Anda di halaman 1dari 5

CONTOH PROGRAM KERJA KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS IX

Aina Mulyana Monday, February 06, 2012 Info

A. PENDAHULUAN

Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan mutu kehidupan dan martabat manusia
dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Tetapi seiring dengan bergeraknya waktu, dapat
diketahui bahwa pendidikan belum mampu menjawab tantangan dan fungsi pendidikan tersebut,
hal ini disebabkan bukan semata kesalahan pengelola, melainkan pula lebih pada aspek kurangnya
minat belajar siswa.

Kegiatan pendidikan bukan suatu kegiatan yang murah apalagi berkaitan dengan “Mutu”. Dalam
keadaan ekonomi masyarakat sedang mengalami kelesuan ditambah dengan biaya hidup yang serba
mahal maka dana untuk pendidikan amatlah sulit.

Banyak tantangan siswa yang harus segera diatasi, tetapi sarana prasarana dan kurangnya
bimbingan belajar merupakan masalah yang selalu menjadi ganjalan, hal ini umumnya selalu
dihadapi oleh sekolah-sekolah di daerah. Dimana keinginan siswa pasti sama dengan siswa di
sekolah-sekolah yang maju dengan metode pembelajarannya, tetapi kendala yang harus dihadapi
amatlah sulit untuk diatasi. Oleh karena itu program Bimbingan Belajar amatlah dibutuhkan.

1. Latar Belakang

Seperti yang telah diuraikan di atas, maka yang melatarbelakangi masalah ini adalah kemampuan
siswa dalam belajar masih kurang, untuk memberi pelayanan minimal baik kepada siswa sebagai
peserta didik maupun masyarakat yang memberi masukan (Infut) maupun yang menerima lulusan
dari hasil pendidikan (Out put), maka peran Guru sebagai pembimbing siswa amatlah menentukan,
dilain pihak peningkatan mutu pendidikan tidak hanya dilihat dari segi kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) sekolah yang bersangkutan, melainkan prestasi siswa hasil belajar dikelas yang
menjadi tolok ukur keberhasilan pendidik disekolah yang bersangkutan.

2. Pokok Permasalahan

a) Masih adanya kelemahan belajar siswa dikelas yang menghambat laju perkembangan minat untuk
belajar secara khusus.

b) Pengembangan sistem kegiatan kegiatan belajar mengajar belum mencapai kerangka yang tepat
pada sasarannya disebabkan belum adanya wadah yang khusus untuk membimbing secara
berkesinambungan bagi para siswa.

B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2011 tentang
tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian
Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional.

3. Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan Nomor: 0011/P/BSNP/XII/2011 Tentang Prosedur


Operasi Standar Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas
Luar Biasa, Dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2011/2012

4. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI Nomor 80/Menpan/1993

5. Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi
Negara No. 0433/1993 dan Nomor 25 tahun 1993

6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1994, tentang Pelaksanaan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar.

7. Surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143/MPK/1990

8. Surat Dirjen Penddidikan Dasar dan Menengah Depdikbud Nomor 3034/C.U.1991

9. Hasil Rapat Dewan Guru

C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

a) Mengevaluasi dan mengkaji strategi dan konsepsi dasar penyelenggaraan program-program


Bimbingan Belajar

b) Memberikan arahan dan pembinaan bagi siswa Khususnya kelas IX dalam mencapai standar nilai
kelulusan untuk menghadapi Ujian Nasional (UN).

c) Membangun budaya analistis, realistis dan kritis terhadap kerangka dasar program Bimbingan
Belajar (BIMBEL)

2. Tujuan

a) Meningkatkan dan mengembangkan Sistem Belajar yang efektif terutama Pola Bimbingan yang
mengarah kepada kualitas dan mutu pendidikan.

b) Meningkatan dan pengembangan Belajar siswa dalam pengembangan aktifitas siswa disekolah .
D. SASARAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN

1. Sasaran

a) Siswa SMP Negeri 2 Saketi khususnya kelas IX diharapkan meningkatkan partisipasi aktif sebagai
objek sekaligus subjek

b) Menjadi pelopor dalam setiap Program Bimbingan Belajar dimanapun.

2. Strategi Kebijakan

Membangun mekanisme program Bimbingan Belajar secara berjenjang melalui tahap Konsolidasi,
tahap Pembelajaran tahap pelatihan dan Tahap Evaluasi.

E. KERANGKA POKOK PROGRAM

1. Pengembangan Aktifitas Kegiatan

Upaya mengembangkan aktifitas program Bimbingan Belajar menjadi prioritas utama dengan jenis-
jenis kegiatan Pembelajaran sebagai berikut :

a) Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta ambil bagian dalam amanat
pembangunan dibidang pendidikan .

b) Bimbingan meliputi 2 kehendak yakni peningkatan Belajar secara efektif dan peningkatan
kemampuan dalam menyelesaikan tugas.

F. PEMBERDAYAAN SISWA

Kebijakan Kepala Sekolah dan Pembimbing merupakan manifestasi dari kesadaran siswa untuk
menentukan bidang mata pelajaran yang diminati.

G. MATERI PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR

a. Sosialisasi

b. Bimbingan Belajar

c. Pelatihan

d. Evaluasi tahap 1

e. Evaluasi tahap 2
f. Evaluasi tahap 3

( Jadwal Materi Terlampir)

H. KEPANITIAAN DAN GURU PEMBIMBING

Susunan Panitia Kegiatan Pelajaran Tambaan (Bimbingan Belajar) Bagi Siswa Kelas IX :

1. Penanggung Jawab : Kepala Sekolah

2. Ketua Pelaksana : Sumega Mewa, S.Pd

3. Sekretaris : Hani Herwati, S.Pd

4. Bandahara : Heriwan, S.Pd

5. Anggota : Tuti Alawiyah

6.Anggota : Staf TU

Daftar Guru Pembimbing

NO. NAMA GURU MATA PELAJARAN

1 Dra. SURATMI : MATEMATIKA

2 BUDI HENDRATNO, S.Pd : I P A

3 SUMEGA MEWA, S.Pd : BHS. INDONESIA

4 HANI HERAWATI, S.Pd : BHS. INGGRIS

5 KHAERUL KOMAR : MATEMATIKA

6 LILIS ROHAYATI,S.Pd : BHS. INDONESIA

7 YULIANI, S.Pd : BHS. INGGRIS

I. JADWAL KEGIATAN

(Terlampir)
J. ANGGARAN BIAYA

1 INSENTIF PEMBIMBING

a. Insentif Pembimbing

4 orang x 14 pertemuan x Rp. 20.000 1120,000

b Transport Pembimbing

4 orang x 14 pertemuan x Rp. 10.000 560,000

c. Konsumsi Pembimbing

4 orang x 14 pertemuan x Rp. 5.000 280,000

2 INSENTIF PANITIA

a. Transport Piket

2 orang x 14 pertemuan x Rp. 15.000 420,000

b. Konsumsi

2 orang x 14 pertemuan x Rp. 5.000 140,000

c. Insentif Panitia

5 Orang x 14 Pertemuan x 12.000 840,000

3 ATK 100,000

JUMLAH 3460,000

K. PENUTUP

Demikian program kegiatan Bimbingan Belajar sebagai acuan untuk pengembangan pembelajaran
siswa dalam persiapan menghadapi Ujian Nasional agar siswa dapat lebih serius dan konsentrasi
dalam persiapan menghadapi Ujian Nasional serta sebagai modal dasar untuk masa yang akan
datang.

Atas nama Team pembimbing mohon maaf jika dalam penyusunan program ini masih terdapat
kekurangan , untuk itu kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi lancarnya
kegiatan bimbingan belajar ini.

Atas partisipasi dan bantuan dari semua pihak baik langsung maupun tidak langsung, baik dalam
penyusunan program ini maupun pelaksanaannya, kami ucapkan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai