EFISIEN AMAN
menyediakan pelayanan menyediakan pelayanan yang seragam tanpa me
INTEGRASI
kesehatan yang berbasis bukti mbedakan jenis kelamin, suku, etnik,
kepada masyarakat tempat tinggal, agama, sosial ekonomi
EFEKTIF ADIL
mengurangi waktu tunggu dan ke menyediakan pelayanan yang sesuai
terlambatan pemberian dengan preferensi, kebutuhan dan nilai-ni
pelayanan kesehatan lai individu
TEPAT kMal
BERORIENTASI
WAKTU PASIEN
tingkat layanan kesehatan untuk individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan keluaran (outcome) kesehatan yang optimal,
diberikan sesuai dengan standar pelayanan dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini serta memperhatikan hak dan kewajiban pasien.
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM RPJMN
2015 -2019
(PERPRES NO 2 TAHUN 2015)
STANDAR = 5
KRITERIA = 5
EP = 31
ALUR PELAKSANAAN PROGRAM
KEBIJAKAN
P P1
D PROGRAM
S
A
PENYEDIAAN SD
C
Q PENGAWASAN, PENGENDALIAN
I & PENILIAN
P3
4.2..PROGRAM PENANGGULANGAN
BAB 4
TUBERKULOSIS
PROGRAM
PRIORITAS 4.3 PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING
NASIONAL
(PPN) 4.4 PENINGKATAN CAKUPAN & MUTU IMUNISASI
• Pelayanan kesehatan ibu hamil, adalah setiap kegiatan • Pelayanan pada masa kehamilan meliputi pelayanan
dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak sesuai standar kuantitas dan standar kualitas
• Kuantitas: Kunjungan 4 kali selama periode kehamilan (K4)
terjadinya masa konsepsi hingga melahirkan. • Kualitas: Standar Kualitas yaitu pelayanan antenatal yang
memenuhi 10 T
• Pelayanan Kesehatan ibu bersalin, yang selanjutnya
disebut persalinan adalah setiap kegiatan dan/atau • Pelayanan persalinan: normal dan persalinan dengan
serangkaian kegiatan yang ditujukan pada ibu sejak komplikasi (mengacu pada buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan Dasar
dimulainya persalinan hingga 6 (enam) jam sesudah dan Rujukan)
melahirkan.
• Pelayanan Kesehatan Masa Sesudah Melahirkan
• Pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan adalah dilakukan minimal 4 kali
setiap kegiatan dan/atau serangkaian yang dilakukan • Pelayanan bayi baru lahir meliputi pelayanan sesuai
ditujukan pada ibu selama nifas (6 jam – 42 hari sesudah standar kuantitas dan standar kualitas
melahirkan). • Kuantitas: kunjungan minimal 3 kali selama periode
neonatal
• Pelayanan kesehatan bayi baru lahir dilakukan melalui • Kualitas: Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6 jam) &
Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam – 28 hari)
pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar.
Pelayanan kesehatan neonatal esensial dilakukan pada • Pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan
meliputi cakupan program kesehatan keluarga,
umur 0-28 hari. pencatatan kohor, pelaporan kematian ibu, bayi lahir
mati dan kematian neonatal serta pengisian dan
pemanfaatan buku KIA
ELEMEN PENILAIAN
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur pelayanan kesehatan pada ibu hamil, masa persalinan,
masa sesudah melahirkan dan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir. (R)
2. Ditetapkan program penurunan AKI dan AKN yang disusun berdasarkan analisis masalah
Kesehatan Ibu dan Anak yang dipimpin oleh Kepala Puskesmas. (R, D, W)
3. Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa sesudah melahirkan dan bayi baru
lahir sesuai dengan prosedur yang ditetapkan termasuk kewajiban penggunaan partograph
pada saat pertolongan persalinan dan upaya stabilisasi pra rujukan pada kasus komplikasi. (D,
O, W)
4. Dilakukan pelayanan persalinan sesuai dengan standar. (D, O, W)
5. Program penurunan AKI dan AKN dikoordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor. (D, W)
6. Tersedia alat, obat dan prasarana pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir termasuk
standar alat kegawatdaruratan maternal dan neonatal sesuai dengan standar dan dikelola
sesuai dengan prosedur. (D, O, W)
7. Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program
penurunan AKI dan AKN termasuk pelayanan kesehatan pada masa hamil, persalinan dan
bayi baru lahir di Puskesmas (D, W)
8. Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan (D)
4.2 Program Penanggulangan Tuberkulosa
Puskesmas memberikan pelayanan kepada pasien TB mulai dari penemuan kasus TB kepada orang yang
terduga TB, penegakan diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pasien TB, tata laksana kasus terdiri dari
pengobatan pasien beserta pemantauan dan evaluasinya untuk memutus mata rantai penularan sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundangan
• Program imunisasi
direncanakan, dilaksanakan,
dimonitor dan dievaluasi dalam
upaya peningkatan capaian
4.3.1 cakupan dan mutu imunisasi
POKOK PIKIRAN
• Sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dari penyakit menular yang dapat
dicegah melalui imunisasi, Puskesmas wajib melaksanakan kegiatan imunisasi
sebagai bagian dari program prioritas nasional.
• Pelaksanaan program imunisasi di Puskesmas perlu direncanakan,dilaksanakan,
dipantau dan dievaluasi agar dapat mencapai cakupan imunisasi secara optimal.
• Perencanaan yang detail (micro planning) meliputi pemetaan wilayah, identifikasi
dan penentuan jumlah sasaran, kebutuhan SDM, penentuan kebutuhan, jadwal
pelaksanaan imunisasi serta jadwal dan mekanisme distribusi logistik, dan biaya
operasional disusun untuk memastikan pelaksanaan program imunisasi berjalan
dengan baik. Micro planning disusun dengan melibatkan lintas program terkait.
• Pencatatan dan pelaporan program imunisasi dilaksanakan secara akurat dan
sesuai prosedur meliputi cakupan imunisasi, stok dan pemakaian vaksin dan
logistik lainnya, kondisi peralatan rantai vaksin dan KIPI.
POKOK PIKIRAN
• Meningkatnya faktor risiko dan penyakit tidak menular serta komplikasinya tidak hanya
berdampak pada terjadinya peningkatan angka morbiditas, mortalitas dan disablilitas, namun
juga berdampak kehilangan produktivitas yang berdampak pada beban ekonomi baik tingkat
individu, keluarga, dan masyarakat
• Upaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan melalui berbagai kegiatan promotif
dan preventif tanpa mengesampingkan tindakan kuratif dan rehabilitatif
Kegiatan promotif dan preventif dilakukan melalui upaya :
Promotif yaitu memberikan informasi dan edukasi seluas-luasnya kepada masyarakat agar tumbuh
kesadaran untuk ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan diri dan lingkungannya
Preventif:
Pembinaan terhadap UKBM (POSBINDU) agar penyelenggaraannya tertib 1 kali/bulan dengan kader terlatih (sesuai
juknis posbindu terbaru, terlampir) yang melakukan deteksi dini faktor risiko PTM
Preventif di FKTP dilakukan melalui deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim dengan Pemeriksaan Payudara
Klinis (SADANIS) dan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada perempuan usia 30-50 tahun
POKOK PIKIRAN