OLEH :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D3 KEBIDANAN KELAS REGULER A
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDU
....................................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang.....................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................3
D. Manfaat Penulisan................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................................4
A. Pengertian Standar.................................................................................................................4
B. Syarat Standar Mutu Pelayanan Kebidanan .........................................................................4
C. Standar Mutu Pelayanan Kebidanan.....................................................................................4
D. Standar Penanganan Kegawatan Obstetri Dan Neonatal .....................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................................10
B. Saran....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Standar adalah rumusan tentang penamplan atau nilai dinginkan yang mampu dicapai,
berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan. (Donabedian, 1980)
Setiap bidan harus bekerja secara profesional dalam melaksanakan standar pelayanan
kebidanan, dan dalam melaksanakan profesi tersebut bidan harus bekerja sesuai standar
seperti standar pendidikan, standar falsafah, standar organisasi, standar kurikulum, standar
evaluasi pendidikan, dan standar lulusan. Serta setiap bidan harus memiliki pengetahuan dan
ketrampilan dasar, pengetahuan tambahan yang wajib dimiliki dan dilaksanakan dalam
melakukan kegiatan.
Standar layanan kebidanan merupakan suatu alat organisasi untuk menjabarkan mutu layanan
kebidanan ke dalam terminologi operasinal sehingga semua orang yang terlibat dalam
layanan kebidanan akan terikat dalam suatu sistem, baik pasien, penyedia layanan kebidanan,
penunjang layanan kebidanan, ataupun menejemn organisasi layanan kebidanan, dan akan
bertanggung gugat dalam menjalankan tugas dan perannya masing-masing.
B. RUMUSAN MASALAH
B. TUJUAN
C. MANFAAT
Dapat dijadikan sumber informasi dan referensi bagi institusi pendidikan maupun umum
mengenai standar pengenalan pelayanan kebidanan dan pencapaian mutu pelayanan
kebidanan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang
dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal.
Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai diinginkan yang mampu
dicapai,berkaitan dengan parameter yang telahditetapkan.
Standar adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana
pelayanan kesehatan agar pemakai jasa pelayanan dapat memperoleh keuntungan yang
maksimal dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Spesifik (specific)
Dapat diukur (measurable)
Tepat (appropriate)
Dapat dipercaya (reliable)
Tepat waktu (timely)
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan serta melakukan
pertolongan pertama dan merujuknya.
BIDAN HARUS
Tujuan dari dilakukannya standar ini adalah mengenali dan melakukan tindakan secara tepat
dan cepat perdarahan pada trimester tiga.
Hasil yang diharapkan dari kemampuan bidan dalam menerapkan standar ini adalah ibu yang
mengalami perdarahan kehamilan trimester tiga dapat segera mendapatkan pertolongan,
kematian ibu dan janin akibat perdarahan pada trimester tiga dapat berkurang , dan
meningkatnya pemanfaatan bidan sebagai sarana konsultasi ibu hamil.
Bidan mengenali secara tepat dan gejala eklamsia mengancam, serta merujuk dan/atau
memberikan pertolongan pertama.
BIDAN HARUS
Tujuan dilaksanakan satandar ini adalah mengenali tanda gejala preeklamsia berat dan
memberikan perawatan yang tepat dan memadai. Mengambil tindakan yang tepat dan segera
dalam penanganan kegawat daruratan bila eklamsia terjadi.
Hasil yang diharapkan yaitu penurunan kejadian eklamsia. Ibu hamil yang mengalami
preeklamsia berat dan eklamsia mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Ibu dengan
tanda-tanda preeklamsia ringan mendapatkan perawatan yang tepat. Penurunan kesakitan dan
kematian akibat eklamsia.
Bidan mengenali secara tepat tanda gejala partus lama/macet serta melakukan penanganan
yang memadai dan tepat waktu untuk merujuk untuk persalinan yang aman.
1. Pantau dan catat secara berkala keadaan ibu dan janin dalam lembar partograf
2. Jika pencatatan melewati garis waspada maka lalukan palpasi uterus dengan teliti
untuk mendeteksi gejala gejala dan tanda bandl ring
3. Minta ibu buang air kecil bila kantong kemih penuh
4. Cuci tangan, lakukan periksa dalam menggunakan sarung tangan ingat selalu selalu
tindakan antiseptik
5. Jika ada tanda gejala persalinan macet atau tanda bahaya pada bayi atau ibu maka ib
dibarigkan ke kiri dan berikan cairan iv sesuai pedoman
6. Jika dicurigai adanya rupture uteri (his tiba-tiba berhenti atau syok berat) maka rujuk
segera dengan infuse terpasang
7. Bila kondisi ibu/bayi buruk dan pembukaan serviks sudah /hampir lengkap maka
bantu kelahiran bayi dengan vacum ekstraksi.
8. Bila keterlambatan kelahiran bayi terjadi (distosia bahu) raba perut ibu dan periksa
apakah bahu sudah berada do bawah pintu atas panggul. Jika belum maka trkan perut
ibu dengan satu tangan dan lihat apakah bahu bayi masuk,jangan memaksa bahu bayi
masukkedalam pelvis sebab tindakan itu berbahaya. Jangan mencoba menarik bahu
keluar sebelum bahu bayi dalam posisi yang benar
9. Buat pencatatan yang benar
10. Bila terdapat tanda-tanda lelelaha ibu berikan tambahan infuse dextrose 5%
Tujuan nya adalah untuk mengetahui segera dan penanganan yang tepat keadaan daruratpada
partus lama/macet.
Hasil yang diharapkan yaitu mengenali secara dini tanda gejala partus lama/macet serta
tindakan yang tepat. Penggunaan patograf secara tepat dan seksama untuk semua ibu dalam
proses persalinan. Penurunan kematian/kesakitan ibu dan bayi akibat partus lama/macet.
Bidan harus :
Syarat : paling sedikit 4/5 kepala bayi sudah masuk dalam panggul
Tujuan penggunaan vakum yaitu untuk mempercepat persalinan dalam keadaan tertentu.
Hasil yang diharapkan yaitu penurunan kesakitan atau kematian akibat persalinan lama. Ibu
mendapatkan penanganan darurat obstetric yang cepat .
Bidan mampu mengenali retensio plasenta dan memberikan pertolongan pertama, termasuk
plasenta manual dan penanganan perdarahan, sesuai dengan kebutuhan. Tujuan nya adalah
mengenali dan melakukan tindakan yang tepat ketika terjadi retensio plasenta .
Bidan mampu :
Hasil yang diharapkan ialah penurunan kejadian retensio plasenta. Ibu dengan retesio
plasenta mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Penyelamatan ibu dengan retensio
plasenta meningkat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara luas, pengertian standar layanan kesehatan adalah suatu pernyataan tentang mutu yang
diharapkan, yaitu akan menyangkut masukan, proses dan keluaran (outcome) sistem layanan
kesehatan. Standar layanan kesehatan merupakan suatu alat organisasi untuk menjabarkan
mutu layanan kesehatan ke dalam terminologi operasional sehingga semua orang yang
terlibat dalam layanan kesehatan akan terikat dalam suatu sistem, baik pasien, penyedia
layanan kesehatan, penunjang layanan kesehatan, ataupun manajemen organisasi layanan
kesehatan, dan akan bertanggung gugat dalam menjalankan tugas dan perannya masing-
masing.
B. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sebagai mahasiswi untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan mengenai standar mutu pelayanan kebidanan dalam melakukan
pelayanan kebidanan. Serta bermanfaat bagi institusi/bidan sebagai bahan pertimbangan
untuk perbandingan dalam meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
http://delvaamelta.blogspot.com/2013/03/mutu-pelayanan-kebidanan-delva.html
http://rara-cmk.blogspot.com/2011/03/24-standar-pelayanan-kebidanan.html http://coretan-
midwifery.blogspot.com/2011/12/standar-pelayanan-kebidanan.html
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/09/manajemen_mutu_pelayanan_kesehat
an.pdf