Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR ANTROPOLOGI SOSIAL KESEHATAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


Mata Kuliah Antropologi Kesehatan

DOSEN PEMBIMBING
NURLIALI, S.SOS.,M.KES

DISUSUN OLEH

NAMA :1) Maya Resky Amelia


2) Via Aprillia
3) Risky Billi Purnomo
4) Juwita Octaviana

KELAS : 1B Keperawatan

UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DIII KEPERAWATAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Antropologi
kesehatan yang berjudul “Konsep dasar antropologi sosial kesehatan” dapat selesai seperti waktu
yang telah kami rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak
yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Nurliali dosen mata kuliah Antropologi Kesehatan Universitas Bengkulu
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga makalah ini
dapat terselesaikan
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini
dapat di selesaikan
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan  penyusun, makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Antropologi Kesehatan . Makalah ini membahas tentang
Konsep dasar antropologi sosial kesehatan.
Tak ada gading yang tak retak Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

Bengkulu , 03 Febuari 2020

    

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................ii
Bab I : Pendahuluan........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................2
Bab II : Pembahasan.......................................................................................................3
2.1 Pengertian Antropologi Kesehatan.....................................................................3
2.2 Sejarah Antropologi Kesehatan..........................................................................4
2.3 Kegunaan Antropologi Kesehatan......................................................................5
Bab III : Penutup.............................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................7
Daftar Pustaka.................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Antropologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk
manusia dan juga budayanya. Menurut Koentjaraningrat (1981 : 11) antropologi
berarti “ilmu tentang manusia.” Ilmu antropologi telah berkembang dengan luas,
ruang lingkup dan batas lapangan perhatiannya yang luas. Terdapat macam-macam
antropologi seperti antropologi fisik, antropologi budaya, antropologi biologi
antropologi sosial, antropologi kesehatan. Ilmu antropologi memberi sumbangan bagi
ilmu kesehatan. Anderson (2006 : 247) menyatakan bahwa kegunaan antropologi bagi
ilmu-ilmu kesehatan terletak dalam 3 kategori utama :
a. Ilmu antropologi memberikan suatu cara yang jelas dalam memandang
masyarakat secara keseluruhan maupun para anggota individual mereka. Ilmu
antropologimenggunakan pendekatan yang menyeluruh atau bersifat sistem,
dimana peneliti secara tetap menanyakan, bagaimana seluruh bagian dari sistem
itu saling menyesuaikan dan bagaimana sistem itu bekerja.
b. Ilmu antropologi memberikan suatu model yang secara operasional berguna
untuk menguraikan proses-proses perubahan sosial dan buaya dan juga untuk
membantu memahami keadaan dimana para warga dari “kelompok sasaran”
melakukan respon terhadap kondisi yang berubah dan adanya kesempatan baru.
c. Ahli antropologi menawarkan kepada ilmu-ilmu kesehatan suatu metodologi
penelitian yang longgar dan efektif untuk menggali serangkaian masalah teoritis
dan praktis yang sangat luas, yang dihadapi dalam berbagai program kesehatan.
Antropologi kesehatan sebagai ilmu akan memberikan suatu sumbangan pada
pengemban pelayanan kesehatan, termasuk didalamnya obstetri ginekologi sosial.
Bentuk dasar sumbangan keilmuan tersebut berupa pola pemikiran, cara pandang atau
bahkan membantu dengan paradigma untuk menganalisis suatu situasi kesehatan,
berdasarkan perspektif yang berbeda dengan sesuatu yang telah dikenal para petugas
kesehatan saat ini.
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, berbagai ilmu yang menunjang
profesi sangat diperlukan guna mendukung tenaga kerja yang profesional. di dalam
1
bidang kesehatan itu sendiri, khususnya perawat berbagai bidang ilmu yang
mencakup.
bidangnya sangat penting untuk dikuasai dan dipahami. salah satunya yaitu
antropologi kesehatan.
Di dalam antropologi kesehatan itu sendiri tercakup materi mengenai
perkembangan antropologi kesehatan dimana di dalam perkembangannya menyangkut
hal-hal yang penting untuk dipelajari, yaitu : hubungan antara sosial budaya dan
biologi yang merupakan dasar dari perkembangan antro kesehatan, perkembangan
antro kesehatan dari sisi biological pole, perkembangan antro kesehatan darsi sisi
sosiocultural pole, beda antara perkembangan antro kesehatan biological pole dan
sosiocultural pole, dan kegunaan antro kesehatan. Maka dari itu kami membuat
makalah yang menyangkut tentang antropologi kesehatan.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Pengertian antropologi kesehatan?
2. Bagaimana Sejarah Antropologi Kesehatan?
3. Apa saja kegunaan antro kesehatan?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian antropologi kesehatan.
2. Sejarah Antropologi Kesehatan
3. Mengetahui kegunaan antro kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Antropologi Kesehatan


Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti "manusia", dan logos yang
berarti ilmu. Menurut Koentjaraningrat dalam buku (1981 : 11) antropologi berarti
“ilmu tentang manusia.” Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh
unsur-unsur budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan
kesehatan (Solita Sarwono, 1993).
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek
biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
Antropologi Kesehatan adalah studi mengenai konfrontasi manusia dengan
penyakit dan keadaan sakit, dan mengenai susunan adaptif (yaitu sistem medis dan
obat-obatan) dibuat oleh kelompok manusia untuk berhubungan dengan bahaya
penyakit pada manusia sekarang ini. (Landy, dalam Koentjaraningrat ,2000). Landy
juga menyatakan bahwa terdapat tiga generalisasi yang pada umumnya disetujui
oleh ahli antropologi, yaitu:
1. Penyakit dalam beberapa bentuk merupakan kenyataan universal dari
kehidupan menusia. Ini terjadi dalam keseluruhan waktu, tempat dan
masyarkaat,
2. Kelompok manusia mengembangkan metode dan peran-peran yang teralokasi,
sama dengan sumber daya dan struktur mereka untuk meniru dengan atau
merespon penyakit,
3. Kelompok manusia mengembangkan beberapa set kepercayaan, pengertian
dan persepsi yang konsisten dengan matriks budaya mereka, untuk
menentukan atau menyadari penyakit. Menurut Landy, Masyarakat yang
berbeda, dengan budaya yang berbeda, memiliki pandangan yang berbeda pula
terhadap kesehatan dan penyakit, dan juga berbeda ketika memperlakukan si
pasien.

3
Menurut Foster/Anderson, Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah
kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan
kutub sosial budaya.
1) Pokok perhatian Kutub Biologi :
 Pertumbuhan dan perkembangan manusia
 Peranan penyakit dalam evolusi manusia
 Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)
2) Pokok perhatian kutub sosial-budaya :
 Sistem medis tradisional (etnomedisin)
 Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional
mereka
 Tingkah laku sakit
 Hubungan antara dokter pasien
 Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat
kepada masyarakat tradisional.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan adalah


disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-
budaya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi
antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson,
1986; 1-3)
2.2 Sejarah Antropologi Kesehatan
Uraian sejarah muncul dan perkembangan antropologi kesehatan dibuat menurut
urutan waktu cetusannya:

1. Tahun 1849
Rudolf Virchow, ahli patologi Jerman terkemuka, yang pada tahun 1849
menulis apabila kedokteran adalah ilmu mengenai manusia yang sehat maupun
yang sakit, maka apa pula ilmu yang merumuskan hukum-hukum sebagai dasar
struktur sosial, untuk menjadikan efektif hal-hal yang inheren dalam manusia itu
sendiri sehingga kedokteran dapat melihat struktur sosial yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit, maka kedokteran dapat ditetapkan sebagai antropologi.
4
Namun demikian tidak dapat dikatakan bahwa Vichrow berperan dalam
pembentukan asal-usul bidang Antropologi Kesehatan tersebut., munculnya
bidang baru memerlukan lebih dari sekedar cetusan inspirasi yang cemerlang.

2. Tahun 1953
Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat
pada tulisan yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in
Medicine”. Tulisan ini merupakan tour the force yang cemerlang , tetapi
meskipun telah menimbulkan antusiasme, tulisan itu tidaklah menciptakan suatu
subdisiplin baru.

3. Tahun 1963
Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan”
dan Paul membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel
mengenai kedokteran dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli
antropologi Amerika benar-benar menghargai implikasi dari penelitian-
penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu antropologi. Pengesahan
lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan
munculnya tulisan yang dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical
Behaviour Science yang berorientasi antropologi, sejumlah besar (3000 judul)
dari yang terdaftar dalam bibliografi tersebut tak diragukan lagi menampakan
pentingnya sistem medis bagi Antropologi.

2.3 Kegunaan Antropologi Kesehatan


Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan pada ilmu
kesehatan lain sebagai berikut :
1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan
termasuk individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk
memberikan kontribusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu
masyarakat dengan tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang
membangun.
Contoh ; pendekatan sistem, holistik, relativisme yang menjadi dasar pemikiran
antropologi dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah dan
5
2. mengembangkan situasi masyarakat menjadi lebih baik.
3. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan
proses sosial budaya bidang kesehatan. Memang tidak secara tepat meramalkan
perilaku individu dan masyarakatnya, tetapi secara tepat bisa memberikan
kemungkinan luasnya pilihan yang akan dilakukan bila masyarakat berada pada
situasi yang baru.
4. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam
merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan
iterpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di masyarakat.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek
biologis dan sosio-budya dari tingkahlaku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia (Foster/Anderson, 1986; 1-3).
2. Hubungan antara social budaya dan biologi yang merupakan dasar dari
perkembangan antropologi kesehatan yaitu masalah kesehatan merupakan masalah
kompleks yang merupakan resultant dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat
alamiah maupun masalah buatan manusia, social budaya, perilaku, populasi
penduduk, genetika, dan sebagainya.
3. Sisi biologi adalah kesatuan sistem organ tubuh yang saling menunjang, apabila
terdapat gangguan dari salah satu organ tubuh maka juga akan menggangggu
keseluruhan sistem fungsi.
4. Antropologi kesehatan mempelajari sosio-kultural dari semua masyarakat yang
berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari budaya.
5. Perbedaan perkembangan antropologi kesehatan biological pole dan sosiocultural
pole yaitu  biological pole pokok perhatian adalah pertumbuhan dan perkembangan
manusia, peranan penyakit dalam evolusi manusia dan paleopatologi (studi
mengenai penyakit-penyakit purba). Pokok perhatian sociocultural pole adalah
sistem medis tradisional (etnomedisin), masalah petugas-petugas kesehatan dan
persiapan profesional mereka, tingkah laku sakit, hubungan antara dokter pasien dan
dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada masyarakat
tradisional.
6. Kegunaan antropologi kesehatan adalah memberikan suatu cara untuk memandang
masyarakat secara keseluruhan termasuk individunya, memberikan suatu model
yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses sosial budaya bidang
kesehatan dan sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Barbara dan George M. Foster. 1986. Antropologi Kesehatan. Jakarta : UI-Press
Gutomo Priyatmono. 2007. Bermain dengan Kematian. Yogyakarta: Kanisius.
Koentjaroningrat.2000.Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta: PT. Rineka Cipta
Saifudin. 2005. Antropologi Kontemporer, Suatu Pengantar Kritis Mengenai Paradigma.
Jakarta: Prenata Media
Tedi Sutardi. 2007. Antropologi :mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI Sekolah
Menengah Atas, Program Bahasa. Bandung: PT Setia Purna Inves.
Drs. Naffi Sanggenafa, 2002. Jurnal Antropologi Papua : Penerapan Ilmu Antropologi
Kesehatan Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat Papua. Jayapura : Laboratorium
Antropologi Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Cenderawasih.
http://sayedmuddasir.wordpress.com/2014/05/01/pandangan-ahli-antropologi-terhadap-
penyakit/ pada pukul 13.30 WIB
http://www.anneahira.com/artikel-kesehatan-antropologi-kesehatan.htm pada pukul 13.30
WIB

Anda mungkin juga menyukai