Disusun Oleh:
Langkah – Langkah :
• Pada kolom editor ketik “function [C] = F(K) lalu tekan Enter lalu masukan rumus
untuk mengkonversi dari celcius ke Fahrenheit seperti pada gambar.Dimana C
merupakan Celcius,F merupakan Fahrenheit dan K merupakan input an berupa
angka Fahrenheit yang di inginkan.
• Tekan F5 untuk menyimpan dan menjalankan program
• Ketik sesuia nama program yang disimpan (masukan berupa angka/suhu Fahrenheit
yang akan di konversi) pada kolom command window
• Klik Enter untuk melihat hasilnya
Langkah – Langkah :
• Ketik pada command window:
syms x t
y = int ( sin (x) + cos (t),x,0,t);
fplot ( y,[0.1 10])
grid on
• Klik ENTER untuk mengetahui hasil nya
Catatan :
Langkah – Langkah :
for m = 1:6,
for n = 1:6, if m == n, A(m,n) = 4; elseif n-m == 2 A(m,n) = 3; elseif n-m
== 1 A(m,n) = 1;elseif n-m == 3 A(m,n) = 2;
end
end
end
A(2,3)= -1; A(2,3)= -1; A(4,5)= -1;
A(1,3)= -3; A(3,5)= -3;
Langkah-Langkah :
• Pada command window ketik “Simulink”
• Jika sudah terbuka page Simulink lalu klik “Blank Model”
• Klik “library browse” di thumbnail atas
• Komponen yang diambil :
1. Signal builder
2. Transfer function
3. Scope
• Rangkai kompenen sesuai dengan soal
TUTORIAL 2
❖ Bilangan Komplek
1. Hitung operasi bilangan kompleks dalam bentuk
rectangular pada persamaan berikut:
a. -3-j/2j
Langkah – langkah :
• Ketik pada command window :
Z1 = complex(-3,-1) ;
Z2 = complex(0,2) ;
Zd = Z1/Z2
Langkah – Langkah :
• Ketik pada command window :
Z1 = complex(2,1) ;
Z2 = complex(1,-2) ;
Zd = Z1+Z2
c. ( - j3) ( 2 + j3 )
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
Z1 = complex(0,-3) ;
Z2 = complex(2,3) ;
Zd = Z1*Z2
Catatan :
1. Abs (x) Harga mutlak bilangan kompleks
2. angle(Z) Sudut fase bilangan kompleks
3. pi adalah π
c. 3 + j√𝟑
Langkah – Langkah :
• Ketik pada command window :
Z3 = complex(3,sqrt (3)) ;
Z3_abs = abs (Z3)
Z3_sud_rad = angle (Z3)
Z3_sud_deg = (angle(Z3)/pi)*180
Catatan :
1. Abs (x) Harga mutlak bilangan kompleks
2. angle(Z) Sudut fase bilangan kompleks
3. pi adalah π
Catatan :
1. Abs (x) Harga mutlak bilangan kompleks
2. angle(Z) Sudut fase bilangan kompleks
3. pi adalah π
4. complex(a,b) Membentuk bilangan kompleks dari bagian nyata
dan khayal.
b.
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
Z1 = complex(sqrt(3),3) ;
Z2 = complex(3,-sqrt(3)) ;
Zd = Z1/Z2;
Zd_abs = abs (Zd)
Zd_sud_rad = angle (Zd)
Zd_sud_deg = (angle(Zd)/pi)*180
Catatan :
1. Abs (x) Harga mutlak bilangan kompleks
2. angle(Z) Sudut fase bilangan kompleks
3. pi adalah π
4. complex(a,b) Membentuk bilangan kompleks dari bagian nyata
dan khayal.
10
a. (0.9511+j0.3090) 00
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
Z1 = complex(0.9511,0.3090)^10 ;
Z1_abs = abs (Z1)
Z1_sud_rad = angle (Z1)
Z1_sud_deg = (angle(Z1)/pi)*180
b.
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
Z1 = complex(0,5) ;
Z2 = complex(1,4)^3;
Zd = Z1/Z2;
Zd_abs = abs (Zd)
Zd_sud_rad = angle (Zd)
Zd_sud_deg = (angle(Zd)/pi)*180
a.
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
Z1 = complex(sqrt(3),-3) ;
Zd = Z1^1/2;
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
Z1 = complex(1,sqrt(3)) ;
Zd = sqrt (Z1);
• Klik ENTER untuk mengetahui hasilnya
Catatan :
1. Abs (x) Harga mutlak bilangan kompleks
2. angle(Z) Sudut fase bilangan kompleks
3. pi adalah π
4. complex(a,b) Membentuk bilangan kompleks dari bagian nyata
dan khayal.
❖ Persamaan Differensial
1.
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
y = dsolve('D2y = -10*Dy - 25*y + 2*cos(t)','y(0)=0','Dy(0)=1') ;
ezplot(y) ;
grid on
Catatan :
1. ezplot untuk menampilkan grafik
2. grid on untuk menampilkan garis bantu pada grafik
2.
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
y = dsolve('D2y = 2*Dy - 1*y + e*exp(-2*t)','y(0)=0','Dy(0)=1') ;
ezplot(y) ;
grid on
• Klik ENTER untuk mengetahui hasilnya
Catatan :
1. ezplot untuk menampilkan grafik
2. grid on untuk menampilkan garis bantu pada grafik
3.
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
y = dsolve('D2y = 2*Dy - 1*y + e*exp(-2*t)','y(0)=0','Dy(0)=1') ;
ezplot(y) ;
grid on
1.
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
syms s t
f=5*t^2+2*t+10
L=laplace(f)
Catatan :
1. syms digunakan untuk mendifinisikan suatu variable
kosong
2. laplace merupakan intruksi untuk transformasi
laplace
2.
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
syms s t
f=t^2+2*cos(2*(t))
L=laplace(f)
Catatan :
1. syms digunakan untuk mendifinisikan suatu variable
kosong
2. laplace merupakan intruksi untuk transformasi
persamaan ke laplace
3.
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
syms s t e
f=6*e*exp(-4*t)+3*t
L=laplace(f)
Catatan :
1. syms digunakan untuk mendifinisikan suatu variable
kosong
2. laplace merupakan intruksi untuk transformasi
persamaan ke laplace
4.
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
syms s t e
f=10*e*exp(-4*t)*cos(4*(t))
L=laplace(f)
Catatan :
1. syms digunakan untuk mendifinisikan suatu variable
kosong
2. laplace merupakan intruksi untuk transformasi
persamaan ke laplace
b. Ubah bentuk persamaan berikut ke dalam bentuk ekspansi fraksi
parsial serta carilah transformasi laplace balik dari persamaan berikut:
1.
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
B = ([3 4]);
A = conv([1 0],[1 1]);
[R,P,K] = residue(B,A)
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
B = ([3 2 2]);
A = conv([1 0 1],[1 2]);
[R,P,K] = residue(B,A)
3.
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
B = ([1 10]);
A = conv([1 0 ],[1 2 5]);
[R,P,K] = residue(B,A)
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
B = ([4 5]);
A = conv([1 0 0],[1 4 5]);
[R,P,K] = residue(B,A)
Langkah – langkah :
• Ketik pada command window :
A= [ -3 0 ;1 2];
V = [-1;2];
W = [0;1;-3];
B = [2 -1 0 ;1 5 4 ];
“ e = (V*W')'+B' “
• Klik ENTER dan ketik rumus sesuai soal
“ k = (A*V*W')'-B'*A “
• Klik ENTER dan ketik rumus sesuai soal
“ l=B*B'-A*V*V' “
“ p=A*V-2*B*W “
2. Tentukan determinan matriks berikut:
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
A=[1 2 3 5;-2 2 1 4;3 1 0 -1;2 1 -3 1];
det (A)
• Klik ENTER untuk mengetahui hasilnya
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
A=[1 2 0 -6 0;-2 3 0 0 10;0 0 6 0 0 ;0 0 0 -1 2;0 0 0 3 5];
det (A)
• Klik ENTER untuk mengetahui hasilnya
❖ Invers
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
A=[1 2 3 5;-2 2 1 4;3 1 0 -1;2 1 -3 1];
det (A)
• Klik ENTER untuk mengetahui hasilnya
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
syms a ;
B = [a 0 -1;0 a+1 2;1 0 a+2];
inverse=inv(a)
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
A = [1 2 -3;-2 1 0;1 4 -2];
b = [3;5;4];
X=inv(A)*b
x = A\b
• Klik ENTER untuk mengetahui hasilnya
3. Tentukan eigen value dan eigen vektor dari matriks berikut :
Langkah – Langkah :
• Ketik pada Command window :
A=[2 2 -2 0;-1 -3 2 -2;0 -3 2 -3;1 2 -2 1]
[V,D]=eig(A)
• Maka inilah hasil grafik dari persamaan di atas yang di tampilkan pada
scope
Latihan no 4.b
Langkah – langkah:
1. Ketik pada Comand window “edit”.
2. Maka muncul kolom Editor, lalu isi di kolom editor teks program seperti yang
di bawah.
NumG1 = 1; DenG1 = [1 3]; sysG1 = tf(NumG1,DenG1);
NumG2 = 1; DenG2 = [1 0]; sysG2 = tf(NumG2,DenG2);
NumH = [10]; DenH = 1; sysH = tf(NumH,DenH);
sysEq = feedback(sysG1,sysH);
sysEq1 = series(sysEq,sysG2);
sysEq2 = parallel(sysEq1,sysG1);
stepplot(sysEq2)
3. Tekan F5 untuk menjalankan program
dari grafik kita bisa menyimpulkan bahwa rangkaian simscape dan rangkaian Simulink itu
hasilnya sama di karenakan menggunakan persamaan yang sama.
Latihan no 3a
Langkah-langkah:
• Pada command window ketik “Simulink”
• jika sudah terbuka page Simulink lalu klik “Blank Model”
• klik “library browse” di thumbnail atas
• komponen simscape yang di ambil:
12. Step (1pcs)
13. Simulink-PS converter (1pcs)
14. PS-Simulink converter (2pcs)
15. Ideal Force Source (1pcs)
16. Mechanical Translational (2pcs)
17. Solver Configuration (1pcs)
18. Translational spring (1pcs)
19. Translational Damper (1pcs)
20. Ideal Translational Motion Sensor (1pcs)
21. Scope (2pcs)
22. mass (1 pcs)
• rangkai komponen seperti di bawah
• Set damper= 518, Set spring K2=85000, Set spring K1=11900, Tranlational
m1= 8, Translational m2= 1.5
• inilah tampilan grapik (p1) dri program
1. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa diharapkan dapat membuat model sistem elektrik menggunakan Matlab.
b. Mahasiswa diharapkan dapat menganalisa model sistem elektrik dari block diagram.
c. Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan simscape dan Simulink untuk membuat
model suatu rankaian sistem elektrik
2. Bahan Ajar
a. Elemen Sistem Elektrik
b. Rangkaian Listrik
c. Operational Amplifier
3. Latihan
C12 RLC Seri
Diatas adalah program latihan yang menggunakan rangkaian RLC Seri pada Simscape
menentukan grafik arus loop dan tegangan kapasitor
Langkah – langkah :
Diatas adalah program latihan yang menggunakan rangkaian RLC Seri pada Simscape
menentukan grafik arus loop dan tegangan kapasitor
Langkah – langkah :
Diatas adalah Pemodelan sistem menggunakan Simulink berdasarkan transfer function I(S)/Va(S)
dan temukan arus loop i(t)!
Langkah – langkah :
Diatas adalah Sebuah rangkaian RLC paralel ditunjukkan pada gambar, dimana R = 2Ω , L= 1H,
dan C=0,5F. Sumber arus Ia(t)=10u(t), dimana u(t) adalah unit-step function. Diasumsikan semua inisial
kondisi adalah nol. menemukan tegangan kapasitor Vc(t) dan arus induktor Il(t).
Langkah – langkah :
Diatas adalah Sebuah rangkaian RLC paralel ditunjukkan pada gambar, dimana R = 2Ω , L= 1H,
dan C=0,5F. Sumber arus Ia(t)=10u(t), dimana u(t) adalah unit-step function. Diasumsikan semua inisial
kondisi adalah nol. Menghitung transfer function Vc(s)/Ia(s) dan menemukan grafik respon Vc(t).
Langkah – langkah :
Diatas adalah Sebuah rangkaian RLC paralel ditunjukkan pada gambar, dimana R = 2Ω , L= 1H,
dan C=0,5F. Sumber arus Ia(t)=10u(t), dimana u(t) adalah unit-step function. Diasumsikan semua inisial
kondisi adalah nol. Menghitung transfer function IL(s)/Ia(s) dan menemukan grafik respon iL(t).
Langkah – langkah :
C4 HF Fillter
Pada rangkaian berikut diasumsikan nilai tahanan R = 100Ω dan kapasitansi C = 10µF. Rangkaian
dihubungkan ke sumber tegangan AC dengan Amplitudo 1 V dan frekuensi yang bervariasi dari 1 hingga
1000 Hz. Diatas merupakan model sistem fisik menggunakan Simscape dan grafik tegangan output Vo(t)
ketika frekuensi tegangan input diberikan sebesar 1, 10, 100, dan 1000Hz.
Langkah – langkah :
Pada rangkaian berikut Diasumsikan nilai parameter n=500Ω, p=100q dan kapasitansi r=10.
Rangkaian dihubungkan dengan AC Voltage Source dengan Amplitudo 1 V dan frekuensi yang bervariasi.
Dibuat pemodelan sistem fisik menggunakan Simscape dan grafik tegangan output Vo(t) ketika
frekuensi tegangan input 1000, 800, dan 1200 rad/s (1 rad/s = 1/2π Hz = 0.1591549 Hz).
Langkah – langkah :
6. b. S2b_RLCFillter.slx
Pada rangkaian berikut Diasumsikan nilai parameter n=500Ω, p=100q dan kapasitansi r=10.
Rangkaian dihubungkan dengan AC Voltage Source dengan Amplitudo 1 V dan frekuensi yang bervariasi.
Dibuat transfer function Vo(S)/Va(S), disini dibuat simulink model sistem berdasarkan transfer function
tersebut
Langkah – langkah :
Pada rangkaian berikut Diasumsikan nilai parameter n=500Ω, p=100q dan kapasitansi r=10.
Rangkaian dihubungkan dengan AC Voltage Source dengan Amplitudo 1 V dan frekuensi yang bervariasi.
Dibuat model simscape untuk rangkaian Op-Amp Diferensiator dengan nilai R=1 MΩ dan C=1µF.
Tentukan grafik tegangan output vo(t) ketika diberi tegangan input vi= −0,1t V.
Langkah – langkah :
Soal No 3 OP AMP
Pada rangkaian berikut Diasumsikan Nilai parameter C1=0,8µF, R1=10KΩ, C2=80pF dan
R2=100KΩ. Rangkaian dihubungkan ke tegangan sumber AC Voltage Source dengan nilai Amplitudo 1 V
dan frekuensi 200 Hz. Dibuat pemodelan rangkaian Op-Amp menggunakan Simscape dan grafik
tegangan output vo(t).
Langkah – langkah :
Pada rangkaian berikut Diasumsikan Nilai parameter C1=0,8µF, R1=10KΩ, C2=80pF dan
R2=100KΩ. Rangkaian dihubungkan ke tegangan sumber AC Voltage Source dengan nilai Amplitudo 1 V
dan frekuensi 200 Hz. Gambar diatas adalah transfer function Vo(S)/V1(S), dibuat model sistem
berdasarkan transfer function tersebut menggunakan Simulink.
Langkah – langkah :
Soal No 4a Z Methode
Langkah – langkah :
Langkah – langkah :