Anda di halaman 1dari 53

Odd semester

2012/2013
Pengantar Sistem Digital
COMBINATIONAL LOGIC
CIRCUIT
PART 3



Outline
Optimasi Rangkaian Multilevel
Gerbang logika lainnya
Exclusive-OR
High Impedance Outputs
2
Optimasi rangkaian multilevel
3
Rangkaian Multilevel
Merupakan rangkaian yang terdiri dari lebih 2
level (dengan atau tanpa input dan/atau
output inverter)
Rangkaian Multiple-level dapat mengurangi
biaya input gerbang dibandingkan dengan
rangkaian 2- level (SOP and POS)
Optimasi Multiple-level ditunjukkan oleh
penerapan transformasi yang dinyatakan dalam
persamaan pada saat penghitungan biaya.
4
Transformasi
1. Factoring mencari bentuk faktor dari
ekspresi SOP atau POS
2. Dekomposisi ekspresi dari suatu fungsi
sebagai set dari suatu fungsi baru.
3. Ekstraksi ekspresi beberapa fungsi sbg set
fungsi baru
4. Substitusi (dari G ke F) ekspresi fungsi F
sebagai fungsi dari G dan beberapa atau semua
variabel aslinya.
5. Eliminasi Inverse dari substitusi. Disebut jg
flattening atau collapsing
5
Contoh transformasi
Diketahui 2 buah fungsi:
G = ACE + ACF + ADE + ADF + BCDEF
H = ABCD + ABE + ABF + BCE + BCF

6
1. Factoring function G
Menggunakan algebraic factoring biasa (tanpa
aksiom khusus Boolean)
G = ACE + ACF + ADE + ADF + BCDEF GN=26
G = A (CE + CF + DE + DF) + BCDEF
= A (C (E + F) + D (E + F)) + BCDEF
= A (C + D) (E + F) + BCDEF GN=18

More gate in series (4 level instead of 3 (including
inverters)) may increase delay

7
2. Decomposition function G
G = A (C + D) (E + F) + BCDEF
Didekomposisikan sebagai:
G = A (C + D) X
2
+ B X
1
EF
dengan X
1
= CD dan X
2
= E + F
X
1
dan X
2
dapat dikomplemenkan:
X
1
= C + D dan X
2
= EF
Sehingga:
G = A X
1
X
2
+ B X
1
X
2
GN= 10
X
1
= CD GN = 2 GN=14
X
2
= E + F GN = 2
8
Decomposition function H
H = ABCD + ABE + ABF + BCE + BCF GN = 22
= B (ACD + AE + AF + CE + CF)
= B (A (CD) + (A+C) (E + F))
Difaktorkan:
X
1
= CD GN = 2
X
2
= E+F GN = 2
X
3
= A+C GN = 2
Sehingga: H = B (A X
1
+ X
3
X
2
) GN = 9
9
Di-share
dengan faktor
pada G
GN = 15
3. Ekstraksi dan 4. Substitusi
Diekstraksi 3 fungsi baru, yi:
X
1
= CD GN = 2
X
2
= E+F GN = 2
X
3
= A+C GN = 2
X
1
dan X
2
dapat di-share antara G dan H.
Dengan substitusi, didapatkan:
G = A X
1
X
2
+ B X
1
X
2
GN = 10
H = B (A X
1
+ X
3
X
2
) GN = 9

10
GN = 25
biaya dapat dikurangi dari 48 menjadi 25
Hasil ekstraksi
11
5. Eliminasi
Mengusahakan path shortening sampai
maksimum 3 multi-input gates untuk mengurangi
delay

H = B (A X
1
+ X
3
X
2
) 3 level
= A B X
1
+ B X
3
X
2
bentuk SOP 2 level
12
Hasil eliminasi

13
Contoh lain Transformasi
Factoring Aljabar
F = ACD + ABC+ ABC + ACD G = 16
Factoring:
F = A ( CD + BC ) + A ( BC + C D ) G = 16
Factoring lagi:
F = AC ( B + D ) + AC (B + D ) G = 12
Factoring lagi:
F = ( AC + AC) ( B + D ) G = 10




14
Self reading
Contoh Transformasi:
Dekomposisi
Dekomposisi
Suku-2: B + D dan AC+ AC dapat didefinikan
sebagai fungsi baru masing2 : E dan H,
dekomposisi dari F:
F = E H dimana E = B +D dan H = AC + AC G = 10
Urutan transformasi ini dapat mengurangi G dari
16 ke 10, penghematan yang cukup. Hasil akhir
rangkaian terdiri dari 3-level ditambah input
inverter.


15
Self reading
Contoh Transformasi: Substitusi
Substitusi dari E ke F
Pengembalian F ke sebelum factoring terakhir :
F = AC ( B + D ) + AC ( B + D ) G = 12
Bila E = B + D, dan substitusi ke F:
F = AC E + ACE G = 10
Subsitusi ini menghasilkan biaya yang sama seperti
pada saat dekomposisi.
16
Self reading
Contoh Transformasi: Eliminasi
Eliminasi
Dimulai dari set fungsi yang baru.
X = B + C dan Y = A + B
Z = AX + C Y G = 10
Eliminasi X and Y from Z:
Z = A (B + C) + C (A + B) G = 10
Flattening (Konversi ke ekspresi SOP ):
Z = AB + AC + AC + BC G = 12
Menaikkan biaya, tapi mendapatkan 2 level optimasi
17
Self reading
Contoh Transformasi: Hasil 2-
Level Optimasi
Dua-level Optimisasi
Hasil dari 2-level optimasi adalah:
Z = AB + C G = 4
Contoh ini menggambarkan bahwa :
Optimasi dapat dimulai dari beberapa set persamaan,
tidak hanya dengan minterm atau tabel kebenaran.
Kenaikan hitungan input gerbang G sementara selama
dilakukan urutan transformasi dapat menghasilkan
solusi akhir dengan G yang lebih kecil.

18
Self reading
Contoh Transformasi: Ekstraksi
Extraksi
Dimulai dengan dua fungsi:
E = ABD + ABD , H = BC D + BCD G = 16
Dicari factor yang sesuai dan didefinisikan sebagai
fungsi:
F = BD+ BD
Dapat ditunjukkan ekstrasi dengan ekspresi-kan E dan
H sebagai tiga fungsi:
F = BD+ BD , E = AF , H = CF G = 10
Pengurangan biaya G dihasilkan dari sharing of logic
antara dua output fungsi.

19
Self reading
Gerbang Logika Lainnya
20
Tipe2 Gerbang Yang Lain
Mengapa?
Penggunaannya lebih feasibel dan biaya rendah
Mampu mengimplementasikan fungsi aljabar dengan
atau tanpa gate yg lain
Merepresentasikan fungsi yang sering dipakai
Klasifikasi Gerbang
Gerbang Primitif gerbang tunggal dari operasi primitif
(AND, OR, NOT) dan inversnya.
Gerbang Kompleks gerbang yang membutuhkan lebih
dari satu tipe operasi primitif untuk mendiskripsikannya
21
22
Gerbang
Logika
Primitif
23
Gerbang
Logika
Kompleks
Buffer
Buffer adalah gerbang dengan fungsi F = X:


Dalam bentuk fungsi Boolean, buffer adalah
sama seperti penghubung!
Bila demikian mengapa digunakan?
Buffer adalah amplifier elektronik yang digunakan
untuk meng-improve level tegangan rangkaian dan
menaikkan kecepatan operasi rangkaian.
X F
24
Gerbang NAND
Dasar gerbang NAND mempunyai simbol sbb,
digambarkan untuk 3 input.
AND-Invert (NAND)



NAND menyatakan NOT AND, yaitu fungsi AND
dengan menerapkan NOT. Simbol yang ditunjukkan
adalah AND-Invert. Bulatan kecil (bubble)
menyatakan fungsi invert .
X
Y
Z
Z Y X ) Z , Y , X ( F
=
25
Gerbang NAND(lanjutan)
Menurut Hk DeMorgan Invert-OR = NAND




Jika tersedia gerbang OR, dapat dibuat fungsi
gerbang NAND dengan cara input di-inverse dulu
baru di OR kan bersama disebut Invert-OR
X
Y
Z
Z Y X ) Z , Y , X ( F
+ + =
26
Gerbang NOR
Dasar Gerbang NOR mempunyai simbol berikut,
yang digambarkan dengan tiga input:
OR-Invert (NOR)



NOR menyatakan NOT - OR, yaitu fungsi OR
dengan menerapkan NOT. Simbol yang
ditunjukkan adalah OR-Invert. Lingkaran kecil
(bubble) menyatakan fungsi invert.
27
X
Y
Z
Z Y X ) Z , Y , X ( F
+
+
=
Gerbang NOR (lanjutan)
Berdasarkan Hk DeMorgan's Invert-AND = NOR




Jika tersedia gerbang AND, dapat dibuat fungsi gerbang
NOR dengan cara input di-inverse dulu baru di AND kan
bersama disebut Invert-AND
28
X
Y
Z
F= x.y.z =x+y+z
Universal Gate
Gerbang NAND dan NOR disebut sebagai
universal gate karena semua operasi logika
primitif dapat direpresentasikan dengan gerbang
NAND dan NOR
29
1 input NAND = NOT
Contoh
implementasi
dengan NAND
AND-OR-INVERT (AOI)
AOI gate membentuk komplemen dari sum of
product (SOP).
Ada bermacam gerbang AOI, tergantung jumlah
input ke masing2 gerbangnya, contoh:
F = (XY + Z) dinyatakan sbg 2-1 AOI, karena ada 2
input AND dan 1 input yg langsung ke OR
F = (TUV + WX + YZ ) dinyatakan sbg 3-2-2 AOI
AND-OR (AO) dan OR-AND (OA) adalah versi AOI
dan OAI tanpa komplemen
30
Contoh AOI
A
B
C
D
W
X
Y
Z
31
Fungsi Gerbang Kompleks
Mengurangi kompleksitas sirkuit yang dibutuhkan
untuk merepresentasikan fungsi Boolean
Mengurangi biaya
Mengurangi waktu yang dibutuhkan sinyal untuk
berpropagasi dalam sebuah rangkaian
32
Exclusive OR
33
Exclusive OR/ Exclusive NOR
Penggunaan gerbang XOR dan XNOR termasuk :
Adders/subtractors/multipliers
Counters/incrementers/decrementers
Parity generators/checkers
Definisi
Fungsi XOR adalah:
Fungsi eXclusive NOR (XNOR), dikenal sebagai
equivalence, adalah:
XOR dan XNOR tidak dapat untuk lebih dari 2
input. Kecuali gerbang2 tsb digantikan oleh fungsi
ganjil (odd) dan genap (even).
34
Y X Y X Y X
+ =
Y X Y X Y X
+ =
Simbol untuk XOR dan XNOR
XOR symbol:


XNOR symbol:


Simbol ini hanya untuk 2 input.
35
Tabel Kebenaran XOR/XNOR
Aturan Operator : XNOR

XOR



Fungsi XOR berarti :
X atau Y, tetapi TIDAK KEDUANYA
Mengapa fungsi XNOR juga dikenal sebagai fungsi
equivalence, dicatat oleh operator ?
X Y X

Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
X Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
or X

Y
(X

Y)
36
Identitas XOR

37
= =
X 1 X X 0 X
1 X X 0 X X
=

=

X Y Y X =
Z Y X ) Z Y ( X Z
)
Y X (
=

=

Odd function
Fungsi XOR dapat dikembangkan menjadi
lebih dr 2 variabel
Untuk variabel ganjil disebut odd function
atau modulo 2 sum (Mod 2 sum), bukan
XOR. Misal untuk 3 variabel:

38
+ + + =
Z Y X Z Y X Z Y X Z Y X Z Y X
Bentuk K-Map









Checkerboard odd function Checkerboard even function
39
Contoh :Implementasi Fungsi ganjil.
Desain 3-input fungsi ganjil, F = X Y Z
dengan 2 input gerbang XOR .
Factoring, F = (X Y) Z
Rangkaian-nya:
40
+ +
+ +
X
Y
Z
F
Contoh :Implementasi Fungsi genap.
Desain 4-input fungsi genap F = W X Y Z
dengan 2-input gerbang XOR dan XNOR
Factoring, F = (W X) (Y Z)
Rangkaian-nya:
41
+ + +
+ + +
W
X
Y
F
Z
Chapter 2 - Part 3 42
Parity Generators and Checkers
In Chapter 1, a parity bit added to n-bit code to
produce an n + 1 bit code:
Add odd parity bit to generate code words with even parity
Add even parity bit to generate code words with odd parity
Use odd parity circuit to check code words with even parity
Use even parity circuit to check code words with odd parity
Example: n = 3. Generate even
parity code words of length four
with odd parity generator:
Check even parity code words of
length four with odd parity checker:
Operation: (X,Y,Z) = (0,0,1) gives
(X,Y,Z,P) = (0,0,1,1) and E = 0.
If Y changes from 0 to 1 between
generator and checker, then E = 1 indicates an error.
X
Y
Z
P
X
Y
Z
E
P
Parity Generators and Checkers
Jika (X,Y,Z) = (0,0,1) maka
(X,Y,Z,P) = (0,0,1,1)

Jika (X,Y,Z,P) = (0,0,1,1)
maka E = 0
Parity Generator u/ 3 bit code word Parity Checker u/ 3 bit code word
43
X
Y
Z
P
X
Y
Z
E
P
Jika terjadi error pada transmisi, misal Y berubah menjadi
Y=1 shg (X,Y,Z,P) = (0,1,1,1) maka E = 1 yang artinya terjadi
error
High Impedance Output
44
Output Hi-Impedance (Hi-Z)
Gerbang Logika:
Nilai output 1 and 0,
Output Tidak dapat dihubungkan bersama dan
Mentransmit signals hanya satu arah.
Logika Three-state menambahkan nilai logika ketiga, Hi-
Impedance (Hi-Z), memberikan ketiga state : 0, 1, dan Hi-
Z pada output, sehingga menghasilkan:
Nilai output 1, 0 dan Hi-Z
Output Dapat dihubungkan bersama dan
Mentransmit signals dua arah.
45
Output Hi-Impedance (lanjutan)
Apa itu nilai Hi-Z?
Nilai Hi-Z berperilaku sebagai rangkaian terbuka
Seperti switch antara rangkaian internal dan output
Hi-Z dapat terlihat pada output semua gerbang,
tetapi disarankan ke gerbang:
3-state buffer, atau
Gerbang yang hanya mempunyai satu input data dan satu
input kontrol buffer atau inverter

46
Buffer 3-State
Untuk simbol dan tabel
kebenaran, IN adalah input data ,
dan EN, adalah input control
Untuk EN = 0, apapun nilai pada
IN (ditandai dengan X), nilai
output adalah Hi-Z.
Untuk EN = 1, nilai output
mengikuti nilai input.
47
IN
EN
OUT
EN IN OUT
0 X Hi-Z
1 0 0
1 1 1
Symbol
Truth Table
Contoh: Rangkaian 2 buah 3-State Buffer
Seleksi Data dengan buffer 3-state ditunjukkan:






Jika tanpa input Seleksi (S), maka mungkin terjadi EN0 dan
EN1 keduanya ON, dan IN0 IN1 yg akan menyebabkan
electrical flow dari output buffer yg bernilai 1 ke yang
bernilai 0 menyebabkan rusaknya sirkuit
48
IN0
IN1
EN0
EN1
S
OL
Next week
Semua materi Bab 1 dan 2
Waktu 90 menit
QUIZ
49
Dikerjakan dlm doc atau pdf. Diupload ke
SCELE max pekan depan
Diupload terpisah dari Tugas 4
Tugas 3
50
Dari Buku Chapter 2 no:
10a
11b
12c
13c
14b
15b
17a
20b
21
22a dan b
23
25b


51
Dikerjakan dlm doc atau pdf. Diupload ke
SCELE max pekan depan
Diupload terpisah dari Tugas 3


Tugas 4
52
Tugas 4
29
30
31
33
34

53

Anda mungkin juga menyukai