARET
Kegiatan budidaya kroto yang dilaksanakan pada bulan Maret sebagai
berikut :
 Pemberian makanan mengandung protein secara rutin berupa ulat
hongkong. Ulat hongkong ini diberikan 0,2 ons/rak/5 hari.
 Pemberian minuman gula rutin setiap hari. Dalam 2 rak menghabiskan
gula 1 kg/bulan
 Kondisi rak yang berisi toples semut hanya 2 rak.
IV. BULAN APRIL
Kegiatan budidaya kroto yang dilaksanakan pada bulan April sebagai
berikut :
 Penambahan bibit semut kroto sebanyak 10 Toples. Kondisi semut
dalam 10 toples tersebut hanya hidup 2 toples.
 Penambahan bibit semut kroto sebanyak 30 toples. Kondisi semut
dalam toples tersebut rata-rata hidup dengan kematian hanya sedikit.
 Penambahan bibit disertai dengan penambahan rak sebanyak 1 buah.
 Dilakukan penyuntikan semut dari alam sebanyak 5 sarang, dengan
penambahan toples kosong hanya 5 buah. Hal ini dikarenakan sarang
semut dari alam tersebut berukuran kecil. Sarang semut didapatkan
dari lingkungan sekitar kantor UPTD KPH Wilayah XII Benakat.
 Pemberian makanan mengandung protein secara rutin berupa ulat
hongkong. Ulat hongkong ini diberikan 0,2 ons/rak/5 hari.
 Pemberian minuman gula rutin setiap hari. Dalam 2 rak menghabiskan
gula 1 kg/bulan.
V. BULAN MEI
Kegiatan budidaya kroto yang dilaksanakan pada bulan Mei sebagai
berikut :
 Penambahan bibit semut kroto sebanyak 30 toples. Kondisi semut
dalam toples tersebut rata-rata hidup semua.
 Pemberian makanan mengandung protein secara rutin berupa ulat
hongkong. Ulat hongkong ini diberikan 0,5 ons/rak/5 hari.
 Pemberian minuman gula rutin setiap hari. Dalam 2 rak menghabiskan
gula 1 kg/bulan.
 Penambahan makanan mengandung protein berupa ikan nila sebanyak
1 ekor ukuran 0,5 kg yang di potong dadu kecil.
VI. BULAN JUNI
Kegiatan budidaya kroto yang dilaksanakan pada bulan Juni sebagai
berikut :
 Penambahan bibit semut kroto sebanyak 40 toples. Kondisi semut
dalam toples tersebut rata-rata hidup semua.
 Pemberian makanan mengandung protein secara rutin berupa ulat
hongkong. Ulat hongkong ini diberikan 0,5 ons/rak/5 hari.
 Pemberian minuman gula rutin setiap hari. Dalam 2 rak menghabiskan
gula 1 kg/bulan.
 Penambahan makanan mengandung protein berupa ikan nila sebanyak
1 ekor ukuran 0,5 kg yang di potong dadu kecil.
VII. BULAN JULI
Kegiatan budidaya kroto yang dilaksanakan pada bulan Juli sebagai berikut :
 Pemberian makanan mengandung protein secara rutin berupa ulat
hongkong. Ulat hongkong ini diberikan 0,5 ons/rak/5 hari.
 Pemberian minuman gula rutin setiap hari. Dalam 2 rak menghabiskan
gula 2 kg/bulan
 Penambahan makanan mengandung protein berupa ikan nila sebanyak
1 ekor ukuran 0,7 kg yang di potong dadu kecil.
 Dilakukan penyuntikan semut dari alam sebanyak 2 sarang, dengan
penambahan toples kosong sebanyak 4 buah. Sarang semut didapatkan
dari lingkungan sekitar kantor UPTD KPH Wilayah XII Benakat.
 Pembuatan 1 buah rak baru untuk menambah rak kroto.
VIII. BULAN AGUSTUS
Kegiatan budidaya kroto yang dilaksanakan pada bulan Agustus sebagai
berikut :
 Pemberian makanan mengandung protein secara rutin berupa ulat
hongkong. Ulat hongkong ini diberikan 0,5 ons/rak/5 hari.
 Pemberian minuman gula rutin setiap hari. Dalam 2 rak menghabiskan
gula 2 kg/bulan
 Penambahan makanan mengandung protein berupa ikan nila sebanyak
1 ekor ukuran 0,5 kg yang di potong dadu kecil.
 Dilakukan penyuntikan semut dari alam sebanyak 3 sarang, dengan
penambahan toples kosong sebanyak 6 buah. Sarang semut didapatkan
dari lingkungan sekitar kantor UPTD KPH Wilayah XII Benakat.
 Pembuatan rak panen baru 1 buah untuk persiapan pemanenan kroto.
IX. BULAN SEPTEMBER
Kegiatan budidaya kroto yang dilaksanakan pada bulan September sebagai
berikut :
 Pemberian makanan mengandung protein secara rutin berupa ulat
hongkong. Ulat hongkong ini diberikan 0,5 ons/rak/5 hari.
 Pemberian minuman gula rutin setiap hari. Dalam 2 rak menghabiskan
gula 2 kg/bulan
 Jumlah rak yang telah terisi semut kroto hingga bulan September 2018
sebanyak 5 rak.
X. BULAN OKTOBER

Pada buln oktober keroto yang di budidayakan oleh KPH mengalami


penyusutan.semut yang ada di dalam toples banyak yang mati.

1. PENYEBAB
a.semut mengalami stres
b.kurangnya ketersediaan pakan berupa ulat Hongkong di pasar
c.sulit untuk mencari penyuntika semut Rang-rang yang dari alam
PEMBAHASAN
Pada tanggal 18 April 2017 Kesatuan Pengelolaan Hutan dan PT Musi Hutan Persada
melakukan kerja sama dalam kegiatan demplot budidaya kroto. Pada tahap awal kegiatan
tim KPH yang melakukan budidaya kroto pembangun

Anda mungkin juga menyukai