Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok 5:

Da’ya Wati
Shaari Rahma R.Putri
Enta Fitriya
M.Dwi Haikal
Naige Walela
Pengertian Politik
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian
kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud
proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.Politik
adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara
konstitusional maupun nonkonstitusional.
Sedangkan di dalam pengerdan yang lain, politik yang
dimaksudkan tidak semata adalah untuk mendapatkan
kekuasaan di dalam negara. Politik dimaksudkan untuk
melakukan peng-urusan terhadap segala urusan yang dimiliki
oleh rakyat, sehingga dengan menerapkan pengerdan ini,
maka siapa saja yang berada di dalam lingkungan politik ini
akan memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk meng-
urusi segala urusan rakyat.
Hubungan Masyarakat dan Politik

Hubungan masyarakat dan politik dilihat dari


kegunaannva memiliki makna pengaturan.Seperti disebut
oleh Franz Magnis Suseno (1991 : 20), hubungan itu
mempunyai dua sesi fundamental.
 Pertama, manusia adalah makhluk yang tahu dan mau.
 Kedua, makhluk yang selalu ingin mengambil tindakan.
Dalam upaya pengaturan hasrat (tahu, mau dan
tindakan) itu diperlukan suatu lembaga pengaturan dengan
jenisnya yang bermacam-macam : ada yang disebut kerajaan,
negara, kabilah dan lain sebagainya
Peranan Negara Dalam Masyarakat
Secara sederhana hubungan itu dapat dirinci sebagai berikut:
1. Sebagai simbol kebersamaan
2. Sebagai wujud identitas bersama
3. Sebagai wahana tumbuhnva perasaan dan senasib
4. Sebagai wahana ikatan dalam bertindak
Contoh Kasus
Pejabat publik yang terjerat kasus suap
Pada Oktober 2011 lalu, Wali Kota Bekasi Moctar
Muhammad sujud syukur setelah Majelis Hakim
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung memvonis
bebas. Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama,
Mahkamah Agung (MA) menganulir keputusan bebas
Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pindana Korupsi
(7/3/2012). MA berdalih bahwa politisi Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan itu terbukti menyuap
dan menerima suap.
MA menjelaskan, Mochtar terbukti
melakukan penyuapan kepada anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Provinsi Jawa Barat.
Modusnya, ia meminta pimpinan satuan kerja di
Pemerintah Kota Bekasi untuk menyisihkan dua
persen uang proyek sampai terkumpul Rp 4,5
miliar. Atas perintah Mochtar, Rp 4 miliar itu
diberikan kepada anggota DPRD Jawa Barat agar
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Bekasi segera disetujui.
Kasus serupa menimpa Soemarmo, wali kota
Semarang. Pria yang juga diusung oleh Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan ini menjadi tersangka dalam kasus
suap pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Perubahan 2012. Pria yang sebelumnya berkarir sebagai
sekretaris daerah ini telah ditahan di Rumah Tahanan Kelas
I Cipinang selama 20 hari Sejak 30 Maret lalu.
Kasusnya teruangkap setelah Komisi Pemberantasan
Korupsi menangkap 2 Anggota DPRD Sumartono dan
Agung Pumo Sarjono serta Sekda Akhmat Zaenuri pada
Oktober 2011 lalu. Ketiganya telah ditahan lebih dulu

Anda mungkin juga menyukai