Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2

Anggota: 1) Maya Resky Amelia


2) Tia Larasaty
3) Silvi Ulia Anggita
4) Birju Anggara

Dosen pembimbing: Samwilson Slamet,


SKM,MPd.,M.Kes
Biolistrik
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap
manusia yang bersumber dari ATP (Adenosine Tri
Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu
energi yang bernama mitchondria melalui proses
respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena sel.
Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang
merupakan lapisan tipis muatan positif pada
permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif
pada permukaan dalam bidang batas/membran.
Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan
isyarat biolistrik sangat penting.
HUKUM ATAU RUMUS DALAM BIOLISTRIK
1. Hukum Ohm
 Hukum Ohm disampaikan oleh George Simon Ohm (1826), yang isinya
menyatakan bahwa “beda potensial di antara dua ujung konduktor berbanding
lurus dengan arus listrik yang melewatinya.”
 Rumusan hokum Ohm di atas melibatkan unsur beda potensial (tegangan),
arus listrik dan hambatan (tahanan) listrik.
Lalu mengapa aliran listrik (arus listrik) bisa terjadi?
Aliran listrik bisa terjadi karena adanya beda potensial (tegangan) listrik
di antara dua ujung konduktor tersebut. Arus mengalir dari ujung berpotensial
tinggi ke ujung berpotensial rendah. Agar lebih jelas lagi coba bandingkan
dengan proses mengalirnya air. Anggaplah arus listrik sebagai arus air yang
mengalir.

V/I = Konstan
Jika hukum Ohm dinyatakan dalam formula, maka bunyinya adalah:
Jika V= beda potensial (tegangan) dalam Volt
I= kuat arus listrik dalam Ampere
V/I = R
 Umumnya arus listrik dalam suatu konduktor mendapatkan hambatan (sama
dengan tahanan) yang nilainya selalu tetap. Hambatan ini dilambangkan
dengan huruf R (resistensi) dengan satuan Ohm (W). Hubungan antara
tegangan, kuat arus dan hambatan dirumuskan sebagai berikut:
V = I.R
2. Hukum Joule
 Hukum Jolule menyebutkan bahwa arus listrik (A)
yang melalui suatu konduktor dengan tegangan (V),
dalam waktu tertentu (t) akan menghasilkan kalor (W
atau H). Jadi unsur yang terlibat dalam Hukum Joule
adalah:
ü tegangan listrik (V) dengan satuan Volt (V)
ü arus listrik (I) dengan satuan Ampere (A)
ü waktu (t) dengan satuan sekon atau detik (s atau dt.)
ü Energi (W) dengan satuan Joule (J)
ü Energi panas (H) dengan satuan kalori(Kal)
 Formula Hukum Joule:
W = VIt
H = 0,24. VIt (karena 1 Joule=0,24 kalori)
MACAM-MACAM GELOMBANG YANG TERDAPAT DALAM
BIOLISTRIK
Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan
arus listrik untuk merangsang saraf motoris atau saraf
sensoris. Gelombang yang dimaksud diantaranya :

1. Arus bolak balik/sinosuidal


2. Arus setengah gelombang
3. Arus setengah penuh
4. Arus searah murni
5. Faradik
6. Sentakan faradik
7. Sentakan sinosuidal
8. Galvanik yang interuptus
9. Arus gigi gergaji
2. Kelistrikan Saraf
 Telah diketahui bahwa sel mempunyai lapisan yang
disebut membran sel, didalam sel ini terdapat ion Na,
K, Cl, dan protein (A-). Sel mempunyai kemampuan
memindahkan ion dari satu sisi ke sisi yang lain,
disebut aktifitas kelistrikan sel
 Suatu saraf atau membran otot pada keadaan istirahat
(tidak adanya proses konduksi impuls listrik),
konsentrasi ion Na+ lebih banyak di luar sel dari pada
di dalam sel.
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
1. Sistem Syaraf dan Neuron
Sistem saraf dibagi dalam dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem
saraf otonom.
a. Sistem saraf pusat
 Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini
adalah serat-serat yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke
medulla spinalis disebut saraf afferensedangkan serat saraf yang
menghantarkan informasi dari otak dan medulla spinalis ke otot serta
kelenjar disebut serat efferen.
b. Sistem saraf otonom
 Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya jantung, usus
dan kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Otak berhubungan langsung dengan medulla spinalis; keduanya
diliputi cairan serebro spinalis dan dilindungi tulang tengkorak serta
tulang vertebralis (columna vertebralis). Berfat otak 1500 gram dan
hanya 50 gram yang efektif.
 Struktur dasar dari sistem saraf di sebut neuron/sel saraf. Suatu sel
saraf mempunyai fungsi menerima, interpretasi dan menghantarkan
aliran listrik.
• 2. Kelistrikan Saraf
Dengan menggunakan mikroskop elektron serat saraf dibagi
dalam dua tipe yaitu serat saraf bermyelin dan tidak
bermyelin. Serat saraf bermyelin banyak terdapat pada
manusia. Myelin merupakan insulator (isolasi) yang baik dan
kemempuan mengaliri listrik sangat rendah.
 3. Perambatan Potensial Aksi
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran
saraf atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai
ambang. Potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan
untuk merangsang daerah sekitar sel membran untuk
mencapai nilai ambang.
 4. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal
Junction
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis;
berakhirnya saraf pada sel otot/hubungan saraf otot
disebut Neuromnyal junction.
 5. Kelistrikan Otot Jantung
Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf
dan otot bergaris.pada sel otot jantung, ion Na+
berlahan-lahan akan masuk kembali kedalam sel dengan
akibat terjadi gejala depolarisasi secara spontan sampai
mencapai nilai ambang dan terjadi potensial aksi tanpa
memerlukanrangsangan dari luar.
 6. Konsentrasi ion di dalam dan di luar sel
 ISYARAT LISTRIK TUBUH

 EMG (Elektromiogram)
 ENG (Elektroneurogram)
 ERG (Elektroretionogram)
 EOG (Elektrookulogram)
 EGG (Elektrogastrogram)
 EEG (Elektroensefalogram)
 EKG (Elektrokardiogram)

 1. Isyarat Magnet Jantung dan Otak


Mengalirnya aliran listrik akan menimbulkan medan
magnet. Medan magnet sekitar jantung disebabkan adanya
aliran listrik jantung yang mengalami depolarisasi dan
repolarisasi. Pencatatan medan magnet disebut
magnetoksdiogram. Besar medan magnet sekita jantung
adalah sekitar 5 x 10 pangkat -11 T( Testa) atau sekitar 10 x
10 pangkat 8 medan megnet bumi. Hubungan Testa (T)
dengan Gauss dapat dinyatakan:
 2. Penggunaan Listrik dan Magnet pada
Permukaan Tubuh

Listrik Berfrekwensi Rendah


frekuensi rendah ini mempunyai efek merangsang
saraf dan otot sehingga terjadi kontraksi otot.

Listrik Berfrekuensi Tinggi


Listrik berfrekuensi tidak mempunyai sifat
merangsang saraf motoris atau saraf sensoris,
kecuali dilakukan rangsangan dengan
pengulangan yang lama
 3. Magnetic Blood Flow Meter
Elektromagnetik merupakan alat untuk mengukur aliran darah.
Ada beberapa jenis Blood Flowmeter, tetapi yang paling banyak
digunakan disini ialah dari jenis elektromagnetik.
 Tipe-tipe flowmeter elektromagnetik
a. Flowmeter gelombang sinus
b. Flowmeter elektromagnetik gelombang pulsa
c. Transduser
d. Preamplifier
e. Rangkaian Gating
f. Bandpass amplifier
g. Detektor
h. Low Pass Filter dan Tahapan keluaran
i. Magnet current drive
j. Zero Flow Reference Line
 4. Syock Listrik
 Syok listrik atau kejutan adalah suatu nyeri pada syaraf
sensorik yang diakibatkan aliran listrik yang mengalir
secara tiba-tiba melalui tubuh. Dalam bidang kedokteran
ada 2 macam syok listrik antara lain:
1. Syok Dengan Tujuan Tertentu Syok listrik ini dilakukan
atas dasar indikasi medis. Dalam bidang psiaktri dikenal
dengan nama “ Electric Convultion Teraphy”
2. Syok tanpa tujuan tertentu Timbul syok ini diakibatkan
dari suatu kecelakaan.
Disamping itu ada pula parameter-parameter lain yang
turut berperan mempengaruhi tingkat syok.
 Dari Sudut Arus
 Dari sudut parameter-paraameter lainya
Elektromiogram

Pencatatan potensial otot/biolistrik selama


pergerakan otot disebut elektromiogram.Otot di ladeni
banyak unit motor.Suatu unit motor terdiri dari cabang
tunggal neuron/saraf dari otak atau medullaspinalis. Ada
25-2.000 serat otot (sel),di hubungkan dengan saraf via
motor endplate,sehingga potensi istirahat yang melewati
serat otot serupa dengan potensi istirahat yang melewati
serat saraf.
 ENG=Elektroneurogram
 Pembuatan ENG=
 Ø Untuk mengetahui keadaan lengkungan reflex.
 Ø Untuk mengetahui kecepatan konduksi saraf motoris
dan sensoris
 Ø Untuk menentukan penderita miasteniagravis
 ERG=Elektroretinogram
 Suatu pencatatan bentuk kompleks potensial biolistrik yang
ada pada retina mata yang dikerjakan melalui rangsangan cahaya pada
retina.
 EOG=Elektrookulogram
 Suatu pengukuran /pencatatan berbagai potensial pada
kornea-retina sebagai akibat perubahan posisi dan gerakan mata.
 EGG= Elektrogastrogram
 Merupakan EGM yang berkaitan gerakan peristaltic traktus
gastrointestinalis.
 EEG=Elektroensefalogram
 Pencatatan isyarat listrik otak disebut EEG. Pencatatan
potensial listrik otak merupakan sumasi dari potensial aksi sel saraf di
dalam otak.
 Elektrokardiogram (EKG,ECG)
 Merupakan pencatatan isyarat biolistikjantung,di lakukan
pada permukaan kulit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai