Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

SYOK SEPSIS
Oleh Dinda Asmara Wijayanti, 1506732173
A . Definisi Sepsis

Sepsis adalah timbulnya kondisi infeksi atau kecurigaan dengan dua atau lebih
dari kriteria systemic inflammatory response syndrome (SIRS) yang
dimanifestasikan dengan :

- suhu > 38°C atau kurang < 36°C

- frekuensi jantung > 90x/menit

- frekuensi pernapasan > 20x/menit atau PaCO2 > 32 mm Hg

- Jumlah sel darah putih lebih dari 12.0000/mm3 atau < 4000/mm3, atau lebih dari
10% yang memiliki betuk tidak sempurna[ CITATION Ham18 \l 1033 ],[ CITATION
Deu16 \l 1033 ]. Sepsis merupakan proses infeksi dan merupakan gambaran respon
sistemik tubuh secara klinis, patologis, dan perubahan biokimia yang terhadap
infeksi[ CITATION Chu06 \l 1033 ].

B.Etiologi

Penyebab dari sepsis disebabkan infeksi dari bakteri, virus, fungal, parasite,
protozoa[ CITATION Chu06 \l 1033 ][ CITATION Per12 \l 1033 ]. Faktor yang dapat
mendukung terjadinya sepsis berupa malnutrisi, immunosupresion, penggunaan
antibiotic berkepajangan dan penggunaan alat invasive[ CITATION Chu06 \l 1033 ].
Penyakit yang dapat menyebabkan sepsis antara lain luka bakar, penyakit kronik,
diabetes mellitus, neoplasma, sirrosis, gagal ginjal, penyakit jantung, penyakit
paru[ CITATION Chu06 \l 1033 ].

C. Manifestasi Klinik

Tanda dan gejala sepsis secara umum berupa demam, menggigil, sesak napas,
takikardi, ruam merah atau gelisah[ CITATION Ham18 \l 1033 ]. Apabila pasien
memiliki riwayat infeksi baru dan ditemukan dua atau tanda infeksi maka
kemungkinan terjadi sepsis [ CITATION Ham18 \l 1033 ]:
suhu > 38°C atau kurang < 36°C

- frekuensi jantung > 90x/menit

- frekuensi pernapasan > 20x/menit atau PaCO2 > 32 mm Hg

- Jumlah sel darah putih lebih dari 12.0000/mm3 atau < 4000/mm3, atau lebih dari
10% yang memiliki betuk tidak sempurna

- Hiperglikemia: glukosa serum lebih besar dari 120 mg/dl tanpa adanya diabetes.

- Penurunan status mental secara tiba-tiba

Sedangkan jika dicuragai terdapat infeksi maka dapat ditemukan tanda-tanda awal
disfungsi organ dan masuk kedalam kriteria sepsis berat:

- Tekanan darah sistolik (SBP) kurang dari 90 mmhg atau MAP kurang dari 65
mmhg
- Tekanan darah sistolik turun lebih dari 40 mmhg dari baseline
- Insufiensi pernapasan
- Kreatinin lebih besar 2,0 mg/dl atau urine output kurang dari 0,5 ml/kg per
jam selama lebih dari 2 jam
- Bilirubin lebih dari 2 mg/dl
- Jumlah trombosit kurang dari 100.000/mm3
- Koagulopati
- Laktat lebih besar 4 mmol/L

D. Pengkajian Primer

menggunakan pendekatan ABCDE

1. Airway : yakinkan kepatenan jalan napas, berikan alat bantu napas jika

perlu (nasopharyngeal), jika terjadi penurunan fungsi pernapasan segera

lakukan pemasangan alat bantu nafas intubasi dan ventilasi mekanik.

2. Breathing: kaji jumlah pernasan lebih dari 24 kali per menit merupakan

gejala yang signifikan, kaji saturasi oksigen, periksa gas darah arteri untuk
mengkaji status oksigenasi dan kemungkinan asidosis, berikan 100%

oksigen melalui non re-breath mask, auskulasi dada, untuk mengetahui

adanya infeksi di dada, periksa foto thorak.

3. Circulation : kaji denyut jantung, >100 kali per menit merupakan tanda

signifikan, monitoring tekanan darah, tekanan darah, periksa waktu

pengisian kapiler, pasang infuse dengan menggunakan canul yang besar,

berikan cairan koloid – gelofusin atau haemaccel, pasang kateter, lakukan

pemeriksaan darah lengkap, siapkan untuk pemeriksaan kultur, catat

temperature, kemungkinan pasien pyreksia atau temperature kurang dari

36°c, siapkan pemeriksaan urin dan sputum, berikan antibiotic spectrum

luas sesuai kebijakan setempat.

4. Disability: Bingung merupakan salah satu tanda pertama pada pasien sepsis

padahal sebelumnya tidak ada masalah (sehat dan baik). Kaji tingkat

kesadaran dengan menggunakan AVPU.

5. Exposure : Jika sumber infeksi tidak diketahui, cari adanya cidera, luka dan

tempat suntikan dan tempat sumber infeksi lainnya.

E. Masalah Keperawatan yang mungkin timbul

- Ketidakefektifan pola napas

- kekurangan volume cairan

- penurunan curah jantung

- risiko syok

F. Pemantauan
Pemasangan ventilasi mekanik pada sepsis dapat di akibatkan oleh cidera paru

akut atau gangguan pernapasan akut, maka penangannya[ CITATION Ham18 \l

1033 ]:

- Penggunaan volume tidal target 6 ml/kg (diprediksi dari berat badan)


- Gunakan positive end expiratory pressure untuk mencegah alveolar kolaps

- Pertahankan posisi kepala pada sudut 30°

Daftar Pustaka
Connolly, A., Finkbeiner, W., Ursell, P., & Davis, R. (2016). AUTOPSY
PATHOLOGY: A MANUAL AND ATLAS (third ed.). Philadelphia:
Elsevier Inc.

Deutschman, C., & Neligan, P. (2016). EVIDENCE-BASED PRACTICE OF


CRITICAL CARE (second ed.). Philadelphia: Elsevier, Inc.

Chulay, M., & Burns, S. (2006). AACN Essentials of Critical Care Nursing. New
York: McGraw-Hill.

Hammond, B., & Zimmermann, P. (2018). Keperawatan Gawat Darurat dan


Bencana Sheehy (first ed.). (A. Kurniati, Y. Trisyani, & S. Theresia, Eds.)
Singapore: Elsevier.

Perman, S., Goyal, M., & Gaieski, D. (2012). Initial Emergency Department
Diagnosis and Management of Adult Patients with Severe Sepsis and
Septic Shock. Scandinavian Journal of Trauma Resuscitation and
Emergency Medicine, 20(41), 1-11.

Anda mungkin juga menyukai