Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH INTEGRAL

SERTA
PENERAPANNYA DALAM EKONOMI DAN TEKNIK

Disusun oleh :
Nasrul Adi Prananda

(125100307111020)
Kelas F

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
Januari 2012

A. Pengertian Integral
Integral yang biasa disebut juga hitung integral atau kalkulus integral dapat
digunakan untuk mencari luas suatu daerah. Dalam kalkulus integral dapat diartikan sebagai
operasi invers dari turunan disebut juga anti turunan atau anti diferensial. Integral
dilambangkan oleh yang merupakan lambang untuk menyatakan kembali F(x) dari F(x).

Suatu fungsi F disebut anti turunan dari suatu fungsi f pada selang I, jika untuk
setiap nilai x di dalam I, berlaku F(x) = f(fx).

Berdasarkan pengertian bahwa integral adalah invers dari operasi pendiferensialan,


maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

Apabila terdapat fungsi F(x) yang dapat di diferensialkan pada interval I,


sedemikian sehingga

, maka anti turunan dari f(x

adalah F(x) + C dengan C konstanta sembarang.

B. Jenis-Jenis Integral
1. Integral Tak Tentu
Antipendiferensialan adalah operasi untuk mendapatkan himpunan semua antiturunan
dari suatu fungsi yang diberikan. Secara umum, integral tak tentu dari f(x) didefinisikan
sebagai berikut.

f(x)dx = F(x) + C
Keterangan

= operasi antiturunan atau lambang integral

= konstanta integrasi

f(x)

= fungsi integran, fungsi yang akan dicari anti turunannya

F(x)

= fungsi hasil integral

Integral Tak Tentu Fungsi Aljabar


Rumus-rumus integral tak tentu fungsi Aljabar :
1) dx = x + c
2) a dx = ax + c

3) axn dx =

xn+1 + C, C 1

4) a f(x) dx = a f(x) dx
5) [ f(x) g(x) ] dx = f(x) dx g(x) dx

Contoh :
o 2x dx
2x dx =

x1+1 + c

o (4x + 6 ) dx
(4x + 6 ) dx = 4x dx + 6x dx
2x2 + 6x + C
Integral Tak Tentu Fungsi Trigonometri
Rumus-rumus integral tak tentu fungsi trigonometri :
1) cos x dx = sin x + c
2) sin x dx = - cos x + c
3) tan x dx = - ln cos x + c
4) cos (ax + b) dx =
5) sin (ax + b) dx = -

sin (ax + b) + c
cos (ax + b) + c

Contoh :
o

(3 sin x) dx
(3 sin x) dx = - 3 cos x + c

(x + tan x) dx
(x + tan x) dx = x2 + ln sec x + c

2. Integral Tertentu
Integral tertentu adalah integral yang memiliki batas. Jika f suatu fungsi yang
didefinsikan pad selang tutup (a,b) maka integral tentu (integral Riemann) dari f dari a
sampai b dinyatakan oleh :

Jika limit itu ada, dengan f(x) disebut integran, a disebut batas bawah, b disebut batas atas,
dan

disebut tanda integral tentu.

Berikut sifat-sifat integral tertentu :


1)

f (x) dx = 0

2)

f (x) dx = -

f (x) dx

3)

k dx = k (b - a)

4)

k f(x) dx = k

5)

[f (x) g (x)] dx = f (x) dx g (x) dx

6)

f (x) dx = f (x) dx +

7)
8)

f (x) dx

f (x) dx

f (x) dx; a<b<c

g (x) dx; jika f (x) dx g (x) dx

f (x) dx 0, jika f (x) 0

C. Cara Menghitung Integral


Cara Subtitusi
Cara subtitusi pada integral dilakukan apabila satu bentuk integral tidak dapat langsung
diselesaikan dengan menggunakan rumus-rumus dasar integral. Integral bentuk ini terlebih
dahulu diubah menjadi bentuk integral yang dapat diselesaikan dengan rumus integral, yaitu
dengan cara mensubtitusikan variabel baru, yaitu dengan mensubtitusikan u = f (x).

f(x)n d[f(x)] = un du =

un-1 + c, dengan n 1

Contoh :
Tentukan integral dari 6x2 (2x3 - 4)2 dx
Misal u = 2x3 4 du = 6x2 dx
dx =
Sehingga, 6x2 (2x3 - 4)2 dx = 6x2u4
= u2 du =

u5 =

(2x3 - 4)5 + c

Cara Parsial
Cara parsial digunakan apabila bentuk suatu integral tidak dapat diselesaikan dengan
menggunakan rumus-rumus dasar integral dan dengan cara subtitusi. Menghitung integral
parsial didefinisikan sebagai berikut.
u dv = uv - v du

Contoh :
Tentukanlah x
Misal u = x du = dx
dv =

v=

dx

= (2 + x)1/2 d(2 + x)
=
Sehingga, x

(2 + x)3/2 + c
=x

(2 + x)3/2 -

= x (2 + x) -
= x (2 + x) -

(2 + x)3/2 dx

(2 + x) d(2 + x)

= x (2 + x) 3/2 -

(2 + x)5/2 + c
(2 + x)5/2 + c

D. Aplikasi Integral dalam Kehidupan


EKONOMI
Operasi hitung integral dapat diterapkan dalam persoalan ekonomi, misalnya dalam
integral tak tentu digunakan menghitung fungsi total, dan dalam integral tertentu digunakan
untuk menghitung surplus konsumen dan surplus produsen.
Jika diketahui fungsi demand dan supply suatu barang, operasi hitung integral dapat
dipakai untuk menghitung surplus konsumen dan surplus produsen pada saat market
equilibriumatau pada tingkat harga tertentu.
1. Surplus Konsumen
Konsumen yang mampu atau bersedia membeli barang lebih tinggi (mahal) dari
harga equilibrium P0 akan memperoleh kelebihan (surplus) untuk tiap unit barang yang
dibeli dengan harga P0. Pada saat equilibrium, jumlah total pengeluaran (total
expenditure) konsumen = P0.X0 yang dalam gambar ini adalah luas empat persegi

panjang 0ABC, sedangkan konsumen yang tadinya bersedia membeli barang ini lebih
tinggi dari harga P0 akan menyediakan uang yang banyaknya = luas daerah yang dibatasi
kurva demand yang sumbu tegak P, sumbu mendatar X, dan garis ordinat x = x0 (yakni =
luas daerah 0ABF).
Karena itu, besarnya surplus konsumen yakni selisih antara jumlah uang yang
disediakan dikurangi dengan jumlah pengeluaran nyata konsumen sehingga surplus
konsumen dapat dinyatakan sebagai berikut:
SK = Luas 0ABF Luas 0ABC = Luas daerah CBF =oxof(x).dx P0.X0

Jika dari fungsi demand p = f(x) maka hasil dari 0af(x).dx adalah jumlah uang yang
disediakan.
2. Surplus Produsen
Surplus produsen adalah selisih antara hasil penjualan barang dengan jumlah
penerimaan yang direncanakan produsen dalam penjualan sejumlah barang. Pada saat
harga terjadi price equilibrium P0 maka penjual barang yang bersedia menjual barang ini
dibawah harga po akan memperoleh kelebihan harga jual untuk tiap unit barang yang
terjual yakni selisih antara po dengan harga kurang dari po.
Sedangkan, pada saat equilibrium, penjual barang ini akan menerima hasil penjualan
barang sejumlah P0 . X0 yang dalam gambar adalah luas empat persegi panjang 0ABC,
sedangkan sebenarnya penjual barang ini bersedia menerima sejumlah uang yang
banyaknya = luas daerah yang dibatasi kurva supply dengan sumbu P, sumbu X dan garis
ordinat x = xo (yakni luas daerah 0ABE), maka penjual barang ini akan memperoleh
surplus produsen (penjual) sebanyak berikut ini:
SP = Luas 0ABC Luas daerah 0ABE = P0.X0 -oxcg(x).dx

TEKNOLOGI
- Penggunaan laju tetesan minyak dari tangki untuk menentukan jumlah kebocoran selama
selang waktu tertentu.
- Penggunaan kecepatan pesawat ulang alik Endeavour untuk menentukan ketinggian
maksimum yang dicapai pada waktu tertentu.
- Memecahkan persoaalan yang berkaitan dengan volume, paanjang kurva, perkiraan
populasi, keluaran kardiak, gaya pada bendungan, usaha, surplus konsumen.

DAFTAR PUSTAKA
Afriyanto, Dini.

2007. Matematika, Kelompok Teknologi, Kesehatan, Dan Pertanian.

Bandung: Grafindo Media Pratama.


Darmawan,

Achmad.

2012.

Manfaat

Integral

dalam

Kehidupan

Sehari-hari.

http://darmawaninnodderz.blogspot.com/2012/09/manfaat-dan-fungsi-integraldalam-ekonomi-teknik.html. Diakses pada tanggal 2 Januari 2013


Kanginan, Marthen. 2007. Matematika Integral. Bandung : PT Grafindo Media Pratama
Sulasim, Kastolan, Johanes. 2007. Kompetensi Matematika 3. Bandung : Yudhistira.

Anda mungkin juga menyukai