Anda di halaman 1dari 10

Manajemen patient safety

Makrobiologi
Dan
Kelompok 5 Parasitologi

Nama anggota :
1. Da’yawati
2. Okta viana
3. M.dwi haikal
Definisi
Makrobilogi
Adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Objek
kajiannya biasanya adalah semua makhluk
(hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik,
protozoa, dan Archaea.

Parasitologi

parasitologi adalah ilmu yang mempelajari


organisme yang hidup untuk sementara ataupun
tetap di dalam atau pada permukaan organisme
lain untuk mengambil makanan sebagian atau
seluruhnya dari organisme tersebut.
Jenis jenis organisme
parasitologi

pembagian parasit berdasarkan pengelompokan


tumbuhan atau binatang secara umum

Zooparasit, yaitu parasit yang berupa binatang. Zooparasit dibagi


menjadi 3 yaitu : protozoa, metozoa (bersel banyak) seperti
cacing dan arthropoda(serangga).
Fitoparasit, yaitu parasit yang berupa tumbuh-tumbuhan
yang terdiri dari bakteri dan fungi.
Spirochaeta dan Virus.

Pembagian parasit berdasarkan letak/ tempat


dimana parasit hidup

Endoparasit, yaitu jenis parasit yang hidup di dalam tubuh hospes.


Ektoparasit, yaitu jenis parasit yang hidup di luar/dipermukaan tubuh
hospes.
Siklus hidup mikroorganisme parasit

1.Fase lag fase


Lag merupakan fase penyes
uaian bakteri dengan
lingkungan yang baru.

2.Fase eksponensial adalah salah 3. Fase stasioner adalah salah


satu fase dimana bakteri sudah satu fase dimana terjadi laju
melakukan penyesuaian dan sel pertumbuhan bakteri dengan
mulai membelah hingga mencapai menuju kematian, sehingga
populasi yang maksimum. jumlah bakteri secara
keseluruhan bakteri akan tetap.

4.Fase kematian adalah fase terakhir


pertumbuhan bakteri, dimana fase ini
disebabkan oleh peningkatan laju
kematian yang melampaui laju
pertumbuhan sehingga secara
keseluruhan bakteri akan mengalami
penurunan populasi dan
mengakibatkan bakteri mudah mati.
Kembang biak mikroorganime

Mikroba patogen yang menimbulkan infeksi nosokomial akan masuk ke


penjamu melalui port d’entrée dan setelah melewati masa inkubasi akan
timbul reaksi sistemik pada penderita berupa manifestasi klinik ataupun
laboratorium.

1. Tahap pertama mikroba patogen bergerak menuju ke penjamu / penderita


dengan mekanisme penyebaran (mode of transmission) terdiri dari penularan
langsung dan tidak langsung

2.Tahap kedua adalah upaya dari mikroba patogen untuk menginvasi ke


jaringan / organ penjamu (pasien) dengan cara mencari akses masuk (port
d’entrée) seperti adanya kerusakan / lesi kulit atau mukosa dari rongga hidung,
mulut, orifisium uretra, dan sebagainya.

3.Tahap ketiga adalah mikroba patogen berkembang biak (melakukan


multiplikasi) disertai dengan tindakan destruktif terhadap jaringan, walaupun
ada upaya perlawanan dari penjamu. Akibatnya terjadilah reaksi infeksi yang
mengakibatkan perubahan morfologis dan gangguan fisiologis jaringan.
Proses penularan penyakit

Penularan secara langsung

1. Dari penderita penyakit infeksi ke orang lain

2. Dari ibu kebayi


Seorang ibu yang menderita penyakit infeksi saat hamil
berisiko tinggi untuk menularkan penyakit yang dideritanya ke janin di
dalam kandungan.

3.Hewan kemanusia
Penularan infeksi dari hewan ke manusia bisa terjadi saat seseorang
tercakar atau tergigit hewan, mengonsumsi daging hewan yang dimasak
kurang matang, serta bersentuhan dengan kotoran atau urine hewan
yang telah terinfeksi.
Lanjutan

Penularan secara tidak


langsusng

1.Benda yang terkontaminasi


Penularan bisa terjadi ketika Anda menyentuh benda yang
telah terkontaminasi kuman atau benda milik penderita penyakit
infeksi.

2. Makanan dan minuman yang terkontaminasi


Sembarangan mengonsumsi makanan dan minuman juga dapat
menyebabkan Anda tertular penyakit infeksi.

3. Gigitan serangga
Banyak penyakit infeksi yang menular melalui gigitan
serangga, misalnya gigitan nyamuk yang membawa virus atau parasit
penyebab infeksi. Contoh penyakit infeksi akibat gigitan serangga ini
adalah demam berdarah
Proses Infeksi Nasokimial

infeksi nosokomial dapat terjadi akibat virus, bakteri, maupun jamur. Namun,
sebagian besar infeksi terjadi akibat kontaminasi bakteri. Saat berada di rumah
sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, pasien rentan terpapar berbagai penyebab
infeksi tersebut.
infeksi nosokemial bisa berupa infeksi silang(cross infection) yaitu di
sebabkan oleh kuman yang di dapat kan dari orang atau penderita lain di
rumah sakit secara langsung atau tidak langsung
Infeksi sendiri( self infection, auto infection ) yaitu di sebabkan
oleh kuman dari penderita itu sendiri yang berpindah tempan dari
satu jaringan kejaringan yang lain
Infeksi lingkungan (inferonmental infection) yaitu di sebabkan
oleh kuman yang berasal dari benda atau bahan yang tidak
bernyawa yang berada di lingkungan rumah sakit
Manajemen infeksi nasokimial

1. Membatasi transmisi organisme dari atau antar pasien dengan cara


mencuci tangan dan penggunaan sarung tangan tindakan septik dan
aseptik ,sterilisasi dan disinfektan

2. Mengontrol resiko penularan dari lingkungan

3. Melindungi pasien dengan penggunaan antibiotika yang adekuat" nutrisi


yang ,ukup dan vaksinasi.

4. Membatasi resiko infeksi endogen dengan meminimalkan prosedur invasi

5. Pengawasan infeksi identifikasi penyakit dan mengontrol penyebarannya


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai