Anda di halaman 1dari 10

ABSESIS LIVER

DISUSUN OLEH KELOMPOK


5 :
• DELVI KEMBANG SARI
• SHAARI RAHMA R.PUTRI
• M.ALHADI SUJI FAIZAL
• YOGI FEBRIAN
Pengertian
Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang
disebabkan karena infeksi bakteri, parasit, maupun
jamur yang bersumber dari sistem gastrointestinal,
ditandai dengan adanya proses supurasi dengan
pembentukan pus di dalam parenkim hati.
Abses hati adalah kumpulan nanah di  dalam
kantung-kantung yang berada di dalam parenkim
(jaringan) hati. Penyakit ini paling sering disebabkan
oleh infeksi bakteri, tetapi dapat juga disebabkan oleh
jamur atau parasit.
Gejala
Gejala yang paling sering dirasakan pada
pengidap abses hati adalah demam, menggigil, nyeri
pada perut kanan atas, tidak nafsu makan, lemas,
batuk atau cegukan (akibat iritasi diafragma), turun
berat badan, dan anemia.
Etiologi

Penyebab paling umum abses hati


piogenik adalah Escherichia coli,
Klebsiella spp.,Proteus, Enterococcus,
Staphylococcus aureus, dan Streptococcus
faecalis,Streptococcus milleri dan bakteri
anaerob lainnya seperti Bacteroides spp.
Abses Hati Piogenik
Abses Hati Piogenik
Sumber bakteri terutama berasal dari
kondisi peradangan di tempat lain, seperti
penyakit pada saluran empedu (paling
sering), apendisitis/peradangan usus
buntu (pada kurang dari 10% kasus). 
Lanjutan
Penyebab abses hati amebik adalah
Entamoeba histolytica, dapat ditinjau jika
pasien melakukan perjalanan ke daerah
tropis atau dari daerah endemik atau HIV
positif.

Entamoeba histolytica merupakan amuba


yang ditransmisikan melalui jalur fecal-
oral. Entamoeba histolytica masuk ke
saluran pencernaan dalam bentuk kista
dan menjadi tropozoit di usus besar.
Amuba ini kemudian menginvasi mukosa
dan terbawa ke berbagai organ dan
menyebabkan abses, salah satunya adalah
hati.
Faktor Resiko
Faktor Risiko Abses Hati
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan
risiko terkena abses hati, di antaranya:
1. Mengidap diabetes melitus.
2. Mengidap sirosis atau pengerasan hati.
3. Kondisi daya tahan tubuh yang rendah
(immunocompromise).
4. Menggunakan obat-obatan untuk gangguan lambung.
5. Peningkatan usia, dimulai dari usia 60-an tahun.
6. Abses hati pada bayi terkait dengan tindakan kateterisasi
vena umbilikus dan sepsis.
7. Berjenis kelamin laki-laki.
Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada abses hati


antara lain
1. Empiema (terkumpulnya nanah di ruang antara
paru-paru dan dinding dada)
2. Ruptur abses (pecahnya kantong nanah),
3. Endoftalmitis (pada abses yang disebabkan oleh
klebsiella pneumoniae).
Abses hati, terutama yang disebabkan oleh bakteri,
memiliki risiko yang tinggi untuk berakibat fatal jika
tidak diterapi dengan segera dan tepat
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan abses hati meliputi terapi
konservatif dan terapi agresif. Terapi konservatif pada
abses hati adalah dengan pemberian terapi
medikamentosa, sedangkan yang termasuk terapi
agresif adalah tindakan drainase pus (nanah) maupun
operasi.
Conservative VS
Aggressive
Dalam penatalaksanaannya, prosedur aspirasi pada
abses hati menjadi hal yang rutin dilakukan karena
memiliki banyak manfaat dan keuntungan untuk
pasien. Sedangkan, pada kasus abses hati yang hanya
diterapi dengan terapi medikamentosa tidak jarang
mengalami kegagalan (refrakter) dan membutuhkan
masa perawatan yang lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai