Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF

TERHADAP NY. A DENGAN TUMOR MAMAE DEXTRA


Disusun untuk Memenuhi Syarat Tugas Mata Ajar Keperawatan Paliatif
Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan Semarang Semester VIII

Disusun oleh:
Yuni Listiyana (P1337420616032)
Azel Tiara Dewi (P1337420616034)
Salma Adilanisa (P1337420616035)

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020
A. IDENTITAS PASIEN

1. Nama/nama panggilan : Ny.A


2. Tempat tanggal lahir/usia : Semarang, 28 Juli 1992 / 28 th
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pelaku rawat : Tn. A
6. Alamat : Semarang, Jawa Tengah
8. UPK/Dokter :-
9. Diagnosis utama : Tumor Mamae Dextra

10. Diagnosis penyerta :-

B. IDENTITAS ORANG TUA/WALI/PELAKU RAWAT LAIN


Pelaku Rawat
Ibu Ayah Wali Lain
(jika ada)
Nama: Nama: Nama: Nama:
Tn. A
Usia: Usia: Usia: 30 Tahun Usia:
Pendidikan: Pendidikan: Pendidikan: SLTP Pendidikan:
Pekerjaan: Pekerjaan: Pekerjaan: swasta Pekerjaan:
Agama: Agama: Agama: Islam Agama:
Alamat: Alamat: Alamat: Alamat:
Semarang, Jawa
Tengah
No telp: No telp:
No telp: No telp:-
089510127***
C. GENOGRAM

Keterangan:

: laki-laki

:perempuan

: tinggal serumah

: meninggal

: bercerai

D. RIWAYAT KESEHATAN
Klien terdiagnosis sejak 8 tahun yang lalu di bidan. Setelah disarankan ke
rumah sakit, Klien memeriksakan kesehatannya dan disarankan untuk cek
laboratorium namun Klien memilih untuk langsung melakukan terapi
alternatif dan sampai saat ini tidak ada pemeriksaan lebih lanjut. Klien
mengatakan tidak ingin periksa ke dokter karena tidak mau di operasi. Saat
ini klien mengeluh sering merasa kelelahan. Saat kondisi kelelahan daerah
mamae dextra terasa nyeri yang menjalar sampai ke punggung. Saat ini
klien masih menjalankan terapi alternatif dan diberikan beberapa
pantangan makanan seperti tidak boleh makan daging-dagingan maupun
ikan.
Kapan awal mengalami penyakit ini?
Tahun 2012.
Bagaimana respon klien dan keluarga saat mengetahui penyakit yang
diderita?
Klien merasa sedih dan hanya bisa menangis terus selama beberapa hari.
Keluarga berusaha menenangkan dan mencari solusi.
Apa yang dilakukan saat tahu penyakit nya dan yang dilakukan
selama sakit?
Keluarga membawa Klien ke tempat terapi alternatif dan sampai sekarang
hanya menjalankan terapi tersebut setiap 1 bulan sekali.
Obat-obatan sebelum nya :
Saat awal mengikuti terapi, klien mengkonsumsi jamu.

E. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda–tanda vital :
a. Tekanan darah : 100/70 mmHg
b. Denyut nadi : 82x/menit
c. Suhu : 36,6°C
d. Pernapasan : 21x/menit
4. Berat badan : 37 kg
5. Tinggi badan : 147 cm
6. Kepala : Normochepal
7. Lingkar lengan :
8. Rambut & kepala
Inspeksi : Tampak bersih
Palpasi : Tidak ada benjolan maupun luka
Catatan :-

9. Mata dan penglihatan


Inspeksi :
a. Palpebra
Edema : tidak ada
Radang : tidak ada
Lain-lain : Tidak tampak radang maupun edema
b. Sclera
Icterus : tidak ada
Lain-lain : Tidak tampak ikterus
c. Conjungtiva
Radang : tidak ada
Anemis : Conjungtiva tampak tidak anemis
d. Pupil
Reflex pupil terhadap cahaya : Pupil menyempit saat dikenai
cahaya
b. Posisi mata : Simetris
c. Gerakan bola mata : Gerakan bola mata dapat terkoordinasi dengan
baik
d. Penutupan kelopak mata : Penutupan kelopak mata normal
e. Keadaan bulu mata : Keadaan bulu mata normal, teratur
f. Keadaan visus : 3/300
Palpasi :
Tekanan bola mata : Tidak ada benjolan pada bola mata
Catatan : Miopi (- 1.5 ka/ki)
10. Hidung & sinus
Inspeksi :
Posisi hidung : Simetris
Palpasi :
Catatan :
11. Telinga dan pendengaran
Inspeksi :
a. Posisi telinga : Simetris
b. Ukuran/bentuk : Normal
c. Aurikel : Normal
d. Lubang telinga: Bersih
e. Alat bantu :-
f. Pemeriksaan vestibuler :
Palpasi
a. Nyeri tekan : Tidak ada
b. Pemeriksaan uji pendengaran : Baik
Catatan :
12. Mulut dan tenggorokan
a. Mulut
Inspeksi
1) Gigi : Gigi utuh dan cukup bersih
2) Pemakaian gigi palsu: Pasien memakai gigi palsu
3) Gusi : Tidak berdarah, normal
4) Lidah : Normal, tidak pucat
5) Bibir : Lembab
Palpasi : Tidak ada benjolan di bagian mulut
Catatan : -
b. Tenggorokan
Warna mukosa : normal
Nyeri tekan : Tidak ada
Nyeri menelan : Tidak ada
13. Sistem endokrin
Inspeksi : Tidak ada pembesaran pada vena jugularis, warna sama
dengan kulit lain, integritas kulit baik, bentuk simetris
Palpasi : Tidak ada benjolan pada bagian leher
14. Thorax dan pernapasan
Inspeksi:
a. Ekspansi dada simetris,
b. Bentuk dan postur normal,
c. Tidak ada tanda-tanda distress pernapasan,
d. Irama pernafasan teratur
e. Tidak ada otot bantu pernafasan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan/massa/tanda-tanda peradangan,
Perkusi : sonor / resonan
Auskultasi: Bunyi napas vesikuler
Catatan : -
15. Abdomen
Inspeksi :
a. Tidak ada benjolan, jaringan parut pada abdomen
b. Tidak ada asites
c. Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Suara peristaltik usus terdengar setiap 6 x/menit,
Perkusi : Terdengar suara timpani
Palpasi : Tidak teraba penonjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
massa dan penumpukan cairan
16. Genitalia dan anus
Inspeksi:
a. Bersih,
b. Integritas kulit lembab,
c. Tidak ada tanda-tanda infeksi (pengeluaran pus /bau)
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak terdapat edema/hemoroid/polip/tanda-
tanda infeksi dan pendarahan.
17. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Inspeksi : tangan kanan klien kekuatan ototnya 4, sedangkan
tangan kirinya 5, tidak terdapat bekas trauma
Palpasi : Denyutan arteri brachialis dan arteri radialis teraba jelas,
tidak ada benjolan, tidak ada udem pada ekstremitas
b. Ekstremitas bawah
Inspeksi : tidak terdapat kelemahan otot pada kedua kaki, tidak
terdapat bekas trauma,
Palpasi : tidak ada udem pada ekstremitas
Kekuatan otot :
5 5
5 5

18. Status Neurologi


Pemeriksaan
Keterangan
Saraf Kranial
Nervus I Klien dapat membedakan bau kopi, teh, dan
Olfactorius sabun
Nervus II Klien masih bisa membaca buku tanpa bantuan
Opticus kacamata
Nervus III, IV dan Gerakan bola mata klien normal dapat mengikuti
VI gerakan jari pemeriksa, ukuran pupil dalam batas
Okulomotorius, normal 3 mm, reflek cahaya baik, klien dapat
Trochlearis dan menggerakan mata ke bawah, kedalam dan
Abdusen kesisi luar, dapat membuka dan menutup mata.
Klien dapat menggerakkan rahang ke semua
Nervus V
arah, saat klien memejamkan mata dan diberi
Trigeminus
sentuhan kapas klien dapat merasakannya,
Nervus VII Wajah simetris
Fascialis
Tidak ada gangguan pendengaran, klien masih
mendengar suara detik jam. Saat diperiksa “past
Nervus VIII
pointing test” klien dapat menyentuh ujung jari
Vestibularis
kanan dan kiri dengan mata tertutup fungsi
vestibular seimbang.
Klien dapat membedakan rasa manis dan asin,
Nervus IX
klien dapat menggerakkan lidah ke atas, ke
Glosofaringeus
bawah dan ke samping.
Nervus X Klien mampu menelan makanan dengan baik
Vagus
Klien dapat mengangkat bahu sebelah kanan dan
Nervus XI
bahu sebelah kiri, tangan kiri dan kaki kiri klien
Aksesorius
normal
Nervus XII Lidah klien simetris, bisa digerakan dari sisi satu
Hipoglosus ke sisi yang satu lagi
19. Sistem Eliminasi
a. BAB
Konsistensi : Padat
Frekuensi : 1 x/hari
Keluhan : -
b. BAK
Warna : Bening Kekuningan
Frekuensi : 5 x/hari
Keluhan : -

F. Data Penunjang
1. Laboratorium
-
2. Foto Rotgen, CT Scan, MRI, USG, EEG, ECG
-

G. Terapi Saat Ini (ditulis dengan rinci)


Terapi alternatif berupa terapi uap.

H. Kondisi Psikologis, Sosial, dan Spiritual


1. Psikologis (pasien dan keluarga)
Klien dan keluarga sudah menerima keadaan klien saat ini dan pasrah
dengan penyakit yang dideritanya.
2. Sosial (pasien dan keluarga)
a. UPK : Puskesmas, RSWN
b. LSM :-
c. Jaminan kesehatan : BPJS
d. Penyokong dana : Suami
e. Pendapatan perbulan: Rp 2.100.000
f. Kondisi rumah: Lantai rumah berupa tanah, pencahayaan kurang
baik, terdapat burung peliharaan di dalam rumah dan tidak terawat.
g. Ventilasi rumah : Cukup baik
h. Rumah milik : Orang tua
i. Keadaan lingkungan : Hubungan dengan tetangga sekitar baik,
aktif mengikuti kegiatan di masyarakat. Tetangga menerima
keadaan klien dengan baik.
3. Spiritual (pasien dan keluarga)
Klien dan keluarga beragama islam. Klien menjalankan ibadahnya
dengan sholat 5 waktu.

J.Masalah Saat Ini


1. Klien mengatakan nyeri sampai ke punggung saat kelelahan dalam
beraktifitas
2. Klien mengatakan tidak mengetahui mengenai tumor
3. Klien tidak mencari informasi baik melalui internet maupun ke
pelayanan kesehatan
4. Klien mengatakan tidak mau di operasi karena mendengar bahwa
setelah di operasi tetap akan tumbuh lagi dan malah menyebar
5. Klien mengatakan sudah berdiskusi dengan keluarga dan keluarga hanya
menyarankan untuk terapi alternatif saja
6. Klien mengatakan ingin mengetahui mengenai alur pelayanan kesehatan

K. Tindakan saat Kunjungan


1. Fisik
Memoitor tanda-tanda vital
2. Psikologis
Memberikan motivasi kepada Ny.A agar memeriksakan kondisinya ke
pelayanan kesehatan
3. Sosial
a. Memberikan kenyamanan untuk Ny. A
4. Spiritual
a. Menganjurkan klien dan keluarga agar terus berdoa dan beribadah
L. Tujuan Asuhan
Jangka panjang
1. Meningkatkan kualitas hidup klien

Jangka pendek
1. Klien termotivasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai
kondisinya
2. Keluarga mendukung klien dalam memperoleh kesehatan
3. Klien dan keluarga dapat menyusun rencana perawatan yang perlu
didapatkan oleh klien
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual klien
5. Berusaha agar klien dapat menerima keadaannya dan tetap termotivasi
untuk selalu semangat dalam menjalani kehidupan

M. Rencana Asuhan
Diagnosa 1: Defisiensi Pengetahuan b.d kurang informasi
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah defisiensi
pengetahuan pada klien dapat teratasi
Kriteria Hasil :
1. Pengetahuan : manajemen nyeri
a. Pembatasan aktivitas oleh klien
b. Klien dapat mengetahui teknik relaksasi yang efektif
c. Klien dapat mengetahui imajinasi terbimbing yang efektif
d. Klien dapat mengetahui distraksi yang efektif
e. Klien dapat mengetahui aplikasi panas yang efektif
2. Pengetahuan : penurunan ancaman kanker
Klien dapat mengetahui faktor penyebab dan faktor yang berkontribusi
untuk menurunkan ancaman kanker
3. Pengetahuan : proses penyakit
a. Klien dapat mengetahui karakter spesifik penyakit
b. Klien dapat mengetahui faktor penyebab dan faktor yang
berkontribusi
Intervensi :
1. Fasilitasi pembelajaran
a. Berikan informasi yang merangsang perubahan perilaku klien
b. Ulangi informasi yang diberikan
c. Berikan umpan balik selama proses pendidikan kesehatan
d. Segera koreksi, jika klien salah menafsirkan informasi
e. Berikan waktu bagi klien bertanya dan mendiskusikan pikirannya
f. Jawab pertanyaan klien dengan benar
Diagnosa 2 : Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d sumber
daya tidak cukup
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
masalah ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada klien dapat teratasi
Kriteria Hasil :
1. Diet yang direkomendasikan untuk mengurangi resiko
2. Mendapatkan tes laboratorium yang diperlukan
3. Melakukan perilaku kesehatan yang disarankan
Intervensi :
1. Dukungan pengambilan keputusan
a. Informasikan pada klien mengenai pandangan-pandangan atau
solusi alternatif dengan cara yang jelas dan mendukung
b. Bantu klien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari setiap
alternatif pilihan
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi sumber informasi
3. Pengajaran : proses penyakit
a. Berikan informasi mengenai pemeriksaan diagostik yang tersedia
b. Jelaskan alasan dibalik manajemen / terapi / penanganan yang
direkomendasikan
Diagnosa 3 : Penurunan koping keluarga b.d situasi penyerta yang
mempengaruhi individu pendukung
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah penurunan
koping keluarga pada klien dapat teratasi
Kriteria hasil :
1. Dukungan keluarga selama perawatan
a. Anggota keluarga mengharapkan keinginan untuk mendukung
anggota keluarga yang sakit
b. Anggota keluarga bertanya bagaimana mereka dapat membantu
2. Pengetahuan : manajemen penyakit kronik
a. Klien dan keluarga mengetahui perjalanan penyakit
b. Klien dan keluarga mengetahui tanda dan gejala komplikasi
c. Klien dan keluarga termotivasi untuk melakukan tes laboratorium
yang diperlukan
Intervensi :
1. Peningkatan koping
a. Sediakan informasi aktual mengenai diagnosis, penanganan, dan
prognosis
b. Sediakan klien pilihan-pilihan yang realistis mengenai aspek
perawatan
c. Dukung keterlibatan keluarga
2. Dukungan keluarga
a. Identifikasi kesepakatan terkait harapan antara klien, keluarga, dan
tenaga kesehatan
b. Berikan pengetahuan yang dibutuhkan bagi keluarga untuk
membantu mereka membuat keputusan terkait klien
c. Libatkan keluarga dan klien dalam membuat keputusan terkait
perawatan
2. Panduan system pelayanan kesehatan
a. Informasikan klien cara mengakses layanan emergensi melalui
telepon dan layanan kendaraan yang tepat
b. Informasikan pasien mengenai biaya, waktu, pilihan, dan resiko
yang tercakup daam tes atau prosedur tertentu
Hari dan tanggal pengkajian : Rabu, 4 Maret 2020
Waktu : 11.00 WIB
Perawat : Azel, Yuni, dan Salma
( ttd )

Anda mungkin juga menyukai