Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rafflesia Ockta Maidy Wijayanti

Jurusan : Akuntansi
Kelas : Keuangan Perbankan Syariah 1B
Mata Kuliah : Agama Islam
Dosen : Muhammad Yusuf S.Pd M.Si

Manusia Makhluk Sempurna

Manusia dikatakan sebagai makhluk yang paling sempurna, dengan itu manusia
memiliki keistimewaan-keistimewaan dan kelebihan-kelebihan (maziyyah dan fadhilah)
dibandingkan makhluk lainnya. Bukan saja terletak pada kejadian fisiknya namun juga pada
kejadian rohaniahnya. Seperti yang Allah SWT jelaskan dalam QS. Al-Nahl ayat 78 yang
artinya “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.”
Berdasarkan bunyi ayat yang terdapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa awal manusia
hadir di dalam perut seorang ibu, manusia tidak mengetahui sesuatupun sehingga Allah
memberikan pendengaran, penglihatan, dan hati agar manusia dapat bersyukur bahwa dirinya
adalah makhluk yang sempurna. Manusia diberikan keistimewaan-keistimewaan dan
kelebihan-kelebihan dibanding dengan makhluk lain karena Allah ingin manusia terus
mengingat bahwa semua yang ada di alam semesta ini hanyalah titipan untuk dijaga. Manusia
dikatakan makhluk sempurna karena selain dengan memiliki fisik yang lengkap dan cukup
manusia juga diberi akal dan fikiran untuk berfikir dan untuk dapat membedakan mana yang
benar dan mana yang salah. Sedangkan makhluk lain hanya diberi fisik yang lengkap dan cukup
namun tidak diberi akal dan fikiran. Sehingga dengan adanya akal dan fikiran yang dimiliki,
maka sebelum manusia itu melakukan sesuatu alangkah baiknya difikirkan terlebih dahulu
apakah yang akan dilakukannya itu akan bermanfaat atau tidak, serta apakah yang
dilakukannya itu dijalan yang benar atau tidak.

A. Kejadian Fisik

Kesempurnaan kejadian fisik manusia dapat dilihat secara kasat mata. Manusia begitu
mudah menggunakan anggota badannya dalam berbagai gerakan sesuai dengan apa yang
diinginkan manusia itu sendiri. Semua itu dapat dibedakan secara jelas apabila dibandingkan
dengan bentuk fisik yang dimiliki hewan. Hewan sangat kesulitan atau bahkan tidak bisa untuk
menggunakan anggota badanya dalam berbagai gerakan sesuai dengan apa yang
diinginkannya.

Banyak perbedaan yang bersifat absolut maupun relatif antara manusia dan hewan.
Seperti kera antropoid yang dapat berdiri tegak. Persamaan lainnya adalah dalam bentuk tulang
ekornya dan pertumbuhan embrio sebelum kelahirannya. (M. Syafaat, 1965:20). Perbedaannya
terdapat pada otak, dagu, kaki manusia yang sangat kokoh, gigi yang bagus dan teratur, tubuh
yang stabil, bentuk hidung, serta bulu yang memenuhi seluruh tubuh. Selanjutnya terletak pada
tangan manusia yang sangat dinamis dan bentuknya yang lebih sempurna, dan masih banyak
lagi perbedaan yang tidak bisa dijelaskan secara rinci.

Kejadian fisik manusia dimulai sejak bersatunya sperma dengan sel telur dalam rahim
seorang ibu. Sel mani dan sel telur itu kemudian bersenyawa menjadi satu sel, selanjutnya
berkembang menjadi dua sel, empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan seterusnya menjadi
embrio. Embrio ini pada asal mulanya belum membentuk dengan bentuk yang nyata. Setelah
bulan kedua dari kehamilan, baru dapat dilihat munculnya wajah dari embrio tersebut, apabila
dilihat dengan alat tertentu. (Salim Sahly, 1975:144).

Pertumbuhan fisik manusia digambarkan dalam QS. Abasa’,80-18-19. Pada ayat


tersebut dijelaskan bahwa embrio yang berada di dalam rahim itu berasal dari sel mani yang
membuahi sel telur, kemudian berkembang dan selanjutnya menjadi bayi yang sempurna lalu
lahir dari kandungan seorang ibu. Mengenai perkembangan reproduksi manusia dijelaskan
dalam QS.Al-Mu’minun, 23:12-14. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan
manusia berasal dari tanah, kemudian dijadikan itu air mani yang disimpan dalam tempat yang
kokoh yaitu rahim, lalu air mani tersebut dijadikan segumpal darah yang kemudian dijadikan
menjadi segumpal daging, kemudian segumpal daging tersebut dijadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang tersebut dibungkus dengan daging hingga akhirnya Allah jadikan dia makhluk
yang berbentuk lain.

Pada saat berumur 120 hari Allah memasukan ruh pada embrio manusia. Pada ruh
tersebut terdapat potensi akal, pikiran, dan kalbu. Ruh manusia yang diciptakan Allah SWT
dalam alam arwah sebelum diciptakannya alam semesta. Ruh ini yang akan membedakan
manusia dengan makhluk lain, karena manusia memiliki potensi akal, pikiran, dan kalbu yang
tidak dimiliki oleh makhluk lain.

B. Kejadian Rohaniah

Selain kejadian fisik, manusia memiliki kejadian rohaniah yang sempurna, dengan
ditiupkannya ruh ke dalam diri manusia. Ruh tesebut memiliki potensi akal, pikiran, dan kalbu
sehingga dapat menjadikan manusia menjadi makhluk yang berilmu, berbudaya, dan
berperadaban. Dengan begitu manusia dapat menguasai banyak ilmu, baik ilmu pengetahuan
umum, pengetahuan agama, pengetahuan sains maupun pengetahuan teknologi.
Allah SWT memuliakan Adam a.s sebagai kakek moyang manusia dengan ilmu
pengetahuan, yang kemudian berkembang menjadi sains dan teknologi. Dengan memiliki ilmu
pengetahuan, maka manusia akan dihormati oleh makhluk-makhluk lain termasuk malaikat,
dan diberi amanah untuk menjaga serta mengelola alam semesta, seperti yang dijelaskan dalam
QS.Al-Baqarah,2:31.

Setelah Allah SWT mengajarkan kepada Adam a.s berbagai ilmu pengetahuan, selanjutnya
Allah SWT menyuruh para malaikat untuk menjelaskan tentang benda-benda alam teserbut.
Namun malaikat tidak memilki ilmu pengetahuan tentang hal itu, sebagaimana yang dimiliki
Adam a.s. Karena malaikat tidak dapat menjelaskan tentang benda-benda alam dan fungsinya
itu, maka Allah mengisyaratkan kepada Adam a.s untuk menjelaskan kepada para malaikat
sesuai dengan ilmu yang telah diajarkan oleh Allah SWT.

Setelah Adam a.s berhasil menjelaskan berbagai nama benda-benda alam tersebut beserta
fungsinya maka Allah memerintahkan para malaikat untuk menghormati dan memuliakan
Adam a.s sebagai makhluk yang berilmu, sehingga kedudukannya lebih tinggi dari makhluk
yang lainnya.

Kejadian rohaniah manusia disebutkan memiliki potensi-potensi yang istimewa dan sangat
sempurna serta memiliki keunikan yang luar biasa. Karena itu, ada beberapa kajian istilah yang
ada dalam kejadian rohaniah manusia yaitu Al-Nafs, Al-Ruh, Al-Qalb, Al-Aql, dan Al-Dzauq.
Berikut makna dari istilah-istilah tersebut:

- Al-Nafs yang memiliki makna sesuatu yang lembut dan halus yang menjadikan
makhluk itu hidup yang bersifat transendental dan spritual serta potensi yang terhimpun
dari sifat-sifat tercela pada diri manusia.
- Al-Ruh yang memiliki makna jisim manusia yang halus dan lembut yang bersumber
dari jantung yang kemudian menyebar dengan perantara urat-urat syaraf tubuh serta
memiliki potensi akal, pikiran, dan kalbu.
- Al-Qalb yang memiliki makna sesuatu yang lembut yang bersifat rabbaniyah dan
ruhaniyah yang menjadi hakikat manusia yang dibebani dengan taklif sebagai khalifah
dan hamba Allah dan segumpal daging yang berbentuk segitiga yang disebut jantung.
- Al-Aql yang memiliki makna sesuatu yang mengetahui berbagai ilmu pengetahuan.
- Al-Dzauq yang memiliki arti potensi untuk mempertajam rasa, sehingga menghasilkan
perasaan yang mendalam.

Anda mungkin juga menyukai